Professional Documents
Culture Documents
BAB II
A. Definisi Doa
1. Doa
Hak istimewa terbesar yang Allah berikan kepada kita adalah kebebasan untuk
menghampiri Dia setiap saat. Kita tidak hanya diberikan hak untuk berbicara dengan
Dia, tetapi di undang. Kita tidak hanya diizinkan, tetapi diharapkan. Allah menunggu
Doa adalah cara yang diperintahkan Allah untuk membawa kuasa mujizat
Allah dalam memenuhi kebutuhan manusia.2, Doa adalah permohonan atau harapan
kepada Tuhan.3
Tugas pelayanan doa telah merupakan suatu ciri khas semua orang kudus dari
Allah. Ini telah menjadi rahasia dari kekuatan mereka. Tenaga dan jiwa dari karya
mereka ialah ruang doa4 Doa sebagai tenaga rohani, dengan aneka kerjanya yang luas
dan perkasa, menyediakan jalan dan membantu mewujudkan janji-janji Allah. Janji-
janji Allah mencakup segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan dan ibadat
,yang berurusan dengan tubuh dan jiwa, yang ada kaitannya dengan waktu dan
kekekalan.5
….
1
Wesley L Duewel, Menjangkau Dunia Melalui Doa, ( Bandung;Yayasan Kalam Hidup.),20
2
Ibid., ,26
3
Lukman Ali, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:Balai Pustaka, 1999),239
4
E.M Bounds ,Daya Jangkau Doa , (Jakarta; Yayasan Pekabaran Injil Immanuel),9
5
E.M Bounds ,Daya Jangkau Doa, (Yayasan Pekabaran Injil Immanuel Jakarta),14
18
dalam kota itu (Kis 17 : 1-9 ). Pada umumnya orang Kristen tidak disenangi, dan oleh
karena itu mereka harus siap untuk mengalami penganiayaan. Apalagi jemaat itu,
masih muda di dalam Tuhan. Paulus hanya sempat melayani disana beberapa minggu
dan pasti iman mereka belum kuat. Oleh karena itu Paulus merasa gelisah mengingat
kepada Paulus yang telah pindah ke Korintus. Dia membawa laporan yang sangat
mengembirakan, tetapi juga ada beberapa persoalan dalam jemaat. Inilah latar
belakang surat Tesalonika. Setelah Paulus menerima laporan dari Timotius, dia
menulis kepada jemaat disana untuk mengucap syukur atas berita yang baik dan juga
untuk mengarahkan mereka. Itu berarti surat ini ditulis pada tahun 51 atau 52 pada
waktu Paulus tinggal di Korintus. Surat ini merupakan salah satu tulisan yang paling
Karena tulisan-tulisan Paulus yang harus kita bahas ini merupakan surat-surat
tertentu, kita berharap menemukan bahwa rasul itu mengungkapkan dirinya secara
leluasa dan bebas dan demikianlah kenyataannya dalam hamper semua bagia surat-
6
Ola Tulluan, Introduksi Perjanjian Baru,, (Jawa Timur ; Depertemen Literatur YPPII),203
7
Ola Tulluan, Introduksi Perjanjian Baru , Jawa Timur ; Depertemen Literatur YPPII ,204
19
suratnya . namun suatu penelitian yang hati-hati terhadap surat-suratnya dari titik tolak
sastra dan gaya Bahasa menunjukan bahwa di suatu pihak sesekali Paulus memadukan
ke dalam surat-suratnya itu bahan-bahan yang sudah ada, dan pada pihak lain, sesekali
ia menggunakan gaya Bahasa yang kita temukan dalam sastra masa itu dan pada
Para penafsir yang menganggap 2 Tesalonika ini karya Paulus cukup jelas
tema-tema yang berlainan dengan apa yang ia pakai di surat lain. Sebagai suatu surat
menganggapnya bukan karya Paulus. Karena alasan ini, sulit bagi kita mengerti
pandangan yang diungkapkan dalam Jelicher Fascher bahwa kalaupun kita bisa
membuktikan surat itu ternyata tidak asli, hal itu tak banyak membuat perbedaan.
Justru sebaliknya yang terjadi. Suatu pemahaman yang lebih sehat kini tampaknya
telah meyakinkan, dan dapat mengatakan bahwa kini, untuk pertama kali, kita dapat
1. Bukti Eksternal
8
Willi Marxsen, Pengantar perjanjian baru, BPK Gunung Mulia, Jakarta, hal 39
20
Baik surat pertama maupun surat ke dua Tesalonika menyebut Paulus, Silwanus
dan Timotius sebagai penulis surat-surat tersebut. Hal itu berarti mereka bertiga
melayani bersama-sama pada waktu itu, sedang Paulus sendiri yang sebenarnya
menulis surat-surat itu. Ada dua hal yang membuktikan itu, yaitu :
a. Dia menyebut dirinya sendiri dalam “orang pertama” yaitu “aku” (I Tes 2 : 18)
b. Dia menyebut dirinya sendiri dalam “orang ketiga” yaitu “Dia” (I Tes 3:2,6)
Boleh dikatakan bahwa segala bukti, baik di dalam satu Tesalonika maupun dalam
gereja mula-mula, menyetujui bahwa surat itu adalah buah pena Paulus. Tokoh-tokoh
2. Bukti Internal
Surat 1 Tesalonika dikenal sebagai surat tertua yang ditulis Paulus atau dengan
nama lain bagian tertua dalam Perjanjian Baru. Tetapi tentunya kita tidak tahu apabila
Paulus sempat menghasilkan surat-surat lain sebelum surat ini, tentunya surat-surat
Seperti surat Paulus lainnya, keberadaan surat ini diketahui diakui beberapa Bapak
gereja awal seperti Clement, Iranaeus dan pastinya Marcion. Dalam hal bukti Internal,
pengakuan Paulus dan beberapa ciri khasnya turut menguatkan klaim keotentikan.
Beberapa ciri khusus mungkin membedakannya dengan surat Paulus lainnya, seperti
parousia, hal ini tidak umum bagi surat-surat Paulus. Ciri khusus lainnya adalah, tidak
ada satupun pengutipan atau perujukan Perjanjian Lama dalam surat ini. Ada sekitar
9
Ibid., 203
21
42 kata yang tak ditemukan dalam tempat lain di Perjanjian Baru (Hapax), dan 20 kata
tak terdapat dalam surat Paulus lainnya. Sarjana Radikal seperti Baur dan Schrader
seakan-akan tidak pernah absen dalam menyerang keotentikan surat-surat Paulus, kali
Bila membandingkan dengan surat Paulus lainnya, muatan surat ini tidaklah
signifikan, memuat lebih dari satu doktrin. Beberapa doktrin eskatologi terkandung
dalam surat ini, sedangkan surat utama (Roma dan Galatia) tidak memuatnya.
Walaupun begitu, Seluruh alasan di atas dirasa tidak cukup kuat karena hanya
didasarkan pada bukti internal tanpa diperkuat bukti external. Tetapi sejauh ini kita
telah membuktikan keunggulan bukti internal diatas bukti eksternal dalam meneliti
naskah surat-surat Paulus. Mengenai hal ini ada satu hal yang menarik, yaitu bagian
2:14-16. Kita mendapati pilihan, Bila tidak mengakui keyahudian Paulus, maka kita
harus menganggap bagian tersebut sebagai interpolasi non Pauline. Bagian ini tampak
tidak sejalan dengan alur surat, terlihat menginterupsi 2:13 dan 2:17. Bagian ini juga
memuat ekspresi anti-semitik yang mungkin ditulis orang selain Paulus. Menurut
Baur, bagian ini dipengaruhi oleh Kitab Kisah Rasul, dimana di sana kaum Yahudi
keruntuhan kuil Jerusallem. Berbagai interpretasi telah dilakukan terhadap bagian ini
Dalam hal kesatuan, beberapa sarjana juga mencurigai bahwa surat ini terdiri
atas beberapa surat; surat pertama adalah 1.1-11, 12; 2.17 – 3.4, 11-13; sedangkan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan tekanan dalam surat
I Tesalonika dan II Tesalonika namun ini tidak berarti bahwa ada perbedaan pendapat.
Surat I Tesalonika dan II Tesalonika saling melengkapi dan bahwa keduanya di tulis
oleh Paulus.
Surat 1 Tesalonika dan juga 2 Tesalonika ditulis pada waktu Paulus melayani
di Korintus. Tetapi surat-surat ini ditulis menjelang akhir pelayanannya di sana, yaitu
pada permulaan tahun 52.11. Ketepatan waktu dan penulisan ini dibuktikan dalam
perjalanan misi Paulus dan sejarah umum kekaisaran Romawi. Pertama, dari
perjalanan ke Atena,13 setelah melayani dan bersoal jawab dengan Epikorus dan
Stoa,14 kemudia Paulus menuju Korintus15, disana ia tinggal di rumah Akwila yang
juga adalah seorang tukang kemah,16 Akwila adalah seorang Yahudi yang sudah
percaya kepada Kristus. Paulus bergabung dengan Akwila dan isterinya Priskila untuk
10
file:///C:/Users/asus/Downloads/Surat%20kepada%20Jemaat%20Tessalonika%20_%20Sadn
esssystem's%20Official%20Blog.html Diakses pada 13-3-19
11
Ola Tulluan, Introduksi Perjanjian Baru , Jawa Timur ; Depertemen Literatur YPPII) ,209
12
Band. Kis. 17:10-15
13
Band. Kis. 17:16-34
14
Band. Kis. 9:28; 17:16-18
15
Band. Kis. 18:1-7
16
Band. Kis. 18: 1-4
17
SKRIPSI
23
E. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan kitab II Tesalonika dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
sebagai berikut :
a. Dalam fasal yang pertama, Paulus menghibur orang-orang Kristen di Tesalonika yang
kedatangan Tuhan Yesus. Maksud Paulus adalah menghibur mereka untuk bertahan
pengajaran yang salah tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua. Pengajaran-
c. Fasal tiga secara khusus memberi nasehat tentang masa menanti-nanti kedatangan
Tuhan Yesus. Nasihat-nasihat itu menyangkut hidup dan tingkah laku orang-orang
Kristen.19
Pada zaman Paulus kota Tesalonika adalah kota perdagangan dan pelabuhan yang
18
Band. Kis. 18:12
19
Ola Tulluan, Introduksi Perjanjian Baru , Jawa Timur ; Depertemen Literatur YPPII ,215-
216
20
Charles Ludwig, Kota-kota Pada Zaman Perjanjian Baru, 64-70
24
dengan Timur melewati kota itu. Tesalonika didirikan pada tahun 315 B.C. oleh
makedonia setelah Alexander Agung meninggal pada tahun 332 B.C. Kassander
menamai kota itu Tesalonika, yaitu nama istrinya. Kemudian Tesalonika menjadi
Orang-orang Romawi memasuki dan menjalani Makedonia pada tahun 168 B.C.,
dan tidak lama kemudian Tesalonika menjadi ibukota propinsi Makedonia. Itulah
status Tesalonika pada waktu Paulus melayani di sana. Pada zaman sekarang kota itu
bernama Saloniki.
dengan tulisan Ola Tulluan.22 Garis besar surat II Tesalonika adalah sebagai berikut
KATA PENDAHULUAN
21
Ola Tulluan, Introduksi Perjanjian Baru,, (Jawa Timur ; Depertemen Literatur YPPII) ,201
22
Ola Tulluan, Introduksi Perjanjian Baru , Jawa Timur ; Depertemen Literatur YPPII) ,209
25
13-17 )
PENUTUP 3 : 16-18. 23
Dalam bagian ini, penulis akan menjelaskan tentang konteks dekat dan konteks
jauh, dalam hal ini surat II Tesalonika 3 : 1 dengan tujuan untuk membahas hubungan
antara perikop tertentu dengan seluruh perikop disekitar teks tersebut.24 Kata konteks
berasal dari dua kata Latin, Con yang berarti bersama-sama atau menjadi satu, dan
bagian Alkitab yang ingin di tafsir dengan sebagian atau seluruh Alkitab. Biasanya
analisis konteks dapat dibagi dalam pengertian sempit atau dekat, luas atau jauh.
