You are on page 1of 108

Ringkasan Laporan Keuangan

PT Fast Food Indonesia Tbk

Dec-20 Dec-19

Sales Rp 4,840,363,775 Rp 6,706,376,352

Gross Profit Rp 2,868,890,705 Rp 4,194,443,792

Operating Profit Rp (447,415,748) Rp 286,791,803

Earning Before Tax (EBT) Rp (460,789,090) Rp 309,651,197

Net Profit Rp (409,615,879) Rp 182,923,396

Current Assets Rp 1,563,156,689 Rp 1,412,304,520

Long-term Assets Rp 2,163,842,971 Rp 1,992,380,904

Current Liabilities Rp 1,480,239,065 Rp 856,737,178

Long-term Liablities Rp 1,000,076,394 Rp 888,375,641


Equity Rp 1,246,684,201 Rp 1,659,572,605

Nominal per share Rp 100 Rp 50

Oustanding shares Rp 3,822,144,276 Rp 3,822,144,276


Deviden yg dibayarkan= la 592,539,275

leverage

0 =harga saham
DPR=DPS/EPS or Deviden/Laba Bersih
RASIO

Current Ratio

Quick Ratio

Cash Ratio

Receivable Turnover

Average Collection Period

Inventory Turnover

Average Inventory Processing Period

Payable Turnover Ratio

Payable Payment Period


Cash Conversion Cycle

Total Asset Turnover

Fixed Asset Turnover

Equity Turnover

Total Asset Growth

Working Capital Turnover

Working Capital to Total Asset

Gross Profit Margin

Basic Earning Power

Operating Profit Margin


Net Profit Margin

Return on Equity

Return on Asset

Net Income (Loss) Growth Ratio

Net Sales Growth Ratio

Debt To Equity Ratio

Long-term Debt to Total Capital


Debt Ratio

Interest Coverage

Net Worth Growth Ratio

Firm Growth

Earning per share (EPS)

Dividend per share (DPS)

Book value per share (BVPS)

Cash flow per share (CFPS) 6)

Price/Earning Ratio

Price/Book Value Ratio


Price/Cash Flow Ratio

Market Value Added (MVA)

Common stock price, Dec. 31

Dividend Payout Ratio for 2020 & 2019 respectively:

Firm's Growth : g = (1 - DPR) * ROE

DPR 2020

DPR 2019

Akumulasi penyusutan tahun 2020


Akumulasi penyusutan tahun 2019

Total Aset tahun 2018

Laba tahun berjalan tahun 2018

Penjualan tahun 2018

Ekuitas tahun 2018

Jumlah lembar saham biasa yang beredar

Dividen kas

Persediaan 2018
P

RUMUS

Aset lancar/liabilitas jangka pendek

(kas+surat berharga+piutang usaha)/liabilitas jangka pendek

kas+surat berharga/liabilitas jangka pendek

penjualan neto/piutang usaha

360/receivable turnover

beban pokok penjualan/rata-rata persediaan

360/inventory turnover

beban pokok penjualan/utang usaha

360/payable turnover
average collection period+average inventory processing period-payable payment period

penjualan neto/total aset

penjualan neto/aset tetap

penjualan neto/total ekuitas

(total aset n - total aset n-1)/ total aset n-1

penjualan neto/(aset lancar - liabilitas jangka pendek)

(aset lancar - liabilitas jangka pendek) /total aset

laba bruto/penjualan neto

laba usaha/total aset

laba usaha/penjualan neto


laba tahun berjalan/penjualan neto

laba tahun berjalan/total ekuitas

laba tahun berjalan/total aset

(laba tahun berjalan n - laba tahun berjalan n-1)/ laba tahun berjalan n-1

(penjualan neto n - penjualan neto n-1)/ penjualan neto n-1

total liabilitas/total ekuitas

liabilitas jangka panjang/total aset


total liabilitas/total aset

ebit/beban bunga keuangan

(ekuitas n - ekuitas n-1)/ekuitas n-1

(1-dpr)*roe

laba tahun berjalan/jumlah saham beredar

eps-(1-dpr) x eps

ekuitas/jml saham beredar

(pendapatan bersih + depresiasi + amortisasi)/jumlah saham beredar

harga saham/EPS

harga saham/BVPS
harga saham/CFPS

(jumlah saham beredar x harga saham) - jumlah ekuitas

Dividen kas/jumlah saham beredar

respectively:

Rp 912,096
Rp 802,915

Rp 2,989,693

Rp 212,011

Rp 6,017,492

Rp 1,540,493

Rp 3,990,277

Rp 63,844

Rp 222,404
Ratio Analysis

PT Fast Food Indonesia Tbk

Jan - Des 2020 Jan - Des 2019 Pengelompokkan Rasio

106% 165% Ratio Likuiditas

60% 101% Ratio Likuiditas

60% 101% Ratio Likuiditas

4840363775% 6706376352% Ratio Aktivitas

0.00 0.00 Ratio Aktivitas

738% 983% Ratio Aktivitas

48.77 36.63 Ratio Aktivitas

591% 741% Ratio Aktivitas

60.95 48.57 Ratio Aktivitas


-12.18 -11.94 Ratio Aktivitas

130% 197% Ratio Aktivitas

310% 475% Ratio Aktivitas

388% 404% Ratio Aktivitas

9% 14% Ratio Aktivitas

5838% 1207% Ratio Aktivitas

2% 16% Ratio Aktivitas

59% 63% Ratio Profitabilitas

-12% 8% Ratio Profitabilitas

-9% 4% Ratio Profitabilitas


-8% 4% Ratio Profitabilitas

-30% 15% Ratio Profitabilitas

-10% 7% Ratio Profitabilitas

-256% 14% Ratio Profitabilitas

-28% 11% Ratio Profitabilitas

199% 105% Ratio Leverage

27% 26% Ratio Leverage


67% 51% Ratio Leverage

1061% -1550% Ratio Leverage

-25% 8% Ratio Leverage

-16% 35% Ratio Leverage

-Rp 0.10 Rp 0.05 Ratio Profitabilitas

Rp 0.02 Rp 0.02 Ratio Profitabilitas

Rp 0.31 Rp 0.42 Ratio Profitabilitas

Rp 0.13 Rp 0.25 Ratio Profitabilitas

-Rp 974.15 Rp 1,090.70 Ratio Profitabilitas

Rp 320.07 Rp 120.22 Ratio Profitabilitas


Rp 794.12 Rp 202.38 Ratio Profitabilitas

Rp 397,781,031,599 Rp 197,854,285,295 Ratio Profitabilitas

0.02 Rp 0.02
Analisis Perubahan Rasio

Kinerja perusahaan berdasarkan hasil perhitungan analisis Rasio Likuiditas dapat


dikatakan baik karena perusahaan tidak akan mengalami kesulitan dalam melunasi
kewajiban-kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang besar
dimiliki perusahaan. Current ratio lebih tinggi tetapi quick rationya rendah menunjukkan
adanya investasi yang cukup besar dalam persediaan.

Receivable Turnover tidak bisa dianalisis rasionya dikarenakan tidak ada akun piutang
usaha dalam laporan posisi keuangan.

Average Collection Period tidak bisa dianalisis rasionya dikarenakan tidak adanya akun
piutang usaha pada receivable turnover sehingga mendapatkan rasio 0%.

)
7

Perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimiliki untuk proses produksi dinilai
kurang maksimal. Hal ini dikarenakan perusahaan masih mengalami kerugian dan jika
Perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimiliki untuk proses produksi dinilai
kurang maksimal. Hal ini dikarenakan perusahaan masih mengalami kerugian dan jika
perusahaan mengalami keuntungan nominalnya tidak terlalu besar. Hal tersebut juga
dibutikan pada cash conversion cycle yang nilai pengembaliannya lebih dari 1 taun (360
hari) sampai mencapai angka minus yang besar dibandingkan tahun sebelumnya

)
2

Perusahan dinilai kurang maksimal dalam menghasilkan laba dari aktivitas bisnisnya. Hal
ini dibuktikan dengan beberapa rasio profitabilitas nilai prosentasenya kecil dan bahkan
ada yang sampai negatif. Hal tersebut dikarenakan jumlah penjualan yang dihasilkan
Perusahan dinilai kurang maksimal dalam menghasilkan laba dari aktivitas bisnisnya. Hal
ini dibuktikan dengan beberapa rasio profitabilitas nilai prosentasenya kecil dan bahkan
ada yang sampai negatif. Hal tersebut dikarenakan jumlah penjualan yang dihasilkan
perusahaan lebih kecil dari biaya-biaya yang harus dibayarkan oleh perusahaan setiap
tahunnya. Melemahnya daya beli pelanggan, dan kebijakan publik yang diberlakukan
untuk menahan penyebaran COVID-19 mengakibatkan gangguan operasional yang
signifikan

)
1

)
3

Perusahaan dinilai kurang maksimal dalam penggunaan utang untuk kebutuhan


operasional perusahaan. Hal tersebut dibuktikan pada debt to equity ratio pada tahun
2020 bahwa utang perusahaan melebihi 199% dari modal yang dimiliki perusahaan.
Semakin tinggi nilai debt to equity ratio perusahaan, maka semakin besar penggunaan
utang dibandingkan modal sendiri.
Perusahaan dinilai kurang maksimal dalam penggunaan utang untuk kebutuhan
operasional perusahaan. Hal tersebut dibuktikan pada debt to equity ratio pada tahun
2020 bahwa utang perusahaan melebihi 199% dari modal yang dimiliki perusahaan.
Semakin tinggi nilai debt to equity ratio perusahaan, maka semakin besar penggunaan
utang dibandingkan modal sendiri.

