You are on page 1of 19

JurnalPemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan

Article History
Submitted: ISSN: 2580-863X (p); 2597-7768 (e)
Revised: Vol. 4, no. 1 (2020), hal. 1-7, doi: 10.14421/jpm.2020.041.01
Accepted:
http://ejournal.uin-suka.ac.id/dakwah/jpmi/index

Pemberdayaan Perempuan Menuju Kemandirian


Melalui Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di
Masa New Normal

Bella Mulia Soviati


Universitas Negeri Yogyakarta
Email: bella.soviati@yahoo.com

Soni Novembri
Universitas Negeri Yogyakarta

Abstract
Empowerment of women is one of the programs that provides skills to women in
independently improving the situations and conditions in their lives, including the
economic problems that have existed due to the Covid-19 pandemic. Squeezing
economic conditions due to the Covid-19 pandemic has caused a decrease in
people's income. This article discusses the implementation of women's
empowerment through micro, small and medium enterprises (MSMEs) in building
women's independence in facing the New Normal period in Jetis Kawiran Village,
Rambeanak Hamlet, Mungkid District, Magelang Regency. Empowerment
implementation methods. The method of empowerment activities applied is internal
training and training or empowerment training and coaching. The implementation of
empowerment, namely: (1) empowering women using four stages, namely regional
selection, socialization, empowerment processes, and independence. (2) The results
of women's empowerment show that people can open businesses through various
market snacks so that they can increase family income, the ability to meet their
needs and an attitude of independence in meeting their daily needs.

Keywords: women's empowerment, covid-19, independence

Abstrak
JudulBesarArtikel

Pemberdayaan perempuan merupakan salah satu program yang memberikan


keterampilan pada kaum perempuan dalam upaya memperbaiki situasi dan kondisi
yang ada di kehidupannya secara mandiri termasuk permasalahan perekonomian
yang ada akibat pandemi Covid-19. Peremasalahan perekonomian akibat pandemi
Covid-19 menimbulkan turunnya pendapatan masyarakat. Artikel ini membahas
tentang pelaksanaan pemberdayaan perempuan melalui usaha mikro kecil menengah
(UMKM) dalam membangun kemandirian kaum perempuan menghadapi masa New
Normal di Desa Jetis Kawiran, Dusun Rambeanak, Kecamatan Mungkid, Kabupaten
Magelang. Metode pelaksanaan pemberdayaan. Metode kegiatan pemberdayaan
yang diterapkan yaitu in house training and workshop atau pelatihan dan pembinaan
pemberdayaan. Adapun pelaksanaan pemberdayaan yaitu : (1) pemberdayaan
perempuan menggunakan empat tahap yaitu seleksi wilayah,sosialiasi, proses
pemberdayaan, dan kemandirian. (2) Hasil dari pemberdayaan perempuan
menunjukkan kaum perempuan dapat membuka usaha melalui aneka jajanan pasar
sehingga dapat meningkatkan pendapatan kelaurga, kemampuan dalam memenuhi
kebutuhan serta sikap kemandirian dalam memenuhi kebutuhan hidupanya.

Kata Kunci : pemberdayaan perempuan, covid-19, kemandirian

Pendahuluan

Persebaran virus Covid-19 di Indonesia meningkat setiap


harinya. Jumlah kasus yang terkonfirmasi penderita Covid-19
berkembang dengan signifikan. Satgas Covid-19 Indonesia mendata
persebaran virus Covid-19 pada bulan Desember 2020 berjumlah
700.097 terkonfirmasi, kasus aktif berjumlah 108.946 terkonfirmasi,
pasien sembuh berjumlah 570.304 terkonfirmasi dan meninggal
dunia berjumlah 20.847 terkonfirmasi. 1
Bertambahnya kasus terkonfirmasi virus Covid-19
mengakibatkan munculnya dampak dari setiap sektor yang berimbas
pada kehidupan masyarakat termasuk pada sektor ekonomi.
.1 Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.”Peta
Sebaran Covid-19 di Indonesia”,2020.Retrieved from https://covid19.go.id/

JurnalPemberdayaan Masyarakat, Vol. 4, no. 1 (2020): 1-7 2


JudulBesarArtikel

Aktivitas perekonomian yang tidak stabil mengakibatkan masyarakat


kehilangan pekerjaan hingga pendapatan masyarakat akan menurun.
Melihat hal itu salah satu upaya pemerintah yang dilakukan yaitu
menerapkan pembatasan aktivitas masyarakat sebagai cara hidup
yang baru di tengah pandemi covid-19 atau dengan istilah New
Normal. Adanya Masa New Normal guna memastikan respon yang
cepat terhadap perubahan termasuk dunia usaha agar dapat
menghadapi krisis serta tantangan global yang ada melalui belajar
dari pegalaman dalam setiap menjalankan aktivitas baru agar
memiliki kesiapan dan keterampilan yang relevan dengan harapan
keberlangsungan hidup masyarakat tetap berlangsun g .2
Keterlibatan masyarakat melalui pemberdayaan untuk kaum
perempuan dalam rumah tangga merupakan salah satu cara
meningkatkan kemandirian dalam menghadapi perubahan di masa
New Normal dalam dunia usaha akibat pandemi covid-19.
Pembangunan dalam memberdayakan masyarakat perlu dipahami
sebagai proses perubahan dalam hubungan sosial, ekonomi, budaya
dan politik di masyarakat. Melihat hal itu perlu diperhatikan dalam
melakukan kegiatan pemberdayaan diperlukan keterlibatan
masyarakat mulai dari perencanaan hingga implementasi.
Keterlibatan masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan
kemandirian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya .3
Pemberdayaan perempuan melalui pelatihan kewirausahaan
sendiri merupakan suatu pemberlajaran dalam meningkatkan
2
. Tajeri, “Strategi Peningkatan dan Menumbuh Kembangkan Peran Serta
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Masyarakat di Kabupaten Barito Utara Pada Masa
New normal”,Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan
(September 19,2020): 558-571

JurnalPemberdayaan Masyarakat, Vol. 4, no. 1 (2020): 1-7 3


JudulBesarArtikel

3
r Rahmadani, dkk,”Fungsi Corporate Social Responcibility (CSR) dalam
Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat”.Share : Social Work Jurnal,no. 2 (2018):203 –
210.

pengetahuan serta keterampilan kaum perempuan dengan harapan


pada kemampuannya menciptakan lapangan pekerjaan. Melalui
pemberdayaan, perempuan dapat meningkatkan kesejahteraan
hidupnya . 4 Berdasarkan permasalahan diatas salah satu upaya
pemerintah dalam memberdayakan masyarakat diantaranya kaum
perempuan untuk pemulihan perekonomi melalui dinas koperasi dan
UKM memberikan bantuan dana usaha mikro kecil menengah
(UMKM) dengan tujuan memperkuat ketahanan perekonomian
melalui bisnis UMKM sebesar Rp 2,4 juta untuk para pelaku usaha
yang terdampak covid-19.5
Berdasarkan permasalahan diatas pemberdayaan perempuan
ini dilakukan di Dusun Jetis Kawiran Desa Rambeanak Kecamatan
Mungkid, Kabupaten Magelang yang menjadi salah satu desa yang
terdampak perekonomiannya akibat covid-19. Berdasarkan data
demografis, jumlah penduduk sebanyak 650 jiwa diantaranya
sebanyak 318 jiwa berjenis kelamin perempua n .6 Berdasarkan data
observasi penduduk perempuan Dusun Jetis Kawiran sebagian kecil
bekerja sebagai buruh pabrik, sedangkan penduduk laki-laki
mayoritas bekerja sebagai petani. Namun, tidak sedikit perempuan di
Dusun Jetis Kawiran hanya sebagai ibu rumah tangga.

4
r Karwati,Lilis,”Pemberdayaan Perempuan Melalui Pelatihan Kewirausahaan
Berbasis Potensi Alam Setempat”,Jurnal Ilmiah VISI PGTK PAUD dan DIKMAS, no 1.
(Juni ,2017): 45-52.

JurnalPemberdayaan Masyarakat, Vol. 4, no. 1 (2020): 1-7 4


JudulBesarArtikel

5
r Kemenkop dan UKM Targetkan Peningkatan Kontribusi UMKM terhadap PDB
dan Ekspor.2020.Retreived from http://www.depko.go.id/read/kemenkop-dan-ukm-targetkan-
peningkatan-kontribusi-umkm-terhadap-pdb-dan-ekspor, diakses 8 September 2020.
6
r Desa Rambeanak,Kecamatan Mungkid,Kabupaten Magelang,Provinsi Jawa
Tengah.”Profil Potensi Desa”.2020.Retreived from
https://desarambeanak.magelangkab.go.id/First/artikel/59
Hal ini menyebabkan kaum perempuan tidak dapat memberdayakan
dirinya agar mandiri. Selain itu masih rendahnya kesadaran kaum
perempuan dalam memnafaatkan potensi yang dimilikinya terlebih
dalam mengatasi dampak perekonomian akibat covid-19.
Terdapat beberapa artikel yang membahas tentang
pemberdayaan perempuan melalui UMKM. Muhammad As’ad ,
Zaman Zaini dan Syamsiah Badruddin melaksanakan pengabdian
masyarakat tentang “Pemberdayaan Perempuan Melalui UMKM
Pada Ibu-Ibu Majelis Taklim Namiran”. Fokus dari pemberdayaan
ini yaitu memahami dan menguasai konsep rumah tangga dan
pengelolaan jenis usaha yang dapat dilakukan oleh ibu-ibu rumah
tangga .7 Lain hal lagi Mochamad Reza Ardiyanto melaksanakan
pengabdian masyarakat fokus pada “Pemberdayaan Usaha Mikro
dan Kecil Terdampak Pandemi Covid-19”. Adapun fokus dari
pemberdayaan ini yaitu meningkatkan keberdayaan kelompok
UMKM dalam pengetahuan, keterampilan, pemanfaatan teknologi
digital dalam menjalankan usaha .8 Penelitian dari Mochamad Reza
memiliki kesamaan dengan tema yang fokus pada pemberdayaan
UMKM disaat pandemi covid-19. Perbedaanya terletak pada bahasan
tentang pemberdayaan yang dilakukan pada sekelompok pelaku
UMKM bukan dikhususnya untuk pemberdayaan kaum perempuan.

JurnalPemberdayaan Masyarakat, Vol. 4, no. 1 (2020): 1-7 5


JudulBesarArtikel

7
r As’ad, Muhammad, dkk,”Pemberdayaan Perempuan Melalui UMKM Pada
Ibu-ibu Majelis Taklim Namirah”.Jurnal Komunitas:Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat,no 1 (Juli,2018):30 – 33.

r 8 Ardianto,Mochamad Reza, “Pemberdayaan Usaha Mikro Dan Kecil


Terdampak Pandemi Covid-19 Desa Paseseh Tanjung Bumi Bangkalan”.Community
Development Journal,no 2 (Desember, 2020): 178 – 183.

Adanya pemberdayaan perempuan diharapkan dapat


menggali dan memberdayakan potensi yang dimiliki kaum
perempuan secara mandiri guna meningkatkan perekonomian
keluarga melalui usaha aneka jajanan pasar. Kegiatan yang dianggap
tepat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada adalah dengan
melalui pelatihan dengan metode In House Training and Workshop.
Pelatihan dan pembinaan yang dilakukan difokuskan pada
pembuatan usaha aneka olahan jajanan pasar untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat Dusun Jetis Kawiran pada umumnya dan
ibu rumah tangga pada jajanan pasarnya.

Pemberdayaan Perempuan
Pemberdayaan merupakan bentuk dari kemampuan
masyarakat, khususnya kelompok masyarakat rentan dan lemah,
dengan tujuan dapat memiliki kemampuan dalam pemenuhan
kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar, dapat menjangkau sumber-
sumber produktif yang memungkinkan masyarakat untuk
meningkatkan pendapatan, serta masyarakat berpartisipasi langsung
dalam pelaksanaan pembangunan .9 Pemberdayaan perempuan
sendiri merupakan suatu pembelajaran dalam upaya meningkatkan
pengetahuan serta keterampilan kaum perempuan untuk
meningkatkan kompetensi dan kemandirian.10

JurnalPemberdayaan Masyarakat, Vol. 4, no. 1 (2020): 1-7 6


JudulBesarArtikel

Proses pemberdayaan perlu memperhatikan prinsip-prinsip


pemberdayaan.

9
r Yefni, Y. “Analisis Model Pemberdayaan Masyarakat”. Masyarakat Madani:
Jurnal Kajian Islam dan Pengembangan Masyarakat, (2018) 3(2), 42-61
r 10 Karwati,Lilis,”Pemberdayaan Perempuan Melalui Pelatihan Kewirausahaan
Berbasis Potensi Alam Setempat”,Jurnal Ilmiah VISI PGTK PAUD dan DIKMAS, no 1.
(Juni ,2017): 45-52

Terdapat empat prinsip yang berhasil digunakan untuk menjalankan


program pemberdayaan yaitu:11
 Prinsip kesetaraan
Prinsip yang harus ada dalam proses pemberdayaan masyarakat
yaitu adanya kesetaraan dan kesejajaran kedudukan antara
masyarakat dengan lembaga yang melaksanakan program
pemberdayaan diantara laki-laki dan perempuan. Hubungan yang
dibangun dari kesetaraan dengan mengembangkan berbagai
pengetahuan, pengalaman dan keahlian dengan tujuan seluruh
individu yang terlibat dalam kegiatan pemberdayaan mampu
mandiri dalam memenuhi kehidupannya.
 Prinsip partisipasi
Program pemberdayaan yang dapat meningkatkan kemandirian
masyarakat yaitu memiliki sifat partisipatif, terencana, terlaksana,
adanya pengawasan dan evaluasi oleh masyarakat, sehingga
masyarakat yang terlibat dalam kegiatan pemberdayaan mampu
memotivasi dirinya untuk mengembangkan potensi yang ada
didirinya.

JurnalPemberdayaan Masyarakat, Vol. 4, no. 1 (2020): 1-7 7


JudulBesarArtikel

 Prinsip Keswadayaan atau Kemandirian


Prinsip ini lebih menghargai adanya kemampuan masyatakat yang
dimiliki. Masyatakat memiliki kemampuan untuk mendapatkan
pengetahuan yang mendalam tentang kendala usaha, mengetahui
kondisi lingkungan, tenaga kerja dan kemauan. Hal itu dapat
dijadikan sebagai modal dasar untuk mengidentifikasi kebutuhan
dalam proses pemberdayaan.
11
r Dedeh Maryani & Ruth Roselin, Pemberdayaan Masyarakat (Yogyakarta:

Deepublish, 2019), 11-12.

 Prinsip keberlanjutan

Program pemberdayana perlu adanya perencanaan agar terjadinya


keberlanjutan program. Program pemberdayaan secara bertahap
akan mampu memberikan pemahaman, pengetahuan, pengalaman
dan keterampilan pada setiap individu sehingga mampu menggali
pottensi yang dimilikinya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Melihat pada teori pemberdayaan masyarakat, terdapat


empat tahapan kegiatan pemberdayaan yaitu :12
 Tahap 1 : seleksi lokasi atau wilayah dilakukan berdasarkan
pemilihan kriteria yang sesuai dengan tujuan pemberdayaan
dengan teoat agar tercapainya pemberdayaan masyarakat yang
diharapkan.
 Tahap 2 : Sosialiasi Pemberdayaan dilaksanakan dalam
menentukan minat dan ketertarikan masyarakat pada program
pemberdayaan
 Tahap 3 : Proses pemberdayaan masyarakat mulaindari
perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi partisipatif yang

JurnalPemberdayaan Masyarakat, Vol. 4, no. 1 (2020): 1-7 8


JudulBesarArtikel

dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan serta kemandirian


masyarakat dalap meningkatkan taraf hidup.
 Tahap 4 : Pemandirian masyarakat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan serta kemandirian masyarakat dalam
meningkatkan taraf hidup.

12
r Mardikanto, T., & Soebiato, P. Pemberdayaan Masyarakat
DalamPerspektif Kebijakan Publik . Bandung: Alfabeta,(2019).

Peran Pemberdayaan dalam Kemandirian


Pemberdayan pada dasarnya menempatkan masyarakat sebagai
pelaku utama dalam pembangunan. Keterlibatan masyarakat dalam
konteks yang cukup dipandang sebagai tenaga untuk mnegurangi
anggaran pembangunan nasional. Melihat kondisi ini peran serta
masyarakat hanya sebatas menerapkan program tanpa menjadikan
individu yang mampu memberdayakan dirinya. Pemberdayaan
mmembangun kekuatan dan kemauan individu dengan sistem
bantuan yang alami dari perilaku proaktif menuju kebijakan dan
perubahan sosial. Pemberdayaan berorientasi pada peningkatan
kearah lebih baik selama memiliki tujuan untuk memperbaiki
masalah serta menyediakan kesempatan untuk mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan. Pemberdayaan mengutamakan usaha
dari seluruh individu yang diberdayakan untuk meraih pemberdayaan
diri .13
Pemberdayaan sendiri memiliki asumsi bahwa untuk
membangun daya, dengan cara mendorong, memotivasu dan
membangkitkan kesadaran akan potensi yang ada untuk
dikembangkan. Selain itu pemberdayaan tidak dalam kegiatan yang
mengakibatkan ketergantungan, melainkan mengantarkan pada

JurnalPemberdayaan Masyarakat, Vol. 4, no. 1 (2020): 1-7 9


JudulBesarArtikel

kemandirian. Adapun faktor yang mempengaruhi kemandirian yaitu


faktor internal yang muncul dari diri seseorang dan faktor eksternal
yang meliputi kebudayaan dan pola asuh yang mempengaruhi pada
perkembangan kemandirian seseorang.14

13
r Andeas & Enni Savitri, Peran Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Pesisir dan Modal Sosial (Yogyakarta: Pustaka Sahila Yogyakarta, 2016), 26.
r 14 Rizal Muttaqin, Kemandirian Dan Pemberdayaan, 68.

Tahapan Pemberdayaan Perempuan Melalui Pelatihan Usaha


Mikro Kecil Menengah
Pelaksanaan pemberdayaan perempuan yang dilaksanakan di
Desa Jetis Kawiran, Dusun Rambeanak, Kecamatan Mungkid,
Kabupaten Magelang melalui pelatihan usaha mikro kecil menengah
(UMKM). Usaha mikro kecil menengah (UMKM) memiliki peran
yang penting bagi pertumbuhan perekonomian. Pengembangan
UMKM memeberikan kontribusi bagi perekonomian nasional antara
lain memberikan peran dalam membuka tenaga kerja sehigga
membantu pemerintahan dalam mengentaskan masalah
pengangguran, perluasan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan
masyarakat serta kontribusi terhadap negara.15
Melihat hal itu UMKM dirasa sangat berperan dalam
menanggulangi dampak pandemi covid-19 pada bidang ekonomi,
sehingga tujuan dilaksanakannya pemberdayaan perempuan ini untuk
meningkatkan perekonomian rumah tangga di masa pandemi Covid-
19. Kegiatan pemberdayaan berupa pemberian keterampilan dalam
pengolahan hingga pemasaran aneka jajanan pasar yang dapat
dijadikan peluang usaha secara mudah dan bernilai jual untuk

JurnalPemberdayaan Masyarakat, Vol. 4, no. 1 (2020): 1-7 10


JudulBesarArtikel

meningkatkan perekonomian rumah tangga. Berdasarkan hasil


pengamatan yang dilakukan, dalam proses pelaksanaan
pemberdayaan perempuan diperlukan tahapan-tahapan untuk
mencapai keberhasilan pemberdayaan. Pelaksana an pemberdayaan
menggunakan empat tahapan yaitu tahap seleksi wilayah, tahap
sosialisasi pemberdayaan, proses pemberdayaan dan pemandirian
dari pemberdayaan masyarakat.

15
r Ghofur, Abdul,”Peran Pemerintah dalam Pemberdayaan UMKM di
KabupatenLamongan. Praja Lamongan :Balitbangda Kabupaten Lamongan,no 1.
(Juni,2019) 41 – 51

Penetapan Lokasi atau Wilayah Pemberdayaan


Pada tahap ini dilakukan pemilihan lokasi atau wilayah yang
akan dilaksanakan pemberdayaan sesuai dengan tujuan dari
pemberdayaan. Pemilihan lokasi pemberdayaan perempuan
berdasarkan seleksi pelaku pemberdaya dengan melihat masyarakat
terlebih kaum perempuan yang terdampak covid-19 di bidang
ekonomi. Selain itu melakukan diskusi pada masyarakat setempat
untuk menentukan lokasi pelaksanaan pemberdayaan. Penentuan
lokasi ini sangat penting untuk menghindari konflik kepentingan
serta memperoleh dukungan dalam bentuk partisipasi masyarakat
demi keberhasilan program pemberdayaan masyarakat yang akan
dilaksanakan.
Dusun Jetis Kawiran berjarak kurang lebih 5 km dari
destinasi pariwisata Candi Borobudur. Pariwisata ini merupakan
peluang masyarakat setempat termasuk Dusun Jetis Kawiran dalam
menawarkan berbagai usahanya pada wisatawan di Candi
Borobudur. Sebagian masyarakat Dusun Jetis Kawiran memilih

JurnalPemberdayaan Masyarakat, Vol. 4, no. 1 (2020): 1-7 11


JudulBesarArtikel

untuk berjualan souvenir di taman Candi Borobudur. Namun,


adanya pandemi covid-19 ini mengakibatkan tempat wisata ditutup
termasuk Candi Borobudur, sehingga banyaknya masyarakat yang
kehilangan pendapatan. Selain itu sebagian masyarakat hanya
mengandalkan dari hasil berdagang dan tidak memiliki penghasilan
lainnya dalam rumah tangganya.
Permasalahan lainnya adanya pandemi covid-19, banyaknya
pemberhentian buruh pabrik yang mengakibatkan hilangnya
pekerjaan dan pendapatan termasuk kepala rumah tangga sehingga
tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup dan rumah tangga. Seperti
ibu-ibu di Dusun Jetis Kawiran ini hanya mengandalkan pendapatan
dari kepala rumah tangga. Terjadinya pandemi covid-19 ini
mengakibatkan rendahnya pemenuhan kebutuhan hidup. Ibu rumah
tangga di Dusun Jetis Kawiran belum memiliki kesadaran dalam
memanfaatkan kemampuannya dalam mengolah aneka jajanan pasar
menjadi bernilai jual.

Sosialisasi Kegiatan Pemberdayaan Perempuan


Upaya dalam mengkomunikasikan rencana kegiatan
pemberdayaan untuk kaum perempuan di Desa Jetis Kawiran perlu
adanya sosialisasi kepada masyarakat. Materi sosialisai mengenai
bentuk kegiatan pemberdayaan, terkait bantuan UMKM dari
pemerintah serta langkah-langkah yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan pemberdayaan. Sosialiasi yang dilakukan melalui
musyawarah yang diikuti oleh peserta pemberdayaan. Terbatasnya
ruang gerak karena adanya pandemi covid-19 maka pemberdayaan
ini dilaksanakan hanya sejumlah 5 ibu rumah tangga. Sosialiasi
dilaksanakan sesuai peraturan masa new normal dengan mematuhi
protokol kesehatan pencegahan covid-19.

JurnalPemberdayaan Masyarakat, Vol. 4, no. 1 (2020): 1-7 12


JudulBesarArtikel

Berdasarkan identifikasi kebutuhan dan wilayan dengan


melihat permasalahan serta peluang yang ada maka peserta
pemberdayaan sepakat untuk mengikuti pemberdayaan perempuan
melalui pengolahan hingga pemasaran aneka jajanan pasar. Lokasi
desa yang jauh dari perkotaan dengan banyaknya pasar tradisional
terdekat sebagai pemasaran , sangat berpotensi untuk melakukan
usaha aneka jajanan pasar. Selain itu kemampuan dasar yang dimilki
para ibu-ibu untuk memasak sehari-hari dapat dimanfaatkan untuk
usaha mengolah aneka jajanan pasar yang bernilai jual.

Proses Pemberdayaan Perempuan


Pemberdayaan perempuan yang diperuntukkan ibu-ibu
rumah tangga di Desa Jetis Kawiran dilakukan sebagai upaya untuk
meningkatkan kemampuan serta kemandirian masyarakat dalam
meningkatkan perekonomiannya di masa new normal covid-19.
Kegiatan ini berlangsung pada bulan Oktober hingga November
2020 dengan delapan kali pertemuan setiap minggunya. Adapun
proses pemberdayaan perempuan adalah sebagai berikut :
1. Kondisi awal pelatihan
Kondisi awal yang mengikuti pelatihan usaha aneka jajanan
pasar ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan
dan belum tau mengenai potensi usaha dalam meningkatan
perekonomian di masa pandemi covid-19 ini. Sehingga para ibu
rumah tangga Dusun Jetis Kawiran merasa perlu adanya pembekalan
tentang pembuatan usaha yang memiliki sedikit modal usaha namun
tetap memiliki pemasukan usaha setiap harinya. Keterbatasan gerak
karena pandemi covid-19 mengakibakan pembatasan jumlah peserta
pelatihan hanya berjumlah 5 orang. Kendala yang lain yaitu para ibu
rumah tangga ini belum memiliki modal untuk menjalankan

JurnalPemberdayaan Masyarakat, Vol. 4, no. 1 (2020): 1-7 13


JudulBesarArtikel

usahanya. Namun adanya minat dari ibu rumah tangga untuk


mengikuti pelatihan dengan harapan dapat membuka usaha secara
mandiri, terlihat dari bentuk partisipasi ibu-ibu yang mengikuti
sosialisasi dan memberikan saran jenis pelatihan sesuai dengan
kemampuannya.
2. Kondisi selama Pelatihan
Selama proses praktik, dilaksanakan sesuai dengan pedoman
produksi dan distribusi pangan olahan mengenai protokol kesehatan
pencegahan covid-19 yaitu menjaga kebersihan tangan dengan
mencuci tangan menggunakan sabun, menggunakan disinfektan pada
permukaan alat, memakai masker untuk menutupi mulut dan hidung,
menjaga kebersihan pakaian saat melaksanakan pemberdayaan .16
Selama proses praktik, sesi pertemuan pelatihan setiap minggu untuk
mengenalkan resep olahan baru dalam pembuatan aneka jajanan
pasar. Pada proses pelatihan hari ke tiga salah satu peserta sudah
mulai produksi jajanan pasar secara mandiri.Terlebih adanya
bantuan dari pemerintah untuk modal usaha, sehingga praktek
pelatihan usaha dilanjukan hingga pemasaran. Selama proses
pelatihan para ibu-ibu terlihat antusias dalam mencatat setiap bahan
yang dibutuhkan serta penghitungan modal dan keuntungan secara
matang. Selain itu dapat dilihat dari keaktifan para ibu-ibu dalam sesi
tanya jawab dan diskusi.
3. Kondisi akhir pelatihan
Peserta yang megikuti pelatihan hingga akhir telah
menjalankan usahanya dalam membuat jajanan pasar dengan modal
usaha dari pemerintah. selanjutnya kegiatan akhir dari progam ini
adalah evaluasi selama mengikuti pelatihan. Evaluasi merupakan
tahapan yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana usaha telah
dijalankan oleh peserta pemberdayaan, melihat hambatan yang ada

