You are on page 1of 44
DEFINISI BELANJA DAN BEBAN Istilah belanja dalam akuntansi sektor publik hampir serupa dengan istilah beban dalam akuntansi sektor komersial. Menurut Deddi Nordiawan (2007), beban di lingkungan akuntansi komersial dapat didefinisikan sebagai arus keluar dari aset atau segala bentuk penggunaan aset yang terjadi selama periode tertentu yang berasal dari produksi barang, penyerahan jasa, atau aktivitas lain yang terjadi | dalam kegiatan operasional entitas. Menurut Accounting Principle Board (APB) Statement No. 4, belanja didefinisikan sebagai jumlah yang diukur dalam uang, dari kas yang dikeluarkan atau properti lain yang ditransfer, modal saham yang dikeluarkan, jasa yang diberikan, atau kewajiban yang terjadi dalam hubungannya dengan barang atau jasa yang telah atau akan diterima. Lebih lanjut menurut Deddi Nordiawan (2007), dari definisi tersebut, terlihat bahwa belanja terjadi dikarenakan penggunaan aset (dalam segala bentuk) untuk kegiatan operasional entitas, sehingga belanja dapat diakui walaupun tidak terjadi arus keluar kas. Definisi tersebut diterapkan untuk lingkungan akuntansi di sektor swasta yang menggunakan basis akrual dalam pelaporannya. Untuk akuntansi sektor publik, perlu adanya definisi yang disesuaikan dengan lingkungan pemerintahan yang menggunakan basis kas untuk laporan realisasi anggaran dan basis akrual untuk laporan operasional. 1. Definisi Belanja Belanja adalah semua pengeluaran dari yang mengurangi saldo anggaran lebi bersangkutan yang tidak akan dipero pemerintah. (PSAP No. 2, Paragraf 7). Sementara men rekening kas umum negara/daerah ih dalam periode tahun anggaran leh pembayarannya kembali oleh urut Permendagri rua! a8] ‘Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Aki loman Pengelolaan Keuangan Dae, No. 13 Tahun ees Permendagri No. 59 Tahun 2007 day, sebagaimana em 1 Tahun 2011, belanja daerah aes kewalibay Peay No? ang diakui sebagai pengurang nila! Kekayaan bers . pemerintah det dalam laporan realisasi eoeee karena dala Isiah ve aporan reais anggaran masih menggunakan basis kas, penyusuni Tah, 2. Definisi Beban , Standar Akuntansi Keuangan (,, Menurut Ikatan Alene Indonesian ee selama satu periode akuntang, 2015), beban boaters atau berkurangnya aset atau terjadinya kevaiibay a oe an enurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembag: msbimcaee dl Sementara PSAP No. 1 Paragraf 8 menyatakan baby, rae —— manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam Petiode ve yang mensrankan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atay i jiban. x j aset atau timbulnya kewajil a a pengertian ini, maka beban dapat diakui walaupun tidak terjadi arus kas keluar. Beban dapat terjadi karena penggunaan aset untuk kegiatan operasional entitas, misalnya beban penyusutan atas aset tetap, Dalam laporan realisasi anggaran, tidak dikenal eulahy beban penyusutan atas aset tetap, karena laporan realisasi anggaran masih menggunakan basis kas. KLASIFIKASI BELANJA PSAP No. 2 Paragraf 34 menyatakan bahwa belanja diklasifikasikan menurut Klasifikasi ekonomi (jenis belanja), organisasi dan fungsi. Klasifikasi ekonomi sendiri menurut paragraf selanjutnya merupakan pengelompokan belanja yang didasarkan pada jenis belanja untuk melaksanakan suatu aktivitas. Klasifikasi | ekonomi untuk pemerintah Pusat yaitu belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, dan belanja lain-lain. Klasifikasi ekonomi untuk pemerintah daerah meliputi belanja pegawai, belanja barang belanja modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, dan belanja tak terduga. Klasifikasi belanja untuk tujuan pelaporan keuangan menurut PSAP No.2 Paragraf 36-40 dikelompokkan menjadi: 1. Belanja Operasi Belanja operasi adalah pen; Pemerintah pusat/daerah Operasi antara lain meliput hibah, dan bantuan sosial, geluaran anggaran untuk kegiatan sehari-her yang memberi manfaat jangka pendek. Bela i belanja Pegawai, belanja barang, bunga, subs BAB 4 Akuntansi Belanja dan Beban fs Belanja Modal Belanja modal adalah pengeluaran an, dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode aki i Belanja modal meliputi antara lain belanja modal cn ee gedung dan bangunan, peralatan, serta aset tak berwujud. a 'ggaran untuk perolehan aset tetap 3, Belanja Lain-Lain/Belanja Tak Terduga Belanja lain-lain/belanja tak terduga adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam, bencana sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah pusat/daerah. 4, Transfer Keluar Transfer keluar adalah pengeluaran uang dari entitas pelaporan ke entitas pelaporan lain seperti pengeluaran dana perimbangan oleh pemerintah pusat dan dana bagi hasil oleh pemerintah daerah. Namun, berdasarkan Permendagri No. 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah dengan Permendagri No. 59 Tahun 2007 dan Permendagri No. 21 Tahun 2011, belanja dikelompokkan menjadi: 1. Belanja Tidak Langsung Belanja tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan yang tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Kelompok belanja tidak langsung dikelompokkan menurut jenis belanja yang terdiri dari: a. Belanja Pegawai Belanja pegawai merupakan belanja kompensasi, dalam bentuk gaji dan tunjangan, serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang- undangan. Uang representasi dan tunjangan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan kepala daerah dan wakil kepala daerah serta penghasilan dan penerimaan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dianggarkan dalam belanja pegawai. b. Belanja Bunga Belanja bunga digunakan untuk menganggarkan pembayaran bunga utang yang dihitung atas kewajiban pokok utang (principal outstanding) berdasarkan perjanjian pinjaman jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. i ual = Akuntans! Kevangan Daerah Berbasis Akr' c . Belanja Hibah Belanja Subsidt Belania subsidi digunakan untuk menganggarkan bantuan biaya elanya SUDS i «Produ s/lembaga tertentu agar harga jual produksisjasq rat terjangkau oleh masyarakat banyak. Perusahas 8 2 dimaksud adalah perusahaan/lembaga a layanan umum masyarakat, kepada per vusahaa dihasilkan dapat Jembaga tertentt menghasilkan pro yan duk atau jasa pel Belanja hibah digunakan untuk menganggarkan pormieran hibah alan, bentuk uang, barang dan/atau jasa kepac a au Pemerinsy daerah lainnya dan kelompok masyarakat/perorangan yang seca, spesifik telah ditetapkan peruntukannya. 4 , Pemberian hibah dalam bentuk uang dapat dianggarkan apabil, erintah daerah telah memenuhi seluruh kebutuhan belanja urusan wajib guna memenuhi standar pelayanan minimum Yang ditetapkan dalam peraturan perundangan-undangan. Pemberian hibah dalam bentuk barang dapat dilakukan apabila barang tersebut tidak mempunyai nilai ekonomis bagi pemerintah daerah yang bersangkutan tetapi bermanfaat bagi pemerintah atau pemerintah daerah lainnya dan) atau kelompok masyarakat/perorangan. Sementara pemberian hibah dalam bentuk jasa dapat dianggarkan apabila pemerintah daerah telah memenuhi seluruh kebutuhan belanja urusan wajib guna memenuhi standar pelayanan minimum yang ditetapkan dalam peraturan pem perundang-undangan. Hibah kepada pemerintah bertujuan untuk menunjang peningkatan penyelenggaraan fungsi pemerintahan di daerah. Hibah kepada perusahaan daerah bertujuan untuk menunjang peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Hibah kepada pemerintah daerah lainnya bertujuan untuk menunjang peningkatan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan layanan dasar umum. Terakhir, hibah kepada badan/lembage! Organisasi swasta dan/atau kelompok masyarakat/perorangan bertujua? untuk meningkatkan partisipasi dalam penyelenggaraan pembangut" daerah. enna iba bersifat bantuan yang tidak mengikat/tidak seca* a ms lan harus digunakan sesuai dengan persyaratan ya%6 fit at cma Perjanjian hibah daerah. Sementara, belanit serta hibah kepada pemer nem Sesuai dengan mekanismié oe daerah, badan/| lembaga/or cer ainnya ce ees masyarakat/perorangan dikelola den eee a lola dengan mekanisme APBD s* dengan peraturan Perundang-undangan, e, Bantuan Sosial BAB 4 Akuntansi Belenja dan Beban Bantuan sosial digunakan untuk men dalam bentuk uang dan/atau baran, untuk peningkatan kesejahteraan ganggarkan pemberian bantuan 1g kepada masyarakat yang bertujuan pre theecan Masyarakat, Bantuan sosial diberi tidak secara terus-menerus/tidak berulang setiap tahun an ian § ggaran, selektif dan memiliki kejelasan peruntukan Penggunaannya. Belanja Bagi Hasil Belanja bagi hasil digunakan untuk menganggarkan dana bagi hasil yang bersumber dari pendapatan provinsi kepada kabupaten/kota atau pendapatan kabupaten/kota kepada pemerintah desa atau pendapatan pemerintah daerah tertentu kepada pemerintah daerah lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Bantuan Keuangan Bantuan keuangan digunakan untuk menganggarkan bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus dari provinsi kepada