You are on page 1of 62

12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.

pdf - I Kadek Wartana

PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf


Dec 27, 2020
8966 words / 64884 characters

I Kadek Wartana

PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf

Sources Overview

19%
OVERALL SIMILARITY

jurnal.poltekkespalu.ac.id
1
INTERNET
1%
eprints.umm.ac.id
2
INTERNET
<1%
ejournal-s1.undip.ac.id
3
INTERNET
<1%
sinta.unud.ac.id
4
INTERNET
<1%
LL DIKTI IX Turnitin Consortium Part II on 2020-03-11
5
SUBMITTED WORKS
<1%
text-id.123dok.com
6
INTERNET
<1%
www.scribd.com
7
INTERNET
<1%
jurnal.unismuhpalu.ac.id
8
INTERNET
<1%
123dok.com
9
INTERNET
<1%
perpusnwu.web.id
10
INTERNET
<1%
es.scribd.com
11
INTERNET
<1%
id.scribd.com
12
INTERNET
<1%
andiharthinapattolanurudiamakkulau.blogspot.com
13
INTERNET
<1%
digilib.unisayogya.ac.id
14
INTERNET
<1%
id.123dok.com
15
INTERNET
<1%
Apin Setyowati, Putu Ratih Vika Handayaningrum. "HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HIV/AIDS DENGAN SIKAP IBU HAMIL …
16
CROSSREF
<1%

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 1/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

pusattesis.com
17
INTERNET
<1%
ktikebidanancom.wordpress.com
18
INTERNET
<1%
pt.scribd.com
19
INTERNET
<1%
repository.poltekkes-kdi.ac.id
20
INTERNET
<1%
docplayer.info
21
INTERNET
<1%
media.neliti.com
22
INTERNET
<1%
Muhammad Sakti Garwan. "Penerapan Metode SWOT dalam Peningkatan Kapasitas Multisektoral Masyarakat Desa Lifofa Kabupaten…
23
CROSSREF
<1%
repository.usd.ac.id
24
INTERNET
<1%
UIN Raden Intan Lampung on 2020-05-04
25
SUBMITTED WORKS
<1%
Universitas Negeri Semarang on 2019-08-06
26
SUBMITTED WORKS
<1%
repositori.uin-alauddin.ac.id
27
INTERNET
<1%
Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang on 2019-07-24
28
SUBMITTED WORKS
<1%
Universitas Muhammadiyah Surakarta on 2013-07-16
29
SUBMITTED WORKS
<1%
Universitas Muhammadiyah Surakarta on 2017-12-29
30
SUBMITTED WORKS
<1%
ejurnalp2m.stikesmajapahitmojokerto.ac.id
31
INTERNET
<1%
lib.unnes.ac.id
32
INTERNET
<1%
Ernawati Barus, Mestika Lumbantoruan, Agnes Purba. "Hubungan pengetahuan, sikap dan pelayanan KB dengan keikutsertaan pria m…
33
CROSSREF
<1%
Unika Soegijapranata on 2015-08-13
34
SUBMITTED WORKS
<1%
bejocommunity.blogspot.com
35
INTERNET
<1%
kuliahbidan.wordpress.com
36
INTERNET
<1%
sanusingawi.wordpress.com
37
INTERNET
<1%
I Gede Made Artha Dharmakarja, I Gede Komang Chahya Bayu Anta Kusuma, Chandra Maulana Putra. "Pengaruh Partisipasi Masyara…
38
CROSSREF
<1%
IAIN Surakarta on 2020-10-21
39
SUBMITTED WORKS
<1%
Muhammad Ali Sodik, Dhea Maulina Salam. "Analysis Of Android-Based Online Message Gateway Towards The Use Of Plastic Bags", …
40
CROSSREF
<1%

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 2/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

STIE Perbanas Surabaya on 2018-08-10


41
SUBMITTED WORKS
<1%
docobook.com
42
INTERNET
<1%
ejournal.unsrat.ac.id
43
INTERNET
<1%
www.bidanptt.ga
44
INTERNET
<1%
Eka Megawati, Bagoes Widjanarko, Priyadi Nugraha. "FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POS KESEHA…
45
CROSSREF
<1%
Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang on 2019-05-21
46
SUBMITTED WORKS
<1%
Universitas Nasional on 2020-12-26
47
SUBMITTED WORKS
<1%
ar.scribd.com
48
INTERNET
<1%
digilib.unimus.ac.id
49
INTERNET
<1%
fr.scribd.com
50
INTERNET
<1%
LL DIKTI IX Turnitin Consortium Part II on 2020-12-07
51
SUBMITTED WORKS
<1%
dinkesjatengprov.go.id
52
INTERNET
<1%
iGroup on 2016-02-02
53
SUBMITTED WORKS
<1%
repository.ipb.ac.id
54
INTERNET
<1%
www.repository.uinjkt.ac.id
55
INTERNET
<1%

Excluded search repositories:


Publications

Excluded from Similarity Report:


Small Matches (less than 10 words).

Excluded sources:
None

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 3/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

PENGETAHUAN DAN SIKAP PASANGAN USIA SUBUR d d d

( PUS) TENTANG PROGRAM KELUARGA


d d d

BERENCANA (KB) DI DESA AVOLUA


d j g

KECAMATAN PARIGI UTARA d

KABUPATEN PARIGI d

MOUTONG

“ SKRIPSI”

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGAIAN SYARAT


a a a

DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA a a a

KESEHATAN MASYARAKAT ( SKM)


a a d

d
OLEH:

ASDIRA
115 016 108

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


INDONESIA JAYA
PALU, 2020

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 4/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

ABSTRAK

Dari hasil observasi awal peneliti dimana 10 orang wanita usia subur
(WUS) yang sudah menikah secara acak yang sudah menggunakan kontrasepsi
Suntik dan Pil menunjukkan bahwa 6 pasangan usia subur (PUS) menyatakan
29
kurang paham mengenai alat kontrasepsi lainya, 2 pasangan usia subur (PUS)
menyatakan cukup paham, dan 2 pasangan usia subur (PUS) menyatakan paham
tentang penggunaan alat kontrasepsi lainya. Tujuan penelitian adalah diketahui f f f f

pengetahuan dan sikap pasangan usia subur (PUS) tentang program keluarga
f f f f f f f f f f f f f

berencana (KB) di Desa Avolua Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parigi


f f f f f f f f f f f f f f f

Moutong.
f

22
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Variabel dalam
Penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap pasangan usia subur (PUS)
43
tentang program keluarga berencana (KB). Jenis data primer dan data sekunder.
Analisis yang digunakan univariat. Populasi dalam penelitian ini adalah 419
51
orang dan jumlah sampel 81 orang. Teknik pengambilan adalah simple random
sampling.
Hasil penelitian ini menunjukan dari 81 reponden sebagian besar
pengetahuan responden baik sebanyak 63.0% dan yang paling sedikit adalah
pengetahuan kurang sebanyak 8.6%. sikapnya yang kurang sebanyak 2.5 %
dan yang menunjukkan sikap paling baik adalah sebanyak 75.3 %.
53
Kesimpulan dari penelitian ini pengetahuan dan sikap Pasangan usia subur
(PUS) tentang program KB di Desa Avolua Kecamatan Parigi Utara baik.
32
Diharapan kepada masyarakat agar aktif mengikuti penyuluhan yang diadakan
petugas kesehatan sehingga dapat mengetahui dan memahami serta menyadari
17
pentingnya keluarga berencana (KB) dan memiliki pengetahuan yang baik dan
sikap positif terhadap penundaan kehamilan demi tercapainya kesehatan
reproduksi serta penggunaan alat kontrasepsi.

Kata Kunci : Pengetahuan,sikap. Keluarga Berencana (KB)

ii

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 5/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

BAB I
k q k

k PENDAHULUAN k

A. Latar Belakang

Keluarga berencana (KB) menurut WHO (world healt organisation)


s s s s s s s s

adalah suatu tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk
s s s s s s s s s s s

menghindari kelahiran yang tidak diinginkan atau direncanakan, kelahiran yang


s s s s s s s s s

memang diinginkan, mengatur interfal diantara kehamilan, mengontrol waktu


s s s s s s s s

saat kehamilan dalam hubungan dengan umur suami istri dan menentukan jumlah
s s s s s s s s s s s

anak dalam keluarga (Suratun, 1970). Dan adapun secara umum


s s s s s s s s s

keluargaberencana (KB) merupakan sesuatu yang mengatur jumlah kelahirans s s s s s s s

sehingga bagi ibu dan bayinya dan bagi ayah serta keluarga atau masyarakat yang
s s s s s s s s s s s s s

bersangkutan tidak menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari


s s s s s s s s

kelahiran (Maritalia, 2014). s

Keluargaberencan (KB) menjadi salah satusejarah keberhasilan dan

telah diterapkan sejak tahun 1970, dan terus berkembang hingga saat ini pada

tahun 2020. Dan terbentuklah Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional s s s s s

(BKKBN), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)


s s s s s s s s

adalah salah satu intitusi yang bertanggung jawab secara umum dapat dikatan
s s s s s s d d d d d

berhasil. kelencaran suatu program ditopang dari perkembangan yang pesat


d d d d d d d d d

dengan kemajuan sosial ekonomi, kemajuan pendidikan, bertambahnya


d d d d d d d

mobilitas penduduk, dan bertambahnya wanita dalam angkatan kerja (BKKBN,


d d d d d d d d

2011).

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 6/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

10
Badan Kependudukan dan keluarga berencana Nasional (BKKBN)

Indonesia, mengakui mengalami kesulitan dalam mengendalikan laju

pertumbuhan penduduk. Berdasarkan laporan awal hasil SDKI tahun 2012

menunjukkan bahwa pembangunan kependudukandan keluarga berencana

(KB) belummencapaisasaran yang telah ditetapkan pada RPJMN 2010-2014.

Angka kelahiran total atau Total Fertility Rate (TFR) masih


10
tetapmenunjukkan angka 2,6 anak per wanita,berarti tidak mengalami

penurunan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir (BKKBN, 2012).

Untuk data cakupan keluarga berencana (KB) aktif menurut jenis

kontrasepsi di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, pada tahun 2018

terdapat sebanyak (62,1%) dilihat dari pemakaian alat kontrasepsi pasangan

usia subur (PUS) lebih rendah dimana jenis kontrasepsi Suntik terdapat

(42,9%), diikuti dengan kontrasepsi Pil (32,%), Implant (10,4%), alat d

kontrasepsi dalam rahim (AKDR) (7,9%), metode operasi wanita (MOW)


d d d d d d d w

(3,3%), serta Metode operasi pria (MOP) (3,1%), cakupan keluarga berencana
w w w w w w w w w w

(KB) aktif ini cenderung karna masih kurangnya pengetahuan pasangan usia
w w w w w w w w w w

subur (PUS) dan rendahnya puladukungan suami dalam penggunaan


w w w w w w w w

kontrasepsi. Dibandingkan dengan tahun 2019 sebanyak (76,1%) penggunaan


w w w w w w w w

jenis alat kontrasepsi yang paling banyak adalah KB suntik (46,5%), karna
w w w w w w w w w w w

dilihat dari dukungan pasangan/suami dan cara pemilihan jenis alatnya yang
w

tidak mengganggu hubunganseksual dibanding kontarasepsi lainya dan diikuti

pula kontrasepsi Pil (23,8%), Implant (10,2%), alat kontrasepsi dalam rahim w w w

(AKDR) (8,3%), kontrasepsi metode operasi wanita (MOW) (6,8%),


w w w w w w w w

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 7/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

kontrasepsi metode operasi pria (MOP) (2,8%), kondom (1,7%) (Profil Dinkes
w w w w w w w w

Provinsi Sulawesi Tengah, 2019).

