You are on page 1of 109
(@| GRAHA ILMU IRIGASI Mochammad Bardan viii trigast Boku Pedoman atau lebih tepatnya Kriteria Perencanaan Irigasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum tahun 1986 yang saat ini sedang dalam proses pembaharvan. Semoga buku ini bermanfaat bagi berbagai Kalangan dan praktisi yang -membutuhkan bahan informasi dan pendekatan perhitungan kebutuhan air irignsi dan bagi tenaga profesi sebagai bahan referensi yang imudah dipahami. Jakarta, November 2013 Dr. In, Moch. Amron, MSc. PU SDA. Ketua Umum Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia Periode 2010-2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA SAMBUTAN DAFTAR I DAFTAR GAMBAR, e DAFTAR TABEL. i BAB 1 PENDAHULUAN 11 Tanaman Pangan, 1.2. Tentang Irigasi LA Maksud dan Taj Ld Permasalahan BAB 2 HUBUNGAN TANAH DENGAN AIR 24 Ih untuk Per 2.2 Kadar Lengas Tanah, 20 a Irigast Daftar isi xi 2.3. Keadaan Fisik Tanah... a BAB6 PERENCANAAN SALURAN...... pene ts) 2.4. Masalah Tanah dan Fungsi Air 29 6.1, Saluran Irigasi = 100 BAB3 PEMAKAIAN DAN KEBUTUHAN AIR, tanetehaill 22. Saloran Peenbiang, ~ 107 3.1 Cara Pemakaian Ait sonuennmenees pipes eee 63 Klasifikasi Jaringan Irigasi a 110, 3.2. Kebutuhan Air Guna Pertumbuhan Tanaman i‘ 43 6.4 Bangunan Pelengkap Saluran. Mm 3.3. Pengertian Tentang Kebutuhan Air. 45 BAB7 PENUNJANG ss an oes 3.4 Pemakaian Air untuk Tanaman Padi 49 TA Pethitungan NER oneness ae lak ag) 3.5. Pemakaian Air untuk Tanaman Tebu 32 7.2 Jatingan [tigAsinnssninonenenrnennsnn 16a 3.6. Pemakaian Air Guna Palawija.. 54 7.3 Perhitungan Dimensi Saluran. tee BAB 4 PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR. 3s TA Soabs0al on mt 4.1. Keseimbangan Tata Air 55 DAFTAR PUSTAKA ...... a 195 4.2. Kebutuhan Air bagi Tanaman nu a 56 eee ia 4.3. Peraturan Golongan n 44 Ketersediaan Air Bi B eral 205 BABS PENGATURAN DAERAH IRIGASI...... 5 5.1 Penyusunan Bidang-bidang Tana, i 16 ete 5.2. Syarat-syarat untuk Petak Tersier ae 78 5.3. Peta Petak-petak Pengairan 9 Penyusunan Saluran Irigasi ie 3) Peristilahan dan Tatanama .. 2 5.6 Layow Petak Tersier 90 5.7. Layow di Berbagai Tipe Medan. 5.8. Prosedur Pembuatan Layout ela Op DAFTAR GAMBAR Gamba 00) OSs eetermpieag ssl it ht ees! Heal 1.1 PerSawahan di Daerah Perbikitan. 2 1.2 Salinan Awal dari Undang-andang RI No. 11 Tahun 1974, Tentang Pengairan. 7 1.3. Salinan Awal dari Peraturan Pemerintah No, 23 Tentang Irigasi 8 14 Skema Secara Garis Besar Potmasalahan Irigas u 2.1 Keadaan Butiran Tanah. 16 2.2 Skematis Keadaan Butiran 7 2.3 Pembagian Daerah di dalam Tanah Sesuai Kandungan Air- nya 7 24 Perbesaran Ujung-ujung Pipa Kapiler dalam Tanah, Sudja- wardi, 1992 19 Grafik Kadar Lengas Suatu Tanah (Seeara Umum), Linsley. 1991 20 2.6 Skema Pembagian Butiran ‘Tanah, Cuenca, 1989. 2 xiv 3. 32 33 34 35 3.6 37 38 4 42 sa 5.6 Pengaliran Lereng Tanah, Pengaliran Punggung Tanah. Penyiraman Tanaman dengan Sprinkler System. . Menyiram dengan Cara Disemprotkan atau Mirip dengan Big.Gun System. Grafik Lenekung Tegal, Maanen, 1931. Cara Tanam Padi, yang Kiri Jejer Legowo 2 1, yang Kanan 4:1, Anonym, 2011 : . : Cara Pembuatan Alur untuk Tanaman Tebu, Maanen, 1931 Sketsa Areal Tanaman Tebu (Kebun Tebu), Keseimbangan di Daerah Perakaran Tanaman 0.00 ‘Tohapan Tanaman, James, 1988 Jaringan/Daerah Irigasi Sederhana, Dirjen Pengairan, DPU, 1986... cian — Jaringan/Daerah Irigasi Semi Teknis, Dirjen Pengairan, DPU, 1986. Jaringan/Dacrah Irigasi Teknis, Dirjen Pengairan, DPU, 1986... a a Saluran Trache dan Saluran Pun; cng Sistem Tatanama Petak Sesuai Rotasi dan Petak Kater ‘Skema Jaringan Daerah Irigasi, Dep. Kimpraswil, 2002 Skema Dangunan-bangunan Irigasi, Dep. Kimpraswil, 2002, Berbagai Simbol dalam Gambar Ja Kimpraswil, 2002 ingan Irigasi, Dep. Skema Layout Petak Tersier pada Medan ‘Terjal (1), Dirjen Pengairan, DPU, 1986 igasi 4B 30. sl 3 3 56 n n * 81 3 85 86 87 Daftar Gambar 5.10 Skema Layout Petak Tersier pada Medan Terjal (2), Dirjen Pengairan, DPU, 1986. eae, 5.11 Skema Layout Petak Tersier pada Medan Agak Tea Ditjen Pengairan, DPU, 1986. - 5.12 Skema Layout Petak Tenier Dirjen Pengairan, DPU, 1986, ii Daerah Bergelombang, 5.13 Skema Layout Petak Tersier di Daerah Datar Berawa-rawa, Dirjen Pengairan, DPU, 1986, 6.1 Blevasi Bangunan Sadap Tersier Dihitung dari Muka Tanah ‘yang Menentukan = 6.2 Potongan Melintang Salurar 63 Potongan Melintang Saluran Irigasi, dengan Perkuatan (Pasangan Batu atau Beton), Dep. Kimpraswil, 2002... 6.3 Tipe Potongan Melintang Ssluran Pembuang .. 6.6 Saluran Primer dengan Bengunan Bagi ke Satu Dirjen. Pengairan, DPU, 1986. 6.7 Bangunan Sadap, Siku-siku, Dirjen Pengairan, DPU, 1986, 6.8 Saluran Sekunder dengan Bangunan Bagi dan Beberapa Bangunan Sadap, Dirjen Pengairan, DPU 1986. 6.9 Hlustrasi Macs cam Bangunan Terjunan 6.10 Tampang Saluran (Gor Miring) dan Penempatan Kopel pada Dinding Saluran, Reksokusumo, 1984 6.11 Denah dan Potongan Memanjang Got Miring. Ditjen, Pengairan, DPU, 1986... 6.12 Beberapa Ban Miring, Reksoku: inan Peredam Energi Setelah Melewati Got 1m0, 1984. 6.13 Konstruksi Bangunan Talang, dari Beton Bertulang, Dirjen Pengairan, DPU, 1986 93 94, 96 96 loz 103 106 loo 6.14 6.15 6.16 617 618. 619 620 621 622 1 73 1a a5 Beberapa Konstruksi Bangunan Talang, Reksokusumo, 1984. Standar Gorong-gorong untuk Saluran Keeil, ‘an, DPU, 1986 . irjen Pengair- Gorong-gorong Tampang Bulat dan Persegi, Aliran ‘Tenggelam, Dirjen Pengairan, DPU 1986 Sketsa Tampang Memanjang Bangunan Si Dinjen Pengairan, DPU, 1986. ‘Sketsa Bangunan Pipa Pindah dari Bahan yang Berbeda, Dirjen Pengairan, DPU, 1986. Sketsa Tampak Samping Bangunan Peluap Samping, ne Pengairan, DPU, 1986. 5 Dalal Panjang Ambang Bangunan Pes Samping, Digjen Pengairan, DPU, 1986, Bangunan Pembuang, Dirjen Pengairan, DPU, 1986. Pintu Klep O matis, Dirjen Pengairan, DPU, 1986... Grafik Kebutuhan Air System 3 Golongan dengan Keter- jaan Air (Qand) Grafik Kebutuhan Ait sediaan Air Qand) Syster 4 Golongan dengan Keter Lay Out Daerah Irigasi Tanpa Kontur ‘Skema Jaringan Irigasi Vampang Melintang Saluran SA. 19000000 Irigasi 123 126 127 129 131 163 165 167 m DAFTAR TABEL Tabel Keterangan Hal 2 Tanah Sesuai Kandungan Lempung, Tanah dan Pasir 2B 22 Nilai Lengas Tanah untuk Berbagai Jenis Tanah 4 2.3. Standar Saringan Amerika Serikat 4 2.4 Klasifikasi Tanah Sistem Kelompok 26 2.5. Jenis Tanah Berdasarkan Kadar Na, Konduktivitas dan Kadar ph 31 2.6 Hasil Pengamatan dari Sungai-sungai Tertentu di Amerika... 35 3.1 Masil Perhitungan Peraturan Golongan (untuk 5 Golongan).. 48 4.1. Kebutuhan Atr Setama Peny apan Lahan 50 42 Perbandingan Perhitungan ET dari Beberapa Metode 60 43. Hanga-harga Koefisien Tanaman Padi 64 44 Besamya Koefisien Tanaman ke xviti 45 46 ar 48 49 4.10 4a 4.12 4.13 Si 52 53 61 62 63 64 65 66 a 73 Irigasi Koefisien Beberapa Tanaman % Bulanan Sesuai dengan Perhitungan ET Menurut FAO 65 ‘Umur Fanaman (dalam Hari) 66 Nilai A dan B’Sesuai dengan Umur Tanaman pada Phase kel. a i. oF ‘Umur Phase untuk Beberapa Jenis Tanaman. or lai Perkolasi (P) Sesuai dengan Jenis Tanaman Padinya.... 68 Nilai Perkolasi (P) Sesuai Umur Hari dalam Bulan 68 Nilai ke untuk Penyiapan Lahan Selama 1 (Satu) Bulan o Nilai ke untuk Masa Penyiapan Lahan Selama 1,5 Bulan... 70 Pola Tanam n Beberapa Contoh Standar Arsiran dalam Gambar, 88 ‘Ukuran Panjang dan Lebar Kertas Gamba... 90 ‘Tipe Medan dan Kemiringan Tanah... eet lye Koefisien Kekasaran Saluran (k), untuk Berbagai Bahan Saluran i 104 Beberapa Parameter Saluran, Sebagai Acuan.. 10s Klasifikasi Jaringan Irigas. s ak tit 110 Kriteria Perencanaan untuk Saluran Irigasi Tanpa Pasangan...— 111 HasilPerhitungan Dimensi Got Miring dengan Profil Masing-masing : 118 Vasil Perhitungan Harga b untuk Pipa Bula... Kona 125 Data Temperatur Bulanan Rata-rata Selama 10 Tahun 139 Hasil Pehitungan Temperatur Bulanan Rata-rata Sesuai Ketentuan — 1 139 Data Kecepatan Angin Bulanan Rata-rata, dalam Knot 140 Daftar Tabet 74 Hasil Perhitungan Kecepatan Angin Bulanan Rata-rata, Sesuai Ketentuan +1... 7.5 Data Kelembaban Udara Bu anan Rata-rata, dalam % 7.6 Hasil Pehitungan Kelembcban Udara Rata-rata Bulanan Sesuai Ketentuan ~ 2 7.7 Data Persentase Lama Matahari Bersinar Bulanan Rata-rata, dalam %, 7.8 Hasil Pehitungan Persetase Lama Matahari Bersinar Rata rata Bulanan, Sesuai Ketentuan +2. 