Professional Documents
Culture Documents
Email : mbenk.qhalish@gmail.com
ABSTRACT
Meat is one of the most important foods to meet the needs of the human protein. Therefore, the meat should be safe
and healthy for consumption and free of contaminants that can cause illnesses such as the contamination of heavy metals
residues and pesticide residues. This study aims to determine the residual content of heavy metals (Pb, Cd and Hg) and
organophosphate (OP) pesticide residues on the meat, liver and kidney. Random sampling was done on a population of
livestock owners that slaughtered at Slaughterhouse Pekanbaru city. For evaluation, five livestock owners were sampling
randomly to analysis. Sample used for analysis were the meat samples of bicep femoris (BF), liver and kidney. The variables
observed in this study were the residues heavy metals (Pb, Cd and Hg) and organophosphate (OP) pesticide residues.
Results showed that heavy metal contamination of residues in meat, liver and kidney beef were under the maximum
allowed according to SNI. The respective heavy metal contamination was Pb (0,00-0,92 ppm), Cd (0,00-0,60 ppm) and Hg
(0,00-0,03 ppm), while the organophosphate pesticide residues were less than 0005 ppm or below the maximum limit set by
Indonesian National Standard (ISN) 7313: 2008 on limit maximum pesticide residues in agricultural products. In
conclusion, the meat, liver and kidneys of cattle distributed traditionally at the market in Pekanbaru city had
contamination levels of heavy metals (Pb, Cd and Hg) and pesticide residues organophosphate which were under maximum
conditions specified.
55
KUNTORO, dkk Jurnal Peternakan
56
Vol 9 No 2 ANALISIS CEMARAN
Py = Peluang jawaban 50% karena ada 2 semua pereaksi untuk mengetahui kadar
pilihan jawaban, yaitu ya (1) dan tidak mineral dan cemaran logam berat yaitu
(0) H 2 SO 4 pekat dan NHO 3 pekat. Sampel
dibaca absorbansinya dengan AAS pada
Peubah yang Diukur gelombang 235,4 nm untuk timbal; 248,3
Peubah yang diukur pada penelitian nm untuk tembaga; 228,8 nm untuk
ini adalah analisis cemaran residu logam kadmium; 766,5 nm untuk kalium; 248,3
berat (Pb, Cd dan Hg) serta residu nm untuk besi dan 213,6 nm untuk fosfor.
pestisida golongan organofosfat. Cara uji Uji Residu Pestisida (Komisi Pestisida
residu logam berat dan residu pestisida 1997).
organofosfat sebagai berikut:
Pengujian residu pestisida yang
Penentuan Cemaran Logam Berat Pb, Cd dilakukan pada penelitian ini adalah
dan Hg (SNI 01-2896-1998). hanya untuk melihat pestisida yang
Prinsip dari analisis ini adalah sama berasal dari golongan organofosfat yang
dengan mengukur mineral, seperti terdiri dari diazinon, fenitrotion,
kalium, besi, fosfor dan logam berat metidation, malation, chlorpyrifos,
seperti timbal, tembaga dan kadmium paration dan profenofos. Analisis
dengan persiapan sampel dengan cara- dilakukan dengan menggunakan gas
cara pengabuan basah. Selanjutnya kromatrografi dengan detektor FPD (flame
dianalisis mineral dan logam beratnya photometric detector). Penentuan residu
menggunakan atomic absorbance pestisida dilakukan dengan cara sebagai
spechtrofotometry (AAS). Setiap sampel berikut :
ditimbang 5-10 g dan dimasukkan ke a. Proses ekstraksi
dalam erlenmeyer 125 ml kemudian 1. Daging tanpa lemak yang telah
ditambahkan 10 ml H 2 SO 4 dan 10 ml dicincang ditimbang sebanyak 25
NHO 3 , selanjutnya dipanaskan secara g selanjutnya dimasukkan dalam
perlahan-lahan sampai larutan berwarna mortar dan ditambahkan 45 g
gelap. Sampel ditambahkan kembali natrium sulfat, dicampur hingga
NHO 3 dan dipanaskan 5-10 menit sampai diperoleh serbuk kering
larutan menjadi tidak gelap lagi. 2. Serbuk kering dipindah ke dalam
Kemudian ditambahkan 10 ml aquades blender, dan ditambah 13 ml
dan dipanaskan sampai berasap. Larutan aseton, 125 ml asetonitril, 5 g
didiamkan sampai dingin, kemudian Celite 545 dan 10 g Calflo E.