Data pengguna alat kontrasepsi diDinas Kesehatan Kabupaten Parigi

Moutong tahun 2018 sebagaian besar KB aktif memilih suntik dan Pil sebagai w w w w w w

alat kontrasepsi karna kedua jenis ini dianggap mudah diperoleh dan digunakan
w w w w w w w w w w w

oleh pasangan suami istri namun perlu diperhatikan tingkat efektifitasnya


w w w w w w w w w

dalam pengendalian kehamilan, dibandingkan kontrasepsi lain yaitu:


w w w w

(Kondom 2,9%) diikuti dengan jenis kontrasepsi (Suntik 31,3%), (Pil 25,6%),

alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) (8,3%), metode operasi pria (MOP)

10,0%), (Implan 19,6%). dan dilihat dari perbandingan cakupan peserta

keluarga berencana (KB) pasca melahirkan yang menggunakan suntik


52
(31,5%) diikuti kontrasepsi Pil (28,6%), (Kondom 1,9%), alat kontrasepsi

dalam rahim (AKDR 7,8%), metode operasi pria (MOP 9,4%), metode

operasi wanita (MOW 2,0%), dan (Implan 18,8%.) (Profil Dinkes. Kabupaten

Parigi Moutong, 2019).

Menurut data dari Kecamatan Parigi Utara terdapat peserta keluarga

berencana (KB) aktif sebanyak 165 orang dari tahun 2018, dan jumlah

pasangan usia subur (PUS) terdapat 278 orang, diikuti dengan jumlah wanita

usia subur (WUS) 451 orang begitu pula dengan jumlah balitanya 165 orang,

pengguna kontrasepsi saat ini ternyata masih relatif rendah dan dilihat pula

perbandingan dari tahun 2019. Dimana pasangan usia subur (PUS) 289 orang

dan wanita usia subur (WUS) terdapat 461 orang jadi jumlah peserta keluarga

berencana (KB) aktif sebanyak 171 orang. Dan dilihat pula dari tahun 2020 j

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 8/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

umlah pasangan usia subur (PUS) berjumlah 466 orang, ini sudah mengalami

peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya sehingga jumlah keluarga

berencana (KB) aktif terdapat 180 orang serta jumlah wanita usia subur

(WUS) sebanyak 292 orang (Data Kecamatan Parigi Utara, 2019).

Adapun data yang didapatkan dari Desa Avolua pada bulan januari

sampai september dari Dusun 1 sampai Dusun 3 dimana jumlah peserta yang

aktif berKB yang terdapat 419 orang, dan jumlah yang tidak aktif berKB

terdiri dari 91 orang. dimana jumlah pasangan usia subur (PUS) yang terdiri

dari 240 orang, dan jumlah wanita usia subur (WUS) terdiri dari 179 orang.

Dan dilihat dari jenis alat kontrasepsi yang digunakan paling banyak yaitu

Suntik terdapat 89 orang, dan diikuti jenis kontrasepsi Pil sebanyak 14 orang.

Dan pemakaian jenis alat kontrasepsi lainya ternyata masih relatif rendah.

(dari data Desa Avolua, 2019).

Dari hasil observasi awal peneliti dimana 10 orang wanita usia subur

(WUS) yang sudah menikah secara acak yang sudah menggunakan

kontrasepsi Suntik dan Pil menunjukkan bahwa 6 pasangan usia subur (PUS)

menyatakan kurang paham mengenai alat kontrasepsi lainya, 2 pasangan usia


29
subur (PUS) menyatakan cukup paham, dan 2 pasangan usia subur (PUS)

menyatakan paham tentang penggunaan alat kontrasepsi lainya. Meskipun

terdapat jumlah angka kematian sebanyak 11 orang dari bulan januari-juni

dan jumlah ibu melahirkan sebanyak 21 orang. Tetapi tingkat pengetahuan

serta pemahaman mereka mengenai program keluarga berencana (KB) dan

pemilihan penggunaan jenis alat kontrasepsi masih perlu ditingkatkan, dilihat

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 9/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

dari beberapa masalah mengenai pasangan usia subur (PUS) yang tidak ikut

berKB.

Berdasarkan hasil wawancara awal yang dilakukan peneliti pada

tanggal 27 sampai 29 september yang didapatkan diDesa Avolua mengenai w

pengetahuan pasangan usia subur ( PUS) tentang program keluarga berencana


w w w w w v w w w w

ditemukan berbagai masalah yaitu tidak adanya dukungan dari keluarga

(suami) karna sebagian keluarga menganggap berKB tidak penting sehingga

banyak pasangan usia subur (PUS) tidak berani berKB karna tidak adanya

suport dari keluarga terdekat, serta pengetahuan pasangan usia subur (PUS)

menganggap bahwa adanya larangan dalam agama sehingga keluarga

cenderung tidak berKB, Yang ketiga tidak mengetahui manfaat dan tujuan

keluarga berencana (KB) sehingga pasangan usia subur enggan untuk berKB

dan acuh dan takut mengenai efek samping dari keluarga berencana seperti

takut gemuk, takut BB naik, takut haid dan tidak lancar. serta tidak adanya

minat ibu karna tidak adanya pengetahuan mengenai dampak positif keluarga

berencana (KB) dalam mensejahterakan keluarga.

Dilihat dari penerimaan informasinya mengenai keluarga berencanan

(KB) masih kurang terprogram dengan baik dalam mengendalikan kelahiran

anak, informasi didapatkan hanya pada saat acara tertentu, dan dimana kala

ada momen misalnya hari keluarga Nasional serta penyajian materi yang

tidak jelas dan tidak terukur Menyebabkan penerimaan informasi keluarga

berencana (KB) yang dilaksanakan pemerintah (puskesmas) serta para

petugas dinilai oleh pasangan usia subur (PUS) bukan pemberian materi

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 10/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

hanya sekedar mendegar informasi namun bukan untuk pemahaman materi

serta hanya memenuhi absen.

Sehingga pemahaman pasangan usia subur (PUS) dikatakan sangat

rendah, Walaupun mereka menghadiri acara yang dilaksanakan tersebut atau

pemberian penyuluhan dari para petugas kesehatan mereka belum tentu dapat

mendegarkanya atau merespon dengan baik. meskipun mereka merespon

dengan baik tetapi belum tentu ingin melaksanakanya serta masih terbatas

dan kurang didukung oleh dana serta sumberdaya manusia (penyuluhan) tidak

tersedia didesa, sehingga sulit memahami karna program (KB) bukan lagi

prioritas karna ditemukan dalam satu rumah tangga mempunyai pasangan

usia subur (PUS) rata-rata memiliki 4 sampai 5 orang anak. Karna pemikiran

banyak anak banyak rejeki tetapi ini berpengaruh oleh kondisi ekonomi

misalnya biaya untuk anak, untuk kebutuhan anak yang lebih besar, Dan serta

sulit membagi kasih sayang secara adil.

Dan adapun wawancara awal yang dilakukan peneliti mengenai sikap

pasangan usia subur (PUS) ditemukan beberapa masalah yaitu adanya isu

dikalanga masyarakat mengenai dampak buruk berKB, padahal untuk

kontrasepsi perlu konseling terlebih dahulu mengenai kecocokan dan

kenyamanan ibu. Yang kedua mengenai kesibukan banyak pasangan usia

subur (PUS) hanya mementingkan pekerjaan dibanding harus ikut berKB dan

resiko tinggi lupa, dan adanya rasa malas dan bosan untuk terus

menggunakan keluarga berencana (KB) dan masih banyak Pasangan usia

subur (PUS) masih bersikap tertutup dan tidak jujur.

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 11/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

15
Berdasarka latar belakang masalah tersebut, maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian tentang pengetahuan dan sikap pasangan usia

subur (PUS) tentang program keluarga berencana (KB) di Desa Avolua

Kecamatan Parigi Utara Kabupaten Parigi Mautong.

B. RumusankMasalah

Bersandarkan latar belakang diatasmaka rumusanmasalah penelitian y

ini adalah:
y y

1. Bagaimanakah pengetahuan pasangan usia subur (PUS) tentang program


l l l l l l l

l keluarga berencana (KB) di Desa Avolua Kecamatan Parigi Utara


l l l

Kabupaten Parigi Moutong?

2. Bagaimanakah sikap pasangan usia subur (PUS) tentang program keluarga

berencana (KB) diDesaAvolua KecamatanParigi Utara Kabupatn Pargi

Moutng?

C. Tujuank Penelitiaan

1. TujuanUmum

Diketahuinya pengetahuan dan sikap pasangan usia subur (PUS) tentang


l l l l l l l l

l program keluarga berencana (KB) di Desa Avolua Kecamtan Pargi Utara,


l l

KabupatenkParigikMoutong.

2. TujuanKhusus
a. Diketahuinya pengetahuan pasangan usia subur ( PUS) tentang program
d
k k k k k h
k k

k keluarga berencana ( KB).


k d

b. Diketahuinya sikap pasangan usia subur ( PUS) tentang program


k k k k k

k keluarga berencana ( KB).


k k

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 12/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

D. Manfaat Peneliti

1. Bagi Masyarakat diDesa Avolua

Sebagai bahan masukan pada masyarakat agar aktif mengikuti

penyuluhan yang diadakan petugas kesehatan sehingga dapat mengetahui

dan memahami serta menyadari pentingnya keluarga berencana (KB) dan


17
memiliki pengetahuan yang baik dan sikap positif terhadap penundaan

kehamilan demi tercapainya kesehatan reproduksi serta penggunaan alat

kontrasepsi.

2. Bagi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya (STIK IJ )

Sabagai bahan masukan bagi institusi pendidikan Sekolah Tinggi


k k k k k k k

k Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya dimana hasil penelitian ini dapat menambah
k k k k k k k k k

k referensi kepustakaan dan acuan bagi pembaca dalam melakukan


k k k k k k k

k penelitiana, khususnya Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan


k k k k k k

k Indonesia Jaya Jurusan Kesehatan Masyarakat.


k k k k

3. BagiPeneliti

Diharapkan mungkin memperluas pengetahuan, pengalaman k k

k berharga, serta menambah wawasan dan dapat digunakanserta untuk


k k k k k k k

k pengembangan Ilmu Kesehatan Khususnya Ilmu Administrasi dan


k k k k k k

k Kebijakan Kesehatan (AKK).


k k

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 13/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

BABkII

TINJAUANPUSTAKA
27
A. Tinjauan Umum Tentang Keluarga Berencana (KB)

1. Definisi keluarga berencana (KB)

Keluarga Berencana (KB) biasanya menjadi salah satu metodeq q q q q q q

qpengukuran jumlah kelahiran, Bagi ibu dan bayi serta ayah dan keluarga
q q q q q q q q q q

qterkait tidak ada kerugian langsung akibat persalinan, Keluarga Berencana


q q q q q q q q

q(KB) juga salah satunya. Menyediakan layanan perawatan kesehatan


q q q q q q q

qpreventif yang paling dasar dan penting bagi wanita, yang bertujuan untuk
q q q q q q q q q q

qmengurangi morbiditas dan mortalitas yang tinggi yang disebabkan oleh


q q q q q q q q

qkehamilan. Secara khusus, Keluarga Berncana (KB) juga dapat dikatakan


q q q q q q q q

quntuk mencegah terjadinya pembuahan atau mencegah terjadinya


q q q q q q

qpembuahan, yang dapat mencegah pertemuan antara sel sperma pria


q q q q q q q q

q(Spermatosoa) dan sel telur wanita (sel telur) (Porwastuti dan Walyani,
q q

2015).