7.9 Ketentuan Nilai A, o'T4 dan Ea, Sesu Rata-ratia.... ‘Temperatur Bulanan 7.10 Hasil Interpolasi Diperoleh Nilai A, oT4 dan Ea, Sesuai ‘Temperatur Bulanan Rata-raia 7A Hasil Pesti gan Solar Radiation (RA) Sesuai Lokasi 7.12. Hasil Pethitungan Eto Setiap Bulan 7.13 Nilai IR (hi sation Requirement) 7.14. Nilai Ke (Koefisien Tanaman) 7.15. Hasil Perhitungan Rerata RI, 2 dari Data Curah Hujan Harian HHL, HH2 Dan I 7.16 Hasil Perhitu 1 QAnd untuk Daerah Ir 900 ha 7.17 Hasil Pengumpulan Data Curah Hujan Bulanan Selama 7 ‘Tahun. 7.18 Hasil Perangkingan Jumlah Hujan Bulanan Selama 7 Tahun, R80 dan Re 7.19 Hasil Pethitungan NFR Awal Tanam 01 Okt dan 16 Okt. 7.20, Hasil Pethitungan NFR Awal Tanam 01 Nov dan 16 Nov 7.21 Rekapitulasi Perhitungan NFR Oktober, November, Deset ber dan Januari xix 140 141 M1 142 142 143 143 M43 145 7 a7 149 149 150 150 Ist 152 x 722 723 724 1.28 126 721 728 729 730 Inigast Hasil Penyusunan Sistem 3 Golongan Awal Tanam pada 1 Oktober, peeNec se 154 Hasil Penyusunian Sistem 3 Golongan Awal ‘Tanam pada 16 ‘Oktober, 195 Hasil Penyusunan Sistem 3 Golongan Awal Tanam pada 1 November. 155 Hasil Penyusunan Sistem 4 Golongan Awal Tanam pada 1 OK Ober es of 134 Hasil Penyusunan Sistem 4 Gotongan Awal Tanam pada 16 Oktober. f 158 Hasil Penyusunan Sistem 4 Golongan Awal Tanam pada 1 November ea a 18 Hasil Penyusunan Sistem 4 Golongan Awal Tanam pada 16 November aie ear 19) Rekapitulasi Sistem 3 Golongan dan 4 Golongan Berikut and maens0 Hasil Perhitungan Dimensi Saluran .... 170 0000000 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Tanaman Pangan Nees inns, merunatan wlyah yang meni dre Pertanahian mulai dari daerah dataran rendah (low fand) sampai ke daerah dataran tinggi (up land), mulai dari daerah pesisir sampai ke daerah perbukitan (pegunungan). Akhit-akhir ini sudah berkembang dan dikembangkan ke daerah rawa yang memang dinilai potensial untuk dikembangkan, Semakin meningkatnya jumlah penduduk di Indonesi seimakin diperlukan adanya pengembangan Iahan (sawah) guna memenuhi kebutuhan akan panzan. Pada Gambar 1.1 ditunjukkan persavvahan yang berada di daerah perbukitan, dikarenal pakan wrah yang potensial untuk eikembangkan. Pa kehidupannya, bahkan di dalam perkembs 12) merupakan lahan bisnis bagi manu istilah agrobisnis. Kalau di awal-aval kehidu beberapa tumbul bbahkan ribuan tanaman kehidupannya atau bisnisnya, i, tapi sa 12 aang dikembangkan oleh Gambar 1.1 Persawahan di Daerah Perbukitan Di Indonesia yang dinamakan tanaman pangan ada beberapa dan yang utama antara lain tanaman padi dan menyusul berikutnya seperti jagung, kedelai, kotela pohon, ubi jatar, kacang tanah, kacang hijau, Ada sementara yang mengelompokkan ke dalam sayuran seperti kentang atau ‘yang memang kelompok sayuran seperti wortel, Kobis, tomat, brambang (bawang merah), bawang putih, cabe dan lain-lainnya. Kemudian ada kelompok tanaman yang sudah berupa perkebunan seperti tebu, kelapa, kelapa sawit, nanas, teh, kopi, lads, eengkeh, karet dan lain-lain. Kelompok yang lain adalah buah dan bumbu dapur, untuk buah seperti, manga, rambutan, papaya, apel, jeruk dan banyak lagi lainnya, sedangkan bumbu dapur antara lain lengkuas, jahe, kunyit dan masihy banyak lagi lainnya, ‘Tanaman yang memiliki nilai bisnis dan dapat menghasitkan, tapi ‘masih terabaikan cukup banyak dan beberapa telah berhasil dengan membudidayakannya antara lain, buah mengkudu (pace biasanya untuk ‘bat, lidah buaya (bisa untuk minuman atau bahan Kosmetik), umput (cumput gajah) untuk makanan ternak/hewan (sapi) dan kalau dicermati masih banyak lagi lainnya. Pendahuluan 3 Sementara ini, permasalahan terfokus atau terbatas pada tiga ‘macam tanaman yaitu tanaman padi, palawija dan tebu, dengan system pemberian air secara irigasi, secara teknis dan benar. Penyelenggaraan bbangunan dilakukan oleh pemerintah, walau kemungkinannya_pihak swastapun dapat melakukannya, bahkan mungkin dapat lebih leluasa (dalam pendanaan dan keteraturennya). Pada umumnya pihak swasta lebih dapat_mengelola bisnisnya, terutama dalam hal_-mencukupi kebutuhan air bagi tanamannya. Padahal fungsi irigasi sebenamnya dapat lebih luas jangkauannya, tidak tanya untuk tanaman padi, tebu dan palawija saja, tapi bisa untuk tanaman pangan atau tanaman lainnya yang, bbermanfaat (bagi bisnisnya), atau pemanfeatan lainnya (perikanan dan {ain-lainnya). Masyarakat Indonesia memilih nasi sebagai makanan _pokok ‘mereka, walau ada sebagian kecil dari masyarakat Indonesia atau orang- ‘orang di beberapa tempat yang untuk makanan pokoknya bukan nasi fetapi makan ketela pohon, ubi jalar, jagung, sagu ataupun tainnya, dengan demikian dapat diartikan tahwa nasi merupakan makanan pokok bagi masyarakat Indonesia, Mengingat hal ini maka padi merupakan tanaman yang senantiasa dibudidayakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, bahkan tanaman padi merupakan tanaman penting bagi Penduduk sampai-sampai ada yang menjadikan padi sebagai tanaman ‘utama baginya, Memang ada padi yang ditanam di sawah dan ada pula yang di ladang, di tegalan atau di tanah bekas bukaan hutan, akan tetapi Penanaman padi di sawah umunmya dilakukan dengan penggenangan sedangkan untuk yang di ladang atau di tempat lain hanya mengandalkan air hyjan saja, schingga sudah menjadi kebiasaan petani di Indonesia, mereka menanam padi hanya pada waktu musim penghujan saja ata hanya mengandalkan curah hujan sang eukup, Walaupun tanaman padi depat tumbuh di tempat tergenang (di genangi) dan di tempat kering, tapi hasilnya (hasil panen) antara keduanya sangat jauh berbeda (hampir dua berbanding satu). Oleh arenanya petani di Indonesia selalu berusaha menanam padinya dengan mempergunakan banyak air, sehigga dengan ketergantungan 4 Irigasi padi akan air, (dalam hal ini yang sangat dominan adalah hujan), maka sebagai tujuan pokok dari ILMU PENGAIRAN atau IRIGASI (rrigatie — bahasa Belanda, Irrigation — bahasa Inggris) adalah melakukan_ berbagai cara untuk mencukupi kebutuhan air bagi tanaman, terutama untuk tanaman padi, palawija dan tanaman pokok lainya (tebu misalnya). Kalaulah yang dibicarakan tentang ilmu irigasi, pasti akan lebih banyak lagi yang harus diungkapkan di samping macam tanaman, masih hharus diperhatikan pengertian atau pengetahuan Iainnya seperti ilmu tanah, meliputi hal-hal phisik maupun kimia tanahnya, Demikian juga dengan ilmu air, mestinya tidak dapat lepas dari kualitas, volume ketersediaan aimya dan keadaan phisik (energi yang ditimbulkan) serta ‘manajerial penyediaan dan pengaturan aimya, akan lebih lengkap lagi kalau dapat ditambahkan cara perekonomiannya atau pendanaannya, namun dalam kajian ini sangatlah terbatas pada orientasi peruntukan sebagai bahan kuliah dalam satu semester, oleh karenanya dan sudah seharusnya perlu dikembangkan lebih lanjut secara mandi 1.2 Tentang I Irigasi, memilikiperan penting bagi bangsa dan Negara Repulik Indonesia, sesuaiamanah dalam Undang-undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945, pasal S ayat 2. Diperkuat dengan Undang-undang Republik Indonesia no 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, sebagai lembaran Negara RI nomor 32 tahun 2004 dan merupakan lembaran Negara RI nomor 4377, Selanjutnya Peraturan Pemerintal RI nomor 20 tahun 2006 memperjelas tentang Hrigasi antaa lain : 1, Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukat Juk dalam pongetti air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat. ymber air adalah tempat atau wadah air alami dan atau buatan yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah, 3. Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan ps irigasi untuk menunjang pertanian yang, Pendahuluan 5 permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi tambak. 4. Sistem irigasi meliputi prasirana irigasi, air irigasi, manajemen irigasi, kelembagaan pengelolaan irigasi, dan sumber daya manusia, 5. Penyediaan air irigasi adalah penentuan volume air per satuan waktw yang dialokasikan dari suatu sumber air untuk suatw daerah irigasi yang didasarkan waktu, jumlah, dan sesuai dengan {ebutuhan untuk menunjang pertanian dan keperluan lainnya, 6. Pengaturan air irigasi adalah kegiatan yang meliputi pembagian, pemberian, dan penggunaan air irigasi. 