You are on page 1of 13
fe} NERS Materi Tes Kemampuan Khusus PERAWAT AHLI PERTAMA NERS PLEASE DON’T SHARE, semua materi yang udah saya kumpulkan Dengan alasan apapun kepada orang lain, khusus anda anggota Paket BETANERS saja ya... Mari saling menjaga KEPERCAYAAN ya, -~- betaners2021 Kemampuan Khusus — PERAWAT AHLI PERTAMA 1 Pengkalian keperawatan dasar dan 9. lanjutan 5 Kajian keperawatan dasar pada masyarakat u. Konsultasi data keperawatan is Diagnosis keperawatan, prioritas jlagnosis keperawatan dan masalah diagnosis keperawatan d: lah 45 keperawatan Rencana tindakan keperawatan pada 4 individu, keluarga dan kelompok masyarakat 45, Intervensi keperawatan spesifik yang kompleks Perawatan Iuka Rehabilitasi mental spiritual dan 16. hospitaisasi z ‘Masalah adaptasi dalam hospitalisasi 18. Pendidikan kesehatan pada individu, kelompok dan masyarakat “Tindakan keperawatan gawat darurat/bencana/kritikal ‘Terapi komplementer/holisic Intervens! pembedahan tahap pre/intra/post operasi Tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisieliminasi, mobilisasi, istirahat dan tidur, kebersinan dit serta kebutuhan rasa rnyaman dan pengaturan suhu tubuh Tumbuh kembang pada individu Kontrol infeksi pada keluarga 19, 20, 21 2 2B 24, 25, 26. Manajemen survellans Hals, Peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar Investigasi dan deteks! dint Oksigenisasi kompleks Teraplaktivitas kelompok Pemantauan dan penilalan kondist pasien pengorganisasian pelaksanaan pelayanan keperawatan Pengelolaan tenaga keperawatan Preceptorship dan mentorship File ini akan membahas terkait dengan yang distabilo kuning ya ~ materinya serumpun jadi kita satukan aja Melaksanakan case finding/ deteksi dini/ penemuan kasus baru pada individu; Case finding Adalah Usaha-usaha untuk mengetahui ada tidaknya kelainan atau kerusakan fisik atau gangguan perkembangan mental atau perilaku anak yang menyebabkan kecacatan secara dini dengan menggunakan metode perkembangan anak. (KKBI) Case finding adalah penelusuran terhadap kasus yang ada untuk mencari sumber penularan dan penderita baru. Hal ini merupakan bagian dari penanggulangan wabah. Definisi yang lain, case finding atau penemuan penyakit merupakan upaya untuk menemukan penyakit dengan berbagai macam pemeriksaan atau prosedur oleh seorang petugas kesehatan yang sudah sejak lama mempunyai hubungan yang berlanjut dengan orang yang diperiksa. roses penemuan penderita (case finding) tidaklah sesederhana sebagaimana kelihatannya, Melalui berbagai tahapan harus dijalani sampai ditemmukannya satu orang penderita, mulai dari jenis gejala yang timbul sampai ke mana penderita pergi berobat untuk mengatasi gejala terscbut. 8 NTA ‘Ada dua macam pencarian kasus, yaitu secara aktif dan pasif. Pada pencarian aktif, petugas terjun langsung ke masyarakat untuk mencari sumber penularan atau kasus. Metode yang digunakan ada 2, yaitu menelusur ke belakang (backward tracing) dan ke depan (forward tracing). Pada pencarian pasif, petugas mengumpulkan data dari fasiitas pelayanan kesehatan, lalu dianalisa dan dilaporkan. Contoh pengelolaan case finding pada kasus TB : 1. Harus mampu menemukan sumber infeksi dalam masyarakat. Metode yang paling efektif adalah pasif case finding. Tujuan dari case finding adalah mengidentifikasi pasien TB dengan uji sputum (pusat penyebaran infeksi) Pembagian Case Finding 1, Active Case Finding Cara kerja case finding adalah digunakan bila dengan metode sensus dan survei mengalami kesulitan dan data hanya masalah kesehatan tertentu, pada Active