4
)
5)

Perusahan dinilai kurang maksimal dalam menghasilkan laba dari aktivitas bisnisnya. Hal
ini dibuktikan dengan beberapa rasio profitabilitas nilai prosentasenya kecil dan bahkan
ada yang sampai negatif. Hal tersebut dikarenakan jumlah penjualan yang dihasilkan
perusahaan lebih kecil dari biaya-biaya yang harus dibayarkan oleh perusahaan setiap
tahunnya. Melemahnya daya beli pelanggan, dan kebijakan publik yang diberlakukan
untuk menahan penyebaran COVID-19 mengakibatkan gangguan operasional yang
signifikan
signifikan
PT Fast Food Indonesia Tbk

LAPORAN LABA-RUGI KOMPREHENSIF

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2020 dan 2019

2020

Pendapatan 4,840,363,775

Beban Pokok Penjualan 1,971,473,070

Laba Bruto 2,868,890,705


Beban Usaha

Beban penjualan dan distribusi 2,761,245,533

Beban umum dan administrasi 623,556,437

Jumlah Beban Usaha 3,384,801,970

Penghasilan operasi lain 85,805,078

Beban operasi lain 17,309,561

(Rugi) Laba Usaha -447,415,748

Penghasilan (Beban) Lain-lain


Penghasilan keuangan 27,020,555

Pajak final atas penghasilan keuangan -5,404,111

Beban keuangan -42,168,616

Bagian atas laba entitas asosiasi 7,178,830

Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih -13,373,342

(Rugi) Laba Sebelum Pajak Penghasilan -460,789,090


Manfaat (beban) pajak penghasilan 83,604,388

(Rugi) Laba Tahun Berjalan -377,184,702

Penghasilan Komprehensif Lain:

Pos yang tidak akan direklasifikasi

ke laba rugi:

(Rugi) laba pengukuran kembali atas

liabilitas imbalan kerja -30,173,282

Pajak penghasilan terkait, neto -2,257,895

Bagian penghasilan
Komprehensif lain

Entitas asosiasi, neto

Penghasilan (rugi) komprehensif lain -32,431,177

Tahun berjalan, setelah pajak

Laba Komprehensif Tahun Berjalan -409,615,879

Laba Per Saham (99)


Tbk

REHENSIF
ANALISIS COMMON SIZE
gal-tanggal

019

2019 2020 (%) 2019 (%)

6,706,376,352 100% 100%

2,511,932,560 41% 37%

4,194,443,792 59% 63%


3,200,742,623 57% 48%

753,008,632 13% 11%

3,953,751,255 70% 59%

54,793,680 2% 1%

8,694,414 0.4% 0.1%

286,791,803 -9% 4%
42,045,318 0.5582% 0.6269%

-8,409,064 -0.112% -0.125%

-18,498,812 -1% 0%

7,721,952 0.1483% 0.1151%

22,859,394 -0.27629% 0.34086%

309,651,197 -10% 5%
-68,103,261 2% -1%

241,547,936 -8% 4%

-78,183,212 -0.6234% -1.1658%

19,545,803 -0.04665% 0.29145%


12,869 0.00000% 0.00019%

-58,624,540 -1% -1%

182,923,396 -8% 3%

63 -0.0000020% 0.0000939%
COMMON SIZE ANALISIS PERBANDINGAN

SELISIH PROSENTASE

Common size untuk


pendapatan mengalami
-1,866,012,577 -28%
nilainya tetap tidak ada
perubahan

Common size untuk beban


pokok penjualan mengalami -540,459,490 -22%
peningkatan

Common size untuk laba bruto


-1,325,553,087 -32%
mengalami penurunan
Common size untuk beban
penjualan dan distribusi -439,497,090 -14%
mengalami peningkatan

Common size untuk beban


umum dan administrasi -129,452,195 -17%
mengalami peningkatan

Common size untuk jumlah


beban usaha mengalami -568,949,285 -14%
peningkatan

Common size untuk penghasilan


operasi lain mengalami 31,011,398 57%
peningkatan

Common size untuk beban


operasi lain mengalami 8,615,147 99%
peningkatan

common size untuk (Rugi) laba


-734,207,551 -256%
usaha mengalami penurunan
Common size pada penghasilan
-15,024,763 -36%
keuangan mengalami penurunan

Common size pada pajak final


atas penghasilan keuangan 3,004,953 -36%
mengalami penurunan

Common size pada beban


-23,669,804 128%
keuangan mengalami penurunan

Common size pada bagian atas


laba entitas asosiasi mengalami -543,122 -7%
kenaikan sedikit

Common size pada


penghasilan (beban) lain- lain -36,232,736 -159%
bersih mengalami penurunan

Common size pada (Rugi) laba


sebelum pajak penghasilan
-770,440,287 -249%
mengalami penurunan yang
signifikan
Common size pada manfaat
(beban) pajak penghasilan 151,707,649 -223%
mengalami kenaikan

Common size pada (Rugi) laba


tahun berjalan mengalami -618,732,638 -256%
penurunan yang signifikan

Common size pada (rugi) laba


pengukuran kembali atas
48,009,930 -61%
liabilitas imbalan kerja
mengalami penurunan

Common size pada pajak


penghasilan terkait, neto -21,803,698 -112%
mengalami penurunan
Common size pada entitas
asosiasi, neto mengalami -12,869 -100%
penurunan

Common size pada 26,193,363 -45%


penghasilan (rugi)
komprehensif lain tahun
berjalan, setelah pajak nilainya
tetap tidak ada perubahan

Common size pada laba


komprehensif tahun berjalan
-592,539,275 -324%
mengalami penurunan yang
signifikan

Common size pada laba per


-162 -257%
saham mengalami penurunan
DINGAN ANALISIS PERUBAHAN

PERUBAHAN

Melemahnya daya beli pelanggan, dan kebijakan publik yang diberlakukan untuk
menahan penyebaran COVID-19 mengakibatkan gangguan operasional yang
TURUN signifikan yang menyebabkan penurunan substansi dalam penjualan yang tidak
diperkirakan sebelumnya. Akibatnya, perseroan mengalami pertumbuhan pendapatan
yang negatif untuk tahun 2020.

Beban pokok penjualan perseroan yang meliputi pemakaian persediaan bahan baku,
makanan dan minuman, serta bahan pembungkus tercatat sebesar Rp 1,97 triliun,
menurun 21,52% dibanding tahun 2019 sebesar Rp 2,51 triliun, dikarenakan
TURUN penurunan pendapatan.

Laba bruto tahun 2020 mengalami penurunan karena baik pendapatan dan beban
pokok penjualan perusahaan pun menurun akibat COVID-19
TURUN
Beban penjualan dan distribusi pada tahun 2020 mengalami penurunan karena gaji,
TURUN promosi dan penjualan, jasa waralaba, sewa, listrik, telepon dan air, pengangkutan,
perbaikan dan pemeliharaan, perjalanan, dan lain lain lebih rendah dari tahun 2019

Beban umum dan administrasi pada tahun 2020 mengalami penurunan karena gaji,
TURUN perjalanan, pengangkutan, administrasi, perbaikan dan pemeliharaan, dan sewa lebih
rendah dari tahun 2019

Jumlah beban usaha pada tahun 2020 mengalami penurunan karena jumlah beban
TURUN penjualan dan distribusi maupun beban umum dan administrasi lebih rendah dari
tahun 2019

Penghasilan operasi lain mengalami peningkatan karena hibah pemerintah, promosi


NAIK bersama, laba atas pertukaran aset tetap, sewa, dan lain lain lebih tinggi
dibandingkan tahun 2019

Beban operasi lain mengalami peningkatan karena kerugian pengapusan biaya


renovasi bangunan sewa ditangguhkan, rugi kurs operasi neto, biaya administrasi
NAIK bank, kerugian penghapusan biaya initial fee ditangguhkan, kerugian penghapusan
biaya renewal fee ditangguhkan, kerugian pelepasan aset tetap dan lain-lain lebih
tinggi dibandingkan tahun 2019

