You are on page 1of 9

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI KERJA TIM

DAN EFEKTIVITAS TIM PROYEK PADA KERJA


KELOMPOK MAHASISWA PSIKOLOGI USD
R. Landung Eko Prihatmoko
Dosen Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma
Alamat Korespondensi: Kampus III, Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta
Email: landung.psi@usd.ac.id

ABSTRACT

This study aimed to determine the relationship between team work competence and project team
effectiveness involved in the students’ task group at the Faculty of Psychology, Sanata Dharma
University. The subjects were 86 students who attend courses on industrial and organizational
psychology at the undergraduate program in the psychology department at Sanata Dharma University.
The hypothesis was: there is a positive and significant relationship between team work competence
with project team effectiveness on industrial and organizational psychology at the undergraduate
program in the psychology department at Sanata Dharma University. Assuming test results on the
research has shown the situation of non-parametric. The hypothesis is proven, among others, (1)
there was a positive and significant relationship between team work competence and project team
effectiveness of students involved in the group task Class Industrial and Organizational Psychology
(pteamwork-competencies = 0,000 < 0,05; r = 0,573), ( 2) there was a positive and significant relationship on
each dimension of team work competence and project team effectiveness on students involved in the
group task Class Industrial and Organizational Psychology (((pinterpersonal-competencies = 0,000 < 0,05; r =
0,551) (pself management-competencies = 0,000 < 0,05; r = 0,467)).
Keywords: Project Team, Team Work Competence, Effectiveness Team, Working, Group, Student,
Psychology.

1. PENDAHULUAN 2008) mengemukan bahwa kompetensi adalah


“fundamental cluster of integrated knowledge, skills,
Visi Fakultas Psikologi Universitas Sanata and attitudes that are used inpractice application by
Dharma adalah “Menjadi fakultas yang memiliki the professional psychologists”. Supratiknya (2008)
keunggulan akademik-praktis dalam bidang ilmu mengemukakan bahwa kompetensi inti psikolog
psikologi yang mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan yang dimaksudkan antara lain adalah relasi, asesmen,
yang berorientasi pada ter wujudnya masyarakat intervensi, penelitian dan evaluasi, konsultasi dan
Indonesia yang berkepribadian utuh.” Salah satu pendidikan, ser ta manajemen dan super visi.
terjemahan visi tersebut dalam dharma pendidikan Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, terlihat
pergur uan tinggi adalah “Menyelenggarakan pula bahwa kompetensi, selain knowledge, skills, and
pendidikan akademik-praktis di bidang psikologi attitudes, juga melibatkan kebisaan (ability) sebagai
yang menghasilkan lulusan sebagai ilmuwan- praktisi sekuen dari pengetahuan dan keterampilan yang
yang kompeten, yang dijiwai semangat dialogis dan sudah terbentuk sebelumnya. Kebisaan berkaitan
cura personalis, serta mampu berkomunikasi baik dengan kemampuan mengaplikasikan keterampilan
intra dan antar pribadi maupun dengan khalayak yang sudah dimiliki sebelumnya.
luas.” (Buku Pedoman Prodi Fakultas Psikologi, Salah satu kompetensi yang harus dimiliki
2014). Uraian-uraian tersebut menunjukkan dengan lulusan psikologi adalah kemampuan bekerja tim.
jelas bahwa target menjadi ilmuwan-praktisi di Kapasitas ini harus dimiliki, terkait tuntutan bekerja
Bidang Psikologi menjadi perhatian utama. secara kolaboratif menjadi isu utama pelaksanaan
Pembentukan insan berkompetensi menjadi fungsi lulusan pendidikan psikologi, baik sebagai
arah nyata dharma pendidikan dengan cita-cita ilmuwan psikologi ataupun psikolog. Hal ini
tersebut diatas. Bent (1991, dalam Supraktiknya, dikaitkan dengan relasi antar-profesi ketika

