Professional Documents
Culture Documents
docx
Oct 15, 2021
2310 words / 14517 characters
SI - Lafadzi TFN
452-Article Text-1845-1-2-20211007.docx
Sources Overview
52%
OVERALL SIMILARITY
Excluded sources:
None
44
Rancang Bangun Sistem Informasi Resep Obat Berbasis
Desktop Pada Rumah Sakit TNI AU dr. M. Salamun
Bandung
Design And Development Of Desktop-Based
46
Medicine
Prescription Infromation System At TNI AU Hospital dr.
M. Salamun Bandung
1
Lafadzi Aulia Furqan* , 2Toni Arifin
61
Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya
Jl. Sekolah Internasional No. 1-2 terusan Jl. Jakarta Antapani, Bandung 40282
e-mail: lafadzi.furqannn@gmail.com
2
Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya
Jl. Sekolah Internasional No. 1-2, terusan Jl. Jakarta Antapani, Bandung 40282
e-mail: toni.arifin@ars.ac.id
3 32
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Adhirajasa
Reswara Sanjaya, Bandung, Indonesia
No telp : +62227100124 | +6281222300425 e-mail: kampus@ars.ac.id
Abstrak
4
Waktu tunggu pasien yang lama merupakan salah satu komponen yang potensial menyebabkan
10
ketidakpuasan pasien tersebut, sedangkan waktu tunggu yang singkat atau tepat membuat
31
pasien merasa puas, sehingga pasien akan memberikan komentar yang baik tentang rumah sakit
TNI AU dr. M. Salamun Bandung tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk membangun aplikasi
3
untuk menangani penulisan resep dari poliklinik (dokter) yang dapat diproses langsung oleh
3
apotek, sehingga lebih efektif dari segi waktu tunggu pasien, tanpa resepnya harus dibawa oleh
pasien, dan untuk mengurangi terjadi kesalahan membaca resep dokter poliklinik. Aplikasi ini
juga akan memberikan infromasi kepada bagian poliklinik mengenai persedian obat yang
25
tersedia di apotek. Metode pengembangan perangkat lunak pada penelitian ini menggunakan
metode Waterfall. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi yang bernama Resep Obat Digital
yang memberikan fitur pengelolaan resep obat otomatis ke apotek, pengelolaan data berobat
pasien, pengelolaan persedian obat di apotek.
Abstract
Long waiting time for patients is one component that has the potential to cause patient
dissatisfaction, while short or appropriate waiting times make patients feel satisfied, so
patients will give good comments about the Indonesian Air Force hospital dr. M. Salamun
3
Bandung. This study aims to build an application to handle prescription writing from
polyclinics (doctors) that can be processed directly by pharmacies, so that it is more effective
in terms of patient waiting time, without the patient having to take the prescription, and to
reduce errors in reading polyclinic doctor's prescriptions. This application will also provide
26
information to the polyclinic regarding the supply of drugs available at pharmacies. The
software development method in this study uses the Waterfall method. The result of this
research is an application called Digital Drug Prescription which provides automatic
prescription management features to pharmacies, patient treatment data management, drug
supply management in pharmacies.
Corresponding Author:
Nama corresponding author,
Email: dmohamadsyaban@gmail.com
5
1. PENDAHULUAN
2. TINJAUAN LITERATUR
18
Metode Waterfall
Waterfall merupakan salah satu metode dalam SDLC yang mempunyai 12
ciri khas
pengerjaan yaitu setiap fase dalam waterfall harus diselesaikan secara berurutan, di mana
proses pengerjaannya terus mengalir dari atas ke bawah (seperti air terjun) melewati fase-fase
Requirements (analisis kebutuhan), Design (perancangan dan pemodelan), Implementation
(penerapan), Verification (pengujian), dan Maintenance (pemeliharaan)[5].
Tinjauan Studi
43
Pada penelitian tentang rancang bangun sistem informasi resep obat sudah banyak
dilakukan dengan berbagai macam metode dan juga fitur menu untuk operasional bagian
3
poliklinik dan apotek. Waterfall model salah satu metode yang digunakan untuk
pengembangan sistem. Metode tersebut juga sudah banyak digunakan untuk penelitian dengan
41
dataset yang berbeda. Salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Syahrial (2017) yang
49
berjudul Sistem Informasi Poliklinik Terpadu, menyatakan bahwa dari penelitian ini telah
2
berhasil membangun aplikasi Poliklinik yang memadukan proses pengelolaan data klinik, data
perawatan, data keuangan, data apotik, serta data antrian dalam satu sistem terpadu dengan
pengembangan sistem yang menggunakan metode prototype sebagai metode pengembangan
2
sistem yang lama. Peneliti memanfaatkan teknologi web seperti bahasa pemograman PHP,
2
HTML5, CSS, dan Javascript, yang bertujuan memungkinkan sistem berjalan lebih ringan dan
dapat diakses baik secara intranet maupun internet[6].