2. Tujuan keluarga berencana (KB)

Tujuan utama Program Keluarga Berencana Nasional (KB) adalah


v v v v v v v

vmemberikan pelayanan keluarga berencana (KB) dan kesehatan reproduksi


v v v v v v v

vyang bermutu kepada masyarakat, menurunkan angka kematian ibu dan anak,
v v v v v v v v v

vserta mengatasi masalah kesehatan reproduksi dalam rangka membangun


v v v v v v v

vkeluarga kecil yang berkualitas. Tujuan keseluruhan adalah membentuk


v v v v v v v

vkeluarga kecil dengan menyesuaikan kelahiran anak sesuai dengan kekuatan


v v v v v v v v

vsosial dan ekonomi keluarga, sehingga diperoleh keluarga bahagia dan


v v v v v v v v

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 14/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

v sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sasaran lainnya


v v v v v v v

v termasuk mengatur kematangan kelahiran manusia dalam perkawinan dan


v v v v v v v

v meningkatkan adaptasi dan kesejahteraan keluarga (Wlyani, 2015).


v v v v v

3. Sasaran program keluarga berencana (KB)

Sasaran gerakan keluagaberencana (KB) terurai menjadi dua yaitu

(Affandi, 2012).

a. Yang pertama sasaran langsungnya yaitu pasngan usia subur (PUS) v v v

v adalah pasangan suami istri yang tinggal bersama dan harus terus
v v v v v v v v v

memotivasi wanita usia 15-49 tahun. Karena kelompok ini adalah


v v v v v v v v v

pasangan yang aktif melakukan hubungan seksual, maka pasangan usia


v v v v v v v v v

subur (PUS) diharapkan lambat laun menjadi peserta keluarga (KB)


v v v v v v v v v

aktif.

b. Sasaran yang tidak langsung yaitu Non-PUS adalah sekelompok anak

usia sekolah atau remaja yang tidak secara langsung menggunakan

alat kontrasepsi, tetapi aktif melakukan hubungan seksual karena

fungsi alat reproduksinya. Oleh karena itu, program Keluarga

Berencana (KB) merupakan sarana untuk mencegah dan

mempromosikan pencegahan kehamilan dan pencegahan aborsi. Dan

kelembagaan yaitu: berbagai organisasi, lembaga sosial, pemerintah

dan perseorangan. RSR, Puskesmas swasta, bidan praktek swasta dan

bidan desa menyediakan layanan KB.


2
4. Manfaat Program keluarga berencana (KB)

10

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 15/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

a. Manfaat bagi ibu untuk mengatur jumlah dan jarak kelahiran sehingga

dapat memperbaiki kesehatan tubuh karna mencegah kehamilan yang

berulang kali dengan jarak yang dekat, peningkatan kesehatan mental

dan sosila karena adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak,

beristirahat dan menikmati waktu luang serta melakukan kegiatan

lainnya.

b. Bagi suami program keluarga berencana (KB) bermanfaat untuk


j v v v v v v v

memperbaiki kesehatan fisikdan mental serta sosial karna kecemasan


v v v v v v v v

berkurang serta memiliki lebih banyak waktu luang untuk keluarganya.


v v v v v v v v v

2
c. Manfaat bagi anak yang dilahirkan, anak dapat tumbuh secara wajar

karna ibu yang hamil dalam keadaan sehat, setelah lahir anak akan

mendaptkan perhatian, pemeliharaan dan makanan yang cukup karna

kehadiran anak tersebut memang diinginkan dan direncanakan.

B. Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi


28
1. Definisi Kontrasepsi

Kontrasepsi terdiri dari dua kata yaitu, contra (mencegah atau

menolak) conseption (pertemuan antara sel telur yang telah matang dengan

sel sperma), kontrasepsi diartikan sebagai upaya pencegahn kehmilan,

upaya tersbut bersifat sementara dan permanen. Serta biasanya ada 2 v

vmetode kontrasepsi hormonal dan non hormonal. (Manuaba, 2010). Adapun


v v v

beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih kontrasepsi

yaitu:

a. Yang pertama faktorpasangan

11

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 16/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

yaitu pertimbangkan usia, gaya hidup, frekuensi menggenggam


v v v v v v

dan jumlah anak yang dibutuhkan.


v v v v v

b. Yang kedua factor Kesehatan

yaitu perimbangkan status sehat, riwayat keluarga, dan


x x x x x x

x pemeriksaan fisik. x

49
c. Faktor alat kontrasepsi

yaitu mempertimbangkan efektifitas, efek samping, komplikasi-

komplikasi potensial dan serta biaya.

2. Macam-macam metode kontrasepsi


6
a. Metode sederhana

yatu tidak menggunakan alat-alat khusus, lebih mengandalkan

perencanaan akurat tiap pasangan. metode ini terdiri dari metode

kelender, conatus, intrerruptus, kondom pria dan wanita dan

spermatisida.

b. Metode moderen
yaitu menggunakan alat khusus dengan disertaikan dengan

hormonal dan tindakan operatif, metode ini terdiri dari kontrasepsi

hormonal (pil, suntik, implant). Alat kontrasepsi dalam rahim

(AKDR) dan kontrasepsi mantap (tubektomi dan vasektomi).

3. KontrasepsiHormonal

Alat kontrasepsi ini mengandung hormon-hormon repoduksi


x x x x x

x wanita, berupa hormon progesteron dan turunan enstrogen dengan


x x x x x x x

x penambahan hormon-hormon tersebut diharapkanproses pematangan


x x x x

x ovum dicegah sehingga tidak dapat dibuahi oleh sperma. Sedangkan


x x x x x x x x

12

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 17/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

x kontrasepsi non hormonal atau pun kontrasepsi mantap adalah satu metode
x x x x x x x x x

x kontrasepsi yang dilakukan dengan cara mengikat atau memotong saluran


x x x x x x x x

x telur sperma pada pria. Kontap dijalankan dengan melakukan operasi kecil
x x x x x x x x x

x pada organ reproduksi (Radita kusuma nigrum, 2015).


x x x x x x

a. Pil Oral
x x x

Yaitu mekanisme kerjanya mencegah proses pematangan ovum


x x x x x x

sehingga tidak bisa dibuahi, Pil harus diminum tiap harinya agar efektif
x x x x x x x x x x x

Kelebihanya dan kekuranganya yaitu: pil relatif muda dipakai dan tidak
x x x x x x x x x x

mengganggu siklus menstruasi, akan tetapi pil mengandung sejumlah


x x x x x x x x

kekurangan berupa hari pertama pemakaian pil muncul mual dan


x x x x x x x x x

pusing, lebih sedikit pendarahanjika berlangsung 1 bulan perlu dicek


x x x x x x x x x

kedokter resiko lupa lebih tinggi. Efek sampin/ komplikasi: kulit


x x x x x x x x x

berminyak, depresi, sakit kepala berat badan bertambah


x x x x x x x

b. Kontrasepsi suntik
x x

yaitu mekanisme kerjanya menyuntikkan zat hormonal kedalam


x x x x x x

tubuh bisa dibagian lengan atas atau belakang, efektif selama 1-3 bulan
x x x x x x x x x x x

tergantung kandungan zat yang ada. Keuntungan pengguna KB suntik


x x x x x x x x x

x yaitu: sangat efektif mencegah kehamilan, jangka panjang, tidak


x x x x x x x

mempengaruhi hubungan seksual. Efek samping kecil dapat digunakan


x x x x x x x x

oleh perempuan yang berusia 35 tahun sampai perime monopause. Dan


x x x x x x x x x x

adapun Kekurangan muncul pusing, mual, mengubah siklus


x x x x x x x

menstruasi, penurunan atau pertambahan berat badan yang menyolok


x x x x x x x x

serta resiko gagal karna lupa.


x x x x x

13

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 18/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

Kelebihan ialah tidak mengganggu laktasi (produksi air susu ibu)


x x x x x x x x

oleh karnanya suntikan bisa diberikan 40 hari sejak ibu melahirkan. Jika
x x x x x x x x x x x

sewaktu-waktu ada keinginan untuk hamil maka suntikan dapat segera


x x x x x x x x x

dihentikan, Selain itu suntikan juga tidak menyebabkan kekurangan


x x x x x x x x

darah.
x

c. Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR /IUD)


x x x x x x

Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang dimasukkan kedalam


x x x x x x x

rahim yang bentuknya bermacam-macam terdiri dari plastik, berbentuk


x x x x x x x x

huruf T, jangka waktu pamakaian 5-10 tahun, alat ini menetap kuat

dan tidak berkarat didalam rahim efek sampingnya : kram dan flek

beberapa hari. Ada yang berbentuk dilihat tembaga, adapula yang x x x x

dilihat tembaga yang bercampur perak, selain itu ada pula yang berisi
x x x x x x x x x x x

hormon progesterone.
x x

d. Alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK)


xx x x x x

yaitu implan atau susuk yang berbentuk batang kecil plastik,


x x x x x x x x

dipasang dibawah lapisan kulit lengan atas bagian samping dalam,


x x x x x x x x x

berisi hormon progesterone. efektif dipakai hingga 3 tahun dapat


x p p p p p p p p

kembali subur setelah kapsul dicaput. Keuntungan: daya guna tinggi,


p p p p p p p p p

perlindungan jangka panjang, pengembalian tingkat kesuburan yang


p p p p p p p

cepat setelah pencabutan, tidak perlu pemeriksaan dalam,tidak


p p p p p p p

mengganggu kegiatan senggaman.


p p p p

e. Tubektomi (pada perempuan)


p p p

14

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 19/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

Tubektomi pada perempuan yaitu tindakan operasi peningkatan


p p p p p p

atau pemotongan pada saluran telur wanita, metode ini untuk pasangan
p p p p p p p p p p

usia subur yang tidak menginginkan anak lagi. Efektifatas: mencegah


p p p p p p p p p

kanker Ovarium tindakan dilakukan dirumah Sakit.


p p p p p p

f. Vasektomi pada pria

Artinya, tindakan menutup


p (memotong,
p p menyambung,

memblokir), kantung berisi saluran mani laki-laki kiri dan kanan,


p p p p p p p p p

sehingga air mani yang keluar saat ejakulasi tidak lagi mengandung
p p p p p p p p p p

sperma, sehingga Anda tidak akan hamil. Keunggulan vasektomi


p p p p p p p p

antara lain: efisiensi tinggi dalam mencegah kehamilan (99,85%) dan


p p p p p p p p p

murah, karena hanya membutuhkan satu kali operasi, prosedur medis


p p p p p p p p p

hanya membutuhkan waktu 10-15 menit, dan tidak mengganggu


p p p p p p p p

hubungan seksual pasca vasektomi.


p p p p

18
Keterbatasan vasektomi : dilakukan dengan tindakan medis

atau pembedahan maka terjadi komplikasi seperti pendarahan, nyeri

dan infeksi Tidak melindungi pasangan dari infeksi menular seksual

(IMS) termasuk HIV/ AIDS, bila istri tidak menggunakan kontrasepsi

Maka suami harus menggunakan kondom selama 20-25 kali

senggaman atau tiga bulan setelah divasektomi.

g. Jenis alat kontrasepsiKondom

Ini adalah salah satu alat kontrasepsi pria yang paling mudah
u u u u u u u u u

digunakan dan tersedia dengan berbagai merek melalui apotek dan toko
u u u u u u u u u u

obat. Kondom berbentuk tabung dan kedap air yang terbuat dari karet
u u u u u u u u u u u

15

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 20/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

atau lateks, salah satu ujungnya ditutup rapat dan berisi kantung berisi
u u u u u u u u u u u

sperma. Kekurangan: Tingkat kegagalan relatif tinggi, itu harus selalu


u u u u u u u u u

tersedia, dan perlu menghentikan sementara spontanitas penyisipan.


u u u u u u u

Efek sampingnya, kondom berisiko bocor, pada sebagian orang yang


u u u u u u u u u

sensitif terhadap bahan karet dapat menyebabkan infeksi dan risiko


u u u u u u u u u

kondom tertinggal di dalam vagina.


u u u u u

4. Efektivitas (Daya Guna) Kontrasepsidapa dinilaipada 2 tigkat:

a. Validitas teoritis (teori efektif), yaitu apabila metode kontrasepsi yang


u u u u u u u u

digunakan sesuai dengan aturan yang benar, maka metode kontrasepsi


u u u u u u u u u

tersebut dapat mengurangi terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan.


u u u u u u u u

b. Efisiensi penggunaan, yaitu: kemampuan menggunakan kontrasepsi


u u u u u

dalam situasi sehari-hari dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti


u u u u u u u

kecerobohan, kurang disiplin dll.


u u u u

C. Tinjauan Umum Tentang Pasangan usia subur (PUS)


4
1. Pengertian pasangan usia subur (PUS)

Pasangan Usia subur (PUS) adalah pasangan suami istri yang

istrinya berumur antara 15 sampai dengan 49 tahun atau pasangan suami

istri yang istrinya berumur kurang dari 15 tahun, dan sudah haid atau istri

berumur lebih dari 50 tahun, tetapi masih haid (datang bulan) dan adapun

kelompok Wanita usia subur (WUS) yaitu berumur 15-45 tahun

(Kurniawati, 2014). Pasangan usia subur (PUS) peserta Keluarga


4
Berencana (KB) adalah pasangan usia subur yang suami / istrinya

16

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 21/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

menggunakan atau menggunakan alat atau cara kontrasepsi modern

selama tahun pendataan keluarga.. (BKKBN, 2011).

