You are on page 1of 8

PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN

MINUM TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTRI

Nengah Runiari1 Nyoman Hartati2


1,2
Prodi Ners Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Denpasar
Denpasar, Bali, Indonesia

e-mail:runiarijkp@gmail.com1,ninyomanhartati@gmail.com2

Abstract: The relationship between knowledge and adherence to drinking blood supplemented
tablets for young women. The aim of this study was to determine the relationship between
knowledge and adherence to taking blood supplemented tablets for girls. The research design
was correlational analytic with cross sectional approach. The number of samples was 149
students of class XI SMA 6 Denpasar who were selected by total sampling technique. The
instruments used in this study were a knowledge questionnaire and the MMAS-8 (Morisky
Medication Adherence Scale) to measure adherence to taking blood supplemented tablets. The
results showed that the knowledge level of the respondents was mostly in the good enough
category as much as 44.3%. It was found that 21.5% of respondents had poor knowledge. The
level of adherence of respondents to drink iron tablets was 87 people (58.4%) with low
adherence and 62 people (41.6%) had moderate adherence. The results of the analysis with
Kendall Tau found a p-value of 0.03, which means that there is a relationship between
knowledge and adherence to taking blood supplement tablets. Furthermore, it is suggested to
increase the involvement of parents in monitoring the drinking of iron tablets.

Keywords: Knowledge, Adherence, blood supplemented tablets, Young Women

Abstrak :Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Minum Tablet Tambah darah Pada
Remaja Putri.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan dengan
kepatuhan meminum tablet tambah darah remaja putri. Disain penelitian adalah analitik
korelasional dengan pendekatan crosssectional. Jumlah sampel 149 orang siswi kelas XI SMA 6
Denpasar yang dipilih dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuisioner pengetahuan dan MMAS-8 (MoriskyMedicationAdherenceScale)
untuk mengukur kepatuhan meminum tablet tambah darah. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan responden paling banyak berada pada katagori cukup baik sebanyak 44.3%.
ditemukan masih ada sebanyak 21.5% responden dengan pengetahuan kurang baik. Tingkat
kepatuhan responden minum TTD sebanyak 87 orang (58.4%) dengan kepatuhan rendah dan
sebanyak 62 orang (41.6%) kepatuhan sedang. Hasil analisis dengan Kendall Tau ditemukan p
value 0.03 artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan meminum tablet tambah
darah. Selanjutnya disarankan agar meningkatkan keterlibatan orang tua dalam melakukan
pengawasan minum TTD.

Kata kunci: Pengetahuan, Kepatuhan, Tablet Tambah Darah, Remaja Putri

Jurnal Gema Keperawatan |Volume 13|Nomor 2|


Nengah Runiari dan Nyoman Hartati. Desember 2020. 13 (2). 103-110

PENDAHULUAN menurunkan sistem kekebalan tubuh serta


Anemia merupakan masalah gizi global mengganggu pertumbuhan fisik.
di seluruh dunia yang dialami oleh hampir Anemia defisiensi besi pada masa
seluruh kelompok usia dalam siklus remaja bukan saja menurunkan
kehidupan, mulai dari usia anak-anak, produktivitas tetapi pada gilirannya
remaja, wanita usia subur (WUS) hingga ibu menggiring remaja putri pada kondisi
hamil. WHO menyatakansebanyak 528.4 anemia di masa kehamilan nanti. Ibu hamil
jutawanitausia 15-49 tahun di seluruh dunia yang menderita anemia akan mempertinggi
mengalami anemia pada tahun2011.Sekitar risiko untuk mengalami keguguran,
50% kasus anemia yang terjadi di seluruh perdarahan waktu melahirkan, dan
dunia disebabkan oleh defisiensizatbesi(1). melahirkan bayi dengan berat lahir rendah
(7)
Anemia adalah suatu kondisi tubuh .
dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah Banyak factor penyebab terjadinya
lebih rendah dari normal Anemia bila kadar anemia. Penelitian yang dilakukan oleh
(8)
hemoglobin darah menunjukkan nilai menyatakan factor kebiasaan makan
kurang dari 12 g/dL(2).Anemia berpengaruh pada kejadian anemia.
mempengaruhi setengah miliar wanita usia Penelitian lain menyatakan bahwa prilaku
reproduksi di seluruh dunia. Pada tahun yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan
2011, 29% (496 juta) dari wanita yang tidak berpengaruh pada kejadian anemia (9).
hamil dan 38% (32,4 juta) ibu hamil berusia Penelitian yang dilakukan oleh (10) di
15–49 tahun mengalami anemia. Penyebab Banglore, India menunjukkan hasil pre test
anemia bervariasi, diperkirakan separuh pada 100 orang responden ditemukan
kasus disebabkan oleh defisiensi besi (3). pengetahuan masih rendah, sikap negatif
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan dan praktik kurang baik.
Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi Salah satu pencegahan utama anemia
anemia ibu hamil 37,1% yang merupakan pada remaja putrid adalah dengan
efek lanjutan dari tingginya prevalensi memperbaiki perilaku konsumsi pangan
anemia pada remaja putri (25%) dan Wanita pada remaja, namun sangat sulit jika hanya
Usia Subur (17%) (4). Anemia pada remaja melalui perbaikan konsumsi pangan.
putri dari 37,1% pada Riskedas 2013 Remaja merupakan salah satu kelompok
mengalami peningkatan menjadi 48,9% tertentu yang upaya peningkatan zat besinya
pada Riskesdas 2018, dengan proporsi tidak cukup jika hanya dengan perubahan
anemia ada di kelompok umur 15-24 tahun perilaku konsumsi pangan. Oleh sebab itu,
dan 25-34 tahun (5). salah satu program penanggulangan yang
Remaja putri pada masa pubertas sangat dilakukan pemerintah adalah suplementasi
berisiko mengalami anemia gizi besi. Hal tablet tambah darah(11)
ini disebabkan banyaknya zat besi yang Pemerintah telah menetapkan standar
hilang selama menstruasi. Selain itu konsumsi tablet tambah darah demi
diperburuk oleh kurangnyaasupan zat besi, mencegah kejadian anemia. Target cakupan
dimana zat besi pada rematri sangat remaja putri yang mendapatkan tablet
dibutuhkan tubuh untuk percepatan tambah darah pada tahun 2016 adalah 15 %
pertumbuhan dan perkembangan (6). dan pada tahun 2017 adalah 20 % (12).
Anemia defisiensi besi dapat menimbulkan Cakupan remaja putri usia 12-18 tahun yang
dampak pada remaja putri antara lain cepat mendapatkan tablet tambah darah di
lelah, menurunkan daya tahan tubuh Indonesia hanya sebanyak 10.3 % pada
terhadap penyakit infeksi, menurunkan tahun 2016. Cakupan remaja putri usia 12-
kebugaran tubuh, menurunkan konsentrasi 18 tahun yang mendapatkan tablet tambah
dan prestasi belajar. Selain itu dapat juga darah di Indonesia hanya sebanyak 12,4 %
pada tahun 2017 (13). Berdasarkan hasil
Jurnal Gema Keperawatan |Volume 13|Nomor 2| 104
Nengah Runiari dan Nyoman Hartati. Desember 2020. 13 (2). 103-110

Riskesdas 2018, jumlah remaja putri yang


mendapatkan tablet tambah darah sebanyak HASILDANPEMBAHASAN
76.2% dan jumlah remaja putri yang Berdasarkan hasil pengumpulan data yang
mendapatkan tablet tambah darah di sekolah peneliti lakukan pada tanggal 7 Oktober
sebanyak 80.9%(5). sampai dengan 7 Nopember 2020 di SMA
Provinsi Bali memiliki cakupan remaja Negeri 6 Denpasar didapatkan sampel
putri yang mendapatkan tablet tambah darah penelitian sebanyak 149 orang.
yaitu sebesar 95% pada tahun 2018. Tabel 1. KarakteristikResponden
Provinsi Bali terdiri dari Sembilan
kabupaten dengan cakupan remaja putri Perlakuan
yang mendapatkan tablet tambah darah KarakteristikResponden (n=149)
terendah berada di Kabupaten Buleleng Jml %
sebesar 74.5%. Di Kota Denpasar, remaja Pendidikan terakhir Ibu
putri yang mendapatkan tablet tambah darah a. Tamat SD 10 6.7
baru mencapai 99%. (14). Berdasarkan hasil b. Tamat SMP 8 5.4
penelitian yang dilakukan oleh (15) yang c. Tamat SMA 70 47
meneliti prevalensi anemia di Kota d. Tamat PT 61 40.1
Denpasar pada tahun 2019 didapatkan kadar
hemoglobin diukur dengan alat easytouch Pekerjaan Ibu
GCHb. Dari 74 orang yang diperiksa, a. Bekerja 96 64.4
ditemukan sebanyak 34 responden (45,9%) b. TidakBekerja 53 35.6
mengalami anemia. Pendidikan terakhir Ayah
Pencegahan anemia dapat dilakukan a. Tamat SD 6 4
dengan memperbaiki perilaku remaja putri. b. Tamat SMP 0 0
Salah satu faktor yang mempengaruhi c. Tamat SMA 51 34.2
prilaku remaja dalam pencegahan anemia d. Tamat PT 92 61.8
adalah pengetahuan. Menurut penelitian
yang dilakukan oleh (16) pengetahuan yang Pekerjaan
kurang tentang tablet Fe akan a. Bekerja 138 92.6
mempengaruhi kepatuhan remaja putri. b. TidakBekerja 11 7.4
Kepatuhan remaja dalam minum tablet Fe
sesuai anjuran dari petugas kesehatan sangat Penghasilan
penting bagi remaja dalam mencegah a. < Rp 3.000.000 65 43.6
anemia pada remaja. b. Rp 3.000.0000-<Rp 59 39.6
5.000.0000
METODE c. Rp 5.000.0000-< Rp 17 11.4
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis 10.000.000
penelitian korelasional dengan pendekatan d. Rp 10.000.000 8 5.4
crosssectional. Sampel dalam penelitian ini
adalahsiswi SMA 6 Denpasar kelas XI Berdasarkan tabel 2 diperoleh: pendidikan
sebanyak 149 orang dengan menggunakan terakhir ibupaling banyak tamat SMA
teknik pengambilan sampel total sampling. (47%). Pekerjaan ibu paling banyak adalah
Instrumen yang digunakan dalam penelitian bekerja. Pendidikan terakhir ayah sebanyak
terdiri dari kuisioner pengetahuan dan 61.8% tamat Perguruan Tinggi dan
kepatuhan responden meminum tablet sebanyak 92.6% bekerja. Penghasilan orang
tambah darah menggunakan MMAS-8 tua paling banyak Rp 3.000.000-<Rp
(MoriskyMedicationAdherenceScale).Data 5.000.000.
yang sudah diolah, akan dianalisa dengan
uji statistik Kendall Tau.
Jurnal Gema Keperawatan |Volume 13|Nomor 2| 105
Nengah Runiari dan Nyoman Hartati. Desember 2020. 13 (2). 103-110