ditambahkan 5 ml aquades dan 3. Serbuk kering dilumatkan selama
dididihkan sampai berasap. Selanjutnya 2-3 menit, kemudian disaring
larutan didinginkan dan diencerkan dengan corong Buchner dengan
kemudian dimasukkan ke dalam menggunakan tekanan
erlenmeyer. secukupnya untuk mencegah
Kandungan mineral dan cemaran penyumbatan.
logam berat pada produk daging segar 4. Penyaringan diulangi dengan
dan organ dalam (hati dan ginjal) menggunakan kertas saring dan
dianalisis dengan menggunakan AAS. diukur volumenya. Dihitung
Sebelum dilakukan analisis terlebih berat contoh analitik yang
dahulu dibuat larutan blanko yang berisi sepadan dengan volume.
57
KUNTORO, dkk Jurnal Peternakan
58
Vol 9 No 2 ANALISIS CEMARAN
Tabel 1.Hasil analisis cemaran logam berat dan standar batas maksimal (MRL) cemaran Pb,
Cd dan Hg pada daging, hati dan ginjal sapi (ppm)
No. Jenis Sampel Jenis Organ (ppm) Standar MRL (ppm)
logam Daging Hati Ginjal SNI1 Depkes2 WHO3
1 0,69 0,61 0,58 1,0 2,00 0,10
2 0,26 0,38 0,00 1,0 2,00 0,10
1. Pb 3 0,00 0,51 0,00 1,0 2,00 0,10
4 0,92 0,02 0,00 1,0 2,00 0,10
5 0,00 0,00 0,00 1,0 2,00 0,10
59
KUNTORO, dkk Jurnal Peternakan
60
Vol 9 No 2 ANALISIS CEMARAN
61
KUNTORO, dkk Jurnal Peternakan
62
Vol 9 No 2 ANALISIS CEMARAN
Tabel 2. Hasil analisis cemaran residu pestisida OP pada otot dan jeroan sapi (ppm)
No Pestisida Pemilik Jenis Organ
Organofosfat Ternak Daging Hati Ginjal
------------------ppm--------------------
1 < 0,005 < 0,005 < 0,005
2 < 0,005 < 0,005 < 0,005
1 Diazinon 3 < 0,005 < 0,005 < 0,005
4 < 0,005 < 0,005 < 0,005
5 < 0,005 < 0,005 < 0,005
1 < 0,005 < 0,005 < 0,005
2 < 0,005 < 0,005 < 0,005
2 Metidation 3 < 0,005 < 0,005 < 0,005
4 < 0,005 < 0,005 < 0,005
5 < 0,005 < 0,005 < 0,005
1 < 0,005 < 0,005 < 0,005
2 < 0,005 < 0,005 < 0,005
3 Klorpirifos 3 < 0,005 < 0,005 < 0,005
4 < 0,005 < 0,005 < 0,005
5 < 0,005 < 0,005 < 0,005
1 < 0,005 < 0,005 < 0,005
2 < 0,005 < 0,005 < 0,005
4 Malathion 3 < 0,005 < 0,005 < 0,005
4 < 0,005 < 0,005 < 0,005
5 < 0,005 < 0,005 < 0,005
1 < 0,005 < 0,005 < 0,005
2 < 0,005 < 0,005 < 0,005
5 Profenofos 3 < 0,005 < 0,005 < 0,005
4 < 0,005 < 0,005 < 0,005
5 < 0,005 < 0,005 < 0,005
1 < 0,005 < 0,005 < 0,005
2 < 0,005 < 0,005 < 0,005
6 Fenitrotion 3 < 0,005 < 0,005 < 0,005
4 < 0,005 < 0,005 < 0,005
5 < 0,005 < 0,005 < 0,005