16
R. Landung Eko Prihatmoko, Hubungan Antara Kompetensi Kerja Tim dan Efektivitas Tim Proyek pada ....

menangani suatu kasus yang harus melibatkan intra- permasalahan yang dibuat berdasarkan suatu kasus
disiplin dan inter-disiplin ilmu. T im sendiri tertentu, dalam jangka waktu terbatas.
merupakan satu set interaksi interpersonal yang
terstruktur untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan. Tim terdiri dari dua orang atau lebih 2. TINJAUAN TEORETIS
individu yang menyadari adanya interdependensi
positif dalam mencapai sasaran bersama, saling Stott & Walker (1995) mengemukakan bahwa
berinteraksi, dan memiliki peran spesifik dalam tipe tim proyek dinilai memiliki keuntungan
menampilkan kinerja (Johnson & Johnson, 2000; tersendiri di mana tim ini memungkinkan organisasi
Cummings & Worley, 2005). merespon permasalahan dan isu dengan pendekatan
Upaya mencapai tujuan tersebut dikelola tim tanpa harus menciptakan struktur baru yang
dalam bentuk Metode Kerja Kelompok. Metode permanen dan berbiaya tinggi. Beberapa penelitian
Pembelajaran Kooperatif ini ber upa model sebelumnya menyatakan bahwa tim proyek berperan
pembelajaran yang berpusat pada peser ta didik mempercepat dan mensukseskan proses implementasi
dengan menggunakan sistem kelompok atau tim proyek (Umble dkk., 2003; Zhang dkk., 2005; Soja,
kecil (terdiri dari dua orang atau lebih) yang di 2006; Wu & Wang, 2007). Peneliti sendiri pernah
dalamnya terdapat anggota yang mempunyai latar melakukan penelitian mengenai dampak pelatihan
belakang yang berbeda. Tujuan penggunaan model kerja tim terhadap efektivitas tim proyek di suatu
pembelajaran ini pada perkuliahan adalah LSM (Landung, 2011). Hasil penelitian tersebut
meningkatkan partisipasi mahasiswa, memfasilitasi menunjukkan bahwa per ubahan penguasaan
mahasiswa dengan pengalaman membuat keputusan kompetensi kerja tim (sebagai manifestasi hasil
dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pelatihan kerja tim) pada masing-masing anggota tim
kepada mahasiswa untuk berinteraksi dan belajar proyek, seiring dengan perubahan pada efektivitas
bersama mahasiswa lain dengan ragam latar kerja tim proyek yang mengikuti pelatihan tersebut.
belakangnya. Hal tersebut diharapkan akan Irving dan Longbotham (2007) mendefinisikan
membentuk pribadi yang memiliki sikap mawas diri efektivitas tim sebagai pencapaian tujuan atau
dan bela rasa untuk meningkatkan kapasitas sasaran bersama dengan cara kegiatan terkoordinasi
continuous learning (pembelajaran berkelanjutan), dari anggota tim. Hackman (1990) mendefinisikan
di mana mahasiswa akan menumbuhkan semangat efektivitas tim sebagai tingkat dari setiap hasil
belajar terus menerus (Landung, 2014). kelompok yang memenuhi kinerja dari sisi kualitas,
Sistem pembelajaran Metode Kerja Kelompok kuantitas dan ketepatan waktu. Per nyataan-
identik dengan sistem kerja kelompok berbasis tim pernyataan tersebut menunjukkan bahwa efektivitas
proyek. Kerja berbasis tim proyek dipertimbangkan tim mengacu kepada pencapaian tujuan tim, dan
sebagai salah satu metode pembelajaran pada kinerja dari tim sebagai unit kegiatan yang
mahasiswa, untuk mengantisipasi tuntutan kerja di terkoordinasi antar anggota tim.
berbagai organisasi saat ini. Organisasi masa kini Tujuan tim tidak dapat tercapai apabila
semakin intens mengimplementasikan kegiatan- interaksi interpersonal yang interdependen tidak
kegiatan di dalam menggunakan bentuk proyek, yaitu berjalan di dalam tim. Interaksi interpersonal di
suatu usaha sementara organisasi dengan tujuan dalam setiap tipe tim berbeda-beda. Tipe tim proyek
menghasilkan produk atau jasa unik menggunakan memiliki taraf interdependensi antar anggota tim
sumber daya, dana, dan waktu terbatas (Duncan, yang tinggi, karena setiap anggota tim memiliki luas
1996; Ika, 2006). Sistem manajemen berbasis proyek keahlian sendiri (Vijfeijken, 2004), sehingga para
berkembang menjadi bidang dengan implementasi anggota tim proyek harus segera mengintegrasikan
yang ter us meningkat. Organisasi masa kini pengetahuannya dan memberikan masukan dari
menggunakan sistem tersebut secara luas oleh berbagai sumber kedalam sebuah hasil yang kohesif
banyak pihak untuk mencapai tujuan bisnisnya (Skilton dkk., 2008). Kondisi relasi interpersonal
(Tarigan, 2009). Dalam konteks pembelajaran yang tinggi tersebut dalam tim proyek tersebut perlu
metode belajar kelompok, tim proyek tersebut berupa diperhatikan dengan seksama. Hal tersebut supaya
sekelompok mahasiswa yang diberikan penugasan- tujuan tim proyek dapat tercapai. Pada gilirannya,
penugasan kolaboratif untuk menyelesaikan efektivitas tim proyek dapat tercapai.

17
Jurnal Penelitian. Volume 20, No. 1, November 2016, hlm. 16-24

Hoevemeyer (1993) mengemukakan bahwa adanya peran dan norma positif (Anggota tim memiliki
tim yang efektif harus memenuhi elemen-elemen model peran yang baik, dan memiliki waktu dan usaha
dasar kerja tim, di mana elemen-elemen tersebut dikeluarkan untuk mengembangkan keterampilan
yang har us ada dan dikelola dengan baik agar mereka dalam rangka untuk mendapatkan hasil
sebuah tim kerja menjadi bahagia, sehat, dan maksimal dari setiap orang tim).
seimbang. Hoevemeyer (1993) mengonsepkan Olupeliyawa dan kawan-kawan (2009)
elemen-elemen tersebut sebagai aspek efektivitas mengemukakan bahwa setiap anggota tim diharapkan
tim, yaitu: 1) Misi tim; setiap tim harus memiliki misi memiliki kompetensi yang memadai untuk
sebagai alasan tentang keberadaan suatu tim. Anggota bersinergi dengan anggota tim lain, yaitu kompetensi
tim harus memahami bagaimana pekerjaan mereka yang menjamin cara individu mengintegrasikan diri
memberikan kontribusi untuk misi organisasi. Misi dan melaksanakan peran spesifiknya dalam
tim harus mendukung misi organisasi; 2) Pencapaian lingkungan tim. Pendapat tersebut menunjukkan
tujuan; anggota tim harus berkomitmen untuk terdapat kebutuhan penguasaan kompetensi untuk
membangun tujuan, dan mengukur kemajuan bersinergi dengan anggota tim lain oleh setiap
mereka terhadap pencapaian tujuan tersebut, supaya anggota tim. Secara spesifik, kompetensi tersebut
tim fokus dan memberikan umpan balik segera. harus mampu mengarahkan seorang anggota tim
Tujuan tim harus spesifik. Tim harus memiliki untuk menyusun relasi interpersonal dengan
kerangka waktu untuk mencapai tujuannya; anggota lain, sekaligus mengarahkannya untuk
3 ) Pemberdayaan; Anggota tim mendapatkan menjalankan peran spesifiknya sebagai anggota tim.
wewenang dan tanggung jawab yang diperlukan bagi Craig (2008) mengemukakan bahwa kompetensi
mereka untuk melakukan peran mereka dalam tim dalam konteks tim adalah berbagai atribut yang
secara efektif. Anggota tim mendapatkan pengetahuan dibawa anggota tim ke dalam tim untuk mencapai
dan kewenangan untuk menangani masalah rutin tujuan tertentu. Bagraim dkk. (2007) mendefinisikan
secara mandiri; 4) Komunikasi terbuka; komunikasi kompetensi sebagai integrasi pengetahuan,
di antara anggota tim adalah jalan dua arah, sehingga keterampilan dan sikap untuk mencapai standar
anggota tim berbagi pendapat dan ide, terbuka untuk yang ditetapkan dalam konteks tertentu. Steven &
umpan balik; dan 5) Peran dan norma positif; Campion (1994) mengemukakan istilah kompetensi
Anggota tim memiliki model peran yang baik, dan kerja tim, yaitu serangkaian kompetensi tingkat-
memiliki waktu dan usaha dikeluarkan untuk individu (individual-level competency) yang akan
mengembangkan keterampilan mereka dalam efektif dalam situasi kerja tim. Berdasarkan
rangka untuk mendapatkan hasil maksimal dari pendapat-pendapat tersebut, disimpulkan bahwa
setiap orang tim. kompetensi yang dibutuhkan anggota tim untuk
Efektivitas tim proyek sendiri dapat disimpulkan bekerja efektif dalam situasi kerja tim adalah
sebagai pencapaian misi tim (anggota tim proyek kompetensi kerja tim.
harus memahami bagaimana pekerjaan mereka Steven & Campion (1994) mengemukakan
memberikan kontribusi untuk misi organisasi), bahwa kompetensi-kompetensi tingkat-individu
tujuan tim (proyek diselesaikan dengan biaya yang tersebut adalah: (1) resolusi konflik (termasuk
tidak melebihi anggaran, proyek dikerjakan sesuai kemampuan mengenali jenis konflik dan mendorong
dengan kurun waktu dan tanggal akhir yang sudah konflik berguna), (2) pemecahan masalah kolaboratif
ditentukan, dan hasil kegiatan proyek memenuhi (menerapkan jumlah partisipasi yang tepat dalam
spesifikasi dan kriteria yang sudah ditentukan), rangka pemecahan masalah), (3) komunikasi
adanya pemberdayaan (anggota tim mendapatkan (memahami metode komunikasi terbuka, dimana
wewenang dan tanggung jawab yang diperlukan bagi anggota tim berbagi pendapat dan ide, dan terbuka
mereka untuk melakukan peran mereka dalam untuk umpan balik), (4) koordinasi perencanaan dan
tim secara efektif. Anggota tim mendapatkan tugas (mengkoordinasi dan menyelaraskan aktivitas,
pengetahuan dan kewenangan untuk menangani informasi, dan pembagian tugas antar anggota tim,
masalah rutin secara mandiri), adanya komunikasi membantu membuat penugasan sesuai peran dan
terbuka (komunikasi di antara anggota tim adalah tugas setiap anggota tim, dan memastikan beban
jalan dua arah, sehingga anggota tim berbagi kerja yang sesuai dan adil bagi setiap anggota tim),
pendapat dan ide, terbuka untuk umpan balik), dan dan (5) penetapan tujuan dan manajemen kinerja

