Professional Documents
Culture Documents
Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) ISSN : 1978 – 9777
Yogyakarta, 24 November 2007
Andi Sunyoto
STMIK AMIKOM Yogyakarta
e-mail : myandisun@yahoo.com
ABSTRACT
An integration of a GPS receiver module and cellular telephone for tracking of vehicle
position has been designed and implemented. The GPS receiver module is a equipment able to
generate position data, but it unable to send the data position to the control system. A cellular
telephone technology can transmit data over internet, so it can be used to transmit object position in
wide area as long as they have signal from the operators to control system in order to be monitored.
This research aims to build a system for monitoring and tracking the vehicle’s position in
wide area. The system are divided into three parts: block I, block II and block III. Block I consist of
two devices : A GPS receiver module and a cellular phone running a java application (J2ME). The
application is used to stream, parse and processed NMEA data from the GPS receiver module
before transmiting it to the control system (block II) over a GPRS connection. Block II consists of a
web server and a database server for catching the data position sent from block I and store it in
database server. Block III consists of visualization and monitoring application to visualize vehicle’s
positions over the digital map. The last position of the vehicle data are taken from the database
server.
The result of this research is an integration of two technologies that can be used to monitor
and track of vehicles position. The success of the monitoring and tracking are dependent on : the
NMEA data stream from the GPS receiver module, the accuracy of GPS receiver module and the
digital map used by the system.
1. PENGANTAR
Kebutuhan terhadap pemantauan posisi kendaraan semakin banyak. Hal ini dilihat dari
kasus-kasus yang ada, misalkan kasus penentuan jarak terdekat posisi pelanggan dengan sebuah
taksi, distribusi barang, penyalahgunaan pemakaian mobil dinas dan sistem pengiriman bahan
bakar minyak (BBM).
Teknologi yang digunakan biasanya menggunakan komunikasi suara melalui handy talky,
komunikasi data melalui radio trunking yang juga sudah dilengkapi dengan Global Positioning
System (GPS). Cara-cara seperti ini memerlukan pembanguanan infrastruktur sendiri dan memiliki
jangkauan kurang, karena jika area sudah sampai antar kabupaten, propinsi, pulau bahkan negara.
Kemajuan teknologi penentuan lokasi seperti GPS berkembang pesat dengan tingkat
akurasi yang semakin teliti, bermacam variasi dan semakin murah. Posisi dapat diketahui jika
membawa alat yang diberi nama GPS receiver yang berfungsi untuk menerima sinyal dari satelit
GPS. GPS receiver berbentuk modul menghasilkan data NMEA yang berisi data posisi.
D ‐ 1
Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) ISSN : 1978 – 9777
Yogyakarta, 24 November 2007
Perkembangan jaringan teknologi (wireless) khususnya handphone semakin pesat. Sebuah
handphone tipe tertentu sudah dilengkapi fitur Java dan GPRS. Fitur Java memungkinkan
menambahkan aplikasi yang dibangun dengan J2ME. Teknologi General Packet Radio Service
(GPRS) dapat digunakan sebagai media pengiriman data secara nirkabel melalui koneksi internet.
Penambahan Base Transceiver Station (BTS) oleh operator menambah area jangkauan semakin
luas.
Tracking kendaraan adalah mekanisme bagaimana memantau keberadaan kendaraan yang
bergerak dan jalurnya di muka bumi. Pengertian bergerak dalam perpektif geografi adalah
perpindahan posisi suatu obyek dari suatu koordinat ke koordinat lain. Tracking diperoleh dengan
merekam data perpindahan tersebut. Penerapan sistem ini, pihak operator tidak perlu menanyakan
ke pengemudi tentang posisinya.
Modul GPS receiver mempunyai karekteristik dapat menghasilkan informasi data posisi
tetapi tidak dapat mengirimkan data tersebut dengan jarak jauh. GPRS sebagai teknologi
komunikasi wireless dapat mengirimkan data melalui jaringan internet. Karakteristik yang dimiliki
oleh GPS dan GPRS dapat diintegrasikan untuk membangun sistem monitoring posisi dan tracking
kendaraan.
