Professional Documents
Culture Documents
Desi Isnaini
Abstrak: This paper is motivated by the problems of the development of sharia financial
institutions are growing rapidly in the city of Bengkulu, impact on the needs of
human resources are not small, but after the author observe very little of the
Department of Islamic Economics or Muamalah Department who work in
Islamic financial institutions. The type of research used is the type of qualitative
research, aiming to describe the systematic and factual, by examining the
phenomenon of emperis in detail. The results of this study found that there is the
same recognition for graduates of the Department of Islamic Economics and
other Departments, and there are no exceptions for Islamic Economics majors in
taking the test in Islamic financial institutions both banks and non-banks,
because all of these agencies accept applications from all Majors. There are two
factors that influence the level of confidence of sharia financial institutions
bengkulu to graduates majoring in Islamic Economics IAIN Bengkulu, that is:
a). External Factors, that is: Curriculum, Index of achievement komulatif,
Accreditation of study program. b). Internal Factors ,that is: Insights general
knowledge, keIslaman, kesyari'ahan, Soul marketing and managerial,
professional and confident, advanced and developing mindset, able to utilize
Technology, Good Attitude and Performance, Integrity and high spirit. While the
competence must be owned by a graduate of the Department of Islamic
Economics is Cognitive Competence, ie science and skills, Personality and
Attitude Competencies, Social and Communication Competencies, Professional
Competencies.
1
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
2
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
4
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
5
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
6
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
6
Muhammad, Metodologi Penelitian
Pemikiran Ekonomi Islami, Yogyakarta: Ekonisia
FE U11, 2003.
7
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
melalui nama-nama besar para tokoh yang bangunan yang mewah, peralatan canggih,
menaungi dan memiliki serta menjalankan atau kalangan pemimpin/manajer yang
sebuah lembaga keuangan. Juga bukan berjas dan karyawan-karyawan berdasi
sesuatu yang hanya bersifat konseptual, serta karyawati-karyawati berblazer.
yakni tersirat dari "dokumen-dokumen di Tampakan tampakan fisik demikian
atas kertas" (visit misi; tujuan; program; seringkali justru menyesatkan.
serta AD/ART) lembaga dimaksud. Profesionalitas lebih tercipta oleh/dan
Kredibilitas sebuah lembaga keuangan tercermin melalui kinerja nyata dari
tercipta - dan terangkat - lebih disebabkan kegiatan dan usaha yang dijalankan.
oleh bukti nyata perjalanan dan
perkembangan lembaga tersebut. Kebutuhan Humanware, Hardware
Profesionalitas ialah suatu nilai praktis dan Software
berwujud kehandalan dalam mengelola Kredibilitas dan profesionalitas
sebuah organisasi dan kecekatan dalam sebuah lembaga keuangan akan terbentuk
menjalankan kegiatan. Lembaga keuangan apabila memiliki tiga perangkat berikut
yang profesional berarti organisasi secara memadai, yaitu:
kelembagaannya terkelola dengan baik
pula. Profesionalitas lembaga keuangan 1. Perangkat-insani (humanware);
meliputi antara lain unsur-unsur: 2. Perangkat-keras (hardware); dan
3. Perangkat-lunak (software).8
1. Kerapian pengelolaan organisasi dan
lembaga yang bersangkutan; Perangkat-insani maksudnya ialah
2. Kesepadanan struktur organisasi orang-orang kalangan dalam lembaga,
dalam kegiatan yang dijalankan; sejak dari pemilik (owners); pimpinan
3. Kepakaran dalam menangani (directors); pengelola (managers) hingga
kegiatan usaha yang dijalankan; pekerja (workers) lapis terbawah.