2. Cakupan pasangan usia subur (PUS)


u u u u u

Pasangan usia subur adalah pasangan suami istri yang istrinya r r r r r r r r

berusia antara 15-49 tahun yang dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu:
r r r r r r r r r r r

a. Dibawah usi 20 tahun.


r r r r

b. Antara 20-35 tahun.


r r r

c. Usia diatas 35 tahun.


r r r r

Berdasarkan pertimbangan fisik dan mental, usia persalinan yang r r r r r r r

optimal adalah antara 20-35 tahun, sehingga sangat disarankan setiap wanita
r r r r r r r r r r

menikah di atas 20 tahun. Karena upaya peningkatan cakupan dilakukan


r r r r r r r r r r r

dengan peningkatan akses informasi, peningkatan akses layanan PIK


r r r r r r r r

remaja, r peningkatan r kualitas r dan r pengelolaan r jaringan, r serta


r

pengintegrasian program PIK-Remaja, remaja dapat meningkatkan sikap r r r r r r r

positifnya terhadap kesehatan reproduksi dan perwujudan hak reproduksi


r r r r r r r r

remaja. Dan pengetahuan perilaku. Fokus pada keadilan dan kesetaraan


r r r r r r r r r

gender (Pinem, 2014).


r

3. Masalah dan kebutuhan yang dialami PUS


r r r r r r

Dalam kehidupan berkeluarga, pasangan usia subur (PUS) dapat


r r r r r r r r

dengan mudah melahirkan anak karena kondisi kedua pasangan dalam


r r r r r r r r r

keadaan normal. Hal inilah yang menjadi masalah bagi pasangan usia subur
r r r r r r r r r r r

(PUS) yaitu perlunya pengaturan kesuburan, perawatan kehamilan dan


r r r r r r r r

persalinan yang aman. Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan


r r r r r n n n n

17

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 22/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

tindakan yang mengharuskan petugas kesehatan untuk mengadopsi


n n n n n n n

tindakan kontrasepsi yang wajar untuk menurunkan angka kesuburan dan


n n n n n n n n n

mengatur kesuburan pasangan. Oleh karena itu, petugas kesehatan harus


n n n n n n n n n

memberikan pendidikan yang sesuai dan dipahami oleh masyarakat luas


n n n n n n n n

(Pratiwi, 2012).
9
Dalam masa ini, pasangan usia subur (PUS) harus dapat

menjaga dan memanfaatkan kesuburannya dengan cara menurunkan

angka kelahiran melalui metode keluarga berencana, sehingga dapat

menghitung jumlah dan interval kehamilan untuk meningkatkan kualitas

reproduksi dan kualitas keturunan. Adapun faktor-faktor yang

mempengaruhi kesehatan reproduksi pasangan usia subur (PUS) psikisis


44
dan sosial, kesehatan jasmani atau fisik dapat menjaga fisik suami istri

terutama bagi ibu agar anak yang dilahirkan dalam keadaan sehat,

lingkungan sebenarnya dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi sejak

masa subur. (Darmawati, 2017).

4. Teori penundaan kehamilan pada pasangan usia subur (PUS)

a. Pengertian Menunda kehamilan

Menunda berasal dari kata tunda yang artinya menghentikan dan


39
akan dilangsungkan lain kali. Sedangkan kehamilan berasal dari kata

hamil yang artinya mengandung janin dalam rahim karna sel telur

dibuahi oleh spermatozoa (Poerwardaminto, 2012).

b. Alasan menunda kehamilan

18

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 23/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

31
Umumnya penundaan kehamilan dilakukan jika suami atau

keduanya terkait kontrak kerja dan tidak membolehkan hamil

sebelum masa percobaanya selesai, ingin menikmati bulan madu

untuk jangka waktu tertentu, masih sekolah. Beberapa alasan jika

seorang perempuan secara fisik telah menyelesaikan pertumbuhan

yang sekitar usia 20 tahun maka diperbolehkan hamil. Berdasarkan

penjelasan ini jika kurang dari 20 tahun maka sebaiknya seorang

perempuan menunda kehamilan.

5. Pelayanan pada pasangan usia subur (PUS)

Pelayanan pada usia subur (PUS) mengenai kontrasepsi yaitu:

menjelaskan macam-macam alat kontrasepsi, menggunakan alat


n n n

kontrasepsi dengan benar, memberikan bantuan pada saat menggunakan


n n n n n n n n

alat kontrasepsi yang memiliki efek samping atau menggandakan diri,


n n n n n n n n n

memberikan fasilitas pelayanan kesehatan untuk kontrol atau rujukan, dan


n n n n n n n n n

memberikan metode alternatif lain jika alat kontrasepsi yang digunakan saat
n n n n n n n n n n

ini tidak memuaskan (Adrew Gilly, 2010).


n n

5
D. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan

1. Definisi pengetahuan

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang (overt behavior). Dari pengalaman

seseorang bahwa prilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih

langgeng dari prilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Dan adapun

pengetahuan dapat diartikan sebagai khasanah kekayaan mental yang

19

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 24/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

secara langsung atau tak langsung turut memperkaya kehidupan kita,

Pengetahuan juga dapat dikatakan sebagai jawaban dari berbagai

pertanyaan yang muncul dalam kehidupan dari sebuah pertanyaan,

diharapkan mendapatkan jawaban yang benar (Suriasumantri, 2012).

Di Kecamatan Parigi Utara Dijelaskannya, jika narasumber


33
memiliki pemahaman yang baik tentang jenis alat kontrasepsi, tujuan

ber-KB, dan sumber pelayanan KB akan sangat meningkatkan partisipasi

pria dalam ber-KB, karena pengetahuan sangat penting dalam

membentuk perilaku masyarakat. (Tourisia, 2012).

2. Tingkatanpengetahuan

Pengetahuan tercakup dalam ranah intelektual memiliki tingkat

sebagai berikut (Notoad modjo dalam Wawan, 2012).

a. Tahu(Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah


f f f f f f f f

dipelajari sebelumnya. Yang termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini


f f f f f f f f

adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari


f f f f f f f f f

seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Oleh sebab
f f f f f f f f f f

itu “tahu” merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja
f f f f f f f f f f

untuk mengukur bahwa orang tahu apa yang dipelajari antara lain: mampu
f f f f f f f f f f f

menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan memilih.


f f f f f

b. Memahami(Comprehension) f

Diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar


f f f f f f f

tentang obyek yang diketahuinya dan dapat menginterprestasikan


f f f f f f f

20

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 25/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

materiharus mampu menjelaskan, menyebutkan contoh menyimpulkan,


f f f f f f

meramalkan dan membedakan. f f

c. Aplikasi(Application)
f

Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang


f f f f f f f

telah dipelajari pada situasi atau kondi, rumus metode, prinsip dan
f f f f f f f f f f

sebagainya dalam konteks yang lain. Kata kerja yang menyatakan orang
f f f f f f f f f f

sudah mampu mendemonstrasikan, menghitung, menyelesaikan,


f f f f f

mengoperasikan, menghubungkan dan menyusun suatu metode atau f f f f f f f

rumus yang diaplikasikan dalam kondisi yang sebenarnya.


f f f f f f

d. Analisi(Analysis)
f

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu


f f f f f f f f

obyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu


f f f f f f f

struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitanya satu sama lain.
f f f f f f f f f f

Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari kemampuan orang untuk


f f f f f f f f f

menentukan perbedaan, memisahkan, membuat diagram, membuat


f f f f f f

estimasi, mengambil kesimpulan dan menyusun sesuai dengan


f f f f f f f

urutannya.

e. Sintesis(Synthesis)
f f

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan


f f f f f f f

atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan


f f f f f f f

yang baru, dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk
f f f f f f f f f f

menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.


f f f f f f

f. Evaluasi(evaluation)
f

21

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 26/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

Evaluasi diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan


f f f f f f

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materiatau objek, pengukuran


f f f f f f f f

pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang


f f f f f f f f

menanyakan tentang isi materi yang diukur dari subjek penelitian atau
f f f f f f f f f f

responden. Kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur
f f f f f f f f f f

dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan diatas.


f f f f f

3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengetahuan


f f f f

Menurut (Afifah, 2014) Adapun fakto yng mempengaruhi f f

pengetahuan:

a. FaktorInternal
f

1). Pendidikanl
3
Pendidikan masyarakat, yang harus dilakukan agar

masyarakat bergerak untuk berKB yaitu dengan memberikan

pemahaman yang lebih mendalam lagi tentang pentingnya

keluarg aberencana. Menjelaskan dengan lebih terperinci

mengenai kelemahan dan kelebihan dari masing-masing alat

kontrasepsi ada agar masyarakat bias mengerti kebutuhannya

dan mengetahui efek samping penggunaan alat kontrasepsi

tertentu. Makin tinggi Pendidikan seseorang makin mudah

menerima informasi (Nurzalam, 2013).

2). Jenis kelamin


3
Jenis kelamin yaitu pengaruh jenis kelamin terhadap

keikut sertaan masyarakat dalam program keluarga berencana

22

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 27/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

(KB). Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa jenis kelamin

mempengaruhi keikutsertaan masyarakat dalam program hal ini

bias dilihat dari sangat sedikitnya akseptor keluarga berencana


16
(KB) dari kelamin laki-laki, menurut Elizabeth yang dikutip

oleh (Nurzalam, 2013)

3). Pekerjaan

Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan

terutama untuk menunjang kehidupanya dan kehidupan

keluarganya. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi

lebih banyak merupakan cara nafka yang membosangkan,

berulang dan banyak tantangan. Sedangkan bekerja umumnya

merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu

mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga (Nurzalam,

2013).

b. Faktor Eksternal
s

1). Sosialbudaya

Sosial f budaya f yang f ada


f pada f masyarakat f dapat f

mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.


f f f f f

35
2). Lingkungan

Lingkungan adalah seluruh kondisi yang ada di sekitar

manusia dan mempengaruhi perkembangan dan prilaku orang


13
atau kelompok. Adapun cara mengukur pengetahuan yaitu dapat

dilakukan wawancara atau kuesioner yang menanyakan tentang

23

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 28/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau

responden. Kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau

kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan diatas.

