You are on page 1of 2

Nama : Tri Ambar Wati

Npm : 41182109190107
Pararel : 4/D
Story telling

The Needle Tree


There were two brothers who lived at the edge of a forest. The elder brother was
very mean to his younger brother. He ate up all the food and took all his brother’s good
clothes. One day, the elder brother went into the forest to find some firewood to sell in
the market. As he went around, chopping the branches of tree after tree, he came upon
a magical tree.
The tree said to him, ‘Oh kind sir, please do not cut my branches. If you spare me,
I will give you golden apples’. The elder brother agreed, but was disappointed with the
number of apples the tree gave him. Greed overcame him, and he threatened to cut the
entire trunk, if the tree didn’t give him more apples. The magical tree, instead,
showered upon the elder brother, hundreds upon hundreds of tiny needles. The elder
brother lay on the ground crying in pain as the sun began to lower down the horizon.
The younger brother grew worried and went in search of his elder brother. He found
him laying in pain near the tree, with hundreds on needles on his body. He rushed to
his brother and removed each needle with painstaking love. After he finished, the elder
brother apologised for treating him badly and promised to be better. The tree saw the
elder brother’s heart has changed, so and gave them all the golden apples they could
ever need.

Moral Of The Story


It is important to be kind and gracious, as it will always be rewarded.
Terjemahan :
Pohon Jarum
Ada dua laki–laki bersaudara yang tinggal di ujung hutan. Sang kakak sangat jahat
kepada adiknya. Dia memakan semua makanan dan mengambil semua pakaian bagus
dari saudaranya. Suatu hari, sang kakak pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar untuk
dijual di pasar. Ketika dia berkeliling, memotong cabang–cabang pohon demi pohon,
dia menemukan pohon ajaib.
Pohon itu berkata kepadanya, “Oh, tuan yang baik, tolong jangan memotong
ranting–rantingku. Jika kamu membiarkanku, aku akan memberimu sebuah apel
emas”. Sang kakak setuju, tetapi ia kecewa dengan jumlah buah apel yang diberikan
pohon itu kepadanya. Keserakahan menguasainya, dan dia mengancam akan
memotong seluruh batang, jika pohon itu tidak memberinya apel lagi. Sebaliknya,
pohon ajaib itu menghujani kakak tertua, ratusan dan ratusan jarum kecil. Sang kakak
berbaring di tanah sambil menangis kesakitan saat matahari mulai turun ke cakrawala.
Sang adik menjadi khawatir dan pergi mencari kakak laki–lakinya. Dia menemukan
sang kakak terbaring kesakitan didekat pohon, dengan ratusan jarum di tubuhnya. Sang
adik bergegas menemui saudaranya dan melepaskan setiap jarum dengan kasih yang
sungguh–sungguh. Setelah selesai, sang kakak lelaki itu meminta maaf karena telah
telah memperlakukan dia dengan buruk dan berjanji untuk menjadi lebih baik. Pohon
itu melihat perubahan dalam hati kakak lelaki itu, dan memberi mereka semua apel
emas yang mereka butuhkan.

Pesan moral dalam cerita


Adalah penting untuk bersikap baik dan murah hati, karena akan selalu dihargai.

You might also like