You are on page 1of 6

LITERATUR REVIEW: POTENSI MIKROORGANISME SEBAGAI AGEN

BIODEGRADASI MIKROPLASTIK DI LAUT


Eka Ayu Ningtyas1, Muzayyanah1, Nuzulul Furoida Imarotu Zahroh1, Yuanita Refa Kusuma1,
Hernanda Afra Haniyyah1, Mashuri Masri2
1
Master of Biology, Faculty of Science and Technology, State Islamic University Maulana Malik
Ibrahim Malang, East Java, Indonesia
2
Departement of Biology, Faculty of Science and Technology, State Islamic University Alauddin
Makassar, South Sulawesi, Indonesia

Correspondig author: ningtyaseka0@gmail.com

ABSTRACT

Microplastic is a threat to the survival of organisms on terrestrial and ocean. Microplastic waste accumulation from
human activities will accumulate in the environment. The presence of microplastics in the environment is a problem
because plastics are persistent. Plastics often contain chemicals that are potentially toxic and carcinogenic. They are
consumed by organisms that will affect aquatic life. Plastic waste in the ocean will directly or indirectly poison the
marine biota, damaging coral reefs which will further damage the balance of the marine ecosystem. The process of
decomposition of plastic waste into microplastics takes hundreds of years through physical, chemical, and biological
processes. The problem of microplastic waste can be overcome by biotechnology approaches. One of the strategies to
control microplastic pollution is remediation technology by utilizing the potential of indigenous bacteria that grow in
their natural environment. Furthermore, the use of bioremediation agents from other microorganisms has been carried
out among them, using Fungi and Actinomycetes. The potential of microplastic degrading microorganisms in sea
waters has not been done in depth, especially studies in improving the ability of microorganisms to degrade
microplastics. The purpose of writing this review is to review the potential of microplastic degrading bacteria
originating from marine waters.

Keywords: degradation bacteria, plastic waste, microplastic.