E. Tinjauan Umum tentang Sikap


1. Pengertian Sikap
Sikap merupakan reaks iatau responden yang masih tertutup dari
8
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap belum merupakan

suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi merupakan reaksi tertutup,

bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuk. Sikap f f

adalah persiapan untuk bereaksi terhadap objek dalam lingkungan tertentu,


f f f f f f f f f

sebagai apresiasi terhadap objek tersebut (Notoatmodjo, 2014).


f f f f f l

2. KomponenPokokSikap

(Notoatmodjo, 2014). bahwa sikap memiliki tiga elemen pokok. f

a. Kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu objek.


f f f f f f f f

b. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek.


f f f f f f f

c. Kecenderungan untuk bertindak (tendbehave). Ketiga komponen ini


f f f f f f f f

secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude). Dalam


f f f f f f f f f

penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran keyakinan, dan


f f f f f f f f f

emosi memegang peranan penting.


f f f

3. Ciri-Ciri Sikap
f f

9
(Walgito, 2012). Mengatakan sikap mempunyai ciri-ciri yang
j j j j j j j

berbeda dengan faktor pendorong yang lain, Ciri-ciri tersebut adalah


j j j j j j j j j

sebagai berikut: j

a. Memiliki objek
j j

24

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 29/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

Objek sikap dapat berupa konsep abstrak seperti situasi.


j j j j j j j

b. Memiliki arah tertentu


j j j

Sikap seseorang menujukan bagaimana seseorang menangani


j j j j j j

suatu objek sikap yang ditanyakan dengan menyetujui atau tidak, suka
j j j j j j j j j j

atau tidak suka, sejauh mana tingkat ketidak sukaan dan sejauh mana
j j j j j j j j j j j

tingkat keyakinan. j

j c. Memiliki struktur
j j

Sikap tidak berdiri sendiri tapi berhubungan dengan bentuk


j j j j j j j j

mekanisme psikologis yang lain, sehingga berbentuk suatu kesatuan


j j j j j j j j

psikologis yang kompleks, akibatnya sikap memiliki nilai stabil, konstan


j j j j j j j j j

dan membentuk generalisasi.


j j

4. Sikap
jjj

Sikap merupakan hasil belajar dibawah sejak lahir, tetapi individu


j j j j j j j j j

memperoleh melalui pengalamannya seperti informasi dari teman, media


j j j j j j j j

massa, dan penjual. Sikap sebagai hasil belajar cenderung bertambah kuat
j j j j j j j j j j

dan semakin sulit untuk dirubah. Berbagai tingkat sikap Seperti halnya
j j j j j j j j j j

dengan pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan (Notoatmodjo,


j j j j j j j j j

2014).

a. Menerima (Receiving) j

Diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus j j j j j j j j

yang diberikan (objek). Misalnya sikap orang terhadap penerapan


j j j j j j j j

program keluarga berencana (KB) dapat dilihat dari kesediaan dan


j j j j j j j j j

25

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 30/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

perhatian orang itu terhadap ceramah-ceramah tentang penggunaan alat


j j j j j j j

j kontrasepsi.
15
b. Merespon(Responding)

Yaitu Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan


j j j j j j j

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap j j j j j j j j j

karena dengan suatu usah auntuk menjawab pertanyaan atau


j j j j j j j j

mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar j j j j j j j j j

atau salah, adalah berarti bahwa orang menerima ide tersebut.


j j j j j j j j

c. Bertanggung jawab(Responsible) j

Yaitu segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko


j j j j j j j j j

merupakan sikap yang paling tinggi. Pengukuran sikap dapat dilakukan


j j j j j j j j j

secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dapat ditanyakan


j j j j j j j j j

bagaimana pendapat atau pertanyaan responden terhadap suatu objek.


j j j j j j j j

Secara tidak langsung dapat di lakukan dengan pertanyaan-pertanyaan


j j j j j j j j

hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat respondennya.


j j j j

5. Carapengukuransikap
j

Salah satu aspek yang sangat penting guna memahami sikapj j j j j j j j j

manusia adalah masalah pengungkapan (assement) atau pengukuran


j j j j j j j

(measurement) sikap. Berbagai teknik dan metode telah dikembangkan oleh j j j j j j j j

j para ahli guna mengungkapkan sikap manusia dan memberikan interetasi


j j j j j j j j j

yang valid. beberapa metode mengungkapkan sikap secara historik telah


j j j j j j j j j

dilakukan adalah observasi prilaku, bertanya langsung dan pengungkapan


j j j j j j j j

langsung. Secara langsung dapat dilakukan dengan menanyakan bagaimana


j j j j j j j j

26

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 31/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

pendapat atau pernyataan responden terhadap suatu objek. Secara langsung


j j j j j j j j j

dapat dilakukan dengan pernyataan hipotesis, kemudian ditanyakan


j j j j j j j

pendapat responden (Lukaninsi, 2011).


j j j

Adapun definisi sikap salah seorang ahli psikologi social


j j j j j j j j

menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk


j j j j j j j j

bertindak dan bukanmerupakan pelaksanaan motif tertentu. Dalam kata


j j j j j j j j

lain, fungsi sikap belum merupakan tindakan (reaksi terbuka) atau aktivitas,
j j j j j j j j j j

akan tetapi merupakan predisposisi perilaku atau tindakan (reaksi tertutup)


j j j j j j j j

Sikap atau persepsi juga merupakan salah satu factor penting


j j j j j j j j j

pembentuk perilaku. Suami dengan persepsi positif terhadap alat


j j j j j j j j

kontrasepsi maka akan berpartisipasi tinggi untuk menggunakan alat


j j j j j j j j

kontrasepsi dibandingkan pria yang berpersepsi negative, Sikap secara


j j j j j j j j

nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus,


j j j j j j j j

dengan sikap positif akan muncul tindakan positif terhadap manfaat tentang
j j j j j j j j j j

keluarga berencana (KB) maka sikap untuk berKB akan meningkat


j j j j j j j j j

(Purwanti, 2014). j

14
Sikap positif suami terhadap Keluarga Berencana berarti tidak

hanya mendukung istrinya tetapi adanya kesapakatan tentang alat

kontrasepsi yaitu apa yang akan di pakai dan siapa yang menggunakan,

ketika informasi yang jelas dan benar sudah jadi bagian dari persepsi dan

setiap para suami dimungkinkan akan timbul sikap positif dan dukungan

terhadap Keluarga Berencana (Lukaningsih, 2011).

27

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 32/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

46
6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap

(Eliza, 2017) mengatakan ada beberapa yang mempengaruhi

sikap yaitu:

a. Pengalaman pribadi
12
Pengalaman pribadi yaitu apa yang telah dan sedang dialami,

kita alami akan membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita

terhadap stimulus sosial, tanggapan akan menjadi salah satu dasar

terbentukya sikap.Untuk mendapatkan tanggapan dan penghayatan

seseorang harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan

objek psikologis.

b. Kebudayaan
24
Kebudayaan menanamkan garis pengarah sikap seseorang

terhadap berbagai masalah, kebudayaan telah mewarnai sikap

anggota masyarakatnya, karna kebudayaan pulah lah yang memberi

corak pengalaman individu-individu yang menjadi anggota

kelompok masyarakat asuhanya.

c. Pengaruhkorangklainkyangkdianggapkpenting

Orang lain disekitar kita merupakan salah satu di antara


b b b b b b b b b

komponen social yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang


b b b b b b b b b

dianggap penting, seseorang yang dianggap persetujuanya bagi setiap


b b b b b b b b

gerak tingkah dan pendapat seseorang yang berarti khusus (signifikan


b b b b b b b b b

otherst) akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap terhadap


b b b b b b b

sesuatu.

28

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 33/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

d. Media Massa b

Media massa yaitu : sebagai saran akomunikasi, berbagai bentuk


b b b b b b b b b

media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, mempunyai


b b b b b b b b b

pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang.


b b b b b b b b

Dalam menyampaikan informasi sebagai tugas pokoknya media massa


b b b b b b b b

membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat


b b b b b b b b

mengarahkan opini seseorang. b b

e. Lembaga Pendidikandan Lembaga Agama. b b b

Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu sistem


b b b b b b b b

mempunya pengaruh dalam membentuk sikap dikarnakan keduanya


b b b b b b b

meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu.


b b b b b b b b b

Pemahaman akan baik buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh
b b b b b b b b b b

dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajaranya.


b b b b b

f. Pengaruh emosional b

Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan


b b b b b b b b b

pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap


b b b b b b b

merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai


b b b b b b b b

b semacam peny aluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme


b b b b b b b

b pertahanan ego b

7. Perubahan sikap
b b

Metode yang dipergunakan untuk mengubah sikap, antara lain


b b b b b b b

dengan mengubah komponen kognitif dari sikap yang bersangkutan,


b b b b b b b b

dengan cara mengadakan kontak langsung dengan objek sikap. Perubahan


b b b b b b b b b

29

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 34/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

sikap selalu dipusatkan pada cara-cara manipulasi atau pengendalian situasi


b b b b b b b b b

dan lingkungan untuk menghasilkan perubahan sikap, karna sikap dapat


b b b b b b b b b

berubah melalui tiga proses yaitu kesediaan, identifikasi dan internalisasi.


b b b b b b b b b

Kesediaan terjadi ketika individu bersedia menerima pengaruh dari orang


b b b b b b b b b

7
lain atau dari kelompok lain. Dikarnakan individu berharap untuk
b b b b b b b b

memperoleh reaksi atau tanggapan positif dari pihak lain tersebut(Azwar,

2011).

F. Landasan Teori

Menurut Lawrence Green (Notoadmojo, 2010). Pengungkapan beberapa


b b b b b b b

faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan kontrasepsi masyarakat.


b b b b b b b

Faktor-faktor ini harus dipertimbangkan untuk menentukan sejauh mana hal itu
b b b b b b b b b b

dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Faktor kerentanan, yaitu faktor-faktor


b b b b b b b b

yang mempengaruhi perbaikan perilaku. Perubahan perilaku menjadi lebih baik


b b b b b b b b b

didasarkan pada pengetahuan yang cukup. Kesadaran dan dukungan yang tinggi
b b b b b b b b b b

berarti pengetahuan ini langgeng. Faktor kerentanan meliputi pengetahuan,


b b b b b b b b

sikap, keyakinan, keyakinan, nilai dan tradisi yang mempengaruhi masyarakat


b b b b b b b b b

untuk menggunakan alat kontrasepsi ini, yaitu pengetahuan, usia, tingkat


b b b b b b b b b

pendidikan, jumlah anak, pendapatan, partisipasi suami dan pelayanan KB


b b b b b b b b b

(Suriasumatri, 2012). b

Menurut (Wawan dan Dewi, 2012). Pengetahuan adalah hasil dari b b b b

persepsi manusia, atau hasil pemahaman seseorang terhadap suatu objek melalui
b b b b b b b b b b

1
persepsinya sendiri. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang
b

sangat penting dalam membentuk tindakan seeorang, Pengetahuan tentang

30

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 35/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

KB merupakan salah satu aspek penting kearah pemahaman terhadap

pentingnya peran serta suami dan istri dalam program KB dan dapat

berpengaruh terhadap perilaku suami dan istri untuk berperan serta dalam

programkeluarga berencana (KB).


8
Sikap merupakan reaksi atau responden yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap belum merupakan suatu

tindakan atau aktifitas, akan tetapi merupakan reaksi tertutup, bukan

merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakan

kesiapan untuk bereaksi terhadap objek dilingkungan tertentu sebagai suatu

penghayatan terhadap objek (Notoatmodjo, 2014).

G. Kerangka Pikir

Peneliti membuat kerangka pikir tentang pengetahuan dan sikap


o o o o o o o o

pasangan usia subur ( PUS) tentang program keluarga berencana (KB) sebagai
o o o j o o o o o j

berikut.

“ Pengetahuan” “ Tentang program


keluarga berencana
(KB)”

“ Sikap”

Gambaran 2.1 Kerangka pikir penelitian

31

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 36/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

oBAB IIIo

oMETODE PENELITIANo

A. JenispPenelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Yang bertujuan untuk


o o o o o o o o o

mengetahui pengetahuan dan sikap pasangan usia subur (PUS) tentang program
o o o o o

keluarga berencana (KB) (Bogdan, 2013).

B. Waktudan TempatPenelitian
7
1. Waktu

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 27 september sampai

tanggal 3 oktober 2020

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Avolua, Kecamatan Parigi

Utara Kabupaten Parigi Moutong

C. Variabel dan Definisi Operasional


11
1.Variabel adalah segala sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau

ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu

konsep, Variabel dalam Penelitian ini yaitu pengetahuan dan sikap pasangan o o o o o o

usia subur ( PUS) tentang program keluarga berencana ( KB).


o o o
o o o o o

2. Defini Operasional
27
a. Pengetahuan

Pengetahuan dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang

diketahui maupun dipahami oleh responden mengenai program

keluargaberenana ( KB), yang terdiri dari definisi keluaga berenana


v

32

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 37/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

(KB), manfaat berKB, tujuan keluarga berencana (KB), informasi


o o o o o o o o

tentang jenis alat kontrasepsi, definisi kontrasepsi, keuntungan,


o o o o o o o

kerugian serta efek samping yang digunakan dalam berKB, anjuran


o o o o o o o o o

jumlah anak dalam program KB dan boleh tidaknya keluarga berencana


o o o o o o o o o o

(KB) dalam ajaran agama yang diyakini, Serta dukungan dari keluarga
o o o o o o o

(suami).