(Rugi) laba usaha tahun 2020 mengalami penurunan karena laba bruto tahun 2020
TURUN
lebih rendah dibandingkan tahun 2019
Penghasilan keuangan tahun 2020 mengalami penurunan karena bunga pada tahun
TURUN
2020 mengalami penurunan yang sangat signifikan dari tahun 2019

Pajak final atas penghasilan keuangan tahun 2020 mengalami kenaikan karena pada
NAIK
tahun 2020 mengalami kenaikan lebih tinggi dibandingkan dari tahun 2019

Biaya keuangan tahun 2020 mengalami penurunan karena beban bunga dan beban
TURUN
keuangan lainnya lebih kecil daripada tahun 2019

Pajak final atas penghasilan keuangan tahun 2020 mengalami penurunan karena pada
TURUN
tahun 2020 mengalami penurunan sedikit lebih rendah dibandingkan dari tahun 2019

Penghasilan (Beban) Lain-lain bersih pada tahun 2020 mengalami penurunan


TURUN
yang signifikan dibandingkan tahun 2019

Walaupun perseroan mampu menurunkan beban usaha yang sebagian besar bersifat
tetap sekitar 14% namun karena penurunan pendapatan yang signifikan hampir
mencapai 28% dikarenakan pandemi, perseroan untuk pertama kalinya mencatatkan
kerugian sebelum pajak sebesar Rp 460,79 miliar dibandingkan dengan laba tahun
TURUN 2019 sebesar Rp 309,65, merupakan penurunan yang sangat besar sebesar 248,8%.
Dengan adanya manfaat pajak penghasilan tangguhan serta tidak adanya pajak
penghasilan badan tahun berjalan akibat rugi, perseroan mencatat manfaat pajak
penghasilan sebesar Rp 83,60 miliar di tahun 2020. Sedangkan pada tahun 2019
perseroan mencatatkan beban pajak penghasilan bersih sebesar Rp 68,10 miliar yang
NAIK berasal dari beban pajak penghasilan sebesar Rp 91,19 miliar dikurangi dengan
manfaat pajak penghasilan tangguhan sebesar Rp 23,08 miliar.

Perseroan mencatat rugi tahun berjalan sebesar Rp 377,18 miliar dipengaruhi oleh
pandemi COVID-19, dibandingkan tahun 2019 yang mencatatkan laba tahun berjalan
TURUN
sebesar Rp 241,55 miliar, merupakan penurunan yang sangat signifikan sebesar
256,2%

Mengalami kenaikan karena penyelesaian program yang terjadi ketika perusahaan


NAIK melakukan transaksi untuk menghapuskan semua kewajiban hukum atau konstruktif
atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program imbalan pasti.

Pajak penghasilan terkait, neto tahun 2020 mengalami penurunan karena nilai pada
TURUN
tahun 2020 lebih rendah dibandingkan tahun 2019
Entitas asosiasi, neto mengalami penurutan dikarenakan tidak ada bagian atas
TURUN
komprehensif lain/entitas asosiasi, neto pada tahun 2020

Penghasilan (rugi) Komprehensif lain mengalami kenaikan karena adanya


NAIK kenaikan pada laba pengukuran kembali atas imbalan kerja yang signifikan
pada tahun 2020

Laba komprehensif tahun berjalan mengalami penurunan dikarenakan laba


usaha dan penghasilan komrehensif lain pada tahun 2020 mengalami
TURUN
penurunan bahkan mencapai nilai minus, berbeda dengan tahun 2020 yang
mendapatkan nilai positif sehingga penurunannya sangat signifikan

Pada tahun 2020 perusahaan mengalami kerugian yang sangat besar sehingga
TURUN kerugian tahun 2020 dibagi dengan jumlah saham yang beredar, maka
mendapatkan hasil nilai rugi per saham dasar yang penurunannya signifikan
0
ANALISIS PERUBAHAN

nya daya beli pelanggan, dan kebijakan publik yang diberlakukan untuk
penyebaran COVID-19 mengakibatkan gangguan operasional yang
yang menyebabkan penurunan substansi dalam penjualan yang tidak
an sebelumnya. Akibatnya, perseroan mengalami pertumbuhan pendapatan
tif untuk tahun 2020.

kok penjualan perseroan yang meliputi pemakaian persediaan bahan baku,


dan minuman, serta bahan pembungkus tercatat sebesar Rp 1,97 triliun,
21,52% dibanding tahun 2019 sebesar Rp 2,51 triliun, dikarenakan
pendapatan.

o tahun 2020 mengalami penurunan karena baik pendapatan dan beban


jualan perusahaan pun menurun akibat COVID-19
jualan dan distribusi pada tahun 2020 mengalami penurunan karena gaji,
an penjualan, jasa waralaba, sewa, listrik, telepon dan air, pengangkutan,
dan pemeliharaan, perjalanan, dan lain lain lebih rendah dari tahun 2019

um dan administrasi pada tahun 2020 mengalami penurunan karena gaji,


, pengangkutan, administrasi, perbaikan dan pemeliharaan, dan sewa lebih
i tahun 2019

ban usaha pada tahun 2020 mengalami penurunan karena jumlah beban
dan distribusi maupun beban umum dan administrasi lebih rendah dari
9

an operasi lain mengalami peningkatan karena hibah pemerintah, promosi


aba atas pertukaran aset tetap, sewa, dan lain lain lebih tinggi
kan tahun 2019

rasi lain mengalami peningkatan karena kerugian pengapusan biaya


angunan sewa ditangguhkan, rugi kurs operasi neto, biaya administrasi
gian penghapusan biaya initial fee ditangguhkan, kerugian penghapusan
wal fee ditangguhkan, kerugian pelepasan aset tetap dan lain-lain lebih
andingkan tahun 2019

a usaha tahun 2020 mengalami penurunan karena laba bruto tahun 2020
ah dibandingkan tahun 2019
an keuangan tahun 2020 mengalami penurunan karena bunga pada tahun
galami penurunan yang sangat signifikan dari tahun 2019

l atas penghasilan keuangan tahun 2020 mengalami kenaikan karena pada


0 mengalami kenaikan lebih tinggi dibandingkan dari tahun 2019

angan tahun 2020 mengalami penurunan karena beban bunga dan beban
lainnya lebih kecil daripada tahun 2019

l atas penghasilan keuangan tahun 2020 mengalami penurunan karena pada


0 mengalami penurunan sedikit lebih rendah dibandingkan dari tahun 2019

an (Beban) Lain-lain bersih pada tahun 2020 mengalami penurunan


ifikan dibandingkan tahun 2019

perseroan mampu menurunkan beban usaha yang sebagian besar bersifat


ar 14% namun karena penurunan pendapatan yang signifikan hampir
28% dikarenakan pandemi, perseroan untuk pertama kalinya mencatatkan
ebelum pajak sebesar Rp 460,79 miliar dibandingkan dengan laba tahun
sar Rp 309,65, merupakan penurunan yang sangat besar sebesar 248,8%.
danya manfaat pajak penghasilan tangguhan serta tidak adanya pajak
an badan tahun berjalan akibat rugi, perseroan mencatat manfaat pajak
an sebesar Rp 83,60 miliar di tahun 2020. Sedangkan pada tahun 2019
mencatatkan beban pajak penghasilan bersih sebesar Rp 68,10 miliar yang
ri beban pajak penghasilan sebesar Rp 91,19 miliar dikurangi dengan
ajak penghasilan tangguhan sebesar Rp 23,08 miliar.

mencatat rugi tahun berjalan sebesar Rp 377,18 miliar dipengaruhi oleh


COVID-19, dibandingkan tahun 2019 yang mencatatkan laba tahun berjalan
p 241,55 miliar, merupakan penurunan yang sangat signifikan sebesar

mi kenaikan karena penyelesaian program yang terjadi ketika perusahaan


n transaksi untuk menghapuskan semua kewajiban hukum atau konstruktif
ian atau seluruh imbalan dalam program imbalan pasti.

ghasilan terkait, neto tahun 2020 mengalami penurunan karena nilai pada
0 lebih rendah dibandingkan tahun 2019
osiasi, neto mengalami penurutan dikarenakan tidak ada bagian atas
nsif lain/entitas asosiasi, neto pada tahun 2020

an (rugi) Komprehensif lain mengalami kenaikan karena adanya


pada laba pengukuran kembali atas imbalan kerja yang signifikan
un 2020

mprehensif tahun berjalan mengalami penurunan dikarenakan laba


n penghasilan komrehensif lain pada tahun 2020 mengalami
n bahkan mencapai nilai minus, berbeda dengan tahun 2020 yang
tkan nilai positif sehingga penurunannya sangat signifikan

un 2020 perusahaan mengalami kerugian yang sangat besar sehingga


tahun 2020 dibagi dengan jumlah saham yang beredar, maka
tkan hasil nilai rugi per saham dasar yang penurunannya signifikan
PT Fast Food Indonesia Tbk

