You are on page 1of 29

Desi Isnaini

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepercayaan Lembaga...


ISSN: 2527- 4163
Vol.2 No.2 Oktober 2017

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPERCAYAAN


LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH BENGKULU TERHADAP
ALUMNI JURUSAN EKONOMI ISLAM IAIN BENGKULU DALAM
REKRUITMEN TENAGA KERJA

Desi Isnaini

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Bengkulu E-mail: desisnaini@gmail.com

Abstrak: This paper is motivated by the problems of the development of sharia financial
institutions are growing rapidly in the city of Bengkulu, impact on the needs of
human resources are not small, but after the author observe very little of the
Department of Islamic Economics or Muamalah Department who work in
Islamic financial institutions. The type of research used is the type of qualitative
research, aiming to describe the systematic and factual, by examining the
phenomenon of emperis in detail. The results of this study found that there is the
same recognition for graduates of the Department of Islamic Economics and
other Departments, and there are no exceptions for Islamic Economics majors in
taking the test in Islamic financial institutions both banks and non-banks,
because all of these agencies accept applications from all Majors. There are two
factors that influence the level of confidence of sharia financial institutions
bengkulu to graduates majoring in Islamic Economics IAIN Bengkulu, that is:
a). External Factors, that is: Curriculum, Index of achievement komulatif,
Accreditation of study program. b). Internal Factors ,that is: Insights general
knowledge, keIslaman, kesyari'ahan, Soul marketing and managerial,
professional and confident, advanced and developing mindset, able to utilize
Technology, Good Attitude and Performance, Integrity and high spirit. While the
competence must be owned by a graduate of the Department of Islamic
Economics is Cognitive Competence, ie science and skills, Personality and
Attitude Competencies, Social and Communication Competencies, Professional
Competencies.

Keywords: Rekruitmen Tenaga Kerja

PENDAHULUAN tinggi maupun dalam praktek operasional.


Dalam tiga dasawarsa ini ekonomi Dalam bentuk pengajaran, ekonomi Islam
Islam mengalami kemajuan yang pesat, telah dikembangkan di beberapa universitas
baik dalam kajian akademis di perguruan baik di negara-negara muslim, maupun di
negara-negara barat, seperti USA, Inggris,

1
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober

Australia, dan Iain-lain. Dalam bentuk aktivitas ekonomi syari’ah Nasional.


praktek, ekonomi Islam telah berkembang Perkembangan ekonomi syari’ah nasional
dalam bentuk lembaga perbankan dan juga tercermin dari pertumbuhan aktivitas di
lembaga-lembaga keuangan Islam non bank sektor perbankan syari’ah, asuransi
lainya. Sampai saat ini, lembaga perbankan syari’ah, pasar modal syari’ah, lembaga
dan lembaga keuangan Islam lainnya telah keuangan mikro syari’ah dan pengelolaan
menyebar ke 75 negara. zakat. Perkembangan ini memberi imbas
yang cukup besar bagi pembangunan
Di Indonesia, perkembangan
nasional khususnya di sektor riil seperti
pembelajaran dan pelaksanaan ekonomi
mendorong usaha mikro dan kecil,
Islam juga telah mengalami kemajuan yang
peningkatan pendapatan masyarakat, social
pesat. Pembelajaran tentang ekonomi Islam
security, perluasan lapangan kerja dan
telah diajarkan di beberapa perguruan tinggi
memperkokoh fundamental ekonomi
negeri maupun swasta. Perkembangan
nasional. Mengutip data Bank Indonesia
ekonomi Islam telah mulai mendapatkan
(BI) hingga akhir 2012 terdapat 11 Bank
momentum sejak didirikannya Bank
umum Syari’ah (BUS), 24 Bank Syari’ah
Muamalat pada tahun 1992. Berbagai
dalam bentuk unit Unit Usaha Syari’ah
Undang-Undang yang mendukung tentang
(UUS), dan 156 BPRS dengan jaringan
sistem ekonomi tersebut pun mulai dibuat,
kantor bank 2.574 lokasi atau tumbuh
seperti UU No. 7 Tahun 1992 tentang
sebesar 25,31 persen. Penggunaan
Perbankan sebagaimana yang telah diubah
instrumen perbankan Syari’ah telah
dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun
menunjukkan relevansi signifikan bagi
1998 dan Undang-undang Nomor 23 Tahun
proses pembangunan nasional yang sedang
1999 tentang Bank Indonesia, bahkan
berjalan saat ini. Pembiayaan Perbankan
mendapat dukungan langsung dari bapak
syari’ah hingga akhir 2012 menunjukkan
wakil presiden Indonesia saat itu, yaitu
peningkatan pada pembiayaan modal kerja
bapak Jusuf Kalla.
usaha yang mayoritas atau sekitar 60%
Berdasarkan Infomasi dari Sindo disalurkan pada usaha mikro dan kecil.
News. Com Perkembangan Ekonomi Hingga Juni 2013 75,98 Forto folio
berbasis Syari’ah di tanah air luar biasa, pembiayaan perbankan syari’ah
yaitu 40% setiap tahunnya, jauh lebih tinggi menggunakan akad murobahah. Sementara,
dibandingkan dengan pertumbuhan pembiayaan berbasis akad Mudharabah dan
ekonomi konvensional yang hanya Musyarakah berkontribusi 2, 96% dari total
mencapai 19% pertahunnya. fortofolio perbankan Syari’ah.

Pertumbuhan ekonomi Syari’ah di Selain itu, perkembangan lembaga


Indonesia tidak bisa dianggap enteng keuangan mikro syariah baik bank dan non
karena kontribusinya sangat nyata dalam bank menunjukkan kinerja
pertumbuhan perekonomian nasional. menggembirakan dengan rata-rata
Launching Gerakan ekonomi Syari’ah pertumbuhan di kisaran 30 persen baik
(GRES) yang dilakukan Presiden Susilo pembiayaan maupun berdasarkan asetnya.
Bambang Yudoyono, merupakan komitmen Misalnya, rata-rata pertumbuhan asset BPR
besar pemerintah untuk mendukung Syariah selama enam tahun terakhir

2
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober

mencapai 30,49 persen dan rata-rata


pertumbuhan pembiayaan yang disalurkan Maraknya kajian akademis ekonomi
kepada masyarakat mencapi 31,52 persen1. syari’ah di Perguruan Tinggi Indonesia
mulai tahun 2000. IAIN SumatraUtara
Perkembangan ini hendaknya merupakan perguruan tinggi pertama yang
diimbangi oleh Sumber daya insani yang mengembangkan kajian Ekonomi Islam di
relevan dan Profesional di bidang Lembaga Indonesia, yaitu dengtan berdirinya FKEBI
keuangan Syari’ah. Sebagai motor dan atau Forum Kajian Ekonomi dan Bank
penggerak ekonomi syari’ah terutama di Islam pada tahun 1990. Sebelum berdirinya
bidang lembaga keuangan Syari’ah, hal ini Bank Muamalat Indonesia. Tampilnya
dibutuhkan untuk mendorong IAIN Sumatra Utara ini pengaruh kuat
perkembangan tersebut adalah negara jiran Malaysia yang telah tujuh
pengembangan keahlian dan kompetensi di tahun mengembangkan kajian ekonomi
bidang jasa keuangan syari’ah sehingga Islam di negaranya (Malaysia
terjadi akselerasi dan inovasi serta mengembangkan kajian Ekonomi Islam
meningkatkan kinerja lembaga. Peran sejak tahun 19833. Selanjutnya kajian
sumber daya Insani ini sangat besar bagi ekonomi Islam terus berkembang pesat di
perbankan Syari’ah karena tanpa perguruan tinggi ternama di Indonesia,
tersedianya sumber daya insani akan seperti Universitas Indonesia, Univ.
menyebabkan kepincangan dalam Airlangga, Universitas Tri Sakti, Univ.
perusahaan keuangan syari’ah. Kebutuhan Gajah Mada, UIN, IAIN dan STAIN di
akan sumber daya insani yang tinggi seluruh Indonesia. Sebenarnya untuk UIN,
hampir terjadi di seluruh lembaga keuangan IAIN dan STAIN sudah sejak lama
Syari’ah di Indonesia dan beberapa negara melakukan kajian ekonomi Islam ini, yaitu
lain. Pada Tahun 2010 yang lalu perbankan pada Program studi Muamalah, karena
Syari’ah saja diprediksi membutuhkan Program studi ini khusus membahas
30.0 orang bankir, belum lagi lembaga masalah ekonomi dalam kajian fiqh Islam
keuangan syari’ah lainnya. Kemudian dari atau hukum Islam. Artinya kajian-kajian
keterbatasan Sumber daya Insani ini maka ekonomi Islam itu sesungguhnya sudah
penyaluran dana bank Syari’ah banyak lama di kaji di perguruan-perguruan tinggi
didominasi oleh sistem jual beli yang Islam. Akan tetapi melihat kenyataan
mencapai 70% dibandingkan dengan bagi sekarang Sumber daya Insani di lembaga
hasil yang hanya 30%.2 Mencermati keuangan Syari’ah banyak didominasi
keadaan di atas Perguruan tinggi Islam Sumber daya Insani yang berasal dari
tidak berdiam diri, sejak berdirinya perguruan tinggi umum dibandingkan
perbankan Syari’ah di era 1990 telah dengan perguruan tinggi Islam, fenomena
banyak perguruan tinggi Islam yang mulai ini terjadi hampir diseluruh daerah di
mendirikan serta merintis Program Studi Indonesia. Sebagaimana diungkapkan oleh
Ekonomi Syari’ah. Direktur BNI Syari’ah, Kepala Humas
Resource Development (HRD) Bank
Syari’ah Mandiri, dan perwakilan
1
(http://ekbis.sindonews.com/read/2
013/11/18/33/806936/)
2
(www.vibizdaily.com)
3
(http://hairulamsah.wordpress.com/
pendidikan-ekonomi-syariah/)
3
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober

Direktorat Perbankan Syari’ah Bank keuangan Syari’ah banyak berasal dari


Indonesia menyebutkan bahwa mayoritas perguruan tinggi umum dibandingkan
sumber daya Insani yang menjadi pegawai dengan alumni IAIN atau STAIN sendiri.
Bank Syari’ah adalah alumnus dari
perguruan tinggi umum. Sementara KAJIAN TEORI
alumnus perguruan tinggi Islam termasuk Kualifikasi SDM di Lembaga Keuangan
dalam hal ini IAIN maupun STAIN hanya Syari’ah
sebagian kecil saja bahkan hampir tidak
nampak. Data dari Bank Indonesia pada Kehadiran atau pendirian lembaga
tahun 2009 hanya 9,1 % alumnus S1 keuangan syari'ah, baik berupa sebuah bank
Syariah yang nota bene lebih paham akan syari'ah, asuransi takaful, ataupun lembaga
ilmu kesyari’ahan menjadi pegawai bank keuangan lain, hendaklah bertolak dari
syariah, selebihnya 90,1 % diisi oleh kondisi objektif adanya keputusan ummat
alumnus perguruan tinggi umum yang nota atau tuntutan perekonomian. Kemudian
bene lebih piawai ilmu ekonomi keuangan agar dapat bertahan atau langgeng serta
dan perbankan. Tambah lagi ada pernyataan berkeinginan berkembang atau maju,
dari perwakilan Direktorat Perbankan pengelolaan kelembagaannya harus
Syariah Bank Indonesia yang menyebutkan kredibel dan pelaksanaan kegiatan
bahwa lebih baik merekrut alumnus usahanya harus professional.
perguruan tinggi umum dari pada alumnus
Krisis ekonomi yang melanda
perguruan tinggi Islam. Menurut mereka
Indonesia sesungguhnya dapat
membekali kursus-kursus kesyariahan
mendatangkan hikmah bagi ummat Islam
kepada pegawai yang berasal dari
di negeri ini untuk dapat lebih serius
perguruan tinggi umum lebih mudah dari
menawarkan lembaga dan kelembagaan
pada membekali kursus-kursus ekonomi
alternatif dalam kancah perekonomian
keuangan dan perbankan kepada pegawai
termasuk lembaga keuangan syari'ah.
dari perguruan tinggi Islam yang nota bene
Sebagaimana diketahui, sumber utama
sudah paham syariah. Fenomena ini juga
krisis ekonomi yang dihadapi berasal
terjadi di Kota Bengkulu. Perkembangan
dari ketidakberesan di sektor keuangan,
lembaga keuangan Syari’ah juga
khususnya industri perbankan yang porak
berkembang pesat di kota Bengkulu, akan
poranda akibat kredit-kredit macetnya.
tetapi lagi-lagi setelah penulis amati sedikit
Bank-bank konvensional yang ada ketika
sekali alumni Prodi Ekonomi Islam atau
itu sebetulnya sebagian besar cukup
Prodi Muamalah yang bekerja di lembaga
profesional, mereka memadai dan cukup
keuangan syari’ah, padahal Program Studi
cekatan dalam menjalankan kegiatan
Muamalah sudah banyak mengeluarkan
bisnisnya ditinjau dari segi teknis
alumni, begitu juga dengan Program studi
perbankan. Sayangnya, sebagian besar
ekonomi Islam yang sudah mengeluarkan
bank-bank tersebut tidak kredibel.
alumni sebanyak 3 angkatan. Hanya
Akibatnya, meskipun secara teknis
beberapa alumni saja yang lulus menjadi
memiliki kapasitas yang memadai,
pegawai di lembaga keuangan syaria’h baik
sebagai suatu entitas akhirnya-karena
baik maupun non bank. Kenyataan memang
tidak kredibel- runtuh (collapsed) juga.
terjadi di lapangan bahwa pegawai lembaga

4
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober

Keadaan tersebut menuntut adanya ummat.4


lembaga-lembaga keuangan alternatif, Disamping masalah-masalah
termasuk bank-bank yang tidak hanya mendasar di atas, dalam implementasinya
profesional tapi sekaligus juga kredibel. niscaya akan menghadang pula beberapa
Hal ini ditambah dengan iklim masalah teknis. Hal itu berarti untuk
reformasi yang semakin menuntut menghadirkan dan memasyarakatkan
keterbukaan atau transparansi, kejujuran, lembaga-lembaga keuangan syariah
kepastiuan hukum, demokratisasi, serta diperlukan perhatian dan pemikiran
keberpihakkan pada rakyat kecil dalam secara serius, perencanaan matang, kerja
segala aspek atau bidang kehidupan. keras dan penyempurnaan yang tiada henti.
Suasana sekarang ini dapat menjadi "celah
masuk" (entry point) bagi lembaga- Lembaga-lembaga keuangan
lembaga keuangan syari'ah. Dengan kata muncul karena tuntutan objek yang
lain, terdapat kebutuhan masyarakat, - berlandaskan prinsip efisiensi. Dalam
khususnya masyarakat muslim yang kehidupan berekonomi, manusia
merupakan penduduk mayoritas, - akan senantiasa berupaya untuk selalu lebih
suatu lembaga keuangan alternatif. efisien. Berkenaan dengan konteks
Persoalannya sekarang tinggal bagaimana keuangan, tuntutan objektif efisiensi tadi
dapat memanfaatkan peluang yang terbuka. tampil berupa keinginan untuk serba dan
Walaupun upaya menyerap peluang lebih praktis dalam menyimpan serta
tersebut tampaknya tidak mudah. meminjam uang, keinginan untuk lebih
memperoleh kepastian untuk mendapatkan
Untuk menghadirkan dan pinjaman dan mendapatkan imbalan atas
memasyarakatkan lembaga keuangan jasa penyimpan/meminjamkan uang,
syari'ah di Indonesia, menurut penulis kecenderungan untuk mengurangi risiko
ada beberapa masalah mendasar yang saat serta usaha untuk menekan ongkos
ini kita hadapi yaitu: informasi dan ongkos transaksi.

1. Kekurang yakinan atau bahkan Lembaga-lembaga keuangan,


ketidak percayaan sebagian (besar) khususnya bank-bank menjalankan peran
ummat Islam sendiri akan sebagai perantara Keuangan. Ia
"kelebihan" lembaga keuangan mengambil "posisi tengah" di antara orang-
syari'ah untuk mendatangkan orang atau pihak yang berlebihan dana
Rahmatan Iil Alamin. (penyimpan, penabung, deposan) dan
2. Kelangkaan pengetahuan konseptual orang-orang/pihak yang
dan kekurangan informasi praktis membutuhkan atau kekurangan dana
mengenai lembaga-lembaga (peminjam, debitor, investor); di antara
keuangan syariah. kalangan pembeli dan kalangan penjual; di
3. Kekurangan bukti empiris atau contoh antara pihak pembayar dan pihak penerima.
nyata yang dapat dijadikan sarana Instrumen-instrumen keuangan yang
keyakinan ummat mengenai
keberhasilan lembaga keuangan 4
Muhammad, Metodologi Penelitian
syariah serta manfaatnya bagi Pemikiran Ekonomi Islami, Yogyakarta: Ekonisia
FE U11, 2003.

5
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober

muncul (giro, bilyet, tabungan, kredit, bertahan dan berkembang, sehingga


cek, kartu kredit, saham penyertaan menambah kredibilitasnya lebih lanjut.
modal, bungan uang, dan sebagainya Lembaga keuangan yang tidak kredibel
dalam segala bentuknya) adalah hasil- atau tidak profesional - apalagi tidak
hasil penemuan karena tuntutan efisiensi. kredibel dan tidak profiesional - niscaya
tidak akan bisa langgeng, konon punya
Bertolak dari hakikat
untuk berkembang.
kedudukannya sebagai lembaga
perantara, sebuah lembaga keuangan hadir Ciri-Ciri LKS Yang Kredibel dan
di tengah masyarakat atau dalam kancah Profesional
perekonomian bukan karena kebutuhan
sendiri. Ia bukanlah produsen yang Kredibilitas ialah suatu nilai ideal
menghasilkan sendiri uang/dana lalu berwujud rasa percaya orang/pihak lain
merasa perlu hadir untuk terhadap seseorang atau sebuah lembaga.
mendistribusikannya. Ia hadir justru Kredibilitas sebuah lembaga keuangan
karena kebutuhan masyarakat, karena berarti kepercayaan masyarakat kepada
tuntutan perekonomian. Kelangsungan dan lembaga tersebut berkenaan dengan dana
perkembangannya kelak bergantung pada titipan yang mereka amanatkan dan dana
kredibilitas dan profesionalitasnya, bukan pinjaman yang mereka manfaatkan.
karena dana dalam jumlah besar "hasil Kredibilitas lembaga keuangan meliputi
produksinya" sendiri.5 antara lain unsur-unsur:

Kredibilitas dan profesionalitass 1. Kejujuran dalam bertransaksi dengan


memungkinkan sebuah lembaga nasabah;
keuangan baik berupa sebuah bank, 2. Kesediaan untuk berposisi "sama-
perusahaan asuransi, perusahaan leasing, menang" (win-win) dengan nasabah;
perusahaan pengadaian, lembaga 3. Ketaatan dalam mematuhi atau
pembiayaan, lembaga reksadana, pialang memenuhi aspek-aspek legal yang
di bursa efek, perusahaan modal berlaku;
ventura, bahkan koperasi simpan pinjam 4. Keterbukaan dalam
dapat memelihara kepercayaan nasabah menginformasikan kedudukan
atau bahkan masyarakat luas, serta dapat perkembangan lembaga;
beroperasi dengan efisien. Efisiensi 5. Kearifan dalam menangani atau
sebuah lembaga keuangan akan turut menyelesaikan masalah-masalah
dinikmati pula oleh nasabahnya, yang nota khusus;
bene memang menurut efisiensi. Pada 6. Kesehatan struktur permodalan
gilirannya, efisiensi memungkinkan lembaga tersebut; dan
lembaga keuangan yang bersangkutan 7. Perkembangan kinerja
untuk bisnis/usahanya. 6

Kendati merupakan nilai ideal,


5
Dumairy, "Lembaga Keuangan Islam : kredibilitas bukan sesuatu yang sekadar
bersifat fenomenal, yakni cukup tercermin
Problem, Tantangan dan Peluang di Era
Reformasi", Makalah Seminar Problem dan 1997
Tantangan Lembaga Keuangan Syari'ah, FE UMY,

6
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
6
Muhammad, Metodologi Penelitian
Pemikiran Ekonomi Islami, Yogyakarta: Ekonisia
FE U11, 2003.

7
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober

melalui nama-nama besar para tokoh yang bangunan yang mewah, peralatan canggih,
menaungi dan memiliki serta menjalankan atau kalangan pemimpin/manajer yang
sebuah lembaga keuangan. Juga bukan berjas dan karyawan-karyawan berdasi
sesuatu yang hanya bersifat konseptual, serta karyawati-karyawati berblazer.
yakni tersirat dari "dokumen-dokumen di Tampakan tampakan fisik demikian
atas kertas" (visit misi; tujuan; program; seringkali justru menyesatkan.
serta AD/ART) lembaga dimaksud. Profesionalitas lebih tercipta oleh/dan
Kredibilitas sebuah lembaga keuangan tercermin melalui kinerja nyata dari
tercipta - dan terangkat - lebih disebabkan kegiatan dan usaha yang dijalankan.
oleh bukti nyata perjalanan dan
perkembangan lembaga tersebut. Kebutuhan Humanware, Hardware
Profesionalitas ialah suatu nilai praktis dan Software
berwujud kehandalan dalam mengelola Kredibilitas dan profesionalitas
sebuah organisasi dan kecekatan dalam sebuah lembaga keuangan akan terbentuk
menjalankan kegiatan. Lembaga keuangan apabila memiliki tiga perangkat berikut
yang profesional berarti organisasi secara memadai, yaitu:
kelembagaannya terkelola dengan baik
pula. Profesionalitas lembaga keuangan 1. Perangkat-insani (humanware);
meliputi antara lain unsur-unsur: 2. Perangkat-keras (hardware); dan
3. Perangkat-lunak (software).8
1. Kerapian pengelolaan organisasi dan
lembaga yang bersangkutan; Perangkat-insani maksudnya ialah
2. Kesepadanan struktur organisasi orang-orang kalangan dalam lembaga,
dalam kegiatan yang dijalankan; sejak dari pemilik (owners); pimpinan
3. Kepakaran dalam menangani (directors); pengelola (managers) hingga
kegiatan usaha yang dijalankan; pekerja (workers) lapis terbawah.
4. Ketersediaan sistem dalam Perangkat insani sebuah lembaga
mekanisme kerja lembaga; keuangan harus memadai dalam hal
5. Kesigapan dalam menangani dan jumlah (quantity) dan serasi dalam hal
menanggapi nasabah; mutu (quality) serta terpuji dalam
6. Ketersediaan sumber days manusia kepribadian (personality). Perangkat-keras
yang memadai; a. Kepakaran jajaran ialah alat produksi dan perlengkapan fisik
pemimpin dan pengelola lembaga, b. yang menjadi wahana dan sarana serta
Keterampilan para tenaga pelaksana prasarana pelaksanaan kerja/kegiatan
operasional (karyawan), lembaga. Sedangkan perangkat-lunak
7. Ketersediaan sarana dan prasarana meliputi hal-hal non-fisik atau (maya,
pendukung kegiatannya.7 virtual) seperti pembagian bidang kerja;
Profesionalitas tidak cukup diukur prosedur pengambilan keputusan;
atau dilihat hanya berdasarkan 8
Dumairy, "Lembaga Keuangan Islam :
penampilan atau keterampilan fisik seperti Problem, Tantangan dan Peluang di Era
Reformasi", Makalah Seminar Problem dan
7
Muhammad, Metodologi Penelitian Tantangan Lembaga Keuangan Syari'ah, FE UMY,
Pemikiran Ekonomi Islami, Yogyakarta: Ekonisia 1997
FE U11, 2003.

8
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober

wewenang dan tanggung jawab dalam nilai-nilai ajaran Islam dikenal


pejabat/pekerja; proses pelayanan strategi pengembangan SDM yang
nasabah; sistem yang menata dan berlandaskan pada sifat Nabi SAW yaitu
menjalin mekanisme kerja antar bagian, sifat: Siddiq; Tabligh; Amanah;
termasuk perangkat lunak dalam hal-hal Fathonah. Jadi sifat-sifat Nabi tersebut
9

yang berhubungan dengan pekerjaan dapat diturunkan menjadi acuan dalam


komputerial. pengembangan lembaga keuangan
syari'ah, secara baik.
Lembaga keuangan syari'ah harus
dikembangkan berdasarkan nilai-nilai Siddiq yang berarti benar/jujur,
syari'ah dan profesionalitas, maka sumber hendaknya dijadikan visi hidup seorang
daya yang mengembangkannya harus muslim. Hal ini berimplikasi pada
dapat menunjukkan nilai-nilai tersebut efektivitas (mencapai tujuan yang tepat,
dalam aktivitas manajerialnya. Jika hal benar) dan Efisien (melakukan kegiatan
tersebut dapat dilakukan maka dapat dengan benar balk teknik dan metode
mewujudkan manajemen ihsan. Ada tiga yang tidak menyebabkan kemubadziran).
kriteria yang harus dipenuhi agar suatu Amanah yang berarti dapat dipercaya,
manajemen masuk dalam kategori ihsan, harus menjadi misi hidup seorang
yaitu: Pertama, sederhana dalam aturan muslim: bertanggungjawab; dapat
agar tercipta kemudahan (fokus); Kedua, dipercaya, dan kredibilitas. Fathonah
kecepatan dalam pelaksanaan, sehingga berarti cerdas, cerdik, dan bijaksana
memudahkan orang yang membutuhkan hendaknya menjadi strategi hidup seorang
(timely), dan Ketiga, ditangani oleh orang muslim. Tabligh, berarti menyampaikan.
yang profesional (Much. Iwan, 1998). Sifat ini harus menjadi taktik hidup
seorang muslim (seorang muslim harus
Dengan demikian, dapat dikatakan komunikatif; terbuka; transparan). Sifat-
bahwa profesionalitas merupakan kunci
sifat Nabi SAW ini hendaknya dijadikan
utama dalam pengelolaan lembaga proposisi, bahwa: "Segala sesuatu yang
keuangan syari'ah. Apabila semua kriteria
datang dari Allah dan Rasul-Nya pasti
tersebut dipenuhi, insyaAllah setiap benar.10
permasalahan yang terjadi di tengah-tengah
masyarakat akan dapat diselesaikan dengan Relevansi nilai-nilai Siddiq,
mudah, cepat, dan tepat. Hal ini seleras Tabligh, Amanah dan Fathonah dalam
dengan Hadis Nabi: "Bahwa sesungguhnya rangka mendukung pengembangan somber
Allah senang jika salah seorang di antara daya manusia di bidang lembaga keuangan
kamu mengerjakan suatu pekerjaan yang syari'ah, terasa menjadi begitu penting
dilakukan secara profesional" (HR. manakala permasalahan yang terjadi di
Baihaqi). Selanjutnya, Hadis lain bidang perbankan dewasa ini. Dengan
menyatakan, bahwa: "Apabila suatu demikian, bank konsepsi manajemen
urusan diserahkan kepada orang yang 9
Adiwarman A. Karim, Mikro Ekonomi
bukan ahlinya, maka tunggulah seat Islami, Jakarta: IIIT, 2002.
kehancurannya." 10
Adiwarman A. Karim, Mikro Ekonomi
Islami, Jakarta: IIIT, 2002.
Selain masalah profesionalisme,

9
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober

modern maupun nilai-nilai yang menjaga kepentingan stakeholders.11


terkandung dalam konsepsi manajemen Upaya membangun SDM lembaga
Islami, memiliki banyak kesamaan, yaitu keuangan syari'ah yang ihsan, atau SDM
hendaknya setiap pekerjaan dikerjakan Tipe C di masa yang akan datang adalah
oleh prang-prang yang memang tugas yang sangat berat. Tugas ini
profesional dalam bidangnya, tanpa seharusnya dilakukan bersama, baik oleh
kecuali SDM bidang lembaga keuangan pemerintah maupun oleh kalangan profesi
syari'ah. Terlebih lagi, bahwa SDM yang para pelaku bisnis lembaga keuangan
dibutuhkan oleh lembaga keuangan syari'ah syari'ah, serta dunia pendidikan. Dengan
adalah sosok SDM yang memiliki demikian, dunia pendidikan harus ikut
kapabilitas dalam bidang ekonomi berperan aktif dan proaktif dalam
dipadukan dengan kapabilitas syari'ah. membentuk dan menyediakan SDM yang
Dengan demikian dapat dikatakan, berkualifikasi ihsan atau Tipe C tersebut.
bahwa secara ideal, lembaga keuangan Pertanyaan berikutnya adalah apa
syari'ah ke depan akan sangat sebenarnya pelajaran yang ditarik untuk
membutuhkan sumber daya manusia menentukan langkah-langkah menjadi
yang ihsan, yaitu: SDM Lembaga Keuangan Syari'ah yang
a. Bagi pemegang saham/investor, memenuhi kualifikasi di masa mendatang?
diperlukan sikap dan perilaku yang Dengan memahami simpul-simpul
fokus dalam memahami dan permasalahan lembaga keuangan syari'ah
menetapkan pilihan pada lembaga yang terjadi dewasa ini dan kebijakan-
keuangan syari'ah, termasuk jenis kebijakan yang telah diambil pemerintah
banknya, mengerti akan waktu yang serta perkiraan konfigurasi lembaga
tepat untuk menginvestasikan keuangan syari'ah masa datang, upaya
dan/atau menambah modal di lembaga pengelolaan SDM yang dipergunakan
keuangan syari'ah serta profesional untuk memenuhi kualifikasi yang ihsan,
dalam memahami Batas-Batas bank paling tidak perlu difokuskan pada empat
wewenang dan hal, yaitu:
kewajiban/tanggungjawabnya sebagai
pemilik modal. 1. Masalah peningkatan pemahaman
b. Bagi pengelola lembaga keuangan tentang sistem lembaga keuangan
syari'ah adalah fokus dalam syari'ah, meliputi:
menyesuaikan perkembangan a. Aspek Mikro, yaitu lembaga
lingkungan dan pasar yang keuangan syari'ah sebagai
mempengaruhi roda usaha lembaga individu/ lembaga usaha bisnis.
keuangan syari'ah, menghargai waktu Hal ini meliputi masalah-masalah
sebagai unsur pelayanan jasa teknis manajemen dan produksi jasa
lembaga keuangan syari'ah serta lembaga keuangan syari'ah;
mempunyai kemampuan teknis ke- b. Aspek Makro, yaitu perbankan
lembaga keuangan syari'ah yang sebagai suatu sistem yang sangat
strategist
tinggi dan komitmen moral etis dalam

1
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
11
Ibid

1
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober

tengarai lebih banyak terjadi pada level


menentukan stabilitas ketahanan
ekonomi negara, yang cakupannya
meliputi: Moneter, Pengawasan,
Hukum LKS, LKS Nasional dan
Internasional.
2. Peningkatan pemahaman dan penerapan
konsep-konsep syari'ah dalam
pengembangan produk, landasan moral
agamis, dan etika bisnis Islami.
3. Peningkatan pemahaman stakeholders
bagi usaha lembaga keuangan syarilah
sehingga dicapai integritas dan
komitmen yang tinggi.
4. Peningkatan pendidikan teknis
individual enterpreneurship, leadership,
dan managerialship.
Jika empat hal tersebut ada celah
yang dapat ditangkap oleh Perguruan Tinggi,
dalam menyediakan "konsumsi" pendidikan
yang dapat mengisi kebutuhan-kebutuhan
tuntutan kualifikasi tersebut di atas, maka
konstruksi kurikulum perlu menjadi kajian
yang serius. Sehingga mampu melahirkan
sosok lulusan yang dapat memenuhi
kriteria-kriteria tersebut.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan


bahwa keberadaan lembaga keuangan
syari'ah dalam kancah persaingan global ke
dapan sangat ditentukan oleh siapa yang
mengelolanya. Hal ini berarti peran SDM
memiliki posisi sentral dalam
perkembangannya. Dari uraian di atas,
dapat disimpulkan bahwa permasalahan
lembaga keuangan syari'ah ke depan masih
terus perlu penguapayaan yang maksimal,
agar mampu bersaing dengan lembaga
keuangan lainnya. Di sisi lain lembaga
keuangan syari'ah harus memberikan
sesuatu yang lain yang tidak diberikan oleh
lembaga keuangan lainnya.