4. Ketersediaan sistem dalam Perangkat insani sebuah lembaga
mekanisme kerja lembaga; keuangan harus memadai dalam hal
5. Kesigapan dalam menangani dan jumlah (quantity) dan serasi dalam hal
menanggapi nasabah; mutu (quality) serta terpuji dalam
6. Ketersediaan sumber days manusia kepribadian (personality). Perangkat-keras
yang memadai; a. Kepakaran jajaran ialah alat produksi dan perlengkapan fisik
pemimpin dan pengelola lembaga, b. yang menjadi wahana dan sarana serta
Keterampilan para tenaga pelaksana prasarana pelaksanaan kerja/kegiatan
operasional (karyawan), lembaga. Sedangkan perangkat-lunak
7. Ketersediaan sarana dan prasarana meliputi hal-hal non-fisik atau (maya,
pendukung kegiatannya.7 virtual) seperti pembagian bidang kerja;
Profesionalitas tidak cukup diukur prosedur pengambilan keputusan;
atau dilihat hanya berdasarkan 8
Dumairy, "Lembaga Keuangan Islam :
penampilan atau keterampilan fisik seperti Problem, Tantangan dan Peluang di Era
Reformasi", Makalah Seminar Problem dan
7
Muhammad, Metodologi Penelitian Tantangan Lembaga Keuangan Syari'ah, FE UMY,
Pemikiran Ekonomi Islami, Yogyakarta: Ekonisia 1997
FE U11, 2003.
8
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
9
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
1
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
11
Ibid
1
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
1
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
manajerial dengan berbagai indikasinya,
yang semuanya itu mengarah pada
lemahnya profesionalisme dalam
memahami hakekat lembaga keuangan
syari'ah sebagai lembaga kepercayaan yang
bekerja atas dasar dana masyarakat yang
dititipkan serta kurangnya pemahaman
moral dan etika bisnis Islami.
1
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
1
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
Adapun sumber data yang digunakan sebagai pemberi informasi atau yang
dalam penulisan ini adalah sumber data memberikan jawaban atas pertanyaan
primer dan sumber data sekunder. yang diajukan tersebut”.18 Metode
wawancara adalah suatu metode
1. Data Primer, yang menjadi sumber
pengumpulan data dengan jalan
data primer dalam penelitian ini
wawancara yaitu mendapatkan
adalah data yang diperoleh secara
informasi dengan cara bertanya
langsung mengenai hal- hal yang
langsung dengan responden.
berkaitan dengan penelitian ini yaitu
Wawancara yang digunakan dalam
dari pimpinan atau bagian HRD
penelitian ini adalah wawancara
lembaga keuangan Syari’ah Bengkulu
terstruktur. Wawancara terstruktur
baik bank maupun non bank.
merupakan “wawancara yang
2. Data Sekunder, sumber data sekunder
pewawancaranya menetapkan sendiri
dalam penelitian ini adalah sumber
masalah dan pertanyaan yang akan
data yang mendukung berupa
disajikan, sama untuk setiap subyek
dokumentasi.16 Yang berasal dari penelitian”.19
buku-buku atau dokumen-dokumen Supaya data yang diperoleh dalam
yang berkaitan dengan penelitian ini. penelitian ini sesuai dengan
C. Teknik Pengumpulan Data harapan maka langkah yang ditempuh
Untuk mendapatkan dan menghimpun dalam mengadakan wawancara
data di lapangan peneliti menggunakan (interview) adalah :
beberapa tekhnik pengumpulan data, yaitu: 1. Mempersiapkan hal-hal yang akan
a. Observasi, merupakan teknik diungkap. Peneliti mencari
pengumpulan data dengan cara informasi dari berbagai sumber
pengamatan secara langsung ataupun mengenai faktor-faktor yang
tidak langsung terhadap objek mempengaruhi kepercayaan Lembaga
penelitian.17 Dalam hal ini yang keuangan Syari’ah Bengkulu terhadap
menjadi objek penelitian adalah alumni Prodi Ekonomi Syari’ah dan
pimpinan lembaga keuangan syari’ah Prodi Muamalah dalam rekruitmen
baik bank maupun non bank di kota tenaga kerja.
Bengkulu. 2. Menciptakan hubungan yang baik
b. Wawancara, dalam proses wawancara dengan subyek penelitian yang
ada dua pihak yang menempati akan diwawancarai, melakukan
kedudukan yang berbeda yaitu pendekatan personal, serta
“pewawancara (interviewer) sebagai menciptakan rasa nyaman dengan
pengejar informasi atau yang menerima apapun keadaan yang ada
mengajukan pertanyaan dan pihak pada diri subyek penelitian.
yang diwawancarai (interviewee)
18
Kartini Kartono, Pengantar
16
Sanapiah faisal, Metodolgi penelitian Metodologi Riset Sosial. Cetakan VII Mandar,
Pendidikan, Usaha Nasional, Jakarta,2004 Bandung: 1996, Hal. 187.