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Desember 2020 dan 2019

(Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah)

2020

Aset Lancar

Kas dan setara kas 882,912,301

Piutang lain-lain

Pihak ketiga 199,419,706

Pihak berelasi 36,084,407

Persediaan 245,348,925

Biaya dibayar dimuka 18,749,166


Aset lancar lainnya 180,642,184

Jumlah Aset Lancar 1,563,156,689

Aset Tidak Lancar

Investasi pada entitas asosiasi 44,001,868

Aset tetap - neto 666,809,535

Biaya renovasi bangunan

Sewa ditangguhkan-neto 530,339,721

Sewa jangka panjang

Dibayar di muka - neto 271,597


Beban ditangguhkan-neto 201,443,391

Aset hak guna-neto 438,039,310

Aset pajak tangguhan-neto 163,969,374

Aset tidak lancar lainnya 118,968,175

Jumlah Aset Tidak Lancar 2,163,842,971

Total Aset 3,726,999,660


Liabilitas Jangka Pendek

Utang bank 182,000,000

Utang obligasi-neto 199,431,013

Utang usaha

Pihak ketiga 293,826,878

Pihak berelasi 39,934,642

Utang lain-lain

Pihak ketiga 166,091,734

Pihak berelasi 159,601,364

Utang pajak 163,792,489


Beban akrual 185,091,608

Bagian lancar atas:

Liabilitas sewa 61,257,279

Sewa pembiayaan -

Pembiayaan konsumen 3,357,346

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 21,630,898

Liabilitas jangka pendek lainnya 4,223,814

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1,480,239,065

Liabilitas Jangka Panjang

Bagian tak lancar atas:


Liabilitas sewa 192,801,117

Sewa pembiayaan -

Pembiayaan konsumen 131,757

Utang obligasi-neto -

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 807,143,520

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 1,000,076,394

Jumlah Liabilitas 2,480,315,459

Ekuitas

Modal Saham - nilai nominal

Rp50 (angka penuh) di 2020 dan

Rp100 (angka penuh) di 2019

per saham

Modal dasar-

15.960.000.000 saham di 2020 dan

7.980.000.000 saham di 2019

Modal ditempatkan-dan disetor penuh

3.990.277.1558 saham di 2020 dan


1.995.138.579 saham di 2019 199,513,858

Agio saham 944,469

Dikurangi biaya perolehan

Saham tresuri-

3.208.000 saham -3,272,525

Saldo laba

Ditentukan penggunaannya

Untuk cadangan umum 15,925,381

Belum ditentukan penggunaannya 1,033,573,018

Jumlah Ekuitas 1,246,684,201

Total Liabilitas dan Ekuitas 3,726,999,660


N
ANALISIS COMMON SIZE

h)

2019 2020 (%) 2019 (%)

Common size untuk kas dan setara kas


861,748,299 23.69% 25.31%
mengalami penurunan

Common size untuk piutang lain-lain pihak


142,179,101 5% 4%
ketiga mengalami peningkatan

Common size untuk piutang lain-lain pihak


41,105,416 0.97% 1.21%
berelasi mengalami penurunan

Common size untuk persediaan mengalami


288,796,357 7% 8%
peningkatan

Common size untuk biaya dibayar dimuka


25,429,267 0.50% 0.75%
mengalami penurunan
Common size untuk aset lancar lainnya
53,046,080 5% 2%
mengalami peningkatan

Common size untuk jumlah aset lancar


1,412,304,520 42% 41%
mengalami peningkatan

Common size untuk investasi pada entitas


40,823,038 1.18% 1.20%
asosiasi mengalami penurunan

Common size untuk aset tetap neto


595,737,161 18% 17%
mengalami peningkatan

Common size untuk biaya renovasi


553,728,837 14% 16% bangunan sewa ditangguhkan neto
mengalami penurunan

Common size untuk sewa jangka panjang


dibayar dimuka neto mengalami penurunan
177,673,300 0.01% 5% yang signifikan
Common size untuk beban ditangguhkan
226,529,402 5% 7%
neto mengalami penurunan

Common size untuk aset hak guna neto


0 12% 0%
mengalami peningkatan

Common size untuk aset pajak tangguhan


80,466,764 4% 2%
neto mengalami peningkatan

Common size untuk aset tidak lancar


317,422,402 3% 9%
lainnya mengalami penurunan

Common size untuk jumlah aset tidak


1,992,380,904 58% 59%
lancar lainnya mengalami penurunan

Common size untuk total aset nilainya tetap


3,404,685,424 100% 100%
atau tidaak ada perubahan
Common size untuk utang bank mengalami
- 5% 0%
peningkatan

Common siz untuk utang obligasi neto


- 5% 0%
mengalami peningkatan

Common size untuk utang usaha pihak


295,136,850 8% 9%
ketiga mengalami penurunan

Common size untuk utang usaha pihak


43,760,575 1.07% 1.29%
berelasi mengalami penurunan

Common size unruk utang lain-lain pihak


185,077,800 4% 5%
ketiga mengalami penurunan

Common size untuk utang lain-lain pihak


112,077 4% 0%
berelasi mengalami peningkatan

Common size untuk utang pajak


144,804,237 4.4% 4.3%
mengalami peningkatan
Common size untuk beban akrual
136,608,038 5% 4%
mengalami peningkatan

Common size untuk bagian lancar atas


- 2% 0%
liabilitas sewa mengalami peningkatan

Common size untuk bagian lancar atas


4,910,275 0.00% 0.14%
sewa pembiayaan mengalami penurunan

Common size untuk bagian lancar atas


4,691,642 0.09% 0.14% pembiayaan konsumen mengalami
penurunan

Common size untuk liabilitas imbalan kerja


37,692,755 0.58% 1.11%
jangka pendek mengalami penurunan

Common size untuk liabilitas jangka


3,942,929 0.11% 0.12%
pendek lainnya mengalami penurunan

Common size untuk jumlah liabilitas


856,737,178 40% 25% jangka pendek mengalami peningkatan
yang signifikan
Common size untuk bagian tak lancar atas
- 5% 0%
liabilitas sewa mengalami peningkatan

Common size untuk bagian tak lancar atas


6,003,909 0.00% 0.18%
sewa pembiayaan mengalami penurunan

Common size untuk bagian tak lancar atas


228,460 0.00% 0.01% pembiayaan konsumen mengalami
penurunan
Common size untuk utang obligasi neto
198,800,383 0% 6%
mengalami penurunan

Common size untuk liabilitas imbalan kerja


683,342,889 22% 20%
jangka panjang mengalami peningkatan

Common size untuk jumlah liabilitas


888,375,641 27% 26%
jangka panjang mengalami peningkatan

Common size untuk jumlah liabilitas


1,745,112,819 67% 51%
mengalami peningkatan yang signifikan
Common size untuk modal ditempatkan
199,513,858 5% 6%
dan disetor penuh mengalami penurunan

Common size untuk agio saham nilainya


944,469 0.03% 0.03%
tetap atau tidak ada perubahan

Common size untuk saham tresuri


- -0.09% 0.00%
mengalami penurunan

Common size unuk saldo laba ditentukan


15,925,381 0.43% 0.47% penggunaannya untuk cadangan umum
mengalami penurunan

Common size unuk saldo laba belum


1,443,188,897 28% 42% ditentukan penggunaannya mengalami
penurunan yang signifikan

