You are on page 1of 9

MEMBANGUN KOMUNIKASI INTERPERSONAL

ORANG TUA DENGAN ANAK DALAM KELUARGA


Fabianus Fensi
Universitas Bunda Mulia
Email: fabianusfensi@gmail.com

ABSTRACT: The communication model in the family is part of the interpersonal communication. Here
the role of parents can be called as the main communicator in the delivery of communication messages.
To achieve the effectiveness of a parent communication certainly has its own way of delivering messages
to their children, especially when children face certain problems in their social life. As an effective
message delivery standard, this activity suggests three possible patterns of communication skills,
including: listening communication; Open communication; and honest communication. Listening
communication is a parent-to-child interpersonal communication model, or a form of communication
involved, especially in responding to the psychological needs of the child. Open communication is a
communication that enables messengers and message recipients to understand what they want to achieve
in an ongoing communication. Parents as messengers and children as recipients of the message occupy
the same position in the exchange of communication messages they are building. While honest
communication is a communication model that is delivered with the aim of fostering self-esteem of
children. These three models of communication, apart from being the most important way to find
solutions to problems faced by children, as well as a way to counter the tendency of self-egoism of
parents. With these communication patterns parents are able to absorb what children expect. And, in this
way, children feel understood and appreciated by their parents.

Keywords: Interpersonal Communication, Listening, Open, Honest.

ABSTRAK: Model komunikasi dalam keluarga merupakan bagian dari komunikasi interpersonal. Di sini
peran orang tua dapat disebut sebagai komunikator utama dalam penyampaian pesan komunikasi. Untuk
mencapai efektivitas sebuah komunikasi orang tua tentu memiliki cara tersendiri menyampaikan pesan
kepada anak-anak mereka, terutama ketika anak-anak menghadapi masalah tertentu dalam kehidupan
sosial mereka. Sebagai standar penyampaian pesan yang efektif, kegiatan ini menganjurkan tiga pola
keterampilan komunikasi yang dimungkinkan, antara lain: komunikasi yang mendengarkan; komunikasi
yang terbuka; dan komunikasi yang jujur. Komunikasi yang mendengarkan adalah model komunikasi
interpersonal orangtua dengan anak, atau suatu bentuk komunikasi yang terlibat, terutama dalam
menjawabi berbagai kebutuhan psikologis anak. Komunikasi yang terbuka adalah komunikasi yang
memungkinkan penyampai pesan dan penerima pesan dapat memahami apa yang ingin dicapai dalam
sebuah komunikasi yang sedang dijalankan. Orang tua sebagai penyampai pesan dan anak sebagai
penerima pesan menduduki posisi yang sama dalam pertukaran pesan komunikasi yang sedang mereka
bangun. Sementara komunikasi yang jujur adalah model komunikasi yang disampaikan dengan tujuan
menumbuhkan sikap menghargai diri anak. Ketiga model komunikasi ini, selain sebagai cara terpenting
untuk menemukan solusi atas masalah yang dihadapi anak, juga sebagai cara untuk melawan
kecenderungan egoisme diri orang tua. Dengan pola-pola komunikasi ini orang tua mampu menyerap apa
yang diharapkan anak-anak. Dan, dengan cara itu pula anak-anak merasa dimengerti dan dihargai oleh
orang tua mereka.

Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, Mendengarkan, Terbuka, Jujur

PENDAHULUAN berkomunikasi satu sama lain. Bahkan,


Latar belakang Masalah setiap saat kita berkomunikasi dengan
Relasi antara orang tua dan anak anggota keluarga yang lain. Kita
dalam keluarga adalah relasi yang dibangun berkomunikasi pada saat makan,
di atas dasar komunikasi. Tidak ada satu pun berkomunikasi pada saat menonton televisi,
keluarga di muka bumi ini yang tidak saling kita berkomunikasi pada saat berbelanja di

