Professional Documents
Culture Documents
Makalah 7
Makalah 7
ZAKAT FITRAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fiqh Zakat, Infak, Shadaqah dan Wakaf
Dosen Pengampu : Usfiyatul Marfu’ah, M.S.I
Di Susun Oleh :
1. Teguh Fredy Firgiyansyah (2001036005)
2. Aida Sa’adah (2001036020)
3. Dian Novita Sari (2001036022)
MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2021
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian zakat fitrah menurut bahasa berasal dari fi‟il madhi yakni fatara yang berarti
menjadikan, membuat, mengadakan, dan bisa berarti berbuka dan makan pagi. Sedangkan
menurut istilah, zakat fitrah adalah zakat yang dikeluarkan oleh seorang muslim dari sebagian
hartanya kepada orang-orang yang membutuhkan untuk mensucikan jiwanya serta menambal
kekurangan- kekurangan yang terdapat pada puasanya seperti perkataan yang kotor dan
perbuatan yang tidak ada gunanya.
Zakat bukan hanya sebagai dimensi ibadah saja tetapi juga dapat sebagai sarana
mengurangi kesenjangan antar masyarakat yang mampu maupun yang kurang mampu agar
mencapai keadilan sosial diantara dua golongan tersebut. Dengan itu seorang yang kurang
mampu akan dapat mengikuti kewajiban sosial dan merasa diterima keberadaannya
dilingkungan masyarakat dan membersihkan jiwa iri dengki kepada masyarakat yang kurang
mampu sedangkan untuk masyarakat yang mampu bisa menjadi pembersih hati dari sifat
mencintai harta yang berlebihan.
Zakat fitrah mempunyai fungsi antara lain fungsi ibadah, fungsi membersihkan orang
yang berpuasa dari ucapan dan perbuatan yang tidak bermanfaat, dan memberikan kecukupan
kepada orang-orang miskin pada hari raya Idul Fitri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Dasar Hukum Zakat Fitrah itu ?
2. Apa Syarat Wajib Zakat Fitrah ?
3. Bagaimana Mekanisme dan Kadar Zakat Fitrah ?
4. Kapan waktu Mengeluarkan Zakat Fitrah ?
5. Bagaimana Niat dari Zakat Fitrah ?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui dasar hukum zakat fitrah.
2. Dapat mengetahui syarat wajib dari zakat fitrah.
3. Mengetahui mekanisme dan kadar zakat fitrah.
4. Mengetahui waktu untuk mengeluarkan zakat fitrah.
5. Mengetahui niat zakat fitrah.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hukum Zakat Fitrah
Zakat fitrah disyari’atkan pada tahun kedua Hijriyah yaitu tahun di wajibkannya puasa
Ramadhan. Adanya zakat yaitu untuk menjadikan pensuci bagi orang yang berpuasa dari
perbuatan ataupun perkataan yang sia-sia dari perbutan keji yang mungkin dilakukan dalam
bulan puasa dan menjadi penolong bagi kehidupan orang fakir dan orang-orang yang berhajat,
yaitu tahun diwajibkannya puasa Ramadhan. (Ii, 2016)
Dalil dari Al-Qur’an yaitu firman allah dalam surat Al-A’la [87]: 14
قَدْا َ ْفلَ َح َم ْن تَزَ كى
Artinya: “Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan beriman).” (Al-A’la [87]:
14 )
Dalil hukum zakat fitrah : Hadis dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu; beliau mengatakan:
ط ْه َرة ً ِللصائ ِِم مِ نَ الل ْغ ِو ْ س ْو ُل هللا صل هللا عليه وسلم زَ كَاة َْالف
ُ ِط ِر َ فَ َر
ُ ض َر
Artinya: ‚Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitri, sebagai penyuci
orang yang berpuasa dari perbuatan yang menggugurkan pahala puasa ….‛ (HR Abu Daud
dan Ibnu Majah)
Zakat fitrah wajib ditunaikan pada bulan ramadhan dan diwajibkan kepada semua
muslim tanpa terkecuali, baik dewasa maupun anak-anak, laki-laki atau perempuan, merdeka
ataupun hamba sahaya yang masih memiliki perbekalan sampai hari raya idul fitri. Ini
merupakan suatu kekhususan untuk zakat fitrah.
Zakat fitrah oleh Rasulullah SAW disebut dengan zakat, karenanya termasuk ke dalam
perintah Allah dan karena sabda Rasulullah SAW faradha biasanya dalam istilah syara‟
dipergunakan untuk makna wajib. Selain itu Abu Aliah, Imam „Atha dan Ibnu Sirin juga
menjelaskan bahwa zakat fitrah itu wajib, sebagaimana dikemukakan dalam Bukhari. Ini
adalah mazhab Maliki, Syafi‟i dan Ahmad.
Ulama-ulama Hanafi mengemukakan bahwa zakat fitrah itu wajib. Menurut mereka,
wajib itu tengah-tengah antara fardhu dan sunnat. Wajib adalah sesuatu yang ditetapkan
berdasarkan dalil yang bersifat zhanni atau relatif, dan fardhu adalah sesuatu yang ditetapkan
berdasarkan dalil yang qath‟i atau pasti. Dan zakat fitrah itu diteteapkan berdasarkan dalil yang
bersifat zhanni atau relatif, bukan dalil yang qath‟i atau pasti.