Common size untuk jumlah ekuitas


1,659,572,605 33% 49%
mengalami penurunan yang signifikan

Common size untuk total liabilitas dan


3,404,685,424 100% 100%
ekuitas nilainya tetap atau sama
ANALISIS PERBANDINGAN

SELISIH PROSENTASE PERUBAHAN

21,164,002 2.46% NAIK

57,240,605 40.26% NAIK

-5,021,009 -12.21% TURUN

-43,447,432 -15.04% TURUN

-6,680,101 -26.27% TURUN


127,596,104 240.54% NAIK

150,852,169 10.68% NAIK

3,178,830 7.8% NAIK

71,072,374 12% NAIK

-23,389,116 -4% TURUN

-177,401,703 -100% TURUN


-25,086,011 -11% TURUN

438,039,310 #DIV/0! NAIK

83,502,610 104% NAIK

-198,454,227 -63% TURUN

171,462,067 9% NAIK

322,314,236 9% NAIK
182,000,000 #DIV/0! NAIK

199,431,013 #DIV/0! NAIK

-1,309,972 -0.44% TURUN

-3,825,933 -9% TURUN

-18,986,066 -10% TURUN

159,489,287 142303% NAIK

18,988,252 13% NAIK


48,483,570 35% NAIK

61,257,279 #DIV/0! NAIK

-4,910,275 -100% TURUN

-1,334,296 -28% TURUN

-16,061,857 -43% TURUN

280,885 7% NAIK

623,501,887 73% NAIK


192,801,117 #DIV/0! NAIK

-6,003,909 -100% TURUN

-96,703 -42% TURUN

-198,800,383 -100% TURUN

123,800,631 18% NAIK

111,700,753 13% NAIK

735,202,640 42% NAIK


0 0% TETAP

0 0% TETAP

-3,272,525 0% TURUN

0 0% TETAP

-409,615,879 -28% TURUN

-412,888,404 -25% TURUN

322,314,236 9% NAIK
ANALISIS PERUBAHAN

Jumlah kas dan setara kas meningkat sebesar 2,46% menjadi Rp 882,91 miliar pada tahun 2020. Peningkatan teru
dana dari operasional sebesar Rp203 miliar, fasilitas pinjaman modal kerja dan bank sebesar Rp 182 miliar dan p
tetap sebesar Rp 107 miliar dan biaya ditangguhkan sebesar Rp 200 miliar, serta pembayaran liabilitas sewa guna
pinjaman pembiayaan konsumen sebesar Rp 58 miliar. Saldo tercatat sebesar keuntungan kecil dalam selisih kurs
setara kas.

Piutang lain- lain pihak ketiga mengalami peningkatan sebesar 40,26%. Hal ini karena piutang lain-lain pihak ket
piutang proyek properti dari PT Bakrie Dharma Indonesia Rp 75,0 miliar (2019: Rp 100,0 miliar) dan piutang ata
uang muka tanah dari PT Buana Wira Usaha Rp 49,9 miliar serta piutang lainnya terutama berupa tagihan kepada
pembayaran elektronik, kartu kredit, kerjasama promosi dan foodcourt atas hasil penjualan makanan dan minuma
terjadi peningkatan.

Piutang lain-lain pihak berelasi mengalami penurunan karena piutang ini tidak dibebani bunga dan tidak memilik
pelunasan yang pasti. Adapun entitas pengendalian bersama dengan pihak yang mempunyai pengaruh signifikan
perusahaan yaitu PT Gelael Indotim, PT Gelael Lampung, PT Gelael Supermarket, PT Anugerah Indofood Barok
PT Aneka Satwitra Sari Food, PT Jagonya Musik dan Sport Indonesia serta PT Jagonya Logistic

Pada tahun 2020, jumlah persediaan sebesar Rp 245,35 miliar, menurun sebesar 15,04% dari tahun 2019 sebesar
miliar. Penurunan persediaan terutama ditopang dari turunnya persediaan bahan baku karena dampaknya pandem

Biaya beban dibayar di muka terdiri dari biaya sewa, biaya jasa dan iklan pada reklame, biaya bunga atas sewa, a
biaya lainnya. Biaya dibayar di muka pada tahun 2020 sebesar Rp 18,75 miliar, turun 26,27% dari tahun 2019 ya
25,43 miliar. Hal ini karena adanya bunga atas sewa yang ada pada tahun 2020
Pada tahun 2020, aset lancar lainnya meningkat sebesar 240,54% dari Rp 53,05 miliar menjadi Rp 180,64 miliar.
perusahaan dan ZKI setuju untuk mengembalikan dana yang dikeluarkan perusahaan atas biaya bangunan dalam
sebesar Rp 126.672.410

Mengalami peningkatan karena kas dan setara kas, piutang pihak ketiga dan aset lancar lainnya mengalami penin

Jumlah investasi pada perusahaan asosiasi tercatat sebesar Rp 44,00 miliar di tahun 2020 dibandingkan dengan R
pada tahun 2019 dan meningkat sebesar 7,8% dari bagian atas laba perusahaan asosiasi. Hal ini karena adanya In
Entitas Asosiasi tercatat dari investasi dengan membeli saham PT Gemilang Setia Sejahtera (GSS) pada tahun 20
harga Rp 27,00 miliar sehingga memiliki 40% kepemilikan pada sahan GSS.

Pada 2020, aset tetap neto mencapai Rp 666,81 miliar, naik 11,93% dari tahun 2019 sebesar Rp 595,74 miliar, pe
tetap terutama karena adanya penambahan aset, sementara sekitar Rp 17 miliar telah direklasifikasi dari aset sew
kendaraan menjadi aset hak guna sesuai dengan perubahan pedoman akuntansi PSAK 73. Sisanya karena penamb
dan peralatan dan furnitur dan perlengkapan yang timbur dari pembukaan gerai baru.

Biaya renovasi bangunan sewa ditangguhkan neto pada 2020 tercatat sebesar Rp 530,34 miliar, menurun sebesar
dibanding tahun 2019 sebesar Rp 553,73 miliar. Perununan ini disebabkan oleh biaya yang timbul atas penambah
untuk pembuatan interior dll atas bangunan yang disewa serta diamortisasi selama 5 sampai dengan 10 tahun den
menggunakan metode garis lurus. Penurunan berasal dari amortisasi biaya renovasi yang ditangguhkan melebihi
selama tahun berjalan karena minimnya jumlah gerai baru yang terbuka.

Akun ini merupakan biaya sewa bangunan jangka panjang yang dibayar dimuka, serta diamortisasi sesuai dengan
Jumlah sewa jangka panjang dibayar dimuka pada 2020 mencapai 272 juta, turun 99,85% dibandingkan 2019 Rp
Penurunan ini dikarenakan adanya perlakuan akuntansi sewa tetap berdasarkan revisi PSAK 73.
Pada tahun 2020 jumlah beban ditangguhkan sebesar Rp 201,44 miliar, menurun sebesar 11,07% dibanding tahu
Rp 226,53 miliar. Hal ini karena adanya biaya-biaya yang ditimbulkan dari pengeluaran tertentu, yang mempuny
lebih dari 1 tahun. Contohnya biaya perolehan terkait initial fee atas gerai baru, renewal fee atas perpanjangan ha
biaya program komputer yang tidak memenuhi syarat untuk dicatat sebagai aset tetap.

Aset hak guna- neto mengalami peningkatan karena Perusahaan telah menerapkan PSAK 73 pada tanggal 1 Janu
Sebelum penerapan PSAK 73, perusahaan mengklasifikasikan setiap sewa (sebagai penyewa) pada tanggal perm
sewa pembiayaan atau sewa operasi. Aset hak guna pada tahun 2020 tercatat sebesar Rp 438,04 miliar.

Pada tahun 2020, jumlah aset pajak tangguhan meningkat sebesar 103,77% dari Rp 80,47 miliar pada tahun 2019
163,97 miliar. Hal ini karena aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangk
diakumulasi rugi fiskal yang tidak terpakai.

Pada tahun 2020, jumlah aset tidak lancar lainnya menurun sebesar 62,52% dari Rp 317,42 miliar pada tahun 201
118,97 miliar. Penurunan terjadi karena aset tidak lancar lainnya terdiri dari biaya renovasi bangunan sewa dalam
sebesar Rp 73,66 miliar, uang muka perolehan tanah Rp 100 juta, uang jaminan sebesar Rp 44,67 miliar dan mes
yang belum digunakan Rp 233 juta. Pada tanggal 31 Desember 2019 perusahaan memiliki uang muka perolehan
Rp. 123,92 miliar dan bertambah Rp 19,65 miliar di tahun 2020, selama tahun 2020 sebagian uang muka peroleh
sebesar Rp 93,57 miliar telah ditukar dengan aset tetap untuk kantor. Sementara sebagian lagi sebesar Rp 49,9 m
dibatalkan dan dicatat sebagai bagian dari piutang yang lainnya pihak ketiga pada tanggal 31 Desember.

Mengalami peningkatan karena investasi pada entitas asosiasi, aset tetap neto, aset hak guna neto, dan aset pajak
meningkat

Jumlah aset mengalami peningkatan karena aset lancar dan aset tidak lancar lebih besar dari tahun sebelumnya
Terjadi peningkatan pada tahun 2020 karena perseroan mendapatkan fasilitas pinjaman bank jangka pendek dari
Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp 200 miliar dan Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 350 miliar sebagi fasilita
dan jumlah penarikan dari kedua bank pada tahun 2020 sebesar Rp 182 miliar.

Terjadi peningkatan karena utang obligasi merupakan utang yang timbul dari penerbitan obligasi pada tahun 201
tempo pada November 2020 sebesar Rp 199,43 miliar, disajikan sebagai bagian liabilitas jangka pendek, sedangk
sebesar Rp 198,80 miliar disajikan sebagai bagian liabilitas jangka panjang.