Permasalahan di bidang somber daya


manusia lembaga keuangan syari'ah di

1
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
manajerial dengan berbagai indikasinya,
yang semuanya itu mengarah pada
lemahnya profesionalisme dalam
memahami hakekat lembaga keuangan
syari'ah sebagai lembaga kepercayaan yang
bekerja atas dasar dana masyarakat yang
dititipkan serta kurangnya pemahaman
moral dan etika bisnis Islami.

Upaya mempersiapkan kualifikasi


SDM lembaga keuangan syari'ah di masa
depan, terutama diarahkan kepada upaya
peningkatan profesionalisme yang tidak
hanya berkaitan dengan masalah keahlian
dan keterampilan saja, namun yang jauh
lebih penting adalah menyangkut
komitmen moral dan etika bisnis yang
mendalam atas profesi yang dijalankannya.
Pemahaman dan perwujudan tidak nyata
dari nilai-nilai moral agamis merupakann
persyarakat mutlak bagi pelaku lembaga
keuangan syari'ah masa depan.

Dengan memahami simpul-simpul


permasalahan yang terjadi dan kebijakan-
kebijakan yang telah dilakukan, dalam
rangka mewujudkan kualitas SDM
lembaga keuangan syari'ah, perlu
difokuskan pada upaya-upaya yang
mengarah pada peningkatan pemahaman
aspek-aspek yang terkait, yaitu pemegang
saham/pemilik, serta pengelola/ pengurus
lembaga keuangan.

Tantangan dan sekaligus peluang


besar yang memerlukan perjuangan dengan
nilai ibadah yang tinggi, perlu secara terus
menerus dilakukan oleh kalangan
lembaga keuangan dan pendidikan
syari'ah dalam rangka menumbuhkan
sumber daya manusia lembaga keuangan
syari;ah yang ihsan, guna memantapkan
pengembangan usaha lembaga keuangan
syari'ah untuk dapat mengatasi
persaingan

1
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober

dalam lingkungan mekanisme pasar, balk


nasional maupun global.12 yang dimaksud adalah pimpinan lembaga
keuangan Syari’ah Bengkulu baik bank
METODE PENELITIAN maupun non bank Bengkulu.

A. Jenis Penelitian Data yang dibutuhkan dalam


Adapun jenis yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui pimpinan
penelitian ini adalah jenis kualitatif. Yang atau staf HRD lembaga keuangan Syari’ah
dimaksud dengan jenis kualitatif dalam baik bank maupun non bank. Apabila ada
penelitian ini adalah salah satu jenis data yang belum jelas atau membutuhkan
penelitian yang bertujuan untuk kejelasan yang lebih rinci dan lebih akurat,
mendeskripsikan secara apa adanya, maka peneliti akan mengulang kembali
sistematis faktual, sesuai dengan apa untuk memperoleh kejelasan mengenai
adanya, atau mencoba menggambarkan informasi yang di dapat. Teknik pemilihan
fenomena secara detail. Arikunto informan di atas, di kenal dengan teknik
menyatakan bahwa penelitian deskriptif Snowball sampling.
merupakan penelitian yang dimaksud untuk
Snowball sampling ini merupakan
mengumpulkan informasi mengenai status
teknik penarikan sample, pola ini di awali
suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala
dengan sample pertama. Sample berikutnya
menurut apa adanya pada saat dilaksanakan
13 di tentukan berdasarkan informasi sample
penelitian.
pertama dan demikian seterusnya. Dengan
Berdasarkan uraian di atas dan juga
penarikan sample bola salju, peneliti teoritis
hasil survey awal yang telah dilaksanakan,
akan menghadapi jumlah sample yang tak
maka penulis ingin meneliti secara lebih
terhingga, beberapa besar sample yang
mendalam mengenai “Faktor-faktor yang
ideal, karenanya sepenuhnya di tentukan
mempengaruhi kepercayaan lembaga
oleh peneliti dengan anggapan bahwa
keuangan syari’ah Bengkulu terhadap
jumlah sample itu memadai. 15
alumni Prodi. Ekonomi Islam dan
Muamalah IAIN Bengkulu dalam Atas dasar konsep di atas, maka
rekruitment tenaga kerja. dalam penelitian ini tidak akan di tentukan
1. Subjek Penelitian dengan banyaknya jumlah sample yang
Penelitian ini adalah penelitian terlibat, akan tetapi banyak sample yang
kualitatif, karena sifatnya kualitatif maka akan di tentukan oleh tingkat kebutuhan
diperlukan subjek penelitian. Subjek dalam perolehan data dan kedalaman data
penelitian adalah benda, hal, atau orang yang di peroleh. Oleh sebab itu informan
tempat data untuk variabel yang yang di pilih di harapkan informan yang
dipermasalahkan .14 Dalam penelitian ini benar-benar yang sudah paham dengan
penelitian ini.
12
Ibid
Suharsimi Arikunto,
13
Manajemen B. Sumber Data.
Penelitian, Rineka Cipta,Jakarta; 1998. Hal.182
14
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta,Jakarta; 15
Sudarwan Damin. Metodologi Penelitian
1998. Hal. 121 Untuk Ilmu-Ilmu Perilaku, Bumi Aksara, Jakarta:
2002, Hal. 98

1
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober

Adapun sumber data yang digunakan sebagai pemberi informasi atau yang
dalam penulisan ini adalah sumber data memberikan jawaban atas pertanyaan
primer dan sumber data sekunder. yang diajukan tersebut”.18 Metode
wawancara adalah suatu metode
1. Data Primer, yang menjadi sumber
pengumpulan data dengan jalan
data primer dalam penelitian ini
wawancara yaitu mendapatkan
adalah data yang diperoleh secara
informasi dengan cara bertanya
langsung mengenai hal- hal yang
langsung dengan responden.
berkaitan dengan penelitian ini yaitu
Wawancara yang digunakan dalam
dari pimpinan atau bagian HRD
penelitian ini adalah wawancara
lembaga keuangan Syari’ah Bengkulu
terstruktur. Wawancara terstruktur
baik bank maupun non bank.
merupakan “wawancara yang
2. Data Sekunder, sumber data sekunder
pewawancaranya menetapkan sendiri
dalam penelitian ini adalah sumber
masalah dan pertanyaan yang akan
data yang mendukung berupa
disajikan, sama untuk setiap subyek
dokumentasi.16 Yang berasal dari penelitian”.19
buku-buku atau dokumen-dokumen Supaya data yang diperoleh dalam
yang berkaitan dengan penelitian ini. penelitian ini sesuai dengan
C. Teknik Pengumpulan Data harapan maka langkah yang ditempuh
Untuk mendapatkan dan menghimpun dalam mengadakan wawancara
data di lapangan peneliti menggunakan (interview) adalah :
beberapa tekhnik pengumpulan data, yaitu: 1. Mempersiapkan hal-hal yang akan
a. Observasi, merupakan teknik diungkap. Peneliti mencari
pengumpulan data dengan cara informasi dari berbagai sumber
pengamatan secara langsung ataupun mengenai faktor-faktor yang
tidak langsung terhadap objek mempengaruhi kepercayaan Lembaga
penelitian.17 Dalam hal ini yang keuangan Syari’ah Bengkulu terhadap
menjadi objek penelitian adalah alumni Prodi Ekonomi Syari’ah dan
pimpinan lembaga keuangan syari’ah Prodi Muamalah dalam rekruitmen
baik bank maupun non bank di kota tenaga kerja.
Bengkulu. 2. Menciptakan hubungan yang baik
b. Wawancara, dalam proses wawancara dengan subyek penelitian yang
ada dua pihak yang menempati akan diwawancarai, melakukan
kedudukan yang berbeda yaitu pendekatan personal, serta
“pewawancara (interviewer) sebagai menciptakan rasa nyaman dengan
pengejar informasi atau yang menerima apapun keadaan yang ada
mengajukan pertanyaan dan pihak pada diri subyek penelitian.
yang diwawancarai (interviewee)
18
Kartini Kartono, Pengantar
16
Sanapiah faisal, Metodolgi penelitian Metodologi Riset Sosial. Cetakan VII Mandar,
Pendidikan, Usaha Nasional, Jakarta,2004 Bandung: 1996, Hal. 187.
17
Ibid, Hal. 51 19
Moleong, Op. Cit., Hal. 128.

1
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober

3. Peneliti menyampaikan maksud HASIL DAN PEMBAHASAN


adanya wawancara dan membentuk
kepercayaan bahwa apapun yang Analisis Faktor-faktor yang
peneliti lakukan terhadap subyek Mempengaruhi Kepercayaan Lembaga
adalah untuk kebaikan bersama. Keuangan Syari’ah Bengkulu terhadap
4. Peneliti menyiapkan alat berupa tape Alumni Jurusan Ekonomi Islam IAIN
recorder untuk menyimpan Bengkulu
hasil wawancara peneliti terhadap 1. Deskripsi Jurusan Ekonomi Islam.
responden.
5. Mencatat dengan segera hasil yang Menurut Penulis ada beberapa
diperoleh. Setiap hal yang universitas penggagas munculnya Jurusan
ditanyakan langsung dicatat Ekonomi Islam di Indonesia, tujuannya
dilembaran kertas-kertas menghindari menjadikan Jurusan Ekonomi Islam
kelupaan. sebagaimana fungsinya sebagai tolak ukur
Sebelum wawancara dilakukan atau pusat perkembangan ilmu ekonomi,
peneliti membuat instrumen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
wawancara dengan tujuan agar Airlangga merespon perkembangan
wawancara yang dilakukan terarah ekonomi Islam dengan mendirikan
dan mendapatkan informasi yang Departemen Ekonomi Islam yang
runtut dan akurat merupakan departemen ekonomi Islam dan
jurusan ekonomi Islam (S1) pertama di
c. Dokumentasi, merupakan kumpulan Indonesia.
data verbal, yang berbentuk tulisan.
Adapun metode ini adalah mencari Program Studi Ekonomi Islam
data mengenai hal-hal dan perihal berawal dari sebuah konsentrasi keilmuan
yang berupa catatan, transkrip, buku, yang menginduk pada Departemen Ilmu
surat kabar, majalah dan sebagainya.20 Ekonomi. Kemudian pada tahun 2006/2007
D. Teknik Analisa Data berubah menjadi Minat Studi Ekonomi
Tehnik analisa data yang dilakukan Islam, dan akhirnya pada tahun 2007/2008
adalah melalui metode deskriptif analitik, ditetapkan menjadi Program Studi Ekonomi
yaitu mendeskripsikan semua data yang Islam. Data pada Tri Semester-3 (tahun
penulis dapatkan baik dari hasil wawancara 2006), saat berdirinya Minat Studi Ekonomi
maupun data-data lainnya, kemudian Islam, jumlah mahasiswa sebanyak 23
menganalisanya dan mengambil orang.
kesimpulan dari data-data yang bersifat
Proses rekrutmen mahasiswa tersebut
umum kemudian menyimpulkan pada
berasal dari pindahan atau mahasiswa yang
kesimpulan yang khusus, atau berpikir
alih jalur dari tiga Program studi di Fakultas
melalui metode deduktif.21
Ekonomi dan Bisnis Unair ke Minat Studi
Islam. Pada tahun 2007/2008 tersebut
20
Arikunto, op. Cit. Hal.188 Departemen Ekonomi Syariah mulai
menerima mahasiswa baru melalui jalur
21
Komarudin, Kamus Istilah Skripsi dan
Tesis, Angkasa, Bandung: 1995, Hal. 29
PMDK. Dan pada tahun 2010 mulai

1
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober

menerima mahasiswa dari jalur PMDK dan di Fakultas Syari’ah dan Hukum seperti
SNPTN. yang terjadi di UIN Jakarta.

Pada tahun 2007/2008 (Tri Semester- Kajian Muamalat ini telah dimulai
2) Departemen Ekonomi Syariah menerima sejak tahun 1975 yaitu dengan dibukanya
mahasiswa baru sejumlah 67 orang melalui Qismul Mu’amalat (Jurusan Muamalat) di
jalur PMDK umum dan prestasi. Sebagai samping Qismul Qadha’ (Jurusan Peradilan
sebuah konsentrasi baru dalam sebuah ilmu Agama). Pada tahun 1985 Jurusan ini
ekonomi, respon masyarakat cukup baik. dikembangkan kajiannya dengan
Hal ini terbukti peminat Program Studi menambahkan kajian pidana di dalamnya,
Ekonomi Islam pada Departemen Ekonomi sehingga berubah nomenklaturnya menjadi
Syariah sangat banyak, yang dapat dilihat Perdata dan Pidana Islam.
dari jumlah peminat yang mengikuti seleksi
melalui jalur PMDK. Pada tahun 2007/2008 Seiring dengan berkembangnya
jumlah calon peminat yang ikut seleksi kajian ekonomi Islam dan kelembagaan
sebanyak 784 orang dengan tingkat perbankan syariah pada tahunh 1990-an,
keketatan 1:12,04. terutama dengan berdirinya Bank Muamalat
Indonesia pada tahun 1992, Rektor IAIN
Tahun 2007/2008 menjadi Syarif Hidayatullah Jakarta meminta
“milestone” bagi Departemen Ekonomi Fakultas Syariah untuk membuka jurusan
Syariah untuk mengembangkan diri. Sesuai Muamalah, sehingga Jurusan Perdata dan
dengan daya tampung dan tingkat Pidana Islam (PPI) dikembangkan dengan
keketatan, maka persaingan calon memisahkan antara kajian aspek perdata
mahasiswa peminat Program Studi dan pidana, aspek perdata dikembangkan
Ekonomi Islam maupun jumlah yang lulus menjadi Jurusan Muamalat. Sedangkan
seleksi masih terbatas. Selanjutnya pada aspek Pidana dikembangkan dengan
tahun 2008/2009 (TriSemester-1) jumlah menambahkan satu bidang keilmuan
peminat sebanyak 1005 dengan jumlah syariah yang lain, Siyasah Syari’yah
penerimaan sebanyak 84 orang, meningkat (Ketatanegaran Islam), sehingga menjadi
sebesar 28% dari tahun sebelumnya. Jurusan Jinayah Siyasah (JS).

Pada tahun 2009/2010 jumlah Pada tahun 1999, Direktorat Binbaga


peminat meningkat lebih banyak, yaitu 75% Islam Departemen Agama RI melakukan
atau berjumlah sebesar 1789 orang. Dari penataan perizinan Jurusan/Program Studi
jumlah tersebut, sebanyak 100 orang lulus di IAIN dan Sekolah Tinggi Agama Islam
seleksi, sedangkan yang mendaftar ulang pada umumnya. Atas dasar kebijakan
pada Departemen Ekonomi Syariah adalah tersebut, dikeluarkan SK Dirjen Binbaga
sebanyak 98 orang.22 Sedangkan Islam Depag RI Nomor: E/48/99 dengan
dilingkungan PTAIN Jur/Prodi Ekonomi istilah “SK pemutihan”. Berdasarkan SK
Islam berasal dari embrio kajian Muamalat Dirjen yang dikeluarkan pada tanggal 25
Pebruari 1999 tersebut, nomenklatur yang
digunakan untuk Jurusan Muamalat adalah
http://syariah.feb.unair.ac.id/?page_i
22

d=8 Jurusan Muamalat (Ekonomi&Perbankan


Islam).

1
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober

Sejak tahun 1999 tersebut Fakultas Pada saat konversi IAIN menjadi UIN
Syariah banyak melakukan restrukturisasi tahun 2002, Jurusan Muamalah dengan 2
kurikulum Jurusan Muamalat yang Program studi tersebut tetap dipertahankan
sebelumnya berorientasi pada kajian aspek dan dikuatkan kembali dengan SK Rektor
hukum ekonomi menjadi kajian aspek Nomor 77 Tahun 2005. Pada tahun 2005
teknis perbankan syariah. Perubahan ini akhir, seiring dengan tuntutan akreditasi
juga didorong oleh tuntutan pasar karena yang berbasis program studi, pembantu
semakin berkembangnya perbankan syariah Rektor Bidang Kerjasama, Prof. Dr. Suwito
pasca Reformasi 1998 di Indonesia, (Konsultan Akreditasi), meminta agar
sementara SDM yang memiliki latar dalam akreditasi tersebut dua Program
belakang keilmuan perbankan syariah Studi, Perbankan Syariah dan
masih sangat-sangat minim. Takaful/Asuransi Syariah disatukan
menjadi program studi Muamalat yang di
Perkembangan selanjutnya, kajian
dalamnya memiliki dua konsentrasi
Ekonomi dan Perbankan Islam di Fakultas
Perbankan Syariah dan Asuransi Syariah.
Syariah dan hukum terus dilakukan
pembenahan dari berbagai macam aspek; Setelah dilakukan akreditasi,
baik kurikulum dan silabus; buku-buku Berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi
referensi; dosen pengampu mata Nasional Perguruan Tinggi Departemen
kuliah; termasuk juga sarana dan prasarana Pendidikan Nasional Republik Indonesia
penunjang lainnya. Sehingga, pada saat Nomor:08815/Ak-X-S1-
akreditasi untuk pertama kalinya tahun 007/IAHQUM/VI/2006, program studi ini
2000 Prodi Muamalat berubah nomenklaturnya menjadi Jurusan
(Ekonomi&Perbankan Islam) Muamalat dengan Nilai Akreditasi
mendapatkan predikat nilai B (564) : A (Nilai: 390). Meskipun nama Program
berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi studi ini Muamalat, tetapi dalam kurikulum
Nasional Perguruan Tinggi Departemen tetap memfokuskan pada kajian bidang
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Perbankan Syariah dan Asuransi Syariah
Nomor:0015/BAN-PT/Ak-IV/VII/2000. sebagai konsentrasinya.

Pada tahun 2000, pertumbuhan Pada tahun 2007, Rektor UIN Jakarta
lembaga keuangan syariah di Indonesia berdasarkan SK Dirjen kelembagaan Islam
semakin pesat, diantaranya adalah meminta semua Program studi di
tumbuhnya industri Asuransi Syariah. Lingkungan UIN agar mengajukan
Merespon kebutuhan SDM asuransi Syariah Perpanjangan Izin Operasional sebagai Pra
tersebut Fakultas Syariah mengusulkan Syarat Akraeditasi. Merespon izin tersebut
pembukaan Asuransi Syariah/takaful Prodi Muamalat yang pada saat itu telah
kepada Rektor IAIN Jakarta. Berdasarkan memiliki tiga konsentrasi; Perbankan
SK Rektor Nomor 30 Tahun 2000, Jurusan Syariah, Asuransi Syariah, dan manajemen
Muamalah dikembangkan menjadi dua zakat dan wakaf mengajukan izin
program Studi, yaitu Program Studi operasional dengan menggunakan
Perbankan Syariah dan Program studi nomenklatur sesuai dengan SK akreditasi
Takaful/Asuransi Syariah. Nomor: 08815/Ak-X-S1-

1
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober

007/IAHQUM/VI/2006, yaitu Program lingkungan UIN Jakarta, maka berdasarkan


studi Muamalat. Keputusan Rektor UIN Jakarta Nomor:
Un.01/R/HK.005/203/2014 tentang
Untuk membedakan istilah muamalat
Restrukturisasi Program studi Muamalat
yaitu bisa berarti hukum bisnis syariah dan (Ekonomi Islam) pada Fakultas Syariah dan
ekonomi Islam, maka setelah kata prodi
Hukum ke dalam kajian Program studi
muamalat diberi penjelasan “ekonomi Perbankan Syariah dan ekonomi Syariah
Islam”, sehingga digunakan nomenklatur
Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)
Program Studi Muamalat (Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prodi
Islam). Akhirnya Perpanjangan Izin
Muamalat (Ekonomi Islam) dipindah dari
Penyelenggaraan Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum ke fakultas
(Ekonomi Islam) disetujui berdasarkan
Ekonomi dan Bisnis.
surat Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Islam Departemen Agama Oleh karena itu, mulai Tahun
Republik Indonesia Nomor: Dj.I/2002 akademik 2014-2015 Program Studi
Tahun 2008 Tentang Perpanjangan Izin Ekonomi Syariah di fakultas Syariah dan
Penyelenggaraan Program Studi Pada Hukum berubah menjadi Program Studi
Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri, Hukum Ekonomi Syariah (Muamalat)
tanggal 20 Juni 2008. dengan gelar kesarjanaan "Sarjana
Syariah (S.Sy)". Sementara, untuk
Pada saat pengajuan akreditasi tahun
angkatan sebelum tahun akademik 2014-
2010, penggunaan nomenklatur Program 2015 tetap menyelesaikan studi di FSH
Studi Muamalat (Ekonomi Islam) tersebut
dengan 3 alternatif konsentrasi sesuai
tetap digunakan sehingga berdasarkan pilihan; yaitu Perbankan Syariah, Asuransi
Keputusan Badan Akreditasi Nasional
Syariah, atau manajemen zakat dan wakaf,
Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan dengan gelar kesarjanaan "Sarjana
Nasional Republik Indonesia Nomor:
Ekonomi Syariah (S.E.Sy)".23
023/BAN-PT/AK-XIV/SI/VIII/2011, Prodi
ini tetap menggunakan 2. Deskripsi Jurusan Ekonomi Islam
nomenklatur Program Studi Muamalat IAIN Bengkulu
(Ekonomi Islam) dengan nilai A (375). Sedangkan di IAIN Bengkulu sendiri
Program Studi Ekonomi Islam
Meskipun berdasarkan hasil
mendapatkan izin operasional pada bulan
akreditasi ini nomenklaturnya
November 2007. Tahun akademik 2008-
menggunakan istilah Program Studi
2009 IAIN Bengkulu yang pada saat itu
Muamalat (Ekonomi Islam) tetapi dalam
masih berstatus STAIN Bengkulu. Prodi
Praktik kurikulumnya tetap focus pada tiga
Ekonomi Islam pada saat itu berada di
aspek kajian yang menjadi
bawah naungan Jurusan Syari’ah Sekolah
konsentrasi/peminatannya, yaitu Perbankan
Tinggi Agama Islam Negeri Bengkulu,
Syariah, Asuransi Syariah, dan manajemen
pada awal operasionalisasinya program
zakat dan wakaf. Bahkan, Nomor Induk
mahasiswanya pun dibedakan sejak awal 23
http://muamalat.fsh.uinjkt.ac.id/inde
masuk antara ketiga konsentrasi tersebut.
x.php/2012-01-19-08-37-11
Seiring dengan penataan program studi di

1
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober

studi ini menerima sebanyak 21 orang Perbankan syari’ah juga tak kala diminati
mahasiswa. oleh masyarakat. Hal ini dibuktiksn dengan
Setelah berjalan beberapa tahun jumlah mahasiswa yang meningkat drastis
animo masyarakat terhadap program studi dari angkatan pertama dan angkatan
ini semakin meningkat, hal ini didukung kedua.24
oleh perkembangan lembaga keuangan 3. Lembaga Keuangan Syari’ah
syari’ah yang semakin berkembang dan Bengkulu
kebutuhan akan sumber daya manusia Yang penulis maksud dengan
dalam bidang ekonomi Islam juga semakin lembaga keuangan syari’ah Bengkulu
meningkat. Pada tahun 2010 prodi ekonomi dalam penelitian ini adalah seluruh lembaga
Islam divisitasi pertama oleh BAN-PT, dan keuangan syari’ah yang ada di Bengkulu
pada tahun 2015 visitasi ke 2 akan baik bank maupun non bank, dalam hal ini
dilakukan kembali oleh BAN-PT. penulis mengambil beberapa sampel
Sejak November 2012 STAIN lembaga keuangan Syari’ah yang penulis
Bengkulu mengalami alih status menjadi ambil datanya melalui wawancara dan
IAIN Bengkulu, hal ini berpengaruh kepada dokumentasi di antaranya adalah BNI
struktur organisasi dan tata kelola IAIN Syari’ah Bengkulu, Bank Muamalat
Bengkulu, program studi Ekonomi Islam Indonesia Bengkulu, Bank Syari’ah
berubah menjadi Jurusan Ekonomi Islam Mandiri Bengkulu, BPRS Adam Bengkulu,
yang mempunyai 2 Program Studi yaitu BPRS Muamalat Harkat Bengkulu, BPRS
program studi Ekonomi Syari’ah dan Safir Bengkulu, Asuransi Syari’ah
Program studi Perbankan Syari’ah, karena Bengkulu, BMT Al Amal Bengkulu, BMT
menyesuaikan dengan nomenklatur Pandan Madani Bengkulu.
program studi yang berada di bawah Dalam operasionalisasi lembaga
Kementrian Agama. Alih status ini pun tak keuangan baik bank maupun non bank ada
kala penting bagi perkembangan program beberapa kebutuhan pokok yang harus di
studi Ekonomi Syari’ah. miliki oleh lembaga agar seluruh
Setelah alih status animo masyarakat operasionalisasinya berjalan dengan lancar,
terhadap IAIN Bengkulu semakin diantaranya adalah:
meningkat dan juga terhadap prodi ekonomi a. Kebutuhan perangkat insani atau
syari’ah. Saat ini prodi Ekonomi Syari’ah Humanware
telah meluluskan 3 (tiga) angkatan dan b. Perangkat Keras atau Hardware
sebagian alumninya sudah bekerja di c. Perangkat Lunak atau Software
beberapa instansi negeri dan swasta d. Perangkat Insani atau Humanware
termasuk lembaga keuangan syari’ah baik adalah orang-orang atau kalangan
bank maupun non bank, dengan jumlah dalam lembaga, dari pemilik owners
mahasiswa Prodi Ekonomi Syari’ah yaitu pimpinan (direktur), pengelola
seluruhnya adalah 505 orang mahasiswa. (manajer) dan pekerja sampai lapisan
Di samping itu ada juga mahasiswa Prodi terbawah. Perangkat insani dalam
Perbankan Syari’ah angkatan pertama yang suatu lembaga keuangan harus
baru berada pada semester V (lima) sesuai
dengan izin Program studi ini yang baru 24
Data dari Evaluasi Program Studi
keluar pada tahun 2012. Program studi Ekonomi Syari’ah dan Perbankan Syari’ah Tahun
2012-2013.

2
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober

memadai dalam hal jumlah (quantity) Upaya pengelolaan Sumber Daya


dan serasi dalam hal mutu Manusia yang dipergunakan untuk
(quality)serta terpuji dalam hal memenuhi klasifikasi yang ihsan, paling
kepribadian (personality). tidak perlu difokuskan pada empat hal,
Perangkat keras adalah alat produksi yaitu:
dan perlengkapan fisik yang menjadi 1. Masalah peningkatan pemahaman
wahana dan sarana serta prasarana tentang sistem lembaga keuangan
pelaksanaan kerja/ kegiatan lembaga, syari’ah , meliputi: Aspek Mikro,
sedangkan perangkat lunak meliputi hal-hal yaitu lembaga keuangan syari’ah
non fisik atau maya (virtual) seperti sebagai individu/lembaga usaha
pembagian bidang kerja, prosedur bisnis. Dan yang kedua adalah aspek
pengambilan keputusan, wewenang dan Makro, yaitu perbankan sebagai suatu
tanggung jawab pejabat/pekerja, proses sistem yang sangat strategis
pelayanan nasabah, sistem yang menata dan menentukan stabilitas ketahanan
menjalin mekanisme kerja antar bagian, ekonomi negara, yang cakupannya
termasuk perangkat lunak dalam hal-hal meliputi, moneter, pengawasan,
yang berhubungan dengan pekerjaan hukum LKS, LKS nasional dan
komputerial. Internasional.
Lembaga keuangan syari’ah harus 2. Peningkatan pemahaman dan
dikembangkan berdasarkan nilai-nilai penerapan konsep-konsep syari’ah
syari’ah dan profesionalitas, maka sumber dalam pengembangan produk,
daya yang mengembangkannya harus dapat landasan moral agamis dan etika
menunjukkan nilai-nilai tersebut dalam bisnis Islami
aktivitas manejerialnya. Jika hal itu dapat 3. Peningkatan pemahaman stakeholders
dilakukan maka dapat mewujudkan bagi usaha lembaga keuangan
manajemen ihsan. Ada tiga kriteria yang syari’ah sehingga dicapai intergritas
harus dipenuhi agar suatu manajemen dan komitmen yang tinggi
masuk dalam kategori ihsan, yaitu: 4. Peningkatan pendidikan teknis
Pertama: sederhana dalam aturan agar individual enterpreneurship,
tercipta kemudahan (fokus), kedua: leadership dan Mangerial.
kecepatan dalam pelaksanaan, sehingga Jika empat hal tersebut ada celah
memudahkan orang yang membutuhkan yang dapat ditangkap oleh perguruan tinggi,
(timely) dan ketiga: ditangani oleh orang dalam menyediakan “konsumsi” pendidikan
yang profesional. yang dapat mengisi kebutuhan-kebutuhan
Selain masalah profesionalitas, dalam tersebut di atas, maka konstruksi kurikulum
nilai-nilai ajaran Islam dikenal strategi perlu menjadi kajian yang serius. Sehingga
pengembangan Sumber Daya Manusia yang mampu melahirkan sosok lulusan yang
berlandaskan kepada sifat-sifat Rasulullah dapat memenuhi kriteria-kriteria tersebut.
yaitu: Sidiiq, amanah, tabligh dan fathonah. Beberapa kriteria di atas sependapat
Dari sifat-sifat nabi tersebut dapat dengan beberapa perwakilan lembaga
diturunkan sebagai acuan dalam keuangan syari’ah yang penulis wawancarai
pengembangan lembaga keuangan syari’ah mengenai kriteria sumber daya insani yang
secara baik. diharapkan dilembaga keuangan Syari’ah

2
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober

baik bank maupun non bank di kota pegawai adalah landasan moral
Bengkulu, diantaranya wawancara penulis agamis dan etika bisnis Islami.
tentang Profil ideal sumber daya insani 3. Peningkatan pemahaman stakeholders
lembaga keuangan syari’ah, menurut kepala bagi usaha lembaga keuangan
cabang Bank Muamalat Indonesia syari’ah sehingga dicapai intergritas
Bengkulu kriteria utama dari seorang calon dan komitmen yang tinggi. Pada
pelamar adalah: bagian ini bank Muamalat Indonesia
1. Penguasaan nilai-nilai keIslaman, menyetujui bahwa komitmen yang
dalam penguasaan nilai-nilai tinggi sangat diperlukan bagi calon
keIslaman ini juga meliputi pegawainya.
pemahaman tentang sistem lembaga 4. Peningkatan pendidikan teknis
keuangan syari’ah , meliputi: Masalah individual enterpreneurship,
ilmu ekonomi baik Aspek Mikro, leadership dan Managerial. Pada
yaitu lembaga keuangan syari’ah bagian keempat ini Bank Muamalat
sebagai individu/lembaga usaha Indonesia mengutamakan
bisnis. Dan yang kedua adalah aspek kemampuan pemanfaatan
Makro, yaitu perbankan sebagai suatu kemampuan tehnik, leadership dan
sistem yang sangat strategis managerial calon pegawai.
menentukan stabilitas ketahanan Seacara garis besar ada beberapa hal
ekonomi negara, yang cakupannya yang menjadi kriteria calon pegawai bank
meliputi, moneter, pengawasan, Mumalat Indonesia yaitu:
hukum LKS, LKS nasional dan 1. Etika dan akhlak
Internasional. Akan tetapi Bank 2. Profesionalitas
Muamalat menekankan bahwa 3. Semangat dan Kemauan yang Tinggi
pemahaman tentang nilai-nilai 4. Performance dan attitude (misalnya
keIslaman lebih diutamakan cara berpakaian)
sedangkan untuk pemahaman Bank Muamalat mengutamakan nilai-
mengenai ilmu ekonomi bisa nilai syari’ah karena pemahaman calon
dipelajari kemudian pegawai dengan pengetahuan kesyari’ahan
2. Peningkatan pemahaman dan dan keIslaman sebagai modal utama bagi
penerapan konsep-konsep syari’ah seorang calon pegawai lembaga keuangan
dalam pengembangan produk, Untuk syari’ah dalam menjalankan tugas nantinya.
bagian yang kedua ini juga tidak Etika dan akhlak adalah pondasi utama bagi
diutamakan karena pengenalan nilai kejujuran seseorang sebagai mana
tentang akad-akad di Perbankan sifat-sifat wajib bagi Rasul. Profesional,
syari’ah akan diberikan pada saat seorang pegawai yang profesional akan
training yaitu dengan cara learning by selalu bertanggung jawab dan berusaha
doing, apalagi khusus untuk pegawai memanfaat apa yang ada pada dirinya dan
Bank Muamalat Indonesia seminggu selalu mempunyai ide-ide kreatif dalam
sekali yaitu setiap hari jumat selalu melaksanakan kewajibannya, kemauan dan
diadakan tes bagi para pegawai secara semangat yang tinggi merupakan dasar dari
serentak di seluruh Indonesia, yang suatu keseriusan dalam bekerja.
lebih dilihat dari seorang calon

2
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober

Dalam rekruitment tenaga kerja Bank langsung lamarannya ke Bank


Muamalat menerima calon pegawai dari Muamalat Indonesia Bengkulu, dan
semua lulusan, tidak hanya mengutamakan bila dibutuhkan para pelamar akan di
alumni Jurusan Ekonomi, Ekonomi Islam panggil untuk di tes sesuai dengan
atau Jurusan Muamalah yang ada di ketentuan yang berlaku
Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri Adapun materi tes nya adalah seputar
(PTAIN). Hal ini disebabkan banyaknya materi kesyari’ahan dan keIslaman,
bagian-bagian dalam struktur bank Mengaji, tes Psikologi, wawancara dan
Muamalat dan memerlukan Sumber Daya kesehatan.
Insani yang berbeda pula. Selanjutnya sebagaimana yang
Dalam hal kualitas alumni PTAIN diutarakan oleh Bapak Amir Mukoddar
atau dalam hal ini Jurusan Ekonomi Islam Direktur BPRS Adam disamping beberapa
IAIN Bengkulu pihak bank Muamalat kriteria tentang calon pegawai di BPRS
menganggap alumni kita sudah bisa Adam Bengkulu dibawah ini:
bersaing dengan alumni dari jurusan 1. Masalah peningkatan pemahaman
lainnya. Hanya saja beberapa alumni belum tentang sistem lembaga keuangan
dapat memanfaatkan keahliannya sesuai syari’ah , meliputi: Aspek Mikro,
dengan bidangnya, misalnya penguasaan yaitu lembaga keuangan syari’ah
IT nya sudah bagus tetapi yang sebagai individu/lembaga usaha
bersangkutan tidak bisa memanfaat bisnis. Dan yang kedua adalah aspek
kemampuan IT nya untuk mendukung tugas Makro, yaitu perbankan sebagai suatu
pokoknya, misalnya memanfaatkan sistem yang sangat strategis
kemampuan IT sebagai sarana pemasaran menentukan stabilitas ketahanan
produk. ekonomi negara, yang cakupannya
Mengenai performance Edi Santoso meliputi, moneter, pengawasan,
menyarankan agar para mahasiswa jurusan hukum LKS, LKS nasional dan
ekonomi Islam dibiasakan untuk berpakaian Internasional.
rapi dalam melaksanakan perkuliahan 2. Peningkatan pemahaman dan
misalnya mewajibkan mahasiswa untuk penerapan konsep-konsep syari’ah
menggunakan seragam tertentu bagi jurusan dalam pengembangan produk,
ini, tujuannya adalah pembiasaan bagi para landasan moral agamis dan etika
mahasiswa untuk berpenampilan rapi bisnis Islami
persiapan dalam menghadapi dunia kerja 3. Peningkatan pemahaman stakeholders
nantinya.25 Dalam rekruitmen tenaga kerja bagi usaha lembaga keuangan
Bank Muamalat Indonesia mengumumkan syari’ah sehingga dicapai integritas
melalui 2 jalur yaitu: dan komitmen yang tinggi.
1. Jalur Umum yaitu: Jalur yang 4. Peningkatan pendidikan teknis
disiarkan resmi oleh media massa individual enterpreneurship,
2. Jalur khusus, dalam jalur khusus ini leadership dan Mangerial.
para pelamar dapat mengirimkan BPRS Adam juga mengutamakan
poin-poin di bawah ini yaitu:
2525
Wawancara, Edi Santoso,Kepala
cabang Bank Muamalat Indonesia Bengkulu, 19
1. Pengetahuan keIslaman
September 2014 2. Berakhlak dan etika

2
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober

3.Semangat dan kemauan yang tinggi bahwa kriteria Sumber daya insani yang
4.Profesional dibutuhkan dalam lembaga keuangan
5.Berjiwa marketing dan manajerial Syari’ah khususnya asuransi Takaful
6.Good Performance Bengkulu sesuai dengan beberapa hal di
7.Kemampuan komunikasi yang baik. bawah ini:
BPRS Adam juga menerima semua 1. Masalah peningkatan pemahaman
lulusan untuk calon pegawainya. Alumni tentang sistem lembaga keuangan
jurusan Ekonomi, Muamalah dan Jurusan syari’ah , meliputi: Aspek Mikro,
Ekonomi Islam tidak diutamakan. Tidak yaitu lembaga keuangan syari’ah
ada diskriminasi terhadap pelamar sebagai individu/lembaga usaha
walaupun berasal dari disiplin ilmu yang bisnis. Dan yang kedua adalah aspek
berbeda. Alumni Ekonomi Islam diberi Makro, yaitu perbankan sebagai suatu
kesempatan yang sama untuk bersaing sistem yang sangat strategis
dengan alumni jurusan lainnya. Indeks menentukan stabilitas ketahanan
Prestasi komulatif bagi perguruan tinggi ekonomi negara, yang cakupannya
Negeri adalah 2,7 sedangkan dari perguruan meliputi, moneter, pengawasan,
tinggi swasta adalah 3,00, akreditasi hukum LKS, LKS nasional dan
program studi juga tidak diutamakan. Internasional.
Menurut Amir kelemahan alumni 2. Peningkatan pemahaman dan
kita adalah dalam hal performance dan penerapan konsep-konsep syari’ah
kemampuan berkomunikasi serta kurang dalam pengembangan produk,
percaya diri. Lembaga Keuangan Syari’ah landasan moral agamis dan etika
apalagi Perbankan Syari’ah memerlukan bisnis Islami
Sumber daya insani yang mempunyai 3. Peningkatan pemahaman stakeholders
kemampuan komunikasi yang baik dalam bagi usaha lembaga keuangan
menghadapi nasabah, karena komoditi yang syari’ah sehingga dicapai intergritas
mereka jual adalah jasa26. Dalam dan komitmen yang tinggi
rekruitmen tenaga kerja BPRS Adam 4. Peningkatan pendidikan teknis
mengadakan pengumuman melalui media individual enterpreneurship,
massa, dan lamaran ditujukan langsung leadership dan Mangerial.
kepada Direktur BPRS Adam. Materi Akan tetapi secara garis besar calon
tesnya terdiri dari: pegawai yang melamar di Asuransi Takaful
1. Pengetahuan KeIslaman hendaklah memiliki kriteria –kriteria di
2. Mengaji bawah ini:
3. Psikotes 1. Memahami ilmu-ilmu keIslaman
4. Wawancara 2. Semangat yang tinggi dan mau
5. Tes Kesehatan berusaha
Calon pegawai BPRS Adam dites 3. Kemampuan Marketing yang tinggi
langsung oleh jajaran direksi. Adapun 4. Kemampuan manajerial
wawancara dengan Bapak Rizki (kepala Penguasaan ilmu-ilmu ekonomi tidak
asuransi Takaful Bengkulu) menjelaskan mutlak karena bisa dipelajari sambil bekerja
atau learning by doing, IPK 3.00 akreditasi
Wawancara, Amir Mukoddar (Direktur
26
program studi tidak terlalu penting. Yang
BPRS Adam Bengkulu). 19 Agustus 2014

2
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober

terpenting adalah semangat untuk maju dan


mempunyai kemampuan marketing. bersaing dengan lulusan perguruan tinggi
Asuransi Takaful juga menerima semua lainnya.28 Begitu juga dengan BNI Syari’ah
jurusan dalam rekruitmen tenaga kerja. cabang Bengkulu, dalam menerima
Lembaga ini tidak mengutamakan jurusan pegawai disamping 4 hal di atas ada
Ekonomi baik konvensional maupun beberapa kriteria yang diperhitungkan
PTAIN. Semua lulusan mempunyai peluang yaitu:
yang sama untuk menjadi pegawai di 1. Beraakhlak karimah
Asuransi Takaful.27 2. Kemauan dan semangat bekerja
Responden selanjutnya adalah Bank 3. Kemampuan berkomunikasi
Syari’ah Mandiri, pada dasarnya Bank 4. Profesional dan percaya diri
Syari’ah Mandiri sepakat pada ke empat hal 5. Performance dan personality
di atas. Akan tetapi semua itu tidak mutlak. BNI Syari’ah juga menerima semua
Kriteria utama adalah sebagai berikut: jurusan dalam rekrutmen pegawainya.
1. Menguasai ilmu keIslaman Pemahaman mengenai akad-akad
2. Komitmen tinggi Perbankan Syari’ah menurut mereka bukan
3. Berakhlak mulia (good attitude) hal yang utama, karena hal itu dapat
4. Profesional dipelajari setelah yang bersangkutan
5. Tanggungjawab diterima menjadi pegawai. Dalam hal ini
Bank Syari’ah Mandiri menerima BNI Syari’ah memberikan kesempatan
calon pegawai dari semua lulusan, hal ini yang sama bagi semua lulusan untuk
disebabkan adanya berbagai macam unit mendaftar sebagai pegawai BNI Syari’ah.
yang ada di Bank Syari’ah Mandiri yang Dalam rekruitmen tenaga kerja BNI
memerlukan sumber daya insani yang Syari’ah mengumumkannya lewat media
berbeda. Bank Syari’ah Mandiri lebih massa, adapun seleksi yang dilakukan
mengutamakan calon pegawai yang adalah:
mempunyai rasa tanggungjawab dan teliti 1. Seleksi administrasi
dalam bekerja, sedangkan untuk 2. Tes pengetahuan ke Islaman
mempelajari ilmu-ilmu ekonomi dan 3. Psikotes
perbankan syari’ah dapat dipelajari dengan 4. Wawancara
mengadakan training-training dan 5. Dan Kesehatan29
pendampingan bagi pegawai-pegawai lama Responden yang terakhir adalah Ibu
terhadap pegawai baru. Deri Haspriyanti Diretur operasional BPRS
Pengetahuan tentang akad-akad Muamalat Harkat Bengkulu, menurut ibu
diperoleh dari learning by doing., dan deri keempat hal di atas memang penting,
pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh akan tetapi ada beberapa hal yang harus
lembaga.Bank Syari’ah Mandiri dimiliki oleh seorang calon karyawan
memberikan peluang yang sama bagi diantaranya adalah:
lulusan PTAIN dalam hal ini Jurusan
Ekonomi Islam IAIN Bengkulu untuk 28
Wawamcara Bapak Eko (Staf Bank
Syari’ah Mandiri Cabang Bengkulu). 21 Agustus
27
Wawancara, Bapak Rizki (kepala 2014
Asuransi Takaful) Bengkulu, 20 Agustus
29
Wawancara, Rahmatin Nadia
2014 (Administration Asissten PT. BNI Syari’ah

2
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober
Bengkulu), 22 Agustus 2014

2
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober

1. Good Attitude, karena dengan attitude karena dalam peraturan Bank Indonesia 5%
yang baik seorang calon pegawai dari biaya personalia adalah untuk
akan dapat menempatkan diri dengan pelatihan.
baik dan dengan mudah dapat Sedangkan IPK minimal adalah 2,75
menyesuaikan dengan lingkungan. dan akreditasi program studi belum terlalu
2. Nilai Integritas yang tinggi, hal ini diutamakan. Saran yang diusulkan oleh ibu
diperlukan karena dalam lembaga Deri adalah agar alumni jur. Ekonomi Islam
keuangan itu diperlukan suatu tim IAIN Bengkulu lebih mempersiapkan diri
yang solid untuk mencapai tujuan dalam bidang perbankan syari’ah misalnya
yang sama akuntansi syari’ah.30
3. Pola pikir yang berkembang Demikian beberapa wawancara
4. Komunikatif tentang profil lulusan jurusan ekonomi
5. Cerdas secara intelektual dan Islam yang diinginkan oleh lembaga
emosional. keuangan syari’ah, dari beberapa hasil
Dalam perekrutan tenaga kerja BPRS wawancara di atas dapat disimpulkan
Muamalat Harkat membagi menjadi dua bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi
jalur yaitu: tingkat kepercayaan lembaga keuangan
1. Jalur umum, yaitu formasi lowongan syari’ah bengkulu terhadap alumni jurusan
diumumkan secara langsung melalaui Ekonomi Islam IAIN Bengkulu, yaitu:
media masa 1. Faktor Eksternal yaitu: Faktor yang
2. Jalur Khusus, yaitu calon pelamar berasal dari luar Alumni seperti:
dapat mengirimkan lamaran kapan a. Kurikulum
saja ke BPRS Muamalat Harkat, dan b. Indeks prestasi komulatif
ketika formasi dimaksud dibutuhkan c. Akreditasi program studi
maka bank akan memanggil pelamar, 2. Faktor Internal
tentunya tetap melalui tes masuk. a. Wawasan pengetahuan umum,
Adapun tahapan tesnya adalah keIslaman, kesyari’ahan,
sebagai berikut: b. Berjiwa marketing dan managerial
1. Tes Administrasi c. Profesional dan percaya di\
2. Tes Tertulis dengan materi: d. Pola pikir yang maju dan
pengetahuan umum, keIslaman, berkembang
Perbankan Syari’ah dan akuntansi e. Mampu memanfaatkan Tehnologi
3. Psikotes f. Good Attitude and Performance
4. Wawancara / mengaji g. Integritas dan semangat yang
Menurut Ibu Deri BPRS Muamalat tinggi.
Harkat membuka lowongan untuk semua
jurusan, jadi pelamar benar-benar ditantang
untuk bersaing. Untuk memberikan
pemahaman tentang operasionalisasi
perbankan kepada karyawan baru yang
tidak mempunyai basic ilmu ekonomi
syari’ah dilakukan beberapa kali pelatihan, 30
Wawancara Deri Haspriyanti (Direktur
minimal 3 kali pelatihan dalam setahun, Operasional Bank Muamalah Harkat Bengkulu), 2
September 2014

2
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober

PENUTUP pemahaman dan penerapan konsep-konsep


syari'ah dalam pengembangan produk,
Kesimpulan
landasan moral agamis, dan etika bisnis
Dari hasil analisis pada penelitian ini Islami, (2) Peningkatan pemahaman
disimpulkan: stakeholders bagi usaha lembaga keuangan
syarilah sehingga dicapai integritas dan
1. Faktor-Faktor yang mempengaruhi komitmen yang tinggi. (3)Peningkatan
kepercayaan Lembaga keuangan syari’ah pendidikan teknis individual
Bengkulu terhadap alumni Jurusan enterpreneurship, leadership dan (4)
Ekonomi Islam IAIN Bengkulu terdiri managerialship.
dari 2 faktor yaitu: Faktor ekstren dan
faktor intern. Faktor Ekstern yaitu: Jadi hendaklah empat hal tersebut di
Faktor yang berasal dari luar misalnya atas dapat ditangkap oleh Perguruan Tinggi,
kurikulum, Indeks prestasi komulatif dalam menyediakan "konsumsi" pendidikan
(IPK), Akreditasi program studi, yang dapat mengisi kebutuhan-kebutuhan
Jaringan Alumni, Kerjasama antar tuntutan kualifikasi tersebut di atas, maka
Lembaga. Sedangkan Faktor Internal konstruksi kurikulum perlu menjadi kajian
yaitu: (a) Wawasan pengetahuan umum, yang serius. Sehingga mampu melahirkan
keIslaman, kesyari’ahan, (b) Berjiwa sosok lulusan yang dapat memenuhi
marketing dan managerial, (c) kriteria- kriteria tersebut.
Profesional dan percaya diri, (d) Pola
Daftar Pustaka
pikir yang maju dan berkembang, (e)
Mampu memanfaatkan Tehnologi, (f) Ade Arthersa dan Endia Handiman, Bank
Good Attitude and Performance, (g) Dan Lembaga Keuangan Bukan
Integritas dan semangat yang tinggi. Bank. Jakarta: Indeks, 2006
2. Sedangkan kompetensi yang harus
dimiliki oleh seorang alumni Jurusan Adiwarman A. Karim, Mikro Ekonomi
Ekonomi Islam adalah: (1) Kompetensi Islami, Jakarta: IIIT, 2002.
Kognitif yaitu kompetensi dalam bidang Adiwarman Karim, Bank Islam: analisis
keahlian, ilmu pengetahuan dan skill, (2) fiqh dan Keuangan, IIIT Indonesia,
Kompetensi kepribadian dan attitude, (3) Jakarta: 2003
Kompetensi Sosial dan komunikasi, (4)
Kompetensi Profesional Andri Soemitra, Bank dan Lembaga
Keuangan Syariah. Jakarta:
Saran Kencana,2009
Pengelolaan SDM yang Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga
dipergunakan untuk memenuhi Keuangan. (Jakarta: Lembaga
kualifikasi yang sumber daya yang Penerbit Fakultas Ekonomi
mumpuni dalam bidang Ekonomi Islam, Universitas Indonesia, 2004
paling tidak perlu difokuskan pada empat
hal, yaitu: (1) Masalah peningkatan Dumairy, "Lembaga Keuangan Islam :
pemahaman tentang sistem lembaga Problem, Tantangan dan Peluang di
keuangan syari'ah, Peningkatan Era Reformasi", Makalah Seminar

2
Baabu Al-Ilmi Vol.2 No.2 Oktober

Problem dan Tantangan Lembaga Penelitian Ilmu-ilmu Sosial


Keuangan Syari'ah, FE UMY, 1997 FENOMENA, Vol. 01 No.2,
Yogyakarta: Lembaga Penelitian UII
Faried Wijaya, Perkreditan, Bank
Lembaga-lembaga Keuangan. BPFE: Sami Hassan Hamoud, Progress of Islamic
Yogyakarta. 1999 Banking: the Aspirations and the
Realities, IslamicEconomic Studies,
Javed Ansari, Ekonomi Islam antar
vol 2 No.1. December 1994
Neoklasik dan Strukturalis: Laporan
dari Islamabad dalam Islamisasi Sanapiah faisal, Metodolgi penelitian
Ekonomi: suatu Sketsa Evaluasi dan Pendidikan, Usaha Nasional, Jakarta,
Prospek Gerakan Perekonomian 2004
Islam , PLP2M, Yogyakarta: 1985
Sudarwan Damin. Metodologi Penelitian
Jhon D Martin, Dasar-Dasar Manajemen Untuk Ilmu-Ilmu Perilaku, Bumi
Keuangan, Jakarta: PT RajaGrafindo Aksara, Jakarta: 2002
Persada, jilid 1, 1994
Sudin Haron, Islamic Banking: Rules and
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Regulations, Pelanduk Publications,
Riset Sosial. Cetakan VII Mandar, Petaling Jaya, 1997
Bandung: 1996
Suharsimi Arikunto, Manajemen penelitian,
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Rineka Cipta,Jakarta; 1998
Lainnya. Jakarta: PTRaja Grafindo
Persada, 2008 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian
suatu pendekatan praktek, Rineka
Komarudin, Kamus Istilah Skripsi dan Cipta,Jakarta; 1998. Hal. 121
Tesis, Angkasa, Bandung: 1995
Sutan Remy Syahdeini, Perbankan Islam
Mahmud Abu Su’ud, Khuthut ra’isiyyah fi` dan Kedudukanya dalam Tata Hukum
al-Iqtisha`d al-Isla`miyy, Maktabat Perbankan Indonesia, Grafiti, Jakarta
al-mana`r al-isla`miyyah, Kuwait :1999
:1968
Syarif Wijaya, Lembaga Keuangan Dan
Muhammad, Metodologi Penelitian Bank. (Yogyakarta: BPFE, 2000)
Pemikiran Ekonomi Islami,
Yogyakarta: Ekonisia FE U11, 2003. Y. Sri Susilo dkk, Bank dan Lembaga
Keuangan Laiu. Jakarta: Salemba
Perkembangan Kopontren semakin Empat, 2000
menjamur setelah digulirkanya
proyek P2KR (Proyek Pemberdayaan
Ekonomi Rakyat (baca:Pessantren)
oleh BAPPENAS, 1998

Rahmani Timorita Yulianti, “Perbankan


Islam di Indonesia (Studi Peraturan
Perundang-undangan)”, dalam Jurnal

You might also like