Professional Documents
Culture Documents
LITERATURE REVIEW:
KORELASI KADAR GLUKOSA DENGAN KADAR KARBONIL PADA
LANSIA YANG MEMILIKI DIABETES
Abstract: Elderly are closely related increased susceptibility to diseases due to continuous exposure to free
radicals. Free radicals have an important role in various physiological conditions and their implications in
various symptoms, one of which is hyperglicemia. Excessive or deficient blood sugar levels will cause health
problems in the body. Blood sugar levels during capillary blood examination were low <90 mg / dl), normal
(90-199 mg / dl), high (≥200 mg / dl). High glucose levels cause oxidation and glycolysis processes that
produce ROS and AGEs which in turn induce oxidative damage to produce carbonyl compounds. Carbonyl
compounds increase with age and high glucose levels. The purpose of this literature review is to explain the
relationship between glucose levels and carbonyl levels in the elderly. The search was carried out on
English-language articles published between 2010-2020 on the PubMed database, ScienceDirect and google
scholar. The keywords used in the search for the article were glucose level, protein carbonyl, ROS, oxidative
stress, and elderly. Based on the search of the article, the selection was made based on the title and abstract,
in order to obtain 20 articles. The same article was excluded from all suitable articles through objective
analysis, topic suitability resulting into 14 articles. Based on the literature review, it was found there is a
relationship between glucose levels and plasma carbonyl levels.
Abstrak: Lansia berhubungan dengan peningkatan kerentanan tubuh terhadap penyakit akibat
paparan radikal bebas terus-menerus. Penuaan terjadi karena hilangnya homeostasis akibat stres oksidatif
kronis. Radikal bebas memiliki peran penting dalam berbagai kondisi fisiologis serta implikasinya dalam
beragam gejala penyakit salah satunya hiperglikemi. Kadar gula darah yang berlebihan atau kekurangan
akan menimbulkan masalah kesehatan pada tubuh. Kadar gula darah sewaktu pada pemeriksaan darah
kapiler, rendah (<90 mg/dl), normal (90-199 mg/dl), tinggi (≥200 mg/dl). Kadar glukosa tingggi
menyebabkan proses oksidasi dan glikolisis yang menghasilkan ROS dan AGEs selanjutnya menginduksi
kerusakan oksidatif residu asam amino menghasilkan senyawa karbonil. Senyawa karbonil meningkat
seiring bertambahnya usia dan tingginya kadar glukosa. Tujuan dari literature review untuk menjelaskan
hubungan antara kadar glukosa dan kadar karbonil pada lansia. Penelusuran dilakukan pada artikel berbahasa
Inggris yang diterbitkan antara tahun 2010-2020 pada database PubMed, ScienceDirect dan google scholar.
Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel adalah kadar glukosa, protein karbonil, ROS, stres
oksidatif, dan lansia. Berdasarkan pencarian artikel tersebut dilakukan pemilihan berdasarkan judul dan
abstrak, sehingga diperoleh sebanyak 20 artikel. Artikel yang sama dieksklusi dari keseluruhan artikel yang
sesuai melalui analisis tujuan, kesesuaian topik sehingga didapatkan 14 artikel. Berdasarkan literature
review didapatkan hubungan antara kadar glukosa dengan kadar karbonil plasma.
Kata – kata kunci: kadar glukosa, protein karbonil, stres okdidatif, ROS, lansia
685
Homeostasis, Vol. 4 No. 3, Desember 2021: 685-696
686
Isfandiary, MG. dkk. LitRev: Korelasi Kadar Glukosa…
687
Homeostasis, Vol. 4 No. 3, Desember 2021: 685-696
Tabel 1. Literatur terkait pengaruh kadar glukosa terhadap kadar karbonil pada lansia.
No. Peneliti/ Tahun Judul Penelitian Sampel Metode Kesimpulan
1 Z. Turk (2010)6 Glycotoxines, Carbonyl Deskriptif Glikasi protein menyebabkan
Stress and Relevance to pembentukan AGE terutama pada
Diabetes and Its diabetes dan pembentukan
Complications. senyawa karbonil.
688
Isfandiary, MG. dkk. LitRev: Korelasi Kadar Glukosa…
Pengaruh Radikal bebas pada Penuaan dan air, tembakau, alkohol, logam berat atau
Radikal bebas adalah atom atau molekul transisi, obat-obatan (mis., siklosporin,
yang sangat reaktif dengan satu atau lebih takrolimus, gentamisin, dan bleomisin),
elektron tidak berpasangan dan dapat pelarut industri, memasak (mis., daging asap,
terbentuk ketika oksigen berinteraksi dengan limbah minyak, dan lemak), dan radiasi yang
molekul tertentu. Istilah Reactive oxygen terdapat di dalam tubuh. Semua hal tersebut
species (ROS) dan Reactive nitrogen species dimetabolisme menjadi radikal bebas.30
(RNS) mengacu pada radikal reaktif dan Penuaan merupakan proses degenerasi
turunan non-radikal oksigen dan nitrogen.26,30 yang secara bertahap menurunkan tingkat
Reactive oxygen and nitrogen species kebugaran dan kapasitas untuk
(RONS) diproduksi oleh semua sel aerobik mempertahankan homeostasis, sekaligus
dan memainkan peran penting dalam penuaan meningkatkan kemungkinan kematian.
serta penyakit terkait usia. Sumber RONS Perubahan tersebut muncul akibat akumulasi
terdiri atas endogen dan eksogen.30 Sumber kerusakan oksidatif pada sel dan jaringan
endogen RONS termasuk nicotinamide akibat radikal bebas yang dihasilkan
adenine dinucleotide phosphate (NADPH) lingkungan dan metabolik, kesalahan acak
oksidase, myeloperoksidase (MPO), dalam reaksi biokimia, dan asupan nutrisi.12,13
lipoksigenase, dan angiotensin II. Sedangkan Hipotesis radikal bebas yang merupakan
sumber eksogen RONS adalah polusi udara salah satu teori awal dan dikembangkan
689
Homeostasis, Vol. 4 No. 3, Desember 2021: 685-696
690
Isfandiary, MG. dkk. LitRev: Korelasi Kadar Glukosa…
merupakan target kunci dari radikal bebas. secara global disebabkan karena pengaruh
Identifikasi reaksi radikal bebas sebagai lemak tubuh dan kebugaran fisik.14,17
promotor proses penuaan menyiratkan bahwa Radikal bebas sering terbentuk dan
intervensi yang bertujuan untuk membatasi dilepaskan setelah cedera jaringan akibat
atau menghambat reaksi radikal bebas proses patologis internal atau eksternal.
diharapkan turut menurunkan tingkat Peningkatan glukosa intraseluler
penuaan dan patogenesis penyakit.26,28 menyebabkan peningkatan produksi RONS
yang melebihi kemampuan antioksidan sel
Hubungan Radikal Bebas dengan untuk menetralisirnya. RONS menginduksi
Metabolisme Karbohidrat dengan cara mengaktivasi empat jalur
Metabolisme glukosa merupakan pusat molekuler penting yang terlibat dalam
dari fungsi fisiologis normal. Hati adalah jaringan oksidatif yang diinduksi
organ pengatur metabolisme utama dan hiperglikemia, yaitu: aktivasi protein kinase
menyediakan 90-95% glukosa yang C (PKC), peningkatan fluks jalur
bersirkulasi selama keadaan postabsorptive heksosamin, peningkatan AGEs, dan
ketika tubuh tidak lagi menyerap nutrisi dari peningkatan fluks jalur poliol. Secara khusus,
usus. Seiring bertambahnya usia, beberapa aktivasi jalur AGEs dapat merusak regulasi
orang semakin kehilangan kemampuan untuk transkripsi gen, pensinyalan antara matriks
mengatur kadar glukosa dibandingkan usia dan sel lain serta protein darah yang
muda. Terdapat korelasi positif antara usia menyebabkan berikatan dengan reseptor
dengan memburuknya toleransi glukosa pada AGEs (RAGEs) pada makrofag / sel
> 770 pria dan wanita sehat. Penurunan mesangial dan meningkatkan produksi faktor
toleransi glukosa dari usia muda (17-39 pertumbuhan dan sitokin proinflamasi.30
tahun) hingga menengah (40–59 tahun)
691
Homeostasis, Vol. 4 No. 3, Desember 2021: 685-696
jumlah protein terglikasi yang berlebihan Proses glikolisis dan oksidasi pada kasus
sangat mempengaruhi fungsi sel normal. Sel hiperglikemia kronik menghasilkan radikal
yang dilengkapi dengan mekanisme bebas yang berkontribusi pada proses stress
antioksidan yang efisien lebih terlindungi dari oksidatif. Proses tersebut dapat menyerang
tantangan hiperglikemik daripada sel yang jaringan dan protein plasma dan kehadiran
tidak memiliki sistem eliminasi radikal yang grup protein karbonil merupakan marker
efisien seperti pada sel β pankreas yang stabil pada kerusakann protein oleh proses
mengeliminasi radikal bebas dengan buruk oksidatif. Kadar glukosa yang tinggi di dalam
sehingga sangat rentan terhadap kerusakan sel akan membangkitkan Ca2+ sitosolik yang
akibat radikal bebas.30 mengaktifkan ERK1/2. ERK1/2 aktif
ROS diproduksi sebagai konsekuensi berpotensi memfosforilasi DLP1,
dari metabolisme energi mitokondria. Ketika mempromosikan fragmentasi mitokondria
level ROS terlalu tinggi dan / atau tetap melalui peningkatan asosiasi mitokondria
meningkat selama periode waktu yang lama DLP1. Fragmentasi mitokondria dapat
dapat mengaktifkan siklus patologis yaitu memfasilitasi penyerapan piruvat dan/atau
uptake glukosa yang diinduksi ROS dan mempengaruhi aktivitas rantai transpor
produksi ROS oleh glukosa. Siklus patologis elektron, menghasilkan hiperpolarisasi
dapat diputus dengan memulihkan produksi mitokondria selanjutnya akan memproduksi
ROS ke tingkat normal.30 ROS yang berlebih.14
Banyak penelitian telah menunjukkan
Hubungan Kadar Glukosa dan Kadar bahwa adanya peningkatan stres oksidatif
Karbonil pada Lansia pada kondisi laju produksi radikal bebas
Mengenai populasi geriatri, sebuah meningkat dan mekanisme antioksidan
penelitian yang dilakukan pada 61 subjek terganggu. Hiperglikemia yang tidak
lansia telah menunjukkan peningkatan kadar terkontrol akan meningkatkan radikal bebas
antioksidan (yaitu, CAT dan GSH-Px) pada oksigen melalui oksidasi.16
subjek dengan gangguan toleransi glukosa Hasil penelitian menunjukkan bahwa
(IGT), dibandingkan dengan kontrol yang terjadi peningkatan kadar protein karbonil
sehat, dan peningkatan kadar oksidatif pada pasien sebagai indeks stres oksidatif.
biomarker stres (yaitu, MDA) pada DM tipe Diketahui bahwa kadar protein karbonil,
2, tetapi tidak di grup IGT. Hasil ini glukosa darah puasa dan hemoglobin
menunjukkan bahwa ada peningkatan stres terglikasi meningkat secara signifikan pada
oksidatif pada pasien DM tipe 2 lanjut usia.30 diabetes tipe 2. Terdapat kadar protein
ROS menginduksi kerusakan oksidatif karbonil berkorelasi positif dengan kadar
residu asam amino seperti lisin, prolin, HbA1c dan hal yang sama terjadi pada
treonin, dan arginin menghasilkan turunan kelompok diabetes dimana kadar protein
karbonil. Kehadiran senyawa karbonil dalam karbonil HbA1c meningkat secara signifikan
protein telah dianggap sebagai penanda dibandingkan individu sehat normal.19
oksidasi protein yang dimediasi ROS. Meskipun ada peningkatan kadar protein
Penanda spesifik oksidasi protein lainnya karbonil dan HbA1c pada kelompok diabetes,
adalah O-tirosin (penanda untuk radikal kadar insulin tetap tidak berubah. Hasil
hidroksil) dan 3-nitrotyrosin (penanda untuk penelitian tersebut mungkin dapat
RNS). Peningkatan kadar senyawa karbonil memberikan kegunaan pengukuran protein
protein diamati dalam sejumlah kondisi karbonil sebagai penanda stabil yang dapat
patologis seperti, penyakit Alzheimer, diandalkan dari stres oksidatif yang diinduksi
penyakit parkinson, distrofi otot, radikal bebas dan kerusakan.15
katarakogenesis, Rheumatoid Arthritis, Senyawa karbonil dapat dihasilkan dari
diabetes, progeria, aterosklerosis, sindrom mekanisme yang terlibat dalam oksidasi
gangguan pernapasan, sindrom Werner, dan protein akibat serangan ROS dengan cara
penuaan.4,5 pembentukan ikatan silang dan agregasi
692
Isfandiary, MG. dkk. LitRev: Korelasi Kadar Glukosa…
protein, sehingga menjadi senyawa karbonil. plasma. Telah dilaporkan bahwa kadar
Bagian protein yang sering menjadi sasaran karbonil protein dapat mencerminkan
serangan radikal bebas yaitu pada atom C dan pembentukan dan penuaan ROS seluler.
N yang menyusun peptida, dan berbagai Akumulasi karbonil protein mencerminkan
rantai samping R protein tersebut. Hasil dari usia kronologis ketika sel secara bertahap
beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada menjadi lebih rentan terhadap stres oksidatif
hubungan antara kadar karbonil dengan selama proses penuaan. Jika kita ingin
tingginya kadar glukosa akibat resistensi mengetahui peran stres oksidatif dalam
insulin pada pasien DM tipe 2.15 penuaan dan penyakit terkait penuaan,
Karbonil protein terbentuk pada rantai biomarker yang tepat harus dipilih dengan
samping protein (terutama dari Pro, Arg, Lys, baik. Air liur dianggap sebagai biofluida
dan Thr) ketika dioksidasi. Karbonilasi prospektif untuk mengawasi kondisi fisik,
protein adalah modifikasi oksidatif yang penuaan, dan penyakit, contohnya pada tes
stabil secara kimiawi dan tidak dapat diubah. HIV air liur telah dikonfirmasi dengan
Proses tersebut dapat menyebabkan akurasi tinggi dan disetujui oleh FDA.12
inaktivasi, proteolisis, pelapisan, atau
pembentukan ikatan silang intra- / PENUTUP
antarmolekul. Turunan karbonil protein juga Berdasarkan literature review dijelaskan
dapat dihasilkan melalui pembelahan bahwa lansia berhubungan erat dengan
oksidatif protein melalui jalur -amidasi atau peningkatan kerentanan tubuh terhadap
dengan oksidasi rantai samping glutamyl penyakit karena paparan radikal bebas secara
yang mengarah ke pembentukan peptida terus-menerus. Terganggunya sistem
dimana asam amino terminal-N diblokir oleh pengaturan glukosa darah oleh penyakit
turunan -ketoasil- ative.12 diabetes mengakibatkan peningkatan glukosa
Sampai saat ini, beberapa penelitian darah lebih dari normal. Sehingga didapatkan
tentang karbonil protein saliva telah muncul korelasi positif antara peningkatan kadar
sementara sebagian besar difokuskan pada karbonil karena kondisi hiperglikemia pada
plasma atau karbonil protein jaringan selama lansia yang memiliki penyakit diabetes.
beberapa dekade terakhir. Tidak seperti
plasma, uji saliva yang saat ini menjanjikan DAFTAR PUSTAKA
memiliki keunggulan yaitu tanpa nyeri, tidak 1. Liochev SI. Which is the most significant
invasif, bebas infeksi, dan kenyamanan, dan cause of aging? Antioxidants. 2015
relevansi kandungan protein karbonil antara Dec;4(4):793-810.
saliva dan plasma belum pernah 2. Magalhaes JP. What is aging [Internet].
12
dieksplorasi. 2013 [cited 2020 Apr 7]. Available from
Penelitian Wang Z et al melaporkan http://www.senescence.info/aging_defin
bahwa kandungan karbonil protein saliva ition.html
adalah 2.391 ± 0.639 nmol / mg, dan 3. Rahman K. Studies on free radicals,
kandungan karbonil protein plasma adalah antioxidants, and co-factors. Clinical
0.838 ± 0.274 nmol / mg. Terdapat Interventions in Aging. 2007;2(2):219-
peningkatan karbonil protein saliva yang 36
bergantung pada usia dan terdapat korelasi 4. Chevion M, Berenshtein E, Stadtman
positif diantara keduanya. Jenis kelamin tidak ER. Human studies related to protein
berpengaruh signifikan pada saliva atau oxidation: protein carbonyl content as a
protein karbonil plasma.12 marker of damage. Free Radic Res. 2000;
Protein karbonil dan rasio saliva dan 33: 99–108.
plasma memiliki kecenderungan meningkat 5. Smith CD, Carney JM, Starke-Reed PE,
selama proses penuaan dan kandungan Oliver CN, Stadtman ER, Floyd RA, et
karbonil protein saliva secara umum dapat al. Excess brain protein oxidation and
mencerminkan kandungan karbonil protein enzyme dysfunction in normal aging and
693
Homeostasis, Vol. 4 No. 3, Desember 2021: 685-696
in alzheimer disease. Proc Natl Acad Sci 14. Yu T, Jhun BS, Yoon Y. High-glucose
USA. 1991; 88(23):10540–3. stimulation increases reactive oxygen
6. Z. Turk. Glycotoxines, carbonyl stress species production through the calcium
and relevance to diabetes and its and mitogen-activated protein kinase-
complications. Physiol. Res. 2010 April mediated activation of mitochondrial
1;59: 147-156. fission. Antioxidants & redox signaling.
7. Odetti P, Garibaldi S, Noberasco G, 2011 Feb 1;14(3):425-37.
Aragno I, Valentini S, Traverso N, 15. Sarkar P, Kar K, Mondal MC,
Marinari UM. Levels of carbonyl groups Chakraborty I, Kar M. Elevated level of
in plasma proteins of type 2 diabetes carbonyl compounds correlates with
mellitus subjects. Acta diabetologica. insulin resistance in type 2 diabetes.
1999 Dec 1;36(4):179-83. Annals academy of medicine Singapore.
8. Liggins J, Furth AJ. Role of protein- 2010 Dec 1;39(12):909.
bound carbonyl groups in the formation 16. Oliveira AC, Teixeira CJ, Stefanello TF,
of advanced glycation endproducts. Carrara MA, Bazotte RB, Sá-Nakanishi
Biochimica et Biophysica Acta (BBA)- AB, Comar JF, Batista MR. Oxidative
Molecular Basis of Disease. 1997 Aug stress parameters as biomarkers of risk
22;1361(2):123-30. factor for diabetic foot among the
9. Smith CD, Carney JM, Starke-Reed PE, patients with type 2 diabetes. Brazilian
Oliver CN, Stadtman ER, Floyd RA, Archives of Bio and Tech. 2014
Markesbery WR. Excess brain protein Apr;57(2):223-7.
oxidation and enzyme dysfunction in 17. Lyons TJ, Jenkins AJ. Glycation,
normal aging and in Alzheimer disease. oxidation, and lipoxidation in the
Proceedings of the National Academy of development of the complications of
Sciences. 1991 Dec 1;88(23):10540-3. diabetes: a carbonyl stress hypothesis.
10. Sultan CS, Saackel A, Stank A, Fleming Diabetes reviews (Alexandria, Va.).
T, Fedorova M, Hoffmann R, Wade RC, 1997;5(4):365.
Hecker M, Wagner AH. Impact of 18. Almogbel E, Rasheed N. Elevated Levels
carbonylation on glutathione peroxidase- of Protein Carbonylation in Patients With
1 activity in human hyperglycemic Diabetic Nephropathy: Therapeutic and
endothelial cells. Redox biology. 2018 Diagnostic Prospects. The American
Jun 1;16:113-22. journal of the medical sciences. 2019 Jul
11. Dayanand CD, Pradeep KV, Kutty AV. 1;358(1):26-32.
Protein carbonyl content as a stable 19. Li W, Maloney RE, Aw TY. High
oxidative stress marker in type II glucose, glucose fluctuation and
diabetes. Int J Biol Med Res. carbonyl stress enhance brain
2012;3(4):2362-5. microvascular endothelial barrier
12. Wang Z, Wang Y, Liu H, Che Y, Xu Y, dysfunction: implications for diabetic
Lingling E. Age-related variations of cerebral microvasculature. Redox
protein carbonyls in human saliva and biology. 2015 Aug 1;5:80-90.
plasma: is saliva protein carbonyls an 20. Jamel MJ, Pereira LD, Mello NB,
alternative biomarker of aging?. Age. Eleuthério EC, Schanaider A. Blood
2015 Jun;37(3):1-8. carbonyl protein measurement as a
13. Suhartono E, Setiawan B, Juniarti M, specific oxidative stress biomarker after
Kamilah I. Modifikasi protein akibat intestinal reperfusion in rats. Acta
pembebanan glukosa dengan model cirurgica brasileira. 2010 Feb;25(1):59-
reaksi glikosilasi nonenzimatik in vitro. 62.
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan
Kesehatan. 2008;8(1):40-7.
694
Isfandiary, MG. dkk. LitRev: Korelasi Kadar Glukosa…
695
Homeostasis, Vol. 4 No. 3, Desember 2021: 685-696
696