You are on page 1of 4

Peran Dakwah Humanistik Dalam Penanaman Sikap Moderasi Beragama

(Studi Fenomenologi Komunitas GUSDUR-ian UIN Walisongo)

zakiyatul fikriyah

Latar Belakang

Pada dasarnya, berdakwah merupakan salah satu kewajiban yang diembankan Allah pada
setiap umat-Nya. Kewajiban dakwah di sini dimaknai berdasarkan terminologi dakwah itu
sendiri yakni sebagai kegiatan untuk menyeru pada yang baik dan mengajak untuk menjauhi
kemunkaran. Islam itu rahmatallilalamin yang memiliki ajaran yang bersifat universal dan
komprehensif, di mana pada bagian tertentu terdapat prinsip-prinsip dakwah yang bersifat
eksklusif (akidah) dan pada bagian-bagian lainnya (hubungan sosial) bersifat inklusif. Bangsa
Indonesia merupakan bangsa majmuk atau beragam, dengan berbagai keanekaragaman inilah
yang menjadi hal yang menarik untuk selalu kita pelajari dalam segala hal, terutama dalam hal
agama. Indonesia yang memberikan kebebasan kepada rakyat Indonesia dalam memeluk salah
satu agama, dan semboyan ` Bhineka Tunggal Ika` yang memiliki makna yang penting bagi
hidup di Indonesia.

Terlepas dari semua itu,anggapan dan sikap bahwa `kelompokku lebih hebat apabila
dibanding dengan kelompok lain` selalu berbanding lurus dengan pola penyebaran Islam yang
keras‟ dan seringkali dianggap meresahkan bagi masyarakat ,bahkan intern umat Islam sendiri.
Inilah yang kemudian memunculkan aksi radikalisme yang dalam, tingkat terparah diwujudkan
dalam aksi terorisme, sebagaimana terjadi pada beberapa aksi bom bunuh diri, salah satunya di
Bom Thamrin. Said Aqil Siradj ketua PBNU masa itu, berpendapat bahwa "Kalau agama mulia,
tapi cara dakwahnya keras, radikal. Itu justru malah mencoreng, mengotori, menghancurkan
kemuliaan-Islam,"

Demi menjawab permasalahan-permasalahan yang ada saat ini, yang mana ini berkaitan
dengan dakwah humanistik, maka peneliti memilih Gusdurian UIN Walisongo sebagai objek ,
yang memiliki sisi objektivitas dan mempunyai data yang diperlukan dalam penelitian ini,
Dakwah humanistik tersebut nantinya akan menjadi sebuah doktrin pemahaman yang di
tanamkan terhadap sikap bermoderasi beragama. Penelitian ini difokuskan pada penanaman
sikap dengan dakwah humanistic yang mana ajaran-ajaran yang bersifat inklusif hendaknya
ditumbuh-suburkan dalam berbagai sektor kehidupan terutama social dengan cara-cara yang
bijaksana, sehingga dapat membuahkan keamanan dan kenyamanan, serta kemakmuran hidup
bersama.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas maka rumusan permasalahn kami adalah
“Bagaimana konsep dakwah humanistic yang cocok dalam membangun toleransi Antar Umat
Beragama pada Komunitas GUSDURian UIN Walisongo? Dan apa saja peran dan isu yang
dikembangkan oleh Komunitas GUSDURian UIN Walisongo dalam gerakan sosial-
kemasyarakatan?

Tujuan dan kegunaan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep dakwah humanistic yang cocok
dalam membangun toleransi antar umat beragama pada komunitas gusdurian UIN Walisongo.
Dan apa saja peran dan isu yang dikembangkan oleh komunitas gusdurian UIN Walisongo dalam
gerakan sosial-kemasyarakatan. Secara praktis penelitian ini berguna sebagai bahan informasi
dakwah yang menggunakan strategi guna mencapai tujuan menyebarkan agama damai sesuai
ajaran agama. Secara teoritis penelitian ini diharapkan mampu memberikan khasanah ilmu
pengetahuan dalam pribadi manusia dan bidang kegiatan dakwah Islam yang nantinya akan
menjadi suatu ajaran yang tidak menggantungkan diri pada doktrin-doktrin yang tidak
memberikan kebebasan kepada individu.

Kerangka Konseptual

Agar tidak terjadi suatu kesalah pahaman serta memiliki kedalaman fokus, maka
penelitian ini akan mengkaji pada isi buku termaktub dengan tema-tema terpilih yang memiliki
kaitan erat dengan Dakwah Humanis.

A) Dakwah Humanis

Prof. Dr. M. Quraish Shihab mengatakan, dakwah adalah seruan atau ajakan menuju
keinsyafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik
terhadap pribadi maupun masyarakat (Safri, 2007: 3). Selanjutnya humanisme dapat diartikan
sebagai kesetiaan kepada manusia atau kebudayaan (Mas‟ud, 2002: 17). Dakwah humanis
sebagaimana dikutip Bukhari dari Muhbib Abdul Wahab (2012), adalah dakwah yang
mencerdaskan dan mencerahkan umat, bukan dakwah yang membodohi masyarakat. Dakwah
yang mendidik dan mendewasakan masyarakat, bukan menghardik dan membinasakan. Dakwah
yang sifatnya persuasif, bukan provokatif.