18
R. Landung Eko Prihatmoko, Hubungan Antara Kompetensi Kerja Tim dan Efektivitas Tim Proyek pada ....

(membentuk tujuan tim yang spesifik, menantang suasana kerja tim (Bell, dkk., 2005; IIgen dkk., 2005).
dan dapat diterima, mengevaluasi dan mengawasi Salas dkk. (2000) mengemukakan apabila organisasi
tujuan tim, dan memberikan penghargaan bagi mendorong anggota tim proyek menguasai
kinerja anggota tim dan kinerja tim). (Beng, 2007; kompetensi kerja tim yang spesifik, maka para
Rapp & Mathieu, 2007; Leach dkk, 2005; Miller, anggota tim tersebut akan berada dalam keadaan
2001; Cannon-Bowers dkk., 2000; Stevens & konstan pelatihan kembali. Kesimpulan berdasarkan
Campion, 1999; Swezey & Salas, 1992). beberapa pernyataan di atas yaitu anggota tim proyek
Dalam konsep kompetensi kerja tim yang harus menguasai selur uh kompetensi tingkat-
dikemukakan oleh Steven & Campion (1994), kelima individu dalam konsep kompetensi kerja tim.
kompetensi tingkat-individu dibagi ke dalam dua
ranah, yaitu ranah interpersonal dan ranah manajemen
diri. Ranah interpersonal adalah pengetahuan, 3. METODOLOGI PENELITIAN
keterampilan dan sikap seorang anggota tim untuk
mengelola dan menciptakan hubungan interpersonal Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
yang damai dengan orang lain dalam tim. Ranah ini – korelatif. Penelitian ini bertujuan mengetahui
mencakup tiga kompetensi: resolusi konflik, hubungan antara variabel Kompetensi Kerja Tim
pemecahan masalah kolaboratif, dan komunikasi. dengan variabel Efektivitas Kerja Tim Proyek
Ranah manajemen diri adalah pengetahuan, mahasiswa yang terlibat tugas kelompok di
keterampilan dan sikap seorang anggota tim untuk Perkuliahan Psikologi Industri dan Organisasi.
mengarahkan tindakannya dan melaksanakan tugas Penelitian ini didesain menggunakan desain
yang diberikan kepadanya dalam tim. Ranah ini within subject design berupa One Group Pretest-
mencakup dua kompetensi: koordinasi perencanaan Posttest Only Design. Bentuk perlakuan adalah
dan tugas, dan penetapan tujuan dan manajemen pengkondisian mahasiswa di perkuliahan PIO untuk
kinerja. terlibat dalam tugas kelompok. Tugas kelompok
Setiap tipe tim memiliki kebutuhan penguasaan yang diberikan adalah menyusun materi presentasi
kompetensi kerja tim yang berbeda. Hal tersebut dan paper terkait suatu tema dalam kajian “Perilaku
disebabkan situasi kerja tim di setiap tipe tim juga karyawan dalam Organisasi”. Terdapat sepuluh tema
berbeda. Salas dkk. (2000) mengemukakan bahwa berbeda yang diberikan secara acak melalui undian
tim berkeanggotaan stabil dan cenderung melakukan kepada masing-masing kelompok di masing-masing
berbagai tugas kecil ber ulang-ulang, seper ti kelas, sehingga akan terbentuk duapuluh kelompok
misalnya tim produksi, anggota tim tidak akan berbeda dari dua kelas yang berbeda.
mengalami per ubahan mendasar pada relasi Tujuan pemberian perlakuan tersebut adalah
interpersonal karena keanggotaannya relatif tidak mengkondisikan setiap mahasiswa untuk mengalami
berubah sehingga bentuk relasi yang dibentuk kondisi tim proyek melalui tugas kelompok yang
dengan anggota yang lain cenderung tidak berubah diberikan. Setiap mahasiswa diharapkan mendapatkan
pula. Anggota-anggotanya memperoleh manfaat kesempatan untuk mengalami situasi mempraktikkan
besar apabila menguasai kompetensi kerja tim yang kompetensi kerja tim melalui dinamika kerja
spesifik sesuai dengan kebutuhan tim (misalnya kelompok yang diikuti.
penguasaan kompetensi resolusi konflik, apabila tim Pengukuran efek perlakuan dilakukan pada
membutuhkan manajemen konflik diantara anggota selur uh mahasiswa. Masing-masing anggota
tim). Tim proyek yang memiliki waktu kerja terbatas kelompok diminta mengisi alat ukur kompetensi
dan menghasilkan keluaran (output) satu kali kerja tim dan alat ukur efektivitas tim proyek yang
(Cohen & Bailey, 1997), memaksa anggota tim pernah digunakan peneliti pada penelitian dengan
mengalami transisi dari tugas-ke-tugas dan dari tim- tema sejenis. Pengukuran dilakukan pra dan pasca
ke- tim. Kondisi tersebut membutuhkan anggota tim perlakuan, yaitu sebelum mahasiswa dilibatkan
yang menguasai kompetensi kerja tim yang dapat dalam tugas kelompok dan setelah tugas kelompok
diterapkan dalam berbagai konteks kerja tim proyek selesai dilaksanakan.
yang berbeda-beda (Cannon-Bowers dkk., 1995). Teknik kontrol yang dilakukan dengan
Anggota tim proyek dituntut menguasai seluruh mengendalikan efek mor tality. Efek tersebut
kompetensi tingkat-individu yang dibutuhkan dalam dikendalikan dengan memberikan format tugas yang