1 < 0,005 < 0,005 < 0,005
2 < 0,005 < 0,005 < 0,005
7 Triazofos 3 < 0,005 < 0,005 < 0,005
4 < 0,005 < 0,005 < 0,005
5 < 0,005 < 0,005 < 0,005
1 < 0,005 < 0,005 < 0,005
2 < 0,005 < 0,005 < 0,005
8 Metil Klorpirifos 3 < 0,005 < 0,005 < 0,005
4 < 0,005 < 0,005 < 0,005
5 < 0,005 < 0,005 < 0,005
63
KUNTORO, dkk Jurnal Peternakan
Lanjutan Tabel 2, Hasil analisis cemaran residu pestisida OP pada otot dan jeroan sapi
(ppm)
No Pestisida Pemilik Jenis Organ
Organofosfat Ternak Daging Hati Ginjal
------------------ppm------------------
1 < 0,005 < 0,005 < 0,005
2 < 0,005 < 0,005 < 0,005
9 Demetoat 3 < 0,005 < 0,005 < 0,005
4 < 0,005 < 0,005 < 0,005
5 < 0,005 < 0,005 < 0,005
1 < 0,005 < 0,005 < 0,005
2 < 0,005 < 0,005 < 0,005
10 Dichlorvos 3 < 0,005 < 0,005 < 0,005
4 < 0,005 < 0,005 < 0,005
5 < 0,005 < 0,005 < 0,005
1 < 0,005 < 0,005 < 0,005
2 < 0,005 < 0,005 < 0,005
11 Etrimfos 3 < 0,005 < 0,005 < 0,005
4 < 0,005 < 0,005 < 0,005
5 < 0,005 < 0,005 < 0,005
1 < 0,005 < 0,005 < 0,005
2 < 0,005 < 0,005 < 0,005
12 Methacifos 3 < 0,005 < 0,005 < 0,005
4 < 0,005 < 0,005 < 0,005
5 < 0,005 < 0,005 < 0,005
1 < 0,005 < 0,005 < 0,005
2 < 0,005 < 0,005 < 0,005
13 Metil Azinfos 3 < 0,005 < 0,005 < 0,005
4 < 0,005 < 0,005 < 0,005
5 < 0,005 < 0,005 < 0,005
1 < 0,005 < 0,005 < 0,005
2 < 0,005 < 0,005 < 0,005
14 Metil Paration 3 < 0,005 < 0,005 < 0,005
4 < 0,005 < 0,005 < 0,005
5 < 0,005 < 0,005 < 0,005
1 < 0,005 < 0,005 < 0,005
2 < 0,005 < 0,005 < 0,005
15 Phosphamidon 3 < 0,005 < 0,005 < 0,005
4 < 0,005 < 0,005 < 0,005
5 < 0,005 < 0,005 < 0,005
1 < 0,005 < 0,005 < 0,005
2 < 0,005 < 0,005 < 0,005
16 Metil Pirimiphos 3 < 0,005 < 0,005 < 0,005
4 < 0,005 < 0,005 < 0,005
5 < 0,005 < 0,005 < 0,005
Sumber : Data Primer (2011)
Hasil penelitian terlihat bahwa residu hal ini menunjukkan bahwa air, tanah
pestisida OP lebih kecil dari 0,005 ppm, dan pakan yang digunakan selama proses
64
Vol 9 No 2 ANALISIS CEMARAN
65
KUNTORO, dkk Jurnal Peternakan
Indraningsih, Sani Y, Widiastuti R, Masbulan Niagru JO, Simmons MS. 1987. Food
E, Bonwick GA. 2004. Minimalization Contamination from Environmental
of pesticide residues in animal Sources. John Willey and Sons, Inc.
products. Pros. Seminar Nasional New York.
Parasitologi dan toksikologi Veteriner.
Balai Penelitian Veteriner dan [NRC] National Research Council. 1980.