kabupaten/kota, pemerintah desa, dan kepada pemerintah daerah lainnya atau dari pemerintah kabupaten/kota kepada pemerintah desa dan pemerintah daerah lainnya dalam rangka pemerataan dan/atau peningkatan kemampuan keuangan. Bantuan keuangan yang bersifat unum, peruntukan dan penggunaannya diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah/pemerintah desa penerima bantuan. Bantuan keuangan yang bersifat khusus, peruntukan dan pengelolaannya diarahkan/ditetapkan oleh pemerintah daerah pemberi bantuan, Pemberi bantuan bersifat khusus dapat mensyaratkan penyediaan dana pendamping dalam APBD atau anggaran pendapatan dan belanja desa penerima bantuan. . Belanja Tidak Terduga Belanja tidak terduga merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam atau bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk an penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya ‘us didukung dengan bulti-bukti yang sah. Kegiatan yang sifatnya tidak biasa yaitu untuk tanggap darurat dalam rangka pencegahan gangguan terhadap stabilitas penyelenggaraan pemerintahan demi terciptanya keamanan, ketentraman, dan ketertiban masyarakat di daerah, pengembalian atas kelebih: yang telah ditutup, yang mana hart = Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual 2. Belanja Langsung Belanja langsung ™ belanja yang dianggarkan terkait , y program dan kegiatan. Kelompok ict jenis belanja yang oa ir erupakan langsung dengan pelaksanaan kegiatan dibagi menurut langsung dari suatu dari: a. Belanja Pegawai Belanja pegawai digunakan untuk pengeluaran honorarium/upah da melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah, tan b. Belanja Barang dan Jasa Belanja barang dan jasa digunakan untuk pengeluaran pembej pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua = bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan ae kegiatan pemerintahan daerah. Pembelian/pengadaan barang q, = atau pemakaian jasa mencakup belanja barang habis pakai, eat material, jasa kantor, premi asuransi, perawatan kendaraan = va cetak/penggandaan, sewa rumah/gedung/gudang/parkir, sew: vet mobilitas, sewa alat berat, sewa perlengkapan dan peralatan| an an he mnuman pakaian dinas dan atributnya, pakaian nn usus dan hari-hari tert j i dinas pindah tugas dan ae ea c. Belanja Modal Belanja modal di; igunakan untuk pe: erie . pengeluaran yang dilakukan dalam vane ne Soa pengadaan atau pembangunan vxet vetap berwujd digunakan dalem pi manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan vk peralatan dan imesh red pemerintahan, seperti dalam bentuk tanah, dan aset tetap lain oe dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringa aset tetap Servier y ne embelian/pengadaan atau pembangustt . ‘ang iat sebesar harga beli /bangun ee dalam belanja modal hany# Adanya perbed . tersebut care Klasifikasi belanja di antara ked an belanja yang akan dileshe eat batts melakukan k cee ees sejalan dengan PSAP porkan dalam laporan reali: in konversi untuk Kisii dilaporkan sesuai dengan ke Paragraf 44-45 — anggarap (LRA). ze ss Berikut klasifikasi belanj asifikasi yang ditetapka: realisasi anggaran bel# u ‘anja menurut PP No, Ain dalam dokumen ang” . un 2010 tersebut. BAB 4 Akuntans! Belanja dan Beban a, Kiasifikasi Belanja Pemerintah Pusat Belanja Operasi Belanja Pegawai Belanja Barang | Bunga | Subsidi Hibah Bantuan Sosial Belanja Lain-Lain Belanja Modal Belanja Tanah Belanja Peralatan dan Mesin Belanja Gedung dan Bangunan Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan | Belanja Aset Tetap Lainnya Belanja Aset Lainnya Transfer Dana Perimbangan Dana Bagi Hasil Pajak Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Transfer Lainnya (disesuaikan dengan program yang ada) Dana Otonomi Khusus Dana Penyesuaian b. Klasifikasi Belanja Pemerintah Provinsi Belanja Operasi Belanja Pegawai Belanja Barang Bunga Subsidi Hibah Bantuan Sosial Belanja Modal Belanja Tanah Belanja Peralatan dan Mesin Belanja Gedung dan Bangunan Belanja Jalan, Irigasl, dan Jaringan Belanja Aset Tetap Lainnya Belanja Aset Lainnya a Akuntans! Keuangan Daerah Berbesis ‘Akrual Belanja Tak Terduga Belanja Tak Terduga Transfer ‘Transfer/Bagi Hasil Pendapatan ke Kabupaten/Kota Bagi Hasil Pajak ke Kabupaten/Kota Bagi Hasil Retribusi ke Kabupaten/Kota Bagi Hasil Pendapatan Lainnya ke Kabupaten/Kota c. Klasifikasi Belanja Pemerintah Kabupaten/Kota Belanja Operasi Belanja Pegawai Belanja Barang Bunga Subsidi Hibah Bantuan Sosial Belanja Modal Belanja Tanah Belanja Peralatan dan Mesin Belanja Gedung dan Bangunan Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan Belanja Aset Tetap Lainnya Belanja Aset Lainnya Belanja Tak Terduga Belanja Tak Terduga Transfer Transfer/Bagi Hasil ke Desa Bagi Hasil Pajak Bagi Hasil Retribusi Bagi Hasil Pendapatan Lainnya KLASIFIKASI BEBAN Berdasarkan PSAP No. 12 Paragraf37-38, beban diklasifikasikan menurut kasi! ekonomi yang mana pada prinsipnya mengelompokkan berdasarkan jenis beban- Klasifikasi ekonomi untuk pemerintah Pusat, yaitu; a. Beban Pegawai b. Beban Barang c. Beban Bunga d. Beban Subsidi e. Beban Hibah BABA Akuntans! Belanja dan Beban , Beban Bantuan Sosial Beban Penyusutan Aset Te & ‘etap/Amortisas} p. Beban Transfer P/Amortisasi Beban Lain-Lain Klasifikasi ekonomi untuk Pemerintah daerah terdiri a. Beban Pegawai terdiri dari: pb. Beban Barang c. Beban Bunga 4. Beban Subsidi e. Beban Hibah f, Beban Bantuan Sosial g Beban Penyusutan Aset Tetap/Amortisasi h. Beban Transfer i. Beban Tak Terduga PENGAKUAN BELANJA DAN BEBAN Deddi Noordiawan dalam bukunya Akuntansi Pemerintahan (2007) mengungkapkan bahwa dalam terminologi akuntansi komersial, belanja atau bisa disebut juga sebagai beban (expense) atau belanja memiliki pengertian yang berbeda dengan biaya (cost). Biaya adalah sejumlah kas atau setara kas yang dibayarkan untuk memperoleh suatu aset, sedangkan beban (expense) adalah biaya yang sudah terjadi (expired cost). Tidak semua biaya dapat langsung dibebankan apabila biaya tersebut memiliki periode lebih dari satu tahun. Sebagai contoh, jika pemerintah daerah membeli mobil untuk perpustakaan keliling. Pembelian itu dapat diartikan sebagai biaya karena mobil ini memiliki masa manfaat selama 10 tahun. Tetapi dalam akuntansi sektor publik yang diatur oleh PP No. 71 Tahun 2010, pengeluaran tersebut dianggap sebagai belanja modal untuk laporan realisasi anggaran, sementara untuk laporan operasional, biaya yang expired per tahun selama 10 tahun tersebut menjadi beban yang biasa disebut sebagai beban penyusutan aset tetap. ran Realisasi Anggaran Jaskan bahwa belanja diakui pada saat g kas umum negara/daerah. Khusus geluaran pengakuannya terjadi pada eluaran tersebut disahkan oleh unit Dalam hal badan layanan umum, yang mengatur 1. Pengakuan Belanja untuk Lapo PSAP No. 2 Paragraf 31-33 dijel terjadinya pengeluaran dari rekenin; Pengeluaran melalui bendahara pen saat pertanggungjawaban atas Pea yang mempunyai fungsi perbendaharaan. bani diakul eepeneeagcl pada peraturan perundangen mengenai badan layanan umum- —_— ‘Akuntansi Keuangan Daerah Berbasls Akrual Deddi Noordiawan (2007) menegaskan bahwa kan menjadi dua jenis berdasarkan a k pelaksanaan belanja tersebut. Kedy, Lebih lanjut ; belania dapat dikategor! asal yang digunakan unt adalah: a. Pengeluaran LS) diakui ke L i Jalui Pengeluaran belanja me! tS b. up/cuTU) diakui pada saat pertanggungjawaban atas Pen ny tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi etbendahan 1 dengan kata lain ketika SPJ Pengeluaran dinyatakan definitig Pengeluaran dari rekening kas umum oer ditandai dengan terbi $P2D-LS sebagai bukti kejadian yang paling penting (critical event an proses pengakuan belanja telah terjadi. Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kota Pagar Alam No, 7 tentan Akuntansi Belanja menyatakan bahwa suatu pengeluaran belanja i diperlakukan sebagai belanja modal (untuk laporan realisasi anggaran) dan nantinya akan sebagai aset tetap (untuk laporan operasional) jika memen hi seluruh kriteria sebagai berikut: ena ir UMbe, a a hal tena, belanja melalui rekening kas umum negara/dacrah i etika terjadi arus kas keluar dari rekening terseby i kas di bendahara Pengeluaran Pela, atal a. Manfaat ekonomi barang yang dibeli lebih dari 12 (dua belas) bulan. b. Perolehan barang tersebut untuk operasional dan pelayanan, serta tidak untuk dijual. c. Nilai rupiah pembelian barang material atau pengeluaran untuk pembelian barang tersebut melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap yang telah ditetapkan. d. Barang yang dibeli merupakan objek pemeliharaan. Perolehan barang tersebut untuk digunakan dan tidak untuk dijual dihibahkan/disumbangkan/diserahkan kepada pihak ketiga. ° Suatu pengeluaran belanja pemeliharaan akan diperlakukan sebagti belanja modal (untuk laporan realisasi anggaran) dan dikapitalisasi menial aset tetap (untuk laporan operasional) jika memenuhi seluruh kcriteria sebagai berikut. a. Manfaat ekonomi atas barang/aset tetap yang dipelihara: 1. bertambah ekonomis/efisien, dan/atau 2, bertambah umur ekonomis, dan/atau 3. bertambah volume, dan/atau 4. bertambah kapasitas produksi, dan/atau 5. bertambah estetika/keindahan/kenyamanan. BAB4 Akuntans} Bolanja dan Beban Ca p. Nilai rupiah pengeluaran belanja atas pemeli tersebut material/melebihi batasan nina torte eee Seance Pitalisasi aset tetap yang Manfaat ekonomi atas baran | S B/aset tetap t waktu 1 tahun (berorientasi jangka faa eat mele ae ng). Sementa i ada pengeluaran yang bersifat rutin untuk ee eta memelihara aset tetap meskipun jumlahnya cukup Series digolongkan sebagai revenue expenditure, karena pengeluaran jenis ini memiliki makna pengeluaran untuk mempertahankan kapasitas yan ada saat ini (current year). : yang 2, Pengakuan Beban untuk Laporan Operasional Kerangka Konseptual PP No. 71 Tahun 2010 Paragraf 96 menyatakan kalau beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya konsumsi aset, terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. Dari definisi tersebut, dapat diartikan bahwa: a. Beban harus sudah diakui apabila suatu entitas sudah memperoleh manfaat ekonomi walaupun entitas tersebut belum melakukan pembayaran, tetapi telah timbul kewajiban untuk membayar. Contoh dari pengakuan ini adalah pembayaran air, listrik, dan telepon. Pada akhir bulan, entitas harus mengakui adanya belanja air, listrik, dan telepon selama bulan yang bersangkutan, walaupun pembayaran atas penggunaan air, listrik, dan telepon akan dilakukan pada bulan berikutnya. b. Beban harus diakui apabila terjadi konsumsi penggunaan aset. Contoh dari pengakuan ini adalah pemakaian persediaan, Misalkan pemakaian alat tulis kantor, Beban atas alat tulis kantor adalah sebesar berapa yang digunakan untuk periode yang bersangkutan. Hal ini berbeda untuk pengakuan belanja untuk keperluan penyusunan laporan realisasi anggaran. Belanja diakcui saat terjadi pembayaran atas pembelian ATK, jadi jumlah yang diakui sebagai belanja adalah sebesar nilai pembelian ATK tersebut. Jika ada sisa di akhir tahun hanya memengaruhi neraca, tidak mengurangi perkiraan belanja. ; : c. Beban diakui apabila terjadi penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa, Contoh dari pengakuan ini adalah beban penyusutan aktiva tetap. Dari contoh sebelumnya, suatu pemerintah daerah membeli mobil untuk perpustakaan keliling seharga Rp350.000,000 pada tanggal 15 Januari 2012, yang mana mobil tersebut diperkirakan mempunyai masa s lurus dan nilai sisa mobil pada manfaat 10 tahun, dengan metode gari akhir tahun ke-10 diperkirakan sebesar Rp50.000.000. Untuk keperluan ssi Akrual a Akuntansi Keuange” peerah Borba! oran rcalisasi an aran maka pembelia oral BB pe penyusunan lap J aset yang bersangkutan. Sedangkay, nja moda é " enambah belar ‘ 8 - m Juan penyusunan laporan operasional, pembelian tersehyy ™ k keperluan [ 4 tetap yaitur mobil perpustakaan Kelling ‘s nila jraan asc! senambah perki m an memengaruhi neraca. Sedangkan, beban " vang aki ia re ak tahun 2012 adalah sebesar Rp30.000,099, PPKD bunga merupakan alokasi pengeluaran Pemerintah yyaran bunga (1 interest) yang dilakukan atas Kewajiban ang (principal outstanding) termasuk beban pembayaran biaya-biaya yang terkait dengan pinjaman dan hibah yang diterima pemerintah daerah seperti biaya commitment fee dan biayadends, Beban bunga meliputi beban bunga pinjaman dan beban bunga obligas, Beban bunga diakui saat bunga tersebut jatuh tempo untuk dibayarkan, Untuk keperluan pelaporan keuangan, nilai beban bunga diakui sampai dengan tanggal pelaporan walaupun saat jatuh tempo melewati tanggal 3. Pengakuan Beban pada a. Beban Bunga. Beban daerah untuk pembay penggunaan pokok ut pelaporan. : b. Beban Subsidi. Beban subsidi merupakan pengeluaran atau alokasi anggaran yang diberikan pemerintah daerah kepada perusahaan/lembaga tertentu agar harga jual produksi/jasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat. Beban subsidi diakui pada saat kewajiban pemerintah daerah untuk memberikan subsidi telah timbul. Beban Hibah, Beban hibah merupakan beban pemerintah dalam bentuk uang, barang, atau jasa kepada pemerintah, pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan, yang bersifat tidak wajib dan tidak mengikat. Pengakuan beban hibah sesuai Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) dilakukan bersamaan dengan penyaluran belanja hibah, mengingat kepastian beban tersebut belum dapat ditentukan berdasarkan NPHD karena harus dilakukan verifikasi atas persyaratan penyaluran hibah. 4. Beban Bantuan Sosial. Beban bantuan sosial merupakan beban er dalam bentuk uang atau barang yang diberikan sfunya tidak Eel eeeeee kelompok dan/atau masyarakat yang eee Pee dan selektif yang bertujuan rs 7 ees ae ae terjadinya risiko sosial. Penge ut belanja bantuan sosial, Pa ee penye he t ial, mengingat kepastian beban tersebut belum 42?! ditentukan sebelum di . ee ilakukan verifikasi atas persyaratan penyaluran BAB 4 Akuntens! Belanja dan Beban ca Beban Penyisihan Piutang. Beban penyisihan piutang merupakan cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun piutang terkait ketertagihan piutang. Beban penyisihan piutang diakui pada saat akhir tahun, f, Beban Transfer. Beban transfer merupakan beban berupa pengeluaran uang atau kewajiban untuk mengeluarkan uang dari pemerintah daerah kepada entitas pelaporan lain yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan. Beban transfer diakui saat diterbitkan SP2D atau pada saat timbulnya kewajiban pemerintah daerah (jika terdapat dokumen yang memadai). Dalam hal pada akhir Tahun Anggaran terdapat pendapatan yang harus dibagihasilkan tetapi belum disalurkan gan sudah diketahui daerah yang berhak menerima, maka nilai tersebut dapat diakui sebagai beban. e. 4, Pengakuan Beban pada SKPD Beban Pegawai. Beban pegawai merupakan kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk uang atau barang, yang harus dibayarkan kepada pejabat negara, pegawai negeri sipil, dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah daerah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan, kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. Pembayaran atas beban pegawai dapat dilakukan melalui mekanisme UP/GU/TU seperti honorarium non PNS, atau melalui mekanisme LS seperti beban gaji dan tunjangan. Beban pegawai yang pembayarannya melalui mekanisme LS, . beban pegawai diakui saat diterbitkan SP2D atau pada saat timbulnya kewajiban pemerintah daerah (jika terdapat dokumen yang memadai). Beban pegawai yang pembayarannya melalui mekanisme UP/GU/TU, beban pegawai diakui ketika bukti pembayaran beban (misalnya, bukti pembayaran honor) telah disahkan pengguna anggaran. b. Beban Barang. Beban barang merupakan penurunan manfaat ekonomi dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa uumsi aset atau timbulnya kewajiban akibat a. pengeluaran atau konst transaksi pengadaan barang dan jasa yang habis pakai, perjalanan dinas, pemeliharaan termasuk pembayaran honorarium kegiatan kepada nonpegawai dan pemberian hadiah atas kegiatan tertentu terkait dengan suatu prestasi. Beban barang diakui ketika bukti penerimaan barang atau berita acara serah terima ditandatangani. Dalam hal pada akhir tahun masih terdapat barang persediaan yang belum terpakai, maka dicatat sebagai Pengurang beban. we] Akuntans! Keuangan Daerah Berbasis Akrus! PENGUKURAN BELANJA DAN BEBAN Menurut Deddi Nordiawan dkk (2007), pengukuran belanja/beba, rmengguinakan basis kas maupun aktual diakui dalam laporan keuangay 4)" nilai wajar yang akan dibayarkan atau yang akan dibayarkan, Nila aj dimaksud adalah nilai yang scharusnya dibayar atau yang akan dlibayar Sebagaimana yang telah diatur dalam PP No. 71 Tahun 2010 bahwa by,” ddiakui sebesar jumlah kas yang dikeluarkan dari rekening kas umum pep. daerah, Nia yang diakui meliputinilai yang dibayarkan oleh pemerintah, yyy nilai yang seharusnya dibayarkan. ‘Akuntansi belanja dilaksanakan berdasarkan asas bruto dan diy berdasarkan nilai nominal yang dikeluarkan dan tercantum dalam dokiume, pengeluaran yang sah. Sedangkan, beban menurut PSAP No. 12 Peragrat Giaki pada saat: (a) timbulnya kewajiban, (b) terjadinya Konsumsi aset, don (c) terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa, Pengukuran beban dari transaksi nonpertukaran diukur sebesar ase yang digunakan atau dikeluarkan yang pada saat perolehan tersebut diuky dengan nilai wajar. Sedangkan, pengukuran beban dari transaksi pertukaran diukur dengan menggunakan harga sebenarnya (actual price) yang dibayarkan ataupun yang menjadi tagihan sesuai dengan perjanjian yang telah membentuk harga. Yang n PENGUNGKAPAN BELANJA DAN BEBAN 1. Pengungkapan Belanja Hal-hal yang perlu diungkapkan sehubungan dengan belanja, antara lain: a. Pengeluaran belanja tahun berkenaan setelah tanggal berakhirnya tahun anggaran. b. Penjelasan sebab-sebab tidak terserapnya target realisasi belanja