Penelitian yang berjudul Sistem Informasi Pelayanan Poliklinik yang ditulis oleh Ridar
Setiawan Effendi dan Syahbaniar Rofiah. Studi ini menyatakan bahwa dari penelitian ini telah
2
berhasil membangun sebuah website yang dapat mendukung pelayanan yang ada pada Klinik
42
Alita Rawalumbu Bekasi. Pada penelitian ini bertujuan menghasilkan sistem informasi yang
19
bertujuan untuk mengolah data diagnosa pasien, data dokter, data obat, data pengeluaran obat,
2
data stok obat, data rekam medis, dan perancangan model menggunakan model perancangan
berbasis objek, dan aplikasi berbasis website serta metode yang digunakan menggunakan
metode prototype[7].
11
Studi yang berjudul Aplikasi Sistem Informasi Rekam Medis Di Poliklinik Sekretariat
Jendral DPD RI Berbasis Web Menggunakan Framework Laravel yang diteliti oleh
Mohammad Yosha Pratama. Berdasarkan dari hasil penelitian ini telah berhasil menciptakan
19
aplikasi sistem informasi rekam medis yang dapat mengolah data rekam medis pasien dengan
40
baik dan akurat sehingga penanganan medis menjadi jauh lebih efektif dan efisien
dibandingkan dengan menggunkan sistem manual. Manual yang dimaksud adalah pengolahan
data medis pasien yang dilakukan dengan cara mencari dan mecata dari dokumen yang sangat
45
banyak. Aplikasi ini diciptakan menggunakan bahasa pemograman berbasis web PHP dengan
framework Laravel dan MySQL sebagai database[8].
13
Penelitian terakhir yang berjudul Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien Rawat Jalan
Pada Klinik Akupuntur Dan Home Care Sehat Migoenani ditulis Basiroh dan Auliya
8
Burhanuddin. Penelitian ini menghasilkan sebuah sistem informasi pengelolaan data pasien
rawat jalan yang memudahkan pegawai dalam menangani dan mengelola data pasien rawat
jalan. Pegawai tidak perlu lagi menghitung secara manual biaya-biaya yang harus dibayar
pasien terkait dengan pengobatan yang dilakukannya, dan laporan- laporan bisa langsung
dicetak dengan menggunakan printer. Penelitian ini menggunakan metode obeservasi 13 dan
wawancara secara langsung untuk pengambilan data-data yang diperlukan. program ini
menggunakan software aplikasi Microsoft Visual foxpro 9.0[9].
2. METODE PENELITIAN
1
Gambar 1. Tahap Penelitian Model Waterfall
A. Requirement Analysis
Seluruh kebutuhan software harus bisa didapatkan dalam fase ini, termasuk
didalamnya kegunaan software yang diharapkan pengguna dan batasan software.
Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, survey atau diskusi.
Informasi tersebut dianalisis untuk mendapatkan dokumentasi kebutuhan pengguna
untuk digunakan pada tahap selanjutnya.
B. System Design
Tahap ini dilakukan sebelum melakukan coding. Tahap ini bertujuan untuk
memberikan gambaran apa yang seharusnya dikerjakan dan bagaimana tampilannya.
Tahap ini membantu dalam menspesifikasikan kebutuhan hardware dan sistem serta
mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.
C. Implementation
Dalam tahap ini dilakukan pemograman. Pembuatan software dipecah menjadi modul-
modul kecil yang nantinya akan di gabungkan dalam tahap berikutnya. Selain itu
dalam tahap ini juga dilakukan pemeriksaan terhadap modul yang dibuat, apakah sudah
memenuhi fungsi yang diinginkan atau belum.
D. Integration dan Testing
Ditahap ini dilakukan penggabungan modul-modul yang sudah dibuat dan dilakukan
pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah software yang dibuat telah sesuai
dengan desainnya dan masih terdapat kesalahan atau tidak.
E. Operation dan Maintenance
Ini merupakan tahap terakhir dalam model waterfall. Software yang sudah jadi
dijalankan serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki
kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi
unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru.
6
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Perancangan Sistem
Pada tahap ini adalah rancangan struktur sistem suatu aplikasi yang akan dibangun,
tujuannya adalah untuk menerjemahkan kepada semua pihak yang terlibat dan juga untuk
meminimalisir kesalahpahaman tentang alur sistem aplikasi yang akan dibuatkan. Pemodelan
39
pada aplikasi ini menggunakan pemodelan Unified Modeling Language (UML). Diagram yang
28
akan dirancang pada penelitian ini adalah Use Case Diagram.
