Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 6: (1), Januari 2018 ISSN: 2302-3589
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 6: (1), Januari 2018 ISSN: 2302-3589
42
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 6:(1), Januari 2018 ISSN: 2302-3589
43
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 6:(1), Januari 2018 ISSN: 2302-3589
44
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 6:(1), Januari 2018 ISSN: 2302-3589
45
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 6:(1), Januari 2018 ISSN: 2302-3589
paket perangkat lunak ImageJ. Multi- centang pada kotak select Area >gray
point pada menu Tool bar digunakan scale. >Make Histogram.
untuk menerapkan 15 titik landmark >Image.Binarize >Centang kotak Filter
pada kontur daun. Selanjutnya Ero Dil Filter dan Dil Ero Filter
koordinat x, y dari titik landmark untuk >Labeling Object. >Chain Coding. Ini
setiap daun ditampilkan dengan akan menambahkan kode rantai ke
menekan tombol keyboard CTRL+M pilihan pengguna >Pilih Save to File.
(Measure). Semua data koordinat daun Langkah 1-3 diulangi untuk gambar
dirata-ratakan kemudian diplot dengan yang lain.
program PAST (Plot >X Y graph).
Metode ini digunakan untuk membuat Kode rantai dikonversi
visualisasi dari rata-rata keseluruhan (dinormalisasi) dengan program
bentuk kontur daun menjadi kurva CHC2NEF yang ada dalam paket
poligon daun. SHAPE. Pilih file kode berantai yang
dihasilkan pada langkah 3. File NEF
Visualisasi Bentuk Kontur Daun baru yang akan dihasilkan pada
Menggunakan Photoshop langkah berikut. Max Harmonic No
ditetapkan. Angka harmonik yang lebih
Langkah-langkah visualisasi tinggi menyebabkan perkiraan bentuk
kontur daun menggunakan Photoshop yang lebih baik, namun biasanya 20
bertujuan untuk menampilkan cukup untuk merekapitulasi bentuk
keseluruhan bentuk asli dari sampel daun secara akurat. Pilih Metode
daun. Proses ini dilakukan dengan Normalisasi untuk ‘based on the
mengubah citra gambar daun menjadi longest radius’. Ini adalah cara gambar
gambar biner dengan meilih menu pada awalnya berorientasi, dan opsi ini
image >Abjustments >Black and with memungkinkan manipulasi lebih baik
>ok > ulangi Image >Abjustments untuk disesuaikan dengan benar. Klik
>Threshold. Pilih Qiuck Selection 'OK' >Klik ‘Start' pada jendela baru.
Tool pada tool bar untuk melakukan Semua gambar disejajarkan. klik 'Save
deteksi tepi. / Next Obj' dan diulangi sampai semua
Ketika objek gambar daun telah diklik gambar dinormalisasi.
dengan Qiuck Selection Tool, klik
kanan mouse >new layer >klik kanan Visualisasi Elliptical Fourier
mouse >Transform selection >atur Descriptors (EFDs) dilakukan dalam
posisi yang diinginkan >Enter >kanan paket program SHAPE itu sendiri.
mouse >strock >atur warna (color) Program 'PrinComp' diaktifkan, di
dan width diubah 3 px. Kemudian ok. dalam SHAPE. perintah 'Files>Open
Ulangi langkah 2- 5 untuk gambar daun Nef File' dan pilih file.nef dilakukan.
yang lain. Jumlah harmonisasi ditetapkan untuk
melakukan PCA (standarnya adalah
Analisis Bentuk: Elliptical Fourier 20). Centang a-d untuk menganalisis
Descriptors (EFDs) varian simetris dan asimetris. klik
tombol Principal Component
Pendekatan Elliptical Fourier Analysis. klik OK. Simpan file hasil
Descriptors (EFDs) dilakukan dengan (file.pcr), Sebuah jendela baru akan
program SHAPE v. 1.3 (Iwata dan Ukai, muncul dengan informasi dari PCA.
2002). Gambar dibuka dengan memilih ‘Make Report’ untuk memunculkan
1)
Select Image File. Pilih file BMP (citra informasi analisis. ‘Eigenvalues dan
gambar harus sudah dalam format Eigenvalue Proportions’ dicentang,
BMP). 2)Pada tab ‘config’ atur object karena ini berisi varian persen yang
color (Dark/Black), Scale Included ‘No’. dijelaskan oleh masing-masing
Untuk mulai memproses foto dipilih tab Principle componen (PC). Klik 'OK'.
3)
Processing >Load Image >hapus Untuk mengambil nilai PC untuk
46
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 6:(1), Januari 2018 ISSN: 2302-3589
47
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 6:(1), Januari 2018 ISSN: 2302-3589
Luas 169,24
149,63
Lebar 36,02
31,82
Panjang 65,36
63,76
48
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 6:(1), Januari 2018 ISSN: 2302-3589
49
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 6:(1), Januari 2018 ISSN: 2302-3589
50
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 6:(1), Januari 2018 ISSN: 2302-3589
51
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 6:(1), Januari 2018 ISSN: 2302-3589
88% dari data daun A. marina yang ada menggunakan titik koordinat daun
di Tongkaina (Tabel 4). (landmark) serta menggunakan
teknik pendeteksian tepi bentuk
Tabel 3. Varian persen yang dijelaskan
oleh setiap komponen kontur daun menggunakan
Photoshop, secara keseluruhan
menunjukan hasil bahwa daun A.
marina yang ada di Tongkaina
memiliki bentuk ukuran lebih besar
dibanding dengan yang di Bintauna.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
sampel daun dari dua populasi ini
memiliki bentuk rata-rata
kesimetrisan (morfometri) yang
sedikit berbeda. Perubahan
Berdasarkan hasil visualisasi kesimetrisan (morfometri) daun
yang dihasilkan dari laporan analisis adalah tipe perubahan bentuk daun
program SHAPE v.1.3, tidak menujukan mangrove yang biasa dijumpai
adanya perbedaan, terlihat dari bentuk (Nurakhman, 2002).
rata-rata (mean) sampel daun A. Perbandingan menggunakan uji
marina yang ditampilkan memiliki statistik, dengan metode elliptical
bentuk kontur yang sama. Metode ini Fourier descriptors, menunjukan
akan sangat efektif digunakan dalam hasil bahwa kedua populasi data
mengidentifikasi bentuk morfometrik
antara A. marina yang di Tongkaina
apabila dilakukan dengan penelitian
dan Bintauna adalah tidak berbeda
lanjutan yang lebih mendalam
mengenai faktor genotip dan kondisi nyata.
lingkungan, sehingga perbedaan
sedikitpun akan dapat dijelaskan DAFTAR PUSTAKA
apakah respon genotip terhadap suatu Chitwood, D.H. dan N.R. Sinha. 2016.
kondisi lingkungan dapat Evolutionary and environmental
mempengaruhi kondisi daripada forces sculpting leaf
fenotipik. Metode EFDs ini juga akan development. Curr. Biol. 26,
lebih cocok bila dilakukan untuk R297–R306. doi:
membedakan bentuk morfometrik dari 10.1016/j.cub.2016. 02.033.
spesies yang berbeda atau dari
beberapa varietas yang berbeda, Fachrul, M.F. 2007. Metode Sampling
seperti yang telah dilakukan oleh Klein Bioekologi. Jakarta: Bumi
et al., (2017). Aksara.
52
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 6:(1), Januari 2018 ISSN: 2302-3589
53
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax