Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan
rata-rata penduduk, serta penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar
pelayanan kedokteran, secara sederhana yang dimaksud dengan pelayanan rawat jalan
adalah pelayanan yang disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk rawat inap
kesehatan yang lazim di kenal yaitu di rumah sakit atau klinik.Tetapi juga
diselenggarakan dirumah pasien (home care) dan juga perawatan rumah (nursing
homes).
Sebagai bagian dari rumah sakit, instalasi rawat jalan berupaya meningkatkan
kesehatan yang prima maka instalasi rawat jalan sampai tahun ini memiliki
diantaranya Obgyn, Internist, Jantung, Anak, THT-KL, Mata, Bedah Umum, Bedah
Syaraf, Bedah onkologi, Bedah Urologi, Ortopedi, Syaraf, Paru, Kulit Kelamin,
Kesehatan Jiwa, Gigi, bedah mulut, BTKV, Posko Vaksinasi Covid, medical check
up, DOTS dan HIV, thalessemia, Umum, tumbuh kembang anak, Akupuntur dan gizi,
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terciptanya sistem pelayanan Instalasi rawat jalan yang bermutu dan paripurna
2. Tujuan Khusus
Indikator
yang terbatas yaitu pasien dengan diagnosa yang ringan dan di periksa oleh dokter
umum.
memerlukan penanganan lebih lanjut dengan dilayani oleh dokter spesialis, yang
meliputi spesialis Obgyn, Internist, Jantung, Anak, THT-KL, Mata, Bedah Umum,
Bedah Syaraf, Bedah onkologi, Bedah Urologi, Ortopedi, Syaraf, Paru, Kulit
Kelamin, Kesehatan Jiwa, Gigi, BTKV, Posko Vaksinasi Covid, Medical check up,
DOTS dan HIV, thalessemia, Umum, tumbuh kembang anak, Akupuntur gizi dan
Anastesi, serta tidak menutup kemungkinan pelayanan ini akan terus bertambah.
D. Batasan Operasional
pemasangan dan lepas alat kontrasepsi iud. yang melayani adalah dokter
Sp.Obgyn.
3. Poli Bedah dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan, penentuan
diagnosa dan rawat luka. Dokter yang melayani adalah dokter Sp.Bedah. Dalam
hal ini mencakup bedah umum, bedah digestif, bedah syaraf, bedah urologi,
pemeriksaan dan penentuan diagnosa. Dokter yang melayani adalah dokter Sp.PD
diagnosis serta spirometri di bidang paru. Dokter yang melayani adalah dokter
Sp.P
penentuan diagnosis serta tindakan di bidang kulit kelamin. Dokter yang melayani
diagnosis serta tindakan gigi. Dalam hal ini mencakup Ortodonti. Dokter yang
13. Poli Gizi dimana didalamnya mencakup pelayanan konseling gizi yang akan di
14. Poli DOTS dan HIV didalamnya mencakup pelayanan konsultasi, pemeriksaan
15. Poli Mcu didalam nya mencakup Mendata jumlah pasien untuk tiap-tiap dokter.
gangguan di area dada dan jantung memiliki risiko komplikasi yang tinggi mulai
Klinik ini juga mengedukasi para orang tua dalam memantau tumbuh kembang
akupuntur
20. Mencatat dan menerima pendaftaran per telepone bagi pasien yang kembali
E. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
Kesehatan.
Perawat.
8. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan
Indonesia 2005.
STANDAR KETENAGAAN
lakukan oleh
komite medik.
Keperawatan, S2 Kesehatan.
umum
minimal 1 tahun
minimal 5 tahun
Keperawatan
STR aktif
SI Keperawatan + Ners/DIII
Keperawatan
STR aktif
STR aktif
Lain
B. Distribusi Ketenagaan
1. Dinas pagi, yang berdinas kurang Lebih sekitar 24 orang terdiri dari kepala ruangan,
3. Dinas siang, yang berdinas kurang lebih 15 orang dengan kategori PJ Shift dan
pelaksana.
a. Pengaturan jadwal dinas Instalasi Rawat Jalan dibuat oleh koordinator serta
dipertanggung jawabkan dan disetujui oleh Kepala Instalasi Rawat Jalan dan
Kabid.Penunjang Medis
c. Jadwal dinas terbagi atas dinas pagi, middle, siang, libur dan cuti.
d. Apabila ada tenaga Insatalasi Rawat Jalan karena sesuatu hal sehingga tidak
dapat jaga sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, maka yang bersangkutan
harus memberitahu 2 jam sebelum dinas pagi, 2 jam sebelum dinas middle dan 8
jam sebelum dinas siang atau sore. Sebelum yang bersangkutan memberitahu
a. Jadwal praktek Dokter Spesialis Instalasi Rawat Jalan sesuai dengan kesepakatan
dalam CPPT.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
B. Ruang Yang Tersedia
8. Poli Mata
9. Poli Gigi
18. CST
peralatan :
1) Tensimeter
2) Stetoskop
3) Termometer.
4) Timbangan
7) Elektrokardiogram
8) Alat dekontaminasi
e. Protokol dan pelatihan kerja untuk staf medik dan perawat perlu tersedia untuk
malfungsi.
1. Registrasi :
Meja
Kursi
Telphone
Alat tulis
Kursi
Tensimeter
Stetoskop
Timbangan
Meja Dokter
Kursi Dokter
Kursi Pasien
Tempat Tidur
Lemari Kaca
Cermin
Bed Pasien
Bantal
Meja
Tempat Sampah
Tempat Sampah
Ember besar
AC Split
Tempat Sampah
Jam Dinding
Pinset Cirugis
Pinset Anatomis
Klem Lurus
Kom
Timbangan Elektrik
Stetoscope
Autoclave
Termometer
Set Korentang
Meja Mayo
Senter
Lampu Rontgen
Nierbekken
Trolly
Ruang Kedap
Mesin Audiometri
Adaptor
Tongue Spatel
Speculum Hidung
Suction Telinga
Pengupil
Kaca Mulut
Spuit Gliseril
Otoskop Lamp
Mata Lamp
Pinset Mayo
Cerumen Hak
Curatage Cerumen
Klem Bengkok 14 cm
Klem Bengkok 19 cm
Aligator THT 20 cm
Kom
Lampu Rontgen
Bengkok
Stetoskop
Set Endoscopy
OAE
Meja Dokter
Kursi Dokter
Kursi Pasien
Tempat Tidur
Lemari Kaca
Cermin
Baki Plastik
Kursi Perawat
Kursi Pasien
Box File
Jam Dinding
Meja Dokter
Kursi Dokter
Tempat Tidur
Lemari kaca
Cermin
Baki Plastik
Bed Pasien
Bantal
Meja Dokter
Tempat Sampah
AC Split
Kursi Luar
Telephone
Jam Dinding
Meja Perawat
Box File
Pinset Sirugis
Pinset Anatomis
Kom kecil
Timbangan
Stetoscop
Set Korentang
Senter
Lampu Rontgen
Nerbekken
Reflek Hamer
AC
Kursi Pasien
Meja Dokter
Bangku Dokter
Tempat Tidur
Bantal
Tempat sampah
Washtafel
Bufet Washtafel
jam dinding
Figuran Foto
Stetoskop
Lampu Rontgen
Senter
Compresor Air
Pfr
Spirometri
Usg
Spiro analzer
Tabung O2
Fortabel O2
Troli
SET GV :
Pinset Anatomis
Pinset Cirugis
klem
Kom Kecil
Gunting Jaringan
Korentang
Bengkok
Refracting Unit
Proyektor
Slit Lamp
Encroptor
Kursi
Trial Lens SVR set
Trial Frame
Penggaris
AUTOREFRACTOMETER/
KERATOMETER
Meja
Kursi Pasien
Kursi Pemeriksa
Biometri Al-100
Meja Troli
SCHIOETZ - Tonometer
Keeler set
Optivisor / iup
Lampu Sorot
Buku Ishihara
Senter
Indirec Heine
lensa ocular
Charge
Meja Dokter
Kursi Dokter
Kursi Pasien
Cermin
Jam Dinding
Kalender Meja
Tempat Sampah
Ac Slip
sofa
Meja
Kursi Dokter
Three Desk
Sip Dokter
Tempat Sampah
Tissue Dinding
9. Klinik Dokter Spesialis Jantung I :
Tempat Tidur
Kursi Pasien
Kursi Dokter
Kursi Besar
Tangga
AC
Meja Dokter
Lampu Rontgen
Pewangi Elektrik
Senter
Kalender
Jam dinding
SIP Dokter
Kaca
Wash tafell
Tissue Dinding
Tempat Sampah
Three Desk
Tempat Tidur
Tangga
AC
Sip dr. Olfi
Kaca
Washtafell
Tissue Dinding
Lampu
Rontgen
Kursi Pasien
Kursi Dokter
Meja Dokter
calender
Three desk
Usg
