You are on page 1of 12

Isfandiary, MG. dkk.

LitRev: Korelasi Kadar Glukosa…

LITERATURE REVIEW:
KORELASI KADAR GLUKOSA DENGAN KADAR KARBONIL PADA
LANSIA YANG MEMILIKI DIABETES

Muhammad Geraldy Isfandiary1, Eko Suhartono2, Fakhrurrazy3


1
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat,
Banjarmasin, Indonesia
2
Departemen Biokimia dan Biomolekuler, Fakultas Kedokteran,
Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Indonesia
3
Departemen Ilmu Penyakit Saraf, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat,
Banjarmasin, Indonesia

Email korespondensi: gerald99.gi@gmail.com

Abstract: Elderly are closely related increased susceptibility to diseases due to continuous exposure to free
radicals. Free radicals have an important role in various physiological conditions and their implications in
various symptoms, one of which is hyperglicemia. Excessive or deficient blood sugar levels will cause health
problems in the body. Blood sugar levels during capillary blood examination were low <90 mg / dl), normal
(90-199 mg / dl), high (≥200 mg / dl). High glucose levels cause oxidation and glycolysis processes that
produce ROS and AGEs which in turn induce oxidative damage to produce carbonyl compounds. Carbonyl
compounds increase with age and high glucose levels. The purpose of this literature review is to explain the
relationship between glucose levels and carbonyl levels in the elderly. The search was carried out on
English-language articles published between 2010-2020 on the PubMed database, ScienceDirect and google
scholar. The keywords used in the search for the article were glucose level, protein carbonyl, ROS, oxidative
stress, and elderly. Based on the search of the article, the selection was made based on the title and abstract,
in order to obtain 20 articles. The same article was excluded from all suitable articles through objective
analysis, topic suitability resulting into 14 articles. Based on the literature review, it was found there is a
relationship between glucose levels and plasma carbonyl levels.

Keywords: glucose levels, carbonyl protein, oxidative stress, ROS, elderly

Abstrak: Lansia berhubungan dengan peningkatan kerentanan tubuh terhadap penyakit akibat
paparan radikal bebas terus-menerus. Penuaan terjadi karena hilangnya homeostasis akibat stres oksidatif
kronis. Radikal bebas memiliki peran penting dalam berbagai kondisi fisiologis serta implikasinya dalam
beragam gejala penyakit salah satunya hiperglikemi. Kadar gula darah yang berlebihan atau kekurangan
akan menimbulkan masalah kesehatan pada tubuh. Kadar gula darah sewaktu pada pemeriksaan darah
kapiler, rendah (<90 mg/dl), normal (90-199 mg/dl), tinggi (≥200 mg/dl). Kadar glukosa tingggi
menyebabkan proses oksidasi dan glikolisis yang menghasilkan ROS dan AGEs selanjutnya menginduksi
kerusakan oksidatif residu asam amino menghasilkan senyawa karbonil. Senyawa karbonil meningkat
seiring bertambahnya usia dan tingginya kadar glukosa. Tujuan dari literature review untuk menjelaskan
hubungan antara kadar glukosa dan kadar karbonil pada lansia. Penelusuran dilakukan pada artikel berbahasa
Inggris yang diterbitkan antara tahun 2010-2020 pada database PubMed, ScienceDirect dan google scholar.
Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel adalah kadar glukosa, protein karbonil, ROS, stres
oksidatif, dan lansia. Berdasarkan pencarian artikel tersebut dilakukan pemilihan berdasarkan judul dan
abstrak, sehingga diperoleh sebanyak 20 artikel. Artikel yang sama dieksklusi dari keseluruhan artikel yang
sesuai melalui analisis tujuan, kesesuaian topik sehingga didapatkan 14 artikel. Berdasarkan literature
review didapatkan hubungan antara kadar glukosa dengan kadar karbonil plasma.