Cara ukur : Wawancara

Alat ukur : Kuesionerj

Skalakukur : Ordinalk
7
j
Hasil ukur: 2 = Baik, jika total jawabanresponden 76-100%
j k

1= Cukup, jika total jawaba respondn 56- 75%


j k

0 = Kurang, jika total jawabn respnden <56%


j k

(Wawan dan Dewi, 2011).


11
b. Sikap

Sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadapstimulus tentang pelaksanaan program keluarga berencana

(KB).Yang terdiri mengenai informasi keluarga berencana yang

masih terbatasserta pengaruh budaya, adanya isu mengenai dampak

berKB serta kesibukan, pengalaman yang kurang menyenangkan

sehingga kurang mampu bersikap terbuka untuk secara jujur dan

partisipasi yang kurang fositif, kurangnya respon pasangan usia

subur mengenai program keluarga berencana, adanya rasa bosan.

Cara ukur : Wawan cara

33

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 38/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

Alat ukur : Kuesionerq

SkalaKukur : Ordinald

Hasilkukur: 2 = Baik, jika total jawabanrespondn 76-100%


h w

1 = Cukup, jika total jawabanreponden 56-75%


h w

0 = Kurang, jika total jawabanrespoden <56%


h w

(Wawan dan Dewi, 2011).


19
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dengan wawancara

dan juga melakukan pengamatan langsung dilapangan dengan

menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis

yang meliputi pengetahuan, dan sikap pasangan usia subur (PUS) tentang
y y y y y y y y y

program keluarga berencana (KB).


y y

b. Data sekunder

yaitu data yang didapatkan dari Profil Puskesmas Pangi dan

Petugas Kantor BKKBN serta petugas Kader keluarga berencana (KB)

di Desa Avolua.

2. Cara Pengumpulan Data

Pada variabel pengetahuan pasangan usia subur (PUS) tentang


y y y y y y y y

program keluarga berencana (KB), dimana kuesioner terdapat 10


y y y

pernyataan dengan pilihan jawaban benar dan salah dengan menggunakan

skala ukur Guttmant, kuesioner yang terdiri dari 8 pernyataan positif (1, 2,

34

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 39/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

3, 4, 6, 8, 9 dan 10). dan 2 pernyataan negatif yang terdiri dari no 5 dan 7.


30
pada pernyataan positif jika responde menjawab benar maka diberi nilai =1

dan jawaban salah diberi nilai = 0. Dan pada pernyataan negatif yang

menjawab salah diberi nilai = 1 dan benar diberi nilai = 0. skor tertinggi

adalah 10 dan terendah adalah 0.

Sedangkan untuk pernyataan variable sikap menggunakan skala

Lickert. Dengan alternatif jawaban” sangat setuju, setuju, tidak setuju, kurang
y y y y y y y y y y

setuju, sangat tidak setuju” yaitu pernyataan posotif 9 (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9)


y y y y y y y y y y y y

dan pernyataan negatif 1 item yaitu no (10) dengan teknik penentuan skor

pada pernyataan positifnya yaitu: sangat setuju nilainya 5, setuju 4, tidak y y y y

setuju 3, kurang setuju 2, sangat tidak setuju1. Sedangkan pernyataan negatif


y y y y y y y y y y y

diberi nilai sangat setuju 1, setuju 2, tidak setuju 3, kurang setuju 4, sangat
y y y y y y y y y y y y y y

tidak setuju 5.
y y

48
E. Pengolahan Data

Data yang di peroleh kemudian diolah dengan menggunakan

computer, adapun tahap-tahap pengelolahan data yang dilakukan yaitu:


7
1. Editing (penyuntingan data), yaitu pengecekan isian pada instrument

apakah data yang terkumpul sudah jelas, lengkap dan relevan.

2. Pemberian kode (Coding), yaitu proses pemberian kode tertentu terhadap


y y y y y y y y y

jawaban dari responden untuk dikelompokkan dalam ketegori yang sama.


y y y y y y y y y

3. Pemberian skor (Scoring), yaitu proses pemberian nilai atau angka pada
y y y y y y y y y y

jawaban untuk memperoleh data kuantitatif yang diperlukan pada pengujian


y y y y y y y y y

35

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 40/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

hipotesis. Pemberian skor untuk masing-masing jawaban sesuai dengan skala


y y y y y y y y y

likert.

4. Tabulasi (Tabulation), yaitu pengelompokan data atas jawaban dengan teliti


y y y y y y y y y y

dan teratur, kemudian dihitung dan dijumlahkan sampai terwujud sebuah


y y y y y y y y y

tabel y

5. Cleaning pembersihan data, yaitu memeriksa kembali data bila terjadi


y y y y y y y y y y

kesalahan.

6 . Describing, yaitu menggambarkan data sesuai dengan variable penelitian


y y y y y y y y

F. Analisis Data

Analisi Univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskrisikan


z z z z z z

karakeristik setiap variabel. Analisa univariat dilakukan secara deskriptif, yaitu


z z z z z z z z z

menampilkan table frekuensi tentang karakteristik responden sebagai variable


z z z z z z z z

independen dalam penelitian ini berdasarkan pengetahuan dan sikap (Bogdan


z z z z z z z z z

dalam Sugiyono, 2015).


z z

Setelah data dikumpulkan, akan dilakukan pengelolahan dengan


47
menggunakan distribusi frekuensi setiap variabel yang diteliti dengan rumus

= × 100%

Keterangan P : Persentase

f : Frekuensi

n : Jumlah responden (sampel)


26
G. Penyajian Data

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang tersusun

dan berguna untuk memudahkan peneliti memahami gambaran secara

36

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 41/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

keseluruhan atau bagian tertentu dari penelitian. Data yang sudah diolah dan

dianalisa diperlihatkan dalam bentuk tabel, serta dilengkapi dengan narasi z z z z z z z

sebagai penjelasan dari data yang disajikan dari hasil wawancara.


z z z z z z z z z

H. Populasi dan Sampel


25
Menurut Sugiono dalam Hidayat (2010), Populasi adalah wilayah
z z z z z z z

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan


z z z z z z z z z

karakeristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian


z z z z z z z z z

ditarik kesimpulanya.
z z

1. Populasi dalam penelitian ini adalah pasangan usia subur atau wanita yang
z z z z z z z z z z z

menggunakan kontrasepsi dalam program keluarga berencana di Desa


z z z z z z

Avolua Kecamatan Parigi Utara, yang terdata pada bulan Januari-juni 2020

sebanyak 419 orang pasangan usia subur (PUS).


6
2. Sampel adalah sebagian dari populasi (keseluruhan obyek) yang akan

diteliti dan dianggap mewakili populasi.

a. Besar sampel

Untuk mencari besarnya minimal sampel dalam penelitian ini, maka


z z z z z z z z

data populasi yang tersedia di subtitusikan dalam rumusan Slovin: dalam


z z z z z z z z z z

12
bukunya Husain Umar (1997: 57), yaitu:
z z z

Keterangan: n = Ukuran sampel.

N = Ukuran populasi.

d = Derajat Ketepatan 10% (0,1)

37

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 42/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

419
=
1 + 419(0.1)

419
=
1 + 419(0.01)

= = = 80,73n = dibulatkan menjadi 81


9
b. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah simple

random sampling. simple random sampling, secara acak adalah suatu

tipe sampling probabilitas dimana penelitian dalam

Dusun 1 =144 / 419 X 81 = 27,83 dibulatan menjadi 28

Dusun 2 =135 / 419 X 81 = 26, 09 dibulatkan menjadi 26

Dusun 3 = 140 / 419 X 81 = 27,06 dibulatkan menjadi 27

NO. Wilayah Dusun Jumlah PUS yang menjadi peserta KB

1. Dusun 1 28

2 Dusun 2 26

3. Dusun 3 27

Jumlah 81

Jadi, besarnya sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah

81 responden dari 3 dusun.

38

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 43/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

19
c. Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subyek penelitian dapat mewakili

sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel. Kriteria inklusi

terdiri dari:

1). Pasangan usia subur (PUS)/ Wanita yang berusia 15-46 tahun
m m m m m m m m

m 2). Pasangan usia subur (PUS)/Wanita yang menggunakan alat kontrasepsi


m m m m m m m m

m dan mengikuti program keluarga berencana (KB).


m m m m m

3). Dapat membaca dan menulis serta bersedia jadi responden.


m m m m m m m m

Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah : pasangan usia subur (PUS)
m m m m m m m m m m

m yang aktif mengikuti program keluarga berencana (KB), berdasarkan kriteria


m m m m m m m m

m tersebut maka sampel penelitian sebanyak 81 orang.


m m m m m m

39

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 44/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

cBAB IVc

cHASIL PENELITIANDAN PEMBAHASANc

A. Gambaran Umum Tentang Lokasi Penelitian

1. Sejarah Desa Avolua

Pada awal sekitar tahun 1511 penduduk Avolua masih bermukim

didaerah pegunungan yaitu Tokalaka, kemudian sekitar tahun 1900

berpindah ke daerah Boya yang jaraknya 1 km dari pesisir pantai dengan

tujuan mencari tempat pemukiman baru yang lebih baik dengan tanah

subur untuk bercocok tanam. Kemudian pada saat itu salah satu jalur

alternatif yang menghubungkan dengan wilayah sekitarnya adalah jalur

laut. Desa Avolua berasal dari dua kata yaitu Avo yang berarti bambu

dan Lua adalah nama orang yang pertama kali menanam bambu,

sehingga dari peristiwa tersebut oleh penduduk setempat menamakan

wilayah ini Avolua hingga saat ini.

Dengan terbentuknya Desa Toboli maka Avolua menjadi wilayah

bagian pemerintahan Desa Toboli yaitu wilayah dusun IV Avolua. Pada

tanggal 12 Februari 2006 atas usulan penitia pemekaran bersama

akhirnya dusun IV desa Toboli (Avolua) telah mendapatkan respon dari

pemerintah daerah dan memenuhi syarat untuk menjadi satu desa yaitu

desa Avolua, dipimpin oleh pelaksana tugas harian (PTH) Bapak Furkan

selama satu tahun.Semangat kerja keras pemerintah Desa serta seluruh

elemen masyarakat menunjukkan apresiasi yang positif terbukti dalam

kurun waktu 2 tahun Desa Avolua menjadi desa percontohan diantara

40

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 45/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

desa-desa yang ada diwilayah diKecamatan Parigi Utara, baik dalam

pembangunan sosial masyarakat maupun pembangunan sarana prasarana

pemerintahan umum. Namun diakui masih perlu ditambah dan perhatian

serius dari pemerintah daerah prestasi desa Avolua dalam mengikuti

lomba desa tingkat Kecamatan berturut-turut menjadi juara 1.

Musyawarah serta semangat gotong royong adalah motifator setiap

pelaksanaan program pembangunan yang ada didesa Avolua, serta

dukungan positif mewujudkan desa mandiri sesuai cita-cita.

2. Demografi
42
Desa Avolua merupakan salah satu desa yang berada di

Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi

Tengah yang terdiri dari 3 dusun dimana dusun 1 terdapat (Avolua)

,dusun 2 (Padujono), dusun 3 (Taripa). Adapun luas wilayah Desa


23
Avolua 65 km.secara administratif batas-batas Desa Avolua adalah

sebagai berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Uevolo kec. Siniu

b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Toboli

c. Sebelah timur berbatasan dengan Teluk Tomini

d. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tanantovea


34
Adapun jarak Desa Avolua ke Ibu Kota Kecamatan 5 Km, jarak

ke Ibu Kota Kabupaten 23 Km, dan jarak ke Ibu Kota Propinsi 72 Km.
38
Desa Avolua terdiri dari 3 dusun yang memiliki jumlah penduduk

41

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 46/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

sebanyak 1.225 jiwa, yang terdiri dari 672 jiwa laki-laki dan 553 jiwa

perempuan dengan jumlah KK sebanyak 271 KK.

3. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat Avolua yaitu yang belum masuk

sekolah 56 jiwa, Ttamat TK 72 jiwa, Tamat SD 110 jiwa, Tamat SMP 35

jiwa, Tamat SMA 50 jiwa, Tamat Diploma II-III 3 jiwa, Tamat SI 27.

Dan lain-lain 245 jiwa.

4. Keadaan ekonomi
54
Mata pencaharian penduduk Desa Avolua adalah sangat beragam,

akan tetapi sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai

petani/pekebun karna dilihat dari kondisi alam dimana hampir 580 jiwa

lahan yang ada diDesa Avolua adalah persawahan dan berkebun. Data

penduduk Desa Avolua dilihat dari mata pencaharian : PNS 16 jiwa,

TNI/POLRI 2 jiwa, pedagang 16 jiwa, penjahit 1 jiwa, nelayan 67 jiwa,

Tukang Batu 10 jiwa, Peternak 34 jiwa Buruh Tani 78 jiwa dan lain-lain.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti mendapatkan sampel sejumlah 81


7
responden pasangan usia subur (PUS) yang mengikuti program keluarga

berencana (KB) diDesa Avolua Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parigi

Moutong
21
Hasil penelitian dalam bentuk data primer dan dibantu data sekunder,

dimana data primer diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan


21
kuesioner yang diisi oleh responden, penelitian lebih terdahulu menjelaskan

42

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 47/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

kepada responden tentang tujuan penelitian dan cara pengisian kuesioner.

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari instansi terkait.

1. Karakteristik Responden

a) Umur

Distribusi frekuensi pasangan usia subur (PUS) menurut umur

yang dikelompokkan menjadi umur 17-25 Tahu (masa remaja akhir), m m m m

m 26-35 Tahun (masa dewasa awal), 36-45 Tahun (masa dewasa akhir),
m m m m m m m m m

m 46-55 Tahun (masa lansia awal), Berdasarkan (Kemenkes RI, 2012).


m m m m m m m m

m Untuk memperoleh distribusi karakeristik responden menurut umur


m m m m m m

m dapat dilihat pada tabel 4.1 :


m m m m m

Tabel 4.1 Distribusi Pasangan Usia Subur (PUS) Berdasarkan


m m m m

Kelompok Umur Di Desa Avolua Kecamatan Parigi Utara


Kabupaten Parigi Moutong.
41
Umur Frekuensi (f) Presentase (%)
17-25 Tahun 15 18.5
26-35 Tahun 26 32.1
36-45 Tahun 20 24.7
46-55 Tahun 20 24.7

k Total k 81
k k 100.0
k k

h
Sumber: DataPrimer, 2020

Tabel 4.1 berdasarkan distribusi frekuensi pasangan usia

subur (PUS) menurut kelompok umur menunjukkan bahwa sebagian

umurnya 26-35 sebanyak 32,1% selanjutnya kelompok umur yang

terkecil adalah 17-25 sebanyak 18.5%.

43

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 48/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

b). Pendidikan

Distribusi Frekuensi menurut pendidikan yang dikelompokkan

menjadi 5, (Mendikbud, 2011) yaitu SekolahDasar (SD), Sekolah

LanjutTingkatPertama (SLTP, Sekolah LanjutTingka Atas (SLTA),


37
Akademik/ PerguruanTinggi (SI), dan tidak Sekolah, dapat dilihat

pada tabel 4.2

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Menurut Pendidikan di Desa Avolua

Kecamatan Prigi Utara kabupaten Parigi Moutong

Pendidikan Frekuensi (f) Presentase (%)

SI 20 24.7
SD 19 23.5
SMA 13 16.0
SMP 14 17.3
Tidak Sekolah 15 18.5
Total j j 81 j j 100.0
j j

hSumber: DatalPrimer, 2020

Tabel 4.2 berdasarkan distribusi frekuensi pasangan usia

subur (PUS) menurut pendidikan menunjukkan bahwa yang

berpendidikan SI sebanyak 24.7%, dan pendidikan SMA yang paling

sedikit sebanyak 16.0%.

c. Pekerjaan

Distribusi Frekuensi pasanganusia subur (PUS) menurut pekerjaan


11
dapat dilihat dari tabel 4.3

44

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 49/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi pasangan usia subur (PUS) Menurut


a a a

pekerjaan diDesa Avolua Kecamatan Parigi Utara Kabupaten

Parigi Moutong.

Pekerjaan Frekuensi (f) Presentase (%)


IRT 60 74.1
Pegawai 4 4.9
PNS 17 21.0
kTotalk g81g g100.0g
gSumber: DataoPrimer, 2020

Tabel 4.3 berdasarkan distribusi frekuensi pasangan usia subur

(PUS) menurut pekerjaan menunjukan bahwa dari 81 responden sebagian

besar responden yang bekerja sebagai IRT berjumlah 60 orang atau 74.1%,

dan yangBekerja sebagai Pegawai paling sedikit berjumlah 4 orang atau

4.9%.

2. Analisis Univariat

a). Pengetahuan
20
Kategori Pengetahuan dibagi menjadi 3 kategori yaitu baik, jika

skor jawaban responden 76-100%, cukup, jika skor jawaban

responden 56-75%, kurang jika skor jawaban <56%. Untuk melihat

Pengetahuan PasanganUsiaSubur tentang ProgramKeluargaBerencana

(KB) diDesa Avolua Kecamtan Parigi Utara Kabupten Parigi

Moutong dapatdilihat pada tabel4.4

45

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 50/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS)


s s s s s s s s

s tentang program keluarga berencana (KB) di Desa Avolua


s s s s s s s

s Kecamatan Parigi Utara Kabupaten Parigi Moutong.


s s s s s

Pengetahuan Frekuensi (f) Presentase (%)

Kurang 7 8.6
Cukup 23 28.4
Baik 51 63.0
z z

Total
s 81 100.0
z z

xSumber: Data Primer, 2020

Tabel4.4 berdasarkan distribusi frekuensi pasangan usia subur

(PUS) menurut pengetahuan menunjukan bahwa dari 81 reponden

sebagian besar memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 63.0% dan yang

paling sedikit adalah pengetahuan kurang sebanyak 8.6%.

b). Sikap
20
Kategori Sikap dibagi menjadi 3 kategori yaitu baik, jika skor

jawaban responden 76-100%, cukup, jika skor jawaban responden 56-

75%, kurang jika skor jawaban <56%. Untuk melihat Pengetahuan s

sPasangan Usia Subur tentang Program Keluarga Berencana di Desa Avolua


s s s s s s s ss s s

sKecamatan Parigi Utara Kabupaten Parigi Moutong dapat dilihat pada tabel
s s s s s s s s s

s4.5:

46

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 51/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

15
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Sikap pasangan usia subur (PUS) tentang

program keluarga berencana di Desa Avolua Kecamatan Parigi

Utara Kabupaten Parigi Moutong.

Sikap Frekuensi (f) Presentase (%)


Kurang 2 2.5
Cukup 18 22.2
45
Baik 61 75.3
Total 81 100.0
Sumber : Data Primer, 2020

Tabel 4.5 berdasarkan distribusi frekuensi pasangan usia subur

(PUS) menurut sikap menunjukan bahwa dari 81 responden sebagian besar

sikapnya yang kurang sebanyak 2.5 % dan yang menunjukkan sikap paling

baik adalah sebanyak 75.3 %.

C. Pembahasan

1. Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Program Keluarga


s
s s s s s s s s

sBerencana (KB) di Desa Avolua


s s s s

50
Pengetahuan dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang
kl

diketahui maupun dipahami oleh responden mengenai program keluarga

berencana (KB), yang terdiri dari definisi keluarga berencana (KB), manfaat s s s s s s

sberKB, tujuan keluarga berencana (KB), informasi tentang jenis alat


s s s s s s s s

skontrasepsi, definisi kontrasepsi, keuntungan, kerugian serta efek samping


s s s s s s s

syang digunakan dalam berKB, anjuran jumlah anak dalam program KB dan
s s s s s s s s s s

sboleh tidaknya keluarga berencana (KB) dalam ajaran agama yang diyakini,
s s s s s s s s s

sSerta dukungan dari keluarga (suami).


s s s s

47

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 52/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan dari 81 reponden sebagian

besar pengetahuan responden baik sebanyak 63.0% dan yang paling sedikit

adalah pengetahuan kurang sebanyak 8.6%.

Peneliti berasumsi bahwa dari hasil penelitian yang didapatkan

reponden sebagian besar pengetahuan responden baik sebanyak 63.0%

dipengaruhi oleh pendidikan dimana pendidikan terakhir S1 sebanyak

24,7% maka dari itu makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah s s s s s s s

sseorang tersebut untuk menerima informasi, dengan pendidikan tinggi maka


s s s s s s s s

sseseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain
s s s s s s s s s

smaupun media massa, semakin banyak informasi yang masuk semakin


s s s s s s s s

sbanyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.Tingginya


s s s s s s

spengetahuan responden dapat dijelaskan juga karena pada saat evaluasi


s s s s s s s s

saspek-aspek yang berkaitan dengan kontrasepsi, responden telah mengalami


s s s s s s s

sdan merasakan beberapa kondisi yang berhubungan langsung dengan


s s s s s s s

skontrasepsi keluarga berencana. Dimana dapat dilihat dari hasil jawaban


s s s s s s s s

sresponden yang paling sering menjawab pernyataan yaitu. (KB) keluarga


s s s s s s s s

sberencana adalah suatu usaha yang membantu individu atau pasangan suami
s s s s s s s s s

sistri untuk mengatur jarak kehamilan atau kelahiran dengan menggunakan


s s s s s s s s

salat atau metode kontrasepsi, keluarga berencana (KB) memiliki manfaat bagi
s s s s s s s s s

skesehatan ibu, bagi suami, dan bagi anak yang dilahirkan, secara garis besar,
s s s s s s s s s s s

sjenis alat kontrasepsi terdiri dari dua yaitu hormon daan tampa hormon, tujuan
s s s s s s s s s s s

sdari alat kontrasepsi sebagai usaha-usaha untuk mencegah kehamilan,


s s s s s s s

skerugian dari menggunakan IUD adalah menimbulkan rasa atau nyeri saat
s s s s s s s s s

48

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 53/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

spemasangan, terdapat dua jenis suntik KB per 1 bulan per 3 bulan, tujuan
s s s s s s s s s s

program KB yaitu dapat mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera,

efek samping dari pemakaian pil KB adalah mual dan tekanan darah

tinggi. Responden menjawab dengan sangat benar.