19
Jurnal Penelitian. Volume 20, No. 1, November 2016, hlm. 16-24

tidak memungkinkan mahasiswa meninggalkan beberapa tema pada sub bab “Perilaku karyawan
proses tugas kelompok. Kendali dibuat dengan dalam Organisasi”. Jumlah mahasiswa keseluruhan
melibatkan rekan sesama anggota kelompok untuk untuk dua kelas yang diampu oleh peneliti adalah
mengontrol keterlibatan aktif seorang mahasiswa 86 mahasiswa.
dalam pengerjaan tugas. Seorang mahasiswa yang Para mahasiswa pada masing-masing kelas
dinilai anggota-anggota kelompoknya tidak terlibat akan dibagi dalam sepuluh kelompok berbeda
aktif dalam tugas kelompoknya, akan direkomendasikan secara acak melalui pengundian. Diharapkan
untuk tidak mendapatkan nilai tugas kelompok setiap mahasiswa dari masing-masing kelas akan
kepada dosen pengampu. mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi
Peneliti mengumpulkan data dari masing- bagian dari sepuluh kelompok tugas tematik yang
masing anggota kelompok sampel penelitian, dengan diberikan. Hal ini juga menjadi bagian dari kontrol
cara meminta mereka masing-masing mengisi alat penelitian untuk memaksimalkan variansi subjek
ukur penguasaan kompetensi kerja tim dan alat ukur pada masing-masing kelompok.
efektivitas tim proyek yang pernah digunakan Hipotesis utama yang diajukan dalam
peneliti pada penelitian dengan tema sejenis penelitian ini adalah: terdapat hubungan positif dan
(Prihatmoko, 2011). Pada alat ukur atribut efektivitas signifikan antara kompetensi kerja tim dan efektivitas
tim (selanjutnya disebut Skala Efektivitas Tim), diuji tim proyek pada mahasiswa yang terlibat tugas
menggunakan SPSS menunjukkan koefisien alpha kelompok di Perkuliahan Psikologi Industri dan
cronbach sebesar 0,985. Sekaran (dalam Zulganef, Organisasi. Selain itu peneliti juga mengajukan
2006) menyatakan bahwa suatu instrumen penelitian hipotesis tambahan yaitu: terdapat hubungan positif
memiliki reliabilitas memadai jika koefisien alpha dan signifikan pada masing-masing dimensi
Cronbach lebih besar atau sama dengan 0,70. kompetensi kerja tim dengan efektivitas tim proyek
Disimpulkan bahwa alat ukur efektivitas kerja tim pada mahasiswa yang terlibat tugas kelompok di
ini reliabel. Berdasarkan hasil uji, seluruh aitem Perkuliahan Psikologi Industri dan Organisasi.
pernyataan memiliki nilai koefisien korelasi lebih Hipotesis tambahan lain juga diajukan untuk
besar dari 0,30. Hasil lain menunjukkan bahwa mengkonfirmasi efek perlakuan atau cek manipulasi
rhitung seluruh aitem lebih besar daripada rtabel yaitu: Terdapat perbedaan yang signifikan antara
(0.257). Dengan demikian, item-item pernyataan variabel kompetensi kerja tim dan variabel efektivitas
yang diberikan dalam Skala Efektivitas Tim telah tim sebelum dan sesudah perlakuan tugas kelompok
memenuhi syarat valid. diberikan pada mahasiswa yang terlibat tugas
Pada alat ukur atribut kompetensi kerja tim kelompok di Perkuliahan Psikologi Industri dan
(selanjutnya disebut Skala Kompetensi Kerja Tim). Organisasi.
Item-item skala tersebut dikembangkan didasarkan
konsep kompetensi kerja tim dari Steven & Campion
(1994). Hasil uji menggunakan SPSS menunjukkan 4. HASIL PENELITIAN
koefisien alpha cronbach sebesar 0.974. Dapat
disimpulkan bahwa alat ukur efektivitas kerja tim ini Hasil uji asumsi menunjukkan hasil sebaran
reliabel. Berdasarkan hasil uji, selur uh item data pada yang tidak normal pada data variabel
pernyataan memiliki nilai koefisien korelasi lebih kompetensi kerja tim, baik pretest (pkompetensi (0, 000)
besar dari 0,30. Hasil lain menujukkan rhitung < 0,05) maupun posttest (pkompetensi (0, 000) < 0,05).
seluruh item lebih besar daripada rtabel (0.257). Sebaran data pada yang tidak normal juga ditemukan
Dengan demikian, item-item pengukuran telah pada data variabel efektivitas tim, baik pretest
memenuhi syarat valid dan dapat diikutsertakan (pefektivitas (0,000) < 0,05) maupun posttest (pefektivitas
dalam analisis data selanjutnya. (0,000) < 0,05).
Subjek penelitian ini adalah para mahasiswa Uji hipotesis dilakukan dengan teknik uji
yang sedang mengambil mata kuliah Psikologi hipotesis non-parametrik menggunakan uji hipotesis
Industri dan Organisasi yang diampu oleh peneliti, korelasi spearman rho. Berdasarkan hasil uji korelasi
karena pada mata kuliah tersebut peneliti menugaskan tersebut, terlihat bahwa nilai signifikansi (á = 0,05;
mahasiswa pada beberapa kelompok kecil untuk one-tailed) p (0,000) < 0,05. Korelasi tersebut
mempersiapkan presentasi dan paper mengenai memiliki koefisien korelasi r = 0,573. Dapat

20
R. Landung Eko Prihatmoko, Hubungan Antara Kompetensi Kerja Tim dan Efektivitas Tim Proyek pada ....

disimpulkan bahwa data posttest variabel efektivitas yang terlibat tugas kelompok di Perkuliahan
tim dan data posttest variabel kompetensi kerja tim Psikologi Industri dan Organisasi, dilakukan uji
pada mahasiswa yang terlibat tugas kelompok di komparasi antara data kompetensi kerja tim pra dan
Perkuliahan Psikologi Industri dan Organisasi pasca perlakuan. Berdasarkan hasil dari perhitungan
memiliki hubungan positif dan signifikan antara Wilcoxon Signed Rank Test pada variabel kompetensi
variabel kompetensi kerja tim dan efektivitas tim kerja tim, maka nilai Z yang didapat sebesar -9,125
pada mahasiswa yang terlibat tugas kelompok di dengan p-value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,000
Perkuliahan Psikologi Industri dan Organisasi. di mana kurang dari batas kritis penelitian 0,05
Hasil pengujian terhadap hipotesis tambahan sehingga keputusan hipotesis adalah menerima H1
yaitu: terdapat hubungan positif dan signifikan pada atau yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan
masing-masing dimensi kompetensi kerja tim antara variabel kompetensi kerja tim sebelum dan
dengan efektivitas tim proyek pada mahasiswa yang sesudah perlakuan tugas kelompok diberikan pada
terlibat tugas kelompok di Perkuliahan Psikologi mahasiswa yang terlibat tugas kelompok di
Industri dan Organisasi dengan teknik uji hipotesis Perkuliahan Psikologi Industri dan Organisasi.
non-parametrik menggunakan uji hipotesis korelasi Hasil statistik deskriptif menunjukkan bahwa
spearman rho menunjukkan hasil sebagai berikut: Mean atau rata-rata nilai posttest dari variabel
a) Korelasi variabel efektivitas tim dan Variabel kompetensi kerja tim sebesar 89,30 lebih besar dari
Dimensi Keterampilan Interpersonal pada pada nilai pretest dari variabel kompetensi kerja tim
mahasiswa yang terlibat tugas kelompok di sebesar yaitu 59,60. Hal tersebut juga diperkuat
Perkuliahan Psikologi Industri dan Organisasi; dengan temuan hasil perhitungan Wilcoxon Signed
nilai signifikansi (á = 0,05; one-tailed) p (0,000) Rank Test yang menunjukkan Positive ranks
< 0,05; koefisien korelasi r = 0,551. Hal sejumlah 86, yang berarti adalah 86 sampel dengan
tersebut mengindikasikan bahwa data variabel nilai kelompok posttest lebih tinggi dari nilai
Efektivitas Tim dan data Dimensi Keterampilan kelompok pretest dari variabel kompetensi kerja tim.
Interpersonal pada mahasiswa yang terlibat
tugas kelompok di Perkuliahan Psikologi
Industri dan Organisasi memiliki hubungan 5. PEMBAHASAN
yang cukup kuat dan berarah positif.
b) Korelasi variabel efektivitas tim dan Variabel Hasil penelitian ini mendukung hipotesis
Dimensi Keterampilan Manajemen Diri pada pertama yang diajukan, yaitu terdapat hubungan
mahasiswa yang terlibat tugas kelompok di positif dan signifikan antara kompetensi kerja tim
Perkuliahan Psikologi Industri dan Organisasi; dan efektivitas tim proyek pada mahasiswa yang
nilai signifikansi (á = 0,05; one-tailed) p (0,000) terlibat tugas kelompok di Perkuliahan Psikologi
< 0,05.; koefisien korelasi r = 0,467. Hal Industri dan Organisasi. Adanya hubungan yang
tersebut mengindikasikan bahwa data variabel positif antara kompetensi kerja tim dan efektivitas
Efektivitas Tim dan data Dimensi Keterampilan tim proyek pada mahasiswa yang terlibat tugas
Manajemen Diri pada mahasiswa yang terlibat kelompok di Perkuliahan Psikologi Industri dan
tugas kelompok di Perkuliahan Psikologi Organisasi karena telah tercapainya sinergi antar
Industri dan Organisasi memiliki hubungan anggota tim dalam tugas kelompok. Kelompok tugas
yang cukup kuat dan berarah positif. yang ada dalam penelitian ini memiliki karakteristik
Berdasarkan kedua temuan tersebut, peneliti tim proyek. T ipe tim proyek memiliki taraf
menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan interdependensi antar anggota tim yang tinggi,
signifikan pada masing-masing dimensi kompetensi karena setiap anggota tim memiliki luas keahlian
kerja tim dengan efektivitas tim proyek pada sendiri (Vijfeijken, 2004), sehingga para anggota
mahasiswa yang terlibat tugas kelompok di tim proyek har us segera mengintegrasikan
Perkuliahan Psikologi Industri dan Organisasi. pengetahuannya dan memberikan masukan dari
Untuk menguji hipotesis tambahan yaitu: berbagai sumber kedalam sebuah hasil yang kohesif
Terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel (Skilton dkk., 2008). Olupeliyawa dan kawan-kawan
kompetensi kerja tim sebelum dan sesudah (2009) mengemukakan bahwa setiap anggota tim
perlakuan tugas kelompok diberikan pada mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi yang memadai