PENDAHULUAN Plastik dapat terdegradasi hingga ukuran


Polusi plastik di lingkungan saat ini <5 mm, yang disebut sebagai mikroplastik.
telah menjadi permasalahan yang serius. Produksi Mikroplastik dapat secara langsung maupun tidak
plastik dunia mengalami peningkatan setiap langsung dikonsumsi oleh organisme melalui jalur
tahunnya dan mencapai 322 juta ton pada tahun belitan (entanglement), tertelan (ingestion), dan
2015. Diperkirakan bahwa jumlah produksi ini interaksi (interaction). Sampah plastik dipastikan
akan meningkat 100 kali lipat pada tahun 2050 mengotori lautan, meracuni biota laut, merusak
mendatang. Plastik sendiri ternyata menyumbang terumbu karang yang selanjutnya akan memberi
10% dari total sampah yang dihasilkan oleh dampak kerusakan bagi keseimbangan ekosistem
manusia (World Bank, 2015 dalam Suharsono et laut. Sampah mikroplastik ini dapat masuk ke
al, 2021). Peningkatan produksi plastik di dunia dalam rantai makanan dan pada akhirnya
terjadi karena murah, serbaguna, ringan, dan dapat berdampak pada kesehatan baik manusia maupun
dipakai dalam waktu yang lama (Anggiani, 2020). lingkungan (Eriksen et al., 2014). Sumber
Penggunaan plastik yang cukup tinggi ini mikroplastik ada dua yaitu sumber primer dan
berdampak negatif terhadap kelestarian sumber sekunder. Mikroplastik primer diproduksi
lingkungan, karena sulit terdegradasi sehingga sebagai partikulat seperti pelet untuk bahan baku
akan terjadi penumpukan sampah plastik (Purba et industri. Mikroplastik sekunder berasal dari
al, 2020). Di Indonesia, sampah ini umumnya plastik ukuran besar yang terdegradasi dan
disebabkan oleh aktivitas antropogenik di darat akibatnya terfragmentasi menjadi partikel
kemudian masuk ke laut melalui sungai-sungai mikroplastik (Kershaw, 2016 dalam Suharsono et
yang ada (Lebreton et al, 2017) dan berpotensi al, 2021).
mengubah kualitas perairan. Plastik yang berada Pengolahan limbah plastik dapat
di lingkungan akan mengalami fragmentasi karena dilakukan secara kimia, fisik, dan biologi. Salah
adanya proses abiotik seperti radiasi UV dari satu strategi yang menarik untuk mengendalikan
matahari atau temperatur tinggi (Urbanek et al, pencemaran mikroplastik adalah dengan
2018 ). pendekatan teknologi bioremediasi (Caruso,
2015). Bioremediasi dapat dilakukan dengan memukul pantai juga dapat menghasilkan garam
memanfaatkan potensi mikroba atau bakteri yang terdapat pada batu- batuan. Lama-kelamaan
indigenous yang ditumbuhkan dalam lingkungan air laut menjadi asin karena banyak mengandung
media yang terpapar mikroplastik yang terkontrol garam (Putri, 2017 dalam Ramadhani, 2019).
(Anggiani, 2020). Bakteri merupakan salah satu Mikroplastik yang terdapat pada air laut berasal
jenis mikroorganisme yang memiliki kelimpahan dari aliran sungai, sebagai jalur utama
sangat tinggi di alam, baik dari segi jumlah mikroplastik dari sumber teristerial. Mikroplastik