7. Pembagian air irigasi adalah kegiatan membagi air di bangunan bagi dalam jaringan primer dar atau jaringan sekunder jgasi pompa, dan 8. Pemberian air irigasi adalah kegiatan menyalurkan air denga jumlah tertentu dari jaringan primer atau jaringan sekunder ke petak tersier. 9. Penggunaan air irigasi adalat kegiatan memanfaatkan air dati petak tersier untuk mengairi lahan pertanian pada saat diperlukan, 10. Pembuangan air irigasi, selanjutnya disebut drainase, adala pengaliran kelebihan air yang sudah tidak dipergunakan lagi pada suatu daerah irigasi tertentu, «dan masih ada beberspa ketentuan lainnya, Sedangkat ran sebelumnya Undang-undang No 11 tahun 1974 tentang Pengairan antara lain berisi 1. Air adalah semua air yang terdapat di dalam dan atau berasal dari sumber-sumber ait, baik yang terdapat di atas maupun di permukaan tanah, tidak termasuk dalam pengertian ini air yang ‘erdapat di faut sumber-sumber Air adalah termpat-tempat dan wadah-wadah air baik ‘yang terdapat di atas maupun di bawah permukaan tanah, 3. Pengairan adalah suatu bidang pet alas air, sumber-sumber termasuk kel dalamnya baik yang, al manusia, alam bukan hewani yang terkandung di ah maupun yang telah diusahakan oleh, 6 trigasi 4, Dalam hal ini pemerintah berwenang, untuk : a, mengelola serta mengembangkan kemanfaatan air dan atau sumber-sumber ait b. Menyusun mengesahkan dan atau memberi izin berdasarkan perencanaan dan perencanaan teknis tata pengaturan air dan tata pengairan. ©. Mengatur, mengesahkan dan atau _memberi izin peruntukan penggunaan penyediaan air dan atau sumber-sumber air. dd. Mengatur, mengesahkan dan atau memberi izin pengusahaan air dan atau sumber-sumber air. fe. Menentukan dan mengatur perbuatan hukum dan hubungan- hubungan hukum antara orang dan atau badan hukum dalam persoalan air dan atau sumber-sumber air. Penjelasan dari Undang-undang No 11 tahun 1974, beberapa istilah yang dimaksud ‘Tata pengaturan air jalah segala usaha untuk mengatur pembinaan seperti pemilikan, penguasaan, pengelolaan, penggunaan, pengusahaan ddan pengawasan atas air beserta sumber-sumbernya, fermasuk kekayaan alam bukan hewani yang di dalamnya guna mencapai manfaat yang, whi hayat hidup dan peri kehidupan sebesar-besarnya dalam mem rakyat. ‘Tata pengairan adalah susunan dan letak sumber-sumber air dan atau bangunan-bangunan pengairan menurut ketentuan-ketentuan Teknik pembinaannya di suatu wilayah pengairan. Pengairan merupakan pemanfaatan dan pengaturan ait, antara lain a, Sebagai Trigast yaitu usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian, baik air permukan manpun air tanah b, Pengembangan daerah rawa yakni pematangan tanah daerah-daerah ‘awa antara lain untuk pertanian. ©. Pengendalian dan pengaturan banjir serta usaha sungai, waduk dan lain sebagainya 4. Pengaturan_penyediaan air minu pencegahan terhadap pence sebagainya, uk perbaikan air perkotaan, air industri dan in atau pengotoran air dan. lain Pendahuluan 2 Gambar 12 Salinan Awal dari Undang-undang RI No. 1 Tahun 1974, Tentang, Pengairan, Pada Gambar 1.2 ditunjukken salinan awal dari Undang-undang RI no. 11 tahun 1974 tentang Pengairen, Setelah UU no [1 tahun 1974, perierintah mengeluarkan PP no 23 tahun 1982 tentang Irigasi antara lain |. Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian Jaringan Irigasi adalah saluran dan bangunan yang merupakan sata Keesatuan dan diperlukan unk pengaturan air irigasi mulai dari penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian dan pen, sunaan- nya, 3. Daerah adalah kesatuan wilayah yang mendapat air dari satu igasi adalah petak tanah yang memperoleh air irigasi 5. Petak tersier adalah kumpulan dari petak irigasi yang merupakan kkesatuan dan mendapatkan air irigasi melalui saluran tersier yang 8 Irigasi Gambar 1.3 Salinan Awal dari Peraturan Pemerintah No. 23 Tabun 1982, Tentang Irigasi Salinan awal dari Peraturan Pemerintah no, 23 tahun 1982 tentang, irigasi ditunjukkan pada gambar 1.3. PP No 23 tahun 1982, mengatur juga tentang, 1. Penyediaan air irigasi yang pada dasarnya disediakan untuk mengairi fanaman tetapi dalam penyediaan air irigasi perlu dipethatikan keperluan untuk : pemukiman, peternakan, perikanan air tawar, Penggunaan air Irigasi hanya diperkenankan dengan mengambil air dati saluran tersier atau saluran kuarter pada tempat pengambilan yang telah ditetapkan oleh pihak yang berwenang, Perkumpulan Petani Pemakai Air ( P3A ), ditekankan agar mem- pethatikan perkembangan Daerah Irigasi dan Pemerintah daerah (Pema) setempat, terutama dalam hal : a. pembentukan dan atau pengembangannya dilakukan secara organisasi, teknis dan financial mampu untuk diserahi tga dan Pendahuluan 9 kewajiban pembangunan, rehabilitasi, eksploitasi dan peme- liharaan jaringan beserta bangunan pelengkapnya dalam petak tersier, kuarter, tingkat desa dan subak. b._ setiap pihak yang menggunakan air irigasi, baik perorangan mau- pun badan hukum dan badan sosial harus menjadi anggota P3A. Menurut Hansen, 1992, Irigasi adalah suatu seni yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan keteradaban manusia atau dikatakannya bbahwa peradaban manusia ternyata_mengikuti perkembangan irigasi, Peradaban meningkat dengan meningkatnya daerah yang. beririgasi Sebagian lagi beranggapan bahwa kebudayaan kuno sangat tergantung pada pertanian yang beririgasi, mundurnya peradaban banyak disebabkan ‘leh tidak adanya stablitas politik dan lingkungan, Lebi lanjut dikatakan bahwa namanya masyarakat beradab antara lain disebabkan oleh adanya pertanian yang beririgasi, sehingga dengan demikian pertanian dapat memberikan keuntungan secara tetap. Oleh karenanya pembinaan dan pengembangan bangunan irigasi terus, dikembangkan oleh manusia. Irigasi secara umum didefinisikan sebagai cara-cara pengelolaan «dan pemanfaatan air yang ada (dipada tanah) untuk keperluan mencukupi pertumbuhan dan tumbuhnya tanam-tanaman ferutama bagi tanaman pokok (di Indonesia yang utams ditujukan untuk tanaman padi dan palawija), Lebih umum lagi diartikan sebagai pemanfaatan keberack ing ada di dh idak saja unuk pertanian tapi untuk kebutuhan dan dunia itu sendiri 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan irigasi dapet dirumuskan menjadi delapanper- masalahan, vat: 8) Menambah air ke dalam tanah atau membasahi tanh, b) Mencukupi kebutuhan air bagi tanaman di kala musim kemarau ‘kering at rrangan ait) dan merabuk. 11 mengatur 10 Irigasi fe) Membersihkan (mencuei), mengurangi kandungan garam dalam fanah. £) Mengurangi bahaya erosi tanah dan kolmatase. 2) Melunakkan tanah pada saat pengerjaan tanah (pembajakan) dan ‘mengurangi adanya gumpalan-gumpalan tanah hh) Mengurangi adanya penguapan. Keberadaan air di permukaan tanah secara tidak langsung akan ‘mempertinggi muka air tanah dan menambah air ke dalam tanah, schingga maksud dan tujuan irigasi tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: 4. Menambah air ke dalam tanah atau membasahi tanah Pemberian air pada waktu tidak hujan atau kurang hujan dimaksud- kan agar tanaman mendapatkan air bagi pertumbuhannya, karena air sangat dibutuhkan oleh fanaman untuk tumbubnya. Pada tanah yang bbasah, akan memudahkan untuk tumbuhnya tanaman, karena air bagi tanaman adalah V/ sebagai makanan mineral, 2/. sebagai zat pelarut, 3/. sebagai alat pengangkut dan 4) dapat mengubah susunan zat-zat makanan bagi tanam mia dalam tanah, sehingga menjadi n Ds es, 1988 diterangh digestion (membantu. pencernaan), photosynthesis, transport of minerals and photosynthates, structural support (membantu membangun struktur (ubuh tanaman), growér (pertumbuhan) and transpiration (transpirasi bagi tanaman), in fungsi air bagi tanaman adalah b. Mencukupi kebutuhan air bagi tanaman, dikala musim (Kering atau disaat kekurangan air) dan merabuk Seraya mengalirkan air yang mengandung zat-zat makanan bagi tanaman atau lampur yang baik maka dengan sendirinya kebutubkan fir bagi tanaman tercukupi, tanah jadi bertambah subur karena kandungan air yang dialirkan akan dapat merabuk tanaman. Pendahuluan " Air yang membawa zat-zat yang baik bagi tanaman seperti lumpur yang terapung/melayang dan terangkut dalam pengalirannya maka sesampainya di sawah, lumpur akan mengendap, sehingea dengan ddemikian akan dapat mempersubur tanaman yang ada di sawah, ¢.Mendinginkan tanah dan atmosfer atau mengatur suhu tanah ‘Adanya perendaman atau pengaliran air maka suhu tanah menjadi