17
Ibid, Hal. 51 19
Moleong, Op. Cit., Hal. 128.
1
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
1
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
menerima mahasiswa dari jalur PMDK dan di Fakultas Syari’ah dan Hukum seperti
SNPTN. yang terjadi di UIN Jakarta.
Pada tahun 2007/2008 (Tri Semester- Kajian Muamalat ini telah dimulai
2) Departemen Ekonomi Syariah menerima sejak tahun 1975 yaitu dengan dibukanya
mahasiswa baru sejumlah 67 orang melalui Qismul Mu’amalat (Jurusan Muamalat) di
jalur PMDK umum dan prestasi. Sebagai samping Qismul Qadha’ (Jurusan Peradilan
sebuah konsentrasi baru dalam sebuah ilmu Agama). Pada tahun 1985 Jurusan ini
ekonomi, respon masyarakat cukup baik. dikembangkan kajiannya dengan
Hal ini terbukti peminat Program Studi menambahkan kajian pidana di dalamnya,
Ekonomi Islam pada Departemen Ekonomi sehingga berubah nomenklaturnya menjadi
Syariah sangat banyak, yang dapat dilihat Perdata dan Pidana Islam.
dari jumlah peminat yang mengikuti seleksi
melalui jalur PMDK. Pada tahun 2007/2008 Seiring dengan berkembangnya
jumlah calon peminat yang ikut seleksi kajian ekonomi Islam dan kelembagaan
sebanyak 784 orang dengan tingkat perbankan syariah pada tahunh 1990-an,
keketatan 1:12,04. terutama dengan berdirinya Bank Muamalat
Indonesia pada tahun 1992, Rektor IAIN
Tahun 2007/2008 menjadi Syarif Hidayatullah Jakarta meminta
“milestone” bagi Departemen Ekonomi Fakultas Syariah untuk membuka jurusan
Syariah untuk mengembangkan diri. Sesuai Muamalah, sehingga Jurusan Perdata dan
dengan daya tampung dan tingkat Pidana Islam (PPI) dikembangkan dengan
keketatan, maka persaingan calon memisahkan antara kajian aspek perdata
mahasiswa peminat Program Studi dan pidana, aspek perdata dikembangkan
Ekonomi Islam maupun jumlah yang lulus menjadi Jurusan Muamalat. Sedangkan
seleksi masih terbatas. Selanjutnya pada aspek Pidana dikembangkan dengan
tahun 2008/2009 (TriSemester-1) jumlah menambahkan satu bidang keilmuan
peminat sebanyak 1005 dengan jumlah syariah yang lain, Siyasah Syari’yah
penerimaan sebanyak 84 orang, meningkat (Ketatanegaran Islam), sehingga menjadi
sebesar 28% dari tahun sebelumnya. Jurusan Jinayah Siyasah (JS).
1
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
Sejak tahun 1999 tersebut Fakultas Pada saat konversi IAIN menjadi UIN
Syariah banyak melakukan restrukturisasi tahun 2002, Jurusan Muamalah dengan 2
kurikulum Jurusan Muamalat yang Program studi tersebut tetap dipertahankan
sebelumnya berorientasi pada kajian aspek dan dikuatkan kembali dengan SK Rektor
hukum ekonomi menjadi kajian aspek Nomor 77 Tahun 2005. Pada tahun 2005
teknis perbankan syariah. Perubahan ini akhir, seiring dengan tuntutan akreditasi
juga didorong oleh tuntutan pasar karena yang berbasis program studi, pembantu
semakin berkembangnya perbankan syariah Rektor Bidang Kerjasama, Prof. Dr. Suwito
pasca Reformasi 1998 di Indonesia, (Konsultan Akreditasi), meminta agar
sementara SDM yang memiliki latar dalam akreditasi tersebut dua Program
belakang keilmuan perbankan syariah Studi, Perbankan Syariah dan
masih sangat-sangat minim. Takaful/Asuransi Syariah disatukan
menjadi program studi Muamalat yang di
Perkembangan selanjutnya, kajian
dalamnya memiliki dua konsentrasi
Ekonomi dan Perbankan Islam di Fakultas
Perbankan Syariah dan Asuransi Syariah.
