You are on page 1of 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2
Sariningtyas dan Diah (2011) menyatakan bahwa pencatatan akuntansi menjadi salah satu
komponen yang mutlak harus dimiliki oleh UKM jika mereka ingin mengembangkan usaha dengan
mengajukan modal kepada para kreditur yang dalam hal ini adalah pihak perbankan. Manfaat yang
diperoleh dengan menerapkan pencatatan akuntansi adalah untuk menghindari bercampurnya
keuangan pribadidengan keuangan usaha hingga lepas kontrol tanpa adanya kejelasan posisi
keuangan masing–masing yang disebabkan karena ketidakdisiplinan pengusaha UKM dalam
membedakan antara keuangan pribadi dan keuangan bisnis (Yohanes dan Theresa, 2017). 5 Dari
permasalahan tersebut, maka pencatatan akuntansi cukup membantu pelaku UKM untuk mulai
menertibkan pencatatan administrasi keuangan mereka. Selain itu, manfaat dari pencatatan
keuangan bagi pihak kreditor atau pihak lain yang ikut berperan dalam pengelolaan usaha adalah
dapat melihat perkembangan kinerja usaha dan dapat mengestimasi kinerja usaha di masa yang akan
datang, sehingga pengusaha UKM harus dibiasakan untuk menyusun dan menyajikan laporan
keuangan sebagai salah satu upaya pengembanganusahanya. Yohanes dan Theresa (2017)
menyatakan bahwa rendahnya kemauan pengusaha UKM dalam membuat pencatatan akuntansi
disebabkan karena pengusaha kecil belum memiliki pengetahuan akuntansi yang memadai, dan
banyak diantara mereka yang belum memahami pentingnya pencatatan dan pembukuan bagi
kelangsungan usahanya. Sofiah dan Muniarti (2014) mengungkapkan bahwa, mayoritas UKM di
Indonesia belum memahami pencatatan akuntansi. Pengusaha UKM memandang bahwa proses
pencatatan akuntansi tidak terlalu penting untuk diterapkan. Hal tersebut menjadi masalah karena
akan berpengaruh terhadap keberhasilan pengelolaan usahanya agar dapat berkembang serta
menyulitkan dalam mengontrol mengenai informasi akuntansi. Hal inilah yang merupakan
permasalahan yang dialami oleh UKM saat ini, sehingga menjadi kendala dalam perkembangan UKM
di Indonesia (Yohanes dan Theresa 2017).

Sariningtyas P dan T. Diah (2011) ‘’SAK ETAP Pada Usaha Kecil Dan Menengah’’. Jurnal
Akuntansi Dan Keuangan Indonesia

Yohanes Hendri Andhika dan Theresia Woro Damayant (2017) ‘’Niat Melakukanpencatatan
Akuntansipada Usaha Kecil Menengah:Pengetahuan Akuntansi Ataukah Herding’’ Jurnal Ekonomi
danBisnis 331ISSN 1979 - 6471Volume 20 No. 2, Oktober 2017

Menurut Pinasti (2007), informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang

andal bagi pengambilan keputusan-keputusan dalam pengelolaan usaha kecil,

antara lain keputusan pengembangan pasar, penetapan harga dan lain-lain.

Pengambilan keputusan yang tepat dapat menentukan keberhasilan dari sebuah

usaha. Oleh karena itu, informasi akuntansi memiliki peran yang penting bagi

pelaku bisnis dalam mencapai keberhasilan usahanya, termasuk bagi Usaha

Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM). Informasi akuntansi dapat menjadi

pedoman dalam pengambilan keputusan dalam hal pengelolaan usaha, antara

lain untuk keputusan penetapan harga, pengembangan pasar, termasuk untuk

keputusan investasi (Suhairi dkk, 2004).

Kenyataannya, kebanyakan pengusaha kecil di Indonesia tidak


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3
menyelenggarakan dan menggunakan informasi akuntansi dalam pengelolaan

usahanya. Idrus (2000) menyatakan bahwa para pengusaha kecil tidak memiliki

pengetahuan akuntansi, dan banyak di antara mereka yang belum memahami

pentingnya pencatatan dan pembukuan bagi kelangsungan usaha. Pengusaha

kecil memandang bahwa proses akuntansi tidak terlalu penting untuk

diterapkan. Hal ini menyebabkan rendahnya tingkat penggunaan informasi

akuntansi dalam menjalankan usaha.

Sudah semestinya UMKM memanfaatkan informasi akuntansi dalam

menjalankan usahanya termasuk UMKM pengrajin batik di Kecamatan

Pandak, Kabupaten Bantul. Sejak tahun 2009, batik telah resmi diakui oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UNESCO dan dimasukan dalam daftar 76 Budaya Tak-Benda Warisan

Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of

Humanity). Oleh karena itu, batik sebagai salah satu aset budaya Indonesia

perlu dilestarikan. Pengrajin batik tentu mengambil peranan penting dalam

kelestarian batik. Wilayah Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul merupakan

salah satu sentra industri kerajinan batik di DIY. Sudah semestinya para

pengrajin batik lebih memperhatikan keberlangsungan usahanya agar produksi

dan pemasaran batik tidak mati, melainkan meluas hingga ke mancanegara.

Penggunaan informasi akuntansi pada UMKM batik di wilayah ini diharapkan

dapat membantu pengelolanya untuk menilai kinerja usahanya pada setiap

periode, sehingga ketika terjadi krisis mereka dapat segera mencari solusi yang

tepat untuk menanggulanginya. Berdasarkan pengamatan pendahuluan yang

dilakukan dapat diketahui bahwa masih banyak UMKM pengrajin batik di

Kecamatan Pandak yang masih kesulitan untuk menerapkan akuntansi dalam

bisnisnya sehingga informasi akuntansi yang dihasilkan tidak dapat dijadikan

pengambilan keputusan-keputusan dalam pengelolaan usaha mereka.

Berdasarkan pemaparan tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian tentang penggunaan informasi akuntansi pada UMKM. Penelitian

ini pun penting dilakukan untuk melihat tingkat penggunaan informasi

akuntansi pada UMKM pengrajin batik di Kecamatan Pandak, Kabupaten

Bantul. Oleh karena itu, judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah

“ANALISIS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PADA UMKM”

dengan studi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kasus pada UMKM pengrajin batik di Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul.

You might also like