You are on page 1of 7

KALIMAT EFEKTIF

Gagasan atau pikiran seseorang dalam kegiatan komunikasi perlu dinyatakan kedalam bentuk kalimat.
Penyusunan kalimat harus memperhatikan kaidah-kaidah bahasa yang berlaku. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam penyusunan kalimat adalah: (1) unsur yang harus ada dalam kalimat, (2) kaidah
ejaan dan (3) kaidah pemilihan diksi dalam kalimat. (Akhadiah dkk.,1984/1985:1)

Kalimat yang disusun dengan benar secara gramatikal dan benar secara logical akan dapat dengan
mudah dipahami orang lain secara tepat. Kalimat seperti itu disebut dengan kalimat efektif. Sebuah
kalimat efektif harus bisa mewakili pikiran dan keinginan komunikator dan kalimat efektif harus disusun
dengan penuh kesadaran untuk mencapai kesepakatan.

Kalimat efektif dikenal dalam hubungan fungsi bahasa sebagai media komunikasi. Dalam hubungan ini
setiap kalimat terlibat dalam proses encoding dan decoding (penyampaian dan penerimaan). Sesuatu
yang disampaikan dapat berupa pemikiran, ide, atau gagasan, pesan, pengertian, atau sebuah informasi.

Sebuah kalimat disebut efektif bila mampu menciptakan proses penyampaian dan penerimaan itu
berjalan dengan sempurna. Kalimat efektif mampu membuat isi yang disampaikannya itu tergambar
jelas dan lengkap dalam pikiran komunikan, persis yang dipikirkan komunikator.

Kalimat efektif adalah kalimat yang tepat mengenai sasaran, kalimat yang komunikatif, kalimat yang
mudah dipahami. Kalimat efektif adalah kalimat yang mudah dipahami dan pemahaman
pendengar/pembaca (komunikan) persis seperti yang ada dalam pikiran pembaca/penulis.

Ciri-ciri kalimat efektif:

1. Kelogisan, digunakan sebagai ide yang ada di dalam kalimat itu dapat diterima akal sehat dan
sesuai ejaan yang berlaku. Kalimat yang benar secara gramatikal bisa menjadi kalimat tidak
efektif.

Contoh: pencuri berhasil ditangkap polisi, (1) di atas tidak ada yang salah. Akan tetapi, jika dilihat
dari segi logika, kalimat itu terasa janggal dan tidak logis. Ketidaklogisan itu terdapat pada kalimat
berhasil karena pencuri yang ditangkap polisi tentu bukan suatu keberhasilan, melainkan kegagalan.
Kalimat tersebut akan logis bila diubah menjadi:

(1a) polisi berhasil menangkap pencuri atau

(1b) pencuri berhasil melarikan diri dari kejaran polisi.

2. Kehematan, sebagai penghindaran penggunaan kata,frasa atau bentuk lain yang tidak perlu,
tidak menyalahi kaida tatabahasa dan tidak sampai mengubah makna. Upaya untuk melakukan
penghematan yaitu: Pengulangan subjek yang tidak diperlukan.

Contoh: “karena saya datang agak terlambat, saya tidak dapat mengikuti acara pertama”. Kata saya
yang berfungsi sebagai subjek pada anak kalimat tidak diperlukan karena subjek yang sama sudah
disebutkan pada induk kalimatnya. Penyebutan kata saya pada anak kalimat itu menjadi
pemborosan yang sebaiknya dihindari. Kalimat tersebut dapat diperbaiki seperti: “karena saya
datang agak terlambat, saya tidak dapat mengikuti acara pertama”

3. Kecermatan, dimaknai tidak menimbulkan pengertian ganda dan tepat dalam pilihan kata.

Contoh: “Beliau adalah istri Pak Camat yang baru”. Kalimat di atas mempunyai penafsiran ganda,
yaitu siapakah yang baru? Pak Camat itu baru menikah atau baru dilantik menjadi Camat?. Untuk
menghindari penafsiran ganda tersebut, perlu digunakan tanda hubung (-). Kalimat tersebut bisa
diperbaiki seperti: “Beliau adalah istri- Pak Camat yang baru (bila yang baru adalah istrinya). Atau
“Beliau adalah istri pak Camat-yang baru (bila yang baru adalah jabatan camatnya).

4. Kesepadanan , sebagai keseimbangan antara pikiran dengan struktur bahasa yang digunakan.
Kalimat sepadan memiliki subjek dan predikat yang jelas. Kalimat dapat dilakukan dengan
menghindarkan penggunaan kata depan pada, kepada, bagi, di, untuk, dalam.
5. Kepaduan, yaitu kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikan
tidak terpecah-pecah dan tidak bertele-tele.
6. Kepararelan, sebagai kesamaan atau kesejajaran bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu.
Hal tersebut berarti jika kalimat pertama menggunakan ungkapan nominal maka kalimat kedua,
ketiga dan seterusnya harus menggunakan ungkapan nominal.

PARAGRAF

Paragraph adalah seperangkat kalimat yang tersusun logis-sistematis dan merupakan satu kesatuan
ekspresi pikiran yang relevan serta mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan
(Tarigan,2008:5)

Struktur paragraph terbentuk dari pengembangan kalimat topic dengan kalimat-kalimat penjelas.
Kalimat topic dapat diletakkan pada awal, akhir serta awal dan akhir.

Paragraph yang kalimat topiknya terletak pada awal paragraph disebut dedukatif,paragraph yang
topiknya berada di tengah disebut paragraph ineratif, kalimat topic yang terletak di akhir kalimat disebut
induktif dan kalimat topic yang terletak di awal dan di akhir di sebut paragraph campuran.

Penulisan paragraf tidak hanya terfokus pada pengembangan paragraf tapi juga harus memiliki
kriteriakriteria yang diperlukan untuk membangun paragraf yang baik. Kriteria tersebut yaitu kesatuan
(kohesi) dan kepaduan (koherensi) (Mustakim, 1994: 115-116). Penulis yang menulis paragraph dengan
baik dapat memudahkan pembaca untuk memahami tulisannya, sehingga tulisan dapat tersampaikan
sesuai dengan maksud penulis.

Bagian-bagian paragprah terdiri dari:

1. Kalimat utama: mengandung gagasan utama mengenai suatu topic yang sedang dibahas didalam
suatu paragraph.
2. Kalimat penjelas: berfungsi menjelaskan kalimat utama. Kalimat penjelas mengandung gagasan
penjelas, gagasan yang menjelaskan suatu gagasan utama.
3. Gagasan utama: gagasan yang dibahas dan menjadi inti dasar pengembangan sebuah paragraph,
letaknya dapat ditentukan di awal, di akhir atau di awal dan akhir. Dalam gagasan utama
menyatakan hal-hal umum yang merangkum seluruh gagasan yang ada dalam suatu paragraph.
4. Gagasan penjelas: berfungsi menjelaskan gagasan utama. Gagasan ini umumnya dinyatakan
oleh lebih dari satu kalimat. Kalimat yang mengandung penjelasan disebut kalimat penjelas.

Ciri-ciri paragraph:

 Setiap paragraph mengandung makna, pesan pikiran, ide pokok pikiran atau ide pokok yang
relevan dengan ide pokok keseluruhan karangan
 Paragraph umumnya dibangun oleh sebuah kalimat
 Paragraph adalah satu kesatuan ekspresi pikiran
 Paragraph adalah satu kesatuan koheren dan padat
 Kalimatnya tersusun secara logis dan sistematis

Jenis-jenis paragraph:

 Paragraph eksposisi: paragraph yang bertujuan menerangkan suatu pokok persoalan yang dapat
memperluas wawasan pembaca.
 Paragraph deskriptif: paragraph yang menggambarkan suatu keadaan atau peristiwa sehingga
pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, dan merasakan serta mengalami peristiwa
tersebut.
 Paragraph persuasi: paragraph yang isinya dapat mempengaruhi atau membujuk pembaca
untuk tertarik dengan gagasan atau ajakan yang dibuat penulis
 Paragraph argumentatif: paragraph yang isinya dapat meyakinkan pembaca sehingga
memperoleh dan menerima gagasan dalam sebuah karya yang dibuat penulis
 Paragraph naratif: paragprah yang isinya menceritakan suatu peristiwa atau sebuah masalah,
sehingga membuat pembaca menjadi terhibur atau terharu.

Fungsi:

1. Mengeskpresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan kedalam
serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.
2. Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi kalangan yang terdiri dari beberapa
paragraph. Berganti paragraph berarti berganti pikiran.
3. Memudahkan organisasi gagasan bagi penulis dan memudahkan pemahaman bagi
pembacanya.
4. Menampung petikan pikiran atau ide pokok
5. Alat untuk memudahkan pembaca memahami jalan pikiran pengarang
6. Pedoman bagi pembaca untuk mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang
7. Alat untuk menyampaikan ide pokok pengarang kepada pembaca.
JENIS TULISAN

Menulis atau mengarang adalah menuangkan gagasan, pendapat gagasan, perasaan keinginan, dan
kemauan, serta informasi ke dalam tulisan dan mengirimkannya kepada orang lain (Syafie’ie, 1988:78)

Penggolongan tulisan berdasarkan bentuknya:

 Narasi adalah cerita yang didasarkan pada kronologi suatu peristiwa. Narasi bisa bersifat fakta,
misal biografi, autobiografi atau kisah pengalaman (narasi ekspositoris). Narasi juga bisa juga
berisi cerita rekaan seperti yang biasanya terdapat pada cerita novel atau cerpen (narasi
imajinatif)
 Deskripsi adalah karangan yang menggambarkan suatu objek yang berdasarkan hasil
pengamatan, perasaan, dan pengalaman penulisnya. Tujuannya agar pembaca memperoleh
kesan atau citraan yang sesuai dengan pengamatan, perasaan, dan pengalaman penulis,
sehingga seolah-olah pembaca melihat, merasakan dan mengalami sendiri objek tersebut.
 Argumentasi adalah karangan yang berisi sikap, pendapat, atau penilaian terhadap suatu hal
yang disertai dengan alasan, bukti-bukti dan pernyataan-pernyataan yang logis. Tujuannya
adalah berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran pendapat pengarang.
 Eksposisi adalah karangan yang memaparkan atau menjelaskan secara terperinci, dengan tujuan
memberikan informasi dan memperluas pengetahuan kepada pembacanya. Eksposisi
dikembangkan dengan susunan yang logis dengan menggunakan pola pengembangan gagasan
seperti definisi, klasifikasi, ilustrasi, perbandingan dan pertentangan. Eksposisi biasanya
digunakan pada karya-karya ilmiah seperti artikel ilmiah pada surat kabar atau majalah,
makalah, skripsi, tesis, dan desetasi.
 Persuasi adalah karangan yang bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu.
Karangan ini biasanya berisi ide, gagasan, atau pendapat penulis disertai ajakan kepada orang
lain. Disini pengarang mengharapkan adanya sikap motoric berupa gerakan yang dilakukan oleh
pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya dan pembaca yakin bahwa
ide, gagasan atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.

Tulisan berdasarkan jenis:

 Fiksi
Ciri-ciri/ karakteristik:
- Tulisan berdasarkan imajinasi, khayalan, namun tetap berdasar pada gagasan nyata
- Menggunakan gaya bahasa

Tulisan fiksi meliputi:

- Prosa. Contoh novel, cerpen, drama, fiksi ilmu


- Puisi.
 Non fiksi
Ciri-ciri/karakteristik:
- Tulisan berdasarkan fakta dan data
- Disampaikan dalam bahasa yang sederhana, tidak menggunakan gaya bahasa sastra

Tulisan non fiksi meliputi:

- Tulisan ilmiah
- Tulisan informative
- Reportase
- Esai
- Artikel
- Opini
 Faksi
Adalah tulisan yang merupakan gabungan dari fiksi dan non fiksi. Tulisan ini disusun berdasarkan
data dan fakta, namun disajikan mirip dengan kisah seperti layaknay cerpen atau novel. Contoh:
kisah sejarah nabi SAW dengan sahabatnya

Tulisan berdasarkan ragamnya:

 Faktawi (fakta)
 Khayal (imajinasi)

Tulisan berdasarkan macamnya:

 Tulisan kependidikan
 Tulisan penelitian

Tulisan berdasarkan rumpunnya:

 Rumpun yaitu sekumpulan bahasa-bahasa yang mempunyai perintis yang sama yaitu bahasa
purba.
 Tulisan kesarjanaan, contoh: makalah, skripsi, tesis, atau desetasai
 Tulisan didaktik, contoh: diktat kuliah dan buku pelajaran
 Tulisan referensi, contoh: kamus dan ensikopedi
 Artikel jurnal ilmiah
 Makalah seminar
 Naskah penelitian (Nurudin, 2010:56)

RINGKASAN DAN ABSTRAK

Ringkasan yaitu menyajikan kembali sebuah tulisan yang panjang ke dalam bentuk yang pendek
Tindakan meringkas dapat dilakukan terhadap berbagai jenis teks, seperti novel, buku laporan tahunan
dan sebuah bab pada sebuah buku.
Cara meringkas yang baik, cara yang dapat dilakukan oleh penulis adalah menghilangkan segala macam
‘hiasan’ dalam teks yang akan diringkas.

Ciri-ciri ringkasan:

1. Penulis harus mempertahankan urutan pikiran dan cara pandang penulis asli
2. Penulis harus netral, tidak memasukan pikiran, ide, dan opini kedalam ringkasan tersebut
3. Ringkasan harus mampu mewakili gaya asli penulisnya.

Abstrak adalah karangan ringkas berupa rangkuman,


Hal yang diperlukan dalam ringkasan:
1. Latar belakang atau alasan atas topic yang telah dipilih
2. Tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis
3. Metode atau bahan yang digunakan dalam penelitian
4. Kesimpulan atas penelitian

Panjang pendek sebuah abstrak amat ditentukan oleh tujuannya. Apabila abstrak tersebut ditulis untuk
keperluan jurnal, maka panjangnya antara 75 sampai dengan 100 kata, sedangkan untuk skripsi 200
sampai 250 kata.
DAFTAR PUSTAKA

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/196711031993032-
NOVI_RESMINI/KALIMAT_EFEKTIF.pdf

http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/mdk/article/download/3132/2377

https://katadata.co.id/amp/safrezi/berita/61e4b9f63bc03/paragraf-adalah-kumpulan-kalimat-pahami-
ciri-bagian-dan-jenisnya

https://www.scribd.com/document_downloads/direct/310472153?
extension=pdf&ft=1646414995&lt=1646418605&user_id=489066581&uahk=u75RSib-
0W3ON375Gh9OW-g-wh4

You might also like