Syariah dan hukum terus dilakukan
pembenahan dari berbagai macam aspek; Setelah dilakukan akreditasi,
baik kurikulum dan silabus; buku-buku Berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi
referensi; dosen pengampu mata Nasional Perguruan Tinggi Departemen
kuliah; termasuk juga sarana dan prasarana Pendidikan Nasional Republik Indonesia
penunjang lainnya. Sehingga, pada saat Nomor:08815/Ak-X-S1-
akreditasi untuk pertama kalinya tahun 007/IAHQUM/VI/2006, program studi ini
2000 Prodi Muamalat berubah nomenklaturnya menjadi Jurusan
(Ekonomi&Perbankan Islam) Muamalat dengan Nilai Akreditasi
mendapatkan predikat nilai B (564) : A (Nilai: 390). Meskipun nama Program
berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi studi ini Muamalat, tetapi dalam kurikulum
Nasional Perguruan Tinggi Departemen tetap memfokuskan pada kajian bidang
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Perbankan Syariah dan Asuransi Syariah
Nomor:0015/BAN-PT/Ak-IV/VII/2000. sebagai konsentrasinya.
Pada tahun 2000, pertumbuhan Pada tahun 2007, Rektor UIN Jakarta
lembaga keuangan syariah di Indonesia berdasarkan SK Dirjen kelembagaan Islam
semakin pesat, diantaranya adalah meminta semua Program studi di
tumbuhnya industri Asuransi Syariah. Lingkungan UIN agar mengajukan
Merespon kebutuhan SDM asuransi Syariah Perpanjangan Izin Operasional sebagai Pra
tersebut Fakultas Syariah mengusulkan Syarat Akraeditasi. Merespon izin tersebut
pembukaan Asuransi Syariah/takaful Prodi Muamalat yang pada saat itu telah
kepada Rektor IAIN Jakarta. Berdasarkan memiliki tiga konsentrasi; Perbankan
SK Rektor Nomor 30 Tahun 2000, Jurusan Syariah, Asuransi Syariah, dan manajemen
Muamalah dikembangkan menjadi dua zakat dan wakaf mengajukan izin
program Studi, yaitu Program Studi operasional dengan menggunakan
Perbankan Syariah dan Program studi nomenklatur sesuai dengan SK akreditasi
Takaful/Asuransi Syariah. Nomor: 08815/Ak-X-S1-
1
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
1
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
studi ini menerima sebanyak 21 orang Perbankan syari’ah juga tak kala diminati
mahasiswa. oleh masyarakat. Hal ini dibuktiksn dengan
Setelah berjalan beberapa tahun jumlah mahasiswa yang meningkat drastis
animo masyarakat terhadap program studi dari angkatan pertama dan angkatan
ini semakin meningkat, hal ini didukung kedua.24
oleh perkembangan lembaga keuangan 3. Lembaga Keuangan Syari’ah
syari’ah yang semakin berkembang dan Bengkulu
kebutuhan akan sumber daya manusia Yang penulis maksud dengan
dalam bidang ekonomi Islam juga semakin lembaga keuangan syari’ah Bengkulu
meningkat. Pada tahun 2010 prodi ekonomi dalam penelitian ini adalah seluruh lembaga
Islam divisitasi pertama oleh BAN-PT, dan keuangan syari’ah yang ada di Bengkulu
pada tahun 2015 visitasi ke 2 akan baik bank maupun non bank, dalam hal ini
dilakukan kembali oleh BAN-PT. penulis mengambil beberapa sampel
Sejak November 2012 STAIN lembaga keuangan Syari’ah yang penulis
Bengkulu mengalami alih status menjadi ambil datanya melalui wawancara dan
IAIN Bengkulu, hal ini berpengaruh kepada dokumentasi di antaranya adalah BNI
struktur organisasi dan tata kelola IAIN Syari’ah Bengkulu, Bank Muamalat
Bengkulu, program studi Ekonomi Islam Indonesia Bengkulu, Bank Syari’ah
berubah menjadi Jurusan Ekonomi Islam Mandiri Bengkulu, BPRS Adam Bengkulu,
yang mempunyai 2 Program Studi yaitu BPRS Muamalat Harkat Bengkulu, BPRS
program studi Ekonomi Syari’ah dan Safir Bengkulu, Asuransi Syari’ah
Program studi Perbankan Syari’ah, karena Bengkulu, BMT Al Amal Bengkulu, BMT
menyesuaikan dengan nomenklatur Pandan Madani Bengkulu.