maupun jenisnya. Bakteri tersebar dalam berbagai juga dapat berasal dari kegiatan masyarakat
lingkungan baik di darat, laut, gunung api, sekitar sungai maupun pesisir (Ramadhani, 2019).
samudera antartika bahkan di kawah gunung api. Kepadatan sampah plastik berkorelasi
Diversitas bakteri yang tinggi di alam ini kuat dengan jumlah manusia di suatu wilayah.
merupakan hasil dari kemampuan beradaptasi Plastik yang dihasilkan oleh aktivitas manusia di
yang tinggi dengan kondisi yang ekstrim untuk sekitar perairan akan menumpuk dalam waktu
mendukung fungsi fisiologisnya (Madigan et al., yang cukup lama disebabkan kecepatan aliran
2008 dalam Afianti, 2018). sungai dan kelimpahan mikroplastik dapat
Beberapa spesies bakteri yang mampu meningkat apabila semakin banyak plastik yang
mendegradasi plastik, diantaranya Bacillus masuk dan menumpuk di perairan (Manalu
megaterium, Pseudomonas sp., Azotobacter, ,2017).
Ralstonia eutropha, dan Halomonas sp. Studi
laboratorium mengenai bakteri yang dapat BAHAN DAN METODE
mendegradasi plastik telah dilakukan Sharma & Metode yang digunakan dalam literatur
Sharma (2004) dalam Anggiani (2020) dengan review ini menggunakan strategi secara
menggunakan Pseudomonas stutzeri dan terbukti komprehensif, seperti pencarian artikel dalam
dapat mendegradasi plastik low-density database jurnal penelitian, pencarian melalui
polyethylene (LDPE) dan polyethylene (PE). internet, tinjauan ulang artikel (Musdary et al,
Biodegradasi dengan menggunakan agen biologis 2021). Pencarian artikel yang dilakukan pada 2
seperti bakteri dapat menjadi salah satu yang database digital yakni Google Cendekia (98 yang
terbaik untuk meningkatkan efisiensi degradasi. diambil 9), dan Springer Link (4) dengan rentang
waktu 2015-2021. Kata kunci yang digunakan
Mikroplastik di Air Laut dalam pencarian artikel yaitu mikroorganisme
Air laut merupakan campuran dari pendegradasi mikroplastik di laut, bioremediasi
96,5% air murni dan 3,5% material lainnya seperti mikroplastik di laut, dan microplastic-degrading
garam-garam, gas-gas terlarut, bahan-bahan microorganisms in the ocean. Terdapat 102 artikel
organik dan partikel-partikel tak terlarut. Air laut yang diperoleh dan 7 artikel dianalisis melalui
memang berasa asin karena memiliki kadar garam kesesuaian topik, metode penelitian yang
rata-rata 3,5%. Kandungan garam di setiap laut digunakan, serta hasil dari setiap artikel. Kriteria
berbeda kandungannya. Air laut memiliki kadar inklusi yang ditetapkan ialah artikel ditulis dalam
garam karena bumi dipenuhi dengan garam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, artikel yang
mineral yang terdapat di dalam batu-batuan dan dieksklusi ialah artikel-artikel yang tidak masuk
tanah seperti natrium, kalium, kalsium, dan lain- kriteria penilaian artikel yang disesuaikan
lain. Apabila air sungai mengalir ke lautan, air sebelumnya.
tersebut membawa garam. Ombak laut yang