sesuai dengan suhu/keadaan taramannya. Tanaman untuk tumbuhnya, membutuhkan suhu-suhu tertentu sehingga ada batas-batas fertentu yang harus dipenuhi dan tidak boleh terlalupanas ataupun terlal dingin sehingga dengan demikian tanaman bisa tumbuh dengan baik, 4. Mengurangi bahaya Kkebekuan dan gangguan hama tanah lainnya Perendaman tanah dapat mengurangi bahaya kebekuan dalam tanah ddan dapat membasmni hamachama yang ada dalam tanah seperti: Tikus, Ulatulat, dan lain Membersihkan (mencuci), mengurangi kandungan garam dalam tanah Di dalam tanah sangat dimungkinkan banyaknya zat-zat kimia yang dapat merugikan tanaman, denzan melakukan penggenangan ada zat- zat yang dapat larut dan terangkut terutama pada saat dilakukan penggantian lapis air, £ Mengurangi bahaya erosi tanah dan kolmatase Apabila air dalam keadaan mengalir maka sudah pasti akan terjadi erosi schingga untuk mengurangi bahaya erosi tanah tersebut dilakukan penggenangan (air dapat pula dimaksudkan untuk Ko/matase yaitu meninggikan permukaan tonal, Kolmatase dilakukan dengan nengalirkan air yang banyak menga dung lumpur ke daersh yang rendah dengan maksud mengendap- nya maka dacrah yang lebih rendah tersebut akan terisi ddan makin lama bisa semakin tinggi dari kead 2 Irigasi {& Melunakkan tanah pada seat pengerjaan tanah Dilakukannya pembasahan atau penggenangan watau dalam waktu tertentu diharapkan dapat melunakkan tanah, sehingga mempermudah dalam penyerapan air ke dalam tanah atau pembajakan, Adanya ‘eumpalan-gumpalan tanahpun akan berkurang dan dengan mudah akan dapat dihancurkan, pada saat pengerjaan tanah. h,-Mempertinggi muka ar tanah dan mengurangi adanya penguapan ‘Adanya penggenangan air di sawah, di part/saluran akan menaikkan/ ‘mempertinggi muka air tanah yang ada di sekelilingnya. Secara cotomatis air akan meresap dan berusaha untuk menyeimbangkan kedudukannya. Penguapan yang terjadi disetiap saat akan selalu ditutupi/diganti oleh pemberian air yang dilakukan/diberikan. Agar tanah dan air dapat berfungsi, untuk dipergunakan menanam padi, palawija, buah-buahan, rumput atau memelihara ikan, maka diperlukan beberapa syarat air dalam jumlah dan kandungannya, sehingga maksud dari irigasi dapat terpenuhi. Syarat air terhadap maksu apa irigasi dilakukan. Misalnya jgasi sangat tergantung untuk tujuan a. Untuk membasahi Mestinya cukup kalau ada air yang tidak membawa akibat negati? atau yang merugikan/ membahayakan bagi pertumbuhan/kehidupan tanaman, termasuk za-zat yang, dapat melarutkan kesuburan tah, >. Untuk merabuk Untuk memenuhi Keperluan merabuk harus diperhatikan ada tidak- nya zatzat yang ada dalam kandungan air, yang berguna bagi pertumbuhan tanaman. Biasanya untuk ini air yang mengandung, Hump sangat hae untuk tamara ©. Untuk Kolmatase Diperlukan air yang banyak mengandung lumpuripasit agar dapat diendapkan, schingga akan_mempercepat proses peninggian per- ‘mukaan tanah, Persyaratan air irigasi tersebut biasanya tidak bisa_memenuhi semua maksud dan tujuan irigasi secara keseluruhan atau bersama-sama, Pendahuluan 13 oleh karena itu pemberian air irigasi dilakukan untuk memenubi satw atau dua maksud dari beberapa tujuan tersebut di atas, Syarat air irigasi_ untuk Kebutuhan tanaman/tumbub-tumbu adalah jangan.sampai air yang diberikan mengandung zat-zat yan ‘merygikan tanaman, Air yang merugikan bagi tanaman, antara lain adalah air yang mengandung S (sudphure = belerang) atau CI (chloor), karena secara langsung merugikan tanaman, Air yang. baik bagi tanaman, antara Iain adalah air yang mengandung N (Nitrogen), P (phosporus), K (kalium), Ca (Calsium) dan Fe (Ferrum). Pengaruh air secara physik terhadap tanah adalah bila air ‘mengandung Zat Fe atau Na, mengakibatkan tanah menjadi padat, akan ‘menutup peredaran udara dalam tanah, Hal ini secara langsung akan ‘merugikan tanaman. Biasanya air yang jernih miskin akan unsur-unsur kimia, biasanya mengandung zat asam yang ageesip sehingga dapat ‘mempengaruhi proses oksidasi. Hal ini akan mengurangi tingkat esuburan tanah karena air akan melarutkan zat-zat kimia yang sangat dibutuhkan oleh tanama Pengaruh Lumpur bila berasal dari 1. Tanah gunung berapi yang telah mengalami proses perusakan alam lebih baik bagi tanaman, daripada yang belum mengalami proses perusakan alam, 2), Tanah padas (napal_ atau mergel) akan menutup pori-pori ta sehingga menghalangi peredaran udara dalam tanah, 3). Warna lumpur dalam air yang putib/abu-abu dapat merugika tonaman (karena air yang berwama putih/abu-abu berasal dari tamalt= (anah berkapur), yang kun at-coklatan sangat baik bagi tanaman (karena air berasal dari gunung berapi), 1.4 Permasalahan Tid di Jah benar kalau trigasi hanya membicarakan tenta mn atau persawahan, padahal selengkapnya adalah bagaimana 14 Irigasi tanaman bisa tumbuh dengan baik, menghasikan dari tanah, lahan atau persawahan dengan air yang tersedia, oleh karenanya dapat dibuatkan skema seperti gambar 1.4, ‘PERMASALAHAN TRIGASI TANAMAN IKEADAAN FISIK DAN "MACAMAENIS KIMLAWE ‘TANAMAN 2 Dainklimaoiot 1. Bran ana Kase 1 Pad, Palawija dan 3. Evapotaspirst 2 Baan tna hes rebu 4, Petolast 1 Tanah Oeanik 2. Cara Pemberan air 5. Presiies 4 Kandungan Garam 3 Cara Penman 6 Re~tajneseaur |] Stan Asam dan Basa Tommi 7 Qandaan 1. Pemupukan 4. KoefisenTanaman Unc tanaman Gambar 1.4 Skema Secara Garis Besar Permasalahan Irigas. Tiga Komponen, yaitu Air, Tanah dan Tanaman merupakan permasalahan yang menjadi baik manakala ketiga komponen dapat fatu, saling mengisi dan menunjang, seakan-akan semua petmasalahan dapat diatasi dengan sebaik-baiknya. Mc kadang- kadang kurang berhasil dalam menyatukan permasalahan dikarenakan kondisi alamnya sudah berubah seiring dengan berjalannya waktu, sehingga diperlukan pembaruan system dengan menyikapi alamnya, yang, berlebihan ataupun seperti terjadinya kemarau panjang, hn ikibat terjadinya perubahan alam, ‘muneulnya ha 0000000 BAB 2 HUBUNGAN TANAH DENGAN AIR "pee ‘merupakan sebuah waduk, yang menyimpan air untuk dipergunakan oleh tanaman bagi kehidupannya, terutama diantara waktu-waktu irigasi yaitu pemberian air bagi tanaman, Adanya Penampungan dan gerakan air dalam tanah ini, merupakan faktor penting ‘yang harus diperhatikan dalam pereneanaan irigasi. Pengelolaan air seeara umum Juas adalah diperuntul sebagai kehidupan tanaman di samping untuk kehidupan manusia itu bila yang dimaksud adalah untuk tanaman maka air tidak dapat ceadaan tanahnya dan lebih Khusus lagi bagaimana tuntutan nan akan air, hal ini mestinya dibicarakan dalam ilu irigasi, Sedangkan air bagi kehidupan manusia sudah sangat kompleks dan at luas jangkauannya, yang wtama dan pertama adalah bo slahatan mat manusia pada nya dan demi kelestarian ai sendiri. i van, peran tanah adalah sangat besar pula gambaran secara_umum dapat diperiksa dalam Gambar 2.1 gambaran tentang keadaan butiran tanah, bila diperbesar akan terdiri dari tiga bagian pokok yaitu : Moleku-molekul tanah atau butiran tanah itu m hal air bow ta 16 Irigast (bagian padat atau soil), bagian rongga tanah yang berisi air dan rongga vyang berisi udara. ‘Motekl nah (agian pada) Rongga yang beris ara Gambar 2.1. Keadaan Butiran Tanah. Secara skematis keadaan tanah dapat digambarkan sebagai Gambar 2.2 dimana pada hakekatnya tanah terdiri dari sebagian udara, sebagian lagi air dan sebagaian tanah (bagian padat). Gambaran seperti ini, banyak dikemukakan dan ditunjukkan dalam ilmu mekanika tanah yang sudah sedemikian jauh diteliti dan diamati, namun demikian tentunya masih perlu untuk lebih dikembangkan lagi 2.1 Tanah untuk Pertanian Menutuit ilmu pertanian keadaan tanah digambarkan sebagai Gambar 2.3 dimana orang-orang. pertanian hanya memandang secara langsung hubungan air dan tanah bagi tanamannya, Digambarkan kondisi_ai dalam tana, adalah di bagian atas dalam keadaan saat tanah jenuh, ‘dengan air, schingga air semakin ke bawah (ke dalam tanah), air semakin etkutang sampai air demikian miskinnya, menjadi satu den tanahnya pada keadaan seperti ini dikatakan sebagai keadaan pada titik layu abadi (titik layu awal). Kalau terus terjadi pengeringan (tanpa ada tambahan air), maka terjadi tanaman mati pada kedudukan titik layw akhir. an butiran Hubungan Tanah dengan Air 7 Gambar 2.2 Skematis Keadoan Butiran Tanah, ‘Keadaunjenuh ai (caturated) Air gravitas (doer seri) Keudaan kapasias