2. CARA PENELITIAN
Penelitian ini secara garis besar dibagi menjadi beberapa blok, yaitu blok I, blok II, dan
blok III. Pembagian masing-masing blok dapat dilihat pada gambar 1.
Komponen Blok I
Blok I bertugas mengirimkan data posisi ke pusat pengontrol secara otomatis.Blok I berisi
seperangkat modul GPS receiver dan telepon selular. Proses yang terjadi pada blok I dapat dilihat
pada gambar 2.
D ‐ 2
Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) ISSN : 1978 – 9777
Yogyakarta, 24 November 2007
Komponen Blok II
Fungsi utama blok II adalah menerima data yang dikirimkan dari blok I. Blok II berisi web
server dan database server. Pembagian proses yang terjadi pada blok II dapat dilihat pada gambar
3.
D ‐ 3
Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) ISSN : 1978 – 9777
Yogyakarta, 24 November 2007
D ‐ 4
Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) ISSN : 1978 – 9777
Yogyakarta, 24 November 2007
Tabel 1. Data posisi hasil pengiriman
ID GtTgl GtLong GtLat Speed Jam Interval
2007-01-04 11025.860 -
3 0.0 10:49:47.623
10:49:47.623 0 0746.2964
2007-01-04 11025.859 -
3 6.3 10:49:55.170 00:07.5
10:49:55.170 2 0746.2967
2007-01-04 11025.856 -
3 25.0 10:50:02.030 00:06.9
10:50:02.030 8 0746.3147
2007-01-04 11025.854 -
3 33.5 10:50:09.077 00:07.0
10:50:09.077 4 0746.3478
2007-01-04 11025.850 -
3 40.5 10:50:15.983 00:06.9
10:50:15.983 6 0746.3878
2007-01-04 11025.846 -
3 42.2 10:50:23.043 00:07.1
10:50:23.043 9 0746.4323
2007-01-04 11025.842 -
3 44.4 10:50:30.780 00:07.7
10:50:30.780 8 0746.4773
2007-01-04 11025.837 -
3 45.0 10:50:38.013 00:07.2
10:50:38.013 5 0746.5316
2007-01-04 11025.832 -
3 46.1 10:50:45.060 00:07.0
10:50:45.060 9 0746.5786
2007-01-04 11025.829 -
3 18.1 10:50:51.950 00:06.9
10:50:51.950 1 0746.6154
2007-01-04 11025.828 -
3 0.0 10:50:59.200 00:07.3
10:50:59.200 3 0746.6197
2007-01-04 11025.828 -
3 14.2 10:51:06.043 00:06.8
10:51:06.043 8 0746.6256
2007-01-04 11025.825 -
3 32.6 10:51:13.013 00:07.0
10:51:13.013 9 0746.6535
2007-01-04 11025.821 -
3 37.9 10:51:20.077 00:07.1
10:51:20.077 7 0746.6906
2007-01-04 11025.817 -
3 40.5 10:51:26.920 00:06.8
10:51:26.920 7 0746.7319
Keterangan:
Interval = waktu pengiriman dikurangi waktu pengiriman sebelumnya.
Dari tabel 2 di atas dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Rata-rata jeda waktu pengiriman : 7.1 detik
2. Pengiriman tercepat : 6.8 detik
3. Pengiriman terlama : 7.7 detik
D ‐ 5
Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) ISSN : 1978 – 9777
Yogyakarta, 24 November 2007
Jumlah data yang dikirim per satu kali kirim berdasarkan data di atas dirumuskan sebagai
berikut:
total _ recieve + total _ sent
jumlah _ kirim =
jumlah _ data
29.01 + 26.14
= 1.08
51
Jadi per satu kali pengiriman data posisi sebuah taksi adalah : 1.08 Kb.
Monitoring Posisi Terakhir
Sebelum ditampilkan dalam MapObject, maka data dari Database yang berformat DM.m
harus diubah menjadi D.d.
Tracking Kendaraan
Proses tracking kendaraan diawali dengan mengambil data track dari database berdasarkan
tanggal tertentu. Titik awal pergerakan diwakili dengan titik berwarna merah sedangkan titik yang
bergerak berwarna hijau, sedangkan garis track yang dilalui berwarna biru.
D ‐ 6
Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) ISSN : 1978 – 9777
Yogyakarta, 24 November 2007
4. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian, perancangan dan implementasi yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Koordinat yang diperoleh dari modul GPS receiver dalam bentuk DM.m harus diubah ke
bentuk D.d agar dikenali pada MapObject.
2. Proses pengiriman data menggunakan GPRS rata-rata membutuhkan waktu sekitar 3 detik
dengan jumlah data yang dikirim sebesar 1.08 KB.
3. Ketepatan visualisasi posisi dan tracking ditentukan oleh akurasi modul GPS receiver dan
peta digital yang digunakan.
4. Data posisi dari blok I dapat dikirim disemua permukaan bumi selama tersedia jaringan
GPRS.
5. DAFTAR PUSTAKA
Sunyoto, Andi., 2007, ”Thesis: Integrasi Modul GPS Receiver dan GPRS untuk Penentuan Posisi
dan Jalur Pergerakan Obyek Bergerak (Studi Kasus : Penentuan Posisi Taksi di
Yogyakarta)”, S2 Jurusan Ilmu Komputer, UGM, 2007.
Baldus, G., Kim J.,____“Collier County Government: Integrating GIS and Real-Time Vehicle
Tracking for County Emergency Response”, Naples, Florida.
D ‐ 7
…. ∑
m
k=1
Ym
Y1
Yk
1
Z1
Zj
Zp
X1
Xi
Xn
n
i=1
p
j=1
W0k
W0m
Wj1
Wjm
W11
W1k
W1m
Wp1
Wpm
Wjk
Wpk
W01
V1p
Vip
V0p
V1j
Vn1
V11
Vi1
Vnj
V0j
Vij
Vnp
V01
Z_in
Y_in = V
=W
δ_in 1j kj= +
s δ
b u0j
0k +
E x te r n a l
in eks s
∑jk Z
e n v iro n m e n t
Vi
W X ji W
Vijjk I n te r n a l
b u s in e s s
2
e n v iro n m M e nis
tSeminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) ISSN : 1978 – 9777
Yogyakarta, 24 November 2007
3
Fallon, E., 2000, “Dublin Bus Tracking Service Design and implementation of a device
independent passenger information”,
http://citeseer.ist.psu.edu/rd/79396097%2C435540%2C1%2C0.25%2CDownload/ftp%3AqS
qqSqftp.cs.tcd.ieqSqpubqSqtech-reportsqSqreports.00qSqTCD-CS-2000-47.pdf, (Di
download 26 Juni 2006).
Feng Y, Zhu J., "Wireless Java Programming with Java 2 Micro Edition", SAMS, Indianapolish,
2001.
Hafberg, G., 1996, “Integration of Geographic Informastion Systems and Navigation Systems for
Moving (Dynamic) Objects Like Vehiclas and Ship “,
http://gis.esri.com/library/userconf/proc95/to300/p272.html.
Hasanuddin, A.Z., 1995., “Penentuan Posisi dengan GPS dan Aplikasinya”. Pradnya Paramita.
Jakarta.
Peter's and Joe's, 2006, “NMEA Data”, http://www.gpsinformation.org/dale/nmea.htm, 4 Dec
2006.
Prahasta, E., 2002 “Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis”, Informatika, Bandung.
Schmidt, A., Holleis, P., Kranz, Matthias., Rukzio, E., ____, “Accessing GPS Receiver from
Mobile Phone Via Bluetooth”, http://www.hcilab.org/documents/tutorials/BT_GPS/BT_GPS.htm,
Ludwig-Maximilians-University Munich, Desember 2005.
D ‐ 8