1. Use Case Diagram
Use Case Diagram pada aplikasi berbasis desktop ini memiliki satu level user yang
50
dapat mengakses menu-menu yang terdapat pada aplikasi. Berikut merupakan gambaran untuk
use case diagram aplikasi berbasis desktop.
B. Implementasi
36
Tahapan ini merupakan penerapan aplikasi yang telah dibangun untuk menggantikan
35
sistem yang lama dengan sistem yang baru. Pada tahapan ini kita bisa menilai apakah aplikasi
ini sudah sesuai dengan kebutuhan user atau belum antara lain :
9
1. Tampilam Menu Login
4. KESIMPULAN
15
Dari aplikasi yang telah dibuat oleh penulis, maka penulis menyimpulkan bahwa,
22
aplikasi ini telah memenuhi semua kebutuhan yang dibutuhkan oleh pihak Poliklinik Rumah
Sakit TNI AU Dr. M. Salamun Bandung yaitu :
3
1. Aplikasi yang dibangun adalah berbasis desktop yang dapat menangani penulisan resep
dari poliklinik (dokter) yang dapat diproses langsung oleh apotek, sehingga lebih
3
efektif dari segi waktu tunggu pasien, tanpa resepnya harus dibawa oleh pasien, dan
untuk mengurangi terjadi kesalahan membaca resep dokter poliklinik.
2. Aplikasi yang dibangun dapat membantu bagian poliklinik untuk mengatahui jumlah
stok obat yang tersedia di apotek.
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, masih banyak lagi yang perlu
15
dikembangkan agar aplikasi yang sudah dibangun dapat menjadi lebih baik. Oleh karena itu
penulis bermaksud memberikan masukan dan saran untuk penelitian berikutnya, agar aplikasi
29
yang sudah dibangun ini dapat lebih bermanfaat, adapun saran tersebut antara lain sebagai
berikut :
1. Dapat ditambahkan fitur lainnya seperti fitur untuk pasien BPJS.
2. Dapat dibuat berbasis android atau website.
E-PROSIDING TEKNIK INFORMATIKA
DAFTAR PUSTAKA
14
[1] P. Oktamianti and A. Pebrina, “Kajian Kebutuhan Pengembangan Rumah Sakit
Pemerintah Daerah Kelas B di Provinsi Sulawesi Utara,” J. ARSI, vol. 5, no. 2, pp. 59–71,
2019.
17
[2] Permana A A, “Evaluasi Waku Tunggu Dan Kepuasan Pada Pasien Rawat Jalan di RSUD
Dr. Loekmono Hadi Kudus Periode Februari-April 2018 [skripsi],” no. April, pp. 1–12,
2018.
20
[3] D. Fatrida and A. Saputra, “Hubungan Waktu Tunggu Dengan Tingkat Kepuasan Pasien
37
Dalam Mendapatkan Pelayanan Kesehatan,” J. ’Aisyiyah Med., vol. 4, no. 1, pp. 11–21,
2019, doi: 10.36729/jam.v4i1.229.
16
[4] A. Abdurrahman and S. Masripah, “Metode Waterfall Untuk Sistem Informasi Penjualan,”
Inf. Syst. Educ. Prof., vol. 2, no. 1, pp. 95 – 104, 2017.
27
[5] R. F. P. Achmad and T. Arifin, “Pengembangan Sistem Informasi Berbasis Android Dan
48
Desktop Pada Restoran Sushi Zen Ramen,” vol. 3, no. 1, pp. 1–11, 2021.
2
[6] Syahrial, “Sistem Informasi Poliklinik Terpadu,” J. Sist. Inf., vol. 5, no. 1, pp. 24–31,
2017.
2
[7] R. S. Effendi and S. Rofiah, “Sistem Informasi Pelayanan Poliklinik Pada Klinik Alita
Rawalumbu Bekasi,” INFORMATICS Educ. Prof. J. Informatics, vol. 5, no. 1, p. 73, 2020,
doi: 10.51211/itbi.v5i1.1430.
11
[8] Pratama, “APLIKASI SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DI POLIKLINIK
SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI BERBASIS WEB MENGGUNAKAN
FRAMEWORK LARAVEL,” vol. 11, no. 1, pp. 92–105, 2017.
21
[9] Basiroh and A. Burhanuddin, “Sistem Informasi Pengelolaan 34
Data Pasien Rawat Jalan
Pada Klinik Akupuntur Dan Home Care Sehat Migoenani,” Semin. Nas. Teknol. Inf. dan
Multimed., pp. 73–78, 2016.