Pada tahun 2020, utang usaha tercatat sebesar Rp 333,76 miliar, menurun sebesar 1,52% dari tahun 2019 sebesar
miliar. Hal ini karena utang usaha tidak dijamin, tidak dikenakan bunga dan penyelesaiannya akan dilakukan seca
usaha terdiri dari utang kepada para pemasok, baik kepada pihak ketiga maupun pihak berelasi dalam rangka pem
baku.

Utang lain-lain pihak ketiga mengalami penurunan karena adanya utang atas jasa promosi, pembelian mesin dan
renovasi bangunan sewa, sewa gudang, pembelian perlengkapan pemasaran dan promosi kepada PT Karunia Glo
PT Ganesh Indonesia Surya Internasional, PT Busana Mutiara Perkasa, PT Kreasi Cipta Imaji, PT Cipta Grasind
Digital Media dan lain-lain.

Utang lain-lain pihak berelasi mengalami kenaikan karena adanya utang karyawan pada tahun 2020 sebesar Rp 1
yang semula pada tahun 2019 hanya sebesar 112.077 dari PT Jagonya Logistic dan PT Fabiant Design Arsitek.

Utang pajak Perseroan pada tahun 2020 tercatat sebesar Rp 163,679 miliar, meningkat sebesar 13,11% dari tahun
Rp 144,80 miliar, disebabkan naiknya utang pajak penghasilan artikel 21, utang pajak restoran (PB I), dan pajak
nilai.
Beban akrual mengalami peningkatan pada tahun 2020 dibanding tahun 2019 . Hal ini karena besarnya beban sew
waralaba, beban listrik, air dan telpon serta service charge yang diperoleh pada tahun 2020 daripada tahun 2019

Utang yang jatuh tempo dalam waktu kurang dari 1 tahun adalah pembayaran minimum liabilitas sewa dan pemb
konsumen yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Sampai dengan akhir tahun 2020, liabilitas sewa sebesar Rp 61
timbul dari penerapan awal 1 Januari 2020 PSAK 73 sewa, dan pembiayaan konsumen sebesar Rp 3,36 miliar tur
dibanding tahun 2019 sebesar Rp 4,69 miliar.

Mengalami penurunan karena pada tanggal 31 Desember 2020, liabilitas imbalan kerja atas karyawan tetap telah
pensiun sebesar Rp21.630.898. Akun ini merupakan liabilitas atas manfaat pasti tanpa iuran untuk karyawan dala
panjang, yang jatuh tempo dalam 1 tahun, dan sebesar Rp 21,63 miliar pada tahun 2020, turun sebesar 42,61% da
miliar pada tahun 2019.

Pada tahun 2020 liabilitas jangka pendek lainnya tercatat sebesar Rp 4,22 miliar, meningkat sebesar 7,12% dari t
sebesar Rp 3,94 miliar. Hal ini karena utang bunga atas Obligasi II Rp2.833.333 disajikan sebagai bagian dari lia
pendek lainnya. Liabilitas jangka pendek lainnya merupakan liabilitas atas transaksi operasional lain pada gerai r

Mengalami peningkatan karena utang bank, utang obligasi, utang lain-lain pihak berelasi, utang pajak, beban akr
sewa dan liabilitas jangka pendek lainnya meningkat

Pada tahun 2020, liabilitas jangka panjang tercatat sebesar Rp 1,00 triliun, meningkat 12,57% dibandingkan tahu
Rp 888,38 miliar karena naiknya beban imbalan kerja jangka panjang dan penerapan awal PSAK 73 pada 1 Janua
tercatat sebagai liabilitas sewa, sementara
Pada tahun 2020, liabilitas jangka panjang tercatat sebesar Rp 1,00 triliun, meningkat 12,57% dibandingkan tahu
Rp 888,38 miliar karena naiknya beban imbalan kerja jangka panjang dan penerapan awal PSAK 73 pada 1 Janua
tercatat sebagai liabilitas sewa, sementara

Utang obligasi menurun dikarenakan direklasifikasi menjadi utang yang jatuh tempo dalam waktu kurang dari 1

Akun ini merupakan liabilitas atas manfaat pasti iuran untuk karyawan dalam jangka panjang dan tercatat sebesar
miliar pada tahun 2020, meningkat sebesar 18,12% dari tahun 2019 yang sebesar Rp 683,34 miliar. Hal ini karen
beban imbalan kerja tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019 serta besarnya kerugian pengukuran kembali ta
imbalan kerja karyawan yang diaku sebagai penghasilan komprehensif lain paada penyesuaian pengalaman.

Mengalami peningkatan karena liabilitas sewa, dan liabilitas imbalan kerja jangka panjang mengalami peningkat

Jumlah liabilitas mengalami peningkatan karena liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang lebih besar
sebelumnya
Modal yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun 2020 dan 2019 jumlahnya tetap

Agio saham pada tahun 2020 dan 2019 jumlahnya tetap

Terjadi penurunan akibat pembelian saham karena Manajemen berkeyakinan bahwa pembelian kembali saham ti
mengakibatkan penurunan pendapatan dan tidak memberikan dampak signifikan atas biaya pembiayaan Perusaha
dana yang digunakan adalah dana internal Perusahaan. Sehingga Pada tanggal 31 Desember 2020, Perusahaan m
untuk memiliki 3.208.000 saham tresuri dengan harga pembelian Rp3.272.525.

Pada tahun 2020, ekuitas perseroan turun menjadi Rp 1,25 triliun dari Rp 1,66 triliun pada tahun 2019, menurun
dikarenakan penurunan tahun berjalan sebesar 256,15% dari laba bersih sebesar Rp 241,55 miliar pada tahun 201
bersih sebesar Rp 377,18 miliar pada tahun 2020.

Saldo laba yang ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum jumlahnya tetap

Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya menurun dikarenakan adanya rugi tahun berjalan dan rugi pen
komprehensif lain pada akhir tahun 2020

Jumlah ekuitas pada tahun 2020 mengalami penurunan karena terdapat penurunan pada sahan tresuri serta saldo
ditentukan penggunaannya

Jumlah liabilitas dan ekuitas mengalami peningkatan karena baik liabilitas maupun ekuitas tahun 2020 memiliki
besar dibandingkan tahun 2019
HAN

iliar pada tahun 2020. Peningkatan terutama karena


dan bank sebesar Rp 182 miliar dan peningkatan aset
serta pembayaran liabilitas sewa guna usaha dan
sar keuntungan kecil dalam selisih kurs pada kas dan

al ini karena piutang lain-lain pihak ketiga berupa


2019: Rp 100,0 miliar) dan piutang atas pembatalan
ainnya terutama berupa tagihan kepada penerbit
s hasil penjualan makanan dan minuman sehingga

dak dibebani bunga dan tidak memiliki jadwal


yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap
rmarket, PT Anugerah Indofood Barokah Makmur,
a PT Jagonya Logistic

besar 15,04% dari tahun 2019 sebesar Rp 288,80


bahan baku karena dampaknya pandemi.

pada reklame, biaya bunga atas sewa, asuransi dan


iliar, turun 26,27% dari tahun 2019 yang sebesar Rp
2020
53,05 miliar menjadi Rp 180,64 miliar. Hal ini karena
erusahaan atas biaya bangunan dalam penyelesaian

n aset lancar lainnya mengalami peningkatan

di tahun 2020 dibandingkan dengan Rp 40,82 miliar


haan asosiasi. Hal ini karena adanya Investasi pada
g Setia Sejahtera (GSS) pada tahun 2018 dengan
S.

hun 2019 sebesar Rp 595,74 miliar, peningkatan aset


iliar telah direklasifikasi dari aset sewa pembiayaan
ansi PSAK 73. Sisanya karena penambahan mesin
gerai baru.

sar Rp 530,34 miliar, menurun sebesar 4,22%


oleh biaya yang timbul atas penambahan gerai baru
selama 5 sampai dengan 10 tahun dengan
renovasi yang ditangguhkan melebihi penambahan

muka, serta diamortisasi sesuai dengan masa sewa.


, turun 99,85% dibandingkan 2019 Rp 177,67 miliar.
rkan revisi PSAK 73.
enurun sebesar 11,07% dibanding tahun 2019 sebesar
i pengeluaran tertentu, yang mempunyai masa manfaat
baru, renewal fee atas perpanjangan hak waralaba dan
i aset tetap.

erapkan PSAK 73 pada tanggal 1 Januari 2020.


(sebagai penyewa) pada tanggal permulaan sebagai
at sebesar Rp 438,04 miliar.