21
Jurnal Penelitian. Volume 20, No. 1, November 2016, hlm. 16-24

untuk bersinergi dengan anggota tim lain, yaitu terbentuk. Ranah interpersonal berhubungan dengan
kompetensi yang menjamin cara individu kebutuhan seorang anggota tim untuk menyusun
mengintegrasikan diri dan melaksanakan peran relasi interpersonal dengan anggota lain. Ranah
spesifiknya dalam lingkungan tim. Pemberian manajemen diri berhubungan dengan kebutuhan
perlakukan tugas kelompok mendorong mahasiswa seorang anggota tim untuk menjalankan peran
mengembangkan kompetensi kerja tim yang spesifiknya dalam tim (Beng, 2007; Rapp & Mathieu,
dibutuhkan tim proyek yang diikutinya. Tim proyek 2007; Leach dkk, 2005; Miller, 2001; Cannon-Bowers
bertipe interdependensi resiprokal (timbal-balik), dkk., 2000; Stevens & Campion, 1999; Swezey &
dimana suasana saling ketergantungan yang begitu Salas, 1992). Sinergi sebagai prasyarat munculnya
intens terjadi ketika pekerjaan dalam tim harus efektivitas tim proyek, perlu dikonfirmasi prasyarat
terkoordinasi antara semua anggota tim; sehingga kemunculannya melalui munculnya kompetensi
keluaran seorang individu merupakan masukan kerja tim, terutama melalui dimensi-dimensi atribut
untuk individu yang lain (Thompson, 1967; tersebut. Hal tersebut terkonfirmasi melalui
Cunningham (2001)). Pembentukan sinergi dalam terbuktinya hipotesis tambahan yaitu terdapat
anggota tim menjadi kunci keberhasilan tim proyek hubungan positif dan signifikan pada masing-masing
mencapai efektivitasnya. Sinergi yang cepat terbentuk dimensi kompetensi kerja tim dengan efektivitas tim
akan segera mendorong kerja tim berjalan, yaitu proyek pada mahasiswa yang terlibat tugas
sebagai unit yang saling interdependen. Hasilnya kelompok di Perkuliahan Psikologi Industri dan
adalah pencapaian efektivitas tim. Organisasi. Dapat dikatakan bahwa kompetensi kerja
Berdasarkan hasil cek manipulasi, terlihat tim sebagai prasyarat munculnya sinergi tim proyek,
bahwa pemberian perlakuan tugas kelompok terkonfirmasi muncul baik sebagai satu kesatuan
ternyata terbukti mampu meningkatkan kompetensi konsep, maupun dari kekuatan masing-masing
kerja tim pada mahasiswa yang terlibat tugas dimensi terkait konsep tersebut.
kelompok di Perkuliahan Psikologi Industri dan
Organisasi di Universitas Sanata Dharma. Teori
model perubahan Lewin (Cummings & Worley, 6. KESIMPULAN
2005) mengatakan bahwa untuk mengubah perilaku
individu terlebih dahulu diperlukan pengenalan dan Berdasarkan hasil-hasil penelitian tersebut,
pengetahuan akan perilaku yang akan dibentuk agar dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
para individu mau dan dapat mengubah perilaku positif dan signifikan antara variabel kompetensi
mereka sesuai dengan harapan. Tugas kelompok kerja tim dan efektivitas tim proyek pada mahasiswa
yang diberikan dapat dianalogikan sebagai upaya yang terlibat tugas kelompok di Perkuliahan
mengenalkan pengetahuan berkaitan kompetensi Psikologi Industri dan Organisasi. Kesimpulan itu
kerja tim, menggunakan metode experiental learning terkonfimasi baik dari hubungan variabel kompetensi
(pembelajaran dengan pengalaman), dengan tujuan kerja tim dan variabel efektivitas tim proyek, maupun
mengenalkan dan meningkatkan pemahaman peserta dari hubungan masing-masing dimensi kompetensi
pelatihan mengenai berbagai kompetensi tingkat- kerja tim dan variabel efektivitas tim proyek. Hal
individu dalam konsep kompetensi kerja timProses tersebut menunjukkan bahwa penerapan tugas
tersebut diakomodasi dengan dilibatkannya para kelompok sebagai sarana pengembangan kapasitas
mahasiswa ke aktivitas-aktivitas seperti berdiskusi mahasiswa untuk mempersiapkan diri menghadapi
dan terlibat dalam dinamika penyelesaian tugas tuntutan kesiapan bekerja dalam format tim proyek,
presentasi dan pembuatan paper. Aktivitas-aktivitas khususnya pada mahasiswa yang terlibat Perkuliahan
tersebut diharapkan meningkatkan aspek kognitif Psikologi Industri dan Organisasi dapat ter us
atau pengetahuan mahasiswa. dipertahankan.
Terdapat hubungan antara kompetensi kerja
tim dengan kebutuhan kompetensi suatu tim agar 6.1 Saran
sinergi dalam tim terbentuk. Hubungan ini terlihat Temuan bahwa pemberian perlakuan tugas
antara ranah setiap kompetensi kerja tim dengan kelompok memiliki dampak signifikan dalam
kebutuhan suatu tim agar sinergi dalam tim meningkatkan kompetensi kerja tim, turut memperkuat

22
R. Landung Eko Prihatmoko, Hubungan Antara Kompetensi Kerja Tim dan Efektivitas Tim Proyek pada ....

pendapat bahwa penerapan tugas kelompok sebagai sampel yang kurang representatif. Penelitian sejenis
sarana pengembangan kapasitas mahasiswa untuk selanjutnya perlu memper timbangkan mencari
mempersiapkan diri menghadapi tuntutan kesiapan jumlah sampel yang lebih representatif dan teknik
bekerja dalam format tim proyek, khususnya pada sampling yang lebih optimal untuk mendapatkan
mahasiswa yang terlibat Perkuliahan Psikologi proporsi data yang lebih ideal untuk generalisasi
Industri dan Organisasi dapat terus dipertahankan. hasil di tingkat populasi yang lebih luas. Penggunaan
Terapan metode tersebut bahkan dapat dikembangkan kontrol pada variabel sekunder yang lebih detil
dalam format penugasan kelompok yang lebih (misalnya memperhatikan faktor proactive history
optimal di kemudian hari. dan retroactive history dari subjek) diperkirakan akan
Penelitian ini perlu memperhatikan beberapa mampu meningkatkan cakupan variansi data subjek
kelemahan untuk mengoptimalkan penerapan hasil yang bisa digeneralisasi pada tingkat populasi yang
penelitian dalam konteks yang lebih luas. Temuan data lebih luas.
yang tidak terdistribusi normal mengindikasikan

DAFTAR PUSTAKA tanggal 20 Februari 2010 melalui http://


scholar.lib.vt.edu/... /etd-02032001114939/
Bagraim, J. 2007. “Motivating the South African unrestricted/1etd.pdf/
Workf orce” . Dalam Wer ner, A. (Ed.) Dun ca n, W. 1996. A g u i d e t o t h e P r o j ec t
Organisational Behaviour, a Contemporary Management Body of Knowledge. Sylva,
South African Perspective. Pretoria: Van N.C.: PMI Publications.
Schaik. Ellis, A.P.J., Bell, B.S., Ployhart, R.E., Hollenbeck,
Bell, B.S., Ellis, A.P.J., Hollenbeck, J.R., Ilgen, D.R., J.R., & Ilgen, D.R. 2005. The impact of task-
& Ployhar t, R.E. 2005. “An Evaluation of and team-generic teamwork skills training
Generic Teamwork Skills Training with on team ef fectiveness (CAHRS Working
Action Teams: Ef fects on Cognitive and Paper #05-01). Ithaca: Cornell University,
Skill -bas ed Outcom es”. P e r s o n n e l School of Industrial and Labor Relations,
Psychology. 58(3), p.641-672. Center for Advanced Human Resource
Cannon-Bowers, J.A., Salas, E., Tannenbaum, S.I. Studies.
& Mathieu, J.E. 1995. “Toward Theoretically- Hackman, J.R. 1987. “The design of work teams”.
based Principles of Training Effectiveness: Dal a m H a n d b o o k o f o r g a n i z a ti o na l
A Model and Initial Empirical Investigation”. behavior. Englewood Clif fs: Prentice Hall.]
Military Psychology, 7, p.141-164. Hoevemeyer, V.A. 1993. “How ef fective is your
Cannon-Bowers, J.A, Godwin, G.F., Hef fner, T.S., team?” Training & Development. 47(9),
Mathieu, J.E., & Salas, E. 2000. “The p.67-71.
Influence of Shared mental Models on Ir ving, J.A., & Longbotham, G.J. 2007. “Team
Team Process and Performance”. Journal Ef fectiveness and Six Essential Ser vant
of Applied Psychology. 85, p.273-283. Leadership Themes: a Regression Model
Craig, S.B., Hogan, R., & Kaiser, R.B. 2008. Based on Items in the Organizational
“Leadership and the Fate of Organizations”. Leadership Assessment”. International
American Psychologist, 63, p.96-110. Journal of Leadership Studies. 2(2), p. 98-113.
Cum mi ngs, T.G., & Worl ey, C.G. 2005. Johnson, D.W., & Johnson, F.P. 2000. Joining
Organization Development and Change (8th together: Group theory and group skills. 7th
Ed.) . Cincinnati, OH: South -Weste r n ed. Boston: Allyn and Bacon.
College Publishing. Leach, D.J., Wall, T.D., Rogelberg, S.G., & Jackson,
Cunningham, B.W. 2001. “The Impact Of Reward P.R. 2005. “Team Autonomy, Performance,
Structure On Project Team Effectiveness”. and Member Job Strain: Uncovering the
Tesis. Blacksburg: Virginia Polytechnic Teamwork KSA Link”. Applied Psychology:
Institute & State University. Diakses An International Review. 54(1), 1–24.

