Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Sipil 1
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
METRO
2022
PELANGGARAN ETIKA PEMUTUSAN HUBUNGAN KONTRAK
SECARA SEPIHAK PROYEK PEMBANGUNAN KOS DE FREEZE
Abstract
TINJAUAN PUSTAKA
Pendekatan Etika
Teori-Teori Etika
1) Sebagai pihak owner, sudah menargetkan durasi waktu pengerjaan proyek namun
pihak kontraktor mengalami keterlambatan dalam pengerjaan proyek tersebut. Hal
tersebut sangat merugikan dikarenakan target yang tidak tercapai serta
memunculkan biaya yang lebih besar kedepannya.
2) Pihak owner merasa dirugikan karena keputusan kontraktoryang mengurangi
jumlah pekerja tanpa berdiskusi dengan owner karena hal tersebut membuat
pekerjaan menjadi semakin terlambat (tidak sesuai target yang telah disepakati)
dan melanggar kontrak yang ada.
1) Dalam perjanjian kontrak yang telah disetujui kedua belah pihak, menyebutkan
bahwa apabila ada sesuatu hal yang menghambat pekerjaan proyek, dan kontraktor
telah memberitahukan keterlembatannya, maka owner wajib menjawab maksimal
2 minggu, jika owner tidak menjawab dalam waktu tersebut, maka owner dianggap
setuju.
2) Kasus tesebut menunjukkan bahwa kontraktor telah melakukan kewajibannya
untuk melaporkan kepada owner tentang keterlambatannya, namun owner tidak
menjawab lebih dari 2 minggu, maka kontraktor menganggap bahwa owner setuju.
3) Pemutusan kontrak secara sepihak tidak dibenarkan karena merugikan salah satu
pihak dan tidak sesuai dengan isi kontrak yang apabila terdapat masalah akan
diselesaikan secara kekeluargaan.
4) Apabila terdapat keterlambatan maka akan dikenakan denda, bukan pemutusan
kontrak.
Owner
1) Etika Hak, dalam kasus diatas terlihat dari keputusan yang diambil owner dengan
mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan hubungan kerja dikarenakan waktu
yang terlambat (tidak sesuai schedule awal).
2) Etika Keutamaan,tidak diterapkan oleh owner yang seharusnya tetap memberi
tanggapan dan konfirmasi terhadap kendala yang dialami oleh pihak kontraktor.
KESIMPULAN
Dari kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai etika profesi haruslah
diterapkan dilingkungan dunia profesi. Penerapan etika yang tepat bisa meminimalisir
terjadinya perpecahan antara kedua belah pihak.
SARAN
Perlu dilakukan peninjauan lebih dalam berdasarkan data-data yang ada terhadap
kasus yang terjadi, sehingga kita dapat mempelajari segala aspek yang berkaitan dengan
etika profesi dengan lebih spesifik.
DAFTAR PUSTAKA
1) Abdulkadir Muhammad, 2006, Etika Profesi Hukum, Cetakan Ketiga, Penerbit PT. Citra
Aditya Bakti, Bandung.
2) Fuady, Munir, 2005, Profesi Mulia (Etika Profesi Hukum bagi Hakim, Jaksa, Advokat,
Notaris, Kurator, dan Pengurus), Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
3) Suci, Afred. Buku Ajar-Etika Profesi Teknologi Informasi.