You are on page 1of 11

DOI: 10.31219/osf.

io/jd5uw ISSN: 1693-5969

INOVASI CHEESECAKE MENGGUNAKAN BAHAN KACANG BUNCIS


SEBAGAI PENGGANTI TERIGU

Nonot Yuliantoro
NIDN 0317077101
Dosen Fakultas Pariwisata, Universitas Pelita Harapan
Email: nonot.yuliantoro@uph.edu

ABSTRACT
Making cheesecake using string bean is one of the latest innovations in
Histori Artikel making cheese cake that has never been seen before. Cheesecake generally
use flour, this study aims at how string bean can be used as an ingredient
Submitted: of chiffon cheesecake by drying and processing into vegetable flour. This
11 Maret 2019
Reviewed:
research was conducted to find out whether vegetable flour can affect the
18 April 2019 texture, taste, aroma and color of cheesecake. The purpose of string bean
Accepted: as a substitute for wheat flour is for consumption for the general public,
20 April 2019 especially for those who cannot consume gluten and make an alternative
Published: for people who do not like vegetables. In this study, we have conducted
15 Mei 2019
several vegetable group studies ranging from vegetable, leaf, stem, flower
and fruit groups. Then found the right vegetable group to be made as a
component of cheesecake, namely fruit vegetables. In addition, modifications are also made
to the recipe, especially on the amount of vegetable flour. Excessive amounts will greatly
affect the taste, texture, and aroma of the cheesecake. This study uses the homemade method.
Homemade, which is meant by itself, is the making of using equipment that is few and can be
made by anyone with the right technique.

Keywords : Cheese cake, string bean homemade.

PENDAHULUAN terutama para penderita celiac disease yaitu


Industri makanan dan minuman alergi terhadap protein gluten yang
mengalami perkembangan berbanding lurus menyebabkan gangguan kekebalan.
dengan pertambahan penduduk dikarenakan Dengan adanya sebagian dari masyarakat
makanan dan minuman merupakan yang tidak bisa mengkonsumsi gluten maka
kebutuhan pokok dari setiap manusia. perlu adanya alternatif produk sebagai solusi
(Kementrian Perindustrian, 2016). untuk menikmati produk-produk pastry yang
Dampak dari menggeliatnya bisnis aman dikonsumsi. Sayuran adalah salah satu
makanan dan minuman itu, banyak restoran alternatif yang bisa digunakan sebagai bahan
ataupun jasa penyedia makan dan minum pengganti tepung dalam pembuatan produk
yang menawarkan beragam pilihan menu pastry. Sayuran yang dipilih yaitu sayuran
makanan, tidak terkecuali pilihan menu dengan golongan sayuran buah yaitu kacang
pastry yang menyajikan hingga produk buncis.
gluten free. Dikutip dalam buku karangan Watson
Gluten adalah protein yang secara alami (2015) kacang buncis merupakan sayuran
terkandung di semua jenis serealia atau biji- polong semusim yang merambat. Buah, biji
bijian yang tidak dapat larut dalam air dan dan daunnya dimanfaatkan sebagai sayuran.
bersifat lentur sehingga mampu membentuk Kacang buncis termasuk salah satu sayuran
kerangka yang kokoh dan makanan yang yang kaya akan protein dan vitamin. Banyak
kenyal pada saat dimakan. manfaat dari kacang buncis yang sangat baik
Gluten mengandung komponen protein dalam menjaga kesehatan organ tubuh.
yang disebut peptide, gluten dewasa ini Selain enak dinikmati sebagai lalapan
banyak dihindari karena alasan kesehatan, maupun sayuran.

Jurnal Media Wisata, Volume 17, Nomor 1, Mei 2019 1132


DOI: 10.31219/osf.io/jd5uw ISSN: 1693-5969

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan dengan cheesecake Amerika, tekstur kue ini
untuk mengetahui rasa, aroma, warna dan lebih kering.
tekstur pada cheesecake dengan Istilah dalam bahasa Jerman, cheesecake
menggunakan kacang buncis yang disebut dengan Käsekuchen. Biasanya, kue
dikeringkan sebagai pengganti tepung terigu. ini memakai keju quark. Bagian bawahnya
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini dilapisi remah-remah biskuit, sedangkan
adalah menghasilkan produk inovasi untuk bagian atasnya memakai buah-buahan atau
mereka yang mengkonsusmsi makanan bebas kismis. Cheesecake Jerman jenis lainnya
kandungan gluten. Menurut Beranbaum adalaah Käsesahnetorte, yaitu cheesecake
(2013) cake merupakan kata dalam bahasa yang ditambahkan krim, tapi tidak
Inggris untuk mengatakan sejenis kue yang dipanggang.
bahan dasar utamanya terdiri dari gula, Keju neufchatel merupakan bahan utama
tepung terigu, telur. Jenis cotton cake yang digunakan dalam olahan cheesecake
merupakan jenis kue dengan tekstur lembut Perancis. Teksturnya lebih ringan karena
seperti kapas. Adapun salah satu contoh menggunakan tambahan meringue atau
aplikasi jenis cotton cake adalah cheesecake, kocokan putih telur. Dalam bahasa Swedia,
kemudian cotton layer cake. "ost" berarti kue dan "kaka" berarti keju.
Tehnik pembuatan cotton cake hampir Sehingga mereka sering menyebutnya
sama dengan chiffon cake, yaitu putih dan sebagai Ostekake atau Ostakaka. Berbeda
kuning telurnya diaduk secara dipisah dengan pembuatan cheesecake pada
Namun cotton cake memiliki tekstur yang umumnya, Ostakaka dibuat dengan cara
lebih lembut dan agak lumer karena mengentalkan susu segar menggunakan
menggunakan tehnik bain marie atau steam enzim, yang bisa memisahkan susu terbagi
bake, yaitu adonan dituang dalam loyang tapi menjadi bagian padat dan cair. Setelah
direndam dalam air hangat seperti ditim, dikentalkan, kemudian susu dipanggang.
kemudian dipanggang dalam oven. Japanese cheesecake, Kue ini juga sering
disebut dengan Japanese cotton cheesecake
LITERATURE REVIEW karena teksturnya basah, lembut dan mirip
Cheesecake menurut Gisslen (2016) dengan kapas. Bentuknya berbeda dengan
merupakan kue yang berasal dari Yunani cheesecake Eropa yang cenderung berat dan
yang awalnya disediakan untuk para atlit creamy. Japanese chesecake lebih ringan,
pada olimpiade pertama kali di Athena. Lalu fluffy, dengan rasa yang tak terlalu bold.
beredar di New York oleh seorang Chef Didibandingkan dengan aroma cream cheese,
bernama Arnold Reuben. Jenis kue ini Japanese cheesecake mempunyai aroma
menggunakan cream cheese, susu, mentega, vanila dan telur yang lebih kuat.
telur dan tepung terigu sebagai bahan dalam Bahan-bahan pembuatan cheesecake
proses pembuatan. Cheesecake dibuat dengan adalah cream cheese, susu, telur, gula,
menggunakan keju lembut dari susu kambing mentega, cream of tartar, vanilla essence,
atau susu domba. Seiring dengan dan tepung sayuran yang telah di olah, yaitu
perkembangannya, tepung buncis. Cream cheese atau yang juga
Pada umumnya cheesecake dibuat dengan dikenal dengan krim keju adalah salah satu
menggunakan cream cheese. Cheesecake jenis keju lunak yang memiliki tekstur mirip
biasanya dimakan sebagai hidangan penutup seperti mentega. Hal ini sejalan dengan
dan dibuat dengan mencampurkan keju yang definisi dari Gisslen (2015) cream cheese
bertekstur lembut, telur, susu, dan gula. yang digunakan untuk membuat cheesecake
Menurut Geary (2018) menyatakan tipe- tipe adalah keju krim, soft cheese atau keju
cheesecake yaitu: NewYork Cheesecake, segar/fresh cheese.
Cheesecake Italia dibuat dengan Cream cheese biasanya digunakan untuk
menggunakan keju ricotta atau mascarpone, bahan olesan roti dan kue, filling cake, atau
gula, vanlili, dan tepung roti. Dibandingkan bahan utama untuk membuat cheesecake.

1133 Jurnal Media Wisata, Volume 17, Nomor 1, Mei 2019


DOI: 10.31219/osf.io/jd5uw ISSN: 1693-5969

Sebagai olesan atau filling. Dari segi tersebut dipanggang. Hal ini sejalan dengan
kandungan gizinya, cream cheese hampir definisi dari kutipan Gisslen (2016,)
sama saja dengan keju yang lain. Namun Fungsi mentega dalam pembuatan kue
biasanya cream cheese lebih didominasi oleh sebagai lemak yang menjaga agar kue lebih
campuran lemak. Susu murni mengandung tahan lama, memberi aroma dan rasa khas,
lemak, yang harus dihitung sebagai bagian membuat tekstur kue menjadi empuk serta
dari shortening dalam adonan. Oleh karena menjaga kelembaban kue dengan mengikat
itu, susu murni dan susu skim tidak dapat cairan dalam kue. Penggunaan mentega pada
dipertukarkan dalam formula kecuali jika pembuatan cheesecake yang diteliti membuat
penyesuaian dilakukan untuk lemak. Hal ini kue lebih lentur dan lembut meskipun kue
sejalan dengan teori yang diungkapkan sudah dingin atau sudah menginap hal ini
Gisslen (2016). Telur merupakan bahan sesuai yang dikemukakan Gisslen (2016).
baku yang sangat berpengaruh pada hasil Cream of Tar Tar merupakan bahan yang
akhir adonan roti atau kue. ditambahkan saat mengocok putih telur
Fungsi telur terhadap adonan dapat dalam proses membuat kue, kue bolu,
menambah nilai gizi, menguatkan rasa, meringue atau kue-kue yang memerlukan
membantu proses pengembangan produk, kocokan putih telur sampai mengembang
memperlunak, dan memperbaiki tekstur kaku. Cream of tartar mengeluarkan gas di
remah dalam adonan. Putih telur akan dalam adonan sehingga akan dihasilkan
mempengaruhi volume adonan yang volume kocokan telur yang baik, dan tentu
membesar karena dalam adonan terdapat akan menghasilkan tekstur pori-pori kue
gelembung udara yang besar dan tak yang lebih baik terutama dalam mencapai
beraturan. Akibatnya, adonan akan cepat tekstur cheesecake yang di inginkan, Gisslen
turun karena jaringan terlalu lemah. (2016).
Sedangkan kuning telur akan mempengarui Manfaat sayuran adalah melancarakan
volume adonan lebih kecil karena dalam pencernaan, sumber vitamin, mineral, gizi
kuning telur terdapat gelembung udara yang bagi tubuh, mencegah kanker, sumber utama
halus sehingga jaringan menjadi kuat tidak serat, meningkatkan sistem imun dan
mudah turun. meningkatkan kesehatan mata. Hal ini
Gula memiliki peran yang penting dalam sejalan dengan teori yang diungkap oleh
setiap resep kue. Tanpa gula, sebuah kue Watson (2015). Maka dari itu bagaimana
akan hambar, tidak mempengaruhi dalam sayuran bisa diolah menjadi tepung untuk
segi rasa, kue tampak pucat, pendek, dan menjadi salah satu komponen cheese cake
padat. Dampak gula pada kue cukup yang bermanfaat bagi orang-orang yang tidak
beragam. Gula sebagai bahan dasar yang bisa mengkonsumsi gluten dan menjadi
utama sebagai pembuat rasa, juga memiliki alternatif bagi orang-orang yang tidak
fungsi yang lain, yaitu sebagai penyedap, menyukai sayuran.
selain memiliki rasa yang manis, gula juga Buncis memiliki kandungan gizi buncis
berfungsi sebagai karamelisasi dan pemberi juga sangat kaya akan serat, dimana
warna kerak kecoklatan pada kue. Tanpa kandungan serat ini sangat bermanfaat juga
gula, kue akan terasa seperti mentah, dan bagi tubuh kita. Serat mampu membantu
tidak ada nuansa seperti adanya penambahan untuk mengontrol kadar kolesterol serta
gula seperti karamelisasi dan tidak adanya glukosa darah dalam tubuh kita.. Pada tabel
warna kecoklatan pada kue setelah kue berikut di uraikan kandungan gizi pada
sayuran buncis.

Jurnal Media Wisata, Volume 17, Nomor 1, Mei 2019 1134


DOI: 10.31219/osf.io/jd5uw ISSN: 1693-5969

Tabel 1
Komposisi Zat Gizi Sayuran Kacang Buncis Per 100gr Bahan
No Jenis zat gizi Jumlah kandungan gizi
1 Energi/kalori 35 kal
2 Protein 2,4 g
3 Lemak 0,2 g
4 Karbohidrat 7,7 g
5 Kalsium 6,5 g
6 Fosfor 4,4 g
7 Serat 1,2 g
8 Besi 1,2 g
9 Vitamin A 630,0 Sl
10 Vitamin B1/Thiamine 0,08 mg
11 Vitamin B2/Riboflavin 0,1 mg
12 Vitamin B3/Niacin 0,7 mg
13 Vitamin C 19,0 mg
14 Air 89 g
Sumber: Cahyono (2013)

METODE PENELITIAN peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh


Menurut Best & Kahn (2010,), penelitian informasi tentang hal tersebut, kemudian
eksperimen merupakan penelitian yang ditarik kesimpulan sesuai dengan yang di
paling dapat diandalkan keilmiahannya tulis oleh Sugiyono (2013). Dalam hal ini
karena dilakukan dengan pengontrolan secara memakai 1 variable yaitu X1 : Buncis
ketat terhadap variabel-variabel pengganggu Populasi cheesecake dimana variable
di luar yang dieksperimenkan. penelitian merupakan varian kategori dari setiap uji
eksperimen merupakan bentuk khusus coba. Variabel ini merupakan bagian dari uji
investigasi yang digunakan untuk coba cheesecake tanpa menggunakan tepung
menentukan variabel-variabel apa saja dan terigu kemudian digantikan dengan tepung
bagaimana bentuk hubungan antara satu sayuran. Di dalam buku yang ditulis oleh
dengan yang lainnya. Sukmadinata (2013) ada sepuluh langkah
Menurut konsep klasik, eksperimen dalam pelaksanaan strategi penelitian dan
merupakan penelitian untuk menentukan pengembangan yaitu:
pengaruh variabel perlakuan terhadap Penelitian dan pengumpulan data
variabel dampak. Borg & Gall (2013). (research and information collecting) yang
Metode penelitian pada dasarnya merupakan meliputi pengukuran kebutuhan, studi
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan literatur, penelitian dalam skala kecil, dan
tujuan dan kegunaan tertentu. Metode pertimbangan dari segi nilai. Perencanaan
penelitian yang dipakai adalah metode (planning) dengan menyusun rencana
eksperimen. Hal ini seperti yang penelitian yang meliputi kemampuan yang
diungkapkan oleh Sugiyono (2014).\ diperlukan dalam pelaksanaan penelitian,
Penelitian dengan metode eksperimen adalah rumusan tujuan yang hendak dicapai, desain
penelitian dimana datanya belum pernah ada, penelitian, dan kemungkinan pengujian
sehingga harus diciptakan terlebih dahulu. dalam lingkup terbatas.
Hal ini sejalan dengan yang disampaikan Pengembangan produk (develop
oleh Gulo (2013). preliminary form of product) meliputi
Variabel penelitian adalah segala sesuatu pengembangan bahan pembelajaran, proses
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh pembelajaran, dan instrument evaluasi.