JurnalPemberdayaan Masyarakat, Vol. 4, no. 1 (2020): 1-7 14


JudulBesarArtikel

dan mengevaluasi hasil yang dicapai. Evaluasi hasil dari


pemberdayaan dengan memberikan pertanyaan.

Pemandirian Perempuan
Prinsip pemberdayaan perempuan yang bertujuan untuk
memandirikan kaum perempuan dalam meningkatkan taraf
hidupnya, maka dilakukan pemandirian kaum perempuan berupa
pendampingan untuk memberdayakan diri kaum perempuan agar
dapat mengelola usahanya. Pelaksanaan pemberdayaan perempuan
melalui kegiatan pelatihan UMKM perlu adanya kesadaran dalam
mengembangkan hasil produksi dan kualitas agar pelaku usaha dapat
menjalankan usahanya secara keberlanjutan.
Pemberdayaan kaum perempuan melalui pengolahan aneka
jajanan pasar ini tentunya membuat ibu-ibu rumah tangga yang
sebelumnya tidak memiliki pekerjaan telah diberdayakan dengan
memiliki keterampilan di bidang tata boga yaitu produksi aneka
olahan jajanan pasar hingga melakukan pemasaran. Hasil dari
pelaksanaan pemberdayaan ini telah berjalan sesuai dengan harapan
peserta pemberdayaan telah membuka usahanya dalam bidang
olahan pangan.

Hasil Pemberdayaan Perempuan Melalui Pelatihan Usaha Mikro


Kecil Menengah (UMKM)
Pemberdayaan perempuan bertujuan untuk memberikan
pelatihan kewirausahaan dalam meningkatkan keterampilan usaha
dan memiliki sikap kewirausahaan serta mampu menciptakan
kemandirian dalam meningkatkan perekonomian. Keberhasilan dari
penyelenggaraan program pemberdayaan sangat ditentukan oleh
kesadaran dari perempuan untuk merubah taraf hidupnya.

JurnalPemberdayaan Masyarakat, Vol. 4, no. 1 (2020): 1-7 15


JudulBesarArtikel

Setiap program pemberdayaan yang dilaksanakan memiliki tujuan


seperti halnya pemberdayaan perempuan melalui pelatihan UMKM
di Desa Jetis Kawiran yang mempunyai tujuan yaitu meningkatkan
perekonomian rumah tangga. Perekonomian rumah tangga yang
dimaksud dalam kegiatan pemberdayaan ini adalah adanya tambahan
maupun peningkatan pendapatan keluarga, adanya kemampuan
pemenuhan kebutuhan rumah tangga, dan dapat memberdayakan
kaum perempuan untuk kemandirian.
Pemberdayaan perempuan melalui UMKM di Desa Jetis Kawiran
melalui usaha aneka jajanan pasar telah memberikan dampak pada
perekonomian salah satunya yang ditandai dengan pendapatan yang
diperoleh peserta hasil dari pemasaran produk olahannya.
Pendapatan yang diperoleh setiap harinya telah menambah
pengahasilan rumah tangga, karena sebelumnya peserta pelatihan
merupakan ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan serta
terdampak pandemi covid-19 dibidang ekonomi.
Usaha yang dijalankan bermanfaat bagi para kaum
perempuan terlebih ibu rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari, baik untuk belanja, kegiatan sosial dan anggaran untuk
kesehatan. Selain dalam aspek material, usaha di bidang ekonomi
juga dapat memenuhi kebutuhan batin ibu rumah tangga akan
kesetaraan gender. Terlebih lagi para ibu rumah tangga ini merasa
senang ketika dapat membantu kepala rumah tangga dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal inilah yang menimbulkan sikap
kemandirian untuk kaum perempuan dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya.