daerah. c. Konversi yang dilakukan akibat perbedaan klasifikasi belanja yang didasarkan pada Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dengan yang didasarkan pada PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. d, _Informasi lainnya yang dianggap perlu. Belanja disajikan berdasarkan jenis belanja dalam laporan realis anggaran dan laporan dan rincian lebih lanjut jenis belanja akan disajiket dalam catatan atas laporan keuangan. Belanja disajikan dalam lspo"" realisasi anggaran sesuai dengan klasifikasi dalam anggaran. Penjel#s sebab-sebab terjadinya perbedaan yang material antara anggat” _ BAB 4 Akuntans! Belanja dan Beban ca realisasinya, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Berikut | jlustrasi pengungkapan belanja dalam catatan atas laporan keuangan: Cuplikan Laporan Realisasi Anggaran untuk Belanja Anggarai sean | tonunzo: | ramunsony | Seth a (Rp) (Rp) Reiania Pegawal ae a : * eeasepevensensze eereosaaes: o gelanja Modal 350,000,000 250,000.000"" 100.000.000 Catatan atas Laporan Keuangan 1) Terdapat selisih lebih sebesar Rp100.000.000 untuk realisasi belanja modal dibandingkan anggarannya. Selisih lebih ini disebabkan terjadi efisiensi dalam pengadaan barang, khususnya dalam harga barang. Realisasi harga barang lebih rendah bila dibandingkan dengan asumsi pada saat penyusunan anggaran, yaitu sebesar Rp100.000.000. Hal ini disebabkan adanya negosiasi/kesepakatan dengan pihak ketiga melalui proses lelang. 2. Pengungkapan Beban Beban disajikan berdasarkan jenis beban dalam laporan operasional dan | rincian lebih lanjut jenis belanja disajikan dalam catatan atas laporan keuangan. Berikut ilustrasi pengungkapan beban dalam catatan atas laporan keuangan: Cuplikan Laporan Operasional untuk Beban Jumlah Jumlah BEBAN Tahun 2011 Tahun 2010 (Rp) (Rp) Beban Pegawai '500.000.000"” 450.000.000 Beban Persediaan 40,000.000? 30.000.000 Beban Pemeliharaan 300,000,000” 300,000,000 dst. Catatan atas Laporan Keuangan 1) Terjadi kenaikan beban pegawai. 2) Beban persediaan merupakan be tahun 2011. 3) Beban pemeliharaan sebesar Rp300.000.000 sesuai dengan tahun sebelumnya, merupakan beban pemeliharaan jalan, ban persediaan ATK yang terjadi di a Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual PROSEDURAKUNTANSIBELANJA DANBEBAN pp, | Berikut fungsi-fungsi yang terkait dengan prosedur akuntangj belanja d beban PPKD menurut Permendagri No. 64 Tahun 2013, lan, a, Fungsi Akuntansi PPKD. b. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah. c. Kuasa BUD. Berikut pencatatan transaksi belanja dan beban PPKD berdasarkan Permen ag No. 64 Tahun 2013. a. Beban Bunga Berdasarkan dokumen perjanjian utang, fungsi akuntansi PPKD mem bukti memorial terkait pengakuan beban bunga untuk diotoris asi oleh PPKD. Berdasarkan bukti memorial untuk pengakuan beban terseby ut, Fung akuntansi PPKD melakukan pencatatan atas transaksi tersebut dengan jurnal: Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit Beban Bunga XXX Utang Bunga 10% Selanjutnya, dilaksanakan proses penatausahaan untuk pembayaran beban bunga tersebut. Berdasarkan SP2D pengeluaran kas untuk pelunasan uutang bunga tersebut, fungsi akuntansi PPKD mencatat dengan jurnal: Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit Utang Bunga 10x Kas di Kas Daerah XxX Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Debit Kredit Belanja Bunga 10 Estimasi Perubahan SAL XXX, \ b. Beban Subsidi Berdasarkan tagihan dari penerima subsidi yang telah melaksanakan prestas Sesuai persyaratan pemberian subsidi, fungsi akuntansi PPKD menyiapkan bukti memorial terkait pengakuan beban subsidi, Setelah diotorisasi oleh PPKD, bukti memorial tersebut menjadi dasar bagi fungsi akuntansi PPKD —\ mencatat dengan jurnal; BAB 4 Akuntansi Belenja dan Beban na 5 eaperan Sperasiral Tani " 7 Beban Subsidi Pett = Utang Belanja Subsidi 10K Selanjutnya dilaksanakan proses penatausahaan untuk pembayaran beban subsidi tersebut mulai dari pengajuan SPP, pembuatan SPM hingga penerbitan sp2D. Berdasarkan SP2D pengeluaran kas untuk pelunasan utang subsidi tersebut, fungsi akuntansi PPKD mencatat dengan jurnal: Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit Utang Belanja Subsidi XxX Kas di Kas Daerah XXX Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Debit Kredit Belanja Subsidi 200 Estimasi Perubahan SAL 10K Beban Hibah PPKD dan Pemerintah/Pemerintah Daerah Lain/Perusahaan Daerah/ Masyarakat/Ormas bersama-sama melakukan penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD). Pengakuan beban hibah sesuai NPHD dilakukan bersamaan dengan penyaluran belanja hibah, mengingat kepastian beban tersebut belum dapat ditentukan berdasarkan NPHD karena mengingat masih perlu ditindaklanjuti dengan penerbitan dokumen pencairan, Untuk itu atas pengakuan beban hibah, fungsi akuntansi PPKD mencatat dengan jurnal: Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit Beban Hibah XXX Kas di Kas Daerah XxX Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Debit Kredit Belanja Hibah XXX. Estimasi Perubahan SAL XXX a Akuntans! Keuangen Daerah Berbasis Akrual d. Beban Bantuan Sosial Realisasi beban bantuan sosial dilakukan melalui proses Penat, yang dimulai dari pengajuan SPP, pembuatan SPM hin , ha SP2D. Berdasarkan $P2D pembayaran beban bantuan sosia| tei akuntansi PPKD mencatat dengan jurnal: Laporan Operasional ‘an ita sebut, fungy Tanggal Uraian Debit Beban Bantuan Sosial Kas di Kas Daerah HXK Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Debit Kredit Belanja Bantuan Sosial 00% Estimasi Perubahan SAL 0 Beban Transfer Pengakuan beban transfer bersamaan dengan penyaluran dana transfer dari RKUD berdasarkan peraturan kepala daerah tentang penetapan belanja transfer yang terkait. Fungsi akuntansi PPKD membuat pengakuan beban transfer berdasarkan bukti penyaluran memorial tersebut. Fungsi akuntansi PPKD mencatat dengan jurnal: Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit Beban Transfer XXX Kas di Kas Daerah OK Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Debit Kredit Transfer XXX Estimasi Perubahan SAL xx Berikut ilustrasi transaksi belanja dan beban di PPKD. Misalnya, pada tanggal 28 Mei 2013 diterbitkan SP2D untuk bantuan sosi kepada masyarakat setemy transaksi tersebut, pat sebesar Rp100.000.000. Berikut jurnal at# BAB 4 Akuntansi Bolanja dan Beban ra Laporan Operasional Uraian R | Beban Bantuan Sosial api 7000000" __ Kredit Kas di Kas Daerah mT | (p.100,000,000, Laporan Realisasi Anggaran Tan: al Uraian Debit a Belanja Bantuan Sosial Feroonoooo0 needle [2013 Estimasi Perubahan SAL 100,000.00 pROSEDUR AKUNTANSI BELANJA DAN BEBAN SKPD Berikut fungsi-fungsi yang terkait dengan prosedur akuntansi belanja dan peban SKPD menurut Permendagri No. 64 Tahun 2013. Kuasa Bendahara Umum Daerah (BUD). Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK-SKPD). garan/Kuasa Pengguna Anggaran. mbayaran, belanja dikelompokkan menjadi dua, yaitu: (UP)/Pergantian Uang (GU)/Tambahan Uang ve c. Pengguna Ang: Dalam prosedur pe: Belanja Uang Persediaan (TU). b. Belanja Langsung ( belanja langsung gaji dan belanja langsung belanja LS). Belanja langsung dikelompokkan menjadi nongaji. Belanja Uang Persediaan (UP)/Pergantian Uang (GU)/ Tambahan Uang (TU) Berikut fungsi yang terkait dengan P untuk penyediaan Uang Persediaan (UP). rosedur akuntansi pengeluaran kas Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan. . Bendahara Pengeluaran/Pembantu Bendahara Pengeluaran. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD. . Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran. Bendahara Umum Daerah/Kuasa Bendahara Umum Daerah. | edur akuntansi pengeluaran ceo oP jalam pros Berikut dokumen yang digunakan d (UP). *s untuk penyediaan Uang Persediaan 1. Surat Penyediaan Dana (SPD) merupakan d sebagai media atau surat yang menunjukka diserap. lokumen yang dibuat PPKD n tersedianya dana untuk ens Akuntans! Keuangan Daerah Berbasis Akrual | 2. Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan (SPP-UP) ™erupakg dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran untuk Permintan uang muka kerja yang bersifat pengisian kembali (revolving) yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung. 3. Surat Permintaan Pembayaran Tambahan Uang Persediaan (SPP-Tyy merupakan dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran untuk permintaan tambahan UP guna melaksanakan kegiatan yang bersifat mendesak dan tidak dapat digunakan untuk pembayaran langsung dan uang persediaan. 4. Surat Perintah Membayar Uang Persediaan (SPM-UP) merupakan dokumen yang dibuat oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran untuk penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang akan diterbitkan oleh BUD/kuasa BUD atas beban pengeluaran DPA-SKPD yang dipergunakan sebagai uang persediaan untuk mendanai kegiatan. 