Kata – kata kunci: kadar glukosa, protein karbonil, stres okdidatif, ROS, lansia

685
Homeostasis, Vol. 4 No. 3, Desember 2021: 685-696

PENDAHULUAN menyebabkan peningkatan produksi RONS


Definisi Lanjut Usia (lansia) menurut yang melebihi kemampuan antioksidan sel
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor untuk menetralisirnya.8
13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut ROS menginduksi kerusakan oksidatif
Usia adalah seseorang yang telah mencapai residu asam amino seperti lisin, prolin,
usia 60 tahun ke atas. Berdasarkan data treonin, dan arginin menghasilkan turunan
Badan Pusat Statistik (BPS), didapatkan karbonil yang telah dianggap sebagai
persentase lansia di Indonesia tahun 2019 penanda oksidasi protein yang dimediasi
meningkat dua kali lipat menjadi 9,60% yaitu ROS. Peningkatan kadar senyawa karbonil
sekitar 25 juta jiwa dari 265 juta jiwa protein diamati dalam sejumlah kondisi
penduduk di Indonesia.1 Berdasarkan data patologis seperti pada pasien diabetes dan
BPS, Jumlah lansia di Kalimantan Selatan aging.9,10
mencapai 235.785 jiwa pada tahun 2013 dan Penelitian Sarkar Pinaki tahun 2010
pada tahun 2017 jumlah lansia di Banjarbaru menunjukkan bahwa ada hubungan antara
sebanyak 13.846 jiwa.2,3 kadar karbonil dengan tingginya kadar
Lansia berhubungan erat dengan glukosa akibat resistensi insulin pada pasien
peningkatan kerentanan tubuh akibat paparan DM tipe 2.11 Reaksi glikosilasi yang
reaksi radikal bebas secara terus-menerus merupakan reaksi antara gugus amina protein
atau disebut proses penuaan.4,5 Teori radikal dengan gugus aldehid dari glukosa ini dapat
bebas pada penuaan atau teori stres oksidatif membentuk produk-produk reaktif, seperti
berdasarkan hilangnya fungsi terkait usia methylglyoxal, glyoxal, 3-deoxyglucosone
akibat akumulasi kerusakan oksidatif pada dan advanced glycation end products
makromolekul (lipid, DNA, dan protein) oleh (AGEs).11
Reactive oxygen netrogen species (RONS). Oleh karena itu, dalam tulisan ilmiah ini
Apabila jumlah radikal bebas melampaui efek akan membahas peran kadar karbonil
protektif antioksidan dan kofaktor maka terhadap kadar glukosa melalui tinjauan hasil
terjadi kerusakan oksidatif dan berpengaruh pustaka.
terhadap proses penuaan serta penyakit
terkait usia seperti penyakit kardiovaskuler, METODE
kanker, kelainan neurodegeneratif, dan Metode yang digunakan adalah
berbagai kondisi kronis lain.6 Narrative review. Pencarian literatur
Metabolisme glukosa merupakan pusat berbahasa Inggris yang dipublikasi pada
dari fungsi fisiologis normal pada orang tahun 2010 - 2020 dilakukan pada database
sehat. Seiring bertambahnya usia, beberapa elektronik seperti PubMed, ScienceDirect
orang kehilangan kemampuan untuk dan Google Scholar. Kata - kunci pencarian
mengatur kadar glukosa dibandingkan usia yang digunakan ialah “glucose level, protein
muda. Peningkatan glukosa intraseluler carbonyl, ROS, oxidative stress, dan elderly”.

686
Isfandiary, MG. dkk. LitRev: Korelasi Kadar Glukosa…

Gambar 1. Diagram alur penelusuran literature.

HASIL DAN PEMBAHASAN dengan tingginya kadar glukosa akibat


Lansia berhubungan dengan kerentanan resistensi insulin pada pasien DM tipe 2.15
terhadap penyakit akibat paparan reaksi
radikal bebas secara terus-menerus yang
disebut penuaan/aging. kerusakan sel dan
jaringan akibat reaksi radikal bebas dapat
menyebabkan kondisi patologis dan dapat
berakhir pada kematian.4,5
Senyawa karbonil merupakan suatu
senyawa yang dihasilkan sebagai akibat dari
kerusakan pada protein, karbohidrat serta
asam nukleat seperti DNA dan RNA yang
mengandung karbohidrat pentosa, yang
diakibatkan oleh radikal bebas.28 Menurut
Rajindar dan William senyawa karbonil
merupakan bahan kimia modifikasi oksidatif
stabil yang tidak dapat kembali seperti awal,
senyawa karbonil dapat menyebabkan
inaktivasi, proteolisis, pelebaran, atau
pembentukan ikatan silang intramolekul
ataupun intermolekul.12 Gambar 2. Hubungan antara Kadar Glukosa
Beberapa penelitian menunjukkan dengan Kadar karbonil.
bahwa ada hubungan antara kadar karbonil

687
Homeostasis, Vol. 4 No. 3, Desember 2021: 685-696

Tabel 1. Literatur terkait pengaruh kadar glukosa terhadap kadar karbonil pada lansia.
No. Peneliti/ Tahun Judul Penelitian Sampel Metode Kesimpulan
1 Z. Turk (2010)6 Glycotoxines, Carbonyl Deskriptif Glikasi protein menyebabkan
Stress and Relevance to pembentukan AGE terutama pada
Diabetes and Its diabetes dan pembentukan
Complications. senyawa karbonil.

2 Sultan CS, et al Impact of carbonylation on 4 Eksperimental Kadar Glukosa ekstraseluler dan


(2018)10 glutathione peroxidase-1 MG yang tinggi meningkatkan
activity in human pembentukan ROS intraseluler di
hyperglycemic endothelial HUVECs.
cells.
3 Dayanand C. D, Protein carbonyl content as a 60 Eksperimental Peningkatan stres oksidatif pada
et al (2012)11 stable Oxidative stress grup diabetes dipicu oleh
marker in Type II Diabetes. hiperglikemia. Studi ini
menunjukkan peningkatan level
protein karbonil terobservasi pada
kasus hiperglikemia.
4 Wang Z, et al Age-related variations of 273 Eksperimental Protein karbonil pada saliva dapat
(2016)12 protein carbonyls in human menjadi biomarker alternative
saliva and plasma: is saliva dari proses penuaan, sementara
protein carbonyls an mekanisme protein karbonil dan
alternative biomarker of stres oksidatif serta hubunan
aging?. antara protein karbonil saliva
perlu penelitian lebih lanjut.
5 Yu T, et al High-glucose stimulation 2 Eksperimental Stimulasi kadar glukosa tinggi
(2011)14 increases reactive oxygen dapat mengaktivasi mitochondrial
species production through fission melalui mediasi
the calcium and mitogen- intracellular Ca2+ dan
activated protein kinase- ERK1=2.
mediated activation of
mitochondrial fission.

6 Sarkar P, et al Elevated Level of Carbonyl 47 Eksperimental Terdapat korelasi yang signifikan


(2010)15 Compounds Correlates with antara senyawa karbonil dengan
Insulin Resistance in Type Homeostatic model
2 Diabetes. assessement of insulin resistance
(HOMA-IR), kadar gula darah
puasa dan HbA1c.
7 Oliveira ACP, et Oxidative Stress Parameters 28 Cross Sectional Kadar plasma protein karbonil,
al (2014)16 as Biomarkers of Risk Factor total antioxidant capacity (TAC),
for Diabetic Foot among the dan reduced protein thiols dapat
Patients with Type 2 memberikan gambaran mengenai
Diabetes. risiko terjadinya diabetic foot.
8 Almogbel E, et al Elevated Levels of Protein 295 Cross Sectional Terdapat korelasi positif antara
(2019)18 Carbonylation in Patients protein karbonil dan diabetik
With Diabetic nephropathy. Kadar Karbonil
Nephropathy: Therapeutic tinggi pada pasien dengan kadar
and HbA1C, gula darah, serum
Diagnostic Prospects. kreatinin yang juga tinggi. Hal
tersebut mengindikasikan
modifikasi oksidasi protein
memiliki peranan penting
terhadap progresivitas diabetik
nephropathy.
9 Li W, et al High glucose, glucose 10 Eksperimental Hiperglikemia dan peningkatan
(2015)19 fluctuation and carbonyl glukosa akut memicu
stress enhance brain methylglyoxal (MG, a model of
microvascular endothelial carbonyl stress) termasuk

688
Isfandiary, MG. dkk. LitRev: Korelasi Kadar Glukosa…

No. Peneliti/ Tahun Judul Penelitian Sampel Metode Kesimpulan


barrier dysfunction: pembentukan dan eksaserbasi
Implications for diabetic disfungsi endotel otak.
cerebral microvasculature.
10 Jamel MJ, et al Blood carbonyl protein 24 Eksperimental Protein karbonil mungkin dapat
(2010)20 measurement as a specific digunakan sebagai marker
oxidative stress biomarker spesifik untuk mengukur stres
after oksidatif pada intestinal tikus.
intestinal reperfusion in rats.
11 Loukovaara S, et Elevated protein carbonyl and 189 Cross Sectional Kadar karbonil protein dan HIF-1
al (2014)22 HIF-1a levels in α meningkat secara signifikan
eyes with proliferative dalam cairan vitreous mata yang
diabetic retinopathy. dirawat melalui pembedahan
dengan PDR (Proliferative
Diabetic Retinopathy).
12 Kayal R, et al Relationship Between Protein 360 Cross Sectional Peningkatan radikal bebas pada
(2018)23 Carbonylation And Type-2 DM tipe 2 menyebabkan oksidasi
Diabetes Mellitus In Kolkata, protein yang dalam istilah lain
India. meningkatkan level Protein
karbonil.
13 P. Protein carbonylation as 15 Cross Sectional Kandungan protein karbonil
Rameshthangam biomarker(s) in serum meningkat pada pasien diabetes
et al (2011)24 patients with type 2 diabetes. ELISA dan uji spektrofotometri
jika dibandingkan dengan subjek
kontrol.
14 Chavan VU, et al Study Of Protein Carbonyl 90 Cross Sectional Biomarker stres oksidatif seperti
(2013)25 Group, Nitric Oxide And protein karbonil, NOx (nitrit total)
Mda (Index Of Lipid dan MDA meningkat secara
Peroxidation) As Biomarkers signifikan pada DM tipe 2
Of Oxidative Stress In Type 2 dibandingkan subjek sehat. Hal
Diabetes Mellitus. tersebut menunjukkan bahwa ada
peningkatan produksi oksigen
reaktif spesies (ROS) dan stres
oksidatif pada pasien DM tipe 2
dibandingkan dengan subjek
sehat.

Pengaruh Radikal bebas pada Penuaan dan air, tembakau, alkohol, logam berat atau
Radikal bebas adalah atom atau molekul transisi, obat-obatan (mis., siklosporin,
yang sangat reaktif dengan satu atau lebih takrolimus, gentamisin, dan bleomisin),
elektron tidak berpasangan dan dapat pelarut industri, memasak (mis., daging asap,
terbentuk ketika oksigen berinteraksi dengan limbah minyak, dan lemak), dan radiasi yang
molekul tertentu. Istilah Reactive oxygen terdapat di dalam tubuh. Semua hal tersebut
species (ROS) dan Reactive nitrogen species dimetabolisme menjadi radikal bebas.30
(RNS) mengacu pada radikal reaktif dan Penuaan merupakan proses degenerasi
turunan non-radikal oksigen dan nitrogen.26,30 yang secara bertahap menurunkan tingkat
Reactive oxygen and nitrogen species kebugaran dan kapasitas untuk
(RONS) diproduksi oleh semua sel aerobik mempertahankan homeostasis, sekaligus
dan memainkan peran penting dalam penuaan meningkatkan kemungkinan kematian.
serta penyakit terkait usia. Sumber RONS Perubahan tersebut muncul akibat akumulasi
terdiri atas endogen dan eksogen.30 Sumber kerusakan oksidatif pada sel dan jaringan
endogen RONS termasuk nicotinamide akibat radikal bebas yang dihasilkan
adenine dinucleotide phosphate (NADPH) lingkungan dan metabolik, kesalahan acak
oksidase, myeloperoksidase (MPO), dalam reaksi biokimia, dan asupan nutrisi.12,13
lipoksigenase, dan angiotensin II. Sedangkan Hipotesis radikal bebas yang merupakan
sumber eksogen RONS adalah polusi udara salah satu teori awal dan dikembangkan

689
Homeostasis, Vol. 4 No. 3, Desember 2021: 685-696

menjadi hipotesis stres oksidatif. Diantara mempengaruhi terutama sistem pengaturan,


berbagai makromolekul yang dimodifikasi seperti sistem saraf, endokrin, dan kekebalan.
secara oksidatif, protein dianggap sangat Aktivasi akibat dari sistem kekebalan
penting karena protein memainkan bagian menginduksi keadaan inflamasi yang
penting dari reseptor, transporter, enzim, menciptakan lingkaran setan di mana stres
faktor transkripsi, dan komponen sitoskeletal. oksidatif kronis dan peradangan saling
Protein merupakan target utama ROS.12,13 memberi makan, dan akibatnya,
Mekanisme yang tepat dari penuaan meningkatkan morbiditas dan mortalitas
akibat stres oksidatif masih belum jelas, tetapi terkait usia.27,29,30
peningkatan kadar RONS menyebabkan ROS dapat menyebabkan berbagai
penuaan sel. Sel-sel tua memperoleh kerusakan makromolekul biologis, seperti
irrevesible senescence-associated secretory asam nukleat, protein, dan lipid. Khususnya
phenotype (SASP) yang melibatkan sekresi pada membran asam lemak tak jenuh ganda
faktor-faktor yang dapat larut (interleukin, yang merupakan makromolekul paling
kemokin, dan faktor pertumbuhan), enzim sensitif sebagai target oksidasi untuk ROS.
pengurai seperti matriks metaloprotease Asam lemak membran sangat sensitif karena
(MMPs), dan komponen protein tidak larut / proses peroksidasi lipid (LPO). Asam nukleat
ekstraseluler matris (ECM). RONS seperti DNA dan RNA juga sangat sensitif
menginduksi penuaan seluler yang bekerja terhadap serangan ROS. Oksidasi asam
pada berbagai komponen SASP dengan nukleat ini menyebabkan mutasi pada genom
cara:30 mitokondria dan inti. Hampir semua asam
1. Regulasi target mamalia dari fungsi amino dalam protein atau enzim dapat
kompleks rapamycin; dioksidasi oleh ROS yang menyebabkan
2. Menginduksi ekspresi MMPs, yang hilangnya fungsi. Kerusakan DNA oleh ROS
berhubungan dengan penyakit terkait usia paling besar menyebabkan penuaan,
dan kronis seperti kanker, Alzheimer, khususnya pada sel postmitotik misalnya
aterosklerosis, osteoartritis, dan emfisema neuron. Terutama, DNA mitokondria
paru; (mtDNA) terletak dekat dengan ROS di
3. Menghambat aktivitas protein FOXO mitokondria. Mutasi pada mtDNA
(Forkhead box), yang terlibat dalam merupakan bagian dalam proses penuaan di
perlindungan insulin / insulin-like growth organ dan jaringan postmitotik seperti otak.31
factor- 1 dari stres oksidatif; ROS berlebihan dapat menginduksi
4. Menghambatan aktivitas sirtuins sehingga kerusakan komponen seluler secara
meningkatkan produksi RONS dengan ireversibel dan menyebabkan kematian sel
menghambat SOD, keadaan proinflamasi melalui jalur apoptosis intrinsik melalui
dengan mencegah penghambatan tumor mitokondria, sehingga memicu kerusakan
necrosis factor alpha (TNFα) dan NFkB, DNA mitokondria, disfungsi, dan
dan efek tumorigenik dengan mencegah peningkatan apoptosis sel. Peningkatan
efek penghambatannya pada c-Jun dan c - apoptosis berhubungan dengan perombakan
Myc; sel dan pemendekan telomer - ujung DNA
5. Regulasi jalur p16INK4a / pRB dan p53 / yang membatasi jumlah mitosis sel.
p21 yang mengarah ke penuaan. Peningkatan jumlah telomer yang hilang
akibat ketidakseimbangan produksi ROS
Faktor SASP terlibat dalam beberapa menjadi salah satu faktor dalam proses
proses patologis akut dan kronis, seperti penuaan.29
CVD, penyakit ginjal akut dan kronis (CKD), Akumulasi mutasi DNA mitokondria,
penyakit neurodegeneratif (NDs), degenerasi gangguan fosforilasi oksidatif, dan
makula (MD), penyakit bilier, dan kanker. ketidakseimbangan ekspresi enzim
Pada penuaan terjadi ketidakseimbangan antioksidan berakhir pada produksi ROS
homeostasis akibat stres oksidatif kronis yang yang berlebihan. DNA mitokondria

690
Isfandiary, MG. dkk. LitRev: Korelasi Kadar Glukosa…

merupakan target kunci dari radikal bebas. secara global disebabkan karena pengaruh
Identifikasi reaksi radikal bebas sebagai lemak tubuh dan kebugaran fisik.14,17
promotor proses penuaan menyiratkan bahwa Radikal bebas sering terbentuk dan
intervensi yang bertujuan untuk membatasi dilepaskan setelah cedera jaringan akibat
atau menghambat reaksi radikal bebas proses patologis internal atau eksternal.
diharapkan turut menurunkan tingkat Peningkatan glukosa intraseluler
penuaan dan patogenesis penyakit.26,28 menyebabkan peningkatan produksi RONS
yang melebihi kemampuan antioksidan sel
Hubungan Radikal Bebas dengan untuk menetralisirnya. RONS menginduksi
Metabolisme Karbohidrat dengan cara mengaktivasi empat jalur
Metabolisme glukosa merupakan pusat molekuler penting yang terlibat dalam
dari fungsi fisiologis normal. Hati adalah jaringan oksidatif yang diinduksi
organ pengatur metabolisme utama dan hiperglikemia, yaitu: aktivasi protein kinase
menyediakan 90-95% glukosa yang C (PKC), peningkatan fluks jalur
bersirkulasi selama keadaan postabsorptive heksosamin, peningkatan AGEs, dan
ketika tubuh tidak lagi menyerap nutrisi dari peningkatan fluks jalur poliol. Secara khusus,
usus. Seiring bertambahnya usia, beberapa aktivasi jalur AGEs dapat merusak regulasi
orang semakin kehilangan kemampuan untuk transkripsi gen, pensinyalan antara matriks
mengatur kadar glukosa dibandingkan usia dan sel lain serta protein darah yang
muda. Terdapat korelasi positif antara usia menyebabkan berikatan dengan reseptor
dengan memburuknya toleransi glukosa pada AGEs (RAGEs) pada makrofag / sel
> 770 pria dan wanita sehat. Penurunan mesangial dan meningkatkan produksi faktor
toleransi glukosa dari usia muda (17-39 pertumbuhan dan sitokin proinflamasi.30
tahun) hingga menengah (40–59 tahun)

Gambar 3. Hiperglikemia dan stress oksidatif pada fungsi sel normal.

Radikal superoksida mitokondria pankreas dan berkontribusi pada


mengaktifkan PARP lalu menonaktifkan pembentukan resistensi insulin di hati dan
GAPDH. Hal ini menghasilkan akumulasi otot rangka. Mekanisme molekuler yang
gliseraldehida-3-fosfat dan zat glikolitik yang mendukung produksi radikal bebas dalam sel
mengaktifkan berbagai isoform PKC, hidup adalah kompleks dan sebagian besar
meningkatkan fluks jalur poliol dan melibatkan transformasi glukosa
heksoseamin, dan menambah AGEs.32 nonenzimatik yang digabungkan dengan
Radikal bebas yang diturunkan dari peningkatan laju glikasi protein. Akibatnya,
glukosa tinggi berdampak buruk pada sel β peningkatan jumlah spesies radikal bebas dan