Sesuai dengan pendapat para ulama- ulama di atas maka bisa di katakana bahwa zakat
fitrah itu hukumnya wajib bagi setiap muslim baik merdeka ataupun budak, laki-laki ataupun
perempuan, muda ataupun tua,
2. Syarat wajib zakat fitrah
Adapun syarat wajibnya zakat fitrah ialah sebagai berikut :
a. Merdeka Menurut kesepakatan ulama, zakat tidak wajib atas hamba sahayanya karena hamba
sahaya tidak mempunyai hak milik. Tuannyalah yang memiliki apa yang ada di tangan
hambanya. Begitu juga, mukatib (hamba sahaya yang dijanjikan akan dibebaskan oleh tuannya
dengan cara menebus dirinya) atau yang semisal dengannya tidak wajib mengeluarkan zakat,
karena kendatipun dia memiliki harta, hartanya tidak dimiliki secara penuh.
b. Islam Menurut ijma' zakat tidak wajib atas orang kafir karena zakat merupakan ibadah
mahdah yang suci sedangkan orang kafir bukan orang yang suci. Para fuqaha tidak mewajibkan
zakat atas orang kafir asli kecuali dalam dua hal, yaitu :
Pertama, menurut mazhab Syafi'i, tidak sedikit pun harta yang diambil dari mereka kecuali
dengan adanya perjanjian dikalangan mereka. Dengan demikian, jika seorang kafir telah
mengadakan perjanjian untuk menyerahkan hartanya sepersepulu, harta itu hendaknya
diambil.Namun jika tidak ada perjanjian diantara mereka, tidak sedikitpun harta yang diambil
dari kafir tersebut.
Kedua, menurut Abu Hanifah, Syafi'i dan Ahmad bin Hanbal berpendapat bahwa khusus orang
nasrani dari bani Tughlub zakatnya mesti dilipatgandakan karena zakat sebagai pengganti
upeti.
c. Baligh dan Berakal Keduanya dipandang sebagai syarat oleh mazhab Hanafi.Dengan
demikian, zakat tidak wajib diambil dari harta anak kecil dan orang gila sebab keduanya tidak
termasuk dalam ketentuan orang yang wajib mengerjakan ibadah, seperti salat dan puasa,
sedagkan menurut jumhur, keduanya bukan merupakan syarat.Oleh karena itu zakat wajib
dikeluarkan dari harta anak kecil dan orang gila.Zakat tersebut dikeluarkan oleh walinya.16
d. Harta yang dikeluarkan adalah harta yang wajib dizakati Harta yang dizakati disyaratkan
produktif, yakni berkembang sebab salah satu makna zakat adalah berkembang dan
produktivitas tidak dihasilkan kecuali dari barang-barang yang produktif.
e. Mencapai Nishab Maksudnya ialah standar minimum jumlah harta zakat yang telah
ditentukan syariat Islam.Jika kurang dari jumlah tersebut maka suatu harta tidak wajib
dizakati.Setiap jenis harta zakat memiliki nishab tersendiri.
f. Milik Penuh
Menurut Mazhab Hanafi berpendapat bahwa yang dimaksud milik penuh ialah harta yang
dimiliki secara utuh dan berada di tangan sendiri yang benar-benar dimliki.
g. Mencapai Haul. Haul adalah berlalunya masa 12 bulan qomariyah (1 tahun dalam hitungan
hijriah) sejak harta itu mencapai nishab, kecuali tanaman karena zakatnya wajib dikeluarkan
pada setiap panen.
h. Tidak Berhutang
Menurut Mazhab Hanafi berpendapat bahwa utang yang berkaitan dengan hak para hamba
mencegah kewajiban zakat, baik utang karena Allah.
i. Melebihi Kebutuhan Pokok Menurut Mazhab Hanafi mensyaratkan agar zakat yang wajib
dizakati terlepas dari utang dan kebutuhan pokok.Kebutuhan pokok ialah harta yang secara
pasti bisa mencegah seseorang dari kebinasaan. Sedangkan pada infaq dan shadaqah, Allah
SWT memberikan kebebasan pada pemiliknya untuk menentukan jenis, jumlah, waktu dan
pelaksanaan dari harta yang di infaqkan maupun di shodaqohkan. Yang terenting pada infaq
dan shodaqoh adalah dilakukannya secara ikhlas
Adapun syarat sahnya zakat, infaq dan shodaqoh adalah sebagai berikut:
a) Niat Orang yang membayar zakat disyaratkan bernat untuk membedakan antara ibadah wajib
dan sunah.
b) Penyerahan Kepemilikan Pemilih harta harus menyerahkan zakatnya kepada orang -orang
yang berhak menerima zakat
Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku ……(sebutkan nama),
fardhu karena Allah Taala.”
d. Doa niat zakat fitrah untuk anak laki-laki;
ْ ع ْن َولَ ِد
ﻱ … فَ ْرضًا هللِ تَعَالى ْ ن ََويْتُ أ َ ْن أ ُ ْخ ِر َج زَ كَاة َ ْالف
َ ِط ِر
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an waladi fardhan lillahi ta’ala
Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku ……(sebutkan nama),
fardhu karena Allah Taala.”
e. Doa niat zakat fitrah untuk orang yang diwakilkan;
هلل تَ َعالَى
ِ …) فَ ْرضًا..( ع ْن ْ ن ََويْتُ أ َ ْن أ ُ ْخ ِر َج زَ كَاة َ ْالف
َ ِط ِر
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an (……) fardhan lillahi ta’ala
Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk……..(sebutkan nama spesifik), fardhu
karena Allah Taala.”
f. Doa niat zakat fitrah untuk istri;