Jurnal Pengabdian & Kewirausahaan Vol. 1 No. 1 47


mall, kita bahkan berkomunikasi untuk Penjagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta
menentukan tempat berwisata, dan lain Utara
sebagainya.
Atau, mau dikatakan bahwa begitu Identifikasi Masalah
seringnya komunikasi dilakukan di rumah. Komisi Perlindungan Anak
Namun, satu hal yang perlu disadari bahwa Indonesia (KPAI)2 mencatat sekurang-
sebuah komunikasi efektif tidak saja diukur kurangnya sepuluh masalah yang harus
dari keseringan komunikasi itu dilakukan diwaspadai orang tua terjadi pada anak,
tetapi juga diukur dari kualitas komunikasi. yaitu: Pertama, obesitas berkaitan dengan
Banyak sekali kesalahan komunikasi yang asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh
dilakukan orang tua terhadap anak-anaknya anak tidak sebanding dengan yang keluar
di rumah. Kesalahan komunikasi itu antara dari tubuhnya. Hal ini terjadi karena pola
lain: ada kecenderungan memerintah; konsumsi makan cepat saji, kurangnya
mengancam anak; menceramahi/menggurui; aktivitas fisik, terlalu banyak melakukan
menginterogasi; mencap/memberi label kegiatan duduk (main game, computer, dan
tertentu (malas, nakal, bandel, lelet, dan menonton televisi.
lain-lain); membanding-bandingkan; Kedua, penyalahgunaan obat terlarang
menghakimi; menyalahkan; menyindir; dan atau narkoba pada anak remaja. Efeknya
membohongi.1 membuat anak menjadi lebih tenang dan
Pola komunikasi model seperti ini melupakan masalah, namun yang terjadi
akan membuat anak menjadi tidak percaya pelupaan yang bersifat semu. Bahaya yang
diri; merasa tidak dihargai yang berakibat bisa saja terjadi adalah overdosis, efek
pada dia sendiri tidak menghargai dirinya; intoxication (kecelakaan/luka),
merasa disepelehkan; selalu merasa adiksi/kecanduan, dan efek kesehatan
takut/tidak dilindungi; merasa dijauhkan dari (kerusakan otak dan HIV/AIDS, dan
perhatian; dan pada akhirnya anak tidak hepatitis).
mampu mengaktualisasikan dirinya di Ketiga, merokok. Didasari oleh rasa
tengah kehidupan sosial bersama teman- ingin tahu yang besar anak cenderung
temannya karena dia bukan yang terbaik di berusaha mencoba sesuatu yang baru,
antara mereka. termasuk di dalamnya mencoba merokok.
Pola komunikasi seperti ini disadari Tercatat bahwa para perokok dewasa
atau tidak disadari sering dilakukan orangtua sebagian besar memulai kebiasaan merokok
ketika menghadapi anak-anak bermasalah sejak usia anak-anak. Kondisi ini
dalam lingkungan sosial mereka. Seharusnya mencemaskan orang tua apalagi kalau
model komunikasi yang dibangun adalah mereka mengetahui anaknya sudah mulai
komunikasi yang menumbuhkan rasa merokok.
percaya diri sehingga kreativitas dan potensi Keempat, keamanan internet. Internet
diri anak dapat diaktualkan secara maksimal adalah media di mana anak-anak paling
dalam dunia bermain bersama teman- mudah mendapatkan informasi. Namun,
temannya di lingkungan masyarakat maupun perlu diantisipasi keamanan berinternet.
di lingkungan sekolahnya. Anak-anak bisa saja terjerumus untuk
Permasalahan yang diungkapan inilah mendapatkan informasi yang salah, seperti:
yang melatarbelakangi kegiatan ini informasi seks yang salah, pornografi, dan
dilakukan kepada para orang tua, terutama
ibu-ibu rumah tangga di RW 018, Kelurahan
2
Laman KPAI, 5 Juni 2013,
1 http://www.kpai.go.id/tinjauan/10-masalah-
Olifia, Hilda. “13 Kesalahan Komunikasi Orang
Tua Terhadap Anak Yang Harus Segera Diubah”, anak-yang-bikin-orang-tua-ketar-
diakses dari ketir/11/04/2017, diakses 11/04/2017, jam
http://www.rancahpost.co.id/20160251061/13- 16:09.
kesalahan-komunikasi-orang-tua-terhadap-
anak-yang-harus-segera-diubah/, 18/04/2017,
jam 14;24.

Jurnal Pengabdian & Kewirausahaan Vol. 1 No. 1 48


kekerasan. Semuan informasi yang diterima pada anak dibawah umur. Namun,
akan sangat memengaruhi perilaku mereka. kenyataannya banyak anak yang pernah
Kelima, kondisi psikologis, seperti mengonsumsi alkohol. Dikhawatirkan, jika
stress juga dialami anak-anak. Stres pada sejak kecil anak terbiasa mengonsumsi
anak biasanya berhubungan dengan tugas alkohol, akan memicu kecanduan yang
sekolah yang banyak, lingkungan sekolah berisiko bagi kesehatannya. Penyalahgunaan
yang tidak nyaman, atau merasa tertekan alkohol berdampak buruk bagi kesehatan
menghadapi ujian. Kondisi ini jarang berbagai organ tubuh, seperti i otak, saluran
diungkapkan anak secaara terbuka sehingga pencernaan (mulut sampai usus besar), hati
menimbulkan perilaku stres pada anak. /liver, pankreas, otot, tulang, dan sistem
Keenam, perilaku kekerasan (bullying). reproduksi.
Bullying yang dialami anak-anak bisa saja Kesepuluh, ketiadaan waktu
berasal dari teman-teman sekolah, berolahraga. Orang tua seharus sudah mulai
lingkungan sekitar tempat bermainnya, juga khawatir menyaksikan anak yang lebih
bahkan berasal dari keluarganya. Tercatat banyak nonton televisi atau main game di
anak-anak korban bullying, ditengarai empat depan komputer, sehingga tidak memiliki
belas kali lebih mungkin memiliki masalah waktu untuk berolahraga. Kondisi ini
perilaku dan emosional mereka. Kekerasan memicu anak kelebihan berat badan
usia dini harus segera dihentikan. Kekerasan (obesitas) sehingga mudah terkena penyakit.
pada anak tidak hanya menimbulkan luka
fisik, tetapi yang perlu diwaspadai adalah TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN
timbulnya luka-luka psikis, seperti Tujuan Kegiatan:
pengalaman traumatis, yang cepat atau Memberi pemahaman kepada para
lambat pasti akan memengaruhi orang tua tentang arti pentingnya
perkembangan mental psikologis seorang berkomunikasi dengan anak, terutama ketika
anak. anak sudah mulai mengakrabi dunia
Ketujuh, kehamilan di usia muda. bermasalah seperti digambarkan dalam
Kehamilan di usia muda menimbulkan identifikasi masalah di atas.
risiko besar pada diri seorang anak Dunia bermasalah, tentu dalam
perempuan. Dari beberapa studi ditemukan perspektif orang tua, karena dunia
bahwa anak perempauan hamil muda bermasalah ini, tidak jarang selalu diikuti
berisiko empat kali lipat lebih tinggi oleh perilaku bermasalah pula. Perilaku
mengalami luka parah dan kematian saat bermasalah ini perlu dikomunikasi dengan
melahirkan. Secara fisiologis organ baik, sehingga anak dapat memahami
reproduksi dan sel telur anak belum siap dengan baik apa yang sedang terjadi dalam
untuk mengandung sehingga berisiko hidupnya sehingga kehidupan bersama
mengalami tekanan darah tinggi yang tidak dalam keluarga pun menjadi lebih baik.
terdeteksi.
Kedelapan, pelecehan dan penelantaran Manfaat Kegiatan:
anak. Pelecehan, baik secara seksual Para orangtua memiliki kemampuan
maupun fisik, juga penelantaran akan praktis untuk memahami masalah-masalah
menimbulkan trauma tersendiri bagi anak. yang dihadapi anak-anak dengan cara
Kondisi ini bisa mempengaruhi mendengarkan mereka. Berbicara secara
perkembangan anak baik secara mental terbuka dan jujur. Makanya, orang tua
maupun fisik. Risiko kesehatan juga bisa mestinya memiliki kemampuan
timbul terkait dengan strategi coping berkomunikasi dengan kurang lebih tiga cara
(penyelesaian masalah) pada korban sederhana ini, yaitu dengan cara yang
pelecehan atau penelantaran, seperti makan mendengarkan, terbuka, dan jujur sehingga
berlebihan, penggunaan alkohol, dan bisa menemukan cara yang tepat untuk
merokok. Hal berpengaruh besae pada mendeteksi dan mengatasi masalah pada
masalah kesehatan anak. anak secara tepat dan empatik. Sering kali
Kesembilan, penyalahgunaan alkohol. terjadi bahwa kesalahan berkomunikasi
Dari sisi aturan, alkohol tidak boleh dijual melahirkan kesalahan orang tua dalam

Jurnal Pengabdian & Kewirausahaan Vol. 1 No. 1 49


melakukan diagnosa terhadap masalah yang Norma relasional dalam sebuah
sedang dihadapi seorang anak. komunikasi interpersonal ditandai oleh
keakraban satu sama lain. Dan keakraban itu
TINJAUAN PUSTAKA sendiri ditandai lima hal penting yaitu:
Komunikasi antara orangtua dengan kebersamaan; kesalingbergantungan (satu
anak dalam lingkup keluarga, termasuk sama lain memperoleh dukungan, sumber
dalam kelompok komunikasi interpersonal. daya, pengertian, tindakan, dan mereka yang
Ada berbagai definisi komunikasi terlibat merasa sepakat atas kebergantungan
interpersonal. Joseph de Vito, tersebut); rasa percaya; komitmen; dan
mendefinisikan komunikasi interpersonal saling memperhatikan.7
sebagai proses pengiriman dan penerimaan Dikatakan di atas bahwa komunikasi
pesan di antara dua orang atau lebih formal interpersonal efektif dilakukan dalam
maupun informal. Komunikasi interpersonal keluarga karena komunikasi dalam keluarga
mengharuskan pelaku bertatap muka antara berpola berdasarkan skema tertentu yang
dua orang atau lebih dengan membawa sangat menentukan bagaimana anggotanya
pesan verbal maupun nonverbal sehingga berkomunikasi. Skema tersebut memusatkan
masing-masing bisa memahami satu sama perhatian pada tiga bidang, yaitu: seberapa
lain dan berinteraksi secara efektif.3 dekat satu anggota keluarga dengan anggota
Marcolm R. Parks membuat batasan lainnya; Bagaimana tingkat individualitas
tentang komunikasi interpersonal sebagai dibangun dalam keluarga; dan bagaimana
komunikasi yang diatur oleh norma factor eksternal memengaruhi keluarga
relasional. Terjadi pada kelompok yang tersebut.8
relatif kecil, seperti keluarga. Norma-norma Sebuah komunikasi interpersonal
hubungan dikembangkan dan dipelihara efektif, tidak saja ditentukan oleh
hanya pada hubungan dekat dan akrab. kemampuan berkomunikasi secara verbal,
Begitu kelompok menjadi besar komunikasi tetapi kalau dalam pelaksanaannya terjadi
berkembang menjadi formal dan tidak kombinasi dari seperangkat kemampuan
bersifat pribadi lagi.4 nonverbal, seperti: proses mendengarkan;
Atau, Kathleen S. Verderber kemampuan memberi penekanan tertentu
mendefinisikan komunikasi interpersonal pada momen spesial mitra komunikasi;
sebagai proses melalui mana orang kapasitas untuk menghargai dan memahami
menciptakan atau mengelola hubungan siapa saja yang terlibat dalam komunikasi
mereka, melaksanakan tanggung jawab tersebut.9
timbal balik dalam menciptakan makna.5 Atau, pakar komunikasi Prof. Dr.
Dengan cara deskriptif, Richard L. Weaver Deddy Mulyana, mengatakan bahwa
memberi karakteristik khas pada komunikasi keberhasilan sebuah komunikasi
interpersonal sebagai berikut: melibatkan interpersonal menjadi tangggungjawab
paling sedikit dua orang; adanya peserta komunikasi. Kedekatan hubungan
feedback/kilas balik spontan; tidak harus pihak yang berkomunikasi akan tercermin
tatap muka; tidak harus memiliki tujuan pada jenis pesan atau respon nonverbal
tertentu; menghasilkan beberapa efek; tidak melalui sentuhan, tatapan mata, dan jarak
harus menggunakan/melibatkan kata-kata; fisik yang dekat.10
dipengaruhi oleh konteks tertentu; dan
dipengaruhi oleh kegaduhan (noise).6 7
Tubbs, Stewart L – Sylvia Moss. 2005. Human
Communication (terjemahan Deddy Mulyana).
Bandung: Rosdakarya, hal. 20
3 8
De Vito, Joseph. 2009. Komunikasi Fensi, Fabianus. 2016. “Mendengarkan sebagai
Antarmanusia. Jakarta: Profesional Books. Model komunikasi untuk Memahami Remaja”
4
Budyatna, Muhammad & Leila Mona Ganiem. dalam Psibernetika, Vol. 9, No. 2, hal. 147.
9
2012. Teori Komunikasi Antarpribadi. Jakarta: Jo-Ann. 2012. “How to Become an Effective
Prenada Media Group, hal. 13 Communicator”. Penton Media, Inc. Nov 26.
5 10
Ibid., hal. 14 Mulyana, Deddy. 2015. Komunikasi Suatu
6
Ibid., hal. 15-20 Pengantar. Bandung: Rosdakarya, hal. 18.

Jurnal Pengabdian & Kewirausahaan Vol. 1 No. 1 50


Komunikasi interpersonal sangat terlibat dalam tindak kekerasan,
potensial untuk memengaruhi/membujuk pelecehan seksual, dan
orang lain karena mereka yang terlibat penyalahgunaan alkohol?
kemungkinan besar menggunakan kelima 2. Bagaimana cara orangtua
indera untuk mempertinggi daya bujuk atas mengkomunikasikan tindakan
pesan yang diterima.11 pemecahan masalah yang sedang
dihadapi seorang anak sehingga
METODE solusi yang ditawarkan tidak
Kegiatan pengabdian masyarakat ini membuat anak-anak terluka?
dilakukan dengan metode penyuluhan dan
diskusi bersama. Para orang tua, terutama, Setelah dilakukan diskusi atas dua
ibu-ibu di RW 018, Kelurahan Penjagalan, pertanyaan tadi, tampak hasilnya sebagai
Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara berikut: (1) Terhadap pertanyaan pertama
dikumpulkan kemudian diajak untuk didapat jawaban beragam dari para ibu
berdiskusi tentang dua pertanyaan berikut: bahwa hal-hal yang biasanya mereka
 Apa saja yang biasa dilakukan orang tua lakukan ketika menghadapi anak bermasalah
ketika anak-anak menghadapi masalah, dalam hidupnya adalah sebagai berikut:
seperti: penyalahgunaan obat terlarang 1. Menasihati.
atau narkoba, merokok, kecanduan 2. Memberi bimbingan agama.
internet, stres, terlibat dalam tindak 3. Marah-marahin anak.
kekerasan, pelecehan seksual, dan 4. Uang jajan dikurangi/tidak diberi
penyalahgunaan alkohol? sama sekali supaya tidak merokok
 Bagaimana cara orangtua atau ke warnet.
mengkomunikasikan tindakan pemecahan 5. Lapor RW/pihak berwajib.
masalah yang dihadapi anak sehingga 6. Diamin anak.
mereka tidak terluka? 7. Menyuruh anak kerja.
8. Tanyain mengapa melakukan hal
Jawaban para ibu atas dua pertanyaan itu.
ini dikumpulkan dan didiskusikan di antara 9. Lapor guru di sekolah
mereka. Setelah jawaban para ibu
dikumpulkan kemudian diambil kesimpulan Sedangkan, terhadap pertanyaan
lewat materi powerpoint yang telah kedua, bagaimana mereka
disiapkan penyuluh. Materi power point mengkomunikasikan tindakan pemecahan
dipakai sebagai pembahasan atas jawaban- kalau anak terlanjur sudah menghadapi
jawaban yang disampaikan ibu-ibu dalam masalah. Para ibu tampak sedikit sulit
diskusi tadi. menjelaskannya, tetapi ada beberapa
jawaban menarik yang perlu dibahas lebih
HASIL DAN PEMBAHASAN lanjut antara lain:
HASIL 1. Terbuka mendengarkan anak.
Seperti dijelaskan pada bagian metode 2. Jangan cepat-cepat marah, tetapi
di atas bahwa penyuluhan dan diskusi tanya dulu apa masalahnya.
dengan ibu-ibu di RW 018, Kelurahan 3. Menciptakan suasana supaya anak
Penjagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta tidak merasa sedang diinterogasi.
Utara berusaha mendiskusikan dua hal 4. Kasih sayang.
sebagai berikut: 5. Jangan ngomong di belakang-
1. Apa saja yang biasa dilakukan orang belakang.
tua ketika anak-anak menghadapi 6. Panggil anaknya dan ajak diskusi
masalah, seperti: penyalahgunaan
obat terlarang atau narkoba,
merokok, kecanduan internet, stres,

11
Ibid.

Jurnal Pengabdian & Kewirausahaan Vol. 1 No. 1 51


Gambar 1. Brainstorming Pendapat Ibu-Ibu
Sumber: data primer peneliti, 2017

PEMBAHASAN bagi kehidupan seorang anak, tetapi, yang


Pada bagian ini akan dibahas jarang dilakukan orang tua adalah menjadi
beberapa hal penting yang muncul dalam sahabat/teman bagi seorang anak. Menjadi
diskusi dan disesuaikan dengan materi yang teman berarti menjadi mereka yang
telah disiapkan. Sebelum dibahas lebih mendengarkan; menjadi mereka yang
lanjut, kita harus menegaskan posisi kita terbuka; dan menjadi mereka yang jujur.
bahwa menjadi orangtua, tidak saja menjadi Ketiga model komunikasi inilah yang akan
pendidik, pendamping, dan pemberi nafkah dibahas dalam bagian-bagian berikut.

Gambar 2. Mencatat Hasil Diskusi


Sumber: data primer peneliti, 2017

Komunikasi yang Mendengarkan yang terlibat, terutama dalam menjawabi


Komunikasi yang mendengarkan berbagai kebutuhan psikologis anak. Segala
adalah model komunikasi interpersonal bentuk pemberontakan anak dalam menuntut
orangtua dengan anak, atau suatu bentuk kebebasan adalah ekspresi dari kebutuhan
komunikasi tertentu yang mestinya segera dijawab para

Jurnal Pengabdian & Kewirausahaan Vol. 1 No. 1 52


orang tua, dan mendengarkan apa yang pesan menduduki posisi yang sama dalam
mereka harapkan adalah salah satu cara pertukaran pesan komunikasi yang sedang
untuk memahami mereka.12 mereka bangun.
Karena itu dengarkanlah keluh-kesah Komunikasi yang terbuka dapat
anak-anak anda karena mereka sedang diterapkan kepada anak-anak kita.
membutuhkan anda sebagai seorang sahabat Komunikasi itu ditandai oleh ketegasan
pendengar. Sahabat adalah mereka yang dalam mengungkapkan pikiran, gagasan,
merasakan sesuatu sama seperti yang tujuan, dan bahkan perasaan tidak suka anda
dirasakan remaja tersebut. Ukuran menjadi untuk kebaikan seorang anak dalam hidup
orang tua yang baik tidak saja karena sudah yang sedang ia atau mereka jalani sekarang.
memenuhi semua kebutuhan hidup anak Bahkan, orang tua, tidak saja terbuka
tetapi lebih dari itu orang tua yang mampu menyampaikan kekuatan, keunggulan, dan
menjadi sahabat tempat mereka bisa berbagi berbagai kemampuan yang dimilikinya,
beban hidup dan kerinduan untuk tetapi demi terbangunnya hubungan saling
merencanakan masa depan yang baik. percaya dan kedekatan dengan anak,
Kita tahu bahwa komunikasi dia/mereka tidak perlu ragu-ragu
interpersonal dalam mendengarkan mengungkapkan kelemahan anda di
membutuhkan hubungan interpersonal yang hadapan anak-anak. Hanya dengan cara
baik pula. Kegagalan dalam berkomunikasi demikian kepercayaan anak kepada orang
banyak terjadi karena isi pesan dipahami tumbuh dengan baik. Komunikasi terbuka,
tetapi hubungan interpersonal tidak dijalin tidak saja berguna untuk memperbaiki sikap
dengan baik. Komunikasi mendengarkan, sikap hidup anak, tetapi lebih dari itu anak
dengan demikian, hanya efektif kalau merasa dihargai dan ditumbuhkan rasa
disertai sikap konsentratif, pengalaman percaya dirinya.
memainkan peran penting, disertai
keterampilan mengelola suasana. Hasilnya Komunikasi yang Jujur
anak mudah memahami apa yang diinginkan Kejujuran adalah kualitas diri yang
orang tua dari perilaku hidup mereka. dimiliki orang tua dalam mendidik anak.
Secara sederhana kejujuran dapat diartikan
Komunikasi yang Terbuka sebagai sikap untuk mengungkapkan sesuatu
Effian Kadarusman13 dalam blog “benar” sebagai benar dan sesuatu “salah”
keluarga.com, menuliskan bahwa sebagai salah. Sebaliknya disebut sebagai
komunikasi yang baik selalu memiliki dua “bohong”. Kejujuran adalah sikap terpuji
jalur, yaitu jalur penyampai pesan dan jalur dan anak akan mencontoh dari sikap jujur
pendengar pesan. Ketegangan dalam yang dimiliki orang tua tersebut. Orang tua
komunikasi terjadi ketika penyampai pesan tidak boleh mewariskan sikap bohong
memiliki pendapat sendiri atas suatu kepada anak, karena sikap itu akan
kenyataan dan cenderung menempatkan dibudayakan anak dalam seluruh perjalanan
pendengar pesan sebagai yang selalu hidupnya.
disalahkan. Berhadapan dengan anak-anak
Ketegangan ini bisa diatasi oleh model bermasalah komunikasi yang jujur adalah
komunikasi yang terbuka, yaitu komunikasi komunikasi yang menumbuhkan sikap
yang memungkinkan penyampai pesan dan menghargai diri anak. Kalau anak bersalah
penerima pesan dapat memahami apa yang katakan apa salahnya dan bagaimana
ingin dicapai dalam sebuah komunikasi yang seharusnya dilakukan? Hal sebaliknya pun
sedang dijalankan. Orang tua sebagai demikian, kalau benar, berhasil, atau
penyampai pesan dan anak sebagai penerima mencapai kesuksesan tertentu, orang tua
harus jujur memberi pujian dan apresiasi.
12
Fensi, Fabianus., Op.cit. hal. 152 Harus dikatakan di sini bahwa
kejujuran bukanlah bawaan kodrati tetapi ia
13
Kadarusman, Effian. Komunikasi Terbuka. dibentuk oleh proses belajar dan cara
Diakses dari Blog Keluarga.com, pada tanggal 06 pembiasaan tertentu. Itu artinya kejujuran
Juni 2017. ditumbuhkan dari konteks sosial tertentu,

Jurnal Pengabdian & Kewirausahaan Vol. 1 No. 1 53


yaitu lingkungan tempat di mana seorang berjuang dan bertanggung jawab atas diri
anak bertumbuh dan berkembang. Logisnya, sendiri adalah sebagian dari contoh yang
lingkungan jujur melahirkan pribadi anak harus disampaikan orang tua kepada anak-
yang jujur sebaliknya lingkungan penuh anak yang bermasalah dalam hidupnya.
kebohongan melahirkan pribadi anak yang Kepada anak dapat disampaikan bahwa
suka berbohong. sikap jujur menguntungkan karena kita akan
Dalam hal ini pola komunikasi orang dipercaya; kita dicintai banyak orang; kalau
tua yang jujur, seperti: mengatakan benar mau bekerja mudah dapat pekerjaan; dan
sebagai benar; salah sebagai salah; berani orang jujur dicintai Tuhan.