691
Homeostasis, Vol. 4 No. 3, Desember 2021: 685-696

jumlah protein terglikasi yang berlebihan Proses glikolisis dan oksidasi pada kasus
sangat mempengaruhi fungsi sel normal. Sel hiperglikemia kronik menghasilkan radikal
yang dilengkapi dengan mekanisme bebas yang berkontribusi pada proses stress
antioksidan yang efisien lebih terlindungi dari oksidatif. Proses tersebut dapat menyerang
tantangan hiperglikemik daripada sel yang jaringan dan protein plasma dan kehadiran
tidak memiliki sistem eliminasi radikal yang grup protein karbonil merupakan marker
efisien seperti pada sel β pankreas yang stabil pada kerusakann protein oleh proses
mengeliminasi radikal bebas dengan buruk oksidatif. Kadar glukosa yang tinggi di dalam
sehingga sangat rentan terhadap kerusakan sel akan membangkitkan Ca2+ sitosolik yang
akibat radikal bebas.30 mengaktifkan ERK1/2. ERK1/2 aktif
ROS diproduksi sebagai konsekuensi berpotensi memfosforilasi DLP1,
dari metabolisme energi mitokondria. Ketika mempromosikan fragmentasi mitokondria
level ROS terlalu tinggi dan / atau tetap melalui peningkatan asosiasi mitokondria
meningkat selama periode waktu yang lama DLP1. Fragmentasi mitokondria dapat
dapat mengaktifkan siklus patologis yaitu memfasilitasi penyerapan piruvat dan/atau
uptake glukosa yang diinduksi ROS dan mempengaruhi aktivitas rantai transpor
produksi ROS oleh glukosa. Siklus patologis elektron, menghasilkan hiperpolarisasi
dapat diputus dengan memulihkan produksi mitokondria selanjutnya akan memproduksi
ROS ke tingkat normal.30 ROS yang berlebih.14
Banyak penelitian telah menunjukkan
Hubungan Kadar Glukosa dan Kadar bahwa adanya peningkatan stres oksidatif
Karbonil pada Lansia pada kondisi laju produksi radikal bebas
Mengenai populasi geriatri, sebuah meningkat dan mekanisme antioksidan
penelitian yang dilakukan pada 61 subjek terganggu. Hiperglikemia yang tidak
lansia telah menunjukkan peningkatan kadar terkontrol akan meningkatkan radikal bebas
antioksidan (yaitu, CAT dan GSH-Px) pada oksigen melalui oksidasi.16
subjek dengan gangguan toleransi glukosa Hasil penelitian menunjukkan bahwa
(IGT), dibandingkan dengan kontrol yang terjadi peningkatan kadar protein karbonil
sehat, dan peningkatan kadar oksidatif pada pasien sebagai indeks stres oksidatif.
biomarker stres (yaitu, MDA) pada DM tipe Diketahui bahwa kadar protein karbonil,
2, tetapi tidak di grup IGT. Hasil ini glukosa darah puasa dan hemoglobin
menunjukkan bahwa ada peningkatan stres terglikasi meningkat secara signifikan pada
oksidatif pada pasien DM tipe 2 lanjut usia.30 diabetes tipe 2. Terdapat kadar protein
ROS menginduksi kerusakan oksidatif karbonil berkorelasi positif dengan kadar
residu asam amino seperti lisin, prolin, HbA1c dan hal yang sama terjadi pada
treonin, dan arginin menghasilkan turunan kelompok diabetes dimana kadar protein
karbonil. Kehadiran senyawa karbonil dalam karbonil HbA1c meningkat secara signifikan
protein telah dianggap sebagai penanda dibandingkan individu sehat normal.19
oksidasi protein yang dimediasi ROS. Meskipun ada peningkatan kadar protein
Penanda spesifik oksidasi protein lainnya karbonil dan HbA1c pada kelompok diabetes,
adalah O-tirosin (penanda untuk radikal kadar insulin tetap tidak berubah. Hasil
hidroksil) dan 3-nitrotyrosin (penanda untuk penelitian tersebut mungkin dapat
RNS). Peningkatan kadar senyawa karbonil memberikan kegunaan pengukuran protein
protein diamati dalam sejumlah kondisi karbonil sebagai penanda stabil yang dapat
patologis seperti, penyakit Alzheimer, diandalkan dari stres oksidatif yang diinduksi
penyakit parkinson, distrofi otot, radikal bebas dan kerusakan.15
katarakogenesis, Rheumatoid Arthritis, Senyawa karbonil dapat dihasilkan dari
diabetes, progeria, aterosklerosis, sindrom mekanisme yang terlibat dalam oksidasi
gangguan pernapasan, sindrom Werner, dan protein akibat serangan ROS dengan cara
penuaan.4,5 pembentukan ikatan silang dan agregasi