1135 Jurnal Media Wisata, Volume 17, Nomor 1, Mei 2019


DOI: 10.31219/osf.io/jd5uw ISSN: 1693-5969

Merevisi hasil uji coba (main product kedua sayuran tersebut kurang halus dan juga
revision) dengan memperbaiki atau after taste dari vegetable cheesecake ini
menyempurnakan hasil uji coba. Uji coba sangat terasa dari sayuran tersebut. Akhirnya
lapangan (main field testing) dengan setelah dilakukan evaluasi yang mendalam,
melakukan uji coba kepada panelis terlatih dilakukan percobaan kembali dengan
dibidang Bakery and pastry. Penyempurnaan menggunakan resep yang lain, teknik baru
produk hasil uji lapangan (operational serta alternatif jenis dan macam, sayuran lain
product revision) yaitu menyempurnakan yang bisa dijadikan alternatif.
produk hasil uji lapangan. Uji pelaksanaan Pada proses percobaan kedua dilakukan
lapangan (operational field testing), percobaan dengan 3 macam sayuran yaitu
Penyempurnaan produk akhir (final product kembang kol, sawi dan daun mint. Dilakukan
revision) yaitu penyempurnaan yang juga pencarian resep baru dan komposisi
didasarkan pada masukan dari uji bahan yang sesuai agar memperbaiki tekstur
pelaksanaan lapangan. Diseminasi dan vegetable cheesecake tersebut.
implementasi (dissemination and Penggantian beberapa metode dan suhu
implementation) yaitu melaporkan hasilnya pembakaran cheesecake tersebut. Dilakukan
dalam pertemuan profesional dan dalam pengeringan 3 sayuran tersebut di oven deck
jurnal. dengan suhu 75°C selama 8 jam dan ternyata
One Shot Case Study adalah merupakan sawi gagal di keringkan, sangat basah untuk
desain penelitian yang terdiri dari satu di gunakan sebagai tepung sayuran.
kelompok yang diberi perlakuan yang Kemudian digunakan dry mill blender bumbu
kemudian mengobservasi hasil tersebut. Hal untuk menghancurkan sayuran tersebut dan
ini tertulis pada buku karangan Sugiyono hasilnya sangat halus dibandingkan dengan
(2013). Dalam hal ini penulis menyepakati penelitian pertama. Beberapa metode lainnya
untuk melakukan uji panel hedonik dan mutu adalah mengolah cream cheese, susu dan
hedonik pada 25 orang panelis terlatih butter dengan cara di panaskan pada kompor
dibidang bakery dan pastry. Dimana para dan sampai tercampur halus, pada percobaan
panelis diminta untuk mencoba cheesecake pertama hanya di campur di mixer. Hal ini
yang sudah dibuat kemudian memberikan menyebabkan aroma dan rasa dari cream
nilai pada tabel penilaian yang diberikan. cheese tersebut lebih keluar. Dilakukan juga
Pada proses percobaan pertama untuk pemanggangan cheesecake dengan suhu yang
menemukan jenis sayuran apa yang sesuai berbeda yaitu pertama suhu 120°C selama 30
agar dapat menggantikan tepung terigu menit dilanjutkan suhu 150°C selama 20
sebagai salah satu komponen cheesecake. menit lalu suhu 100°C selama 40 menit
Pada percobaan pertama menggunakan 2 menggunakan teknik au bain marie.
jenis sayuran pertama yaitu Kale dan Hasil dari penelitian kedua warna
Brokoli. Proses pengeringan kedua sayuran kecoklatan cheesecake lebih baik dari
tersebut menggunakan oven deck suhu 75 °C sebelumnya, tetapi tekstur cheesecake lebih
dengan waktu yang berbeda. Dikarenakan padat dari sebelumnya. Cheesecake terlihat
daun kale sangat tipis maka hanya lebih bantat karna akibat penurunan suhu
membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam yang drastis, walaupun tepung sayuran
sedangkan karena brokoli membutuhkan terlihat lebih menyatu dengan adonan dan
waktu sekitar 7-8 jam lalu di haluskan lebih halus. Cheesecake yang menggunakan
dengan stick blender. kembang kol terlihat bantat dan kurang lebih
Pemanggangan cheesecake pada suhu sama untuk segi rasa dengan penelitian
180°C selama 45 menit menggunakan tehnik pertama tetapi cheesecake yang
au bain marie. Hasil dari penelitian pertama menggunakan daun mint sangat terasa after
warna permukaan cheese cake agak taste dari daun mint tersebut sehingga agak
kecoklatan, tekstur cheesecake masih kurang sedikit pahit. Oleh karena itu diputuskan
soft dan masih terlihat dan terasa tepung

Jurnal Media Wisata, Volume 17, Nomor 1, Mei 2019 1136


DOI: 10.31219/osf.io/jd5uw ISSN: 1693-5969

untuk tidak menggunakan kembang kol dan kepada semua orang, kejadian dan hal-hal
daun mint. yang menarik bagi peneliti untuk diselediki.
Pada proses ketiga pembuatan cheesecake, Hal ini juga diungkapkan oleh buku karangan
dipilih jenis sayuran lain dengan memilih Sekaran & Bougie (2016).
sayuran golongan buah yaitu buncis. Target populasi yang dipilih adalah orang
Pemanggangan sayuran ini dengan suhu yang mempunyai latar belakang di bidang
75°C selama 8 jam menggunakan oven deck bakery dan pastry. Sekaran & Bougie (2016)
dengan membelah dua masing-masing buncis menyatakan pada bukunya sampel adalah:
agar lebih cepat kering. Dikurangkan juga merupakan bagian dari populasi. Terdiri dari
jumlah tepung sayurannya agar tidak sepadat beberapa anggota yang dipilih. Dengan kata
penelitian sebelumnya. Hasil pengeringan lain, sebagian, tetapi tidak semua, elemen
dari buncis ini baik dan cukup kering lalu populasi ini membentuk sampel. Sekaran &
dihaluskan dengan menggunakan dry mill Bougie (2016) menyatakan dalam buku
blender dan di ayak agar tekstur cheesecake karangannya bahwa sampling process
lebih baik. merupakan proses pemilihan jumlah yang
Resep dan metode yang digunakan pada tepat dari unsur-unsur yang tepat dari
penelitian kali ini sama dengan penelitian populasi, sehingga studi tentang sampel dan
kedua tetapi mencoba membakar cheesecake pemahaman tentang sifat atau
dengan suhu dan waktu yang berbeda agar karakteristiknya memungkinkan untuk
mencapai warna dan tektur yang di inginkan. mengeneralisasikan sifat atau karakteristik
Pemanggangan cheesecake dengan suhu tersebut.
150°C selama 30 menit dilanjutkan dengan Teknik sampling yang digunakan dalam
suhu 120°C menggunakan teknik au bain penelitian ini adalah non- probability
marie. Hasil dari percobaan cheesecake kali sampling. Sekaran & Bougie (2016)
ini sudah lebih baik dari sebelumnya. Warna menyatakan teknik sampling dikelompokan
kecoklatan sudah mencapai titik golden menjadi 2 bagian yaitu probability sampling
brown yang di inginkan dan tekstur lebih dan non-probability sampling. Probability
baik karna jumlah tepung sayuran yang di sampling adalah unsur-unsur dalam populasi
kurangi tetapi tekstur masih agak basah di yang memiliki beberapa peluang yang
bagian bawah dan rasa dari vegetable diketahui, bukan nol atau kemungkinan
cheesecake ini lebih baik dari penelitian dipilih sebagai sampel subyek. Sedangkan
sebelumnya. Non-probability sampling adalah: Unsur-
Akhirnya dilaksanakan tes panel dan unsur tidak memiliki kemungkinan yang
mencoba melakukan penelitian selanjutnya diketahui atau yang telah ditentukan
untuk mencapai hasil vegetable cheesecake sebelumnya dan dipilih sebagai subjek.
yang lebih baik. Seperti yang diungkapkan Teknik ini dilakukan karena beberapa
oleh Valliant & Richard (2010,) bahwa pertimbangan. Dalam penelitian ini,
penentuan populasi dan sampel penelitian keterbatasan disebabkan oleh keterbatasan
menjadi sangat penting, karena hasil waktu dan pembuatan cheesecake yang
penelitian pada umumnya akan mengambil cukup kompleks sehingga membuat
kesimpulan secara luas (generalisasi hasil penelitian terbatas dalam membuat produk
penelitian). sehingga mempengaruhi dalam penentuan
Ketepatan dan keakuratan dalam sampel. Maka dari itu, dipilih 25 responden.
penentuan populasi dan sampel penelitian Objek penelitian dalam hal ini adalah
akan memberikan bobot dan kualitas hasil Cheesecake.
penelitian. Oleh karena itu, dalam Cheesecake pada umumnya menggunakan
mempersiapkan desain penelitian harus bahas dasar tepung terigu. Tetapi banyak
benar-benar mampu menentukan populasi masyarakat yang tidak bisa mengkonsumsi
dan sampel secara baik yang dijabarkan gluten yang terdapat didalam tepung terigu.
sesuai uraian berikut: Populasi ditujukan Oleh sebab itu, diteliti cheesecake tanpa

1137 Jurnal Media Wisata, Volume 17, Nomor 1, Mei 2019


DOI: 10.31219/osf.io/jd5uw ISSN: 1693-5969

menggunakan tepung terigu dan digantikan instrumennya adalah soal tes, tetapi metode
dengan tepung sayuran. Subjek yang diteliti observasi, instrumennya bernama chek-list.
dalam penelitian ini adalah 25 panelis terlatih Menyusun instrumen pada dasarnya
di bidang bakery dan pastry yang benar- adalah menyusun alat evaluasi, karena
benar mengenal dan memahami produk mengevaluasi adalah memperoleh data
pastry dengan baik. Diteliti pula kesukaan tentang sesuatu yang diteliti, dan hasil yang
mereka dan dijadikan sebagai masukan- diperoleh dapat diukur dengan menggunakan
masukan agar cheesecake menjadi lebih baik. standar yang telah ditentukan sebelumnya
oleh peneliti. Dalam hal ini terdapat dua
Teknik Pengumpulan Data macam alat evaluasi yang dapat
Salah satu komponen yang penting dalam dikembangkan menjadi instrumen penelitian,
penelitian adalah proses peneliti dalam yaitu tes dan non-tes. Hal ini diungkapkan
pengumpulan data. Kesalahan yang oleh Millan & Schumacher (2010).
dilakukan dalam proses pengumpulan data Sejalan dengan hal yang dikatakan oleh
akan membuat proses analisis menjadi sulit. Sugiono (2013) penelitian eksperimen dapat
Selain itu hasil dan kesimpulan yang akan dikatakan sebagai metode penelitian yang
didapat pun akan menjadi rancu apabila digunakan untuk mencari pengaruh
pengumpulan data dilakukan tidak dengan perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam
benar. Masing-masing penelitian memiliki kondisi yang terkendalikan. Dengan kata lain
proses pengumpulan data yang berbeda, bahwa penelitian eksperimen adalah bagian
tergantung dari jenis penelitian yang hendak dari penelitian kuantitatif yang terdapat
dibuat oleh peneliti. variabel sehingga dapat ditemukan sebab
Pengumpulan data kualitatif pastinya akan akibat yang sengaja ditimbulkan dari variabel
berbeda dengan pengumpulan data tersebut.
kuantitatif. Pengumpulan data statistik juga Definisi lain menyatakan bahwa penelitian
tidak bisa disamakan dengan pengumpulan eksperimen adalah penelitian yang dilakukan
data analisis, hal ini seperti yang terhadap variabel yang data-datanya belum
diungkapkan oleh Salant (2011). Sekaran & ada sehingga perlu dilakukan proses
Bougie (2016) mengatakan didalam bukunya manipulasi melalui pemberian perlakuan
bahwa data primer adalah kumpulan data tertentu. Hal ini juga diungkapkan oleh
yang didapatkan dari sumber asli yang sesuai Siregar (2013) menyatakan penelitian
dengan tujuan penelitiannya. eksperimen merupakan penelitian yang
Peneliti menggunakan data primer sebagai dilakukan untuk memprediksi suatu
salah satu acuan dalam penelitiannya. fenomena, dengan demikian, penelitian
Kuisioner pada penelitian ini terdiri dari eksperimental adalah penelitian yang
inovasi cheesecake kacang buncis dengan dilakukan dengan mengadakan manipulasi
empat aspek yaitu aspek rasa, warna, tekstur terhadap objek penelitian yaitu cheesecake.
dan aroma. Responden dapat menilai setiap Manipulasi disini merupakan inovasi baru
aspek bantuan skala dan memberi tanggapan mengenai bahan cheesecake yang pada
pribadinya pada kolom yang sudah umumnya menggunakan tepung terigu di
disediakan. buat dengan substitusi golongan sayuran
Menyusun instrumen merupakan langkah buah yaitu kacang buncis.
penting dalam pola prosedur penelitian. Menurut Stone, Bleibaum, dan Thomas
Instrumen berfungsi sebagai alat bantu dalam (2013), uji organoleptic adalah : Penelitian
mengumpulkan data yang diperlukan. Bentuk dilakukan berdasarkan rasa, warna, testur dan
instrumen berkaitan dengan metode aroma terhadap pengujian yang didasarkan
pengumpulan data, misal metode wawancara pada proses penginderaan. Maka dari itu
yang instrumennya pedoman wawancara. pengujian organoleptik mempunyai peranan
Metode angket atau kuesioner, instrumennya penting dalam penerapan mutu. Pengujian
berupa angket atau kuesioner. Metode tes, organoleptik dapat memberikan indikasi

Jurnal Media Wisata, Volume 17, Nomor 1, Mei 2019 1138


DOI: 10.31219/osf.io/jd5uw ISSN: 1693-5969

kebusukan, kemunduran mutu dan kerusakan tidak baik dengan angka 1 dikemukakan oleh
lainnya dari produk. Oleh sebab itu, Saludung (2018).
penelitian dilakukan dengan penyebaran Menurut Sarastani (2014). Uji hedonik
inovasi cheesecake dengan kacang buncis dilakukan dengan cara panelis diminta
sebagai pengganti tepung. tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau
Uji Hedonik dikutip di dalam buku ketidaksukaannya terhadap komoditi yang
karangan Setyaningsih, Dwi, Apriyantono & dinilai, bahkan tanggapan dengan tingkatan
Sari (2014) adalah upaya untuk mengetahui kesukaan atau tingkatan ketidak sukaannya
respon panelis terhadap sifat mutu yang dalam bentuk skala hedonik. Sedangkan
umum. Uji hedonik memberikan pernyataan untuk Uji mutu hedonik merupakan kesan
kesan tentang baik atau buruknya suatu mutu hedonik lebih spesifik, yaitu tidak
produk. Uji ini dilakukan untuk mengetahui sekedar suka atau tidak suka tetapi bersifat
tingkat kesukaan produk yang satu dengan kesan spesifik dari sifat khas produknya .
produk yang lain secara langsung. Uji ini Maka dari itu dilakukan uji mutu hedonik
dapat diaplikasikan saat pengembangan untuk mengetahui kualitas produk
produk atau pembanding produk. cheesecake kacang buncis yang telah di
Dalam Penelitian ini, dilakukan uji teliti.
hedonik untuk mengetahui tingkat kesukaan
responden terhadap cheesecake kacang HASIL DAN PEMBAHASAN
buncis menggunakan skala hedonik dengan 5 Setelah data-data yang perlukan
skala numerik yaitu angka 5 untuk sangat terkumpul, maka langkah selanjutnya dalam
suka, angka 4 untuk suka, angka 3 untuk penelitian ekspermen ini, teknik analisis data
agak suka, angka 2 untuk agak tidak suka dan dilakukan dengan cara menggunakan analisis
angka 1 untuk tidak suka hal ini sensori dan rata-rata hitung seperti yang
dikemukanan oleh Saludung (2018). Dengan dijabarkan di berikut ini: Analisis Sensori
skala tersebut maka dapat membantu untuk yaitu mengidentifikasi dan mendiskripsikan
mengetahui tingkat kesukaan cheesecake aspek rasa, warna, aroma dan tekstur dari
kacang buncis oleh responden. kacang buncis sebagai bahan substitusi
Skala hedonik dapat digunakan sesuai tepung terigu sedangakan Rata-rata Hitung
kebutuhan dari peneliti dimulai dari sangat dalam pengolahan data dari uji hedonik dan
suka, suka, agak suka, agak tidak suka, tidak mutu hedonik dengan menggunakan rumus
suka. Kesukaan seseorang terhadap sebagai berikut: Total nilai per indikator di
cheesecake kacang buncis merupakan hal jumlahkan : total panelis Sehingga peneliti
penting dalam penelitian ini karena dari hal akan mendapatkan hasil nilai rata-rata per
tersebut dapat memberikan penilaian dan aspek seperti rasa, warna, aroma, tekstur
penentuan dalam hasil penelitian. serta rata-rata secara keseluruhan terhadap
Dalam Penelitian ini, dilakukan juga uji inovasi vegetables cheesecake.
mutu hedonik untuk mengetahui tingkat Dibawah ini merupakan table olahan data
kualitas cheese cake kacang buncis menurut uji coba panelis dengan teknik uji hedonik
panelis dengan menggunakan skala mutu dan mutu hedonik pada cheesecake kacang
hedonik predikat sangat baik dengan numerik buncis. Dalam kategori cheesecake dengan
yaitu angka 5, predikat baik dengan angka 4, varian yang diuji coba yaitu cheesecake
predikat agak baik dengan angka 3, predikat dengan menggunakan kacang buncis sebagai
agak tidak baik dengan angka 2 dan predikat pengganti tepung terigu.

1139 Jurnal Media Wisata, Volume 17, Nomor 1, Mei 2019


DOI: 10.31219/osf.io/jd5uw ISSN: 1693-5969

Tabel 2
Uji Hedonik Cheesecake Menggunakan Sayuran Buncis
Buncis
Rasa Aroma
Buncis Total Mean % of Buncis A Total Mean % of
R Total N Total N
1 0 0% 1 0 0%
2 0 0% 2 0 0%
3 3 4,24 12% 3 5 4,08 20%
4 13 52% 4 13 52%
5 9 36% 5 7 28%
Total 25 100% Total 25 100%
Sumber Olahan Data

Tabel di atas menyatakan bahwa aspek baik. Dari aspek aroma cheesecake kacang
rasa pada cheesecake dengan kacang buncis buncis ini mendapatkan tingkat kesukaan
sebagai pengganti tepung terigu pada skala nilai 4 (suka) dengan memperoleh
mendapatkan tingkat kesukaan pada skala nilai persentase 52% sehingga dapat
nilai 4 (suka) dengan nilai persentase 52%. dikatakan bahwa aroma cheesecake dengan
Faktor-faktor yang mempengaruhi hal bahan kacang buncis adalah perpaduan yang
tersebut dikarenakan rasa cheese cake dengan serasi dengan bahan-bahan lain yang
bahan kacang buncis ini natural dan sesuai digunakan dalam membuat cheesecake
dengan rasa cheese cake pada umumnya tersebut sehingga menghasilkan aroma yang
tanpa meninggalkan after taste yang bisa diterima dengan tingkat kesukaan yang
mengganggu sehingga bisa diterima dengan tinggi.

Tabel 3
Uji Hedonik Cheesecake Menggunakan Sayuran Buncis
Warna Tekstur
Buncis W Total Mean % of Buncis T Total Mean % of
Total N Total N
1 0 0% 1 0 0%
2 0 0% 2 0 0%
3 7 3,84 28% 3 6 4,04 24%
4 15 60% 4 12 48%
5 3 12% 5 7 28%
Total 25 100% Total 25 100%
Sumber Olahan Data

Berdasarkan tabel di atas dinyatakan tekstur cheesecake kacang buncis pada skala
bahwa dari aspek warna cheesecake kacang nilai 4 (suka) dengan memperoleh nilai
buncis pada skala 4 (suka) dengan nilai persentase buncis 48%, pencapaian skala
persentase buncis 60%, Dalam pembuatan tersebut dikarenakan kacang buncis mampu
cheesecake kacang buncis ini tidak menghasilkan tekstur yang baik dengan
menggunakan pewarna buatan sehingga terlihat rongga yang bagus dari cheesecake
kacang buncis ini bisa digunakan sebagai dapat mengembang dengan sempurna namun
pengganti fungsi tepung dan memberikan tekstur buncis agak sedikit basah.
manfaat sebagai pewarna alami. Dari aspek

Jurnal Media Wisata, Volume 17, Nomor 1, Mei 2019 1140


DOI: 10.31219/osf.io/jd5uw ISSN: 1693-5969

Tabel 4
Uji Mutu Hedonik Cheesecake Menggunakan Sayuran Buncis
Buncis
Rasa Aroma
Buncis Total Mean % of Buncis A Total Mean % of
R Total N Total N
1 0 0% 1 0
2 0 0% 2 0 0
3 2 4,28 8% 3 5 4 20%
4 14 56% 4 15 60%
5 9 36% 5 5 20%
Total 25 100% Total 25 100%
Sumber Olahan Data

Berdasarkan tabel di atas tingkat kualitas rasa yang mempengaruhi hal tersebut dikarenakan
buncis mencapai skala nilai 4 (baik) dengan sayuran buncis mengeluarkan aroma yang
memperoleh nilai persentase 56% sedangkan paling baik dengan aroma khas buncis yang
aspek aroma cheesecake kacang buncis wangi dan tidak mengeluarkan aroma
dengan skala nilai tertinggi di angka 4 (baik) sayuran yang kuat dan sesuai untuk menjadi
dengan persentase buncis 60%. Faktor-faktor aroma cheesecake.

Tabel 5
Uji Mutu Hedonik Cheesecake Menggunakan Sayuran Buncis
Warna Tekstur
Buncis W Total Mean % of Buncis T Total Mean % of
Total N Total N
1 0 0% 1 0 0%
2 0 0% 2 0 0%
3 2 3,8 8% 3 6 4,08 24%
4 14 56% 4 11 44%
5 9 36% 5 5 20%
Total 25 100% Total 25 100%
Sumber Olahan Data

Berdasarkan tabel di atas menyatakan KESIMPULAN


bahwa dari aspek warna jenis vegetable Penelitian ini bertujuan untuk
cheesecake tersebut dinyatakan bahwa memperkenalkan kepada masyarakat tentang
tingkat kualitas warna dari sayuran tertinggi inovasi baru cheesecake tanpa menggunakan
terdapat pada skala nilai 4 (baik) dengan nilai tepung terigu dan digantikan dengan tepung
persentase buncis 56%, Pencapaian skala sayuran dari kacang buncis.
nilai uji mutu hedonic baik karena buncis Proses pengeringan sayuran kacang buncis
menghasilkan warna kehijauan yang sangat mempengaruhi rasa dan tekstur
membuat tampilan cheesecake lebih menarik. cheesecake yang akan dibuat oleh karena itu
Sedangkan dari aspek aspek tekstur pada perlu prosedur tertentu untuk menghasilkan
skala nilai 4 (baik) dengan memperoleh nilai tepung kacang buncis yang terbaik sebagai
persentase buncis 44%, Hal yang bahan pembuat cheesecake.
mempengaruhi pencapaian tekstur yang baik Proses penghalusan sayuran yang kering
dengan terlihat rongga yang bagus dari mempengaruhi tekstur pada cheesecake
cheesecake kacang buncis ini meskipun agak demikian pula jenis sayuran mempengaruhi
lembab (moist). tekstur cheesecake. Proses teknik
memanggang kue sangat mempengaruhi
hasil. Proses memanggang kue harus pada
suhu 140°C dan dengan teknik au bain

1141 Jurnal Media Wisata, Volume 17, Nomor 1, Mei 2019


DOI: 10.31219/osf.io/jd5uw ISSN: 1693-5969

marie, setelah lewat dari 4 hari cheesecake Sarastani, D. 2012. Penuntun Praktikum
yang disimpan di suhu ruangan sudah tidak Analisis Organoleptik. Bogor:
layak konsumsi, sedangkan jika disimpan Program Diploma Institut Pertanian
didalam chiller akan tahan selama kurang Bogor.
lebih 1-2 minggu. Sekaran, U. & Bougie, R. 2016. Research
Methods for Business. United
UCAPAN TERIMA KASIH Kingdom: Wiley.
Saya mengucapkan banyak terima kasih Sekaran, U. & Bougie, R. 2013. Research
kepada LPPM UPH yang telah memfasilitasi Methods for Business. United
penelitian ini dan tentunya semua pihak yang Kingdom: Wiley.
telah membantu dalam proses penulisan Siregar. 2013. Statistik Parametrik untuk
artikel ini, kiranya artikel ini bisa berguna Penelitian Kuantitatif (Cetakan ke-1).
bagi yang membacanya. Jakarta: Bumi Aksara.
Setyaningsih, Dwi, Apriyantono, A., & Sari,
REFERENSI M. P. 2010. Analisis Sensori untuk
Best, J. W. & Kahn, J. V. 2010. Research in Industri Pangan & Argo. Bogor: IPB
education, (5th ed.). New Delhi: Press.
Prentice-Hall of India Pvt. Ltd. Stone, Bleibaum, & Thomas 2012. Sensory
Borg & Gall 2013. Educational Research: Evaluation Practices: Food Science
An Introduction, (4th ed.). New York: and Technology, (4th Ed.). London:
Longman. Academic Press.
Beranbaum, R. L. 2013. The Cake Bible, (8th Sugiono. 2013. Metode Penelitian
ed.). New York: William Morrow Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Cookbooks. Bandung: Alfabeta.
Cahyono, B. 2013. Teknik Budi Daya & Sugiono 2014. Metode Penelitian
Usaha Tani. Yogyakarta: Kanisius. Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Geary, G. 2017. The Cheesecake Bible. Kualitatif dan R & D. Bandung:
United Kingdom: Wiley. Alfabeta.
Gisslen, W. 2015. Professional Baking (7th Sukmadinata, N. S. 2013. Metode Penelitian
ed.). United Kingdom: Wiley. Pendidikan. Bandung: Remaja
Gisslen, W. 2016. Professional Baking (8th Rosadakarya.
ed.). United Kingdom: Wiley. Valliant, J. & Richard, B. 2010. Finite
Gulo. 2013. Metodologi Penelitian. Jakarta : Population Sampling and Inference:
Grasindo A Prediction Approach. London:
Henderson, G. 2016. The Ultimate Wiley.
Ketogenic Cheesecake. Amerika: Watson, R. R. (2015). Vegetables, Fruits,
Create Independent. and Herbs in Health Promotion.
Kementrian Perindustrian. Perbandingan Amerika: Academic Press.
Kumulatif Pertumbuhan Industri Wilderjans, E., Luyts, A., Brijs, K., &
Non-Migas. Delcour, J. A. 2013. Ingredient
Millan, J. H. & Schumacher, S. 2010 functionality in batter type cake
Research in Education: Conceptual making.
Introduction. New York: Longman.
Salant, P. 2011. How to Conduct Your Own
Survey. New York: Wiley.
Saludung, J. 2018. Pengembangan dan
Penerapan Model Berbagai Jenis
Makanan Kue Berbasis Lokal dan
Ecopreneurship. Makassar.

Jurnal Media Wisata, Volume 17, Nomor 1, Mei 2019 1142

You might also like