5. Surat Perintah Membayar Tambahan Uang Persediaan (SPM-TU) merupakan dokumen yang dibuat oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran untuk penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang akan diterbitkan oleh BUD/kuasa BUD atas beban pengeluaran DPA-SKPD, karena kebutuhan dananya melebihi dari jumlah pagu uang persediaan yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan. 6. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) merupakan dokumen yang diterbitkan oleh BUD/kuasa BUD untuk mencairkan uang pada bank yang ditunjuk berdasarkan SPM-UP dan SPM-TU. 7. Bukti transfer merupakan dokumen atau bukti atas transfer pengeluaran daerah. 8. Nota debit bank merupakan dokumen atau bukti dari bank yang menunjukkan adanya transfer uang dari rekening kas umum daerah. 9. Buku jurnal pengeluaran kas merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan menggolongkan semua transaksi atau kejadian yang berhubungan dengan pengeluaran kas. 10. Buku besar merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat peringkasan (posting) atas semua transaksi atau kejadian selain kas dari jurnal penerimaan kas ke dalam buku besar untuk setiap aset, kewajiban, ekuitas dana, belanja, pendapatan, dan pembiayaan. . Buku besar pembantu merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungs! akuntansi untuk mencatat transaksi-transaksi dan kejadian yang berisi rincian akun buku besar untuk setiap rekening yang dianggap perlu. Baik basis kas maupun basis akrual, saldo normal rekening buku bes belanja dan beban adalah saldo debit. Hal ini berarti rekening ini akan bertambah gy BAB 4 Akuntanst Belenja den Beben ra dengan adanya transaksi yang mendebitnya, sebaiknya akan berkurang d lengan adanya transaksi yang mengkreditnya, Berikut transaksi di SKPI i jengan belanja dan beban yang pembayarannya melalei menage ee TU, yang Mana jurnal atas transaksi Penyediaan uang ee tambahan wang persediaan (TU) dicatat baik oleh sistem akuntansi PPKD maupun sistem akuntansi SKPD sebagai satuan kerja yang menerima uanj persediaan. 1B Fungsi akuntansi PPKD mencatat dengan jurnal: Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit BYK SKPD vom : Kas di Kas Daerah con Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Debit Kredit Tidak Ada Jurnal Fungsi akuntansi SKPD mencatat dengan jurnal: Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit Kas di Bendahara Pengeluaran 2x R/K PPKD. XxX Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Debit Kredit Tidak Ada Jurnal Contoh 1; Pada tanggal 26 Januari 2013, berdasarkan Surat Penyediaan Dana Belanja Daerah No. 25 Tahun 2013, dinas pendidikan sebagai kuasa BUD menerbitkan SP2D No, 0001 atas SPM Uang Persediaan No. 0101 beserta lampirannya senilat Rp10.000.000 yang diajukan oleh bendahara pengeluaran dinas pendidikan. Fungsi akuntansi PPKD mencatat dengan jurnal: Laporan Operasional Uraian Debit Kredit R/KSKPD. Rp10.000.000 .000.000, Kas di Kas Daerah Rp 10.000. Laporan RealisasiAnggaran Uralan | Debit 2 Tidak Ada Jurnal = [_Tang Fungsi akuntansi SKPD mencatat dengan jurnal: Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit | 26 lanuari | Kas di Bendahara Pengeluaran Rp10.000.000 2013 R/K PPKD. Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Debit Tidak Ada Jurnal Contoh 2: Pada tanggal 13 Februari 2013, berdasarkan Surat Pen Daerah No. 25 Tahun 2013, dinas pendidikan sebagai ku: SP2D No. 0024 atas SPM Tambahan UP No. 0101 beser: Rp15.000.000 yang diajukan oleh bendahara pengelua: Fungsi akuntansi PPKD mencatat dengan jurnal: yediaan Dana Belanja asa BUD menerbitkan ta lampirannya Senilaj ran dinas Pendidikan, Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit 13 Februari | R/K SKPD Rp15.000.000 2013 Kas di Kas Daerah Rp15.000000 Laporan Realisasi An garan Tanggal Uraian Debit Kredit Tidak Ada Jurnal Fungsi akuntansi SKPD mencatat dengan jurnal: Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit 13 Februari | Kas di Bendahara Pengel igeluaran Rp15.000,000 2013 PUK PPKD p15.0000 aran Tidak Ada Jurnal ran Realisasi A\ al a th Dalam penatausahaan Uang tambahan Persediaan. Jika sel . idak i: i A , JIKa gel diterima tidak habis terpakai, maka sisa uang harus re ae ‘ana yang " ‘ansfer ke BUD. Contoh 3: Tangga! 10 Maret 2013, kuasa BUD menerima not qari Bank Daerah atas setoran yang dilakukan atas sisa kas tambahan UP bulan Februari yang satu bulan. ‘a kredit sebesar Rp2.500.000 oleh bendahara pengeluaran tidak habis digunakan dalam Fungsi akuntansi PPKD mencatat dengan jurnal: Laporan Operasional Tenggal Uraian Debit Kredit j10Maret | Kas di Kas Daerah Rp2.500.000 | 2013 R/K SKPD_ 2.500.000 i Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Debit Kredit Tidak Ada Jumal Fungsi akuntansi SKPD mencatat dengan jurnal: Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit i0Maret | R/K PPKD Rp2.500.000 2013 Kas di Bendahara Pengeluaran Rp2.500.000 Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Debit Kredit Tidak Ada Jurnal Dokumen yang digunakan dalam prosedur akuntansi pengeluaran kas untuk Penggantian UP sedikit berbeda dengan dokumen untuk prosedur akuntansi pengeluaran kas untuk UP dan TU. Berikut merupakan dokumen pergantian UP, 1. Surat Penyediaan Dana (SPD) merupakan dokumen yang dibuat PPKD sebagai media atau surat yang menunjukkan tersedianya dana untuk diserap, Surat Permintaan Pembayaran Ganti Uang Persediaan (S ™erupakan dokumen yang diajukan oleh bendahara rae wit Permintaanepenggantian uang persediaan yang tidak dapat dilakukan dengan Ppembayaran langsung. PP-GU) in untuk 8 BABA Akuntang} Belanja dan Boban os ws Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual 3. 4, 10. Surat Pengesahan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran (Spy. Belanja) merupakan dokumen yang diterbitkan oleh pengguna anggarany kuasa pengguna anggaran sebagai pengesahan atas Pertanggungiawaba, penggunaan dana oleh bendahara pengeluaran. : ae Membayar Ganti Uang Persediaan (SPM-GU) Merupakan dokumen yang dibuat oleh pengguna anggaran/kuasa Pengguna an, ran untuk penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang akan diterbitkan oleh BUD/kuasa BUD atas beban pengeluaran DPA-SKpp Yang dipergunakan untuk mengganti uang persediaan yang telah dibelanjakan, Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) merupakan dokumen yan diterbitkan oleh BUD/kuasa BUD untuk mencairkan uang pada bank yang ditunjuk berdasarkan SPM-GU. Bukti transfer merupakan dokumen atau bukti atas transfer Pengeluaran daerah. Nota debit bank merupakan dokumen atau bukti dari bank yang menunjukkan adanya transfer uang dari rekening kas umum daerah. Buku jurnal merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan menggolongkan semua transaksi atau kejadian yang berhubungan dengan pengeluaran kas. Buku besar merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat peringkasan (posting) semua transaksi atau kejadian selain kas dari jurnal penerimaan kas ke dalam buku besar untuk setiap aset, kewajiban, ekuitas dana, belanja, pendapatan, dan pembiayaan. Buku besar pembantu merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat transaksi-transaksi dan kejadian yang berisi rincian akun buku besar untuk setiap rekening yang dianggap perlu. Atas dasar pengesahan penggunaan Uang Persediaan (UP) oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran, BUD/kuasa BUD menerbitkan SP2D atas SPM-GU yang diajukan oleh bendahara pengeluaran. Berdasarkan transaksi tersebut, jurnal yang dibuat oleh sistem akuntansi PPKD dan sistem akuntansi SKPD telah membebani belanja daerah. Berikut jurnal atas transaksi yang dimaksud berdasarkan Permendagri No. 64 Tahun 2013, Belanja dan Beban Pegawai Bendahara pengeluaran SKPD men yang menggunakan uan, dengan jurnal: yerahkan bukti transaksi beban pegawai 8 Persediaan. Fungsi akuntansi SKPD mencatat 8 Laporan Operasional Tanggal Uraian Beban Pegawai-LO Kas di Bendahara Pengeluaran Debit Kredit 2001 ; Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Belanja Pegawai Debt Kees Estimasi Perubahan SAL. ‘ XXX b. Belanja dan Beban Barang dan Jasa Berikut adalah akuntansi belanja barang yang pembayarannya menggunakan UP/GU/TU. Terdapat dua pencatatan atas belanja dan beban barang dan jasa, yakni untuk keperluan penyusunan LO dan penyusunan LRA. Pencatatan dilakukan pada saat bendahara pengeluaran melakukan pembelian (1) barang dan atau (2) jasa. Pencatatan transaksi pembelian barang untuk penyusunan LO adalah bertambahnya persediaan yang dicatat di sisi debit serta berkurangnya kas bendahara pengeluaran yang dicatat di sisi kredit. Jika terdapat pungutan pajak dan dipungut oleh SKPD, maka dicatat sebagai utang oleh SKPD. Pada akhir periode akuntansi, nilai persediaan merupakan nilai setelah dikurangi nilai persediaan yang telah digunakan. Pencatatannya adalah beban persediaan yang dicatat di sisi debit serta persediaan yang dicatat di sisi kredit. Sementara pencatatan transaksi pembelian jasa, untuk penyusunan LO adalah bertambahnya beban jasa