Analisis konteks dalam pengertian sempit atau dekat adalah konteks yang menunjukan
pada bagian ayat berkisar sebelum dan sesudah ayat yang ingin ditafsir. Penyelidikan
konteks dekat penting karena membantu penafsir memastikan bagian Alkitab yang
ingin ditafsir merupakan unit yang utuh.26 Sedangkan analisis konteks dalam
23
Ibid., 214-215
24
Henry A Virkler & Karelynne Gerber Ayayo, Hermeneutik, (Yogyakarta : Andi, 2015),76
25
Hasan Susanto, Hermeneutik : prinsip dan metode penafsiran Alkitab, (Malang; Seminari
Alkitab Asia Tenggara, 1986,),205
26
Ibid,…300
26
pengertian luas atau jauh adalah analisa yang menyelidiki konteks yang agak luas atau
1. Konteks Dekat
Konteks dekat dari teks II Tesalonika 3:1 adalah dari teks II Tesalonika 2:17
“kiranya menghibur dan menguatkan hatimu dalam pekerjaan dan perkataan yang
baik” . dimana konteks ini berbicara tentang penguatan dari rasul Paulus kepada jemaat
di Tesalonika untuk tetap setia dalam menantikan akan kedatangan Tuhan yang kedua
kali, walaupun selain itu, Paulus tetap meminta dukungan dari orang-orang Tesalonika
untuk tetap dengan setia dan tekun agar semua pekerjaan pemberitaan injil itu dapat
2. Konteks Jauh
Dalam 2 Korintus 1 : 11 dimana dalam teks ini Paulus berbicara juga tentang
doa dan hubungan dari saling mendoakan yang mereka lakukan. Pertama-tama Paulus
bersyukur atas dukungan dari jemaat di Korintus atas dukungan mereka dalam doa dan
beberapa upaya nyata yang mereka lakukan untuk mendukung pelayanan Paulus dan
rekan. Dari sini kita bisa melihat kuasa doa yang tidak pernah lekang oleh waktu, yang
terjadi pada zaman perjanjian lama, perjanjian baru, bahkan pada zaman sekarang ini.
Doa adalah saluran berkat yang pasti, dan doa adalah cara terutama untuk
menjadi berkat bagi orang lain. Doa merupakan pemberian kuasa Allah untuk menjadi
27
Ibid,…205
27
khusus yang berkaitan dengan doa. Ajaran-ajaran ini adalah sebagian dari ajaran-Nya
Dalam buku Interlinear Greek-English New Testamen, struktur teks asli surat
28
Wesley L Duewel, Menjangkau Dunia Melalui Doa, ( Bandung Yayasan Kalam Hidup.),31
28
CSP BX PA OP2-PA.29
kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu.30
Dalam bagian ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan dalam bentuk
a. Berdoalah
(proseukhomai ) ditulis dalam bentuk verb imperative present middle 2nd person
plural31 dari kata (roseu,comai) yang berarti to Pray “untuk berdoa atau mendoakan”
, dalam PB kalimat atau kata ini digunakan sebanyak 85x. bentuk kata Yunani yang
29
Hasan Susanto, Perjanjian Baru Inerlinear : Yunani –Indonesia,…,1103
30
______, Lembaga Alkitab Indonesia, (Jakarta: LAI,200), 249
31
Hasan Susanto, Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi Jilid II,
(Jakarta: LAI,203) , 676
29
dan bukan hanya satu kali dengan tujuan penyebaran berita Injil atau kabar baik.
dengan bentuk yang lebih menunjukan permintaan seperti “ tolonglah, doakan kami”
berdoalah untuk kami diterjemahkan sebagai “berbicaralah kepada Allah untuk kami”
atau “berbicaralah dengan Allah mengenai kebutuhan kami”.32 Artinya dalam teks ini
Paulus mengajarkan kepada jemaat di Tesalonika dan juga kita untuk mendoakan
dengan sungguh-sungguh semua syafaat-syafaat yang ada dalam sebuah ibadah atau
persekutuan. Ini merupakan suatu permintaan Paulus yang sangat baik, karena ia tahu
bahwa pekerjaan pemberitaan Injil yang ia lakukan tidak akan mengalami peningkatan
dan tidak dapat berjalan sendiri tanpa doa dan dukungan dari jemaat-jemaat yang
Kristus Yesus, yang telah mati bahkan lebih dari itu , yang telah dibangkitkan,
duduk di sebelah kanan Allah dan juga berdoa syafaat bagi kita (Roma 8;34) Ia yang
berdoa syafaat juga adalah ia yang pernah menanggung semua kesesakan, penderitaan
dan dosa umat-Nya, sehingga Ia paling menyelami doa-doa yang mereka naikan.