lane eter Gall Tatas atas dara kapler Air kapier(daerah kapiler) ‘Baas tik tay awa Peresapain ambat Ai higroskopik Takada peresapan 1ar2.3 Pembagian Daerah di dalam Tanah Sesuai Kandungan Airave, Air di dalam tanah, sesuai Gambar 2.3 ada dalam tiga kondisi yang berheda, yaitu a. Di bawah pengaruh gravitasi. Dimaksudkan di sini bahwa air masih berada di daerah aerasi di mana peresapan berjalan dengan cepat, sebagai gerakan gravitasi b. Di daerah kapiler di mana ar, masih dapat meresap 4 lambat, ada pengaruh kapilaritas dan gravitasi, 18 Irigasi ¢. Higroskopik. Di daerah ini sudah tidak terjadi lagi peresapan karena air telah diikat atau terikat dengan butiran tanah/ molekul tanahnya, Dapat diungkapkan lebih lanjut bahwa air kapiler dapat dilepas dari butiran tanahnya dengan mempergunakan sedikit gaya saja, sedang- kan pada air higroskopik (Iengas higroskopik) hanya dapat dilepaskan dengan cara pemanasan Pada keadaan setelah hujan jatuh ke permukaan tanah maka air hhujan dapat bergerak ke bawah (ke dalam tanah) melalui daerah aerasi dan sebagian lagi air akan mengisi pori-pori tanah dan tinggal dalam poi di tahan oleh gaya kapiler ataupun oleh gaya tarik molekuler di sekeliling bbutir-butir tanah. Air yang berada pada lapisan atas daerah aerasi disebut sebagai lengas tanah, apabila kapasitas menahan air telah terpenuli maka ‘ir akan bergerak ke bawah menuju daerah saturasi i bagian atas daerah saturasi terdapat daerah kapiler, di mana ait pada daerah kapiler mengisi sebagian ruang,-nvang pori yang kecil, Karena yang sebagian lagi berisi udara. Sebenarnya di daerah kapiler ini air tidak saja dari air hujan tapi dapat pula dari air tanah yang terangkat oleh gaya- gaya kapilertanah, Pada keadaan sebenarnya batas atas daerah kapitertidaklah lurus - hhorisontal atau mendatar, seperti umumnya dalam gambar, ternyata bila diperbesar keadaan yang sebenamya adalah seperti ditunjukkan dalam Gambar 2.4, Karena memangujung-ujung kapiler tidaklah rata, ada sebagian yang menembus daerah aera Dapat diungkapkan bahwa keadaan yang sebenarnya atau apa yang, terjadi bila hujan jatuh ke bumi, sebagian diantaranya ada yang langsung ‘mengalir sebagai Surface Run Off dan ada yang meresap atau infiltrasi ke dalam tanah, Air yang meresap ke dalam tanah digambarkan sebagian dimanfaatkan oleh tanaman di daerah aerasi, mengisi moisture contem dan sebagian lagi sebagai pengisi kandungan air tanah atau Ground Water di daerah saturasi. Hubungan Tanah dengan Air 19 Pip hapler iar — Daerah kapier Perma sit ant Daceahsaturash “Mengardang ita dan Dalam keadaan jena Lapis bata apo (he dalamarya id apa deo dn idk slay mate) Gambar 2.4 Perbesaran Ujung-ujug Pipa Kapiler dalam Tanah, Sudjaward 1992, Diperlukan pengamatan terhadap kandungan air yang ada dalam tanah pada keadaan atau batas Kapasitas Lapang, yaitu suatu keadaan di mana Kadar lengas dari tanah setelah mengalami drainasi bebas melepaskan sebagian besar air gravitasi, tanaman masih tetap hidup dan ‘dapat berproduksi. Kapasitas Lapang dinyatakan dalam waktu sekitar 2 sampai 5 hari, menurut Colman dalam Linsley, 1991, kapasitas lapang sama dengan lengas yang ditahan pada tegangan permukaan kurang lebih sebesar 1/3 atmosfer. Pada Titik Layu Awal, di mena kadar fengas tanah sudab tidak ada lagi, sehingga tanaman sudah tidak memungkinkan lagi dapat menghisap. tanah (dengan cukup) untuk tumbuhnya, Da wn mulai layu, tapi sebenarnya masih di oleh karenanya pada saat se 1m keadaan a menyerap air sangat dibutubkan adanya tambahan air sebelum sampai ke titik layu akhir. Untuk sampai ke tik layw akhir nilai tegangan bila diukur kira-kira bisa mencapai 15 atmosfer, karena air 20 trigast benar-benar telah terikat dengan erat oleh molekul-molekul tanah, bagaikan dihisap oleh tana 2.2 Kadar Lengas Tanah Bentuk lengas tanah secara umum diklasifikasikan sebagai : (1) air (2) air kepiler dan (3) air higroskopis. Hal ini telah diterangkan depan, bagi tanaman untuk hidup dan pertumbuhannya hanya ‘memerlukan suatu keadaan atau lengas tanah tertentu dengan air yang ‘cukup atau suatu keadaan dimana air yang tersedia pada suatu keadaan Jengas tanah tertentu, yang benar-benar bermanfaat bagi tanaman. Dalam istilah ilmu irigasi dikatakan sebagai pemberian air efektif, di mana pemberian air dilakukan pada saat kadar lengas tanah mendekati titik layu fawal, air dalam jumlah yang cukup untuk menambah lengas tanah, ingga kapasitas lapang trjadi di daerah perakarannya. = | Hubungan Kadar Lengas dengan Tegangan Lengas 31,000,000 = : 10,000 i | | | 100 o 10 20 30 40 50 kadar lengas, dalam persen “Tegangan Lengas, dalam em air —saat mengering smembasahi Gambar2.§ Grafik Kadar Lengas Suatu Tanah (Secara Unum), Linsley, 1991 Pada Gambar 2.5 ditunjukkan di mana sumbu absis merupakan kadar lengas tanah, dengan satuan dalam proven sedangkan_sumbu ordinat berupa nilai tegan; Hubungan Tanah dengan Air 2 fersebut menggambarkan di mana pada saat tanah mulai mengering (arah ke kiri dan ke atas), Karena tidak ada tambahan air ataupun hujan, maka terjadi tegangan lengas vang menaik/membesar, bisa sampai ke titik lay abadi, bila kemudian turun hujan atau ada pemberian air, maka kadar Jengas tanah akan bertambah dan tegangan lengas akan menurun/ ‘mengecil dengan sendirinya, Gambaran tersebut merupakan suatu keadaan tanah pada umum- nya, sehingga untuk mendapatkar harga yang, tepat, berapa harga/nil titik layu dan lain sebagainya secara pasti, memang harus dilakukan penelitian secara cermat, ‘Tentang lengas tanah dikenal ada lima konstanta lengas tanah -yaitu: (1) kapasitas kejenuhan (satwration capacity), (2) Kapasitas lapang, (3) Titik Layu Awal, (4) titik layu akhir (5) koefisien higroskopis. Perl diketahui bahwa nilai konstanta lengas tanah pada kenyataan tidaklah, ‘tap, tergantung dari variasi tekstur tanah dan komposisi tanah. 2.3 Keadaan Fisik Tanah Keadaan phisik tanah lebih tepat kalau digambarkan menurut ilmu mmekanika tanah, seperti telah digambarkan pada Gambar 2.2 (di halaman 17), lebih lanjut dapat diterangkan beberapa notasi yang ada da gambar tersebut, antara la Vb = Volume tanah keseluruban Mt = Masa tanah keseluruhan = Va+Vw+Vs = Ma-+ Mw + Ms, Va = Volume udara Ma = Massa Udara Vw Volume air Mw = Massa air Vs = Volume bagian padat Adanya kandungan air dan dara dalam tanah, diperlukan beberapa rumus untuk perhitungan-perhitungannya sehingga diperoleh si apan yang sama dalam menghadapi suatu masalah, diantaranya adalah Ms = Massa bagian padat 1. Kadar air dalam tanah (Ow), merupakan perbandingan antara air dengan massa bagian padat, sehingga Ow = Mw/Ms x 100%, 2 Irigasi 2. Kandungan air (Ov), adalah perbandingan antara volume air dengan volume tanah atau Ov = Vw/Vb 3. Porositas (n),-ditunjukkan sebagai perbandingan antara volume rongga (udara dan ait) dengan volume tanah, n = ( Va + Vwy(Va + Vw + Vs) = VpVb 4. Angka pori udara (na), merupakan perbandingan antara volume udara dengan volume tanah na= Va"Vb 5. Borat jenis kering (qs) dinyatakan dengan perbandingan Massa ‘agian padat dengan volume bagian tanah Yay = Ms/Vb Dari beberapa rumus di atas jumlsh air dalam tanah dapat diketahui/dihitung, padahal di samping jumlah air dalam tanah diperlukan juga keadaan butiran tanah, atau biasa dinamakan dengan distribusi butiran tanah, Dalam pembagian butiran tanah ini masing-masing orang, ‘dapat mengemukakan suatu ini diambil satu contoh dati USDA (U.S. Department of Agricultural), yang. membagi butiran tanah sesuai dengan ukuran butirannya, mulai dari lempung (clay), lumpur/lanau (sit), pasir (sand) dan kerikil (gravel) bila dibandingkan, ‘dengan badan-badan yang lain maka nampak ada perbedaan ukurannya Untuk jelasnya dapat dilihat Gambar 2.6 berupa skema pembagian butiran tanah. i ace Gambar 2.6 Skema Pembagian Butiran Tanah, Cuenca, 1989. Hubungan Tanah dengan Air 23 Keterangan: U.S. Departement of Agricultural (USDA), Intemational Soil Science Society (ISSS), U.S. Public Roads Administration (USPRA), German Standard (DIN), British Standar Institute (BSI) Massachusetts Institute of Technology (MIT) (diambil dari Hillel, 1980) ‘Tekstur tanah dinyatakan dalam segitign tekstur (Tekstur Triangle), yaitumenurut prosentase Komposisikandungan butiran-butirannya sehingga dapat ditentukan Klasifikasi tanahnya, Bentuk segitiga tekstur tersebut dapat