% dari Rp 80,47 miliar pada tahun 2019 menjadi Rp


bedaan temporer yang dapat dikurangkan, dan

% dari Rp 317,42 miliar pada tahun 2019 menjadi Rp


ri biaya renovasi bangunan sewa dalam penyelesaian
minan sebesar Rp 44,67 miliar dan mesin dan peralatan
ahaan memiliki uang muka perolehan tanah sebesar
hun 2020 sebagian uang muka perolehan tanah
ntara sebagian lagi sebesar Rp 49,9 miliar telah
ga pada tanggal 31 Desember.

eto, aset hak guna neto, dan aset pajak tangguhan neto

ar lebih besar dari tahun sebelumnya


tas pinjaman bank jangka pendek dari Bank Negara
) Tbk sebesar 350 miliar sebagi fasilitas modal kerja,
liar.

ari penerbitan obligasi pada tahun 2016, yang jatuh


agian liabilitas jangka pendek, sedangkan 2019
g.

sebesar 1,52% dari tahun 2019 sebesar Rp 338,90


n penyelesaiannya akan dilakukan secara tunai. Utang
aupun pihak berelasi dalam rangka pembelian bahan

as jasa promosi, pembelian mesin dan peralatan,


n dan promosi kepada PT Karunia Global Premium,
Kreasi Cipta Imaji, PT Cipta Grasindo, PT Era

aryawan pada tahun 2020 sebesar Rp 159.601.364,


istic dan PT Fabiant Design Arsitek.

, meningkat sebesar 13,11% dari tahun 2019 sebesar


utang pajak restoran (PB I), dan pajak pertambahan
19 . Hal ini karena besarnya beban sewa, beban jasa
pada tahun 2020 daripada tahun 2019

ran minimum liabilitas sewa dan pembiayaan


un 2020, liabilitas sewa sebesar Rp 61,26 miliar yang
n konsumen sebesar Rp 3,36 miliar turun 28,44%

mbalan kerja atas karyawan tetap telah mencapai usia


pasti tanpa iuran untuk karyawan dalam jangka
a tahun 2020, turun sebesar 42,61% dari Rp 37,69

miliar, meningkat sebesar 7,12% dari tahun 2019


3.333 disajikan sebagai bagian dari liabilitas jangka
transaksi operasional lain pada gerai restoran.

pihak berelasi, utang pajak, beban akrual, liabilitas

meningkat 12,57% dibandingkan tahun 2019 sebesar


penerapan awal PSAK 73 pada 1 Januari 2020, yang
meningkat 12,57% dibandingkan tahun 2019 sebesar
penerapan awal PSAK 73 pada 1 Januari 2020, yang

tuh tempo dalam waktu kurang dari 1 tahun.

am jangka panjang dan tercatat sebesar Rp 807,14


ebesar Rp 683,34 miliar. Hal ini karena besarnya
sarnya kerugian pengukuran kembali tas liabilitas
n paada penyesuaian pengalaman.

jangka panjang mengalami peningkatan

an liabilitas jangka panjang lebih besar dari tahun


lahnya tetap

an bahwa pembelian kembali saham tidak


ifikan atas biaya pembiayaan Perusahaan mengingat
gal 31 Desember 2020, Perusahaan memutuskan
525.

1,66 triliun pada tahun 2019, menurun 24,88%


besar Rp 241,55 miliar pada tahun 2019 menjadi rugi

nya tetap

danya rugi tahun berjalan dan rugi penghasilan

nurunan pada sahan tresuri serta saldo laba yang belum

maupun ekuitas tahun 2020 memiliki jumlah lebih


PT Fast Food Indone
LAPORAN PERUBAHA

Tahun yang berakhir pada tanggal-tangga

(Dinyatakan Dalam Ribu

Modal Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh

Saldo 1 Januari 2018 199,513,858

Laba tahun berjalan -


(Rugi) penghasilan komprehensif lain -

Penyisihan cadangan umum -

Dividen kas -

Saldo 31 Desember 2019 199,513,858


Rugi tahun berjalan -

(Rugi) penghasilan komprehensif lain -

Saham tresuri -

Saldo 31 Desember 2019 199,513,858 -


PT Fast Food Indonesia Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

ang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019

(Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah)

Saldo Laba

Ditentukan
Penggunaannya
Saham Tresuri Agio Saham Belum Ditentukan
untuk Cadangan
Umum Penggunaannya

- 944,469 14,865,326 1,325,169,990

- - - 241,547,936
- - - (58,624,540)

- - 1,060,055 (1,060,055)

- - - (63,844,434)

- 944,469 15,925,381 1,443,188,897


- - - (377,184,702)

- - - (32,431,177)

(3,272,525) - - -

(3,272,525) 944,469 15,925,381 1,033,573,018


Jumlah Ekuitas

1,540,493,643

241,547,936
(58,624,540)

(63,844,434)

1,659,572,605
(377,184,702)

(32,431,177)

(3,272,525)

1,246,684,201
Analisis Dupont Tahun 2019

Sales
Rp 6,706,376,352
-
COGS Net Profit After Tax
Rp 2,511,932,560 Rp 327,294,610
- :
Operating & Other Expenses Sales
Rp 3,953,751,255 Rp 6,706,376,352
-
Interest
Rp (18,498,812)
-
Taxes
Rp (68,103,261)

Current Assets Sales


Rp 1,412,304,520 Rp 6,706,376,352
+ :
Fixed Assets Total Asset
Rp 3,404,685,424 Rp 4,816,989,944
+
Other Assets
Rp -
+
Current Liabilities
Rp 856,737,178
+ Total liabilities
Long Term Debt Rp 1,745,112,819
Rp 888,375,641 +
Stockholder equity
Rp 1,659,572,605
ANALISIS:
Pada tahun 2019 perusahaan mampu mencapai ROE (Return On Equity) sebesar 0,13939. Nilai tersebut dipengaruhi
ROA (Return On Asset) tahun 2019 sebesar 0,068 diperngaruhi oleh besarnya profit margin dan total aset turnover. F
asset turnover dan stockholder equity. Berdasarkan analisis tersebut maka dapat dilihat bahwa profit margin lebih kec
memberikan kontribusi lebih besar terhadap besarnya ROA

Analisis Dupont Tahun 2020

Sales
Rp 4,840,363,775
-
COGS Net Profit After Tax
Rp 1,971,473,070 Rp (557,347,037)
- :
Operating & Other Expenses Sales
Rp 3,384,801,970 Rp 4,840,363,775
-
Interest
Rp (42,168,616)
-
Taxes
Rp 83,604,388

Current Assets Sales


Rp 1,563,156,689 Rp 4,840,363,775
+ :
Fixed Assets Total Asset
Rp 2,163,842,971 Rp 3,726,999,660
+
Other Assets
Rp -
+
Current Liabilities
Rp 1,480,239,065
+ Total liabilities
Long Term Debt Rp 2,480,315,459
Rp 1,000,076,394 +
Stockholder equity
Rp 1,246,684,201

ANALISIS:
Pada tahun 2020 perusahaan mampu mencapai ROE (Return On Equity) sebesar -0,44706. Nilai tersebut dipengaruhi
ROA (Return On Asset) tahun 2020 sebesar -0,150 diperngaruhi oleh besarnya profit margin dan total aset turnover.
asset turnover dan stockholder equity. Berdasarkan analisis tersebut maka dapat dilihat bahwa profit margin lebih kec
memberikan kontribusi lebih besar terhadap besarnya ROA
Analisis Dupont Tahun 2019

Profit Margin
0.049

ROA
0.068

Total Asset Turnover


1.392

ROE
0.13939

Total Asset Turnover Financial Leverage


Rp 3,404,685,424 Multiplier
: 2.052
Stockholder equity
Rp 1,659,572,605
ebesar 0,13939. Nilai tersebut dipengaruhi oleh ROA (Return On Asset) dan financial leverage multiplier.
nya profit margin dan total aset turnover. Financial leverage multiplier sebesar 2,052 dipengaruhi oleh total
dapat dilihat bahwa profit margin lebih kecil dari total asset turnover, sehingga total asset turnover lebih

Analisis Dupont Tahun 2020

Profit Margin
-0.115

ROA
-0.150

Total Asset Turnover


1.299

ROE
-0.44706
Total Asset Turnover Financial Leverage
Rp 3,726,999,660 Multiplier
: 2.990
Stockholder equity
Rp 1,246,684,201

ebesar -0,44706. Nilai tersebut dipengaruhi oleh ROA (Return On Asset) dan financial leverage multiplier.
rnya profit margin dan total aset turnover. Financial leverage multiplier sebesar 2,990 dipengaruhi oleh total
dapat dilihat bahwa profit margin lebih kecil dari total asset turnover, sehingga total asset turnover lebih
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Desember 2020 dan 2019