Selain itu oleh kemenangan-Nya atas dosa dan maut, Ia berdoa dengan otoritas
tertinggi.33
Dalam delapan dari ketiga belas suratnya, Paulus secara tegas memohon agar
jemaat berdoa bagi dia dan koleganya. Permohonannya terkadang bersifat umum
bahwa permohonan serupa ditunjukan kepada enam jemaat bahwa doa bagi orang lain
32
Paul Ellingworth, surat-surat Paulus kepada jemaat di Tesalonika (Jakarta, LAI,2001),123
33
J Knox Chamblin, Paulus dan Diri, (Surabaya: Momentum,2008 ),261
30
bernilai secara kuantitas maupun kualitas. Ia meminta jemaat berdoa supaya Injil bisa
berkembang melalui kerja kerasnya dan supaya pihak lawan, baik manusia maupun
Menurut Augustinus “pengaturan terbaik untuk berdoa adalah saat kita merasa
dikucilkan, diabaikan, dilucuti segalanya, termasuk kita bahkan tidah tahu apa yang
harus didoakan.”
b. Beroleh Kemajuan
(trekho) ditulis dalam bentuk verb subjunctive present active 3rd person singular dari
kata tre,cw digunakan sebanyak 20 x yang memiliki pengertian “to run” untuk
berlari.
Beroleh kemajuan atau terus tersebar dengan cepat (BIS) Paulus menunjukan
adanya unsur kemajuan penyebaran berita Kristen atau kabar baik yang terjadi dengan
cepat. Beroleh kemajuan secara harafiah berarti “berlari’ ini berarti bahwa
mengalami kemajuan dengan cepat jika dalam sebuah persekutuan itu ada orang-orang
yang bernyanyi, mendoakan, dan pergi untuk bersaksi akan firman tersebut.
Banyak orang-orang tertutup bagi Injil Kristus. Walaupun begitu Roh Kudus
tidak terikat ataupun terbelenggu. Ia dapat juga menembus tirai besi dan tirai bambu
jika anak-anak Allah berdoa dengan penuh iman dan dengan tekun maka percayalah
34
J Knox Chamblin, Paulus dan Diri, (Surabaya: Momentum,2008 ),263
31
Injil kerajaan Allah akan menyebar luas ke seluruh dunia. Karena walaupun hamba-
hamba Tuhan dapat ditawan tetapi Roh Kudus tidak dapat ditawan.
yakni supaya Firman Tuhan berkembang. Firman Tuhan dalam ayat ini berarti Injil
yang diberitakan oleh Paulus. Paulus berdoa supaya Injil berkembang dan Paulus
Itulah kehendak Tuhan pada masa sekarang juga, yaitu supaya kita berdoa dengan
c. Dimuliakan
bentuk verb indicative aorist passive 3rd person singular berasal dari kata doxa,zw
dengan mulia”.35
berarti bahwa berita ini dihormati dan diterima dengan rasa syukur.36
Kita tahu bahwa jemaat yang tidak bertambah atau berkembang, tak lama lagi
akan mati. Jemaat yang berdoa dengan sungguh-sungguh dan tekun akan mengabarkan
Jemaat yang mengabarkan injil pasti berkembang. Jemaat yang mengabarkan injil
35
Hasan Susanto, Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi Jilid II,
(Jakarta: LAI,203),223
36
Paul Ellingworth, surat-surat Paulus kepada jemaat di Tesalonika (Jakarta, LAI,2001),123
32
Semua anak Allah saling memerlukan doa syafaat. Paulus adalah rasul yang
besar, tetapi kebesarannya terletak pada hal ia harus senantiasa bersandar pada Allah.
Paulus tidak merasa dirinya lebih tinggi dari para anggota-anggota jemaat, melainkan
sama dengan mereka. Paulus tidak segan meminta agar mereka mendoakannya. Paulus
sudah mendoakan mereka dan sekarang ia meminta mereka mendoakan dia. Perkataan
Kita wajib berdoa supaya Firman Tuhan tersebar luas dan dipermuliakan.
menerima Firman itu dan diselamatkan. Itulah yang Paulus maksudkan dengan doa itu.