23
Jurnal Penelitian. Volume 20, No. 1, November 2016, hlm. 16-24

Mathieu, J.E., Maynard, M.T., Rapp, T.L., & Gilson, Stott, K., & Walker, A. 1995. “Team, Teamwork&
L.L. 2008. “Team Ef fectiveness 1997-2007: Team Building: The Manager’s Complete
A Review of Recent Advancements and a Guide to TEAMS in Or ganizations”.
Glimpse Into the Futur e”. Jour nal of Singapore: Prentice Hall. Sugiyono. (2003).
Management. 34, p.410-476. M e t o d e P e n e l i t i a n B i s n is . B and u n g :
Miller, D.L. 2001. “Reexamining Teamwork KSAs Alfabeta.
and Team Per formance”. Small Group Supratiknya, Agustinus. 2008. Merancang Program
Research. 32 (6), p.745-766. dan Modul Psikoedukasi. Yogyakar ta:
Olupeliyawa, A.M., Hughes, C., & Balasooriya C.D. Universitas Sanata Dharma.
2009. “A Review of the Literature on Swezey, R.W., & Salas, E. 1992. Teams: Their
Teamwork Competencies in Healthcare Training And Per for mance. Nor wood:
Practice and Training: Implications for Ablex Publishing.
Undergraduate Medical Education”. South Thompson, J.D. 1967. Organizations In Action. New
East Asian Journal of Medical Education. York: McGraw-Hill.
3(2), p.61-72. T im P enyusun. 2014. B u ku P e d o m a n P r o d i
Prihatmoko, R. L. E. 2011. “Pengaruh Pelatihan Fakultas Psikologi. Yogyakar ta: Fakultas
Kompetensi Kerja Tim terhadap Efektivitas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Tim Proyek di Suatu LSM”. Tesis: Tidak Umble, E.J., Haft, R.R., Umble, M.M. 2003. Enterprise
Diterbitkan. Yogyakarta: Program Magister Resour ces Planning: Implementation
Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Procedures and Critical Success Factors.
Gadjah Mada. Europen Journal of Operation Research. 146,
Rapp, T.L., & Mathieu, J.E. 2007. “Evaluating an p.241-257.
Individually Self-administrated Generic V ijf eijk en, H. T.G.A. 2004. M a n a g i n g Te a m
Teamwork Skills Training Program Across Per formance: Interdependence, Goals and
Time and Level”. Small Group Research. 38 Rewards. Disertasi. Eindhoven: Technische
(4), p.532-555. Universiteit Eindhoven. Diakses tanggal 15
Salas, E., Burke, C., & Cannon-Bowers, J. 2000. Juni 2011 melalui http://alexandria.tue.nl/
“Te amwo rk: E m erg in g P rincip les”. extra2/200410461.pdf/.
Inter national Jour nal of Management Werner, J.M., & Lester, S.W. 2001. “Applying a
Reviews. 2(4), 339-356. Team Ef fectiveness Framework to the
Skilton, P.F., Forsyth, D., & White, O.J. 2008. Performance of Student Case Team”. Human
Interdependence and Integration Learning Resource Development Quar terly: ProQuest
in Student Project Teams: do Team Project Psychology Journals. 12(4), p.385-402.
Assignments Achieve what We want them Wu, J.H., Wang, Y.M. 2007. Measuring ERP
to?” Journal of Marketing Education. 30(1): Success: the Key-users Viewpoint of the Erp
p.57-65. to Produce a Viable is in the Organization.
Soja, P. 2006. “Su cc sess Factor i n Erp Computer in Human Behavior. 23, p.1582–
Implementation: Lesson from Practice”. 1596.
Journal of Enterprise Information Tarigan, Zeplin Jiwa Husada. 2009. Pengaruh
Management. 19(6), p.646-661. Competency Management terhadap
Steven, M.J., & Campion, M.A. 1994. “Staf fing E n t e r p r i s e P e r f o r m a n c e In te r v en i n g
Work Teams: Development and Validation Variabel Af fectivity Team Project. Bahan
of a Selection Test for Teamwork Settings. Presentasi Seminar Nasional Manajemen
Journal of Management. 20(2), p.503-530. Teknologi X: Linking Technology Resources
Steven, M.J ., & Ca mp i on, M.A. 1999. The to Business Objective. ITS Surabaya, 31
Knowledge, Skill and Ability Requirements Juli 2009. Diakses tanggal 21 Agustus 2011
for Teamwork: Implications for Human melalui http://fpor tfolio.petra.ac.id/
Re sour c es M anag ement. J o u r na l o f user_files/...20team%20project
Management. 25(2), p.207-278. (MMT1).doc.

24

You might also like