2020
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas Rp 882,912,301
Piutang lain-lain - pihak ketiga Rp 199,419,706
Piutang lain-lain - pihak berelasi Rp 36,084,407
Persediaan Rp 245,348,925
Biaya dibayar dimuka Rp 18,749,166
Aset lancar lainnya Rp 180,642,184
Rp 1,563,156,689

Aset Tidak Lancar


Investasi pada entitas asosiasi Rp 44,001,868
Aset tetap - neto Rp 666,809,535
Biaya renovasi bangunan sewa ditangguhkan-neto Rp 530,339,721
Sewa jangka panjang dibayar di muka-neto Rp 271,597
Beban ditangguhkan-neto Rp 201,443,391
Aset hak guna-neto Rp 438,039,310
Aset pajak tangguhan - neto Rp 163,969,374
Aset tidak lancar lainnya Rp 118,968,175
Rp 2,163,842,971

JUMLAH ASET Rp 3,726,999,660

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Utang bank Rp 182,000,000
Utang obligasi - neto Rp 199,431,013
Utang usaha - pihak ketiga Rp 293,826,878
Utang usaha - pihak berelasi Rp 39,934,642
Utang lain-lain - pihak ketiga Rp 166,091,734
Utang lain-lain - pihak berelasi Rp 159,601,364
Utang pajak Rp 163,792,489
Beban akrual Rp 185,091,608
Bagian lancar atas-liabilitas sewa Rp 61,257,279
Bagian lancar atas - sewa pembiayaan Rp -
Bagian lancar atas - pembiayaan konsumen Rp 3,357,346
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Rp 21,630,898
Liabilitas jangka pendek lainnya Rp 4,223,814
Rp 1,480,239,065
Liabilitas Jangka Panjang
Bagian lancar atas - liabilitas sewa Rp 192,801,117
Bagian lancar atas - sewa pembiayaan Rp -
Bagian lancar atas - pembiayaan konsumen Rp 131,757
Utang obligasi - neto Rp -
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Rp 807,143,520
Rp 1,000,076,394
JUMLAH LIABILITAS Rp 2,480,315,459

EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik - entitas
induk
Modal saham - nilai nominal Rp 50 di 2020 dan Rp 100 di
2019 per lembar saham
Modal dasar - 15.960.000.000 saham di 2020 dan
7.980.000.000 saham di 2019

Modal ditempatkan dan disetor penuh - 3.990.277.158 saham


Rp 199,513,858
di 2020 dan 1.995.138.579 saham di 2019

Agio saham Rp 944,469


Dikurangi biaya perolehan saham tresuri - 3.208.000 saham Rp (3,272,525)
Saldo laba
- Ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum Rp 15,925,381
- Belum ditentukan penggunaannya Rp 1,033,573,018

JUMLAH EKUITAS Rp 1,246,684,201

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS Rp 3,726,999,660


NDONESIA TBK
ISI KEUANGAN
2020 dan 2019

2019 Selisih Keterangan

Rp 861,748,299 Rp 21,164,002
Rp 142,179,101 Rp 57,240,605 Penggunaan
Rp 41,105,416 Rp (5,021,009) Sumber
Rp 288,796,357 Rp (43,447,432) Sumber
Rp 25,429,267 Rp (6,680,101) Sumber
Rp 53,046,080 Rp 127,596,104 Penggunaan
Rp 1,412,304,520 Rp 150,852,169

Rp 40,823,038 Rp 3,178,830 Penggunaan


Rp 595,737,161 Rp 71,072,374 Penggunaan
Rp 553,728,837 Rp (23,389,116) Sumber
Rp 177,673,300 Rp (177,401,703) Sumber
Rp 226,529,402 Rp (25,086,011) Sumber
Rp - Rp 438,039,310 Penggunaan
Rp 80,466,764 Rp 83,502,610 Penggunaan
Rp 317,422,402 Rp (198,454,227) Sumber
Rp 1,992,380,904 Rp 171,462,067

Rp 3,404,685,424 Rp 322,314,236

Rp - Rp 182,000,000 Sumber
Rp - Rp 199,431,013 Sumber
Rp 295,136,850 Rp (1,309,972) Penggunaan
Rp 43,760,575 Rp (3,825,933) Penggunaan
Rp 185,077,800 Rp (18,986,066) Penggunaan
Rp 112,077 Rp 159,489,287 Sumber
Rp 144,804,237 Rp 18,988,252 Sumber
Rp 136,608,038 Rp 48,483,570 Sumber
Rp - Rp 61,257,279 Sumber
Rp 4,910,275 Rp (4,910,275) Penggunaan
Rp 4,691,642 Rp (1,334,296) Penggunaan
Rp 37,692,755 Rp (16,061,857) Penggunaan
Rp 3,942,929 Rp 280,885 Sumber
Rp 856,737,178 Rp 623,501,887
Rp - Rp 192,801,117 Sumber
Rp 6,003,909 Rp (6,003,909) Penggunaan
Rp 228,460 Rp (96,703) Penggunaan
Rp 198,800,383 Rp (198,800,383) Penggunaan
Rp 683,342,889 Rp 123,800,631 Sumber
Rp 888,375,641 Rp 111,700,753
Rp 1,745,112,819 Rp 735,202,640

Rp 199,513,858 Rp -

Rp 944,469 Rp -
Rp - Rp (3,272,525) Penggunaan

Rp 15,925,381 Rp -
Rp 1,443,188,897 Rp (409,615,879) Penggunaan

Rp 1,659,572,605 Rp (412,888,404)

Rp 3,404,685,424 Rp 322,314,236
PT Mustika Ratu Tbk. dan Entitas Anak
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
31-Dec-20

Sumber
Penurunan piutang lain lain - pihak berelasi Rp 5,021,009
Penurunan persediaan Rp 43,447,432
Penurunan biaya dibayar di muka Rp 6,680,101
Penurunan biaya renovasi bangunan sewa ditangguhkan - neto Rp 23,389,116
Penurunan Sewa jangka panjang dibayar di muka - neto Rp 177,401,703
Penurunan beban ditangguhkan-neto Rp 25,086,011
Penurunan aset tidak lancar lainnya Rp 198,454,227
Peningkatan utang bank Rp 182,000,000
Peningkatan utang obligasi - neto Rp 199,431,013
Peningkatan utang lain-lain - pihak berelasi Rp 159,489,287
Peningkatan utang pajak Rp 18,988,252
Peningkatan beban akrual Rp 48,483,570
Peningkatan bagian lancar atas - liabilitas sewa Rp 61,257,279
Peningkatan liabilitas jangka pendek lainnya Rp 280,885
Peningkatan bagian lancar atas - liabilitas sewa Rp 192,801,117
Peningkatan liabilitas imbalan kerja jangka panjang Rp 123,800,631
Jumlah Sumber Rp 1,466,011,633

Penggunaan
Peningkatan Piutang usaha - pihak ketiga Rp 57,240,605
Peningkatan aset lancar lainnya Rp 127,596,104
Peningkatan investasi pada entitas asosiasi Rp 3,178,830
Peningkatan aset tetap - neto Rp 71,072,374
Peningkatan aset hak guna-neto Rp 438,039,310
Peningkatan aset pajak tangguhan - neto Rp 83,502,610
Penurunan utang usaha - pihak ketiga Rp 1,309,972
Penurunan utang usaha - pihak berelasi Rp 3,825,933
Penurunan utang lain-lain - pihak ketiga Rp 18,986,066
Penurunan bagian lancar atas - sewa pembiayaan Rp 4,910,275
Penurunan bagian lancar atas - pembiayaan konsumen Rp 1,334,296
Penurunan liabilitas imbalan kerja jangka pendek Rp 16,061,857
Penurunan bagian lancar atas - sewa pembiayaan Rp 6,003,909
Penurunan bagian lancar atas - pembiayaan konsumen Rp 96,703
Penurunan utang obligasi - neto Rp 198,800,383
Penurunan agio saham dikurangi biaya perolehan saham tresuri Rp 3,272,525
Penurunan saldo laba belum ditentukan penggunaannya Rp 409,615,879
Jumlah Penggunaan Rp 1,444,847,631
Kenaikkan Kas Rp 21,164,002
ANALISIS:

Dalam melakukan analisis sumber dan penggunaan dana juga harus dibuat laporan sumber dan
penggunaan dana yang merupakan alat penting baga manajer keuangan atau kreditur dalam
menilai darimana sumber dana dan digunakan untuk apa saja dana tersebut. Pada tahun 2020
jumlah sumber dana adalah Rp 1.466.011.633 dan jumlah penggunaan dana adalah Rp
1.444.847.631. Karena lebih besar sumber dana daripada penggunaan dana, maka terdapat
kenaikkan kas sebesar Rp 21.164.002

You might also like