Treadmill
Holter
Hevafilter
Ekg
Tensi Digital
Meja Dokter
Kursi Dokter
Kursi Pasien
AC
Washtafel
Kaca
Jam Dinding
SIP dokter
Tempat Tidur
Bantal
Telephone Kabel
Tempat sampah
Stetoskop
Lampu Rontgen
Senter
Termometer
AC
Jam dinding
Kursi Pasien
Meja Dokter
Kursi Dokter
Telpon
Meja Sudut
Tempat Tidur
Kaca Washtafel
Tempat Detol
Tempat Sampah
Kalender
Poster Anatomi
Kulkas
Bantal
Lampu Rontgen
Lampu Senter
Stetoskop
Set Gv
Pinset Anatomis
Pinset Cirugis
klem
Kom Kecil
Gunting Jaringan
Korentang
Bengkok
Gunting Kecil
Meja Dokter
Kursi
lemari
rak alat
Telephone
tempat tissue
tempat samapah
emeber
jam dinding
rak file
kaset handuk
cermin kecil
cermin besar
Kalender
ac
pembolong kertas
gunting
Pengharum Ruangan
baju operasi
lap alat
duk bolong
alas meja mayo
gelas ukur
keranjang besar
keranjang sedang
keranjang kecil
Kompresor
Handlow Speed
Excauator
Sonde Bengkok
Pinset Dentist
Plastis Instrument
ganggang scapel
endho box
knabel tang
sonde lurus
bone file
crayer
rasbaratorium
Crown retractor
nierbeken besar
curter besar
curtter kecil
gunting bengkok
gunting lurus
pinset anatomis
lunar check
burnizer plastik
burnizer bulat
kom kecil
kom sedang
needle holder
lemari uv
nampan lemari uv
meja mayo
korentang + tempat
scaler manual
currete ( ep246)
curreter ( epbuser)
citoject
agate saptula
kacamata google
tensi meter
alat sterilisasi
kompresor suction
gelas melamine
toples kecil
botol semprot
nampan melamine
raket nyamuk
Meja Dokter
Kursi
Dispenser
Tempat Tissue
Lemari Obat
Senter
Telephone
Rak File
Kalender
Tempat Sampah
Ember
Jam Dinding
Kalender
Cermin
Rak alat
Keset
Lap Alat
Penggaris
Pembolong Kertas
Steplles
Cutter
Pengharum Ruangan
Kalkulator
AC
Gelas ukur
Keranjang Besar
Keranjang sedang
Keranjang Kecil
Gelas Melamin
Model Gigi
Botol Semprot
Nampan Melamine
Handlow Speed
Excauator
Sonde Bengkok
Pinset Dentist
Plastis Instrument
Sonde Lurus
Sonde 2 Takik
NierBeken kecil
Scaller Manual
Scaller elektrik
Bowl
Gips Spatula
Sendok Cetak No 1
Sendok cetak no 2
Secndok cetak no 3
Pisau Lecron
Crown retractor
Korentang + tempat
semen Spatulla
agate spatulla
sonde dycal
buirnisher bulat
buinisher plastik
lampu spiritus
matriks band
endho box
tang klamen
citoject
sendok granuloma
pelindung jari
gunting lurus
crayer
bein bulat
bein panjang
bein bengkok
bone file
needle holder
gunting bengkok
lampu rontgen
meja mayo
sterilassi kering
suction portabel
tromol biasa
AC
Kursi Pasien
Meja
Kursi Dokter
Lemari
Bufet
Tempat tidur
bantal
Figuran Foto
Three Desk
Tempat sampah
Washtafell
Bufet Washtafel
Figuran Sip
kalender
Stetoskop
Lampu Rontgen
Senter
Korentang
Troli
GV SET :
Kom
Pinset Anatomis
Pinset Sirugis
Gunting Benang
Klem Bengkok
Lampu sorot
timbangan
Meja Dokter
Kursi Dokter
Kursi Pasien
Tempat Tidur
Cermin
Bed Pasien
Bantal
Meja
Tempat Sampah
Tempat Sampah
Ember besar
AC Split
Tempat Sampah
Jam Dinding
Pinset Cirugis
Pinset Anatomis
Klem Lurus
Kom
Meja Dokter
Kursi Dokter
Kursi Pasien
Tempat Tidur
Lemari Kaca
Cermin
Bed Pasien
Bantal
Meja
Tempat Sampah
Tempat Sampah
Ember besar
AC Split
Tempat Sampah
Jam Dinding
Jarum
Akupuntur
Radio
Meja Dokter
Kursi Dokter
Kursi Pasien
Tempat Tidur
Lemari Kaca
Cermin
Bed Pasien
Bantal
Meja
Tempat Sampah
Tempat Sampah
Ember besar
AC Split
Tempat Sampah
Jam Dinding
Anastesi :
Meja Dokter
Kursi Dokter
Kursi Pasien
Tempat Tidur
Lemari Kaca
Cermin
Bed Pasien
Bantal
Meja
Tempat Sampah
Tempat Sampah
Ember besar
AC Split
Tempat Sampah
Jam Dinding
BAB V
1. Pasien Umum
Setelah Pasien Lapor pada perawat di Nurse stasion setelah itu perawat melakukan
pelayanan anamnesa yang terdiri dari : Ukur Tekanan darah, ukur suhu tubuh, bila
labolatorium untuk pengambilan sample darah dan jika ada pasien yang
memerlukan pemeriksaan penunjang untuk radiologi maka pasien di arahkan ke
bagian radiologi. Setelah semua hasil labolatorium dan radiologi jadi, maka pasien
tahap pemeriksaan dari dokter pasien selanjutnya di arahkan kebagian kasir dan
Mekanisme alur kegiatan pelayanan di rawat jalan adalah sbb: Pasien datang
dilakukan skrining, Pasien daftar melalui online, telepon dan lansia langsung
pendaftaran oleh security setelah itu ke pendaftaran, setelah selesai daftar dan
maka
pasien menuju ruang pemeriksaan penunjang sesuai dengan advice DPJP. Jika
untuk
untuk
pasien BPJS).
Jam praktek dokter sesuai dengan jadwal pelayanan kesehatan di RS Sentra
Medika Cisalak.
informasi kepada kepala ruang poliklinik atau kepala instalasi rawat jalan H-2
(kecuali sakit ).
polillinik.
keseluruhan.
Dalam kondisi gawat darurat maka pasien dikirim ke IGD oleh perawat
poliklinik.
Ketentuan umum pasien rawat inap dari poliklinik yaitu setelah dinyatakan
pasien rawat inap dilanjutkan untuk melakukan pengkajian rawat inap setelah
BAB V
LOGISTIK
A. Prosedur Penyediaan Alat Kesehatan (Alkes)
Prosedur penyediaan bahan habis pakai non medis atau ATK (Alat Tulis Kantor).
Penyediaan bahan habis pakai non medis atau ATK (Alat Tulis Kantor) adalah
permintaan bahan habis pakai yang bukan medis atau ATK ke bagian logistik URT (Unit
Rumah Tangga)
Prosedur:
Perawat instalasi rawat jalan membuat permintaan di formulir Permintaan Barang
lalu ditandatangani oleh Kepala instalasi rawat jalan.
Lembar Permintaan barang di fotokopi dan diserahkan ke bagian pengadaan
kemudian di-paraf/ tandatangani oleh petugas pengadaan, satu lembar untuk
bagian pengadaan, satu lembar untuk Kepala instalasi rawat jalan.
Bagian pengadaan akan memproses bahan habis pakai non medis atau ATK ( Alat
Tulis Kantor) yang diperlukan, bila belum tersedia akan diproses kembali
pemesanan barang tersebut sesuai prosedur.
Bahan habis pakai non medis atau ATK yang baru diterima dimasukkan ke
tempatnya.
2. Bila sudah terealisasi, Kepala Ruangan instalasi rawat jalan menerima alat dan
menandatangani buku penerimaan barang dari bagian umum serta menuliskan pada
buku inventaris instalasi rawat jalan Prosedur pelaporan kerusakan dan permohonan
reparasi
Prosedur pelaporan kerusakan dan permohonan reparasi adalah langkah-langkah
dalam melakukan pelaporan kerusakan dan permohonan reparasi untuk dapat ditindak
lanjuti oleh bagian umum.
Prosedur kegiatan :
Kepala instalasi rawat jalan membuat permohonan reparasi dengan mengisi
formulir Permohonan Reparasi rangkap 2 (dua) secara lengkap dan
menandatanganinya.
Kepala instalasi rawat jalan menyerahkan formulir Permohonan Reparasi kepada
petugas bagian umum
Petugas bagian umum menerima dan menandatangani formulir reparasi yang
diajukan.
Setelah formulir Permohonan Reparasi ditandatangani oleh petugas bagian
umum, lembar formulir asli diarsip di bagian umum dan lembar formulir rangkap
disimpan oleh instalasi rawat jalan
Apabila dalam 1x24 jam permohonan reparasi belum ditindak lanjuti oleh bagian
umum, maka Kepala instalasi rawat jalan melaporkan secara lisan kepada Kepala
Bagian Umum atau Person In Charge (PIC) terkait dan kepala bidang terkait.
Apabila dalam 2x24 jam permohonan reparasi belum ditindaklanjuti oleh bagian
umum, maka Kepala instalasi rawat jalanmembuat permohonan reparasi kembali
dengan menuliskan “permohonan kedua’ pada formulir Permohonan Reparasi
rangkap 2 (dua) dengan diketahui oleh kepala bidang terkait.
Apabila dalam 1x24 jam setelah permohonan reparasi ulang dibuat belum ada
tindak lanjut dari bagian umum, maka kepala bidang terkait melaporkan kepada
Wakil Direktur Keuangan, SDM dan Umum mengenai keterlambatan tindak
lanjut permohonan reparasi.
Semua tindak lanjut dari permohonan reparasi yang dikerjakan oleh bagian umum
wajib dituliskan dalam Formulir Laporan Raparasi rangkap 2 (dua) oleh petugas
bagian umum, lembar formulir asli diarsip oleh bagian umum dan lembar
formulir rangkap disimpan oleh Kepala instalasi rawat jalan
BAB VII
Keselamatan Pasien
A. Pengertian
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien
lebih aman. Hal ini termasuk asesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar
dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya resiko.
Sedangkan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau situasi yang dapat
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan penyakit, cidera, cacat, kematian, dan
lain-lain yang tidak seharusnya terjadi.
B. Tujuan
Tujuan sistem ini adalah mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil. Selain itu sistem keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya
keselamatan pasien di rumah sakit, meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap
pasien dan masyarakat, menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit, dan
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian
tidak diharapkan.
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
6. Mendidik karyawan tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi yang merupakan kunci bagi karyawan untuk mencapai keselamatan
pasien
1. Identifikasi pasien
Setiap akan melakukan tindakan, petugas meminta pasien atau keluarga pasien
untuk menyebutkan nama, umur, dan alamatnya.
2. Komunikasi yang efektif
3. Merupakan komunikasi diantara para petugas pemberi pelayanan yang dilakukan
dengan tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan dapat dipahami oleh penerima,
sehingga dapat mengurangi kesalahan dan menghasilkan perbaikan untuk keselamatan
pasien.
4. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Merupakan infeksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah sakit atau di
fasilitas kesehatan lain, dimana pasien tidak ada atau tidak dalam masa inkubasi,
termasuk infeksi didapat di rumah sakit tapi muncul setelah pulang, juga infeksi pada
pelayanan kesehatan.
Dilakukan dengan Hand Hygiene dan penggunaan alat pelindung diri (APD).
Yang wajib melakukan hand hygiene adalah
Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien misalnya: dokter, perawat,
fisioterapi, dan petugas kesehatan lain.
Setiap orang yang tidak kontak langsung dengan pasien misalnya: ahli gizi,
farmasi, dan petugas laboratorium.
Setiap orang yang bekerja di rumah sakit
Lakukan 6 langkah cuci tangan yang benar dalam 5 momen yaitu :
- Sebelum kontak dengan pasien
- Setelah tindakan asepsis
- Setelah terkena cairan tubuh pasien
- Setelah kontak dengan pasien
- Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
- Sediakan Alkohol Hand Rub atau Gel di area kerja
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Refrensi