Penutup

JurnalPemberdayaan Masyarakat, Vol. 4, no. 1 (2020): 1-7 16


JudulBesarArtikel

Pelaksanaan pemberdayaan perempuan melalui


pelatihan UMKM yaitu pengolahan dan pemasaran aneka
jajanan pasar dengan tujuan meningkatkan pendapatan rumah
tangga di masa new normal pandemi covid-19. Pelaksana an
pemberdayaan menggunakan empat tahapan. Pertama, tahap
seleksi wilayah untuk menentukan wilayah yang akan
dilaksanakanya pemberdayaan sesuai dengan tujuan yaitu
memberdayakan perempuan yang terdampak perekonomiannya
akibat pandemi covid-19. Kedua, tahap sosialisasi
pemberdayaan dilaksanakan untuk memberikan gambaran
proses pemberdayaan yang akan dilaksanakan. Ketiga, proses
pemberdayaan perupa pendampingan pelatihan pengolahan dan
pemasaran aneka jajanan pasar. Keempat, kemandirian dari
hasil pemberdayaan masyarakat. Hasil dari pemberdayaan
perempuan melalui pelatihan UMKM yaitu meningkatkan
pendapatan keluarga, adanya kemampuan pemenuhan
kebutuhan rumah tangga, dan dapat memberdayakan kaum
perempuan untuk kemandirian.

Daftar Pustaka
Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
(2020) Peta Sebaran Covid-19 di Indonesia.Retrieved from
https://covid19.go.id/ Tajeri.(2020). Strategi Peningkatan
dan Menumbuh Kembangkan Peran Serta Usaha Mikro
Kecil Menengah (UMKM) Masyarakat di Kabupaten Barito
Utara Pada Masa New normal.,Prosiding Seminar

JurnalPemberdayaan Masyarakat, Vol. 4, no. 1 (2020): 1-7 17


JudulBesarArtikel

Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan.


558-571
Rahmadani, dkk. (2018). Fungsi Corporate Social
Responcibility (CSR) dalam Pengembangan dan
Pemberdayaan Masyarakat”.Share : Social Work
Jurnal.no. 2, 203 – 210.
Karwati,Lilis. (2017).Pemberdayaan Perempuan Melalui
Pelatihan Kewirausahaan Berbasis Potensi Alam
Setempat”,Jurnal Ilmiah VISI PGTK PAUD dan
DIKMAS, no 1. 45-52 Kemenkop dan UKM Targetkan
Peningkatan Kontribusi UMKM terhadap PDB dan
Ekspor.2020.Retreived from
http://www.depko.go.id/read/kemenkop-dan-ukm-
targetkan-peningkatan-kontribusi-umkm-terhadap-pdb-
dan-ekspor, diakses 8 September 2020.
Desa Rambeanak, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang,
Provinsi Jawa Tengah.”Profil Potensi Desa”.2020.
Retreived from
https://desarambeanak.magelangkab.go.id/First/artikel/59
As’ad, Muhammad, dkk.(2018).Pemberdayaan Perempuan Melalui
UMKM Pada Ibu-ibu Majelis Taklim Namirah.
Jurnal Komunitas:Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat. no 1 30 – 33.
Ardianto,Mochamad Reza.(2020). Pemberdayaan Usaha Mikro Dan
Kecil Terdampak Pandemi Covid-19 Desa Paseseh
Tanjung Bumi Bangkalan.Community Development
Journal,no 2 .178 – 183.

JurnalPemberdayaan Masyarakat, Vol. 4, no. 1 (2020): 1-7 18


JudulBesarArtikel

Yefni, Y. (2018). Analisis Model pemberdayaan


masyarakat. Masyarakat Madani: Jurnal Kajian Islam dan
Pengembangan Masyarakat, 3(2), 42-61.
Karwati,Lilis.(2017).Pemberdayaan Perempuan Melalui Pelatihan
Kewirausahaan Berbasis Potensi Alam Setempat,Jurnal
Ilmiah VISI PGTK PAUD dan DIKMAS, no 1. 45-52
Dedeh Maryani & Ruth Roselin. (2019). Pemberdayaan Masyarakat
.Yogyakarta: Deepublish. 11-12.
Mardikanto, T., & Soebiato, P.(2019). Pemberdayaan Masyarakat
DalamPerspektif Kebijakan Publik . Bandung: Alfabeta.
Andeas & Enni Savitri. (2016). Peran Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat Pesisir dan Modal Sosial. Yogyakarta:
Pustaka Sahila Yogyakarta.
Ghofur, Abdul.(2019). Peran Pemerintah dalam Pemberdayaan `
UMKM di KabupatenLamongan. Praja Lamongan
:Balitbangda Kabupaten Lamongan,no 1.41 – 51

JurnalPemberdayaan Masyarakat, Vol. 4, no. 1 (2020): 1-7 19

You might also like