Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 4 Bun III A
Kelompok 4 Bun III A
KELOMPOK 4
Anggota : Muhammad Ardiansyah (01.02.20.150)
Muhammad Fahrizal (01.02.20.151)
Nauli Irawan (01.02.20.152)
Nisa Samosir (01.02.20.153)
Nurul Au’lia (01.02.20.154)
Dosen Pengampu :
Firman RL Silalahi,STP,M.Si
Hadi Wijoyo,SP,MP
Catatan:
PROGRAM
1. Tulisan plagiat STUDI PENYULUHAN PERKEBUNAN PRESISI
2. Tatacara dan layout kurang
JURUSANsesuai PERKEBUNAN
3. Daftar pustaka tidak sesuai dengan yang ada di dalam tulisan
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEDAN
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
“PERKEBUNAN PRESISI”. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi
besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah
untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah perkebunan presisi Program Studi
Penyuluhan Perkebunan Presisi. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada bapak Firman RL Silalahi,STP,M.Si dan bapak Hadi Wijoyo,SP,MP selaku
dosen pembimbing mata kuliah perkebunan presisi dan kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penulisan laporan ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari
para pembaca demi kesempurnaan laporan ini.
Kebutuhan air pada tanaman Kelapa sawit pada dasarnya berbeda dalam setiap fase
pertumbuhannya. Pada fase awal pembibitan (Pre-Nursery), rata-rata jumlah air yang diperlukan
untuk penyiraman rutin setiap hari sekitar 0.2-0.3 liter per bibit, sedangkan untuk Main Nursery
diperlukan sekitar 8 mm/hari atau sekitar 2-3 liter per bibit, namun untuk sistem irigasi yang
biasanya dipergunakan pada pembibitan pada umumnya tingkat penyiraman air dibuat rata-rata
10 mm/hari (Turner dan Gillbanks, 2003). Pada budidaya kelapa sawit dikenal dua sistem
pembibitan, yaitu pembibitan satu tahap dan pembibitan dua tahap, namun yang umum
digunakan saat ini adalah pembibitan dua tahap. Yang dimaksud dengan pembibitan dua tahap
(double stage) adalah pembibitan di polybag kecil atau tahap pembibitan awal (pre nursery)
terlebih dahulu hingga bibit berumur 3 bulan. Setelah bibit berumur tiga bulan kemudian bibit
dipindahkan ke polybag besar atau tahap pembibitan utama (main nursery) hingga bibit siap
ditanam (umur 12 bulan). Pembibitan satu tahap (single stage) adalah benih berupa kecambah
kelapa sawit 2 langsung ditanam pada polybag besar dan dipelihara hingga siap tanam.
(Darmosarkoro et.al., 2008). Salah satu cara memacu pertumbuhan bibit tanaman kelapa sawit
adalah penyediaan media tumbuh dengan mempertimbangkan.
B. Rumusan Masalah
Apa itu Perkebunan Presisi?
Manajemen Perairan yang Bagaiman pengaplikasian “Water Management” dalam
Perkebunan Kelapa Sawit?
C. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Sebagai media informasi pentingnya perkebunan presisi dalam perkebunan kelapa sawit.
Diharpakan dapat memberikan informasi pentingnya manjemen air “Water Management”
dalam Perkebunan Presisi.
Menginformasikan pengaplikasian manajemen air “ Water Management “ pada tanaman
kelapa sawit.
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan ketebalan tempurung dan daging buah, kelapa sawit dibedakan dalam beberapa
varietas diantaranya Dura, Pisifera, Tenera, Macrocarya dan Diwikka-wikka. Perbedaan
ketebalan tempurung dan daging buah pada tiga varietas pertama, yaitu Dura memiliki
tempurung tebal (2- 8mm) dengan daging buah yang relatif tipis (35%-50% terhadap daging
buah), Pisifera memiliki tempurung yang sangat tipis, bahkan hampir tidak ada tempurungnya,
tetapi memiliki daging buah yang tebal atau lebih tebal dari daging buah Dura dan Tenera
memiliki tempurung yang tipis (0.5-4mm) dengan daging buah yang sangat tebal (60-96%
terhadap buah); sedangkan berdasarkan warna kulit buah, kelapa sawit dibedakan dalam
beberapa varietas diantaranya Nigrescens, Virescens dan Albescens.
Tanaman kelapa sawit berakar serabut. Perakarannya sangat kuat karena tumbuh ke bawah
dan ke samping membentuk akar primer yang tumbuh ke bawah di dalam tanah sampai batas
permukaan air tanah, akar sekunder, tersier, dan kuarter yang tumbuh sejajar dengan permukaan
air tanah bahkan akar tersier dan kuarter menuju ke lapisan atas atau ke tempat yang banyak
mengandung zat hara. Akar tersier dan kuarter merupakan bagian perakaran paling dekat dengan
permukaan tanah. Kedua jenis akar tersebut banyak ditumbuhi bulu-bulu halus yang dilindungi
oleh tudung akar (caliptra).
Bulu-bulu akar tersebut paling banyak ditemukan pada jarak 2-2.5 m dari pangkal batang
dan sebagian besar berada di luar piringan. Pada bagian tersebut tanahnya akan lebih remah dan
lembab sehingga merupakan lokasi yang paling sesuai untuk penyebaran pupuk (Fauzi et
al.,2002). Kelapa sawit merupakan tanaman tahunan yang dapat hidup sampai ratusan tahun,
sehingga keberadaannya di lapang dapat dipertahankan untuk jangka waktu yang lama
(Komalaningtyas, Ikhwan dan Asmono, 2000 dalam Marliani 2006). Sastrosayono (2003)
menambahkan bahwa tanaman sawit secara alamiah bisa mencapai umur 100 tahun. Akan tetapi,
tanaman kelapa sawit yang ditanam di perkebunan harus diremajakan sebelum mencapai umur
100 tahun, karena produksi buahnya sudah menurun. Umur ekonomis tanaman kelapa sawit
adalah 25-35 tahun. Batang kelapa sawit tidak berkambium karena termasuk tanaman monokotil
dan umumnya tidak bercabang. Batang kelapa sawit berbentuk silinder dengan diameter 20-75
cm. tanaman yang masih muda, batangnya tidak terlihat karena tertutup oleh pelepah daun.
Pertumbuhan tinggi batang terlihat jelas setelah tanaman berumur 4 tahun. Tinggi batang
bertambah 25-45 cm/tahun. Tinggi maksimum yang ditanam di perkebunan antara 15-18 m,
sedangkan yang di alam mencapai 30 meter. Pertumbuhan batang tergantung pada jenis tanaman,
kesuburan lahan dan iklim setempat.
3. Pompa
Pompa berfungsi untuk mengeluarkan air yang berlebihan didalam kebun pada saat musim
penghujan dan memasukan air pada saat kekurangan air di musim kemarau. Type pompa yang
biasa digunakan adalah pompa dengan kapasitas output 150 - 3.000 m3/jam. Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam penggunaan pompa adalah kapasitas output pompa, konsumsi solar,
spare part dan pH air.
5. Over Flow
Overflow bertujuan untuk mengatur dan menjaga level air di parit dan mengurangi laju air.
Ketinggian over flow dibuat menyesuai ketinggian level air yang diinginkan. sehingga air
akan mengalir melewati over flow jika sudah melebih ketinggian overflow. Masih banyak hal-
hal teknik dan faktor alam yang harus diperhatikan dalam tata kelola air diperkebunan sawit,
karena karakter dan topografi disetiap kebun berbeda-beda, sehingga harus dianalisa dan
disesuaikan metode yang digunakan dalam melakuka tata kelola air di perkebunan kelapa
sawit.
BAB III
KESIMPULAN
Melalui sistem manajemen tata air (water management system) terpadu yang merupakan
kombinasi antara berbagai aspek teknis seperti tanah, hidrologi, topografi dan aspek sosial,
diharapkan dapat menjadi solusi mengatasi ketersediaan lahan saat ini yang dibutuhkan oleh
perusahaan perkebunan dan perkebunan rakyat dalam rangka pengembangan usahanya saat ini
dan ke depan nanti. water management system untuk bidang perkebunan adalah “membuang air
berlebih (drainage) dan menjaga muka air tanah yang dibutuhkan tanaman (sistem
irigasi).Prinsip dasar dari suatu sistem drainase khususnya pada kebun kelapa sawit adalah
menyekap air, kemudian mengumpulkannya, dan membuang air yang berlebih keluar areal.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/umarshidayat/57aaaa76729773490eede72e/water-management-
perkebunan-kelapa-sawit
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_sumber_daya_air
http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2017-1-1-54211-613410025-bab1-05082017040022.pdf
http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2017-1-1-54211-613410025-bab1-05082017040022.pdf
https://www.kompasiana.com/umarshidayat/57aaaa76729773490eede72e/water-management-
perkebunan-kelapa-sawit?page=all#section1
https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91699
Syakir, M, dkk. 2010. Bududaya Kelapa Sawit. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Perkebunan. ASKA MEDIA. Bogor
Grisso, R.B., Alley, M.W.G., Holshouser, D. 2009. Precision Farming Tools: Soil Electrical
Conductivity. Virginia Tech. Diakses 13 Mei 2016,
https://toolsfortransformation.net/indonesia/wp-content/uploads/2017/05/SOP-Perawatan-
Terbaik-dilahan-Gambut.pdf
https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/11665/130308011.pdf?
sequence=1&isAllowed=y
https://www.suara.com/bisnis/2020/09/24/102023/irigasi-termasuk-dalam-water-
management-yang-bisa-dukung-kegiatan-pertanian
https://ugm.ac.id/id/berita/13110-mahasiswa-ugm-mengembangkan-sistem-irigasi-otomatis-
kelapa-sawit
https://m-republika-co-id.cdn.ampproject.org/v/s/m.republika.co.id/amp/ojjps67?
amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#aoh=16454597550433&_ct=1645459826501&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F
%2Fwww.republika.co.id%2Fberita%2Fojjps67%2Fpengembangan-sistem-irigasi-otomatis-
kelapa-sawit
https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFAPERTA/article/view/2956
https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/jpp/article/view/2331/1856
https://www.netafim.co.id/crop-knowledge/oil-palm/
http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/77711
https://www.researchgate.net/publication/
340181625_EFISIENSI_AIR_PADA_PEMBIBITAN_UTAMA_KELAPA_SAWIT_MELA
LUI_APLIKASI_MULSA_ORGANIK_DAN_PENGATURAN_VOLUME_PENYIRAMAN
https://sariagri-id.cdn.ampproject.org/v/s/sariagri.id/article/amp/89184/mahasiswa-
polbangtan-didorong-kuasai-sistem-irigasi-tetes-air-pada-pembibitan-kelapa-sawit?
amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#aoh=16454594122901&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari
%20%251%24s
https://www-pikiran--rakyat-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.pikiran-rakyat.com/gaya-
hidup/amp/pr-01315655/pertanian-presisi-untuk-tingkatkan-produktivitas-kelapa-sawit?
amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#aoh=16454594122901&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari
%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fwww.pikiran-rakyat.com%2Fgaya-hidup
%2Fpr-01315655%2Fpertanian-presisi-untuk-tingkatkan-produktivitas-kelapa-sawit