Gambar 3. Mendengarkan Kesimpulan Diskusi


Sumber: data primer peneliti, 2017

SIMPULAN tidak bisa disalahkan atau ditolak sama


Tidak bisa disangkal bahwa sebagian sekali.
besar masalah yang dihadapi anak Semua pola komunikasi diberikan ini
bermasalah dalam lingkungan sosialnya seharusnya diarahkan untuk menumbuhkan
terjadi karena lemahnya pengawasan dan sikap percaya diri sekaligus menghargai diri
ketegasan orang tua dalam memanfaatkan seorang anak. Karena itu komunikasi yang
komunikasi interpersonal. Namun, kita juga mendengarkan; komunikasi yang terbuka;
mengakui bahwa orang tua tidak memiliki dan komunikasi yang jujur adalah alternatif
banyak referensi mengenai cara yang tepat model komunikasi yang empatik di mana
untuk mengungkapkan model dan cara anak merasa menjadi bagian dari proses
melakukan pengawasan dan menyampaikan penemuan dirinya dalam kehidupan sosial
ketegasan tersebut. bersama orang tuanya.
Kegiatan ini menyimpulkan bahwa Ketiga model komunikasi ini, selain
ada banyak pola komunikasi interpersonal sebagai cara terpenting untuk menemukan
yang bisa dilakukan orang tua dalam solusi atas masalah yang dihadapi anak, juga
menghadapi permasalahan anak-anak sebagai cara untuk melawan kecenderungan
dewasa ini. Pola komunikasi yang biasa egoisme diri orang tua. Dengan pola-pola
dilakukan orang tua, seperti: memberi komunikasi ini orang tua mampu menyerap
nasihati; memberi bimbingan agama; marah- apa yang diharapkan anak-anak. Dan,
marahin anak; uang jajan dikurangi/tidak dengan cara itu pula anak-anak merasa
diberi sama sekali; lapor RW/pihak dimengerti dan dihargai oleh orang tua
berwajib; didiamin; menyuruh anak kerja; mereka.
atau melaporkan kepada guru; dan lain-lain,

Jurnal Pengabdian & Kewirausahaan Vol. 1 No. 1 54


DAFTAR PUSTAKA ketar-ketir/11/04/2017, diakses
11/04/2017, jam 16:09
Budyatna, Muhammad & Leila Mona KPAI, 5 Juni 2013,
Ganiem. (2012). Teori Komunikasi http://www.kpai.go.id/tinjauan/10-
Antarpribadi. Jakarta: Prenada Media masalah-anak-yang-bikin-orang-tua-
Group. ketar-ketir/11/04/2017, diakses
De Vito, Joseph. (2009). Komunikasi 11/04/2017, jam 16:00
Antarmanusia. Jakarta: Profesional Mulyana, Deddy. (2015). Komunikasi Suatu
Books. Pengantar (cetakan 19). Bandung:
Fensi, Fabianus. (2016). “Mendengarkan Rosdakarya.
sebagai Model komunikasi untuk Olifia, Hilda. “13 Kesalahan Komunikasi
Memahami Remaja” dalam Orang Tua Terhadap Anak Yang
Psibernetika, Vol. 9, No. 2. Harus Segera Diubah”, diakses dari
Jo-Ann. (2012). “How to Become an http://www.rancahpost.co.id/2016025
Effective Communicator”. Penton 1061/13-kesalahan-komunikasi-
Media, Inc. Nov 26. orang-tua-terhadap-anak-yang-harus-
Kadarusman, Effian. “Komunikasi segera-diubah/, 18/04/2017, jam
Terbuka”. Diakses dari Blog 14;24.
Keluarga.com, pada tanggal 06 Juni Tubbs, Stewart L – Sylvia Moss. (2005).
2017. Human Communication (terjemahan
KPAI, 5 Juni 2013, Deddy Mulyana). Bandung:
http://www.kpai.go.id/tinjauan/10- Rosdakarya.
masalah-anak-yang-bikin-orang-tua-

Jurnal Pengabdian & Kewirausahaan Vol. 1 No. 1 55

You might also like