You are on page 1of 23

SIFAT MAGNETIK MATERIAL

MEDAN MAGNETIK MAGNET


BATANG

 Garis medan magnetik yang dihasilkan loop berarus sama


dengan garis medan magnetik yang dihasilkan oleh suatu
magnet batang.
 Apakah sifat kemagnetan magnet batang disebabkan oleh
loop listrik?
 Jika iya, bagaimana suatu magnet batang dapat mempunyai
loop listrik?
 Elektron yang bergerak mengelilingi inti dapat dianggap
Momen Magnetik
 Suatu simpal kawat
berarus akan memiliki
momen magnetik.
  IA
 Momen magnetik disebut
juga momen dipol
magnet.
 Energi potensial dipol
magnet diberikan oleh :
U     B    B cos 

(θ adalah sudut antara μ dan B)


Momen Magnetik Orbital
 e 
  IA    L
 2me 

Arah “Momen magnetik elektron sebanding


arus dengan momentum sudut orbitalnya
tetapi arahnya berlawanan”
Dalam teori kuantum, momentum
Arah sudut bernilai diskrit, yakni merupakan
gerak
elektron perkalian suatu bilangan dengan sehingga :
h  e L L
  1, 05 1034 J.s       
2
B
 e
2 m

 B  9, 27  1024 J T. (Magneton Bohr)


Momen Magnetik Spin
 Selain memiliki momentum sudut
orbital, elektron juga memiliki
momentum sudut spin.
 Arah momen magnetik spin elektron
berlawanan arah terhadap arah
momentum sudut spin elektron.
 Momen magnetik spin elektron :

S
spin  2 B
Bahan Diamagnetik
 Bahan diamagnetik merupakan bahan-bahan yang
terbuat dari atom-atom yang tidak memiliki momen
magnetik permanen.
 Ketika suatu bahan diamagnetik berada di dalam
medan magnetik luar maka medan magnetik luar ini
akan menginduksi momen dipol yang berlawanan
arah dengan arah medan magnetik luar (mengapa?).
Efek Medan Magnetik pada Orbit
Elektron
2
 Sebelum ada medan
+ magnetik luar, orientasi
v orbit elektron bersifat
+ acak sehingga momen
1 total  0 dipol orbitalnya saling
v meniadakan.
 Setelah ada medan
B B
total   magnetik luar maka
2 momen dipol orbital
+
v totalnya berlawanan arah
+ dengan arah medan
1 e2R2 magnetik luar.
   B
4me v
Bahan Diamagnetik
 Bahan diamagnetik merupakan bahan-bahan yang
terbuat dari atom-atom yang tidak memiliki momen
magnetik permanen.
 Ketika suatu bahan diamagnetik berada di dalam
medan magnet luar maka medan magnet luar ini akan
menginduksi momen dipol yang berlawanan arah
dengan arah medan magnet luar.
 Ketika suatu bahan diamagnetik berada di dalam
medan magnet tidak seragam maka bahan
diamagnetik akan tertolak (mengapa?)
 Contoh bahan diamagnetik : Bismut.
Bahan Paramagnetik
 Paramagnetik, demikian juga ferromagnetik,
merupakan bahan-bahan yang terbuat dari atom-
atom yang memiliki momen magnetik permanen.
 Ketika tidak ada medan magnet luar, orientasi dipol
magnet pada bahan paramagnetik akan acak dan
saling meniadakan.
 Ketika medan magnet luar hadir, dipol-dipol magnet
permanen tersebut akan cenderung mensejajarkan
diri dengan arah medan magnet luar (mengapa?)
Ingat konsep torsi …

B
I
Bahan Paramagnetik
 Paramagnetik, demikian juga ferromagnetik,
merupakan bahan-bahan yang terbuat dari atom-
atom yang memiliki momen magnetik permanen.
 Ketika tidak ada medan magnet luar, orientasi dipol
magnet pada bahan paramagnetik akan acak dan
saling meniadakan.
 Ketika medan magnet luar hadir, dipol-dipol magnet
permanen tersebut akan cenderung mensejajarkan
diri dengan arah medan magnet luar.
 Ketika suatu bahan paramagnetik berada di dalam
medan magnet luar yang tidak seragam, maka bahan
paramagnetik akan tertarik (mengapa?).
 Contoh bahan paramagnetik : Aluminium.
Vektor Magnetisasi
Jumlah dipol magnetik  Dipol-dipol magnetik di
M dalam bahan, baik
Volume diamagnetik maupun
M  Vektor Magnetisasi paramagnetik, juga
membangkitkan medan
BM  0 M magnetik bahan.
 Medan magnetik yang
BM  Medan Magnetik Bahan
dibangkitkan bergantung
dari jumlah dipol
B  B0  BM  B0  0 M magnetik dalam bahan
B  Medan Magnetik Total tersebut.
 Besar medan magnetik
B0  Medan Magnetik Luar dalam bahan ini
sebanding dengan vektor
Suseptibilitas Magnetik
M   MH  Ketika suatu bahan berada
 M  Suseptibilitas Magnetik di dalam medan magnet
luar, dipol-dipol magnet di
B0 dalam bahan tersebut
H (H : Kuat Medan Magnet)
0 mensejajarkan diri ke salah
satu arah dan dikatakan
B  0  H  M  0 1 M  H bahwa bahan tersebut
termagnetisasi.
B H  Ukuran kerentanan suatu
  0 1   M  bahan untuk dapat
(Permeabilitas Bahan) termagnetisasi disebut
suseptibilitas magnetik.

KM   1   M   Suseptibilitas magnetik
0
bahan diamagnetik bernilai
(Permeabilitas Relatif) negatif sedangkan
Hukum Curie
 Pada bahan
paramagnetik,
penyearahan momen
dipol searah dengan
medan magnet luar
mendapat perlawanan
dari agitasi termal yang
cenderung
menyebabkan orientasi
Kurva magnetisasi M terhadap
medan magnet luar Bapp pada
momen dipol kembali
temperatur tertentu. acak.
 Hukum Curie : Untuk
medan magnet luar yang
lemah, magnetisasi
bahan paramagnetik
sebanding dengan
Contoh Soal
 Berapakah besar perbandingan energi maksimum
yang dibutuhkan untuk menyearahkan suatu dipol
magnet 1 magneton Bohr searah dengan medan
magnet luar 1 T (medan magnet yang kuat) pada suhu
300 K dengan energi termal pada suhu tersebut?
(konstanta Boltzmann : 1,38 x 10-23 J/K).
U  2BB  2 9,27 1024 1  1,854 1023 J.

kT  1,381023  300  4,14 1021 J.


1
U  kT
220
Bahan Ferromagnetik
 Bahan ferromagnetik
merupakan bahan dengan
suseptibilitas positif yang
sangat tinggi.
 Bahan ferromagnetik
Volume : 1012 108 m3 tersusun atas domain-
Kapasitas : 1017 1021 atom. domain.
 Domain : suatu daerah
dimana semua momen
dipol magnet disearahkan.
 Ketika berada di dalam
medan magnet luar, dipol-
dipol magnet dalam
domain disejajarkan
 Semakin besar medan magnet
luar yang diberikan, semakin
kecil domain yang berisi dipol-
dipol magnet yang tidak sejajar
dengan arah medan magnet
luar.
 Suatu ketika, setelah semua
dipol-dipol magnet sejajar arah
medan magnet luar, maka
dikatakan kondisi saturasi
(kejenuhan) telah terpenuhi.
 Berbeda dengan bahan
paramagnetik, bahan
ferromagnetik tetap
termagnetisasi setelah medan
magnet luar dihilangkan. Sifat
ini terlihat dari kurva histerisis.
Kurva Histerisis
B0
H 2
0
1 Titik
B Medan Magnet Total 3 7 Saturasi

4
6

Titik
Saturasi
Kurva Histerisis
1. Ketika medan magnet luar dinaikkan maka medan
magnet total juga naik sampai mencapai kondisi
saturasi di titik a.
2. Ketika medan magnet luar sekarang perlahan-lahan
dihilangkan, maka medan magnet total turun sampai
titik b. Hal ini memperlihatkan bahwa bahan
ferromagnetik tidak kehilangan sifat magnetiknya
walaupun efek medan magnet luar dihilangkan.
3. Sekarang medan magnet luar berubah arah dan
menyebabkan medan magnet total turun hingga nol
(titik c).
4. Medan magnet luar yang berubah arah tadi
dinaikkan dan medan magnet total pun berubah
arah dan mencapai kondisi saturasi (titik d).
5. Arah medan magnet kembali ke arah semula dan
Kurva Histerisis
6. Ketika medan magnet luar dinaikkan terus maka
medan magnet total akan mencapai titik f.
7. Jika medan magnet luar dinaikkan lagi maka bahan
ferromagnetik akan kembali mengalami kondisi
saturasi di titik a.
Demagnetisasi
 Sifat kemagnetan bahan
ferromagnetik dapat
dihilangkan melalui
proses demagnetisasi.
 Dalam proses
demagnetisasi, medan
magnet luar perlahan-
lahan diturunkan
sehingga suatu ketika
medan magnetik bahan
yang tersisa akan
mencapai nol.
Temperatur Curie
 Sifat kemagnetan bahan
ferromagnetik dapat hilang
ketika dipanaskan.
 Ketika temperatur bahan
ferromagnetik mencapai
temperatur Curie, dipol-dipol
magnet menjadi acak akibat
panas yang tinggi sehingga
bahan ferromagnetik berubah
menjadi bahan paramagnetik.
 Sifat kemagnetan bahan
ferromagnetik dapat hilang jika
bahan tersebut dibanting atau
dipukul dengan palu karena
bantingan atau pukulan
tersebut menyebabkan dipol-

You might also like