You are on page 1of 5

TUGAS

METODOLOGI PENEKITIAN

OLEH
TRISNAWATI
JJ1A119321
PROMOSI KESEHATAN (2019)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KLB CAMPAK ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI DESA TALATA
KECAMATAN TINONDO KABUPETEN KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWEAI TENGGARA
Latar Belakang

Penyakit campak merupakan salah satu penyakit menular yang Penyakit campak merupakan salah
satu penyakit menular yang masih masih menjadi masalah kesehatan bayi dan anak. Penyakit tersebut
disebabkan oleh virus golongan Paramyxovirus. Pada tahun 2013, di dunia terdapat 145.700 orang
meninggal akibat campak, sedangkan sekitar 400 kematian setiap hari sebagian besar terjadi pada balita
(WHO, 2015)

Campak adalah penyakit menular dengan gejala prodomal. Gejala ini meliputi demam, batuk, pilek dan
konjungtivitis kemudian diikuti dengan munculnya ruam makulopapuler yang menyeluruh di
tubuh.kejadian campak disebabkan oleh adanya interaksi antara host, agent dan environment.
Perubahan salah satu komponen mengakibatkan keseimbangan terganggu sehingga terjadi campak.
Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian campak yaitu umur, status gizi, status imunisasi,
pemberian vitamin A, pemberian ASI eksklusif, kepadatan hunian, ventilasi, riwayat kontak,dan
pengetahuan ibu. Penyakit campak dapat mengakibatkan kematian. Terjadinya kematian dapat dipicu
dengan komplikasi penyakit yaitu bronkhopneumonia yang timbul akibat penurunan daya tahan anak
yang menderita campak.

Campak sangat mudah menular. Sebesar 90% penderita memiliki riwayat kontak dengan
penderita lain. Penyebaran virusterjadi melalui droplet besar dari saluran nafas, namun ada juga yang
menular melalui droplet kecil lewat udara yang dihirup. Orang yang pernah kontak dengan penderita n
biasanya tertular setelah 14-15 hari dari virus tersebut masuk. Masuknya virus campak pada pengungsi
dengan orang-orang yang rentan masih cukup tinggi sehingga dapat mengakibatkanKLB yang berat
dengan angka kematian yang tinggi. Sehingga riwayat kontak sangat berbahaya dan dapat menyebabkan
KLB. Anak yang pernah kontak dengan penderita campak meningkatkan 3,7 kali untuk menderita
campak dibandingkan yang tidak kontak.

Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia, pada tahun 2016 cakupan imunisasi campak di
Indonesia telah mencapai 93%, sedangkan untuk cakupan imunisasi campak untuk provinsi DKI Jakarta
telah mencapai 96,3% Pada tahun 2016, di Indonesia terdapat 12.681 kasus campak dan ternyata hanya
4.466 yang diberikan vaksinasi.8 Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Kembangan pada
tahun 2017 cakupan imunisasi MR masih cukup rendah yaitu sekitar 28,076%

Cara yang efektif untuk mencegah penyakit campak yaitu dengan imunisasi balita pada usia 9
bulan. Selama periode 2000-2013, imunisasi campak berhasil menurunkan 15,6 juta (75%) kematian
akibat campak di Indonesia(Kemenkes RI, 2015). Imunisasi campak membuat anak akan terlindungi dan
tidak terkena campak, karena imunisasi dapat memberikan kekebalan terhadap suatu penyakit
termasuk campak. tidak ada hubungan status imunisasi dengan kejadian campak (OR= 0,112). Namun,
Anak yang tidak diimunisasi akan berisiko sebesar 16,92 kali terkena campak dibandingkan yang
diimunisasi.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka pernyataan masalah dalam penelitian ini
adalah apa hubungan antara status imunisasi dengan kejadian campak pada anak usia dini di Kabupaten
Kolaka timur kelurahan Tinondo desa talata

Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
hubungan antara usia, status gizi, dan status imunisasi dengan kejadian campak pada balita
Kabupaten Kolaka Timur, kelurahan tinondo desa Talata

METODE PENELITIAN

A. Metode penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan case control. Jenis
data yang dikumpulkan adalah data sekunder secara retrospektif. Analisis data dilakukan secara
analitik dan disajikan dengan grafik dan naratif tabel dalam bentuk persentase. Lokasi
penelitian ini pengambilan data dilakukan secara retrospektif dari data sekunder (buku register
Balita di Puskesmas) se-Kecamatan tinondo, Kolaka timur pada tahun 2022 Populasi penelitian
ini adalah seluruh balita yang berobat ke Puskesmas di tinondo, Kabupaten kolaka timur pada
tahun 2022. Pada penelitian ini menggunakan total sampling karena jumlah kasus campak pada
balita sedikit (26 kasus). Kemudian untuk kontrol menggunakan random sampling. Sampel
penelitian ini adalah semua balita yang mengalami penyakit campak dan tidak mengalami
penyakit campak pada tahun 2022 terdiri dari 26 balita sebagai kasus dan 78 balita sebagai
kontrol. Variabel ini menggunakan variabel bebas (Independent Variable).

Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel
terikat (dependent variabel). Variabel bebas dalam peneltian ini adalah: usia, status gizi dan
status imunisasi. Variabel Terikat (Dependent Variable).Variabel yang nilainya dipengaruhi oleh
variabel bebas (independent varibel). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian
campakPengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi dengan menelusuri data balita
dengan kejadian campak di Kabupaten kolaka timur kecamatan tinondo periode 2022 di Dinas
Kesehatan Kabupaten Koltim. Data ditelusuri sesuai dengan variabel yang diteliti yaitu alat
pengumpul data menggunakan lembar ceklis

B. Populasi dan sampel

1) Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayiusia 9-12 bulandi Puskesmas Ngaglik I dan II
Kabupaten Sleman pada tahun 2019.

2) Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Dalam
penelitian ini sampel yang ditetapkan adalah bayi yang telah mendapatkan imunisasi campak,
tercatat di register puskesmas, dan bertempat tinggal di wilayah Puskesmas Tinondo

Proporsi status imunisasi campak pada balita

Status imunisasi Frekuensi Presentase

Tidak 9 25

Ya 95 75
Total 104 100

C. Variabel Penelitian

Terdapat dua variabel dalam penelitian ini

1. Variabel independen dalam penelitian ini adalah usia imunisasi campak.

2. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah penyakit campak

D. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian sangat diperlukan untuk menghindari kesalah pahaman
antara penulis dan pembaca yang terdapat pada judul penelitian “ FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KLB CAMPAK ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI DESA TALATA"

Variabel Definisi Instrumen Hasil ukur Skala

Depanden

Penyakit Hasil yang dilihat dari Format 0=ya Nominal


campak diagnosa akhir pengumpulan
1=tidak
dokteryang tercatat di data.
register puskesmas.

Independen

Usia Usia yang dilihat Format 0= Bayi imunisasi Nominal


imunisasi darirentankehidupan pengumpulan campak usia
campak yang diukur dengan data. kurang dari 9
hari, bulan, dan tahun bulan atau lebih
sejak dilahirkan yang dari 11 bulan
tercatat diregister
1=Bayi imunisasi
puskesmas
campak usia 9-
11 bulan.

You might also like