Case Finding hanya mencari yang dicuriga sakit. Program active case findingadalah cara ‘menjaring penderita dengan melibatkan peran kader masyarakat yaitu kader Posyandu. Kelebihan dari active case finding adalah dapat menemukan secara tepat dan cepat penderita disuatu masyarakat yang enggan berobat, - Pada pencarian kasus aktif, cara kerja yang ditempuh pada dasarnya sama dengan penyaringan (screening). Bedanya, kelompok masyarakat yang dituju pada case finding ialah mereka yang dicurigai terkena penyakit. Pada pencarian kasus aktif ini, petugas kesehatan mendatangi daetah yang terkena wabah untuk meneari sumber penularan atau ‘asus baru. Penearian kasus secara aktif ini ada dua macam 1, Backward tracing (telusur kebelakang) ‘Tujuan utamanya adalah mencari sumber penularan. disini dikumpulkan data tentang orang — orang yang pemah berhubungan dengan penderita sebelum penderita tersebut jatuh sakit, Dengan memanfeatkan pengetahuan tentang reservoir penyakit, masa inkubasi penyakit, eara penularan penyakit, riwayat alamiah perjalanan penyakit serta gejala — gejala khas penyakit yang sedang, ‘mewabah, dapat ditentukan sumber penularan penyakit tersebut, 2. Forward tr: ig (telusur ke depan) ‘Tujuan utamanya mencari kasus baru, Disini dikulpulkan data tentang orang — orang yang pernah berhubungan dengan penderita setelah penderita tersebut terserang penyakit. Dengan memanfaatkan pengetahuan tentang masa inkubasi penyakit, eara penularan penyakit, riwayat alamiah perjalanan penyakit serta gejala ~ gejala khas penyakit yang sedang mewabah, dapat ditemukan kasus — kasus baru penyakit tersebut. 2. Pasive Case Finding Bl Tes Pada pencarian kasus yang pasif, pengumpulan data tentang masalah kesehatan tidak dilakukan secara aktif, melainkan hanya menunggu penderita yang dating berobat kesatu fasilitas kesehatan saja, Pencarian data hanya mengandalkan laporan yang ada. Contoh : Penjaringan tersangka TB paru dilaksanakan hanya pada penderita yang berkunjung ke unit pelayanan keschatan terutama Puskesmas sehingga penderita yang tidak datang masih menjadi sumber penularan yang potensial. Bagaimana cara menemukan sebuah kasus? Ketika mencoba untuk menemukan sebuah kasus pada permulaan wabah, langkah terbaik yang harus dilakukan adalah identifikasi secara Iuas. Hal ini dapat menentukan ukuran dan batas-batas geografis dari wabah secara pasti, karena kasus yang pertama kali diketahui boleh jadi hanya menggambarkan sebuah “fenomena gunung es saja” Kasus dapat dildentifikasi melalui strategi penemuan kasus pasif dan strategi penemuan kasus aktif. Metode penemuan kasus secara aktif termasuk di dalamnya adalah permintaan terhadap fasilitas Kesehatan dan laboratorium untuk mengidentifikasi kasus tambahan. Metode lain dalam penemuan kasus secara aktif adalah dengan melakukan screening terhadap populasi yang rentan dengan menggunakan tes diagnostik. Poneruan ieaus secara past yang sedi kareny agresit dan memeritan sedkt suber aya, mungkin melbtkan pemerksson Kabupaten ala doer unk mengidetas Kaus yang dloportan ela sistem peaporan penal menu, Pada suse wabeh, beberapa kasus dep dential mei peemuan pas, tnt paning juga ialeakan penenuan skit, Serbage eunber hamus cigunakan unk renenukan Kane kenue, dan mide tb ‘nunoinmemerakan iets der ara investigator dalam menemukan Kass, Berkut adalah beberapa contoh Investor dapat moma oma Kopada Karr pany ayanan Kesha, lik, uh eat den abraorism Misainya seorang peneltmunokn menguning sebuah rumah set cawat daria setrpat dan merit unk meni cattan sora pasion yang Skat orpnyakt, tau meminta doltr unk peminsanspesmen dan semua rien yang memes asus Kis sesuai yang dit, eau mominia pra pengendaianinfeks untuk meninjau calatan mee paien dengan cages tte SEES Dalam bborapa stuasi mungkntpat unk monbor peranyaan pada masyarakat moa elev oka ade mae Sua kaber,trtama ka wabah malbalkan produk akan terontaminas| ala ndekanpotensa boterrsme Investigator dapat melihat dokumen arsip seperti daftar undangan pernikahan, buku tamu, kartu penerimaan kredit dan daftar nasabah sua paisanaen yar termasuk terba alam wabah Kika paparan tad pada sat ompat een an dengan popula trent pla, mungin akan fk nk acta paca sea rar peda popas eseb tentang aia der sua asus, Mislya perewat sotlohdepatmenelon ink remit nama.rama swa yang diangap Skt han vga dapat mera nt menanyakan sebuah kat ka mngkn mereka tu ada siswa lain juga yang tla sat Tantangan Umum Case Finding Daerah dengan percobaan-percobaan case finding yang aktif, beberapa faktor membuatnya sulit untuk mengidentifkasi atau mengkonfirmasi semua kasus. Pertama, tidak semua spesimen secara rutin di tes untuk patogen-patogen tertentu. Contohnya, test Escherichia coli 0157:H7 dibutuhkan jika hanya diminta oleh rujukan penyedia layanan kesehatan karena ini sering tidak ada pada screen stool yang standar. Jika penyedia pelayanan kesehatan tidak meminta tes E. coli 0157:H7, orang yang diperiksa tidak dapat diklasifikasikan sebagai kasus laboratorium. TTentunya, pasien dapat dikonfirmasikan sebagai kasus klnik (jika definis! digunakan), asumsi yang dia temui definisi kasus klik. Kedua, penyakit yang menyebabkan spektrum dari gejala-geiala, rentang dari ringan sampai berat. Jika seseorang, sebagai contoh, pengalaman melalaikan gejala-gejala gastrointestinal (seperti kram perut) seseorang mungkin tidak mencari pengobatan dengan cara menghilangkan kesempatan diidentifikasi lebih lanjut. jika daerah yang terjangkit dipublikasikan di media, orang tidak menghubungkan dirinya simptom yang ringan dengan publikasi penyakit. Akhirnya, populasi yang torokspos mungkin tidak diartikan secara baik. Contohnya, kelvarga yang sedang berlibur dari luar daerah makan di restauran yang makanannya mengandung penyakit.seandainya keluarga membayar dengan uang cash dan tak seorang pun di dalam komunitas tahu siapa mereka, investigator tidak akan tahu untuk mencari keluarga itu. Tidak setiap kasus tunggal dibutuhkan untuk mengambil data informasi yang di dalam penyakit. Bagaimanapun, ini penting untuk mengidentifkasi seberapa banyak kasus yang mungkin dan untuk menghidari pengidentifkasian hanya sebuah subgrup dari kasus karena mereka mungkin tidak representatif untuk semua kasus. Pengumpulan Informasi untuk Proses Case Finding B NERS| Informs yang Skumpulkan bergantang pada Kass, lap dapat Skelompokkan mead ategor 4. Mongdentiias|lnformesi dar Kasus Melt nama, alam, romoetelepon, tangoal lane dan informs kentak dat rang yang molsporkan Kass. Dalai memudshkan investigator untuk mendepatian faelasan katus untuk yang lebih mendetal alau mencerskan kasue tentang peryeldkannya, Sangat pening dingat bhwe kesolunuhaninformasi yang terdontas! harusteraga krahasiaanya. Salah satu alasannya untuk memberkan romor pace sia kasus. Data melput ponelian personal dan nomer kesus yong sesvei herus dindung! dengan pasword, Nomor ini dapat digunskan unuk Koseluuhan penyeikan teemasuk nama da kasus forse 2. Informas demogratis ‘Melput umur jens Kelamin, as, pokerjaan, tempat bekea dan inayat poyjlaraninfermas| in tergantung pada waboh pembawaan. Seagal conto, ja ada wabah da pony are pada anak ula pa Sekolah, pontng dtanyakan apakah anak ersbut memati porawaton haan, ka a apa nam fsiias peranatantrsabu. nformasl demograisjoga memudatkan pony urtuk membedakan Kelompok ini yang beresko 5. tformasi nis ‘Seper gejala kins, wakt onset dari ojala, penemuan hasllaboratorum dan Keparahan penyak, mambolehkan investigator untuk mengu bahia defish dar haus tarscbut telah demukan, untuk mengkastkaskan peryakit dan memuatkurva opdomk (fokue ke dopan akan dakueksn saat membuat hve) 4 Informa foktor rosko ‘Membolean epidemlogs utuk mamfckuskan panaitn, Sek dota terkupul pad tap prekmina da penyelan, informs fakor eho biasanya menjadi masalahfaktor resiko yang umum potensel dan menetapkennys sebagai fekor reso. Suatu poles toi digoneraisaskan (su teyoor akan dfokuskan pada tahapan ii), kellasan lebih lait durian. Iformas!ekior reso yang relevan tergontung pada websh. Sebagal cont, pad sual wabah E. Col OTS7:H7,penyaldi akan mensryakan tentang makanan daging spi, seada, tage alia, konsums! a pada tempat rekstees den kepatuhan peranetan haven, Kemudion, jhe erase preinin berimpkasl bake makan dagig sep| meiad psparen yang potensa, eyeasan seperti nama dagang daging api akan dliampukan sedge agian dan percobaan hipotesispenetan O Langkah-langkah dalam Pelaksanaan Case Finding a Batasan wilayah Member’ batasan pada wilayah cakupan case finding a Batasan kasus C Menetukan batasan kasus secara umum yang akan diteliti a Batasan operasional Memberikan batasan kasus secara khusus oleh pihak penelit @ Pengumpulan data Oi Data primer O Data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti seperti kuesioner dan wawancara O Data sekunder Data yang diperolen dari dokumentasi penelitian atau instansi lain seperti data rumah sakit, data puskesmas, data laboratorium, data puskesmas dan dinas kesehatan, data penunjang lain mengenai kependudukan, geografi, dan demografi a Analisis data © Analisa data digunakan untuk menggambarkan pola epidemioiogi kasus a Pemastian diagnosis 1 Pemastian diagnosis didasarkan kepada gejala klinis yang dialami oleh kasus dan di pastikan dengan has! ji laboratorium yang dilakukan di rumah sakit perawatan. @ Penetapan kasus Oi Penetapan kasus seperti KLB dilakukan dengan melihat adanya peningkatan kasus yang terjadi o Deskripsi kasus menurut orang Adalah deskripsi tentang penyebaran penyakit berdasarkan umur, jenis kelamin, etnis, agama, status pemikahan, pekerjaan dan status sosial ekonomi Deskripsi kasus menurut tempat U Adalah deskripsi tentang penyebaran penyakit berdasarkan distribusi lokal, lingkungan biologis, lingkungan fisik, lingkungan kimia, dan lingkungan sosial Deskripsi kasus menurut waktu O Adalah deskripsi tentang kapan puncak kasus atau penyakit terjadi Identifikasi sumber dan cara penularan Sumber penularan Identifikasi yang dilakukan untuk mengetahui jenis sumber penularan, Karena sumber penularan suatu penyakit dapat berjenis tunggal atau multiple Faktor kebiasaan dan lingkungan Identifikasi faktor kebiasaan dan lingkungan diperlukan untuk mengetahui cara penularan suatu penyakit Pembahasan G Pembahasan diperlukan untuk mengetahui keseluruhan proses yang telah dilakukan dalam case finding, serta untuk mengetahui apa yang belum dan seharusnya dilakukan Kesimpulan O Hasil yang telah ditetapkan dari pelaksanaan case finding PLEASE DON’T SHARE, semua materi yang udah saya kumpulkan Dengan alasan apapun kepada orang lain, khusus anda anggota Paket BETANERS saja ya...

You might also like