disederhanakan, mewurut US Bureau Of Soil (USBS) telah diklasifikasikan seperti dalam tabel 2.1 Tabel2.1 Jenis Tanah Sesuai Kandurgan Lempung, Tanah dan Pasiraya % % % | Perkirnan Jenis tanah Lempung | tanaw | Pasir | infitras Lempung s0-10 | 0-30 | 0-30 | o4xt0* Lempung lana 30-5) | 0-70 | 0-20 | o4xt0* Lempung pas sos) | 0-20 | 50-7 | o4x10* Tanah fat berempung anon | 20-39 | 30-80 | 0-30 Tana fat berlempung 20-3) | 20-30 | 20-50 Tanah it berempung pasic | 20-31 | 0-30 | 50-80 na Hat beta 0-2 | 0-100 | 0-50 nah Hat o-% | 30-50 | 30-50 Tanah fat berpasie o-x | 0-50 | 50-80 Posie 0-20 [ 0-20 | s0-100 | >04 Sumber Linsley, 1997 Kadar lengas untuk berbagai jenis tana, diberikan sesuai dengan ‘abel 2.2. "4 Irigsi Hubungen Tanah dengan Air 25 ‘Tabel2.2Nilai Lengas Tanah untuk Berbagai Jenis Tanah Sistem klasifikasi yang dilakukan di sini memiliki eiri-citi yang ais menonjol, yeitu Fenealseberat kings | Me Aa Fenis tama aged RE a = Sederhana, terdiri dari macam tanah berbutir kasar, bermacam tanah Taping | tayu_| Tersedia berbutir halus dan satu tanah o-ganik tinggi. Pasir s S z x 2. Kejelasan, memberikan keterangan sifat-sifat fisik penting misalnya _Lempang liat berpasir 2 s 7 90 ukuran, gradasi, plastisitas, kekuatan, kegetasan dan potensi kon- ‘Sonn a mu [wl] Fa aia er eee eal alae © solidas teapots Seabee elt © : eR NR sel ei ieee a i ie 7 3. Andal, diperoleh sifat-sifat tekr keadaan sebenarnya. Kelompok jenis tanah dinyatakan dengan huruf demikian juga Sumber: Linsley, 1991. sifat-sifatnyapun dengan huruf, seperti a, Sistem Klasifikasi Tanah G = Kerikil (graven) © = Lempung (clay) Menurut Unified Soil Classification System (USCS) yang diperkenalkan S = Pasir (sand) M= Lanaw ‘oleh US Soil Conservation Service (Dinas Konservasi Tanah di Amerika © = Organik Pee Ganbut Gacg, Serikat) di-pergunakan untuk tujuan-tujuan teknis yang didasarkan pada W= Bergradasibaik aac ania a identifikasi tanah menurut ukuran partikel, gradasi, indcks plastisitas dan bbatas eair. Gradasi dan ukuran partikel ditentukan dengan analisis butiran sedangkan batas cair dan plastis ditentukan melalui pengujian di Jaboratorium dengan menggunakan metode-metode standar. P = Bergradasi jelek L = Batas eair rendah Lebih lanjut dapat diperiksa Tabel 2.4 tentang klasifikasi tanah ‘mempergunakan sistem kelompok tanah berbutir kasar dan tanah berbutir haus Analisis butiran dilakukan dengan melakukan ayaka menurut standar Amerika Serikat, seperti ditunjukkan dalam Tabel 2.3 gan ‘Fabel 2.3 Standar Savingan Amerika Serikat ‘Ukuran Standar Saringan Ameri Serikat ‘Wikuran labang dalam mm : % aa" » No.4 496 No. 10 2.00 No. 40 042 No, 200 oor ‘Sumber Dirjen Pe 26 Irigash ‘Tabel 24 Klasifikasi Tanah Sistem Kelonpok VEMBAGIANUTAMA | SIMBOL NAMA TIPE ae ‘Rei Gorgas balk eamporan Kei ew | pas dengan sedkit acu tnpa bahan als Ker Began jl, canipran KenkT car | pasts dengan sediinyatakberbahan hale Kerik Tanauan, compara Benin pas Fanaa yang ak kasar ‘Revi Tempangan, capa Kei 6C _ pasirtempun yang aa sar KERIKIL BERS om 50 tau bi asi ast nos ssringan Nod RERKIL No 200 KERIKIL IDENGAN Ba i [HAN HALUS| Pasi erga bak, pant Koken dengan sediivtanpa baba als Past ergs ele, asi Renan, dengan seatanps baa ales ‘Sa Pasi lanaan, ampuran asi ia sw Pada sr PASIR Ft sp "TANAH BERBUT thin dat $0% tidak llostetahan Keoki! lempongan, campurn past -empune yang gak kas bin Sod fat kas los saringan Nos Jpasik DENGAN] Pasi. JBAHAN HALUS| & PasiR Tana gait a | sang art Ralaserl fumpuran hus, anita end Tempung oreanie dena pass cu | sendhsenanstempune ana, pasa, eiian da epun kurs Tana orgik dan empang Ton rg dengan pasts rat Tena inorzank pirhal aa Tana ermialdtomea, lana elastis Tempangsorsaik ting empan seme Tempng organ dengan passion sedan sami ini Tah arb, ava Gc an LANAU DAN. LEMPUNG i Hl 2 i mn a0 200 Mit ou “TANAH BERBUTIR HALLS LANAU DAN on LEMPUNG. Sa a 50% Tanah Orpaik as sens tm eran tet yn a ‘Sumber; Dirjen Pengairan, DPU, 1986. Hubungan Tanah dengan Air 27 b. Kualitas Air Bagi Tanah Di satu sisi air memang dituntut keberadaanya, tapi di sisi lain masih dituntut pula kualitas aimya. Kaku dari segi jumlah dapat terpenuhi, belum tent kualitas/mutu airnya dapat dipenuhi. Khususnya bagi kehidupan tuntutan utamanya adaleh |. Jangan sampai ada kandungan bahan atau zat-zat kimia yang beracun, sehingga dapat mempengaruhi kehidupan manusia, hewan ataupun ‘tumbub-tumbuhan, JJangan sampai ada bahan-bahan kimia yang dapat bereaksi dengan tanah, yang dapat berpengaruh terhadap jingkungannya, 3. Jangan sampai ada bakteri-bakieri yang berbahaya bagi kehidupan, Memang pada mulanya air tidak langsung dapat memepengaruhi tanah, tapi dalam waktu tertentu sedikit banyak akan nampak pengaruhnya atau perkembangannya. Misalnya konsentrasi garany dalam tanah lama kelamaan akan dapat meningkat, padahal Koncentrasi garam yang tinggi sangat berpengaruh terhadap makhluk hdup. Konsentrasi garam yang tinggi dapat dikurangi dengan mencampur atau dengan memberikan air yang betmutu baik atau memberikan air dari daerah Iain, sehingga konsentrasi garam jadi lebih encet, schingga air yang ada cukup aman bagi lingkungannya, Kandungan garam dari unsur : kalsium, magnesium dan potasium ccukup berbahaya bagi tanaman atau tidak baik bila diperuntukkan seb: air irigasi, air yang bersangkutan dapat mengurangi kegiatan osmotik tanaman 1 2. dapat mencegah penyerapan zat yang bergizi dari tanah, 3. berpenguruh secara kimiawi tethadap metabolisme tanaman, 4. dapat mengurangi kelulusan air dari tanah atau dapat_dikata bbahwa pori-pori akan tertutup cleh garam-garam tersebut 5. dapat mencegah drainase atau cerasi Kandungan garam-garam yang dimaksud bila terdapat hanya 700 mg/l masih ada tanaman yang mampu untuk hidup, tapi sudah berbahaya, bila kandungan garam-garamnya telah mencapai > 2000 mgt 28 Irigasi sudah sangat berbahaya bagi tanaman dan hampir dapat dipastikan bahwa lanaman akan mati karenanya. Hal-hal yang dapat meringankan kandungan garam dalam tanah, yaitu apabila terjadi : 1, Hujan (presipitasi) di luar musim tanam, sehingga sedikit banyak akan membantu pembilasan kandungan garam baik dari tanah ‘maupun dari air yang ada sebelumnya. 2 Tambahan pemberian ai irigasi, agar terjadi perkolasi di dalam tanah, schingga dengan demikian dapat mencegah tumpukan-tumpukan garam yang tidak diinginkan ada di dalam tana, Oleh Karenanya sangat diperlukan_perhatian, terhadap_kualitas airaya, terutama untuk menjaga kehidupan dan lingkungannya. Ternyata kebutuhan air bagi Kehidupan ini di samping jumlah, kualitas juga harus dliperhatikan, ‘Untuk menjaga Konsentrasi larutan dalam tanah, diperlukan kedalaman (eoritis (untuk penggenangan = ga), yang ditunjukkan sebagai rumus Cs(Uc—Peft) 21) C= Dengan 5 = Kegataman dalam larutan tanah sefelah pemakaian air konsumtit (We) Uc = Pemakaian/penggunaan air konsumtit Peff'= Presipitasi (hujan) efekti C= Kegaraman air irigasi Jumlah dalam ked yang harus diberikan ke lapangan (persawahan pertahun an yaitu ‘Mubungan Tanah dengan Air 29 Dengan gf = Jumlah air yang harus diberikan ke lapangan dalam kedalaman per tahun Penggunaan air konsumtif dinyatakan dalam kedalaman pertabun, Presipitasi efektif (kedalaman pertahun) Kehilangan air di lapangan Pemakaian air yang efisien adalah dengan menghitung.efisiensi Japangan sesuai dengan rumus : : Air yang dikonsunsi Efisionsi lapangan = se Suontah air yong harus diberikan kelapangan (Uc~ Peft) a 3) Sedangkan adanya kehilangan air disepanjang saluran_ dalam Penyadapan harus pula dipethitungkan, kehilangan air (Le), 8,5 biasanya menunjukkan audanya Natrium yang dapat berubah cukup besa b. Macam Tan: Berdasar Kandungannya Tanah dapat dikatagorikan dalam beberapa macam jenis tanah seperti ditunjukkan dalam Tabel 2.5. Tabel 2.5 Jenis Tanah Berdasarkan Kadar No, Kondsktivitas dan Kedar pH No Jens Tanah skador | Kondakivtas | pt | Tana Atal tdak begaram | > 15% | <4 milinbos | 83-10 (Non Saline-Alkali Soil) 2 | Tanah Alkali bergaram 15% | >4milimhos 85 (Salina Soi) 3) Tanah garam kali path 15% | >4milinhos | 85 (Saline-Soil), [Tanah garam Aa =a milimios 5 [Tana Aki tam A milimbos Sumber: Miramy Konstan, PT. 2006 Reaksi kimia dari tanah-tanah bergaram CaN +1h0 <=> NaOH HHNasCa HCO; #2NaOH <> NaCoy+ 10 CaNayt CaCO; <> ‘Ost CaNay 32 trigasi ipsum (Ca804, 2 120 ) Tanah belerang(S ) ‘Asam belerang ( H2S04 ) Larutan konsentrasi kapur belerang (CaSX +4120 ) Kapur belerang kering ( CaSX ) ¢. Perbaikan tan: garam ‘Ada beberapa cara untuk: memperbai yaitu : 1. Keberadaan garam ada jauh di dalam tanah, sehingga pembajekan scharusnya hanya pada lapisan bagian atas saa, 2. Membuang lapis permukaan yang berakumulasi dengan garam, d 3. Menetalisir pengaruh garam tertentu dengan garam Iain atau asam. tanah yang mengandung garam, Selanjutnya sebagai tahapan reklamasi yang dapat atau harus dilakukan adalah: 1. Menurunkan permukaan air tanah sehingga berada di bawah daerah perakaran tanaman, Membuat selokan pembuang/drainase keliling. Penyiraman dilakukan dengan percikan atau sekedar basah, tidak perlu dilakukan dengan cara penggenangan. Inflittrasi air ke dalam tanah, agar garam yang dapat larut ikut meresap/terbuang dari daerah perakaran. Agar dapat merubahy mengganti kadar Natrium yang dapat berubah dengan Kalsium. Air garam yang tidak mengandung Natrium yang cukup besar dapat ‘meningkatkan besarya infiltrasi. Air garam dapat berperan pula untuk pencucian, jadi kualitas air irigasi dapat dan san; pengaruli besarnya infiltrasi 3. Pencucian garam yang berlebih, dimaksudkan _ membuang elebihan garam dan Alkali pada tanah dibuat agar air dapat berperkolasi ke dalam tanah, Tanah yang bertekstur kasar mempunyai petmeabilitas tinggi schingga memudahkan pencucian garam Alkali ‘dengan cara menuruikan permukaan air tanah, Harus diingat bahwa ‘ubungan Tanah dengan Air 33 pencucian yang berlebihan depat merusak/melarutkan zat makanan tumbuhan, seperti Nitrat biasa dengan mudah hilang dari tanah, sehingga harus seimbang (tidak berlebihan melakukan drainase). 4. Mengatur tanah dengan baik, memperkecil pengolahan permukaan tanah, membiarkan permukaan tanah yang kasar dan berbongkah sehingga memudahkan pemasukan air ke dalam tanah. Mempertahankan keseimbangan garam dalam tanah_ dengan pemberian air secara tepat den efisien. Irigasi dimaksudkan untuk memberikan air, agar tanaman bisa tumbuh dan pada waktu yang, bersamaan juga mencuci garam yang berlebih. 4. Kebutuban ai ntuk pencucian Kebutuhan pencucian adalah bagian dari air irigasi yang dipergunakan luntuk mencuci daerah perakaran agar dapat mengendalikan salinitas lanah sampai ketingkatan tertentu. Konsep seperti ini akan bermanfaat apabila jumlah air mencukupi dan dengan jangka waktu pencucian cukup Jama, itungan jumlah air yarg dibutubkan untuk mencuci tanah garam biasanya lebih besar (beberapa kali) dari kebutuban pencucian yang didapat dari ramus, Dengan LR = Kebutuhan peneueian Dy= Kedalaman air drainase D, = Kedala ian ar irigasi Sedangkan Dy diperoleh dari pengukuran konduktivitas listrik air i dan D, dati air drainase. Apabila pada saat pencucian hujan tu sangat lebat maka perlu diukur angka konduktivitas listriknya.rata-ral (dari berbagai air yang dipergunakan untuk irigasi), Harus diperhatik bili, hal inilah yang pengaturan (manaj mbawa garam ke arah karenanya diperlukan in maksud menjaga kualitas ndari, Ol nen) pemberian air dens uM Irigasi air, baik air yang dipergunakan untuk mencuci, | Fenemoyentomts | tan wat | e200 | 620 | axo0 | rempwean tc | 130 eat | Goon | ean | S1an | ston | eminewm'™ 30 tea | somo | a0 | Sao | St 5 | pooran2 [tan tua | 2090 | 2090 | 300 | 4320 ima ‘Aturan awal tanam dapat dilakukan menyesuaikan keadsan hujan (ering dilakukan pada bulan Oktober atau November disetiap tahunnya). Pemberian aimya tetap, yaitu seperti aturan pada umum tanaman padi, contoh di atas untuk tanaman padi yang berumur 4 (empat) bulan dan pemberian air nya dapat menyeswaikan keadaan, Pemakatan dan Kebutuhan Air 49 3.4 Pemakaian Air untuk Tanaman Padi 4, Tanaman padi membutubkan banyak air untuk hidupnya sehingga ebutuhan air untuk padi diambil sebagai dasar untuk menetapkan Pengambilan air dan ukuran-ukuran bangunan atau saluran-saluran irigasi b. Padi umumnya ditanam pada musim penghujan, ada tanaman padi yang ditanam pada musim kemarau yaitu padi gadu, Menurut lama hidupnya, padi dibagi dalam dua golongan (sebelum dliketemukannya jenis padi varietas unggul)yaitu : Padi Genjah umur di sawah : 3 ~ 5 bulan, Padi Dalam umur di sawah : 5 7 bulan, ©. Padi yang ditanam di ladang antara lain padi gogo, padi huma, yang, ‘untuk hidupnya sangat tergantung dari turunnya air hujan, {. Pemberian air untuk padi dapat dilakukan sebagai berikut 0.5 balan untuk pembibitan dengan pemberian air | Wiha, 1.5 bulan untuk penggarapan tanah pemberian air 1,2 kvdt/ha, 1,0 balan untuk pemeliharaan pemberian air 0.8 Ivdvha 1.0 bulan untuk pemetiharaan pemberian air 04 Ida, Pada contoh tersebut di ata pemberian air penuh (k ), adalah sebesar = 1.2 Wd. © Angka-angka tersebut hanya berlaku pada tanah-tanah tertentu dan jenis padinya pun tertentu puta. Pemberian air untuk Luas lahan tertentu setelah dilakukan penelitian, dinyatakan sebagai Pemali-kromme atau yang lebih dikenal dengan istilah Lengkung ‘Tegal, 1920, dimana fuas tahan berpengaruh ‘erhadap banyaknya pemberian air bagi tanaman padinya. Pada saat itu dikenal satuan luas “bouws” (bau ) atau seluas 0,70. ha, diperkirakan bahwva, 10 bau = 7 ha pemberian air untuk padi diperhitungkan sebanyak 2,5, Wavbau, Pada tuasan 25 bau = 17 ha pemberian air untuk padi diperhitungkan sebanyak 2,0 Ivdvbau, pada luasan 200 bau = 140 ha pemberian air untuk padi diperhitungkan sebanyak 1,0 Ivdv/bau dan Irigasi pada luas tahan 1000 bau = 700 ha pemberian air untuk padi diperhitungkan sebanyak 0,80 I/dvbau, sehingga dapat dibuat grafik seperti gambar 3.5. Perhitungan debit di saluran, dirumuskan sebagai Q = 0.1.0 Dengan @ =angka reduksi oefisien lengkung Tegal smberian air penuh, dalam Wwétvha is lahan, dalam ha Lengkung Tegal ama penuh We Gambar 3.5 Grafik Lenghung Tegal, Maanen, 1931 Sementara ini sedang dilakukan tanam pa dapat dikembangkan untuk dibudidayakan. Diwali dalam pemiliban Dibit dari varietas unggul (bermutu), dimaksudkan agar diperoleh tanaman yang dapat tumbuh dengan cepat secara serempak menghasitkan tumbuhan yang schat an tegar, sehingga diharapkar jumlah tanaman optimal dengan hasil maksimal. Untuk luas lahan 1 ha diperlukan bibit 20 kg, sedangkan Iuas persemaian bibit adalah 400 ma atau 4 % dari tua tanam, 2 dinilai berhasil dan Cara tanam jejer legowo, dilakukan dengan sistem jejer legowo 2 : | dan 4: | (dua tanaman berselang atau empat tanaman berselang), dapat dilihat Gambar 3.6. Perakalan dan Kebutuban Air 5t Pose ae Gambar 3.6 Cara Tanam Padi, yang Kiri Jejer Legowo 2: 1, yang Kanan 4:1 Anonym, 2011 h. Pengalaman di lapangan menunjukkan, bahwa pemberian ai sebaikayapun berselang (keadaan tanpa air berselang dengan penggenangan), tujuannya uv menghemat pemakaian air praktis memperluas areal tanam. ‘memberi kesempatan akar tanaman memperoleh udara lebih banyak, sehingga perakaran lebih berkembang_pral semakin dalam jadi se 3/- ence, is akae banyak menyerap unsur hara dan air, th keracunan zat besi, mencegah penimbunan a ‘organik dan gas H1)S yang menghambat perkembangan akar, 47 mengurangi tanaman menjadi rebah dan masih beberapa m lainnya. Pada tahun 1986 Dirjen Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum {elaty mengeluarkan buku Standar Perencanaan trigasi sebanyak 7 (tujuh) jilid berupa Kriteria Perencanaan (KP 01 sampai dengan KP 07) dan dilengkapi dengan 4 (empat) jilid berupa Persyaratan ‘Teknis (PT 01 sampai dengan PT 04), yang dibahas bab IV tentang NFR (Need Field Requirement). Sebenarnya perhitungan peraturan golongan seperti cara di tidaklah salah atau Keliru sama sekali, karena pada saat Kecenderungan manusia mengarah kepada sesuatu. yang. lebih. realits, 2 Irigasi logis dan cermat serta elit Oleh karenanya menurut Keiteria Perencanaan perhitungan kebutuhan air irigasi disesuaikan dengan keadaan hujan,.penguapan dan peresapan serta cuaca, Dalam hal ini ipengaruhi oleh perkembangan ilmu, termasuk didalamnya 3.5 Pemakaian Air untuk Tanaman Tebu a. Tebu di pulau Jawa dulu dianggap sebagai tanaman asing karena tanaman tersebut ditanam dan diurus oleh ofang-orang asing dengan para ahli tebunya yang orang asing (bangsa Belanda). Hasil tebunya digiling di Pabrik Gula untuk mendapatkan gula past, b. Dalam satu desa pada sotiap tahunnya tidak boleh lebih dari sepertiganya (daerahnya) yang ditanami tebu, dimaksudkan untuk menjaga persediaan pangan/bahan makanan (padi). . ‘Tanaman tebu di Jawa dilakukan mulai bulan Mei sampai bulan ‘September. 