Artikel diidentifikasi dari database Google Artikel diidentifikasi dari database Springer
Cendekia (n = 98) Link (n = 4)

Artikel tersaring (n = 102)

Artikel dieksklusi (n = 96) Objek dan topik penelitian tidak relevan

6 artikel diinklusi untuk dianalisis dan Google Cendekia: 5, Springer Link: 1


interpretasi
HASIL PENELITIAN
HASIL
Review yang dilakukan terhadap 7 artikel yang memenuhi kriteria inklusi menunjukkan beberapa hasil
bakteri yang berpotensi sebagai agen biodegradasi mikroplastik di laut.
Tabel 1. Artikel Review
No. Peneliti Judul Metode Hasil
1. Deni Pakpahan, Analysis of Identifikasi isolat Bakteri pendegradasi plastik yang
Dessy Indigenous bakteri dengan terisolasi dari 4 stasiun pengambilan
Yoswaty, Bacteria as media NA sampel bakteri yang mempunyai
Nursyirwani, Microplastic kemampuan mendegradasi tertinggi yaitu
(2021) Degradation of bakteri Bacillus sp. yang merupakan
Sediment in the bakteri anaerob fakultatif, gram positif,
Sea Waters of berbentuk batang yang membentuk koloni
Dumai, Riau melingkar dengan pinggiran licin dan
Province elevasi timbul, warna koloni putih.
Kondisi optimum pertumbuhan dan
aktivitas degradasi mikroplastik oleh
bakteri belum diketahui.
2. Rizky Okta Purifikasi dan Identifikasi isolat Bakteri Vibrio fluvialis, Serratia rubidaea,
Vianti, Melki, Uji Degradasi bakteri dengan Serratia marcescens dan Psedomonas
Rozirwan, dan Bakteri media NA putida memiliki potensi dalam
Anna Ida Mikroplastik mendegradasi limbah mikroplastik.
Sunaryo dari Perairan Namun hanya bakteri Serratia rubidaea
Purwiyanto Muara Sungai dan Psedomonas putida yang memiliki
(2020) Musi, Sumatera persen degredasi tertinggi (98%).
Selatan
3. Muhammad Analisis Spasial Identifikasi Mikroplastik terdapat pada semua titik
Suharsono, Risk Assesment Bakteri pengambilan sampel dan juga di semua
Muhammad dan Identifikasi Mikroplastik, perairan Kota Makassar terdapat
Ikhtiar, Alfina Mikroplastik menggunakan Pseudomonas. Bakteri Pseudomonas
Baharuddin dan Keberadaan instrumen berperan dalam mendegradasi plastik
(2021) Pseudomonas otomatis VITEX- menjadi mikroplastik dengan persen
sebagai 2 Compact yang penyisihan berkisar antara 2- 19%.
Bioremidiasi bekerja
di Perairan Kota berdasarkan
Makassar penentuan MIC
(Minimum
Inhibitory
Concentration)
4. Milani Potensi Literatur review Brevibacillus borstelensis: Polietilen
Anggiani Mikroorganisme (jenis bakeri Pseudomonas stutzeri, Streptomyces sp,
(2020) sebagai Agen pendegradasi: Alcaligenes faecalis:
Bioremediasi polimer sintesis Polihidroksialkanoat (PHA)
Mikroplastik di plastik) Bacillus brevis: Polylactic acid (PLA)
Laut Pseudomonas putida: Polivinil klorida
(PVC)
Clostridium botulinum: Polycaprolactone
(PCL)
5. Riandi, M. I., Potensi Bakteri Identifikasi isolat diperoleh 27 jenis isolate yang tergolong
Kawuri, R., & Pseudomonas bakteri dengan genus Pseudomonas dan Ochrobactrum
Sudirga, S. K. sp. dan media NA dengan karakteristik bentuk basil, gram
(2017). Ochrobactrum negatif, katalase posistif serta tergolong
sp. yang di bakteri non-fermentatif. Selain itu,
Isolasi dari terdapat spesies Ochrobactrum
Berbagai anthropic dengan kemampuan
Sampel Tanah mendegradasi HDPE sebesar 20% dan
Dalam spesies Pseudominas aeruginosa dengan
Mendegradasi kemampuan mendegradasi LDPE
Limbah sebesar 18,75%.
Polimer Plastik
Berbahan
Dasar High
Density
Polyethylene
(HDPE) dan
Low Density
Polyethylene.
6. K. Nanthini Biodegradation Isolasi bakteri Degradasi tertinggi polipropilen dan
Devi, P. Raju, of low-density untuk polietilen diamati pada Bacillus
P. Santhanam, polyethylene mendegradasi paramycoides (78,99 ± 0,005%) dan
S. Dinesh and polietilen (PE) Bacillus cereus (63,08 ± 0,009%) pada
Kumar, N. polyprophylene dan polipropilen pendekatan tunggal, sedangkan pada
Krishnaveni, J. by microbes (PP) pendekatan gabungan Bacillus cereus dan
Roopavaty, dan isolated from menggunakan Bacillus paramycoides mencatat
P. Perumal Vaigai River, pendekatan degradasi tertinggi pada kedua
(2021) Madurai, India tunggal dan polipropilen (78,62 ± 2,16%), dan
gabungan polietilen (72,50 ± 20,53%).
(campuran antar
bakteri)

PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel di atas didapatkan polutan menggu-nakan komunitas mikroba
hasil bahwa beberapa bakteri yang dapat indigenous yang tersedia di alam.
mendegradasi mikroplastik di laut, diantaranya Melalui proses biodegradasi, bahan-
adalah Bacillus sp., Vibrio fluvialis, Serratia bahan organik dapat terdegradasi secara aerobik
rubidaea, Serratia marcescens, Psedomonas dan anaerobik. Beberapa mikroorganisme seperti
putida, Brevibacillus borstelensis, Pseudomonas bakteri, jamur, dan actinomycetes memiliki
stutzeri, Streptomyces sp, Alcaligenes faecali, kemampuan untuk mendegradasi plastik sintesis
Clostridium botulinum, bakteri campuran secara alami (biodegradasi). Umumnya,
Clostridium sp dan Thiobacillus sp., dengan terpotongnya rantai polimer menjadi monomer
berbagai macam jenis polismer sistetis plastik memerlukan beberapa mikroorganisme yang
yang didegradsai seperti High Density berbeda, misalnya suatu bakteri mampu memecah
Polyethylene (HDPE), Low Density Polyethylene polimer menjadi monomer, bakteri lain mampu
(LDPE), Polihidroksialkanoat (PHA), Polylactic menggunakan monomer dan mengeluarkan
acid (PLA), Polivinil klorida (PVC), maupun senyawa yang lebih sederhana. Pada umumnya
Polycaprolactone (PCL). hasil degradasi menyebabkan perubahan sifat
Degradasi merupakan proses yang polimer seperti menghasilkan potongan ikatan
melibatkan perubahan fisik maupun kimia dalam polimer, transformasi atau terbentuknya ikatan
polimer akibat faktor lingkungan seperti cahaya, struktur kimia baru. Degradasi polimer dapat
panas, kondisi kimia atau aktivitas biologis (Tarr, terjadi pada kondisi aerob dan anaerob. Pada
2003 dalam Anggiani, 2020), sedangkan kondisi aerob, produk degradasi yang dihasilkan
biodegradasi menurut Das & Dash (2014) adalah adalah karbondioksida dan air, sedangkan
sebuah proses degradasi yang melibatkan senyawa degradasi pada kondisi anaerob dihasilkan
kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme karbondioksida, air dan metana atau H2S.
terutama oleh bakteri. Degradasi oleh mikroba Pada proses ini, mikroorganisme tidak
adalah salah satu strategi utama yang digunakan dapat mengangkut polimer langsung dari
utuk bioremediasi senyawa organik. Keberlang- membran sel luarnya ke dalam sel, karena
sungan proses bioremediasi tergantung pada sebagian besar proses biokimia terjadi karena
potensi degradasi dan transformasi kurangnya air dan molekul polimer yang panjang.
mikroorganisme. Keunikan metode bioremediasi Mikroba mengekskresikan enzim ekstraseluler
adalah karena faktanya dapat menghilangkan yang mendepolimerasasi polimer di luar sel.
pencemar dari lingkungan alam atau mengurangi Enzim depomerase ekstraseluler dan intraseluler
secara aktif terlibat dalam degradasi polimer Microbes Isolated from Vaigai River, Madurai,
secara biologi (Mohan & Srivastava, 2010). India. Archives Of Microbiology 203, 6253-6265.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Elpawati (2015) telah menghasilkan sebanyak 32 Elpawati. 2015. Uji Coba Produksi
isolat yang berhasil dimurnikan yang kemudian Mikroorganisme Pengdegradasi (Penghancur)
dilakukan uji penentuan degradasi plastik Sampah Plastik. Jurnal Agribisnis. 9(1): 11–22.
polietilen dengan inkubasi selama 1 bulan, Juni 2015, ISSN : 1979-0058
dishaker inkubator pada agitasi 130 rpm dalam
kondisi suhu ruang. Penelitian ini menghasilkan 8 Eriksen, M., Lebreton, L. C. M., Carson, H. S.,
(delapan) isolat yang berpotensi sebagai Thiel, M., Moore, C. J., Borerro, & Reisser, J.
pendegradasi plastik polietilen dengan persentase 2014. Plastic Pollution in The World's Oceans:
yang berbeda. Metode kerja yang dilakukan More Than 5 Trillion Plastic Pieces Weighing
adalah menggunakan guntingan sampah plastik Over 250,000 Tons Afloat At Sea. Plos One,
polietilen dicuci bersih dan diinokulasikan ke 9(12): E111913.
media NA dan TSA. Masa inkubasi selama 10
(sepuluh) hari pada suhu 37oC. Koloni yang Fachrul, Ferianita, Melati; Rinanti, Astri;
tumbuh kemudian dimurnikan ke media agar Tazkiaturrizki; Agustria, Afferdo; Naswadi,
miring NA dan TSA untuk uji selanjutnya. Amalia, Dini. 2021. Degradasi Mikroplastik Pada
Berdasarkan hasil penelitian yang Ekosistim Perairan Oleh Bakteri Kultur Campuran
dilakukan oleh Riandi dkk., (2017) terhadap Clostridium sp. dan Thiobacillus sp. Jurnal
bakteri yang mempunyai kemampuan Penelitian dan Karya Tulis Ilmiah Lembaga
mendegradasi polimer plastik High Density Penelitian Universitas Trisakti, 6 (2): 304-316.
Polyethylene (HDPE) dan Low Density
Polyethylene (LDPE) diperoleh 27 jenis isolat Lebreton, L., Van Der Zwet, J., Damsteeg, J., Slat,
yang tergolong genus Pseudomonas dan B., Andrady, A., And Reisser, J. 2017. River
Ochrobactrum dengan karakteristik bentuk basil, Plastic Emissions To The World's Oceans. Nat.
gram negatif, katalase positif serta tergolong Commun. 8:15611. Doi: 10.1038/Ncomms15611.
bakteri non-fermentatif. Selain itu juga terdapat
spesies Ochrobactrum anthropi dengan Manalu, A. 2017. Kelimpahan Mikroplastik
kemampuan mendegradasi HDPE sebesar 20% diteluk Jakarta. Tesis. Sekolah Pasca sarjana IPB
dan spesies Pseudomonas aeruginosa dengan
kemampuan mendegradasi LDPE sebesar 18,75%. Mohan, S. K. & Srivastava, T. 2010. Microbial
Deterioration and Degradation of Polymeric
DAFTAR PUSTAKA Materials. J. Biochem. Tech., 2(4): 210–215.

