See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/351688415

Block Diagram dan Prinsip Kerja Gas Chromatograph Analyzer

Article · March 2020

CITATIONS READS

0 105

1 author:

Nurvita Aji
Bandung Institute of Technology
8 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Nurvita Aji on 19 May 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.

 TUGAS 3 - IK6214
INSTRUMENTASI INDUSTRI

Gas Chromatograph Analyzer

Teledyne Model T300/T300M

Penyusun :
Nurvita Aji
23819008

PROGRAM STUDI MAGISTER INSTRUMENTASI DAN KONTROL

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
MARET 2020
1. Gas Chromatograph Analyzer
1.1. Seri Instrument
Teledyne Model T300/T300M

Gambar 1 : Teledyne T300/T300M

1.2. Simbol P&ID Analyzer

SAMPLING
SYSTEM

AT Chromatograph

To Receiver

Gambar 2 : Simbol P&ID Analyzer

1.3. Spesifikasi Analyzer

Parameter Spesifikasi

Ranges Min: 0-1 ppm Full scale

Max: 0-1,000 ppm Full scale (selectable, dual ranges and auto
ranging supported)

Measurement Units T300: ppb, ppm, µg/m3 , mg/m3 (user selectable)

T300M: ppm, mg/m3 (user selectable)

1
Zero Noise T300: < 0.02 ppm RMS
T300M: ≤ 0.1 ppm RMS

Span Noise T300:<0.5% of rdg RMS over 5ppm

T300:>0.5% of rdg RMS over 20ppm

Lower Detectable Limit T300: < 0.04 ppm

T300M: 0.2 ppm

Zero Drift (24 hours) T300: < 0.1 ppm T300M:

Span Drift (24 hours) T300: < 0.5% of reading

T300M: 0.5ppm

Lag Time 10 seconds

Rise/Fall Time <60 seconds to 95%

Linearity T300: 1% of full scale ;

T300M: 0 - 3000 ppm: 1% full scale; 3000 - 5000 ppm: 2% full scale

Precision T300: The greater of 0.5% of reading or 0.2ppm;

T300M: The greater of 1.0% of reading or 1ppm

Sample Flow Rate 800 cm3 /min. ±10

(O2 Sensor option adds 120 cm³/min to total flow when installed)

AC Power 100V-120V, 220V-240V, 50/60 Hz

Analog Output Ranges All Outputs: 10V, 5V, 1V, 0.1V (selectable)
Three outputs convertible to 4-20 mA isolated current loop.
All Ranges with 5% under/over-range

Temperature Range 5 - 40°C operating, 10 - 40°C EPA Equivalency (T300 only)

Humidity Range 0-95% RH, Non-Condensing

Dimensions (HxWxD) 7" x 17" x 23.5" (178 mm x 432 mm x 597 mm)

Tabel 1 : Spesifikasi Teledyne T300/T300M

2
Pada Monoxide Analyzer Model T300/T300M terdapat dua jenis sensor gas, yakni
sensor gas O2 dan CO2. Berikut ini adalah spesifikasinya.
Parameter Deskripsi

Ranges 0-1% to 0-100% user selectable. Dual ranges and auto-ranging

supported.

Zero Noise <0.02% O2

Lower Detectable Limit <0.04% O2

Accuracy (intrinsic error) <±0.1% O2

Linearity <±0.05% O2

Rise and Fall Time <60 seconds to 95%

Temp Coefficient <±0.05% O2/oC

Tabel 2 : Spesifikasi Sensor O2 Teledyne T300/T300M

Parameter Deskripsi

Ranges 0-1% to 0-20% user selectable. Dual ranges and auto-ranging

supported.

Zero Noise <0.02% CO2

Lower Detectable Limit <0.04% CO2

Accuracy <± (0.02% CO2 + 2% of reading)

Linearity <±0.1% CO2

Rise and Fall Time <60 seconds to 95%

Temp Coefficient <±0.01% CO2/oC

Tabel 3 : Spesifikasi Sensor CO2 Teledyne T300/T300M

3
2. Diagram Blok Gas Chromatograph Analyzer

CARRIER GAS
(Helium, Nitorgen, DISPLAY
Hidrogen)

Psi / bar ppm

FLOW/PRESSURE CALCULATION
REGULATOR BLOCK

Psi / bar OVEN

ΔV

SAMPLE Fase gerak Fase diam DETEKTOR RANGKAIAN SCALING BLOCK

KOLOM TRANSMITTER
CHAMBER Psi Psi TCD ΔT TCD 4-20 HMI
ΔV
T T ΔR mA
ppm ppm ppm
CO, CO2, O2
Min: 0-1 ppm Full scale
Max: 0-1,000 ppm Full scale

Diagram Blok 1 : Gas Chromatograph Analyzer

4
3. Prinsip Kerja Carbon Monoxide Analyzer

Gambar 3 : Sistem Gas Chromatography

Gas chromatography adalah metode pemisahan komponen sampel yang

mengandung senyawa campuran yang bersifat volatil. Proses pemisahan bertujuan
untuk menentukan kuantitas setiap komponen sampel. Sampel senyawa campuran
dipisahkan dengan melakukan evaporasi untuk kemudian diinjeksikan ke dalam aliran
carrier gas yang berada dalam fase gerak (mobile phase). Carrier gas lalu membawa
senyawa campuran yang telah terevaporasi ke dalam kolom sehingga fasenya berubah
menjadi fase diam (stationary phase).
Pada fase diam, senyawa campuran berubah menjadi cairan nonvolatile dengan
titik didih yang tinggi. Proses pemisahan akan terjadi karena komponen sampel
memiliki kelarutan yang berbeda dalam fase diam berbentuk cairan. Berikut ini adalah
elemen-elemen yang bekerja dalam sistem Gas Chromatograph Analyzer sesuai dengan
Diagram Blok 1.

3.1. Carrier Gas

Sampel senyawa campuran tidak dapat langsung diukur oleh analyzer. Oleh karena
itu diperlukan suatu gas yang berfungsi untuk mengantarkan sampel ke dalam kolom
analyzer. Gas inilah yang disebut sebagai carrier gas. Pada umumnya carrier gas

5
 berupa helium, hydrogen, atau nitrogen dengan flow rate yang telah diatur
sebelumnya.

3.2. Flow/Pressure Regulator

Pengaturan flow rate pada carrier gas sangat penting untuk menunjang kinerja
analyzer. Terdapat dua metode pengaturan, yaitu metode pressure control dan flow
control. Namun prosedur dalam instrumen gas kromatografi, metode yang paling
digemari ialah pressure control, dengan alasan sebagai berikut :
 Pressure regulator memiliki respon yang cepat terhadap downstream upset
 Pressure regulator memiliki kemampuan memberikan kompensasi untuk
berbagai waktu retensi yang disebabkan oleh perubahan suhu
 Pressure regulator memiliki kemampuan untuk menyuplai laju aliran carrier
gas ke kolom meskipun terdapat kebocoran pada downstream

3.3. Oven Gas Chromatograph

Oven digunakan untuk menunjang proses evaporasi pada analyzer. Terdapat tiga
elemen penting pada oven, yakni sample chamber, kolom, dan detektor.

3.3.1. Sample Chamber

Sample chamber pada oven analyzer digunakan untuk proses evaporasi
sampel sehingga memudahkan dalam proses pemisahan komponen sampel.
Suhu yang disarankan dalam kisaran 50 hingga 225 ° C (± 0,1 ° C). Di dalam
oven terdapat proses kontrol yang berfungsi untuk mengendalikan temperatur
oven agar berada dalam rentang yang diinginkan.
Oven terhubung dengan pressure regulator yang mengatur laju aliran
carrier gas ke chamber. Selain itu, oven juga terhubung dengan valve sampel.
Valve tersebut berfungsi mengendalikan volume sampel yang masuk ke dalam
chamber untuk kemudian melalui proses evaporasi sebelum menuju kolom.

6
 Gambar 4 : Sample Chamber pada Gas Chromatograph Analyzer

3.3.2. Kolom
Kolom pada analyzer digunakan untuk mengubah fase pada sampel dari
fase gerak (mobile phase) menjadi fase diam (stationary phase) agar lebih
mudah diidentifikasi oleh detektor. Pada fase diam, sampel berbentuk liquid
yang terdiri dari beberapa komponen tergantung pada jenis senyawa campuran.
Pada fase ini komponen sampel memiliki kelarutan yang berbeda sehingga
memudahkan untuk identifikasi pada proses selanjutnya. Identifikasi komponen
sampel dilakukan pada bagian detektor.

7
 Gambar 5 : Kolom pada Gas Chromatograph Analyzer

Berikut ini merupakan karakteristik fase diam dari beberapa jenis

campuran yang menudahkan untuk identifikasi komponen di dalamnya.

Tabel 4 : Fase Diam pada Berbagai Jenis Campuran

8
3.3.3. Detector

Gambar 6 : Thermal Conductivity Detector

Sampel yang berada dalam fase diam akan mudah dideteksi komponennya.
Ada berbagai jenis detector pada analyzer, salah satunya adalah thermal
conductivity detector.

Gambar 7 : Rangkaian Listrik Thermal Conductivity Detector

Perubahan temperature akan mengakibatkan perubahan resistansi pada

rangkaian sehingga akan mempengaruhi output voltage yang dihasilkan.

3.3.4. Display
Display terhubung langsung dengan analyzer sehingga dapat menampilkan
data kuantitas komponen sampel secara online.

9
 3.4. Flow/Pressure Transmitter
Transmitter berfungsi untuk mengirimkan sinyal analog output yang dihasilkan oleh
analyzer. Pada umumnya sinyal yang dikirimkan berupa sinyal 4-20 mA.

3.5. Scaling Block HMI

Data yang dikirim oleh transmitter masih berupa sinyal analog sehingga apabila ingin
diubah ke satuan ppm harus dilakukan scaling terlebuh dahulu.

10

View publication stats