692
Isfandiary, MG. dkk. LitRev: Korelasi Kadar Glukosa…

protein, sehingga menjadi senyawa karbonil. plasma. Telah dilaporkan bahwa kadar
Bagian protein yang sering menjadi sasaran karbonil protein dapat mencerminkan
serangan radikal bebas yaitu pada atom C dan pembentukan dan penuaan ROS seluler.
N yang menyusun peptida, dan berbagai Akumulasi karbonil protein mencerminkan
rantai samping R protein tersebut. Hasil dari usia kronologis ketika sel secara bertahap
beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada menjadi lebih rentan terhadap stres oksidatif
hubungan antara kadar karbonil dengan selama proses penuaan. Jika kita ingin
tingginya kadar glukosa akibat resistensi mengetahui peran stres oksidatif dalam
insulin pada pasien DM tipe 2.15 penuaan dan penyakit terkait penuaan,
Karbonil protein terbentuk pada rantai biomarker yang tepat harus dipilih dengan
samping protein (terutama dari Pro, Arg, Lys, baik. Air liur dianggap sebagai biofluida
dan Thr) ketika dioksidasi. Karbonilasi prospektif untuk mengawasi kondisi fisik,
protein adalah modifikasi oksidatif yang penuaan, dan penyakit, contohnya pada tes
stabil secara kimiawi dan tidak dapat diubah. HIV air liur telah dikonfirmasi dengan
Proses tersebut dapat menyebabkan akurasi tinggi dan disetujui oleh FDA.12
inaktivasi, proteolisis, pelapisan, atau
pembentukan ikatan silang intra- / PENUTUP
antarmolekul. Turunan karbonil protein juga Berdasarkan literature review dijelaskan
dapat dihasilkan melalui pembelahan bahwa lansia berhubungan erat dengan
oksidatif protein melalui jalur -amidasi atau peningkatan kerentanan tubuh terhadap
dengan oksidasi rantai samping glutamyl penyakit karena paparan radikal bebas secara
yang mengarah ke pembentukan peptida terus-menerus. Terganggunya sistem
dimana asam amino terminal-N diblokir oleh pengaturan glukosa darah oleh penyakit
turunan -ketoasil- ative.12 diabetes mengakibatkan peningkatan glukosa
Sampai saat ini, beberapa penelitian darah lebih dari normal. Sehingga didapatkan
tentang karbonil protein saliva telah muncul korelasi positif antara peningkatan kadar
sementara sebagian besar difokuskan pada karbonil karena kondisi hiperglikemia pada
plasma atau karbonil protein jaringan selama lansia yang memiliki penyakit diabetes.
beberapa dekade terakhir. Tidak seperti
plasma, uji saliva yang saat ini menjanjikan DAFTAR PUSTAKA
memiliki keunggulan yaitu tanpa nyeri, tidak 1. Liochev SI. Which is the most significant
invasif, bebas infeksi, dan kenyamanan, dan cause of aging? Antioxidants. 2015
relevansi kandungan protein karbonil antara Dec;4(4):793-810.
saliva dan plasma belum pernah 2. Magalhaes JP. What is aging [Internet].
12
dieksplorasi. 2013 [cited 2020 Apr 7]. Available from
Penelitian Wang Z et al melaporkan http://www.senescence.info/aging_defin
bahwa kandungan karbonil protein saliva ition.html
adalah 2.391 ± 0.639 nmol / mg, dan 3. Rahman K. Studies on free radicals,
kandungan karbonil protein plasma adalah antioxidants, and co-factors. Clinical
0.838 ± 0.274 nmol / mg. Terdapat Interventions in Aging. 2007;2(2):219-
peningkatan karbonil protein saliva yang 36
bergantung pada usia dan terdapat korelasi 4. Chevion M, Berenshtein E, Stadtman
positif diantara keduanya. Jenis kelamin tidak ER. Human studies related to protein
berpengaruh signifikan pada saliva atau oxidation: protein carbonyl content as a
protein karbonil plasma.12 marker of damage. Free Radic Res. 2000;
Protein karbonil dan rasio saliva dan 33: 99–108.
plasma memiliki kecenderungan meningkat 5. Smith CD, Carney JM, Starke-Reed PE,
selama proses penuaan dan kandungan Oliver CN, Stadtman ER, Floyd RA, et
karbonil protein saliva secara umum dapat al. Excess brain protein oxidation and
mencerminkan kandungan karbonil protein enzyme dysfunction in normal aging and