program studi yang berada di bawah Dalam operasionalisasi lembaga
Kementrian Agama. Alih status ini pun tak keuangan baik bank maupun non bank ada
kala penting bagi perkembangan program beberapa kebutuhan pokok yang harus di
studi Ekonomi Syari’ah. miliki oleh lembaga agar seluruh
Setelah alih status animo masyarakat operasionalisasinya berjalan dengan lancar,
terhadap IAIN Bengkulu semakin diantaranya adalah:
meningkat dan juga terhadap prodi ekonomi a. Kebutuhan perangkat insani atau
syari’ah. Saat ini prodi Ekonomi Syari’ah Humanware
telah meluluskan 3 (tiga) angkatan dan b. Perangkat Keras atau Hardware
sebagian alumninya sudah bekerja di c. Perangkat Lunak atau Software
beberapa instansi negeri dan swasta d. Perangkat Insani atau Humanware
termasuk lembaga keuangan syari’ah baik adalah orang-orang atau kalangan
bank maupun non bank, dengan jumlah dalam lembaga, dari pemilik owners
mahasiswa Prodi Ekonomi Syari’ah yaitu pimpinan (direktur), pengelola
seluruhnya adalah 505 orang mahasiswa. (manajer) dan pekerja sampai lapisan
Di samping itu ada juga mahasiswa Prodi terbawah. Perangkat insani dalam
Perbankan Syari’ah angkatan pertama yang suatu lembaga keuangan harus
baru berada pada semester V (lima) sesuai
dengan izin Program studi ini yang baru 24
Data dari Evaluasi Program Studi
keluar pada tahun 2012. Program studi Ekonomi Syari’ah dan Perbankan Syari’ah Tahun
2012-2013.
2
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
2
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
baik bank maupun non bank di kota pegawai adalah landasan moral
Bengkulu, diantaranya wawancara penulis agamis dan etika bisnis Islami.
tentang Profil ideal sumber daya insani 3. Peningkatan pemahaman stakeholders
lembaga keuangan syari’ah, menurut kepala bagi usaha lembaga keuangan
cabang Bank Muamalat Indonesia syari’ah sehingga dicapai intergritas
Bengkulu kriteria utama dari seorang calon dan komitmen yang tinggi. Pada
pelamar adalah: bagian ini bank Muamalat Indonesia
1. Penguasaan nilai-nilai keIslaman, menyetujui bahwa komitmen yang
dalam penguasaan nilai-nilai tinggi sangat diperlukan bagi calon
keIslaman ini juga meliputi pegawainya.
pemahaman tentang sistem lembaga 4. Peningkatan pendidikan teknis
keuangan syari’ah , meliputi: Masalah individual enterpreneurship,
ilmu ekonomi baik Aspek Mikro, leadership dan Managerial. Pada
yaitu lembaga keuangan syari’ah bagian keempat ini Bank Muamalat
sebagai individu/lembaga usaha Indonesia mengutamakan
bisnis. Dan yang kedua adalah aspek kemampuan pemanfaatan
Makro, yaitu perbankan sebagai suatu kemampuan tehnik, leadership dan
sistem yang sangat strategis managerial calon pegawai.
menentukan stabilitas ketahanan Seacara garis besar ada beberapa hal
ekonomi negara, yang cakupannya yang menjadi kriteria calon pegawai bank
meliputi, moneter, pengawasan, Mumalat Indonesia yaitu:
hukum LKS, LKS nasional dan 1. Etika dan akhlak
Internasional. Akan tetapi Bank 2. Profesionalitas
Muamalat menekankan bahwa 3. Semangat dan Kemauan yang Tinggi
pemahaman tentang nilai-nilai 4. Performance dan attitude (misalnya
keIslaman lebih diutamakan cara berpakaian)
sedangkan untuk pemahaman Bank Muamalat mengutamakan nilai-
mengenai ilmu ekonomi bisa nilai syari’ah karena pemahaman calon
dipelajari kemudian pegawai dengan pengetahuan kesyari’ahan
2. Peningkatan pemahaman dan dan keIslaman sebagai modal utama bagi
penerapan konsep-konsep syari’ah seorang calon pegawai lembaga keuangan
dalam pengembangan produk, Untuk syari’ah dalam menjalankan tugas nantinya.
bagian yang kedua ini juga tidak Etika dan akhlak adalah pondasi utama bagi
diutamakan karena pengenalan nilai kejujuran seseorang sebagai mana
tentang akad-akad di Perbankan sifat-sifat wajib bagi Rasul. Profesional,
syari’ah akan diberikan pada saat seorang pegawai yang profesional akan
training yaitu dengan cara learning by selalu bertanggung jawab dan berusaha
doing, apalagi khusus untuk pegawai memanfaat apa yang ada pada dirinya dan
Bank Muamalat Indonesia seminggu selalu mempunyai ide-ide kreatif dalam
sekali yaitu setiap hari jumat selalu melaksanakan kewajibannya, kemauan dan
diadakan tes bagi para pegawai secara semangat yang tinggi merupakan dasar dari
serentak di seluruh Indonesia, yang suatu keseriusan dalam bekerja.
lebih dilihat dari seorang calon
2
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
2
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
3.Semangat dan kemauan yang tinggi bahwa kriteria Sumber daya insani yang
4.Profesional dibutuhkan dalam lembaga keuangan
5.Berjiwa marketing dan manajerial Syari’ah khususnya asuransi Takaful
6.Good Performance Bengkulu sesuai dengan beberapa hal di
7.Kemampuan komunikasi yang baik. bawah ini:
BPRS Adam juga menerima semua 1. Masalah peningkatan pemahaman
lulusan untuk calon pegawainya. Alumni tentang sistem lembaga keuangan
jurusan Ekonomi, Muamalah dan Jurusan syari’ah , meliputi: Aspek Mikro,
Ekonomi Islam tidak diutamakan. Tidak yaitu lembaga keuangan syari’ah
ada diskriminasi terhadap pelamar sebagai individu/lembaga usaha
walaupun berasal dari disiplin ilmu yang bisnis. Dan yang kedua adalah aspek
berbeda. Alumni Ekonomi Islam diberi Makro, yaitu perbankan sebagai suatu
kesempatan yang sama untuk bersaing sistem yang sangat strategis
dengan alumni jurusan lainnya. Indeks menentukan stabilitas ketahanan
Prestasi komulatif bagi perguruan tinggi ekonomi negara, yang cakupannya
Negeri adalah 2,7 sedangkan dari perguruan meliputi, moneter, pengawasan,
tinggi swasta adalah 3,00, akreditasi hukum LKS, LKS nasional dan
program studi juga tidak diutamakan. Internasional.
Menurut Amir kelemahan alumni 2. Peningkatan pemahaman dan
kita adalah dalam hal performance dan penerapan konsep-konsep syari’ah
kemampuan berkomunikasi serta kurang dalam pengembangan produk,
percaya diri. Lembaga Keuangan Syari’ah landasan moral agamis dan etika
apalagi Perbankan Syari’ah memerlukan bisnis Islami
Sumber daya insani yang mempunyai 3. Peningkatan pemahaman stakeholders
kemampuan komunikasi yang baik dalam bagi usaha lembaga keuangan
menghadapi nasabah, karena komoditi yang syari’ah sehingga dicapai intergritas
mereka jual adalah jasa26. Dalam dan komitmen yang tinggi
rekruitmen tenaga kerja BPRS Adam 4. Peningkatan pendidikan teknis
mengadakan pengumuman melalui media individual enterpreneurship,
massa, dan lamaran ditujukan langsung leadership dan Mangerial.