Hasil penelitian ini dapat dikatakan baik walaupun pekerjaan

yang paling banyak IRT 74,1% pengetahuan responden baik belum tentu s s s s s s s

tidak mau mengikuti program Keluarga Berencana yang diprogramkan oleh


s s s s s s s s s

pemerintah, didapati masih ada responden yang tidak menggunakan


s s s s s s s s

kontrasepsi disebabkan karena ingin mempunyai anak lagi.


s s s s s s

Menurut Notoatmodjo (2014), pengetahuan yakni hasil tahu


s s s s s s s

seseorang dan terjadi setelah orang melakukan pengamatan dan pengindraan


s s s s s s s s s

terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain


s s s s s s s s s

yang sangat penting dalam membentuk tindakan seeorang. Pengetahuan


s s s s s s s s

tentang KB merupakan salah satu aspek penting kearah pemahaman terhadap


s s s s s s s s s s

pentingnya peran serta suami dan istri dalam program KB dan dapat
s s s s s s s s s s s

berpengaruh terhadap perilaku suami dan istri untuk berperan serta dalam
s s s s s s s s s s

program KB. s

hasil penelitian ini sejalan dengan kusmayati (2017) yang


s s s s s s s s

menunjukkan bahwa pengetahuan responden sebagian besar baik ( 84,8%).


s s s s s s s k
s

Setelah dilakukan uji hubungan dengan memakai uji bivariat pengetahuan baik
s s s s s s s s s s

mengunakan kontrasepsi ( 73,3%). Hasil hubungan tersebut diuji statistik


s s d
s s s s s s

Spearman rho menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kedua variabel


s s s s s s s s s

tersebut dengan nilai (p) = 0,008 (p<0,05) artinya ada hubungan antara
s s s s s s l
s s s s s

49

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 54/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

pengetahuan Pasangan Usia Subur dengan pemanfaatan Kontrasepsi Keluarga


s s s s s s s s

Berencana (KB) di Kelurahan Singkil Dua Kota Manado.


s s s s s s s

2. Sikap PasanganUsiaSubur (PUS) Tentang ProgramKeluargaBerencana

(K B) diDesa Avolua
o

Sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
c c c c c c c c c c

terhadapstimulus tentang pelaksanaan program keluarga


c c c berencana

(KB).Yang terdiri mengenai informasi keluarga berencana yang masih

terbatasserta pengaruh budaya, adanya isu mengenai dampak berKB serta

kesibukan, pengalaman yang kurang menyenangkan sehingga kurang

mampu bersikap terbuka untuk secara jujur dan partisipasi yang kurang

fositif, kurangnya respon pasangan usia subur mengenai program keluarga

berencana, adanya rasa bosan.

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukan dari 81 responden sebagian

besar sikapnya yang kurang sebanyak 2.5 % dan yang menunjukkan sikap

paling baik adalah sebanyak 75.3 %.

Peneliti berasumsi bahwa dari hasil penelitian yang didapatkan

responden sebagian besar sikapnya yang kurang sebanyak 2.5%. dapat

dilihat dari jawaban responden yang jawab yang sering menjawab

pernyataan dengan kurang setuju yaitu sebelum memilih metode (KB)

sbaiknya seorang istri harus mendapatkan dukungan dari pasanganya


55
(suami), sebaiknya jumlah anak yang dianjurkan dalam program keluarga

berencana atau (KB) adalah 2, setelah ibu melahirkan maka diperoleh

untuk memasang alat kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhanya.

50

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 55/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

Sedangkan sikap paling baik adalah sebanyak 75.3 %.dipengaruhi

pendidikan terakhir S1 sebanyak 24,7% maka dari itu pasangan usia subur

yang sikap Baik dipengaruhi oleh pendidikan dimana pemahaman tentang

program KB sudah baik. Dan sikap Cukup sudah memahami tentang

program keluarga berencana (KB). Akan tetapi pasangan usia subur yang

cukup hanya mengikuti atau menyesuaikan dengan responden lain dalam

lingkungannya. Dan pasangan usia subur yang sikap kurang sangat kurang

merespon tentang pelaksanaan program keluarga berencana (KB).


1
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo

(2012), yaitu suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan

(Over Behavior). Untuk mewujudakan sikap menjadi suatu perbuatan

nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang

memungkinkan, antara lain fasilitas. Disamping faktor fasilitas, juga

diperlukan faktor dukungan (support) dari pihak lain.

Menurut Notoatmodjo (2014), Sikap merupakan reaksi atau c c c c c

respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek
c c c c c c c c c c c

yang mempunyai berbagai tingkatan yaitu menerima ( receiving), merespons


c c c c c c h c c

(responding), menghargai ( valuing), bertanggung jawab ( responsible).


h
c c h
c c c h

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian kusmayati (2017)


c c c c c c c c

Hasil penelitian sikap pasangan usia subur dengan penggunaan kontrasepsi


c c c c c c c c c

keluarga berencana menunjukkan yang paling banyak adalah sikap positif


c c c c c c c c c

mengunakan kontrasepsi 25 responden (75,8%) dan sikap psitif tidak


c c c c j
c c c c c

mengunakan kontrasepsi ( 10,3 %). Sikap negatif mengunakan kontrsepsi 9


c c j
c c c c c c c

51

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 56/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

responden ( 5,4%) dan tidak mengunakan kontrasepsi ( 8,5 %). Hasil


c g
c c c c c g
c c c

dilakukan uji statistik mengunakan Spearman rho menunjukkan terdapat


c c c c c c c c

hubungan yang bermankna antara kedua variabel tersebut adalah (p) = 0,033
c c c c c c c c c kc
c

(<0,05). dengan demikian Ha diterima atau ada hubungan sikap Pasangan


k
c c c c c c c c c c

Usia Subur dengan pemanfaatan Kontrasepsi Keluarga Berencana (KB) di


c c c c c c c c c

Kelurahan Singkil Dua Kota Manado.


c c c c

52

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 57/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan dan sikap Pasangan usia subur


c q q q q q q q q

(PUS) tentang program KB di Desa Avolua Kecamatan Parigi Utara


q q q q q q q q q q

Kabupaten Parigi Moutong diambil kesimpulan sebagai berikut :


q q q q q q q

1. Sebagian besar reponden pengetahuan baik tentang program KB di Desa

Avolua Kecamatan Parigi Utara.

2. Sebagian besar responden sikap baik program KB di Desa Avolua

Kecamatan Parigi Utara.

B. Saran

1. Bagi Masyarakat diDesa Avolua


32
Diharapan kepada masyarakat agar aktif mengikuti penyuluhan

yang diadakan petugas kesehatan sehingga dapat mengetahui dan

memahami serta menyadari pentingnya keluarga berencana (KB) dan


17
memiliki pengetahuan yang baik dan sikap positif terhadap penundaan

kehamilan demi tercapainya kesehatan reproduksi serta penggunaan alat

kontrasepsi.

2. Bagi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya (STIK IJ )


q q q q q q q q q q

Diharapakan bagi institusi pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu


q q q q q q q

Kesehatan Indonesia Jaya dimana hasil penelitian ini dapat menambah


q q q q q q q q q

referensi kepustakaan dan acuan bagi pembaca dalam melakukan


q q q q q q q q

53

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 58/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

penelitiana, khususnya Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan


q q q q q q q

Indonesia Jaya Jurusan Kesehatan Masyarakat.


q q q q

3. Bagi Peneliti
qq q

Diharapkan dapat memperluas pengetahuan, pengalaman berharga,


qq q q q q q

serta menambah wawasan dan dapat digunakanserta untuk pengembangan


q q q q q q q q

Ilmu Kesehatan Khususnya Ilmu Administrasi dan Kebijakan Kesehatan


q q q q q q q q

(AKK).

54

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 59/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

f
DAFTAR PUSTAKA f

Affandi, Bira. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Bina Pustaka


l q q q q q q q q q

Sarwono Prawirohardjo, 2012 : Pt Jakarta


q q

Azwar Saifuddin, 2011. Sikap Manusia Teori dan Pengukuran. Pustaka


Liberty: Yogyakarta.
Adrew, Gilly. 2010. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita. EGC: Jakarta
Afifa 2014 Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidak ikut sertaan penggunaan
alat kontrasepsi pada pasanganusia subur (PUS). Jurnal Kesehatan
Akademik kebidanan ummi khasanah. JL, Pemda Gandekan Bantul.
BKKBN, 2011 “Program keluarga berencana (KB) di Indonesia”.,
G.emaBkkbn. go. Id diakses tanggal 25 agustus 2017 Jakarta.
BKKBN. 2011 Sejarah Keluarga Berencana. BKKBN Artikel: Jakarta.
Bogdan, Meleong Lex J, 2013. Metedologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja
Rosdakarya: Bandung.
Darmawati, (2017) Keikutsertaan Menjadi akseptor keluarga berencana (KB)
Pada PUS Ditinjau dari Aspek Sosialdan Budaya. Ide Nursing
Journal Bagian Keilmuan Perawatan Maternitas BandaAceh Vol. VIII
No.1
22
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi tengah, 2019. Profil Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tengah 2019, Sulawesi Tengah.
Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong, 2019. Profil Kesehatan
Kabupaten Parigi Moutong 2019, Parigi Moutong.
Dinas Kesehatan Kecamatan Parigi Utara, 2019. Profil Kesehatan Kecamatan
Parigi Utara 2019, Parigi Utara.
40
Eliza, (2017).Sikap dan Faktor yang Berpengaruh. Buku Ajar Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Kementerian Kesehatan RI. 2012.kualifikasi umur. Kemenkes RI : Jakarta..

Hidayat, Sugiono, 2010. Statistik Untuk Penelitian. Alfabeta: Bandung.

55

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 60/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

Lukaninsi 2011. Sikap Manusia Teori dan Pengukuranya. Pustaka Pelajar:


Yogyakarta.
Lawrence Green, 2010. Ilmu perilaku manusia. Rineka Cipta. Jakarta. q

k Maritalia, D. 2014. Asuhan Kebidanan Nifas dan Manusia, Pustaka Pelajar:


q q q q q q q q q q

Yogyakarta.
11
Manuaba, (2010). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan keluarga
q q

berencana (KB). EGC: Jakarta.


Mendikbud, 2011. Menteri pendidikan dan kebudayaan. Jenjang pendidikan
Jakarta.
36
Notoadmojo, Soekidjo, 2014. Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. PT Rineka
Cipta, Jakarta
2012, Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineke Cipta, Jakarta.
Nurzalam, 2013. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Purwanti EMoloku, 2014. Hubungan Sikap dengan Metode menjadi Akseptor
q q q q q q q q q

keluarga berencana (KB) Pria dipuskesmas Siborong-Borong.


q q q q q q

Reproduktif Health. q

Purwastuti,danWalyani.Panduan Materi Kesehatan Reproduksi dan Keluarga q q q q q q

Berencana. Pustaka Baru Press 2015: Yogyakarta.


q q q q q

Panggabean PASH, Sirait Esron, AB Subardin ,Wartana Kadek , Rasiman


Noviany, Pelima Robert. 2017 pedoman proposal skripsi sekolah
tinggi ilmu kesehatan indonesia jaya. Palu
Pinem, S. (2014). Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi :KDT, Jakarta.
Radika Kusumaningrum. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Jenis
q q q q q q q

Kontrasepsi yang digunakan pada pasangan Usia Subur. UNDIP2015:


q q q q q q q q

Semarang.
Riyanto dan Budiman, (2013). Kapita Selekta Kuesioner : Pengetahuan dan Sikap
q q q q q q q q q q q

Salemba Medika: Jakarta.q q

Suriasumantri, Jujun S. 2012 Filsafat Ilmu, Pustaka Sinar Harapan: Jakarta


q q q q q q q q q

Suratun Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi Trans Info


q q q q q q q q q

medika Jakarta. Diakses dari ,. searo. who.int//EN/section 3. htm


q q q q q q q q

56

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 61/62
12/27/2020 PERBAIKAN TURNITIN 2 ASDIRA KESMAS.pdf - I Kadek Wartana

Sugiono.2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R d D. Alafabeta:


q q q q q q q q q q

Bandung.
Tourisia dan Sumarah Hartini, (2012).Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan
q q q q q q q q q

Partsipasi Suami dalam ber-KB di Keselurahan Catur Tunggal


q q q q q q q q

Kecamatan Depok Sleman DIY.S kripsi.Universitas Respati Yogyakarta.


q q q q q q

Wawan dan Dewi, 2012. Teori Dan Pengukuran Pengetahuan Sikap Dan
q q q q q q q q q q

Perilaku Manusia, Numed, Yogyakarta


q q q

Wawan& Dewi, M. (2011).Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan


q q q q q q q q

Perilaku Manusia. Nuha Medika: Yogyakarta.


q q q q

Walgito, 2012. Pengantar Psikologi Umum. Penerbit andi. Yogyakarta.


q q q q q q q

2012, Profil Data Kesehatan Indonesia. Kementrian Kesehatan Repoblik


q q q q q q q q

Indonesia: Jakarta. q

57

https://tii-schao-similarity.turnitin.com/viewer/submissions/oid:26758:4532327/print?locale=en 62/62

You might also like