ABSTRACK

We set out to investigate the effect of date fruit (Phoenix dactylifera) consumption on labour
parameters and delivery outcomes. Between 1 February 2007 and 31 January 2008 at Jordan
University of Science and Technology, a prospective study was carried out on 69 women who
consumed six date fruits per day for 4 weeks prior to their estimated date of delivery, compared with
45 women who consumed none. There was no significant difference in gestational age, age and parity
between the two groups. The women who consumed date fruit had significantly higher mean cervical
dilatation upon admission compared with the non-date fruit consumers (3.52 cm vs 2.02 cm, p < 
0.0005), and a significantly higher proportion of intact membranes (83% vs 60%, p = 0.007).
Spontaneous labour occurred in 96% of those who consumed dates, compared with 79% women in
the non-date fruit consumers (p = 0.024). Use of prostin/oxytocin was significantly lower in women who
consumed dates (28%), compared with the non-date fruit consumers (47%) (p = 0.036). The mean
latent phase of the first stage of labour was shorter in women who consumed date fruit compared with
the non-date fruit consumers (510 min vs 906 min, p = 0.044). It is concluded that the consumption of
date fruit in the last 4 weeks before labour significantly reduced the need for induction and
augmentation of labour, and produced a more favourable, but non-significant, delivery outcome. The
results warrant a randomised controlled trial.

Kami berangkat untuk menyelidiki efek dari tanggal buah (Phoenix dactylifera) konsumsi pada
parameter tenaga kerja dan hasil pengiriman. Antara 1 Februari 2007 dan 31 Januari 2008 di
Yordania Universitas Sains dan Teknologi, sebuah studi prospektif dilakukan pada 69 wanita yang
mengonsumsi enam buah kurma per hari selama 4 minggu sebelum tanggal perkiraan mereka
pengiriman, dibandingkan dengan 45 wanita yang mengkonsumsi tidak . Tidak ada perbedaan yang
signifikan dalam usia kehamilan, usia dan paritas antara kedua kelompok. Para wanita yang
mengkonsumsi buah tanggal memiliki rata-rata dilatasi secara signifikan lebih tinggi serviks saat
masuk dibandingkan dengan konsumen buah non-date (3,52 cm vs 2.02 cm, p <0,0005), dan
proporsi signifikan lebih tinggi dari membran utuh (83% vs 60%, p = 0,007). persalinan spontan
terjadi pada 96% dari mereka yang mengkonsumsi tanggal, dibandingkan dengan 79% wanita di
konsumen buah non-date (p = 0,024). Penggunaan prostin / oksitosin secara signifikan lebih rendah
pada wanita yang mengkonsumsi tanggal (28%), dibandingkan dengan konsumen non-date buah
(47%) (p = 0,036). Fase laten rata-rata tahap pertama persalinan lebih pendek pada wanita yang
mengonsumsi buah tanggal dibandingkan dengan konsumen buah non-date (510 menit vs 906
menit, p = 0,044). Hal ini menyimpulkan bahwa konsumsi buah tanggal dalam 4 minggu terakhir
sebelum persalinan secara signifikan mengurangi kebutuhan untuk induksi dan augmentasi
persalinan, dan menghasilkan lebih menguntungkan, tapi tidak signifikan, hasil pengiriman. Hasil
menjamin uji coba terkontrol secara acak.
Background and Aim: Cervical ripening before the onset of labor is an important factor for the prediction
of delivery mode, and is directly associated with vaginal delivery. The search for a safe, inexpensive,
and easy method of cervical ripening is of great significance. Few studies have focused on the effect of
date fruit on uterine contractions and cervical ripening. Therefore, the purpose of this study was to
determine the effect of late pregnancy consumption of date fruit on cervical ripening in nulliparous
women. 
Methods: This randomized clinical trial was performed on 210 women with a singleton pregnancy,
cephalic presentation, and gestational age of 37-38 weeks. The study was conducted at Omolbanin
Hospital, Mashhad, Iran in 2013. The subjects were randomly assigned into two groups of 105 women
th
(experimental and control groups). Since the 37  week of gestation, the experimental group consumed
date fruit (70 to 75 gr per day) until the onset of labor pain, and the control group received routine care.
Data were collected using demographic questionnaires, fetal movement record form, and the checklist
related to daily consumption of date fruit. Data analysis was performed using SPSS version 14, and Chi-
square, t student, and Mann-Whitney test. P-value less than 0.05 was considered statistically
significant. 
Results: The mean Bishop score at admission was higher in the experimental group (7.67 ± 2.28),
compared to the control group (5.12 ± 2.77) (P <0.001). Mean cervical dilatation at admission was 4.05
± 1.63 cm in the experimental group and 2.97 ± 4.63 cm in the control group (p <0/05). Also the
success rate of labor induction was higher in the experimental group compared to the control group (P=
0.006). 
Conclusion: Mean cervical dilatation was higher in women consuming date fruit, compared to the non-
consuming group. Since date fruit is full of energy and nutrients, it is recommended for pregnant women
to help with cervical ripening, particularly in the last weeks of gestation.

Latar Belakang dan Tujuan: pematangan serviks sebelum awal persalinan merupakan faktor penting
untuk prediksi modus pengiriman, dan secara langsung berhubungan dengan persalinan
pervaginam. Pencarian metode yang aman, murah, dan mudah pematangan serviks adalah sangat
penting. Beberapa penelitian telah difokuskan pada efek dari buah tanggal kontraksi rahim dan
pematangan serviks. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
konsumsi kehamilan akhir buah tanggal pematangan serviks pada wanita nulipara.

Metode: uji klinis acak ini dilakukan pada 210 wanita dengan kehamilan tunggal, presentasi kepala,
dan usia kehamilan 37-38 minggu. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Omolbanin, Mashhad, Iran
pada tahun 2013. Subyek secara acak ditugaskan menjadi dua kelompok dari 105 wanita (percobaan
dan kelompok kontrol). Sejak minggu ke-37 kehamilan, kelompok eksperimen dikonsumsi buah
tanggal (70 sampai 75 gr per hari) sampai timbulnya nyeri persalinan, dan kelompok kontrol
menerima perawatan rutin. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner demografi, bentuk rekaman
gerakan janin, dan checklist yang terkait dengan konsumsi harian buah tanggal. Analisis data
dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 14, dan Chi-square, t siswa, dan uji Mann-Whitney. P-
nilai kurang dari 0,05 dianggap signifikan secara statistik.

Hasil: Rerata skor Bishop saat masuk lebih tinggi pada kelompok eksperimen (7.67 ± 2.28),
dibandingkan dengan kelompok kontrol (5.12 ± 2.77) (P <0,001). Berarti dilatasi serviks saat masuk
adalah 4.05 ± 1.63 cm pada kelompok eksperimen dan 2.97 ± 4.63 cm pada kelompok kontrol (p
<0/05). Juga tingkat keberhasilan induksi persalinan lebih tinggi pada kelompok eksperimen
dibandingkan dengan kelompok kontrol (P = 0,006).

Kesimpulan: Berarti dilatasi serviks lebih tinggi pada wanita yang mengkonsumsi buah tanggal,
dibandingkan dengan kelompok non-memakan. Sejak tanggal buah penuh energi dan nutrisi,
disarankan bagi wanita hamil untuk membantu dengan pematangan serviks, terutama di minggu-
minggu terakhir kehamilan.

Keywords
Bishop Score; Cervical ripening; Date fruit; Nulliparous women

Kata kunci

Bishop Score; pematangan serviks; buah tanggal; wanita nulipara

Introduction
Cervical ripening before the onset of labor is an important factor for the prediction of delivery mode,
particularly in cases of labor induction. Increased cervical ripeness increases the likelihood of vaginal
delivery and decreases the rate of cesarean section (1). For measuring cervical ripeness, Bishop scoring
system can be used, which includes the rating of five components: cervical dilatation, effacement,
position, and consistency, and fetal station in vaginal examination.
Higher Bishop score indicates higher cervical ripening and increased likelihood of vaginal delivery (1-3).
Normally, Bishop score ≤ 5 indicates an unfavorable cervix, and Bishop score ≥ 8 indicates a high
likelihood of spontaneous labor (3). According to the study of Williams et al. (1997), the ratio of cervical
dilatation to total Bishop score and its components is a more reliable predictor of the success of labor
induction and vaginal delivery (1, 2).
Changes related to cervical ripening usually occur during late pregnancy. In the last 6 to 8 weeks of
pregnancy, through a process called “uterine awakening” or “activation”, the myometrium stillness is
suspended and the number of myometrial oxytocin receptors is considerably increased. As a result, the
number and surface area of GAP junction proteins such as connexin 43, also increase and uterine is
prepared for labor contractions.
In addition, at about 34-36 weeks of gestation, the levels of estrogen and proges-terone hormones
change within 5 weeks (2, 4). These changes together increase uterine irritability and its responsiveness
to contraction-stimulating factors. Another impor-tant change in the myometrium is the formation of the
lower uterine segment. At this stage, the cervix loses its integrated structure, and therefore, it becomes
soft and dilated as soon as strong contractions begin (1, 4).
For a favorable cervical ripening, 1600 mmHg pressure is required, while if the cervix is not prepared,
the pressure should increase to 10,000 mmHg (a 5-fold increase) (5). The exact mechanism of cervical
preparation is unknown. However, several methods of cervical ripening have been introduced according
to various theories including changes in estrogen and progesterone hormone levels, increased
production of prostaglandins, increased sensitivity of the myometrium to oxytocin and prostaglandins,
and interactions between these factors (1-4).
These methods include use of oxytocin and prostaglandins, mechanical surgery, and natural methods;
oxytocin is the most common agent used worldwide (6, 7). Although the use of oxytocin is considered
an effective method for cervical ripening, it is associated with multiple adverse side effects such as
uterine hyperstimulation, intoxication with water, postpartum hemorrhage, embolism of amniotic fluid,
and neonatal jaundice.
An ideal agent for cervical ripening should prepare the cervix for delivery with minimum complications
for the mother and the fetus (8). Natural non-drug methods, including non-invasive techniques, are
more effective, more economical, and safer than pharmacological methods. Current non-drug methods
include castor oil, evening primrose oil, raspberry leaf, sisymbrium irio (London rocket), and date fruit
(9).
Studies have shown that date fruit, a reinforcing fruit rich in carbohydrates, affects the progress and
spontaneity of labor and reduces postpartum hemorrhage (10-12). Date is a reinforcing fruit rich in
carbohydrates; these carbohydrates are simple sugars, absorbed and used by the cells shortly after
consumption. Date fruit also contains vitamin B, iron minerals, calcium, magnesium, and potassium.
Today, various studies have been conducted on different varieties of date fruit and many of its
nutritional and health benefits have been determined (13-15).
In a study, the effect of date pollen on serum hormone levels was examined in female adult rats. The
results showed that palm pollen extract can increase estrogen and progesterone levels in rat sera, but
has no effect on Luteinizing hormone or follicle-stimulating hormone (16). It was also found that the
consumption of date fruit increases the pain threshold and its intake in late pregnancy is recommended
to accelerate labor (17).
Date fruit contains saturated and unsaturated fatty acids such as oleic, linoleic, and linolenic acids. Fatty
acids in addition to providing and reserving energy, contribute to prostaglandin provision (15);
therefore, date fruit can be helpful in saving energy and strengthening uterus muscles. It also contains
hormones which help the uterus stretch and be prepared for child delivery (18).
According to the results of Alkoran and colleagues (2011), cervical dilatation on admission was higher in
the group consuming date fruit during late pregnancy, compared to the non-consuming control group
(P<0.0005). It seems that date fruit influences oxytocin receptors, stimulates the uterine muscles to
respond more comfortably to oxytocins, and better prepares the uterus and cervix for delivery (10).
Khadem et al. (2007) demons-trated that date fruit has oxytocin-like effects and its nutritional and
therapeutic character-ristics reduce postpartum hemorrhage; it can also be a suitable alternative for
oxytocin (12).
Given that the number of oxytocin receptors elevates in the last months of pregnancy, which itself leads
to an increase of uterine sensitivity and contraction stimulation, date fruit can influence oxytocin
receptors and accelerate the onset of uterine contractions more easily (10-12). Considering the limited
research in this area and lack of such reports in Iran, we aimed to determine the effect of late-
pregnancy consumption of date fruit on cervical ripening in nulliparous women.
Materials and Methods
This clinical trial was performed from 6th April to 2nd September 2013 on 210 primiparous women,
referring to Mashhad Omolbanin Hospital, Iran. To calculate the sample size, a pilot study was
performed on 20 patients. Then, considering α=0.01 and β=0.1, the sample size was calculated 96
cases in each group. Given a 10% loss of sample, 105 cases were included in each group (a total of 210
women).
First, the approval of the ethics committee of the university was obtained. After explaining the study
objectives to the mothers and obtaining written consents (with regard to ethical principles for medical
research), sampling was performed. The inclusion criteria were as follows: 1) primiparity, 2) 18 to 35
years of age, 3) 37-38 weeks of gestation, 4) singleton pregnancy with cephalic presentation, 5) lack of
medical or gynecological problems, 6) no assisted reproductive technology (ART) pregnancy, and 7)
non-elective cesarean section. Women in the intervention group, who used date fruit less than 2 weeks,
were excluded from the study.
Considering the consumption of date fruit, the subjects were randomly divided into two groups:
intervention and control groups (consuming and non-consuming groups, respectively). At the beginning
of the sampling, week days from Saturday to Thursday were numbered 1 to 6. Then, using a table of
random numbers, 3 days were randomly assigned to the intervention group and 3 days to the control
group. Data collection tools included questionnaires, observation, physical examin-ation, form of fetal
movement record, and the checklist related to daily consumption of date fruit.
Validity of data collection tool was determined by content validity. The tools were provided as
preliminary questionnaires with regard to literature and the latest related research. They were given to
10 members of the School of Nursing and Midwifery, Mashhad University of Medical Sciences, and were
finalized after review and modification. Reliability of the questionnaire was confirmed by the inter-rater
reliability with a correlation coefficient of 0.94.
The used date fruits were the products of Mazafati Rotab Dates, purchased from major food distribution
centers in Mashhad, Iran. The intervention group weekly received 7 packets of 70-75 gr date fruit since
the 37th week of gestation, and the mothers were asked to continue the consumption up to the onset of
labor (70-75 gr per day in three divided doses). On the other hand, the control group was asked not to
eat date fruit during this period and recevied routine care.
Subjects in both groups, after entering the study, were evaluated in terms of the onset of labor. During
the study period, they were trained to avoid using enema, nipple stimulation, use of laxatives, herbal or
chemical drugs, or traditional methods of labor induction. Also, the mothers received the forms of fetal
movement record, in which the researcher’s phone number (for emergency calls or asking questions)
and the date and time of the subjects’ enrollment (in the study) were recorded.
Each week, participants in both groups were examined by the researcher in terms of vital signs, weight,
fetal heart rate, fetal movements, uterine spotting, bleeding and discharge, probable outcomes of date
fruit (in the intervention group), and use of date fruit (in the control group); the data were recorded in
the follow-up form.
The mothers in each group were trained regarding the signs of labor onset. They were asked to inform
the researcher and refer to Omolbanin Hospital if there were any signs of labor onset. If delivery was
not starting until 40 weeks of gestation, both groups were asked to refer to the clinic for delivery
checkups and tests of fetal health. If there were no problems in continuing the pregnancy in the control
group, the mothers were trained about the signs of initiation of labor. In the intervention group, in
addition to teaching these signs, they were advised to continue the consumption of date fruit.
If delivery was not starting until 41 weeks of gestation, the subjects were referred to the obstetrics
ward for labor induction, where the researcher was present. After vaginal examination, the related
details were recorded in the questionnaire and Bishop score was calculated for comparison between the
groups. Data analysis was performed using SPSS version 14, and Chi-square and t-test. P value less
than 0.05 was considered statistically significant.
Results
A total of 240 women were enrolled in the study. Five cases were excluded given their unwillingness to
continue the study, 1 due to sensitivity to date fruit, 11 due to non-use of date fruit for at least two
weeks, 9 due to labor induction before 41 weeks of gestation, and 5 due to gestational hypertension.
Finally, 210 women remained in the trial.
The subjects were not statistically different in terms of mean age and body mass index (BMI). The mean
age was 23.51 ± 3.67 years in the intervention group and 23.58 ± 3.73 years in the control groups (P =
0.89); also, the mean BMI was 22.88 ± 2.76 and 23.17 ± 2.67 kg/m2, respectively (P= 0.44).
Based on Chi-square test, the two groups were not statistically different in terms of education level,
history of abortion, history of prolonged pregnancy in first-degree relatives, history of bleeding and
spotting during the first trimester of pregnancy, use of non-steroidal anti-inflammatory drugs, or
mother's education level (Table 1). Also, 84.8% (n=89) of subjects in the intervention group and 96.2%
(n=101) in the control group were housewives; the two groups were matched in terms of occupation
(P=0.42).
The results of Mann-Whitney test showed that the mean Bishop score at admission was higher in the
intervention group, compared to the control group; the mean Bishop score was 7.67 ± 2.28 in the
intervention group and 5.12 ± 2.77 in the control group (P <0.001). The Bishop score > 5 at admission
was more frequent in the intervention group, compared to the control group at various weeks of
gestation (P<0.001) (Table 2).
Values of each Bishop scoring component (cervical dilatation, effacement, position, and consistency, and
fetal station ) were statistically significant in the two groups (Tables 3 & 4).
The rate of vaginal delivery was higher in the intervention group, but the groups were not statistically
different in terms of delivery mode (P=0.09); the rates of cesarean section and vacuum/forceps were
8.6% and 1.9% in the intervention group and 15.2% and 3.8% in the control group, respectively. The
use of oxytocin for labor induction in the intervention group (20%) (n=21) was significantly less than
the control group (44.8%) (n=47) (P<0.001). Also, the success rate of labor induction (vaginal delivery
after labor induction) in the intervention group (47%) was higher than the control group (28%) (P=
0.036).
Discussion
The results of the current study showed that the mean Bishop score was significantly higher in the
group who used date fruit in the last month of pregnancy, compared to the nonconsuming group. The
study of Alkoran et al. (2011), which evaluated the effects of date fruit on labor and delivery in
nulliparous and multiparous women, showed that the mean of cervical dilatation at admission in the
group, who used date fruit, was higher than the control group (P<0.005).
Also, in the study of Alkoran, occurrence of spontaneous labor was lower in the intervention group and
these subjects required less labor induction. They noted that date fruit probably influenced oxytocin
receptors, caused more effective contractions, and better prepared the cervix for delivery (10).
Iravani et al. (2006) performed a study with the aim to determine the efficacy and safety of castor oil in
cervical ripening and labor induction. According to the results, spontaneous labor pain and mean Bishop
score were significantly higher in the intervention group compared to the control group (P<0.001); in
fact, castor oil, similar to date fruit, contains substances which can reinforce prostaglandin synthesis
(19).
In addition, other substances such as evening primrose oil, raspberry leaf, and sisymbrium irio, given
their prostaglandins and fatty acid precursors, have been assessed in several studies, and their
effectiveness in cervical ripening has been shown. Based on the studies of Simpson et al. (2001),
Mohammadinia et al. (2003), and Dow et al. (1999), use of raspberry leaf, sisymbrium irio, and evening
primrose oil in late pregnancy positively affected cervical ripening, respectively (20, 21, 22).
Khadem et al. (2007), in a study by comparing the effects of date fruit and oxytocin in the prevention of
postpartum hemorrhage, found that date fruit has an oxytocin-like effect, leads to the increased
sensitivity of the uterus, stimulates uterine contractions, and reduces mean postpartum hemorrhage
(12).
Date fruit contains saturated and unsaturated fatty acids such as oleic, linoleic, and linolenic acids,
which are involved in saving and supplying energy and construction of prostaglandins. In addition,
serotonin, tannin, and calcium in date fruit contribute to the contraction of smooth muscles of the
uterus. Date fruit also has a laxative effect, which stimulates uterine contractions (12, 14).
In Qur'an, the holy book of Muslims, date fruit has been introduced as part of a healthy diet. As
mentioned in Qur’an, God gave Mary fresh date fruit in the time of giving birth. According to Islamic
Hadiths, if date fruit was not a rich food source, God would not have given it to Mary.
Date fruit contains 13 vital substances and 5 kinds of vitamins, fatty acids, and sugars. Thus, this fruit,
which is rich in minerals, is recommended for pregnant women who need energizing and nutritious
foods (18). Date fruit also influences estrogen and progesterone hormones, which are effective in
preparing the uterus and cervical ripening (16).
The current research was not doubleblinded, which is a limitation of this study. Also, the amount and
duration of date fruit consumption were not recorded, which highlights the importance of performing
further studies. Finally, another limitation was lack of control over the mothers’ daily diet.
Conclusion
Cervical ripening was more favorable in women, who used date fruit, compared to the non-consuming
group. Given that date fruit is an energizing and nourishing substance, its use is recommended for
pregnant women during pregnancy, particularly during the final weeks of gestation.
Acknowledgment
This study was extracted from a research project, approved on 29/10/2012 by Mashhad University of
Medical Sciences (code: 910732), and sponsored by the University Research Council. The authors
appreciate the cooperation and assistance of the University Vice Chancellor for Research.

Conflict of Interest
The authors declare no conflicts of interest.

References

pengantar

pematangan serviks sebelum awal persalinan merupakan faktor penting untuk prediksi modus
pengiriman, terutama dalam kasus-kasus induksi persalinan. Peningkatan kematangan serviks
meningkatkan kemungkinan persalinan pervaginam dan menurunkan tingkat operasi caesar (1).
Untuk mengukur kematangan serviks, sistem penilaian Uskup dapat digunakan, yang meliputi
Peringkat dari lima komponen: dilatasi serviks, penipisan, posisi, dan konsistensi, dan stasiun janin
dalam pemeriksaan vagina.

Tinggi skor Bishop menunjukkan pematangan serviks yang lebih tinggi dan meningkatkan
kemungkinan persalinan per vaginam (1-3). Biasanya, Bishop skor ≤ 5 menunjukkan serviks, dan
Uskup skor ≥ 8 menunjukkan kemungkinan besar persalinan spontan (3). Menurut studi Williams et
al. (1997), rasio dilatasi serviks terhadap total skor Bishop dan komponen-komponennya adalah
prediktor yang lebih handal dari keberhasilan induksi persalinan vagina (1, 2).

Perubahan yang terkait dengan pematangan serviks biasanya terjadi pada akhir kehamilan. Dalam 6
sampai 8 minggu terakhir kehamilan, melalui proses yang disebut "kebangkitan rahim" atau
"aktivasi", keheningan miometrium ditangguhkan dan jumlah reseptor oksitosin miometrium yang
jauh meningkat. Akibatnya, jumlah dan luas permukaan GAP protein persimpangan seperti connexin
43, juga meningkat dan rahim dipersiapkan untuk kontraksi persalinan.

Selain itu, pada sekitar 34-36 minggu kehamilan, kadar estrogen dan proges-terone hormon berubah
dalam 5 minggu (2, 4). Perubahan ini bersama-sama meningkatkan iritabilitas uterus dan responsif
terhadap faktor kontraksi-merangsang. Lain perubahan impor-tant di miometrium adalah
pembentukan segmen bawah rahim. Pada tahap ini, leher rahim kehilangan struktur terpadu, dan
oleh karena itu, menjadi lembut dan melebar secepat kontraksi yang kuat dimulai (1, 4).
Untuk pematangan serviks menguntungkan, 1600 tekanan mmHg diperlukan, sementara jika serviks
tidak siap, tekanan harus meningkat menjadi 10.000 mmHg (peningkatan 5 kali lipat) (5). Mekanisme
yang tepat dari persiapan serviks tidak diketahui. Namun, beberapa metode pematangan serviks
telah diperkenalkan menurut berbagai teori termasuk perubahan kadar hormon estrogen dan
progesteron, peningkatan produksi prostaglandin, peningkatan kepekaan miometrium untuk
oksitosin dan prostaglandin, dan interaksi antara faktor-faktor ini (1-4).

metode ini termasuk penggunaan oksitosin dan prostaglandin, bedah mekanik, dan metode alami;
oksitosin adalah agen yang paling umum digunakan di seluruh dunia (6, 7). Meskipun penggunaan
oksitosin dianggap sebagai metode yang efektif untuk pematangan serviks, hal ini terkait dengan
beberapa efek samping yang merugikan seperti hiperstimulasi uterus, intoksikasi air, perdarahan
postpartum, emboli cairan ketuban, dan penyakit kuning neonatal.

Seorang agen yang ideal untuk pematangan serviks harus mempersiapkan serviks untuk pengiriman
dengan komplikasi minimal bagi ibu dan janin (8). metode non-obat alami, termasuk teknik non-
invasif, lebih efektif, lebih ekonomis, dan lebih aman daripada metode farmakologis. metode non-
obat saat ini meliputi minyak jarak, minyak evening primrose, daun raspberry, sisymbrium Irio
(London roket), dan buah tanggal (9).

Penelitian telah menunjukkan bahwa buah tanggal, buah memperkuat kaya karbohidrat,
mempengaruhi kemajuan dan spontanitas tenaga kerja dan mengurangi perdarahan postpartum
(10-12). Tanggal adalah buah memperkuat kaya karbohidrat; karbohidrat ini adalah gula sederhana,
diserap dan digunakan oleh sel tak lama setelah konsumsi. Tanggal buah juga mengandung vitamin
B, mineral besi, kalsium, magnesium, dan kalium. Hari ini, berbagai penelitian telah dilakukan pada
varietas yang berbeda dari buah tanggal dan banyak manfaat gizi dan kesehatan telah ditentukan
(13-15).

Dalam sebuah penelitian, efek dari tanggal serbuk sari pada kadar hormon serum diperiksa pada
tikus betina dewasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak serbuk sari kelapa dapat
meningkatkan kadar estrogen dan progesteron dalam serum tikus, namun tidak berpengaruh pada
hormon Luteinizing atau follicle-stimulating hormone (16). Itu juga menemukan bahwa konsumsi
buah tanggal meningkatkan ambang nyeri dan asupan pada akhir kehamilan dianjurkan untuk
mempercepat kerja (17).

Tanggal buah mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh seperti oleat, linoleat, dan asam
linolenat. asam lemak selain memberikan dan pemesanan energi, berkontribusi penyediaan
prostaglandin (15); Oleh karena itu, tanggal buah dapat membantu dalam menghemat energi dan
memperkuat otot-otot rahim. Hal ini juga berisi hormon yang membantu peregangan rahim dan
bersiaplah untuk pengiriman anak (18).

Menurut hasil Alkoran dan rekan (2011), dilatasi serviks pada tiket masuk adalah lebih tinggi pada
kelompok mengkonsumsi buah tanggal pada akhir kehamilan, dibandingkan dengan kelompok non-
memakan kontrol (P <0,0005). Tampaknya pengaruh tanggal buah oksitosin reseptor, merangsang
otot-otot rahim untuk merespon lebih nyaman untuk oxytocins, dan lebih baik mempersiapkan
rahim dan leher rahim untuk pengiriman (10). Khadem et al. (2007) setan-basisnya tanggal buah
memiliki efek oksitosin-seperti dan nutrisi dan terapi karakter-ristics yang mengurangi perdarahan
postpartum; itu juga bisa menjadi alternatif yang cocok untuk oksitosin (12).
Mengingat bahwa jumlah reseptor oksitosin mengangkat pada bulan-bulan terakhir kehamilan, yang
dengan sendirinya menyebabkan peningkatan kepekaan uterus dan stimulasi kontraksi, buah tanggal
dapat mempengaruhi reseptor oksitosin dan mempercepat timbulnya kontraksi uterus lebih mudah
(10-12). Mengingat penelitian terbatas di daerah ini dan kurangnya laporan tersebut di Iran, kami
bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi akhir-kehamilan buah tanggal pematangan serviks
pada wanita nulipara.

Bahan dan metode

uji klinis ini dilakukan dari 6 April untuk 2 September 2013 pada 210 wanita primipara, merujuk ke RS
Omolbanin Mashhad, Iran. Untuk menghitung ukuran sampel, pilot studi dilakukan pada 20 pasien.
Kemudian, mengingat α = 0,01 dan β = 0,1, ukuran sampel dihitung 96 kasus di masing-masing
kelompok. Mengingat kerugian 10% dari sampel, 105 kasus termasuk dalam setiap kelompok (total
210 perempuan).

Pertama, persetujuan dari komite etik universitas diperoleh. Setelah menjelaskan tujuan studi ke ibu
dan memperoleh persetujuan tertulis (berkaitan dengan prinsip-prinsip etika untuk penelitian
medis), pengambilan sampel dilakukan. Kriteria inklusi adalah sebagai berikut: 1) primipara, 2) 18
sampai 35 tahun, 3) 37-38 minggu kehamilan, 4) kehamilan tunggal dengan presentasi kepala, 5)
kurangnya masalah medis atau ginekologi, 6) tidak ada dibantu teknologi reproduksi (ART)
kehamilan, dan 7) operasi caesar non-elektif. Wanita pada kelompok intervensi, yang digunakan
buah tanggal kurang dari 2 minggu, dikeluarkan dari penelitian.

Mengingat konsumsi buah tanggal, subjek secara acak dibagi menjadi dua kelompok: kelompok
intervensi dan kontrol (mengkonsumsi dan kelompok non-memakan, masing-masing). Pada awal
sampling, minggu hari dari Sabtu hingga Kamis diberi nomor 1 sampai 6. Kemudian, dengan
menggunakan tabel angka random, 3 hari secara acak ditugaskan untuk kelompok intervensi dan 3
hari untuk kelompok kontrol. alat pengumpulan data termasuk angket, observasi, fisik examin-asi,
bentuk rekaman gerakan janin, dan checklist yang terkait dengan konsumsi harian buah tanggal.

Validitas alat pengumpulan data ditentukan oleh validitas isi. Alat yang disediakan sebagai kuesioner
awal berkaitan dengan sastra dan penelitian terkait terbaru. Mereka diberikan kepada 10 anggota
dari Sekolah Keperawatan dan Kebidanan, Mashhad University of Medical Sciences, dan diselesaikan
setelah review dan modifikasi. Keandalan kuesioner dikonfirmasi oleh kehandalan antar-penilai
dengan koefisien korelasi 0,94.

buah tanggal yang digunakan adalah produk dari Mazafati Rotab Kurma, dibeli dari pusat distribusi
pangan utama di Mashhad, Iran. Kelompok intervensi mingguan menerima 7 paket tanggal 70-75 gr
buah sejak minggu ke-37 kehamilan, dan ibu diminta untuk melanjutkan konsumsi hingga awal
persalinan (70-75 gr per hari dalam tiga dosis terbagi). Di sisi lain, kelompok kontrol diminta untuk
tidak makan buah saat selama periode ini dan recevied perawatan rutin.

Subyek pada kedua kelompok, setelah memasuki penelitian, dievaluasi dalam hal awal persalinan.
Selama masa penelitian, mereka dilatih untuk menghindari menggunakan enema, stimulasi puting,
penggunaan obat pencahar, obat herbal atau kimia, atau metode tradisional induksi persalinan.
Juga, ibu menerima bentuk rekaman gerakan janin, di mana nomor telepon peneliti (untuk panggilan
darurat atau mengajukan pertanyaan) dan tanggal dan waktu pendaftaran subyek '(dalam
penelitian) dicatat.

Setiap minggu, peserta dalam kedua kelompok diperiksa oleh peneliti dalam hal tanda-tanda vital,
berat badan, tingkat janin jantung, gerakan janin, rahim bercak, perdarahan dan debit, kemungkinan
hasil buah tanggal (pada kelompok intervensi), dan penggunaan tanggal buah (pada kelompok
kontrol); data dicatat dalam bentuk tindak lanjut.

Para ibu di setiap kelompok dilatih mengenai tanda-tanda awal persalinan. Mereka diminta untuk
menginformasikan peneliti dan merujuk ke Rumah Sakit Omolbanin apakah ada tanda-tanda awal
persalinan. Jika pengiriman tidak mulai sampai 40 minggu kehamilan, kedua kelompok diminta untuk
merujuk ke klinik untuk pemeriksaan pengiriman dan tes kesehatan janin. Jika tidak ada masalah
dalam melanjutkan kehamilan pada kelompok kontrol, ibu-ibu dilatih tentang tanda-tanda inisiasi
persalinan. Pada kelompok intervensi, selain mengajar tanda-tanda ini, mereka disarankan untuk
terus konsumsi buah tanggal.

Jika pengiriman tidak mulai sampai 41 minggu kehamilan, subyek dirujuk ke bangsal kebidanan
untuk induksi persalinan, dimana peneliti hadir. Setelah pemeriksaan vagina, rincian terkait dicatat
dalam kuesioner dan skor Bishop dihitung untuk perbandingan antara kelompok. Analisis data
dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 14, dan Chi-square dan t-test. nilai P kurang dari 0,05
dianggap signifikan secara statistik.

hasil

Sebanyak 240 perempuan yang terdaftar dalam penelitian ini. Lima kasus dikeluarkan diberikan
keengganan mereka untuk melanjutkan studi, 1 karena kepekaan terhadap buah tanggal, 11 karena
non-penggunaan buah tanggal untuk setidaknya dua minggu, 9 karena induksi persalinan sebelum
41 minggu kehamilan, dan 5 karena hipertensi gestasional. Akhirnya, 210 wanita tetap dalam
persidangan.

Subyek secara statistik tidak berbeda dalam hal indeks usia dan massa tubuh rata-rata (BMI). Usia
rata-rata adalah 23,51 ± 3,67 tahun pada kelompok intervensi dan 23,58 ± 3,73 tahun pada
kelompok kontrol (P = 0,89); juga, rata-rata BMI adalah 22,88 ± 2,76 dan 23,17 ± 2,67 kg / m2,
masing-masing (P = 0.44).

Berdasarkan uji Chi-square, kedua kelompok tidak berbeda secara statistik dalam hal tingkat
pendidikan, riwayat abortus, riwayat kehamilan berkepanjangan di keluarga tingkat pertama,
riwayat perdarahan dan bercak selama trimester pertama kehamilan, penggunaan non steroid obat
anti-inflamasi, atau tingkat pendidikan ibu (Tabel 1). Juga, 84,8% (n = 89) dari subyek pada kelompok
intervensi dan 96,2% (n = 101) pada kelompok kontrol adalah ibu rumah tangga; kedua kelompok
yang cocok dalam hal pekerjaan (P = 0,42).

Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa rata-rata skor Bishop saat masuk lebih tinggi pada
kelompok intervensi, dibandingkan dengan kelompok kontrol; mean skor Bishop 7.67 ± 2.28 pada
kelompok intervensi dan 5.12 ± 2.77 pada kelompok kontrol (P <0,001). Uskup skor> 5 saat masuk
lebih sering pada kelompok intervensi, dibandingkan dengan kelompok kontrol di berbagai minggu
kehamilan (P <0,001) (Tabel 2).
Nilai masing-masing komponen Bishop scoring (dilatasi serviks, penipisan, posisi, dan konsistensi,
dan stasiun janin) secara statistik signifikan pada kedua kelompok (Tabel 3 & 4).

Tingkat persalinan pervaginam lebih tinggi pada kelompok intervensi, tetapi kelompok tidak berbeda
secara statistik dalam hal modus pengiriman (P = 0,09); tingkat operasi caesar dan vakum / forceps
adalah 8,6% dan 1,9% pada kelompok intervensi dan 15,2% dan 3,8% pada kelompok kontrol,
masing-masing. Penggunaan oksitosin untuk induksi persalinan pada kelompok intervensi (20%) (n =
21) secara signifikan kurang dari kelompok kontrol (44,8%) (n = 47) (P <0,001). Juga, tingkat
keberhasilan induksi persalinan (persalinan pervaginam setelah induksi persalinan) pada kelompok
intervensi (47%) lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol (28%) (P = 0.036).

Diskusi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata skor Bishop secara signifikan lebih tinggi pada
kelompok yang menggunakan buah tanggal pada bulan terakhir kehamilan, dibandingkan dengan
kelompok nonconsuming. Studi tentang Alkoran et al. (2011), yang mengevaluasi efek dari tanggal
buah pada persalinan pada wanita nulipara dan multipara, menunjukkan bahwa rata-rata dilatasi
serviks saat masuk dalam kelompok, yang digunakan buah tanggal, lebih tinggi daripada kelompok
kontrol (P <0,005) .

Juga, dalam studi Alkoran, terjadinya persalinan spontan lebih rendah pada kelompok intervensi dan
mata pelajaran ini diperlukan kurang induksi persalinan. Mereka mencatat bahwa tanggal buah
mungkin dipengaruhi reseptor oksitosin, yang disebabkan kontraksi lebih efektif, dan lebih siap
serviks untuk pengiriman (10).

Iravani et al. (2006) melakukan penelitian dengan tujuan untuk menentukan efikasi dan keamanan
dari minyak jarak di pematangan serviks dan induksi persalinan. Menurut hasil, nyeri persalinan
spontan dan berarti skor Bishop secara signifikan lebih tinggi pada kelompok intervensi
dibandingkan dengan kelompok kontrol (P <0,001); pada kenyataannya, minyak jarak, mirip dengan
buah saat ini, mengandung zat yang dapat memperkuat sintesis prostaglandin (19).

Selain itu, zat-zat lain seperti minyak evening primrose, daun raspberry, dan sisymbrium Irio,
mengingat prostaglandin dan prekursor asam lemak, telah dinilai dalam beberapa penelitian, dan
efektivitas dalam pematangan serviks telah terbukti. Berdasarkan penelitian dari Simpson et al.
(2001), Mohammadinia et al. (2003), dan Dow et al. (1999), penggunaan daun raspberry, sisymbrium
Irio, dan minyak evening primrose pada akhir kehamilan positif terkena pematangan serviks, masing-
masing (20, 21, 22).

Khadem et al. (2007), dalam studi dengan membandingkan efek dari tanggal buah dan oksitosin
dalam pencegahan perdarahan postpartum, menemukan bahwa buah tanggal memiliki efek
oksitosin seperti, mengarah ke peningkatan sensitivitas rahim, merangsang kontraksi rahim, dan
mengurangi rata-rata perdarahan postpartum (12).

Tanggal buah mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh seperti oleat, linoleat, dan asam
linolenat, yang terlibat dalam menyimpan dan memasok energi dan konstruksi prostaglandin. Selain
itu, serotonin, tanin, dan kalsium dalam buah tanggal berkontribusi pada kontraksi otot polos rahim.
Tanggal buah juga memiliki efek pencahar, yang merangsang kontraksi rahim (12, 14).
Dalam Al-Qur'an, kitab suci umat Islam, buah tanggal telah diperkenalkan sebagai bagian dari diet
yang sehat. Seperti disebutkan dalam Al-Qur'an, Allah memberikan Mary tanggal buah segar di saat
melahirkan. Menurut Hadis Islam, jika tanggal buah bukan sumber makanan yang kaya, Allah tidak
akan diberikan kepada Maria.

Tanggal buah mengandung 13 zat-zat penting dan 5 jenis vitamin, asam lemak, dan gula. Dengan
demikian, buah ini, yang kaya akan mineral, dianjurkan untuk wanita hamil yang membutuhkan
makanan energi dan bergizi (18). Tanggal buah juga mempengaruhi hormon estrogen dan
progesteron, yang efektif dalam mempersiapkan rahim dan pematangan serviks (16).

Penelitian saat ini tidak doubleblinded, yang merupakan keterbatasan penelitian ini. Juga, jumlah
dan durasi konsumsi tanggal buah tidak tercatat, yang menyoroti pentingnya melakukan studi lebih
lanjut. Akhirnya, keterbatasan lain adalah kurangnya kontrol atas makanan sehari-hari para ibu '.

Kesimpulan
pematangan serviks lebih menguntungkan pada wanita, yang digunakan buah tanggal, dibandingkan
dengan kelompok non-memakan. Mengingat bahwa tanggal buah adalah zat energi dan bergizi,
penggunaannya dianjurkan untuk wanita hamil selama kehamilan, terutama selama minggu-minggu
terakhir kehamilan.
Pengakuan
Penelitian ini diambil dari sebuah proyek penelitian, disetujui pada 29/10/2012 oleh Mashhad University
of Medical Sciences (kode: 910.732), dan disponsori oleh Dewan Riset Universitas. Para penulis
menghargai kerjasama dan bantuan dari Universitas Wakil Rektor Research.

Konflik kepentingan
Para penulis menyatakan tidak ada konflik kepentingan.
Referensi
1. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY. Williams obstetrics. 23rd ed.
New York: McGraw-Hill; 2010.
2. Speroff L, Fritz MA. Clinical gynaecologic endocrinology and infertility. 5th ed. Philadelphia: Lippincott
Williapms & Wilkins;2005.
3. Macones RRaGA. Prolonged and Postterm Pregnancy. Obstetrics Normal and Problem Pregnancies.
NewYork: Churchill Livingston; 2012:770-771.
4. Asgari safdar A, Daghigh Kia H, Farhadi R. Physiology of parturition. International Journal of
Advanced Biological and Biomedical Research. 2013; 1(3):214-221.
5. Esmaeelzadeh Sh, Vazirinejad R, Loripour M, Sarafrazi F. Effect of sexual relationship during the last
four weeks of pregnancy on Bishop score. J of Semnan University of Medical Sciences. 2008; 10(1):49-
53.
6. Kean LH, Baker Ph, Edelstone DI. Best practice in labor ward managment. First edition USA: W. B.
Saunders Company; 2000.
7. Kelly AJ, Tan B. Intra venous oxytocin alone for cervical ripening and induction of labor. Birth. 2001;
28(4), 280-281.
8. Nicoll AE, Mackenzie F, Greer IA, Norman JE. Vagina application of the nitric oxide isosorbide
mononitrate for preinduction cervical ripening. American Journal of Obstetrics and Gynecology. 2001;
184:958-964.
9. Score B. Methods for cervical ripening and induction of labor. Am Fam Physician. 2003; 67(10):2123-
8.
10. Al-Kuran O, Al-Mehaisen L, Bawadi H, Beitawi S, Amarin Z. The effect of late pregnancy
consumption of date fruit on labour and delivery. Journal of obstetrics and gynaecology. 2011;
31(1):29-31.
11. kordi M, salek N, safarian M, smaeili H. Effect of Dates syrup on the progress of labor in primiparous
women during labor. Journal of Obstetrics, Gynecology and Infertility. 2009; 13 (2):23-30.[Persian]
12. Khadem N, Sharaphy A, Latifnejad R, Hammod N, Ibrahimzadeh S. Comparing the efficacy of dates
and oxytocin in the management of postpartum hemorrhage. Shiraz E-Medical Journal. 2007; 8(2):64-
71.
13. Vaezi S. Date is life tree. Tehran: Azineh Golmehr; 2004. [in persian]
14. Al-Shahib W, Marshall RJ. The fruit of the date palm: its possible use as the best food for the future?
International Journal of Food Sciences and Nutrition. 2003; 54(4):247-259.
15. Baliga MS, Baliga BRV, Kandathil SM, Bhat HP, Vayalil PK. A review of the chemistry and
pharmacology of the date fruits (Phoenix dactylifera L). Food Research International. 2011;44(7):1812-
1822.
16. Moshtaghie A, johari H, Shariati M, Amiri c. Effects of Phoenix Dactylifera on serum concentration of
estrogen, progesterone and gonadotropins in adult female rats. Journal of Rafsanjan University of
Medical Sciences. 2009;9 (2):124-117.[persian].
17. Zangeneh F, Moezi L, Amir Zargar A. The effect of palm date, fig and olive fruits regimen on weight,
pain threshold and memory in mice. Iranian Journal of Medicinal and Aromatic Plants. 2009; 25(2):149-
158.
18. Makarem Shirazi N. [Tafsire nemooneh]. Ghom: Darolketabe Al-Eslamiyeh; 2008. pp: 59-61. [in
Arabic-Parsian]
19. Iravani M, Montazeri S, Afshari P, Soori H. A satudy on the safty and efficacy of castor oil for crrvical
ripening and labor induction. Scientific Medical Journal. 2007;5(1):400-404.
20. Simpson M, Parsons M, Greenwood J, Wade K. Raspberry leaf in pregnancy: its safety and efficacy
in labor. J Midwifery Womens Health. 2001; 46(2):51-59.
21. Eisenberg DM, Davis RB, Ettner SL, Appel S, Wilkey S, Van Rompay M, et al. Trends in alternative
medicine use in the United States, 1990-1997: results of a follow-up national survey. JAMA. 1998;
280:1569–1575.
22. Dove D, Johnson P. Oral Evening Primrose Oil: Its Effect on Length of Pregnancy and Selected
Intrapartum Outcomes in Low-Risk Nulliparous Women. Journal of Nurse-Midwifery. 1999; 44(3): 320-
324.
23. Gatward H, Simpson M, Woodhart L, Stainton MC. Women's experiences of being induced for post-
date pregnancy. Women Birth. 2010; 23(1):3-9.