Berdasarkan hal di atas, maka definisi konseptual yang ada pada penelitian ini membuat
batasan serta fokus dalam penelitian dalam wujud dakwah humanis yang diimplementasikan dan
ditanamkan alam sikap moderasi beragama. Artinya, jika berkaca dari pengertian di atas, dakwah
humani yang dijadikan doktrin-doktrin yang sifatnya tidak otoritatif yang bertentangan dengan
prinsip dasar humanisme, yang dengan senantiasa memberikan kebebasan kepada setiap individu
dalam menentukan pilihan hidup, bail dalam beragama, berpendapat maupun dalam menuntut
haknya, namun nilai-nilai dasar kemanusiaan dan hak-hak orang lain tetap diperhatikan Dengan
adanya batasan terhadap fokus kajian tersebut, maka diharapkan mampu mendapatkan hasil yang
komprehensif dalam penelitian ini.
Metodelogi Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian dengan lebih menekankan
analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika
dengan menggunakan logika ilmiah (Azwar, 1998: 5). Maka penulis menggunakan metode
induktif berfikir dari yang khusus menuju pada yang umum, pendekatan yang penulis gunakan
untuk mengetahui penerapan dakwah humanis dalam penerapan sikap moderasi beragama
komunitas Gusdurian UIN Walisongo adalah analisis isi. Analisis isi (content analysis) adalah
suatu teknik penelitian dengan menggunakan penganalisisan terhadap suatu makna atau pesan
untuk menarik suatu kesimpulan.

Peneliti menggunakan pendekatan fenomenologi pada penelitian ini. fenomenologi


merupakan pendeketan filsafat yang berpusat pada anilisis terhadap gejala yang menampakkan
diri pada kesadaran manusia. Kemudian metode analisis data dari penelitian ini menggunakan
deskriptif-analisis yang memberikan gambaran dari data yang diperoleh mengenai Komunitas
GUSDURian UIN Walisongo dalam membangun toleransi antar umar beragama kemudian
dianalisis menggunakan teori yang ada.

Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi yang di
dalamnya peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas individu-
individu di lokaksi penelitian, metode wawancara dengan wawancara dengan masyarakat, tokoh
agama dan penggerak komunitas gusdurian UIN Walisongo, yang terakhir dokumentasi yang
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang

Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh
dari hasil berupa catatan lapangan, wawancara, dan bahan yang lainnya, sehingga dapat mudah
dimengerti, dan tentunya dapat diinformasikan kepada banyak orang. Penelitian ini
menggunakan sistematika :

a. Resuksi Data, data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat
secara teliti dan rinci. Dalam hal ini, yang menjadi hak-hak pokok adalah konsep dakwah
humanistic yang cocok dalam membangun toleransi antar umat beragama pada komunitas
gusdurian UIN Walisongo. Dan peran dan isu yang dikembangkan oleh komunitas gusdurian
UIN Walisongo dalam gerakan sosial-kemasyarakatan.

b. penyajian data, dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk bagan,
uraian singkat, hubungan antar kategori, dan sejenisnya.

c. Gambar Kesimpulan/Verifikasi Langkah selanjutnya dalam analisis data kualitatif adalah


penarikan kesimplan dan verifikasi. Kesimpulan yang dikemukakan masih bersifat sementara,
dan akan berubah hingga ditemukan buktibukti kuat yang mendukung tahap pengumpulan data
berikutnya.

Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan, Bab ini penulis memaparkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, tinjaun pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulis.

Bab II Landasan Teori Bab ini akan membahas mengenai teori dakwah humanis, tentang
Komunitas Gusdurian UIN Walisongo, Kode Etik, Penjelasan 9 Nilai Utama Gus Dur, Program-
program kegiatan yang dilakukan dan kegiatan yang terlaksana di tahun 2021 dan Isu Gerkkan
Sosial komunitas gusdurian UIN Walisongo

Bab III Gambaran Umum Obyek Penelitian Bab ini akan membahas mengenai gambaran umum
konsep dakwah humanistic yang cocok dalam membangun toleransi Antar Umat Beragama pada
Komunitas GUSDURian UIN Walisongo, dan peran dan isu yang dikembangkan oleh
Komunitas GUSDURian UIN Walisongo dalam gerakan sosial-kemasyarakatan

Bab IV Penutup, dalam penutup ini nantinya berisi kesimpulan yang berisi inti dari pembahasan
penelitian, kesimpulan menjawab permasalahan yang ada dan juga berisi saran-saran dengan
mengacu pada hasil kesimpulan. Kemudian ada daftar pustaka dan data hasil observasi maupun
wawancara. Serta ada lampiran-lampiran, Dalam lampiran berisikan bukti surat ijin penelitian,
foto-foto (dokumentasi) dari lapangan penelitian dan daftar riwayat hidup penulis.

You might also like