Kita harus senantiasa berdoa supaya Injil diberitakan kepada semua orang di
tempat. Doa semacam itu adalah doa syafaat; doa yang naik dari hati yang terbeban
untuk keselamatan jiwa-jiwa dan untuk pekerjaan Tuhan. Kelak di hadapan takhta
37
J Wesley Brill, Tafsir surat Tesalonika, (Bandung; Kalam Hidup,1979,),99-100
38
J Wesley Brill, Tafsir surat Tesalonika, (Bandung; Kalam Hidup,1979,),100
33
Roh kudus menyediakan wadah dan daya pendorong ibadah “penyataan kuasa
Roh ” penting bagi pemberitaan Injil yang efektif “sukacita Roh Kudus” merupakan
dampak dari menerima Injil (I Kor 2 : 4-5). Oleh Roh seseorang dipersatukan dengan
Kristus, sang Penebus dan diizinkan memanggil Allah “Bapa” . dalam “persekutuan
dengan Roh Kudus ” orang percaya mengalami “Anugerah Tuhan Yesus Kristus” dan
Maka tidak ada alasan bagi kita para hamba-hamba Tuhan atau mahasiswa
sekolah tinggi theologia untuk tidak terlibat dalam doa dan ibadah yang kita ikuti
selama ini. Belajar dari semangat Rasul Paulus yang sepanjang masa pelayanan dan
para jemaat Tuhan untuk mendukung dalam pelayanan pekabaran Injil dengan cara
duduk diam dan berdoa dengan ketekunan dan kesungguhan hati masing-masing.
suratnya, agaknya masih teringat akan beberapa hal yang perlu di tuliskan kepada
jemaat di Tesalonika.40
rahmat Tuhan, demikian pula ia berharap supaya dibalik itu jemaat mau membantunya
dengan segenap tenaga rohaninya, demi mereka senantiasa meminta doa baginya dan
teristimewa pula bagi pekabarannya, kepada Bapa di surga. Doa itu sangat
39
J Knox Chamblin, Paulus dan Diri, (Surabaya: Momentum,2008 ),256
40
I H Enklaar, Surat-surat Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (Jakarta; BPK GUNUNG
MULIA, 1986,)103
34
dan kesusahan. Maksud yang terutama dari doa syafaat itu ialah ”supaya firman Tuhan
L. Kesimpulan
Menjadi orang Kristen berarti menjadi orang yang terus berdoa dan tugas untuk
melaksanakan doa dan ibadah merupakan suatu ciri khas semua orang kudus dari
Tugas dan tanggung jawab kita sebagai hamba Tuhan tidak hanya belajar akan
kebenaran Firman Tuhan, tetapi mewujud nyatakan kebenaran itu dalam pengabdian
kita kepada banyak orang dengan cara mendukung dengan sungguh-sungguh dalam
doa dan tidak bermalas-malasan untuk menghadiri ibadah ataupun persekutuan dimana
kita berada.
Wesley L Duewel mengatakan “ada sesuatu yang dapat anda lakukan untuk
menolong mereka, sesuatu yang sanggat berkuasa. Anda dapat berdoa setiap hari.
Tolonglah dengan segala daya upaya, namun yang terutama, berdoalah dengan
sungguh-sungguh agar Allah melindungi orang-orang yang baru percaya. Doa anda
Jadi jika kita memahami arti serta pengtingya sebuah doa yang dilakukan
dengan kesungguhan hati dan keseriusan maka kita pun harus melakukannya dengan
ketekunan dan kesungguhan hati. Ingat bahwa hanya sedikit waktu kita di dunia yang
41
Wesley L Duewel, Menjangkau Dunia Melalui Doa, ( Bandung Yayasan Kalam Hidup.),192 s
35
kita pakai untuk melayani Tuhan. Maka pergunakanlah itu sebaik-baik mungkin dan
“Firman dan penyembahan saling terjalin dan tidak bisa dipisahkan. Khotbah
adalah menyatakan nama Tuhan agar dikenal, dan penyembahan adalah memuji nama
Tuhan yang dinyatakan itu. Ibadah kita begitu miskin karena pengenalan kita akan
Kita harus mengabarkan Injil dengan disertai doa dan dengan bersandar kepada
Roh Kudus supaya Injil makin meluas. Doa berada di jantung pikiran dan tindakan
Paulus. Rasul Paulus menunjukan bahwa doa dan theology berjalan bersama.
Maka dari teks Firman Tuhan di atas kita belajar bahwa pentingya doa yang
kita lakukan. Apalagi doa yang kita lakukan itu berhubungan langsung dengan
Doa adalah nafas hidup orang percaya, dan di dalam ibadah, kita dapat
kesimpulan bahwa pentingnya mengikuti doa sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan.
Dan memberi hidup sungguh-sungguh dalam pelayanan agar kita dipakai Tuhan secara
luar biasa dan semuanya untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan.
42
Stott, between two worlds, 82-83