kepada Direktur BPRS Adam. Materi Akan tetapi secara garis besar calon
tesnya terdiri dari: pegawai yang melamar di Asuransi Takaful
1. Pengetahuan KeIslaman hendaklah memiliki kriteria –kriteria di
2. Mengaji bawah ini:
3. Psikotes 1. Memahami ilmu-ilmu keIslaman
4. Wawancara 2. Semangat yang tinggi dan mau
5. Tes Kesehatan berusaha
Calon pegawai BPRS Adam dites 3. Kemampuan Marketing yang tinggi
langsung oleh jajaran direksi. Adapun 4. Kemampuan manajerial
wawancara dengan Bapak Rizki (kepala Penguasaan ilmu-ilmu ekonomi tidak
asuransi Takaful Bengkulu) menjelaskan mutlak karena bisa dipelajari sambil bekerja
atau learning by doing, IPK 3.00 akreditasi
Wawancara, Amir Mukoddar (Direktur
26
program studi tidak terlalu penting. Yang
BPRS Adam Bengkulu). 19 Agustus 2014
2
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
2
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
Bengkulu), 22 Agustus 2014
2
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
1. Good Attitude, karena dengan attitude karena dalam peraturan Bank Indonesia 5%
yang baik seorang calon pegawai dari biaya personalia adalah untuk
akan dapat menempatkan diri dengan pelatihan.
baik dan dengan mudah dapat Sedangkan IPK minimal adalah 2,75
menyesuaikan dengan lingkungan. dan akreditasi program studi belum terlalu
2. Nilai Integritas yang tinggi, hal ini diutamakan. Saran yang diusulkan oleh ibu
diperlukan karena dalam lembaga Deri adalah agar alumni jur. Ekonomi Islam
keuangan itu diperlukan suatu tim IAIN Bengkulu lebih mempersiapkan diri
yang solid untuk mencapai tujuan dalam bidang perbankan syari’ah misalnya
yang sama akuntansi syari’ah.30
3. Pola pikir yang berkembang Demikian beberapa wawancara
4. Komunikatif tentang profil lulusan jurusan ekonomi
5. Cerdas secara intelektual dan Islam yang diinginkan oleh lembaga
emosional. keuangan syari’ah, dari beberapa hasil
Dalam perekrutan tenaga kerja BPRS wawancara di atas dapat disimpulkan
Muamalat Harkat membagi menjadi dua bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi
jalur yaitu: tingkat kepercayaan lembaga keuangan
1. Jalur umum, yaitu formasi lowongan syari’ah bengkulu terhadap alumni jurusan
diumumkan secara langsung melalaui Ekonomi Islam IAIN Bengkulu, yaitu:
media masa 1. Faktor Eksternal yaitu: Faktor yang
2. Jalur Khusus, yaitu calon pelamar berasal dari luar Alumni seperti:
dapat mengirimkan lamaran kapan a. Kurikulum
saja ke BPRS Muamalat Harkat, dan b. Indeks prestasi komulatif
ketika formasi dimaksud dibutuhkan c. Akreditasi program studi
maka bank akan memanggil pelamar, 2. Faktor Internal
tentunya tetap melalui tes masuk. a. Wawasan pengetahuan umum,
Adapun tahapan tesnya adalah keIslaman, kesyari’ahan,
sebagai berikut: b. Berjiwa marketing dan managerial
1. Tes Administrasi c. Profesional dan percaya di\
2. Tes Tertulis dengan materi: d. Pola pikir yang maju dan
pengetahuan umum, keIslaman, berkembang
Perbankan Syari’ah dan akuntansi e. Mampu memanfaatkan Tehnologi
3. Psikotes f. Good Attitude and Performance
4. Wawancara / mengaji g. Integritas dan semangat yang
Menurut Ibu Deri BPRS Muamalat tinggi.
Harkat membuka lowongan untuk semua
jurusan, jadi pelamar benar-benar ditantang
untuk bersaing. Untuk memberikan
pemahaman tentang operasionalisasi
perbankan kepada karyawan baru yang
tidak mempunyai basic ilmu ekonomi
syari’ah dilakukan beberapa kali pelatihan, 30
Wawancara Deri Haspriyanti (Direktur
minimal 3 kali pelatihan dalam setahun, Operasional Bank Muamalah Harkat Bengkulu), 2
September 2014
2
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
2
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober