You are on page 1of 25

THE ANALYSIS OF ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM SERVICE

REVENUE CYCLE OF INSTALLING PREPAID ELECTRICITY (TOKEN)


(Case Study at PT PLN (Persero) of East Java Distribution for Malang Area)

Oleh:
Beuthy Rachmawanty
Dra. Wiwik Hidajah Ekowati, M.Si., Ak.

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyse the accounting information


system revenue cycle of installing a prepaid electricity that is applied by PT PLN
(Persero) Distribution East Java Area Malang. Service revenue cycle of installing
prepaid electricity begins from new customer to register prepaid electricity, then
the PLN to conduct electricity meter installation until the light is on.
The type of research is a qualitive research, which the research to develop
a concept and gather avalaible facts but not using hypothesis testing. The goal is
to provide an overview of the current existingsituation and circumstances. The
data obtained through interviews and documentation. The result of this research is
then evaluated and given an improved solution for any given problem.
The result of the analysis concludes in general had the implementation of
accounting information systems and intern control in the revenue cycle of
installation prepaid electricity has been maintained by PT PLN (Persero)
Distribution East Java Area Malang perfectly, which is in accordance with
standards procedures determined by the company. The system used is computer
based, which is System Application and Product in Data Processing (SAP). There
are few weaknesses in the implementation of prepaid electricity system. The
disadvantage is that customer must report to PLN office to seek an assistance to
top up electricity credit due to power meter often damaged/eror, sales of physical
voucher are not available when customer top up electricity credit, and the
difficulty of checking electricity bill online through www.pln.co.id. Weaknesses
that should be corrected immediately to one of the company’s value is sensitive to
the needs of customer can be realized by the company.
Keyword: Prepaid Electricity, Accounting Information System, Internal
Control, Service Revenue of Installing Prepaid Electricity Internal Control,
and SAP.

PENDAHULUAN
Sistem informasi yang memadai akan dapat membantu organisasi dalam
menjalankan aktivitas operasionalnya. Dengan dukungan sistem informasi yang
baik maka sebuah organisasi akan dapat memiliki berbagai keunggulan kompetitif
sehingga mampu bersaing dengan perusahaan lain. Di samping itu, sistem
informasi yang baik dapat membantu perusahaan memperluas jangkauan mereka
sampai lokasi-lokasi yang jauh, dan kemungkinan juga mengubah cara berbisnis
menjadi lebih efektif dan efisien.
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: (1)
Bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi atas siklus pendapatan layanan
pemasangan listrik prabayar (token) pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa
Timur Area Malang. (2) Bagaimana sistem pengendalian internal atas siklus
pendapatan layanan pemasangan listrik prabayar (token) pada PT PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur Area Malang.
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: (1) mengetahui
prosedur penggajian karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area
Malang. (2) mengetahui bagaimana penerapan sistem pengendalian internal atas
siklus penggajian di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang.

TINJAUAN PUSTAKA
Sistem informasi akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, peralatan,
termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga
pelaksananya, dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain untuk
menstransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan
manajemen (Widjajanto, 2001:4).
SAP (System Application and Product in Data Processing) adalah sebuah
Package Software ERP (Enterprise Resource Planning) yang dikembangkan
untuk mendukung sebuah organisasi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya
secara lebih efisien dan efektif.
Enterprise Resource Planning (ERP) adalah istilah yang mengacu metode
untuk mendapatkan dan menjaga gambaran atas seluruh bagian dari bisnis, yaitu
produksi, pengembangan produk, dan pelayanan barang dan jasa akan seluruhnya
dikoordinasikan untuk mencapai tujuan perusahaan (Haag, Cummings,
McCubbrey, 2005: 203).
Sistem pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh
dewan komisaris, manajemen, dan personel lain, yang didesain untuk memberikan
keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan yakni keandalan
pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku,
efektivitas dan efisiensi operasi.
Pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan lainnya atas aset sebuah
entitas atau pelunasan kewajiban (atau kombinasi dari keduanya) selama suatu
periode dari pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas-
aktivitas lain yang merupakan operasi atau operasi sentral perusahaan (Kieso,
2011:40)
Siklus pendapatan adalah serangkaian kegiatan bisnis yang terjadi secara
berulang dan kegiatan pengolahan informasi, yang berhubungan dengan
penyerahan barang dan jasa kepada pelanggan dan penerimaan pembayaran kas
dari penyerahan barang dan jasa tersebut (Krismiaji, 2002:269).
Pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang
diterima, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang dialihkan. Jika nilai
wajar dari barang atau jasa yang diterima tidak dapat diukur secara handal, maka
pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang diserahkan,
disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang dialihkan.
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.23 (Revisi
2010), ada tiga kriteria pengakuan pendapatan yaitu:
1. Pendapatan dari penjualan barang diakui jika seluruh kondisi berikut
dipenuhi:
a. Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang
secara signifikan kepada pembeli;
b. Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait
dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian
efektif atas barang yang dijual.
c. Jumlah pendapatan dapat diukur secara handal.
d. Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan
transaksi tersebut akan mengalir ke entitas.
e. Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi
penjualan tersebut dapat diukur secara handal.
2. Pendapatan dari penjualan jasa. Jika hasil transaksi yang terkait dengan
penjualan jasa dapat diestimasi secara handal, maka pendapatan
sehubungan dengan transaksi tersebut diakui dengan acuan pada
tingkat penyelesaian dari transaksi pada akhir periode pelaporan. Hasil
transaksi dapat diestimasi secara handal jika seluruh kondisi sebagai
berikut:
a. Jumlah pendapatan dapat diukur secara handal.
b. Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan
transaksi tersebut akan mengalir ke entitas.
c. Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada akhir periode
pelaporan dapat diukur secara handal.
d. Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya untuk menyelesaikan
transaksi tersebut dapat diukur secara handal.
3. Pendapatan yang timbul dari penggunaan aset entitas oleh pihak lain
yang menghasilkan bunga, royalty, dan dividen diakui dengan dasar
sebagai berikut:
a. Bunga diakui menggunakan metode suku bunga efektif.
b. Royalty diakui dengan dasar akrual sesuai dengan subtansi
perjanjian yang relevan.
c. Dividen diakui jika hak pemegang saham untuk menerima
pembayaran ditetapkan.
Listrik prabayar atau pada umumnya orang menyebutnya Token atau Pulsa
Listrik adalah layanan baru dari PLN untuk pelanggan dalam mengelola konsumsi
listrik melalui meter elektronik prabayar. Dengan listrik prabayar, pelanggan bisa
lebih mudah mengoptimalkan konsumsi listrik. Disamping itu pelanggan tidak
perlu berurusan dengan pencatatan meter setiap bulan, dan tidak perlu terikat
dengan jadwal pembayaran listrik bulanan.
Sistem listrik pra bayar terdiri dari:
1. Sistem satu arah (one way), adalah komunikasi antara meter prabayar
dengan vending sistem adalah melalui media token berupa 20 digit angka
yang dimasukkan pada keypad kWh meter prabayar, dan
2. Sistem dua arah (two way), adalah komunikasi antara vending sistem
dengan meter prabayar melalui media Smart Card/Smart Key yang diisi
ulang melalui card charger/card reader kemudian dimasukkan pada kWh
meter prabayar.

Token terdiri dari 20 (dua puluh) digit yang bersifat unik, hanya untuk
nomor meter prabayar tertentu adalah sebagai berikut:
1. Nilai token terdiri dari unsur kWh, PPJ dan Materai.
2. Token memiliki berbagai pilihan nilai tertentu: Rp. 20.000,- Rp 50.000,-
Rp. 100.000,- Rp 250.000,- Rp 500.000,- Rp. 1.000.000,- dan pelanggan
pada saat membeli token dapat memilih nilai nominal sesuai dengan
kebutuhannya.
3. Token tidak memiliki expired date (kadaluawarsa).
Pengukuran atas kWh LPB yang sudah digunakan pelanggan pada dasarnya
belum bisa dilaksanakan karena PLN belum bisa memiliki teknologi dan alat
khusus untuk mengukur pemakaian LPB secara real time. Sehubungan dengan hal
tersebut serta adanya kebutuhan laporan keuangan untuk melakukan pencatatan
LPB yang sudah digunakan sampai dengan periode penutupan buku, maka unit
PLN yang telah menggunakan LPB perlu melakukan pengukuran penggunaan
LPB setiap bulan untuk masing-masing jenis tarif dan daya per Unit/ Distribusi/
Wilayah.
Pada awal penjualan Token/ Voucher penerimaan kas diakui sebagai
penerimaan di muka rekening listrik. Selanjutnya, pengakuan pemakaian kWh
listrik pra bayar dilakukan setelah diperoleh angka hasil perhitungan (estimasi)
pemakaian listrik pra bayar pada akhir periode pelaporan.

METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode kualitatif adalah
metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai
instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna daripada generalisasi (Sugiyono, 2007:15).
Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan jenis penelitian
studi kasus. Menurut Moleong (2008:201) Studi kasus adalah uraian dan
penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu
kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program, atau suatu situasi sosial.
Peneliti studi kasus berupaya menelaah sebanyak mungkin data mengenai subyek
yang diteliti dengan menggunakan berbagai metode: wawancara (riwayat hidup),
pengamatan, penelaahan dokumen, (hasil) survei, dan data apa pun untuk
menguraikan suatu kasus secara terinci.

Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area
Malang Jalan Jenderal Basuki Rahmad No. 100 Malang.

Fokus Penelitian
Fokus penelitian merupakan batasan masalah dalam penelitian kualitatif
yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum. Penelitian ini, difokuskan
pada sistem informasi akuntansi khususnya siklus pendapatan pada PT PLN
(Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang. Adapun fokus penelitian ini yaitu:
1. Menganalisis struktur organisasi yang meliputi pembagian tugas dan
wewenang pada tiap-tiap bagian dalam kegiatan operasionalnya.
2. Menganalisis sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal yang
telah terjadi khususnya pada siklus pendapatan listrik prabayar.

Sumber Data
Sumber data yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
pada obyek penelitian, antara lain:
1. Data Primer
Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
sumber asli (tidak melalui perantara). Cooper Emory (1996:256)
mendefinisikan data primer berasal dari sumber yang asli dan
dikumpulkan secara khusus untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Data primer ini didapat melalui wawancara dengan Bagian SDM yaitu
Ibu Mukhordoh untuk memperoleh struktur organisasi dan deskripsi
kerja, dengan Mbak Umi untuk memperoleh gambaran umum
perusahaan. Wawancara dengan Bagian Akuntansi yaitu Ibu Retno
Ardhaningrum untuk memperoleh prosedur siklus pendapatan listrik
prabayar. Serta wawancara juga dilakukan dengan Bagian Rayon
Bapak Wicaksono untuk memperoleh fungsi/ bagian yang terkait pada
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang.
2. Data Sekunder
Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara dan diperoleh dari dokumen-
dokumen yang dimiliki perusahaan. Data sekunder ini meliputi bagan
dan struktur organisasi, catatan tentang visi dan misi perusahaan serta
dokumen yang terkait siklus pendapatan yang dimiliki perusahaan,
prosedur siklus pendapatan pasang baru listrik prabayar PT PLN
(Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang.

Metode Pengumpulan Data


Metode yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data pada
obyek penelitian, antara lain:
1. Wawancara
Suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara wawancara
atau tanya jawab langsung dengan bagian personalia dan bagian niaga PT
PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang untuk memperoleh
kejelasan dan keterangan tentang data yang dibutuhkan. Bagian SDM PT
PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang, yaitu dengan Ibu
Mukhrodoh dan Mbak Umi Maisaroh. Bagian Akuntansi PT PLN
(Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang, yaitu dengan Ibu Retno.
Serta Bagian Rayon PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area
Malang yaitu Bapak Wicaksono. Hasil wawancara ini selanjutnya dicatat
oleh peneliti sebagai data penelitian.
2. Dokumentasi
Suatu teknik pengumpulan data dengan jalan melakukan pencatatan dan
memfotocopy dokumen atau arsip yang dimiliki oleh perusahaan untuk
mendukung obyek penelitian. Dalam penelitian ini, dokumentasi yang
diperoleh selama penelitian berlangsung berupa:
a. Struktur organisasi.
b. Prosedur siklus pendapatan.
c. Daftar Tarif.

Teknik Analisis Data


Tahapan-tahapan analisa dalam penelitian ini adalah:
1. Mengumpulkan data serta informasi yang relevan dan yang dibutuhkan
terkait dengan siklus pendapatan, sistem pemrosesan yang diterapkan
oleh perusahaan, struktur organisasi, beserta kebijakan-kebijakannya
yang dijalankan perusahaan saat ini. Berdasarkan informasi yang telah
didapatkan dan kemudian disusun sedemikian rupa sehingga dapat
dipergunakan sebagai dasar pembahasan dan pemecahan masalah yang
terjadi.
2. Mengumpulkan data-data pendukung lainnya yang berkaitan dengan
siklus pendapatan, seperti dokumen-dokumen dan laporan-laporan yang
digunakan.
3. Membuat flowchart siklus pendapatan pasang baru listrik prabayar pada
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang.
4. Dari hasil penelitian lapangan tersebut, data serta informasi yang telah
dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisa dengan cara membandingkan
dengan teori dan standar yang ditetapkan perusahaan. Apabila ada
kelemahan atau ketidaksesuaian dengan prinsip dan pengendalian intern
yang baik dan ketidaksesuian prosedur maka akan dicarikan solusi
perbaikannya.
5. Memberikan pemecahan masalah siklus pendapatan pada PT PLN
(Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang.
6. Membuat kesimpulan, kelemahan sistem yang ada dan saran tentang
sistem informasi akuntansi yang terkait dengan siklus pendapatan yang
diterapkan perusahaan.

PEMBAHASAN
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang memiliki struktur
organisasi yang dibentuk dan disusun atas misi dan strategi yang diharapkan dapat
selalu menampung perkembangan seluruh kegiatan perusahaan. Bentuk struktur
organisasi yang ada di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang
adalah struktur organisasi garis (lini), yang semua karyawannya menerima
perintah dan bertanggung jawab dari dan kepada atasan secara langsung

Gambar 2
Struktur Organisasi
PT PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Timur Area Malang

MANAJER AREA
(Ir. AGUS KUSWARDOYO,
MM)

FUNGSIONAL AHLI
1. PRIJO UTOMO
2. AGUS MUSTIANTO
3. MISTRI

ASMAN PERENCANAAN ASMAN TRANSAKSI ASMAN PELAYANAN


ASMAN KONSTRUKSI ASMAN JARINGAN 14 MANAJER RAYON
DAN EVALUASI ENERGI DAN ADMINISTRASI
(R CAHYO GUNADI) (ABBAS SANTOSO)
(SUPRIJADI) (M. ISNAINI NURUDDIN) (SANTJOKO)
1. RAYON KOTA
2. RAYON DINOYO
3. RAYON KEBONAGUNG
4. RAYON BLIMBING
5. RAYON LAWANG
6. RAYON SINGOSARI
7. RAYON TUMPANG
SUPERVISOR SUPERVISOR
SUPERVISOR SUPERVISOR TRANSAKSI SUPERVISOR 8. RAYON BATU
SUPERVISOR OPERASI SUPERVISOR PDKB PEMELIHARAAN METER PELAYANAN
PEMELIHARAAN ENERGI LISTRIK ADMINISTRASI UMUM 9. RAYON NGANTANG
(SUJONO SAMPAN) (ABDULLAH BESARI) TRANSAKSI PELANGGAN
(BAMBANG WIDIYANTO) (R FAUZANIAR SAM S) (ANDRY SUSANTO) 10. RAYON KEPANJEN
(SAMSUL ARIFIN) (PRIYANTO)
11. RAYON BULULAWANG
12. RAYON SUMBERPUCUNG
13. RAYON DAMPIT
14. RAYON GONDANGLEGI

SUPERVISOR SUPERVISOR SUMBER SUPERVISOR SUPERVISOR


SEKRETARIAT UMUM DAYA MANUSIA (SDM) KEUANGAN AKUNTANSI

SUPERVISOR
SUPERVISOR TEKNIK
ADMINISTRASI

Sumber: PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang, 2012

Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing fungsional PT PLN


(Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang diuraikan sebagai berikut:
1. Manajer Area
1. Mengkoordinasikan program kerja dan anggaran sebagai pedoman kerja
untuk mencapai kinerja unit.
2. Mengkoordinasikan tugas untuk mencapai efektifitas kerja dalam
pengelolaan perencanaan, Distribusi, Niaga dan pelayanan pelanggan,
APP serta SDM dan Keuangan.
2. Fungsional Ahli
1. Mengkoordinasikan laporan kinerja Area bersama asman terkait.
2. Melakukan konseling dan validasi data lintas fungsi.
3. Mengevaluasi bahan/ materi untuk penyusunan RKAP.
4. Menyusun Sistem Manajemen Unjuk Kerja setiap semester tahun berjalan.
3. Asman Perencanaan dan Evaluasi
1. Menyusun Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Rencana
Bisnis Perusahaan (RBP).
2. Menyusun usulan Anggaran Investasi (AI) dan Operasi (AO).
4. Asman Konstruksi
1. Menyiapkan detail rencana pengawasan konstruksi sesuai kontrak sumber
dana SKKI/ SKKO/ APBN/ LOAN maupun Pekerjaan Pihak Ketiga
(PFK) yang memerlukan pembangunan jaringan distribusi baru.
2. Mengkoordinasikan dan mengoperasikan pelaksanaan PB/ PD pelanggan
yang memerlukan penambahan/ pengurangan asset jaringan distribusi.
5. Asman Jaringan
1. Mengatur dan mengendalikan operasi sistem distribusi tenaga listrik,
untuk mencapai standard sistem keandalan dan tingkat mutu pelayanan
yang ditetapkan.
2. Mengatur kegiatan pemeliharaan jaringan tenaga listrik untuk
meningkatkan keandalan sistem distribusi tenaga listrik.
a. Supervisor Pemeliharaan
1. Mengusulkan prioritas pekerjaan pemeliharaan jaringan (JTM, GTT,
JTR dan SR).
2. Membuat laporan evaluasi pembebanan gardu distribusi.
b. Supervisor Operasi
1. Membuat dan mengusulkan rencana pengembangan jaringan distribusi
serta operasi penyaluran tenaga listrik, agar tercapai sistem kelistrikan
yang andal dan optimum penggunaan aset jaringannya.
2. Mengendalikan sistem komunikasi radio, untuk menjaga kelancaran
komunikasi pelayanan gangguan/ operasi/ manuver jaringan distribusi.
c. Supervisor PDKB
1. Menyiapkan rencana kegiatan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan
(PDKB).
2. Memonitor pelaksanaan Surat Perintah Pekerjaan Dalam Keadaan
Bertegangan (SP2B) dan Surat Penunjukan Pengawas Pekerjaan
Dalam Keadaan Bertegangan (SP3B).
6. Asman Transaksi Energi
1. Mengkoordinasikan pelaksanaan manajemen baca meter.
2. Menyusun usulan biaya operasi dan investasi serta data pendukung RKAP
terkait dengan Transaksi Energi Listrik.
a. Supervisor Pemeliharaan Meter Transaksi
1. Melaksanakan kegiatan operasional, pemeliharaan, menganalisis
kinerja peralatan APP serta perlengkapannya.
2. Memonitor pekerjaan pemeliharaan dan tera ulang APP (Spv
Pemeliharaan Meter Transaksi).
b. Supervisor Transaksi Energi Listrik
1. Menyiapkan dan melaksanakan manajemen baca meter (F.II).
2. Menyiapkan usulan kebutuhan material APP
7. Asman Pelayanan dan Administrasi
1. Mengevaluasi kebutuhan & penyerapan anggaran fungsi Pelayanan dan
Administrasi sesuai RKAP.
2. Menyusun strategi pengembangan pelayanan pelanggan dan peningkatan
pendapatan (F.I).
a. Supervisor Administrasi Umum
1. Menyiapkan administrasi kesehatan bagi pegawai dan pensiunan.
2. Melaporkan perhitungan PPh ke KPP setempat baik masa maupun
tahunan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(a) Supervisor Sekretariat Umum
1. Memproses data tagihan pemeliharaan kesehatan dari pihak ke tiga (Apotik,
RS, Laboratorium, dokter).
2. Melaporkan jumlah hari kehadiran pegawai secara kontinyu.
(b) Supervisor Sumber Daya Manusia (SDM)
1. Menyiapkan laporan tenaga kerja outsourcing (PJTK & PP) sesuai jadwal.
2. Mengolah dan mengarsipkan kebutuhan permintaan tenaga outsourcing.
(c) Supervisor Keuangan
1. Memonitor penyerapan dan realisasi Anggaran Investasi, Anggaran
Operasi dan Cash Budget.
2. Melaksanakan verifikasi dokumen pembayaran dan dokumen penerimaan
dana imprest.
(d) Supervisor Akuntansi
1. Menyiapkan SPK-SPK yang sudah terkontrak dalam rangka pelaporan
penyerapan SKKI, SKKO.
2. Melaksanakan penyusunan Laporan rekapitulasi realisasi biaya operasi.
(e) Supervisor Pelayanan Pelanggan
1. Melaksanakan supervisi sesuai proses bisnis fungsi Pelayanan Pelanggan.
2. Memonitor implementasi pengembangan sistem pelayanan pelanggan.
3. Manajer Rayon
1. Mengkoordinasikan pengelolaan Pelayanan pelanggan, pengelolaan
rekening, Operasi dan pemeliharaan tenaga listrik, Pengendalian losses,
Pembangkit serta Keuangan dan administrasi.
2. Mengkoordinasikan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) sesuai
kewenangannya untuk memenuhi target dan citra perusahaan.
a. Supervisor Administrasi
1. Mengolah penjualan energi dan peningkatan pendapatan.
2. Melaksanakan perhitungan Proyeksi Penjualan Energi Listrik.
b. Supervisor Teknik
1. Mengevaluasi penekanan gangguan penyulang, trafo, JTR, dan SR, APP.
2. Melaksanakan Pengoperasian Penyulang.

Besarnya biaya sambungan listrik baru yang harus dibayar oleh seorang
calon pelanggan seringkali hanya berkaitkan dengan PLN saja. Sehingga ada
kecenderungan penilaian masyarakat yang negatif terhadap kinerja PLN. Perlu
dipahami bersama bahwa dalam proses pasang baru besarnya biaya sambungan itu
tidak tentukan oleh PLN saja tetapi juga oleh pihak lain. Berkaitan dengan
besarnya biaya sambungan baru yang harus dibayar oleh calon pelanggan di suatu
daerah ditentukan oleh tiga pihak; PLN sebagai pihak penyedia daya listrik,
instalatir sebagai pihak yang memasang instalasi rumah dan konsoil sebagai pihak
yang akan menilai kelayakan suatu instalasi listrik.
1. Biaya Sambungan Baru ke PLN
Berdasarkan Kepmen ESDM No : 07 Tahun 2010, biaya penyambungan baru
sampai dengan daya tersambung 2.200 VA dikenakan biaya sebesar Rp
750VA. Di atas 2.200 VA sampai dengan 200 kVA, biaya penyambungannya
sebesar Rp. 775 / VA. Tarif ini berlaku seragam diseluruh wilayah kerja PLN
di Indonesia. Dengan adanya tarif resmi seperti ini maka sudah jelas berapa
sesungguhnya biaya yang harus disediakan oleh seorang calon pelanggan bila
akan meminta sambungan baru.
Sebagai contoh: Bila seorang calon pelanggan bermohon sambungan baru ke
PLN dengan daya 900 VA, maka biaya sambungan yang harus dibayar khusus
ke PLN untuk daya yang diminta adalah ( 900 VA x Rp750/VA = Rp
675.000).
2. Biaya instalatir
Besarnya biaya pemasangan instalasi rumah di setiap daerah berbeda sehingga
tarif penyambungan baru antara satu daerah dengan daerah lainnya juga bisa
bervariasi. Contoh untuk wilayah Malang AKLI telah menetapkan biaya resmi
penyambungan berdasarkan daya yang diminta.
3. Konsuil Instalasi Listrik
Konsuil merupakan lembaga independent yang ditetapkan oleh Menteri
berdasarkan KEPMEN ESDM No. 1109 K/30/MEM/2005 Tanggal 21 Maret 2005
yang berisi: Penetapan Komite Nasional Keselamatan Untuk Instalasi Listrik
(KONSUIL) sebagai lembaga pemeriksa instalasi pemanfaatan tenaga listrik
konsumen tegangan rendah.
SLO adalah sertifikat Laik Operasi yang dikeluarkan oleh Konsil dimana
tujuan dari SLO ini adalah melakukan standarisasi keamanan dan kualitas dari
instalasi listrik yang terpasang sehingga dipastikan bahwa penggunaan instalasi
listrik tersebut sudah dikerjakan oleh tenaga professional yang ahli di bidang
instalasi listrik dan memenuhi standar penggunaan bahan-bahan yang ber-SNI
(Standar Nasional Indonesia) serta diperiksa standar pemasangannya sehingga
segala bentuk bahaya dari listrik telah diminimalkan, sehingga masyarakat sebagai
pengguna pun mendapatkan rasa aman dan nyaman terhadap penggunaan instalasi
listrik yang terpasang.
Sejak tanggal 1 Juli 2010 tarif dasar listrik yang baru sudah mulai
diberlakukan. Bila pada TDL sebelumnya biaya beban dihitung dengan cara:
Daya tersambung x tarif daya (Rp/VA), maka pada TDL 2010 dihitung dengan
cara: Jam nyala x tarif biaya pemakaian (Rp/kWh) yang dinamai sebagai rekening
minimum. Untuk menghitung rekening listrik dengan menggunakan TDL lama
maka seseorang harus menghitung dulu berapa unsur biaya tetap yaitu biaya
beban dan berapa unsur biaya variabel yaitu biaya pemakaian. Sedangkan dengan
cara TDL 2010 besarnya tagihan hanya dengan menghitung berapa pemakaian
kWH dikalikan dengan tarif.
Tarif dasar listrik tahun 2010 untuk golongan tarif pelayanan sosial, golongan
tarif rumah tangga dan golongan tarif bisnis. Untuk golongan tarif rumah tangga
diperlihatkan selain biaya beban yang harus dibayar juga tarif yang diberlakukan
pada setiap blok (blok I, blok II dan blok III) dari setiap golongan tarif dan batas
daya berbeda.
REGULER
Golongan Pra Bayar
Batas Daya Biaya Beban Biaya Pemakaian (Rp/kWh) dan Biaya
Tarif (Rp/kWh)
(Rp/kVA/Bulan) kVArh (Rp/kVArh)

GOLONGAN TARIF PELAYANAN SOSIAL


S-1/TR 220VA Abonemen per bulan (Rp) : 14.800
Blok I: 0 s.d. 30 kWh = 123
S-2/TR 450VA 10.000 Blok II: di atas 30 kWh s.d 60 kWh = 265 325
Blok III: di atas 60 kWh = 360
Blok I: 0 s.d. 20 kWh = 200
S-2/TR 900VA 15.000 Blok II: di atas 20 kWh s.d 60 kWh = 295 455
Blok III: di atas 60 kWh = 360
S-2/TR 1.300VA *) 605 605
S-2/TR 2.200VA *) 650 650
S-2/TR 3.500VA s.d. 200 kVA *) 755 755
Blok WBP = K x P x 605
S-3/TM Di atas 200 kVA **) Blok LWBP = P x 605
kVArh = 650 ****)
GOLONGAN TARIF RUMAH TANGGA
Blok I: 0 s.d. 30 kWh = 169
R-1/TR 450VA 11.000 Blok II: di atas 30 kWh s.d 60 kWh = 360 415
Blok III: di atas 60 kWh = 495
Blok I: 0 s.d. 20 kWh = 275
R-1/TR 900VA 20.000 Blok II: di atas 20 kWh s.d 60 kWh = 445 605
Blok III: di atas 60 kWh = 495
R-1/TR 1.300VA *) 790 790
R-1/TR 2.200VA *) 795 795
R-2/TR 3.500VA s.d. 5.500 kVA *) 890 890
Blok I : H1 x 890
R-2/TR 6.600Va ke atas **) 1330
Blok II : H2 x 1.380
GOLONGAN TARIF BISNIS
Blok I: 0 s.d. 30 kWh = 254
B-1/TR 450VA 23.500 535
Blok II: di atas 30 kWh = 420
Blok I: 0 s.d. 108 kWh = 420
B-1/TR 900VA 26.500 630
Blok II: di atas 108 kWh = 465
B-1/TR 1.300VA *) 795 795
B-1/TR 2.200VA - 5.500VA *) 905 905
Blok I : H1 x 900
B-2/TR 6.600 VA - 200 kVA **) 1.1
Blok II : H2 x 1.380
Blok WBP = K x 800
B-2/TR Di atas 200 kVA ***)
Blok LWBP = 800
kVArh = 905 ****)

Biaya-biaya Pemakaian Listrik


1. Biaya Rekening Listrik
Sejak tanggal 1 Juli 2010 tarif dasar listrik yang baru sudah mulai
diberlakukan. Bila pada TDL (Tarif Dasar Listrik) sebelumnya biaya beban
dihitung dengan cara: Daya tersambung x tarif daya (Rp/VA), maka pada TDL
2010 dihitung dengan cara: Jam nyala x tarif biaya pemakaian (Rp/kWh) yang
dinamai sebagai rekening minimum. Untuk menghitung rekening listrik dengan
menggunakan TDL (Tarif Dasar Listrik) lama maka seseorang harus menghitung
dulu berapa unsur biaya tetap yaitu biaya beban dan berapa unsur biaya variabel
yaitu biaya pemakaian. Sedangkan dengan cara TDL (Tarif Dasar Listrik) 2010
besarnya tagihan hanya dengan menghitung berapa pemakaian kWH dikalikan
dengan tarif. Agar komponen biaya tetap yang menjamin pengembalian biaya
yang dikeluarkan PLN walaupun pelanggan tidak menggunakan listrik, maka
harus tetap ada perolehan bagi PLN yang disebut rekening minimum. Bila
pemakaian pelanggan melebihi rekening minimum, maka praktis rekening
minimum tersebut tidak diperhitungkan lagi.
2. Perhitungan Biaya Pemakaian Listrik
Perubahan yang mendasar TDL 2010 adalah cara perhitungan biaya beban
untuk pelanggan 1.300 VA ke atas. Adapun untuk daya 450 VA dan 900 VA tidak
mengalami perubahan TDL (Tarif Dasar Listrik).
3. Biaya pembelian pulsa listrik
Biaya pembelian pulsa listrik (token) pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa
Timur Area Malang. Cara perhitungan token dengan rumus sebagai berikut:

Rumus :

Jumlah Kwh : (Nominal – Admin Bank) - %PPj (Nominal – Admin Bank)

Biaya per- Kwh

Perhitungan diatas bisa jadi berubah untuk setiap kota karena perbedaan
PPJ dan juga kenaikan tarif dasar listrik. Biaya admin 1600 yang berarti
mendapatkan jumlah kWh terbesar.

Rumus Pajak Penerangan Jalan (PPJ) :

PPJ = Tarif PPJ x (Nominal – Biaya Admin)

(1 + %PPJ)

PLN ini Berkaitan dengan besarnya biaya sambungan baru yang harus
dibayar oleh calon pelanggan di suatu daerah ditentukan oleh tiga pihak; PLN
sebagai pihak penyedia daya listrik, instalatir sebagai pihak yang memasang
instalasi rumah dan konsoil sebagai pihak yang akan menilai kelayakan suatu
instalasi listrik.
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang telah menerapkan
penggunaan sistem informasi akuntansi berbasis komputer dalam pengelolahan
data perusahaan. Sistem yang digunakan adalah sistem perencanaan sumber daya
perusahaan (Enterprise Resource Planning-ERP).
Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen dengan siklus pendapatan
pasang baru listrik prabayar pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area
Malang:
Slip setor bank
Surat Ijin Penyambungan
Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik
Perintah Kerja pemasangan/ penyambungan
Berita acara pemasangan/ penyambungan (TUL I-10)
Fungsi atau Bagian yang terkait dengan siklus pendapatan pasang baru
listrik prabayar PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang:
1. Bagian Pelayanan Pelanggan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima permintaan penyambugan
sementara dari para calon pelanggan dan mengurus segala administrasi
yang berhubungan dengan penyambungan tersebut seperti pengisian
formulir permintaan dan kuitansi.
2. Bagian Administrasi dan Keuangan
Dilaksanakan oleh fungsi kasir yaitu menerima pembayaran dari
pelanggan kemudian memasukan data berdasarkan kuitansi ke dalam
jurnal.
3. Bagian Penyambungan
Fungsi ini bertanggung jawab membuat Perintah Kerja pemasangan/
penyambungan instalasi listrik ke biro teknik, membuat Berita Acara
pemasangan/ penyambungan instalasi listrik dan pemrosesannya ke dalam
computer.
4. Bagian Akuntansi
Bagian ini Bertanggung Jawab untuk menverifikasi setiap transaksi
keuangan dan membuat jurnal koreksi apabila terjadi kesalahan.
Dokumen yang digunakan dalam siklus pendapatan listrik prabayar PT
PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang adalah:
1. TUL I-01 (Formulir Permohonan)
TUL I-01 yaitu Formulir Permohonan Listrik yang berisikan data
calon pelanggan untuk pasang baru dan data pelanggan untuk
perubahan daya yang disertai dengan fotocopy KTP dan fotocopy
rekening listrik pelanggan terdekat.
Gambar 4.2
Formulir Permohonan Pasang Baru Listrik Prabayar Online

2. TUL I-02 (Formulir Survey)


TUL I-02 yaitu Formulir Survey yang dokumennya menyatu dengan
Formulir Permohonan. Formulir Survey nantinya akan diisi oleh
bagian survey mengenai gambar situasi lapangan.
3. TUL I-03
TUL I-03 yaitu Jawaban Persetujuan berdasarkan atas permohonan
yang diajukan pada TUL I-01. Jawaban persetujuan dicetak setelah
permohonan dan hasil survey disetujui oleh Supervisor Pelayanan
Pelanggan.
4. SPJBTL
SPJBTL yaitu Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik merupakan
surat perjanjian yang harus ditandatangani oleh pemohon yang
berisikan persetujuan serta hak dan kewajiban yang harus dipenuhi
oleh pemohon dan PT PLN (persero).
5. SIP
SIP yaitu Surat Ijin Penyambungan
6. TUL I-09 (Perintah Kerja)
TUL I-09 yaitu Perintah Kerja untuk melakukan pemasangan,
penyambungan, pembongkaran sambungan tenaga listrik atau
penyambungan sementara. Perintah kerja dikeluarkan oleh bagian
pelayanan pelanggan kepada bagian penyambungan dan pemutusan.
7. TUL I-10 (Berita Acara)
TUL I-10 yaitu Berita Acara pemasangan, penyambungan,
pembongkaran sambungan tenaga listrik yang dokumennya menyatu
dengan perintah kerja. Berita acara diisi setelah pekerjaan selesai
dilakukan.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam siklus pendapatan listrik prabayar
dalam mengolah transaksi guna menghasilkan laporan keuangan adalah:
1. Jurnal
Pada siklus pendapatan pasang baru listrik prabayar PT PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur Area Malang, jurnal digunakan untuk mencatat biaya-
biaya yang berhubungan dengan perhitungan pemasangan baru listrik
prabayar. Penjurnalan atas setiap transaksi secara otomatis akan terbentuk
setiap kali Bagian Akuntansi memasukkan transaksi keuangan ke dalam
sistem komputer.
Berikut ini jurnal yang dibuat yang berkaitan dengan pendapatan sebagai
berikut:
a. Biaya pemasangan baru listrik prabayar
Kas xxx
Biaya sambungan daya xxx
2. Buku Besar
Buku besar yang digunakan dalam sistem pendapatan adalah buku besar kas,
buku besar biaya sambungan daya.
Jaringan Prosedur yang sedang berjalan dalam siklus pendapatan listrik
prabayar pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang adalah:
Prosedur untuk Pasang Baru Listrik Prabayar dengan sistem online sebagai
berikut:
a. Bagian Pelayanan Pelanggan menerima persyaratan berupa fotocopy
KTP/ SIM dan rekening listrik tetangga terdekat dan melakukan
pengisian formulir permohonan pasang baru dengan mengakses
melalui web pasang baru (PB) / perubahan daya (PD) secara online.
b. Bagian pelayanan pelanggan melakukan pengecekan ulang Formulir
Permohonan Pasang Baru (FPPB).
 Jika benar data permohonan diterima, maka bagian pelayanan
pelanggan akan menyimpan data pelanggan tersebut. Kemudian
bagian pelayanan pelanggan membuat Surat Ijin Penyambungan
(SIP) yang berisi nomor agenda dan nomor registrasi pelanggan
dan memberikan kepada pelanggan dengan mengirimkan ke email
pelanggan dan di arsip.
 Jika tidak data permohonan ditolak, maka bagian pelayanan
pelanggan akan memasukan data pelanggan secara ulang.
c. Bank Mandiri menerima nomor agenda dan nomor registrasi dari
pelanggan.
d. Bank Mandiri melakukan pengecekan dengan menggunakan no.
agenda dan nomor registrasi yang dikirimkan oleh bagian pelayanan
pelanggan melalui email perusahaan kepada pelanggan untuk
melakukan pembayaran pasang baru listrik prabayar. Apakah data
pelanggan sudah tercantum dalam pembayaran pasang baru listrik
prabayar?
 Jika data pelanggan tercantum dalam pemrosesan pembayaran,
maka pihak Bank akan menerima uang tunai dari pelanggan dan
mencetak 3 Rangkap struk/ bukti pembayaran pelanggan, yaitu:
Rangkap ke-1 akan di serahkan ke Bagian Administrasi dan
Keuangan, Rangkap ke-2 akan di serahkan ke Bagian Akuntansi
untuk melakukan pencatatan laporan, Rangkap ke-3 akan di arsip
Bank.
 Jika tidak, maka pihak Bank akan mengembalikan pencatatan
nomor registrasi dan segera menghubungi unit setempat/ Call
Center 123
e. Bagian Administrasi dan Keuangan menerima bukti transaksi berupa
struk/ bukti pembayaran pelanggan.
f. Bagian Administrasi dan Keuangan akan membuat Surat Perjanjian
Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) yang akan ditandangani dengan
sebuah materai oleh pelanggan dan mencetak 3 Rangkap yaitu:
Rangkap ke-1 akan diserahkan ke bagian teknik/ penyambungan,
Rangkap ke-2 akan diserahkan ke calon pelanggan, dan Rangkap 3
akan di arsip oleh Bagian Administrasi dan Keuangan.
g. Bagian Teknik/ Penyambungan menerima Surat Perjanjian Jual Beli
Tenaga Listrik (SPJBTL).
h. Bagian Teknik/ Penyambungan membuat dan mencetak surat Perintah
Kerja (PK) dan Berita Acara (BA). Kemudian, melakukan survey
lokasi dan pemasangan meteran sesuai dengan lokasi yang sudah
disesuaikan dan mencetak sebanyak 2 Rangkap, yaitu: Rangkap ke-1
akan diserahkan ke Bagian Administrasi dan Keuangan dan Rangkap
ke-2 di arsip.
i. Kemudian, Bagian Pelayanan Pelanggan menerima semua hasil
laporan permohonan pasang baru, SPJBTL, SIP yang sudah
ditandatangani, PK, serta BA dari bagian teknik/ penyambungan
bahwa pemasangan telah selesai dilakukan dan sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan. Kemudian, Bagian Pelayanan
Pelanggan akan menyimpan semua hasil laporan tersebut ke dalam
database pelanggan dan di arsip dalam bentuk hardcopy.
j. Bagian Akuntansi menerima struk/ bukti pembayaran pelanggan yang
akan dilaksanakan proses penjurnalan, memposting, serta pencatatan
laporan ke dalam buku besar.
Gambar 4.3

Flowchart Sistem Akuntansi Layanan Pemasangan Baru

Listrik Prabayar

Sistem Layanan Pemasangan Baru Listrik Prabayar Secara Online

Bag. Pelayanan Pelanggan Bank MANDIRI Bag. Administrasi dan Keuangan

No. Agenda dan


Mulai
No. Registrasi 1

Rekening listrik
terdekat
Fotokopi Struk/ Bukti
KTP/SIM Melakukan Pembayaran
pengecekan

Proses membuat,
mencetak,
Proses pengisian FPPB SPJBTL
dengan mengakses Apakah data N
melalui Web PB/PD pelanggan telah
tercantum?
3
2
1 Pelanggan
SPJBTL
Bag. Teknik
Melakukan Iya Tidak
pengecekan FPPB

Menerima Menghubungi
Pembayaran dari Unit Setempat/
Apakah data Pelanggan Call Center 123
sudah valid?

IYA Tidak
Rp

Permohonan Permohonan
diterima ditolak Mencetak Struk/
Bukti Pembayaran

3
Proses membuat SIP Melakukan 2 Arsip
yang berisi (no. agenda Pendaftaran FPPB 1 Bank
dan no. registrasi) secara ulang Struk/ Bukti
Pembayaran

2 2
Di kirim ke 1
1
Email
No. Agenda dan
Pelanggan
No. Registrasi

FPPB, SIP, SPJBTL,


SP, BA yang sudah
ditandatangani

Proses
Penyimpanan
Data Arsip

Database

Sumber: PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang, 2013 yang sudah diolah.
Kelanjutanan Sistem Layanan Pemasangan Baru Listrik Prabayar Secara
Online

Bag. Teknik/ Penyambungan Bag. Akuntansi

SPJBTL 2

Struk/ Bukti
Pembayaran
Proses membuat
dan mencetak PK
dan BA

Jurnal
BA 1 BA 2
1 2
PK PK

N
Bag. Administrasi Posting
dan keuangan

Melakukan
Survey Lokasi
Buku Besar

Proses
Pemasangan Selesai
Meteran

Sumber: PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang, 2013 yang sudah diolah.

Keterangan:
PB/ PD : Pasang Baru/ Perubahan Daya
FPPB : Formulir Permohonan Pasang Baru
SIP : Surat Ijin Penyambungan
SPJBTL : Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik
PK : Perintah Kerja
BA : Berita Acara
Pengendalian Internal atas Sistem Informasi Akuntansi Pendapatan
Layanan Pemasangan Baru Listrik Prabayar yang berbasis komputer
Pengendalian internal merupakan elemen penting dalam perusahaan agar
dalam kegiatan manajemen dapat ditetapkan peraturan-peraturan yang berlaku di
dalam perusahaan agar terciptanya efektivitas dan efesiensi operasi. Namun,
sistem pengendalian internal bertujuan untuk memastikan akurasi dan dapat
diandalkannya catatan dan informasi akuntansi, serta untuk mengukur kesesuaian
dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen dalam
siklus pendapatan pasang baru listrik prabayar.
1 Pengendalian Umum
1. Pemisahan tugas dan fungsi dalam sistem
a. Operator komputer khususnya bagian pelayanan pelanggan bertanggung
jawab dalam pengolahan data melalui sistem dan program komputer sesuai
dengan prosedur yang ada. Apabila computer mengalami kerusakan maka
segera melakukan perbaikan dan menjaga agar sistem jaringan tidak
mengalami gangguan.
b. PLN melakukan pengawasan terhadap pemasangan listrik prabayar, dalam
pemeriksaan atas kesesuaian antara nilai input dan output suatu
pengolahan data pelanggan dan pemrosesan pemasangan listrik prabayar,
menjamin kelayakan dan ketepatan output serta menjamin bahwa ouput
hanya diberikan kepada bagian yang berhak saja yaitu untuk pemasangan
listrik diberikan pekerjaan kepada bagian teknik.
c. Pengguna bertanggung jawab dalam melakukan pemasukkan data
pelanggan, mencatat transaksi dan menggunakan output yang dihasilkan
oleh sistem.
2. Pengendalian akses logis
a. Tidak ada sistem kerahasian dalam membuka suatu aplikasi dalam
melakukan pendaftaran pasang baru untuk pelanggan baru.
b. Setiap pelanggan mempunyai password tersendiri untuk melakukan
pengisian ulang.
3. Pembukuan dokumen
a. Penjelasan materi atas standard dan prosedur pengolahan data dan
pemrosesan data.
b. Penjelasan materi untuk setiap sistem aplikasi, berupa uraian narasi dan
bagan alir.
c. Penjelasan materi dalam menjalankan suatu program aplikasi.
4. Pengendalian internet
Fasilitas internet yang tersedia pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
Area Malang adalah dengan menggunakan produk speedy. Fasilitas internet
yang disediakan oleh perusahaan saat ini masih belum dibatasi
penggunaannya sehingga karyawan bisa dengan mudah mengakses berbagai
situs di luar situs resmi yang disetujui perusahaan untuk kepentingan
pribadinya masing-masing, seperti membuka situs-situs yang menyediakan
informasi salah satunya mengenai pencarian tips kesehatan.

2. Pengendalian Aplikasi
1. Pengendalian data transaksi
a. Adanya otorisasi dari atasan yang lebih tinggi untuk setiap data sebelum
dimasukkan ke dalam komputer.
b. Setiap data pelangan baru selalu dibuat berdasarkan nomor yang sudah
ditetapkan oleh pln yaitu nomor agenda dan nomor registrasi, sehingga
tidak ada kemungkinan dokumen rangkap yang tercetak.
2. Validasi input
Sistem untuk melakukan pemasangan baru listrik prabayar, pelayanan
pelanggan melakukan pemasukkan data pelanggan baru secara online,
kemudian pelayanan pelanggan melakukan pengecekan data pelanggan secara
ulang. Apabila disutujui oleh pihak PLN, maka pelayanan pelanggan
memberikan no. agenda dan no. registrasi kepada pelanggan. Calon pelanggan
melakukan pembayaran ke bank, kemudian transaksi pembayaran tersebut
langsung masuk ke rekening PLN secara otomatis.
3. Pengendalian pemrosesan data
a. Bagian Pelayanan Pelanggan selalu melakukan pengecekan pada saat
melakukan pengisian formulir secara online atas data pelanggan pasang
baru maupun perubahan daya.
b. Bank mandiri selalu melakukan pengecekan ulang dalam nomor agenda
dan nomor registrasi pelanggan baru agar tidak terjadi kesalahan dalam
melakukan penerimaan transaksi pembayaran secara tunai.
c. Bagian akuntansi selalu melakukan pengecekan atas sistem
pembukuannya, yaitu dengan mencocokkan antara buku besar dengan
buku pembantu.
4. Pengendalian output
Pengendalian output dilakukan oleh pihak pln melakukan pengawasan
terhadap pemasangan listrik prabayar, yaitu dengan memeriksa secara ulang
atas kesesuaian antara nilai input dan output suatu pengolahan data pelanggan
dan pemrosesan pemasangan listrik prabayar, menjamin kelayakan dan
ketepatan output serta menjamin bahwa ouput hanya diberikan kepada bagian
yang berhak saja yaitu untuk pemasangan listrik diberikan pekerjaan kepada
bagian teknik/ kontranktor. Secara akuntansi, Pihak PLN dapat memberikan
insentif pembayaran kepada kontraktor melalui via ATM/ Bank dan langsung
masuk ke rekening kontraktor secara otomatis.

Analisis Atas Struktur Organisasi


Di bawah ini akan dibahas mengenai analisis atas struktur organisasi yang
ada di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang. Struktur Organisasi
yang ada di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang adalah
terbentuk garis (lini). Secara garis besar, Pimpinan tertinggi berada pada Manager
Area yang memiliki wewenang untuk mengatur bagian-bagian yang berada di
bawahnya. Termasuk diantaranya membawahi bagian Asman Perencanaan dan
Evaluasi, Asman Konstruksi, Asman Jaringan, Asman Transaksi Energi dan
Asman Pelayanan dan Administrasi. Asman Jaringan bertanggung jawab dalam
mengelola data seluruh pelanggan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Area
Malang agar perusahaan dapat mempermudahkan pemasukan data pelanggan pada
saat melakukan pemrosesan pasang baru secara online dan survey pemasangan
baru sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Struktur organisasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang
adalah pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dari tiap-tiap pihak yang terkait
sudah sangat baik karena telah memisahkan setiap bagian sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya masing-masing, serta tidak ada perangkapan jabatan sehingga
dapat menghindari adanya kecurangan dari dalam perusahaan sendiri. Struktur
organisasi yang ada juga telah menggambarkan secara jelas dan tegas garis
wewenang yang menunjukan sistem otorisasi dalam pengambilan keputusan dan
tanggung jawab di setiap bagian. Oleh karena itu, dalam setiap melakukan
pekerjaan sebaiknya terlebih dahulu harus meminta persetujuan dari atasannya
masing-masing.

Analisis atas Fungsi/ Bagian Yang Terkait


Di bawah ini akan dibahas mengenai analisis atas fungsi/ bagian yang
terkait dengan prosedur pendapatan listrik prabayar (token) pada PT PLN
(Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang. Setiap bagian telah diberikan
tanggung jawab dan wewenang sesuai dengan tugas dan pekerjaannya masing-
masing. Ini menunjukkan sistem telah dijalankan dengan baik. Hal ini karena
adanya pemisahan fungsi di setiap jaringan prosedur telah terbentuk. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap bagian prosedur pendapatan pasang baru listrik
prabayar sudah melaksanakan tanggung jawabnya masing-masing dengan jelas.
pemisahan fungsi ini dapat diketahui sebagai berikut:
1. Bagian Pelayanan Pelanggan telah dipisahkan dari supervisor,
sehingga dalam melakukan pemroresan dan pengolahan data
pelanggan dapat bersifat obyektif.
2. Bagian Teknik/ Penyambungan telah dipisahkan dengan bagian
administrasi sehingga dalam melakukan pemasangan meteran daya
tarif tersebut tidak akan mengubah dengan sendirinya dikarenakan
bagian Teknik/ Penyambungan ini telah mengatur pemasangannya
dengan baik dan efesien. Jadi, perubahan daya tariff hanya terjadi jika
ada perubahan tambah daya dan migrasi seperti, pascabayar ke
prabayar yang didasarkan pada Surat Keputusan perusahaan.
3. Bagian pencatatan telah dipisahkan dengan bagian keuangan, sehingga
bagian pencatatan tidak bisa melakukan kecurangan karena bagian ini
hanya menyelenggarakan akuntansinya saja, tidak memegang uangnya.
Catatan akuntansi selalu dicocokkan dengan catatan yang ada di
Bagian Keuangan sehingga jika terjadi perbedaan angka, akan mudah
diketahui dan segera diperbaiki.

Analisis atas Dokumen yang Digunakan


Di bawah ini akan dibahas mengenai analisis atas dokumen yang
digunakan dalam prosedur siklus pendapatan pasang baru listrik prabayar (token)
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang. Dokumen-dokumen
dalam sistem pendapatan pasang baru prabayar sudah baik dan digunakan dengan
cukup baik. Dokumen syarat yaitu fotocopy KTP, rekening terdekat, denah lokasi
rumah digunakan pelayanan pelanggan untuk mempertimbangkan permohonan
pasang baru prabayar. Dokumen TUL I-01, Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga
Listrik (SPJBTL), Surat Ijin Penyambungan (SIP), TUL I-06, TUL I-09
digunakan sebagai dokumen sumber dalam siklus pendapatan pasang baru
prabayar. Dokumen-dokumen tersebut dibuat dalam program sistem informasi
pelayanan pelanggan , dibuat rangkap, bernomor urut cetak, dan diotorisasi oleh
pihak yang berwenang yaitu manajer dan supervisor teknik. Penyimpanan
dokumen sumber dilakukan berdasarkan nomor agenda. Penggunaan dokumen
pendukung adalah untuk mendukung sebuah sistem informasi yang terdapat
dalam siklus pendapatan pasang baru listrik prabayar. Dokumen pendukung yang
digunakan adalah hasil survey, surat hasil operasi, slip setoran bank, dokumen
pemesanan material dan token prepaid. Demikian pula dokumen yang digunakan
sudah dibuat dan disimpan ke dalam program sistem informasi pelayanan
pelanggan sehingga dapat menghindari adanya transaksi yang tidak benar adanya
serta dibuat rangkap dan diotorisasi oleh pihak yang berwenang.
Dokumen yang berhubungan dengan pemasangan baru listrik prabayar
masih telah memberikan informasi dengan cukup baik mengenai sistem
pembayaran rekening listrik. Dokumen yang dibuat menggunakan aplikasi Sistem
Informasi Pembayaran Rekening (SNIPER) secara online.

Analisis Terhadap Catatan Akuntansi


Pencatatan setiap transaksi pendapatan pasang baru prabayar dicatat dalam
laporan penerimaan harian pasang baru, jurnal penerimaan kas, dan laporan
rekonsiliasi bank. Pencatatan dilakukan oleh bagian keuangan berdasarkan
dokumen TUL I-06 dan slip setor dari bank/ bukti transaksi yang masuk dari
pelayanan pelanggan, sehingga laporan penerimaan kas dari pasang baru listrik
prabayar dapat memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya.

Analisis Atas Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem


Di bawah ini akan dibahas mengenai analisis atas jaringan prosedur siklus
pendapatan pasang baru listrik prabayar yang membentuk sistem di PT PLN
(Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang. Prosedur dalam pengelolahan dan
pelaksanaan memroses data pelanggan sudah dilakukan cukup baik. Hal ini
terbukti bahwa pihak PLN setiap melakukan pemasangan/ penyambungan listrik
prabayar sudah sesuai dengan tugasnya masing-masing. Pengelolaan dan
Pelaksanaan dianggap cukup baik karena akan lebih memudahkan perusahaan
dalam melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab terhadap calon pelanggan
pada saat melakukan permohonan pasang baru online. Perusahaan juga mampu
mendesain sebuah sistem sekaligus prosedur yang sangat kompleks untuk
memecahkan kerumitan akan proses siklus pendapatan pasang baru listrik
prabayar perusahaan.
Untuk meningkatkan efisiensi dalam seluruh operasi perusahaan maka perlu ada
perbaikan:
1. Untuk mengajukan pendaftaran pasang baru dan perubahan daya seharusnya
prosesnya dapat di pisahkan agar tidak terjadi kesalahan dalam memroses data
pelanggan.
2. Sebelum Pelanggan membayar ke Bank, seharusnya Bagian Teknik akan
melihat kekuatan daya pada lokasi/ daerah tersebut untuk disetujui.

Analisis atas Pengendalian Internal


Di bawah ini akan dibahas mengenai analisis atas pengendalian internal
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang. Sistem pengendalian
internal yang diterapkan oleh PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area
Malang sudah dijalankan dengan baik, yaitu perusahaan telah memenuhi seluruh
kriteria, baik untuk pengendalian aplikasinya seperti pengendalian terhadap
keamanan dalam pemasukkan data pelanggan ke dalam komputer yang telah
memenuhi standar kententuannya.
Pengendalian internal yang ada saat ini masih belum sepenuhnya menutup
peluang terjadinya kecurangan seperti tidak adanya pembatasan dalam
penggunaan situs internet, sehingga karyawan bisa dengan bebas memakai
fasilitas internet untuk kepentingan pribadi masing-masing di luar kepentingan
perusahaan. Hal ini dapat merugikan perusahaan karena biaya untuk penggunaan
fasilitas internet menjadi bertambah jika penggunaannya melebihi kapasitas.
Dalam melakukan proses pendaftaran calon pelanggan baru, pelayanan
pelanggan dapat mengisi formulir permohonan pasang baru dengan menggunakan
aplikasi online yang dapat dibuka melalui website www.pln.co.id, sehingga
karyawan tidak perlu melakukan pengisian formulir yang bersifat hardcopy,
karena dengan adanya formulir hardcopy, pelayanan pelanggan akan lebih lama
melakukan pengaksesan data pelanggan yang akan diproses ke bagian yang
lainnya.

KESIMPULAN, KELEMAHAN DAN SARAN


Kesimpulan
kesimpulan yang dapat ditarik atas sistem pengendalian intern atas siklus
pendapatan listrik prabayar pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area
Malang adalah sebagai berikut:
1. Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) pada PT PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur Area Malang termasuk sistem infomasi. Secara
garis besar, Sistem Informasi Akuntansi (SIA) atas siklus pendapatan
layanan pemasangan listrik prabayar pada PT PLN (Persero) Distribusi
Jawa Timur Area Malang telah berjalan dengan baik dan dapat dilihat
dari segi tinjauan yaitu: jaringan prosedur yang membentuk sistem,
struktur organisasi, bagian-bagian yang terkait telah bekerja sesuai
dengan fungsinya,dokumen yang digunakan, catatan akuntansi.
2. Perusahaaan dalam membentuk sebuah struktuk organisasi yaitu
Manager Area dapat melakukan wewenangnya untuk mengatur
bagian-bagian kepada bawahannya agar setiap bagian dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing dan
menghindari adanya kecurangan dalam perusahaan.
3. Perusahaan telah melakukan pemisahan fungsi atau bagian yang terkait
dengan baik yaitu pada saat perusahaan memberikan tanggung jawab
dan wewenang kepada setiap bagian-bagian. Pemisahan fungsi ini bisa
diketahui seperti bagian pelayanan pelanggan dengan supervisor
dalam melakukan pemrosesan dan pengolahan prosedur siklus
pendapatan layanan pemasangan listrik prabayar.
4. Dokumen yang digunakan di dalam PT PLN (Persero) Distribusi Jawa
Timur Area Malang sudah lengkap dan memadai dalam mendukung
prosedur siklus pendapatan layanan pemasangan listrik prabayar.
Dokumen pendukung itu meliputi : hasil survey, surat hasil operasi,
slip setoran bank, dokumen pemesanan material, token prabayar.
5. Jaringan prosedur yang membentuk sistem dalam siklus pendapatan di
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang adalah prosedur
layanan pemasangan listrik prabayar. Dengan adanya prosedur ini,
perusahaan lebih mudah melakukan kewajiban dan tanggung jawab
kepada pelanggan untuk melakukan permohonan pasang baru secara
online.
6. Dalam melakukan pencatatan/ penjurnalan setiap transaksi pendapatan
pasang baru prabayar dilakukan secara otomatis oleh sistem computer.
Sehingga Bagian Akuntansi melakukan membuat jurnal, memposting,
serta memasukkan kedalam buku besar. Pencatatan tersebut dapat
dilakukan lebih cepat dan dapat mengurangi terhadap kesalahan atas
informasi dari laporan keuangan. Sistem komputerisasi ini dapat
memudahkan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang
dalam pencatatan sehingga waktu yang digunakan dapat lebih efektif
dan efisien.
7. Dalam pengendalian internal atas siklus pendapatan layanan
pemasangan listrik prabayar pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa
Timur Area Malang, perusahaan lebih mudah dalam mengakses data
pelanggan dalam melakukan pendaftaran pasang baru. Sehingga,
karyawan tidak perlu melakukan pengisisan formulir yang bersifat
hardcopy. Selain itu, dengan menggunakan aplikasi online, karyawan
dapat menggunakan fasilitas internet dengan bebas tanpa pengetahuan
manajer.

Kelemahan Sistem yang Ada


Adapun kelemahan itu adalah:
1. Tidak ada kerahasiaan sistem dalam membuka suatu aplikasi secara
online untuk melakukan pendaftaran pasang baru untuk pelanggan
baru.
2. Tidak ada pembatasan dalam menggunakan fasilitas internet, sehingga
karyawan secara bebas dalam pemakaian internet untuk kepentingan
pribadinya masing-masing.
3. Sulitnya melakukan pengecekan tagihan listrik melalui website
www.pln.co.id.

Saran
Saran yang dapat diberikan sehubungan dengan sistem pengendalian intern
siklus pendapatan karyawan pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area
Malang adalah:
1. Dengan tidak adanya kerahasiaan sistem dalam aplikasi online,
sebaiknya karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area
Malang memberikan password pada setiap situs resmi pln salah
satunya yang ada pada website www.pln.co.id. Dengan adanya
password pada setiap situs-situa, karyawan PLN pun jadi lebih aman,
tenang, serta hal-hal yang tidak diinginkan pun juga tidak ada.
2. PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang sebaiknya
membatasi penggunaan situs internet agar karyawan tidak
menggunakan fasilitas internet untuk kepentingan pribadinya masing-
masing, sehingga perusahaan diwajibkan memiliki situs resmi
perusahaan saja yang bisa diakses oleh seluruh karyawan. Hal ini maka
perusaahan dapat mengehemat biaya atas penggunaan internet dan
karyawan pun dapat lebih fokus dalam tugasnya masing-masing yang
telah diberikan kepercayaan, wewenang, serta tanggung jawab kepada
manajer.

DAFTAR PUSTAKA

A. Hall, James, 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta. Penerbit Salemba


Empat.

Azhar, Susanto (2007). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: T. Lingga Jaya


Baridwan, Zaki. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi lima. Cetakan ke delapan.
Yogyakarta: BPFE

Baridwan, Zaki. 2002. Sistem Akuntansi. Edisi lima. Cetakan kedelapan.


Yogyakarta: BPFE

Bodnar, H. George and Hopwood, William. S. Di Indonesiakan oleh Amir Abadi


Yusuf dan Rudi. M. Tambunan. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.

Boynton, William C, Raymond N Johnson and Water G Kell, 2003. Modern


Auditing, Edisi Ketujuh. Jakarta.

Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fress. 2008. Pengantar Akuntansi.


Edisi 21. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Cats-Baril, W.,Thompson, R. 2003. Information Technology and Management.


McGraw-Hill, New York.

Cooper, Donal R. Dan Emory, C. William. 1996. Metode Penelitian Bisnis.


Jakarta : Erlangga.

Haag, Stephen., M aeve Cummings., Donald J. M cCubbrey. (2005). Management


information Systems For The Information Age. Fifth Edition. McGraw
Hill, New York.

Hariningsih, SP. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Penerbit Ardana


Media.

Hary. 2007. Siklus Akuntansi Perusahaan. Edisi pertama. Yogyakarta: Penerbit


Graha Ilmu.

Kieso, Weygandt, dan Warfield. 2011. Intermediate Accounting IFRS Edision.


Volume Pertama. United States of America: Wilay

Krismiaji. 2002. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: AMP YKPN.

Moleong, L.J. 2008. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja


Rosdakarya.

Moh. Nazir. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Mulyadi. 2006. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: BP STIE YKPN.

O’Brien, James A. (2005). Introduction to Information System. Twelfth Edition.


Mc Grwa-Hill, Northern Arizona.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Revisi 2010. Jakarta

PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang, Panduan Layanan Listrik
Prabayar
Romney, Marshal. B dan Steinbart, Paul John. 2006. Sistem Informasi Akuntansi,
Alih bahasa: Dewi fitriasih, S.S., M.Si. dan Deny Arnos kwary, S.S, Edisi
sembilan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Standar Prosedur Pelayanan (SPP), Listrik Prabayar

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. CV.Alfabeta, Yogyakarta.

Sutabri, Tata. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi pertama. Yogyakarta:


penerbit ANDI.

Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Penerbit


Erlangga.

Wilkinson, Josep W. Et al. 2000. Accounting Information System Essential


Concept and Application, Four Edition, John Wiley & Sons Inc, New
York-USA

www.pln.co.id

www.wikipedia.com

You might also like