Departement for International Mineral Tolerance of Domestic
Development. Bogor: hlm. 105-126. Animals. National Academic Press.
Washington DC.
Indraningsih, Sani Y. 2006. Residu pestisida NRC 2000?
dalam jaringan otak sapi perah di Palar H. 1994. Pencemaran dan Toksikologi
Lembang, Jawa Barat. JITV.11(1) : 76- Logam Berat. Rineke Cipta. Jakarta.
83.
Peterle TJ. 1991. Wildlife Toxicology. Van
Indraningsih. 2006. Sumber kontaminan dan Nostrand Reinhold. New York.
penanggulangan residu pestisida pada
pangan produk peternakan: Suatu Rubio C, Hardisson A, Requera JI, Revert C,
tinjauan. Wartazoa 16(2). Lafuente MA, dan Gonzales-Iglesias T.
2006. Cadmium dietery intake in the
Komisi Pestisida. 1997. Metode Pengujian canary. Islands, Spain. Environ. Res.
Residu Pestisida dalam Hasil 100: 123-129.
Pertanian. Departemen Pertanian.
Jakarta. Rugh CL, Bizily SP, Meagher RB. 2000.
Phytoreduction of Environmental Mercury
Kusnoputranto, H. 2006. Penghapusan Bensin Pollution. John Willey & Sons. New
Bertimbal sebagai suatu York.
Keharusan.http://www.kpbb.org/ma
kalahind/Pengaruh%20Penghapusan Salas JH, Gonzalez MM, Noa M, Perez NA,
%20Bensin%20Bertimbal%20Terhadap Diaz G, Guiteirerrez R, Zazulta H,
%20Kendaraan%20Bermotor.pdf [20 Osuma I. 2003. Organophosphorus
Agustus 2011]. pesticide recidues in Mexican
commercial parteurized milk. J. Agric
Levy PS, Lemeshow S. 1999. Sampling of Food Chem. 51: 4468-4471.
Population. 3rd Edition. John Wiley and
Sons Inc. Kanada. Satarug S, Baker JR, Urbenjapol S, Haswell-
Elkins M, Reilly PE, William DJ dan
Mor F, Kursun O, Erdogan N. 2009. Effects of Moore MR. 2003. A global perspective
heavy metals residues on human on cadmium pollution and toxicity in
health. Uludang Univ J Fac Vet Med non-occupationally expose population.
28(1): 59-65. Toxicol. Latters 137: 65-83.
Nazir M. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Siddiqui MF, Rajurkar GR. 2008. Lead – An
Indonesia. Bogor. emerging threat to livestock. Vet. World
1:213-216.
[NAS] National Academy of Science. 1980. SNI 1998?
Mineral tolerance of domestic animals. Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging.
National Academy Press. Washington Gadjah Mada University Press.
D.C:. Yogyakarta.
66
Vol 9 No 2 ANALISIS CEMARAN
Soeparno. 2011. Ilmu Nutrisi dan Gizi Daging. Waliszweski SM, Villalobos-Pietrini R,
Gadjah Mada University Press. Gomez-Arroyo, Infanzon RM. 2003.
Yogyakarta. Persistent organochlorine pesticide
levels in cow’s milk samples from
Soeparno. RA. Rihastuti, Indratiningsih, S. tropical region of Mexico. Food Addit
Triatmojo. 2011. Dasar Teknologi Hasil Contam 20(3): 270-285.
Ternak. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta. [WHO] World Health Organization. 1996.
Trace Elements in Human Nutrition
Stansley W, Roscoe DE, Hazen RE. 1991. and Health. Eigendom Biologisch
Cadmium contamination of deer livers Laboratorium VU. Geneva.
in New Jersey: Human health risk
assessment. Sci Total Environ 107:71-78. Widaningrum, Miskiyah, Suismono. 2007.
Bahaya kontaminasi logam berat
Underwood EJ, Suttle N. 1999. The Mineral dalam sayuran dan alternatif
Nutrition of Livestock. 3rd ed. CABI pencegahan cemarannya. BTPP 3:16-
Wallingford. United Kingdom. 27.
67