4. Cara penggarapan tanah, mula-mula dibuat got-zot sebagai batas kebun, Got-got induk berjarak satu dengan lainnya kurang lebih 7,00 ‘meter, e. Antara got-got dibuat aluralur kurang lebih 3,5 sampai 5 kaki (1 ‘meter sampail,5 meter). (Gatuan ukuiran panjang dalam kaki = feer (bahasa Inggris) = voet (bahasa Belanda), Maanen, 1931). Cara pembuatan alur ada dua cara, yaitu cara Brujulan dan cara Reynoso, lebil lanjut dapat dilihat pada Gambar 3.7 a) cara brujulan dan b) cara Reynoso, Pada gambar 3.8. sketsa areal kebun tebu, f Setelah beberapa minggu tebu ditanam lalu dirabuk dan kemudiar diurug tanah hasil galian, Penyiraman dilakukan dari got induk mempergunakan timba dengan cara disiramkan. Pada waktu musim hyjan atau ada hujan, tidak diperlukan penyiraman, sehingea got induk dapat berfungsi sebagai pembuangan kelebiban ai ernakalan dan Kebutuhan Air 53 Scam Rene Gambar 3.7 Cara Pembuatan Alur untuk Tanaman Tebu, Maanen, 1931, oe smbar 3.8. Sketsa Areal Tanaman Tebu (Keebun Tebu). Pemberian air untuk tanaman tebu diberikan tidak perlu setiap hari, spat dilakukan secara bergiliran. Perhitungan pemberian air untuk tanaman tebu sebayak 0,25 Ivdt/ha sampai 0,30 Wdvha dalam 24 jam. Data ini diperole berdasar hasil percobaany 54 Irigasi pengamatan yang dilakukan pada tahun 1893 sampai 1896, berdasar risalah BOW Ing Haringhuizen di kebun tebu Balapulang dan yang dilakukan oleh Prof. Ing. H.C. P. de Vos pada tahun 1916, hh. Hasil yang baik adalah “Tebu sebanyak 120 - 170 ton tiap ha atau Gula sebanyak 10 ~20 ton tiap ha. 3.6 Pemakaian Air Guna Palawija Palawija ialah tanaman yang ditanam di sawah setelah panen padi rendeng, Kecual bila sawah di tanam padi gadu atau tebu. ‘Ada tiga jenis tanaman palawijayaitu fa. Palawija yang membutuhkan sedikit sckali air seperti kacang panjang, Ketimun dan sebagainya, b. Palawija yang membutubkan sedikit air, yaitu tembakau, lombok dela, jagung dan lain sebagainya. Palawija yang membutuhkan banyak ait, mv ketela, kacang tanah, bawang dan lain sebagainya nya beberapa jenis Perbandingan kebutuhan air untuk masing-masing tanaman palawija di atas dapat diambil sebesar : 1 : 2:3. Pemakaian air guna palawija yang membutuhkan banyak air iambilberkisar antara 0,2 Ivdvha sampai 0,25 Wha untuk mmendapatkan hail yang baik. Namun demi nya tergantung, oleh keadaan, Dari beberapa data yang ada, perbandingan pemakaian air untuk masing-masing tanaman yaitu. tanaman_palawija dibanding dengan tanaman tebu dibanding dengan tanaman padi diperkirakan sebesar 1:3:8. 0000000 BAB 4 PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR ‘cara teori kebutuhan air bagi tanaman, dalam hal ini khusus untuk padi dan palawija, diperhitungkan secara cermat dan teliti, Wajar Jalau ada kesan seolah-olah terlalu diada-adakan dan itulah pengetahuan yang pada akhimya dengan logika harus dimanfaatkan. Terkait dengan ermasalahan air untuk irigasi maka hidrologi sangatlah berhubungan, Sehingga tepatlah kalau hidrologi menjadi prasyarat untuk menpelajari Bpesi sar endl utah date wenyeesaian percle’ ir bag lan n 4.1 Keseimbangan Tata Air Gambaran keseimbangan tata air adalah seperti keseimbangan dalam Aulnya siklus hidrofogi atau lebih tepat dengan istilah WATER BALANCE, arena memang keberadaan air di latan tidak bisa lepas dengan adanya siklis hidrologi secara umum, walaupun dalam rang lingkup yang ferbatas (sempit),yaitu di zona perakaran tanaman,, Pada Gambar 4.1 diungkapkan terjadinya keseimbangan air di Ssepetak/sebidang tanah pada Kedalaman hanya sampai di daerah perakaran tanaman, Orientasinya seperti siklus hidrologi yang. terjadi pica suat tanah lapang yang Iuas, 56 Irigasi ‘Sserasan Gamba: BSS t= ketlaman dco ponte ‘adapta ser Seer Poe athe vt wr Pepe 1° tests a oo tech > fecumer hye yg meteag LL leh pra to mtg Oe Gambar 4.1. Keseimbangan di Daerah Perakaran Tanaman. Keseimbangan tata air yang dimaksud sesuai dengan Gambar 4.1 di atas adalah: 4+ P4 SEL+ LE + GW=RO-LO=L—DP= Dy (Op 0 ernes 4.1) Sedangkan besarnya ETT (Evapotranspirasi) yang dimaksud adalaa sebagai kebutuhan air bagi tanaman, oleh karenanya Besar kebutuhan air sangat dipengaruhi oleh jenis tanamannya. 42. Kebutuhan Air bagi Tanaman Kebutuhan air bagi tanaman atau biasa disebut sebagai Kebutuhan air irigasi (NFR) ditentukan oleh Penyiapan lahan (LP = Land Preparation) Penggunaan komsumtif (ETe = Evapotranpiration tanaman) Perkolasi (P = Percolation = perkolasi) Perhitungan Kebutuban Air a7 4. Pergantian lapisan air (WLR = Water Land Requirement) 5. Curah hujan efektif(Re) 6. Efisiensi irigasi (ef) 7. Pola tanam Kebutuhan air total di sawah (GFR) mencakup faktor | sampai 4, sedangkan Kebutuhan air bersih di sawah (NFR) juga memperhitungkan curah hujan efektif (Dirjen Pengairan, Dep. PU, 1986 : hal 157). Kebutuhan air di sawah dinyatakan dalam mm/hari atau Vatuha dan selanjutnya efisiensi mencakup pula dalam memperhitungkan kebutuhan ‘pengambilan air dari sumbernya datam mt Besamya perkiraan kebutuhan air irigasi dinyatakan sebagai Dorikut (Dirjen Pengairan, Dep. P.U. Bagian Penunjang Standar Peren- feanaan, 1986 ; hal 6) : Kebutuhan bersih air di sawah untuk padi NFR=ETe + P-Re+WLR 42) Kbutuban bersih ar di sawah untuk palawija NFR=ETe +P Re 43) Kebutuhan bersih aid pint pengambitan (intake) NER Ra Nee “9 ef ni Keterangan :Te = penggunaan komnsumtif (mm) P= perkolasi (mma) ccurah hujan efektit penggantian lapisan air efisiensirignsi secara keseluruhan Penyiapan lahan ‘butuhan air untuk penyiapan fahan (IR atay LP lequirement atau Land Preparation) umumnya menentukan kebutuban waksimum air irigasi pada suatu proyek. Faktor-faktor penting yang. jenentukanbesarmya kebutuhan air untuk penyiapan lahan adalah jen Pengairan, Dep. PU, 1986 ; hal 157) Irrigation 58 Irigasi a. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan penyiapan lahan, b. Jumlah air yang diperlukan untuk penyiapan lahan, Untuk perhitungan kebutuhan air irigasi selama penyiapan lahan, digunakan metode yang dikembangkan oleh van de Goor dan Zijltra, dalam Dirjen Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum, 1986. Dikemukakan lebih lanjut, bahwa metode tersebut didasarkan pada laju air konstan dalam Ivéltselama periode penyiapan lahan dan menghasilkan rumus sebagai berikut : IR 45) Mt 46) ‘ : an Keterangan IR) = kebutuhan air irigasi di tingkat persawahan, mavhari M_ = kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air akibat evaporasi ‘dan perkolasi di sawah yang sudah jen Eo = evaporasi didaerah terbuka yang diambil 1,1 ETo selama penyiapan lahan (min/hari) petkolasi = jangka waktu penyiapan lahan (hai) = kebutuhan air untuk penjenuhan (mm) = bilangan dasar 2,718281828) Kebutuhan Air Irigasi selama Penyiapan lahan, diberikan ole jen Pengairan Dep. PU seperti tabel 4.1 berikut = Perbitungan Kebutuhan Air 59 Mabel 4.1 Kebutuhan Air Selama Penvigpan Lahan Fo+P T=30 hari T= 4Shark m/e S=300mm | S=250mm | $=300mm 50 12,70 840 9,50 55 13,00 8.80 9,80 60 13,30 9,10 10,10 65 13,60 9.40 10,40 70 13,90 9,80 10,80 135 14,20 10,10 Hilo. 80 14,50 10,50 40 85 14,80 10,80 11,80 9.0 15,20 11,20 R10 95 15,50 11,60 12,50 10,00 15,80 12,00 12,90 10,50 16,20 12,40 13,20 11,00 16,50 12,80 13,60 2. Penggunaan Konsumtif Pengzunaan Konsumtitdibitung dengan rumus berikut (Digjen Pengairan, Dep. PU, 1986 : hal 162) BBTe~ ke. ETO ees aia 48) Keterangan Fe = penggunaan konsumtif FT = evapotranspirasitanaman acuan ( mnvhari ) he = koeisien tanaman Penggunaan Konsumtif tanaman merupakan banyaknya air yang Mipertukan untuk Kehidupan suatt tanaman yang dimaksud adalah vapotranspirasi yang mengandung dua ungkapay 4 Evaporasi da ilah b. Transpirasi, sel sal Evapotranspira dikatakan sebagai ET Irigasi Evaporasi adalah air yang menguap dari tanah yang berdekatan dengan tanaman, permukaan air yang berada di sekitar tanaman (bila ada eenangan). Sedangkan Transpirasi adalah air yang _menguap dari permukaan daun-daun atau dari tanaman, Dalam memperhitungkan besarjjumlahnya BT harus diperhatikan beberapa hal, karena ET sangat dipengaruhi oleh temperatur, pelaksanaan pemberian air, panjang/lamanya musim tanam dan presipitasi, yang sesuai dengan umur bulan ‘0000000

You might also like