Afianti, Fitriah, Nur. 2018. Potensi Bakteri Laut Musdary, Fadhlan; Amalia, Lisa; Lubis, A, M,
Untuk Bioremediasi. Jurnal Oseana (4): 18 – 27. Reza; Ningsih, Widia. 2021. Systematic Review:
Efektivitas Ideonella sakaiensis dan
Anggiani, Milani. 2020. Potensi Mikroorganisme Chlamydomonas reinhardtii sebagai Agen
Sebagai Agen Bioremediasi. Jurnal Oseana 45 Biodegradasi Plastik Berbahan Dasar PET. Jurnal
(2): 40–49. Biolokus: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi
dan Biologi Vol. 4 (1).
Caruso, G. 2015. Plastic Degrading
Microorganisms as A Tool For Bioremediation of Pakpahan, Deni; Yoswaty, Dessy; Nursyirwani.
Plastic Contamination in Aquatic Environments. 2021. Analysis of Indigenous Bacteria as
Journal Of Pollution Effects & Control, 3(3): 8– Microplastic Degradation of Sediment in The Sea
10. Waters of Dumai, Riau Province. Journal of
Coastal and Ocean Sciences 2 (3): 201-206.
Das, S. & Dash, H. R. 2014. Microbial
Bioremediation: A Potential Tool for Restoration Purba, Dhebby; Warouw, Veibe; Rompas, M.
of Contaminated Areas. Microbial Rizald; Sumilat, A. Deiske; Kreckhoff, L. Reni;
Biodegradation and Bioremediation. Ginting, Like Elvy. 2020. Analisis Komunitas
Bakteri pada Sampah Plastik. Jurnal Ilmiah
Devi, Nanthini, K.; Raju, P.; Santhanam, P.; Platax Vol. 8:(2).
Kumar, Dinesh, S.; Krishnaveni, N.; Roopavaty
J.; and Perumal P.2021. Biodegradation of Low- Ramadhani, Fitra. 2019. Identifikasi dan Analisis
Density Polyethylene and Polypropylene by Kandungan Mikroplastik Pada Ikan Pelagis dan
Demersal serta Sedimen dan Air Laut di Perairan di Perairan Kota Makassar. Journal of Aafiyah
Pulau Mandangin Kabupaten Sampang. Skripsi. Health Research (Jahr) Vol. 2, No. 1.
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Urbanek, A. K., Rymowicz, W., & Mirończuk, A.
Riandi,M.I., Kawuri, R., Sudirga, S.K. 2017. M. 2018. Degradation of Plastics and Plastic-
Potensi Bakteri Pseudomonas sp. dan Degrading Bacteria in Cold Marine Habitats.
Ochrobactrum sp. yang di Isolasi dari Berbagai Applied Microbiology And Biotechnology,
Sampel Tanah dalam Mendegradasi Limbah 102(18): 7669–7678.
Polimer Plastik Berbahan Dasar High Density
Polyethylene (HDPE) dan Low Density Vianti, Okta, Rizky; Melki; Rozirwan;
Polyethylene. JURNAL SIMBIOSIS V (2):58-63. Purwiyanto, Sunaryo, Ida, Anna. 2020. Purifikasi
dan Uji Degradasi Bakteri Mikroplastik dari
Suharsono, Nuhammad; Ikhtiar, Muhammad; Perairan Muara Sungai Musi, Sumatera Selatan.
Baharuddin, Alfina. 2021. Analisis Spasial Risk Maspari Journal 12(2):29-36
Assesment dan Identifikasi Mikroplastik Dan
Keberadaan Pseudomonas sebagai Bioremidiasi
.

You might also like