693
Homeostasis, Vol. 4 No. 3, Desember 2021: 685-696

in alzheimer disease. Proc Natl Acad Sci 14. Yu T, Jhun BS, Yoon Y. High-glucose
USA. 1991; 88(23):10540–3. stimulation increases reactive oxygen
6. Z. Turk. Glycotoxines, carbonyl stress species production through the calcium
and relevance to diabetes and its and mitogen-activated protein kinase-
complications. Physiol. Res. 2010 April mediated activation of mitochondrial
1;59: 147-156. fission. Antioxidants & redox signaling.
7. Odetti P, Garibaldi S, Noberasco G, 2011 Feb 1;14(3):425-37.
Aragno I, Valentini S, Traverso N, 15. Sarkar P, Kar K, Mondal MC,
Marinari UM. Levels of carbonyl groups Chakraborty I, Kar M. Elevated level of
in plasma proteins of type 2 diabetes carbonyl compounds correlates with
mellitus subjects. Acta diabetologica. insulin resistance in type 2 diabetes.
1999 Dec 1;36(4):179-83. Annals academy of medicine Singapore.
8. Liggins J, Furth AJ. Role of protein- 2010 Dec 1;39(12):909.
bound carbonyl groups in the formation 16. Oliveira AC, Teixeira CJ, Stefanello TF,
of advanced glycation endproducts. Carrara MA, Bazotte RB, Sá-Nakanishi
Biochimica et Biophysica Acta (BBA)- AB, Comar JF, Batista MR. Oxidative
Molecular Basis of Disease. 1997 Aug stress parameters as biomarkers of risk
22;1361(2):123-30. factor for diabetic foot among the
9. Smith CD, Carney JM, Starke-Reed PE, patients with type 2 diabetes. Brazilian
Oliver CN, Stadtman ER, Floyd RA, Archives of Bio and Tech. 2014
Markesbery WR. Excess brain protein Apr;57(2):223-7.
oxidation and enzyme dysfunction in 17. Lyons TJ, Jenkins AJ. Glycation,
normal aging and in Alzheimer disease. oxidation, and lipoxidation in the
Proceedings of the National Academy of development of the complications of
Sciences. 1991 Dec 1;88(23):10540-3. diabetes: a carbonyl stress hypothesis.
10. Sultan CS, Saackel A, Stank A, Fleming Diabetes reviews (Alexandria, Va.).
T, Fedorova M, Hoffmann R, Wade RC, 1997;5(4):365.
Hecker M, Wagner AH. Impact of 18. Almogbel E, Rasheed N. Elevated Levels
carbonylation on glutathione peroxidase- of Protein Carbonylation in Patients With
1 activity in human hyperglycemic Diabetic Nephropathy: Therapeutic and
endothelial cells. Redox biology. 2018 Diagnostic Prospects. The American
Jun 1;16:113-22. journal of the medical sciences. 2019 Jul
11. Dayanand CD, Pradeep KV, Kutty AV. 1;358(1):26-32.
Protein carbonyl content as a stable 19. Li W, Maloney RE, Aw TY. High
oxidative stress marker in type II glucose, glucose fluctuation and
diabetes. Int J Biol Med Res. carbonyl stress enhance brain
2012;3(4):2362-5. microvascular endothelial barrier
12. Wang Z, Wang Y, Liu H, Che Y, Xu Y, dysfunction: implications for diabetic
Lingling E. Age-related variations of cerebral microvasculature. Redox
protein carbonyls in human saliva and biology. 2015 Aug 1;5:80-90.
plasma: is saliva protein carbonyls an 20. Jamel MJ, Pereira LD, Mello NB,
alternative biomarker of aging?. Age. Eleuthério EC, Schanaider A. Blood
2015 Jun;37(3):1-8. carbonyl protein measurement as a
13. Suhartono E, Setiawan B, Juniarti M, specific oxidative stress biomarker after
Kamilah I. Modifikasi protein akibat intestinal reperfusion in rats. Acta
pembebanan glukosa dengan model cirurgica brasileira. 2010 Feb;25(1):59-
reaksi glikosilasi nonenzimatik in vitro. 62.
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan
Kesehatan. 2008;8(1):40-7.

694
Isfandiary, MG. dkk. LitRev: Korelasi Kadar Glukosa…

21. Dalle-Donne I, Rossi R, Giustarini D, 26. Carbonyl Compound [Internet].


Milzani A, Colombo R. Protein carbonyl Carbonyl Compound-an overview|
groups as biomarkers of oxidative stress. ScienceDirect Topics. Key Concepts in
Clinica chimica acta. 2003 Mar 1;329(1- Environmental Chemistry; [cited
2):23-38. 2020May4]. Available from:
22. Loukovaara S, Koivunen P, Ingles M, https://www.sciencedirect.com/topics/ch
Escobar J, Vento M, Andersson S. emistry/carbonyl-compound.
Elevated protein carbonyl and HIF-1a 27. Kurniawan I. Diabetes melitus tipe 2
levels in eyes with proliferative diabetic pada usia lanjut. Majalah Kedokteran
retinopathy. Acta Ophthalmol. 2010; 92: Indonesia. 2010;60 (12):576-84.
323–327. 28. Zalukhu ML, Phyma AR, Pinzon RT.
23. Kayal R, Bhattacharjee D, Banerjee SK, Proses Menua, Stres Oksidatif, dan Peran
Banik K. Relationship between protein Anti Oksidan. Cermin Dunia
carbonylation and type-2 diabetes Kedokteran. 2016 Oct 1;43(10):733-6.
mellitus in Kolkata, India. International 29. Liguori I, Russo G, Curcio F, Bulli G,
Journal of Advances in Science Aran L, Della-Morte D, Gargiulo G,
Engineering and Technology. 2018: 6 Testa G, Cacciatore F, Bonaduce D,
(1).Rameshthangam P, Srinivasan P, Abete P. Oxidative stress, aging, and
Arulvasu C, Gowdhaman D, Neeraja P. diseases. Clinical interventions in aging.
Protein carbonylation as biomarker (s) in 2018;13:757.
serum patients with type 2 diabetes. 30. Hatice B. The effects of free radicals on
Journal of Pharmacy Research. 2011 aging process. Curr Trends Biomedical
Feb;4(2):348-51. Eng & Biosci. 2018; 13(5): 555871
24. Chavan VU, Melinkeri RR. Study of 31. Cohen G, Riahi Y, Sasson S. Free
protein carbonyl group, nitric oxide and radicals and metabolic disorders.
MDA (index of lipid peroxidation) as Encyclopedia of Radicals in Chemistry,
biomarkers of oxidative stress in type 2 Biology and Materials, Online. 2012.
diabetes mellitus. Natl J Community
Med. 2013;4(2):294-9.
25. Phaniendra A, Jestadi DB, Periyasamy L.
Free radicals: properties, sources, targets,
and their implication in various diseases.
Indian J Clin Biochem. 2015;30(1):11‐
26.

695
Homeostasis, Vol. 4 No. 3, Desember 2021: 685-696

696

You might also like