yang dicatat di sisi debit serta berkurangnya kas bendahara pengeluaran yang dicatat di sisi kredit. Jika terdapat pungutan pajak dan dipungut oleh SKPD, maka dicatat sebagai utang oleh SKPD. Pencatatan transaksi pembelian jasa untuk penyusunan LRA adalah bertambahnya belanja jasa yang dicatat di sisi debit, dan estimasi perubahan SAL yang dicatat disisi kredit. Berdasarkan Permendagri No. 64 Tahun 2013, bendahara p. SKPD menyerahkan bukti transaksi beban barang dengan menggunakan uang persediaan. Pengakuan beban barang yang menggunakan uang persediaan dilakukan berdasarkan bukti transaksi beban barang. Fungsi akuntansi SKPD mencatat dengan jurnal: engeluaran Laporan Operasional | Tanggal Uraian Debit] Kredit _| | Beban Barang dan Jasa 20K oe Kas di Bendahara Pengeluaran = ‘Akuntansi Keuangen Daerah Berbasis Akrual Khusus untuk pengad: aan barang dan ja sa berupa belanja bahan habi kuntansi SKPD mencatat dengan pakai, belanja bahan/material, fungsi a) jurnal: Laporan Operasional cea Debit Kredit | Tanggal ox Beban Persediaan Kas di Bendahara Pengeluaran xx Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Del Belanja Barang dan Jasa XXX Estimasi Perubahan SAL 7 c. Belanja Modal dan Pembelian Aset Tetap Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit Aset Tetap 000 Belanja Modal 7 Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Debit | _ Kredit Belanja Modal vox XXX Estimasi Perubahan SAL Penerimaan SP2D GU Pengajuan ganti uang persediaan di ilakukan berd: z : akuntansi PPKD mencatat dengan jurnal: erdasarkan SP2D-GO Bae Laporan Operasional Tanggal Urai PUK SKPD 7 Debit Keedtt Kas di Kas Daerah - XXX a Laporan Realisasi Anggaran Uraian Debi Kredit it Tidak Ada Jurnal rao a ‘ungsi akuntansi SPKD mencatat dengan j IL jurnal: BAB Akuntenal Bolanie dan Beban fm Laporan Operasional aaggal Uraian kas di Bendahara Pengeluaran = a R/K PPKD. _ Xxx Laporan Realisasi Anggaran Tanggsl Uraian Debit | Kredit | Tidak Ada Jurnal Berikut ilustrasi transaksi belanja dan beban melalui I penggunaan UP/GUITU. melalui mekanisme Contoh 4: Pada tanggal 2 Januari 2013, dinas pendidikan menerima SP2D uang persediaan sedesar Rp15.000.000. Dari SPJ dan lampirannya tersebut dapat diketahui bahwa dinas pendidikan melakukan transaksi belanj ja dengan menggunakan wang persediaan sebagai berikut. 1. Pada tanggal 5 Januari 2013, bendahara pengeluaran membayar bahan habis pakai berupa alat tulis kantor senilai Rp4.460.000. Nilai ini termasuk PPN 10% dan PPh Pasal 22 Bendaharawan sebesar 1,5%. 2. Pada tanggal 10 Januari 2013 bendahara pengeluaran membayar beban telepon sebesar Rp1.500.000, beban air sebesar Rp250.000, dan beban listrik sebesar Rp750.000. 3. Pada tanggal 15 Januari 2013, bendahara pengeluaran membayar jasa servis kendaraan yang menjadi inventaris kantor senilai Rp300.000. 4. Pada tanggal 20 Januari 2013, bendahara pengeluaran membayar beban perjalanan dinas ke luar daerah sebesar Rp2.000.000. Berikut jurnal atas transaksi tersebut. Jurnal atas transaksi penerimaan uang persediaan. Fungsi akuntansi PPKD mencatat dengan jurnal: Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit | __ Kredit anus Rp 15,000,000 pei ri | RAK SKPD Rp15.000.000 Kas di Kas Daerah = Akuntans! Keuengen Daerah Berbesis akrusl Laporan Realisasi Anggaran Debit Kre Tanggal uraian dit |_Tanggal_| 2 Januati tidak Ada Jurnal 2013 Fungsi akuntansi SPKD mencatat dengan jurnal: Laporan Operasional — Debit Tanggal Uraian és Kredit Januari | Kas di Bendahara Pengeluaran Rp15.000.000 2013 R/K PPKD Rp15.000.009 Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Debit Kredit ewe Tidak Ada Jurnal | 2013 2. Jurnal atas transaksi pengeluaran bahan habis pakai. Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit 5 Januari | Beban Bahan Habis Pakai—ATK Rp4.460.000 2013 Kas di Bendahara Pengeluaran Rp4.460.000 Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Debit Kredit 5 Januatl_| Belanja Bahan Habis Pakai—ATK Rp4.460.000 2013 Estimasi Perubahan SAL Rp4.460.000 3. Jurnal atas transaksi pemungutan pajak di SKPD. et Laporan Operasional fangga 5 5 ar Kas di Bendah a = Kees : lahara Pengeluaran R 201 'p460.000 3 Utang PPN 9400.00 Utang PPh Pasal 22 R600 f Laporan Realisasi An Tanggal Uraian nggaran real 5 Januari Debit_|_K 2013 Tidak Ada Jurnal BAB 4 Aruntansi Belanja dan Beban 4 Jurnal atas transaksi penyetoran pajak di SKPD. cr Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit Sanuati | Utang PPN Rp 400.000 2013 | Utang PPh Pasal 22 Rp60.000 Kas di Bendahara Pengeluaran : p460.000 Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Debit Kredit 5 Januari 5 aa Tidak Ada Jurnal 5, Jurnal atas transaksi pengeluaran beban telepon, air, dan listrik. Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit 1OJanuari_ | Beban Telepon Rp1.500.000 2013 | Beban Air Rp250.000 Beban Listrik Rp750.000 Kas di Bendahara Pengeluaran Rp2.500.000 Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Debit Kredit OJanuari_| Belanja Telepon Rp1.500.000 2013 | Belanja Air Rp250.000 Belanja Listrik Rp750.000 Estimasi Perubahan SAL Rp2.500.000 6. Jurnal atas transaksi pembayaran jasa perbaikan kendaraan. Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit | 1SJanuari_ | Beban Jasa Servis Kendaraan Rp300.000 2013 Kas di Bendahara Pengeluaran Rp300.000 Laporan Realisasi Anggaran +Tanggal Uraian Debit Kredit 'S Januari | Belanja Jasa Servis Kendaraan Rp300.000 2013 Estimasi Perubahan SAL p300.000, | Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual 7. Jurnal atas transaksi pembayaran beban perjalanan dinas, Laporn personal Tanggal Uraian Debit Kredi 20 anuari | Reban Petjalanan Dinas Rp2.000,000 2013 kas di Bendahara Pengeluaran Ap2009, Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Debit Kredi 20 lanuari | Belanja Perjalanan Dinas Rp2.000.000 2013 Estimasi Perubahan SAL Rp200009, Khusus untuk beban persediaan, pada akhir tahun perlu dilaktkin penyesuaian untuk melihat berapa sesungguhnya beban persediaan ‘untuk tahun berjalan, Misalkan, pada akhir tahun 2013, nilai persediaan ATK yang tenis adalah Rp400.000, maka jurnal penyesuaian atas nilai persediaan tersebutunnk keperluan penyusunan LO adalah: Laporan Operasional | Tanggal Uraian Debit Kredit | 31 Desember | Beban Persediaan ATK Rp400.000 } | 2013 Persediaan ATK Rp4oo.000| | | Laporan Realisasi Anggaran | Tanggal Uraian Debit Kredit_| | 31 Desembe ae Tidak Ada Jurnal i Belanja Langsung Berikut fungsi yang terkait dengan prosedur akuntansi pengeluaran kis untuk pembayaran langsung kepada pihak ketiga, a. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, b. Bendahara Pengeluaran/Pembantu Bendahara Pengeluaran. c. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD, d. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran. e. Bendahara Umum Daerah/Kuasa Bendahara Umum Daerah. i fl i Berikut dokumen yang digunakan dalam prosedur akuntans! bela Jangsung. BAB 4 Acuntans! Belanje dan geben ra 1. Surat Penyediaan Dana (SPD) m sebagai media atau surat yang menue an8 ea ancl lanya dana untuk 2, Surat Permintaan Pembayaran Lan, yang diajukan oleh bendahara Pengeluaran untuk pe Jangsung kepada pihak ketiga atas dasar Perjanjian kontrak kerja sama ata surat perintah kerja lainnya dan Pembayaran gaji dengan jum, eae peruntukan, dan waktu Pembayaran tertentu yan; dokum disiapkai oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan, ms an 3, Surat Perintah Membayar Langsung ( yang diterbitkan oleh pengguna anggara penerbitan Surat Perintah Pencairan D DPA SKPD. 4, Surat Perintah Pencairan Dana ($P2D) merupakan dokumen yang diterbitkan oleh BUD/kuasa BUD untuk mencairkan uang pada bank yang ditunjuk berdasarkan SPM-LS. 5. Bukti transfer merupakan dokumen atau bukti atas transfer pengeluaran daerah. 6. Nota debit bank merupakan dokumen atau bukti dari bank yang menunjukkan adanya transfer uang dari rekening kas umum daerah. 7. Buku jurnal pengeluaran kas merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan menggolongkan semua transaksi atau kejadian yang berhubungan dengan pengeluaran kas. 8. Buku besar merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat peringkasan (posting) semua transaksi atau kejadian selain kas dari jurnal penerimaan kas ke dalam buku besar untuk setiap aset, kewajiban, ekuitas dana, belanja, pendapatan, dan pembiayaan. 9. Buku besar pembantu merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat transaksi-transaksi dan kejadian yang berisi rincian akun buku besar. Jurnal atas transaksi pembayaran langsung kepada pihak ketiga dicatat berdasarkan kontrak atau surat perintah kerja setelah memperhitungkan dengan kewajiban pihak ketiga atau pembayaran lain yang bukan penyediaan UP. Pengeluaran kas yang dilakukan dengan pembayaran langsung meliputi belanja daerah dan pengeluaran pembiayaan daerah. sung (SPP-LS) merupakan dokumen ‘rmintaan pembayaran SPM-LS) merupakan dokumen in/kuasa pengguna anggaran untuk ana (SP2D) atas beban pengeluaran Belanja daerah yang dapat dibiayai dengan pembayaran langsung dapat berupa belanja pegawai, belanja modal, dan belanja barang, Namun, berdasarkan bijakan dari sejumlah pemerintah daerah, ketiga jenis belanja tersebut dapat Menggunakan UP/GU/TU, jika nilai pembayarannya di bawah batas nilai | j aero Auntans! Keuangan Daerah Berbasis Akrual tertentu yang, telah dituangkan dalam kebijakan akuntansi pemerintah dacrah yang bersangkutan. a. Belanja dan Beban Pegawai . Berdasarkan Permendagri No. 64 Tahun 2013, pengakuan beban pegawaj 7 menggunakan mekanisme LS dilakukan berdasarkan orp ts. SP2D-L§ ini menjadi dasar bagi SKPD untuk mencatat dengan jurnal: Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit Beban Pegawai-LO 1x PK PPKD om Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Debit Kredit Belanja Pegawai 1K Estimasi Perubahan SAL 7 Belanja pegawai tersebut dicatat jumlah brutonya, yaitu nilai sebelum potongan-potongan. Berbagai potongan atas belanja pegawai tidak dicatat oleh PPK-SKPD, karena akan dicatat oleh fungsi akuntansi PPKD. Contoh 5: Pada tanggal 30 Mei 2012, bendahara SKPD menerima SP2D-LS gaji (lihat SP2D-LS gaji pada halaman berikutnya) atas pengajuan SPM-LS gaji sebesar Rp143.570.000, dan langsung mencairkannya di BPD. Selanjutnya, uang yang telah diterimanya, dibayarkan langsung kepada pegawai. Berikut ilustrasi SP2D-nya. BAB 4 Akuntensi Bolanja den Beban [pEMERINTAH DAERAH No. 08 SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA ($P20) No SPM 002 x0 Dati: Kuasa Tanga! Raa BUD Tahun Anggaran: 2019 sare ferkos 80D Hendaklah mencairkan/memind: lahbukukan dari no. rekening bank 11,0215517-4, gana sebesar R127.837.000, (Terbilang: Seratus dua puluh tujuh juta delapan ratus tiga puluh tujuh ribu rupiah) nepad@ | NPP = | No.Rekening — : 22.01.1.34567-4 | pani Pos BPD keperluan: Pembayaran Gaji Tunjangan Pegawai Kode Rekening ‘Uraian imiah (Rp) Pei 2 Buca BB weep 1 5.1.1.01.01 Gaji Pokok Rp110.000.000 2 5.1.1.01.02 Tunjangan Keluarga Rp12.000.000 [3 5.1.1.01.03 Tunjangan Jabatan Rp8.700.000 4 5.1.1.01.04 Tunjangan Beras Rp9.600.000 5 ft 5.1.1.01.05 Tunjangan PPh Rp3.270.000 Jumlah Rp143.570.000 otongan: Uraian (No. Rekening) Jumlah (Rp) - ‘Keterangan | Turan Waji Pegawai Negeri Rp1 1.842.000 | 2_|Tabungan Perumahan Pegawai Rp613.000 3__| PPh Pasal 21 Rp3.278.000 Jumlah Rp15.733.000 [lntormasi idak mengurangl jumlah pembajaran SP20) Uraian ___Jumlah (Rp) Li [Pen 2 | PPh 3 |__| Jumiah $P2D yang Dibayarkan Jumlah yang Diminta Rp143.570.000 dumlah Potongan Rp15.733.000 Jumlah yang Oibayarkan Rp127.837.000 {Y889 Sejumiah: Seratus dua puluh tujuh jute delapan ratus tiga puluh tujuh ribu rupiah, -——— Lebar |: Bank yang Ditunjuk 30 Mel 2012 ines 2° Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa BUD temp? Atsp Kuasa BUD 814: Phak Ketiga*) NIP. 19650522199 z= ‘Akuntans! Keuangan Daerah Berbasis Akrua! Berikut jurnal pada saat penerbitan SP2D di PPKD. Laporan Operasional | Tanggal Uraian Debit Kredi 30 Mei RVK SKPD Rp143.570.000 2012 Kas di Kas Daerah 81143579, On) Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Debit Kredit eon Tidak Ada Jumal 2012 Berikut jurnal pada saat penerimaan SP2D di SKPD. Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit 30 Mei_| Kas di Bendahara Pengeluaran Rp143.570.000 2012 B/K PPKD Rp143570000 Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Debit Kredit 30 Mei earl Tidak Ada Jurnal Berikut jurnal pada saat bendahara pengeluaran melakukan pembayaran gaji pegawai di SKPD. Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit 30 Mei | Beban Gaji Rp143.570.000 2012 | _ Kas di Bendahara Pengeluaran Rp143.570000 Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Debit Kredit 30 Mei | Belanja Gaji Rp143.570.000 2012 Estimasi Perubahan SAL Rp 143.5700e8 Contoh 6: Pada tanggal 20 Oktober 2012, bendahara SKPD menerima SP2D-1S “ pengajuan SPM-LS gaj sebesar Rp143.570,000 dan langsung dipindah ke rekening bank masing-masing pegawai, maka jurnalnya adalah: a wa ST aneee eine Ca perikut jurnal pada saat penerbitan SP2D di PPKD, Laporan Operasional Tanga! Uraian Debit ra spowoter | R/K ES ° kw Tine s012 as di 2012 as Daerah ap 43570000 Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Debit Kredit [3% a Tidak Ada Jurnal Uo Berikut jurnal pada saat penerimaan SP2D di SKPD. (a Laporan Operasional [Tanggal Uraian Debit Kredit 30 Kober | Beban Gaji Rp143.570.000 [m2 R/K PPKD Rp143.570.000 Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Debit Kredit 30 Oktober | Belanja Gaji Rp143.570.000 2012 Estimasi Perubahan SAL Rp143.570.000 b. Belanja dan Beban Barang dan Jasa Menurut Permendagri No. 64 Tahun 2013, pengakuan beban barang yang menggunakan mekanisme LS dilakukan berdasarkan berita acara serah terima barang. Berita acara serah terima barang tersebut menjadi dasar bagi PPK-SKPD untuk mencatat dengan jurnal: Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit Beban Barang dan Jasa HK Utang Belanja Barang dan Jasa 2x aan untuk pembayaran Selanjutnya, dilaksanakan proses penatausah: beban tersebut, beban barang tersebut. Berdasarkan SP2D pelunasan utang PPK-SKPD mencatat dengan jurnal: at) Akuntans! Keuangan Daerah Berbasis Akrual Laporan Operasional Tanggal | Uraian Debit | Kredi) | Utang Relanja Barang dan Jasa HX BK PPKD, soe Laporan Realisasi Anggaran | Tanggal Uraian Debit Kredi | Belanja Barang dan Jasa 00x Estimasi Perubahan SAL sex | | Contoh 7: Pada tanggal 25 April 2012, bendahara pengeluaran menerima SP2D-L$ senile Rp12.000.000 untuk pembayaran kepada CV. Bhayangkara atas pembelian 3 unit laptop. Berikut jurnal pada saat penerbitan SP2D di PPKD. Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit 25 April | R/KSKPD Rp12.000.000 2012 Kas di Kas Daerah Rp12.000.000 Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Debit Kredit 25 April al Tidak Ada Jurnal Berikut jurnal pada saat penerbitan SP2D di SKPD. Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit 25 April | Laptop Rp12.000.000 2012 RVK PPKD. Rp12,000.000 Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Debit Kredit 25 April | Belanja Modal-Laptop Rp12.000.000 2012 Estimasi Perubahan SAL p12.000.000 . BABS Akurtansl Belanja dan Beban fo orEKS! BELANJA DAN BEBAN kemungkinan terjadi koreksi terhadap belanja/beban di tahun anggaran Ada i an. Koreksi beban dapat disebabkan atas beberapa kemungkinan, yaitu: perial Kesalahan klasifikasi belanja/beban. . Kesalahan pencatatan nilai belanja/beban, pengembalian belanja/beban, Koreksi atas kesalahan/pengembalian belanja/beban dilakukan pada saat gitemukanny@ kesalahan/diterimanya pengembalian beban tersebut. Perlakuan akuntansi Yang, diterapkan sangat terkait dengan transaksi yang terjadi sebelumnya, apakah di tahun yang sama atau di tahun yang berbeda. perdasarkan PSAP No. 10 Paragraf 8-10, kesalahan bila ditinjau dari sifat kejadian dikelompokkan dalam 2 (dua) jenis: Kesalahan tidak berulang. Kesalahan tidak berulang adalah kesalahan yang diharapkan tidak akan terjadi kembali, dikelompokkan menjadi: 1. Kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan. 2, Kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode sebelumnya. b. Kesalahan berulang dan sistemik. Jahan berulang dan sistemik adalah kesalahan yang disebabkan sifat ansaksi tertentu yang diperkirakan akan ri wajib Kesal alamiah (normal) dari jenis-jenis tr adi secara berulang. Contohnya adalah penerimaan pajak da terj reksi, sehingga perlu dilakukan restitusi atau pajak yang memerlukan ko tambahan pembayaran dari wajib pajak. Lebih lanjut dijelaskan dalam PSAP No. 10 Paragraf 12-14, bahwa koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan, baik yang memengaruhi posisi kas maupun yang tidak, dilakukan dengan pembetulan pada akun yang bersangkutan dalam periode berjalan, baik pada akun belanja maupun akun beban. Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode- periode sebelumnya dan memengaruhi posisi kas, apabila laporan keuangan Periode tersebut belum diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun yang bersangkautan, baik pada akun belanja maupun akun beban. Koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja (sehingga mengakibatkan Penerimaan kembali belanja) yang tidak berulang yang terjadi pada periode- Periode sebelumnya dan menambah posisi kas, apabila laporan keuangan Petiode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun pendapatan lain-lain-LRA. Dalam hal mengakibatkan pengurangan kas dilakukan dengan pembetulan pada akun saldo anggaran lebih. — Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual Paragraf 18 PSAP No. 10 menambahkan bahwa koreksi kesalahan nm beban yang tidak berulang, sehingga mengakibatkan pengurangan beban, a) terjadi pada periode-periode sebelumnya dan memengaruhi posisi kas dan dye memengaruhi secara material posisi aset selain kas, apabila laporan keuan _ periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan Pada akun pendapatan lain-lain-LO/ekuitas, Dalam hal mengakibatkan Penambahay beban dilakukan dengan pembetulan pada akun ekuitas. Berdasarkan PP No. 71 Tahun 2010, maka koreksi tersebut diperlakukan sebagai: Tampilan 4.1. Koreksiatas Belanja : Terjadi di Tahun Terjadi di Tahun Jenks Sebelumnya yang Sama Kesalahan klasifikasi Tidak dilakukan jurnal | Dilakukan koreksi ke kode koreksi, belanja yang sesuai. Kesalahan pencatatan nilai_ | Dilakukan koreksi ke Dilakukan koreksi atas belanja. Saldo Anggaran Lebih. | kekurangan/kelebihan jumlah ke kode rekening yang terkait. Pengembalian belanja. Dicatat sebagai lain- lain PAD yang sah, Dicatat sebagai pengurang belanja. ‘Sumber: PP No. 71 Tahun 2010 Tampilan 4.2 Koreksi atas Beban (Basis Akrual) Jenis Terjadi di Tahun Sebelumnya Terjadi di Tahun yang Sama Kesalahan klasifikasi, Tidak dilakukan jurnal koreksi Dilakukan koreksi ke kode beban yang sesuai, Kesalahan pencatatan nilai beban. Dilakukan koreksi ke ekuitas. Dilakukan koreksi atas kekurangan/kelebihan Jumlah ke kode rekening yang terkait. Pengembalian beban. Dilakukan koreksi ke ekuitas, Dicatat sebagai pengu’2nd beban. ‘Sumber: PP No. 71 Tahun 2010 Contoh 8; Pengembalian belanja/beban UP/GU/TU pada periode yang sama di SKPD- | BAB 4 Akuntansl Belanja dan Beben Ca pada tanggal 11 April 2012 diterima kembali beban perjalanan dinas ke luar dacrah selama bulan Maret 2012 senilai Rp5.000.000. Berikut jurnal pada saat nenerimaan pengembalian belanja/beban UP/GU/TU perjalanan dinas ada periode yang sama. P Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit 77 April | Kas di Bendahara Pengeluaran Rp5.000.000 2012 Beban Perjalanan Dinas Rp5.000.000 Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Debit Kredit 11 April | Estimasi Perubahan SAL Rp5.000.000 |__2012 Belanja Perjalanan Dinas Rp5.000.000 Contoh 9: Pengembalian belanja/beban UP/GU/TU pada periode yang berbeda di SKPD. Pada tanggal 2 Januari 2012 diterima kembali beban perjalanan dinas ke luar daerah selama bulan Desember 2011 senilai Rp5.000.000. Berikut jurnal pada saat penerimaan pengembalian belanja/beban UP/GU/TU perjalanan dinas pada periode yang berbeda. Laporan Operasional |_Tanggal Uraian Debit Kredit 2 Januari Kas di Bendahara Pengeluaran Rp5.000.000 2012 Ekuitas Rp5.000.000 Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Debit Kredit | 2 Januari Estimasi Perubahan SAL Rp5.000.000 L_2012 Lain-Lain PAD yang Sah Rp5.000.000 Contoh 10: Pengembalian belanja LS pada periode yang sama di SKPD dan di PPKD. Kelebihan tunjangan gaji pegawai yang terjadi pada bulan Mei 2012 diketahui dan diakui pada tanggal 10 Juni tahun yang sama sebesar Rp5.000.000. Berikut Jarnal Pada saat penerimaan pengembalian belanja/beban LS di SKPD pada Petiode yang sama, dail Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual —— | Laporan Operasional Tanggal Uraian redit 1OJuni | Kas di Bendahara Pengeluaran Rp,000.000 2012 Reban Tunjangan Gaji RD5.0000«, (saat diterima di SKPD) 1Oluni_ | RVK PPKD Rp5.000.000 2012 Kas di Bendahara Pengeluaran R'p5.000.09 (saat disetor di BUD) Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Debit Kredit 10 Juni Estimasi Perubahan SAL Rp5.000,000 2012 Belanja Tunjangan Gaji Rp5.000,000 (saat diterima di SKPD) 0 Juni Tidak ada jurnal saat disetor di BUD. 2012 Berikut jurnal pada saat penerimaan pengembalian belanja/beban LS di PPKD pada periode yang sama. Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit 10 Juni Tidak ada jurnal saat diterima di PPKD. 2012 Kas di Kas Daerah 10 Juni R/K SKPD 2012 | (saat disetor di BUD) Rp5.000.000 Rp5.000.000 Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Debit Kredit 10 Juni Tidak ada jurnal saat diterima di PPKD. 2012 peat Tidak ada jurnal saat disetor di BUD, BAB Contoh 11: ian belanja LS padi pengembalian t ij pada periode yang berhs Kelebihan tunjangan Bali pegawai yang rel ete dan di PPKD. Jiketahuii dan diakui pada tanggol 5 Januari 2012 schesay is ae 7 " . 000.000. Berikut jurnal pada saat penerimaan pengembali: i a periode yang berbeda. an belanja/beban LS di SKPD pada Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit § Januari | Kas di Bendahara Pengeluaran Rp5.000.000 2012 Ekuitas : p5.000,000 (saat diterima di SKPD) : 5 Januari | R/K PPKD Rp5.000.000 2012 Kas di Bendahara Pengeluaran Rp5.000.000 (saat disetor di BUD) Laporan Realisasi Anggaran Tanggal Uraian Debit Kredit | SJanuari_ | Estimasi Perubahan SAL Rp5.000.000 | 2012 Lain-Lain PAD yang Sah Rp5.000.000 (saat diterima di SKPD) S Januari | Tidak ada jurnal saat disetor di BUD. 2012 Berikut jurnal pada saat penerimaan pengembalian belanja/beban LS di PPKD pada periode yang berbeda. Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit 5 Januari | Tidak ada jurnal saat diterima di PPKD. 2012 Kas di Kas Daerah 5 p5.000.000 “aa ae, Rp5.000.000 2012 | (saat disetor di BUD) — Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual Laporan Realisasi Anggaran | Tanggal | Uraian Debit Kredit | 5 Januari | Tidak ada jurnal saat diterima di PPKD. 2012 5 Januari | Tidak ada jurnal saat disetor di BUD. 2012 PENYESUAIAN PADA AKHIR TAHUN i Pada akhir periode akuntansi ada beberapa perkiraan yang harus dilakukan penyesuaian di antaranya pada saat kewajiban timbul karena adanya beban yang masih harus dibayar atau terjadinya konsumsi aset atau terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa, walaupun tidak terjadi pengeluaran kas, Jurnal atas transaksi konsumsi aset diakui dengan bertambahnya beban | aset yang dicatat di sisi debit dan berkurangnya aset yang dicatat di sisi kredit | dengan nilai nominal aset yang sudah digunakan/terpakai. Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit Beban Aset Xxx Aset 20K Jurnal atas beban yang masih harus dibayar diakui dengan mencatat beban di sisi debit dan mencatat utang di sisi kredit dengan nilai nominal beban yang masih harus dibayar tersebut. Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit Beban yang Masih Harus Dibayar Hx Utang XXX Jurnal untuk mengakui adanya beban akibat penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dibuat dengan mencatat beban depresiasi di sisi debit dan mencatat akumulasi depresiasi di sisi kredit dengan nilai nominal manfaat ekonomi atau potensi jasa yang sudah didapatkan/dipergunakan. [ Laporan Operasional | Tanggal Uraian Debit Kredit Beban Depresiasi XXX Akumulasi Depresiasi x BAB 4 Akuntansi Belanja dan Beban Jurnal atas beban yang terutan sunan LO. 8 dan beban dibayar di muka untuk penyust . Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit Reban. Beban Dibayar di Muka Kas di Bendahara Pengeluaran XXX Jurnal pengeluaran kas atas belanja untuk penyusunan LRA. Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit Belanja HK Estimasi Perubahan SAL 7004 Contoh 12: Pada tanggal 1 Juni 2012, saldo awal persediaan alat tulis kantor (ATK) adalah sebesar Rp3.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2012, persediaan alat tulis kantor (ATK) tersebut memiliki saldo akhir sebesar Rp500.000, sehingga jurnalnya adalah: Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit 31 Desember | Beban Persediaan ATK Rp2.500.000 2012 Persediaan ATK Rp2.500.000 Contoh 13: Gaji pegawai yang masih harus dibayar sampai tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp10.000.000. Berikut jurnalnya. Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit 31 Desember | Beban Gaji Rp10.000.000 2012 Utang Gaji Rp10.000.000 Contoh 14: Suatu pemerintah daerah membeli mobil untuk perpustakaan keliling seharga Rp200.000.000 pada tanggal 15 Januari 2012 yang mana mobil tersebut diperkirakan memiliki masa manfaat selama 10 tahun. Apabila diasumsikan ZZ Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual akan metode garis lurus dengan Petkiraay . . iasi in mobil tersebut didepresiasi meng uth sebesar Rp25.000.000. nilai residu pada akhir tahun ke sepul p200.000. 000 - Rp25.000.000) 000 = Pee (Rp200.000 10 tahun Depresiasi mobil per tahun = = Rpl7.500.000 Berikut jurnalnya. Laporan Operasional i Debit Kredit Tanggal Uraian a . ‘ber | Beban Depresiasi Mobil Rp17.500.000 ‘Akumulasi Depresiasi Mobil Rp17.500000 Contoh 15: Pembayaran belanja pegawai sebesar Rp24. 600.000. Dari jumlah tersebut terdapat belanja pegawai yang telah dibayar di muka sebesar Rp4.600.000. Pada tanggal 31 Desember 2012, belanja pegawai yang masih harus dibayar adalah sebesar Rp3.000.000. Jurnal atas beban yang terutang dan beban dibayar di muka untuk penyusunan LO. Laporan Operasional Tanggal Uraian Debit Kredit 3° | Beban Pegawai Rp20.000.000 | Desember | Beban Pegawai Dibayar di Muka Rp4.600.000 | 2012 Utang Belanja Pegawai Rp3.000.000 Kas di Bendahara Pengeluaran Rp21.600.000 Jurnal pengeluaran kas atas belanja untuk penyusunan LRA. Laporan Operasional Tanga | Uraian Debit Kredit 3 jelanja Desember | Estimasi Rp24.600,000 2012 rubahan SAL p24,600.000

You might also like