Pengetahuan responden tentang anemia yang baik tentang pencegahan anemia dan
dapat dilihat pada tabel di bawah ini : pemberian TTD.
Tabel 2. Tingkat Pengetahuan Responden Dalam penelitian ini, tingkat
Tentang Pencegahan Anemia pengetahuan responden yang kurang baik
Tingkat Jml % didapatkan sebesar 21.5%. Hasil penelitian
Pengetahuan (n=149) ini berbeda dengan penelitian yang
dilakukan oleh (18)di SMA Negeri 1
Kurang Baik 32 21.5 Sukoharjo yang mendapatkan hasil sebagian
Cukup Baik 66 44.3 besar remaja putri memiliki pengetahuan
Baik 51 34.2 resiko anemia dengan kategori kurang
(61,1%). Kondisi ini dapat disebabkan
BerdasarkanTabel 2, tingkat pengetahuan karena penyuluhan tentang pencegahan
responden terbanyak berada pada tingkat anemia secara rutin dilakukan oleh
pengetahuan cukup baik sebanyak 66 orang Puskesmas II Denpasar Selatan di SMA 6
(44.3%). Denpasar. Sebelum terjadi pandemi Covid-
Hasil analisis berdasarkan jawaban 19, setiap minggu Penanggung jawab Gizi
responden didapatkan hampir 90% dari Puskesmas berkunjung ke sekolah dan
responden menjawab dengan benar bersama dengan penanggung jawab UKS
pertanyaan tentang pengertian anemia, kadar sekolah memberikan penyuluhan dan
hemoglobin remaja putrid dinyatakan membagikan TTD kepada siswi.
anemia, penyebab terjadinya anemia,
vitamin yang diminum untuk meningkatkan Tabel 3. Tingkat Kepatuhan Responden
penyerapan zat besi, makanan dari hewani Meminum Tablet Tambah Darah
yang dapat mencegah anemia, mengapa
remaja putri berisiko mengalami anemia dan Tingkat Kepatuhan Jml %
berapa kali minum tablet tambah darah. (n=149)
Namun, hanya 60% responden menjawab Kepatuhan Rendah 87 58.4
dengan benar pertanyaan tentang tanda Kepatuhan Sedang 62 41.6
gejala anemia, akibat anemia, manfaat tablet
tambah darah dan kapan waktu terbaik Mengacu pada tabel 3 diketahui bahwa
minum TTD. kepatuhan responden lebih banyak berada
Penelitian yang dilakukan oleh pada tingkat kepatuhan rendah sebanyak 87
(17)
tentang hubungan factor social demografi orang (58.4%) dan tidak ada responden
dengan pengetahuan remaja putri tentang dengan tingkat kepatuhan minum tablet
anemia menemukan sebagian besar (64.9%) tambah darah dengan katagori tinggi.
remaja perempuan diketahui memiliki Dari delapan pernyataan yang
pengetahuan yang kurang baik tentang terdapat dalam kuisioner MMAS-8 yang
program pemberian TTD sementara 35.1% mengukur kepatuhan, hanya 40-50%
ditemukan memiliki pengetahuan yang baik. responden yang menjawab dengan benar.
Hasil Uji chi-square Pearson dengan Sebagian besar responden menjawab “ya”
ambang signifikansi p <0.05 diketahui untuk pernyataan Nomor 1, 4, 5, 6 dan 8.
bahwa tingkat pendidikan ibu (p <0.02), Hal ini menunjukan bahwa tingkat
pekerjaan ibu (p <0.04), dan pekerjaan ayah kepatuhan responden dalam minum tablet
(p <0.01) responden signifikan secara tambah darah masih rendah.
statistic berpengaruh terhadap tingkat Hasil penelitian ini hamper sama
pengetahuan remaja perempuan tentang dengan penelitian yang dilakukan oleh
program pemberian TTD. Responden yang Widiastuti(19) yang menyatakan walaupun
ibunya memiliki pendidikan menengah 2.1 seluruh siswi telah mendapatkan paket
kali lebih mungkin memiliki pengetahuan tambah darah secara gratis. Namun tidak
Jurnal Gema Keperawatan |Volume 13|Nomor 2| 106
Nengah Runiari dan Nyoman Hartati. Desember 2020. 13 (2). 103-110

semua siswi menghabiskan tablet tambah Tabel 4. Hasil Analisis Hubungan


darahnya. Siswi yang berada di perkotaan Pengetahuan dan Kepatuhan
menghabiskan tablet tambah darah kurang Meminum TTD
dari 50%. Siswi juga mengalami kendala
dalam minum TTD, kendala yang dialami Tingkat Tingkat Jml
antara lain ada rasa mual, tidak suka dengan pengetahuan kepatuhan
bau ataupun rasa. Dan kendala yang lain Rendah Sedang %
adalah adanya rasa malas serta beberapa Kurang baik 24 8 32
merasa tidak perlu. (16.1%) (5.4%) (21.5%)
Cukup baik 41 25 66
Banyak faktor yang mempengaruhi (27.5%) (16.8%) (44.3%)
kepatuhan dalam meminum Tablet Tambah Baik 22 29 51
darah antara lain: pengetahuan, sikap, (14.8%) (19.5%) (34.25)
motivasi, dukungan orang tua dan dukungan
guru. Berdasarkan penelitian yang pvalue = 0.03
dilakukan oleh Nuradhiani (20) determinan
kepatuhan konsumsi TTD yang paling
dominan berpengaruh pada remaja putrid Berdasarkan tabel 4, diketahui bahwa pada
adalah adanya dukungan guru (p<0,05; tingkat pengetahuan kurang baik didapatkan
OR=4,7; 95%CI:1,5-14,2). Hal ini tngkat kepatuhan minum tablet tambah darah
menunjukkan bahwa subjek yang terbanyak pada katagori kepatuhan rendah,
mendapatkan dukungan guru dengan baik sebaliknya pada tingkat pengetahuan baik
secara signifikan meningkatkan kepatuhan ditemukan paling banyak responden
subjek 4.7 kali lebih besar untuk memiliki katagori kepatuhan sedang. Hasil
mengonsumsi TTD dibandingkan yang uji dengan Kendall Tau ditemukan p value
kurang mendapat dukungan dari guru. 0.03 (<0.05) artinya ada hubungan yang
Mengacu pada penelitian yang signifikan antara tingkat pengetahuan
dilakukan oleh(21)diperlukan promosi dengan tingkat kepatuhan minum tablet
kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan tambah darah.
tentang anemia, pentingnya zat besi dan Penelitian lain yang mendukung
asam folat serta pengewasan yang berkala. dilakukan oleh (22)yang meneliti tentang
Pengawasan dapat dilakukan dengan pengaruh media explanation video dalam
melakukan gerakan minum zat besi dan pencegahan anemia remaja putrid terhadap
asam folat secara bersamaan pada waktu pengetahuan dan kepatuhan konsumsi
dan hari yang sama dengan langsung Tablet Tambah Darah di SMPN 65 Jakarta
diawasi oleh guru di sekolah. Utara. Hasil penelitian terdapat perbedaan
Menurut informasi dari Petugas tingkat pengetahuan dan kepatuhan
Puskesmas II Denpasar Selatan, sebelum konsumsi tablet tambah darah pada
terjadinya Pandemi Covid-19, telah kelompok intervensi (p≤0,0001). Kelompok
dilakukan gerakan setiap hari jumat siswi Kontrol sebelum dan sesudah intervensi
minum TTD di sekolah dengan pengawasan tidak terdapat perbedaan tingkat
guru atau dikenal dengan Gemartersyantik pengetahuan dan kepatuhan konsumsi tablet
(Gerakan Jumat dengan Pil Pintar sehat dan tambah darah pada kelompokkontrol (p >
Cantik). Namun sejak pandemi Covid-19 0,083).
tidak dapat terlaksana karena pembelajaran Kepatuhan (adherence) merupakan
secara daring/online. Hal ini memerlukan suatu bentuk perilaku yang timbul akibat
kerja sama antara pihak sekolah dengan adanya interaksi antara petugas kesehatan
orang tua siswi untuk memantau remaja dan pasien sehingga pasien mengerti
putri agar secara rutin meminum TTD. rencana dengan segala konsekwensinya dan
Jurnal Gema Keperawatan |Volume 13|Nomor 2| 107
Nengah Runiari dan Nyoman Hartati. Desember 2020. 13 (2). 103-110

menyetujui rencana tersebut serta


melaksanakannya. UCAPAN TERIMA KASIH
Dengan kepatuhan minum tablet Ucapan terima kasih disampaikan kepada
tambah darah yang tinggi maka remaja Bapak Direktur Poltekkes Kemenkes
putri akan terhindar dari anemia. Hasil Denpasar yang telah memberi kesempatan
penelitian ini sejalan dengan penelitian dan dukungan dana sehingga penelitian
yang dilakukan oleh (23). Hasil analisis dapat berjalan dengan baik. Ucapan terima
diperoleh pengetahuan gizi dan kepatuhan kasih juga disampaikan kepada Kepala
mengonsumsi tablet tambah darah memiliki SMA Negeri 6 Denpasar beserta staf yang
hubungan signifikan dengan kejadian telah memberikan ijin melakukan penelitian
anemia masing-masing p valuenya 0.018 dan memfasilitasi peneliti melakukan
dan 0.0005. Remaja putri yang memiliki pengumpulan data. Kepada Siswi SMA
pengetahuan baik 70.8% tidak mengalami negeri 6 Denpasar yang telah berpartisipasi
anemia. Demikian juga remaja putri yang dalam penelitian ini juga diucapkan
patuh mengonsumsi tablet tambah darah terimakasih.
memiliki kadar hemoglobin di atas 11
gr/dL. ETIKA PENELITIAN
Sebuah studi cross-sectional Penelitian ini telah mendapatan etika/ethical
dilakukan di antara 424 gadis remaja yang approval dari Komisi Etik Poltekkes
diambil secara acak di Tamale Metropolis of Kemenkes Denpasar dengan No:
Ghana dari bulan April hingga Juli 2019 LB.02.03/EA/KEPK/02962020
menggunakan kuesioner terstruktur yang
diberikan pewawancara. Tingkat pendidikan SUMBER DANA
dan pekerjaan ibu dari remaja putri, Sumber dana pada penelitian ini adalah
kesadaran tentang anemia dan pengetahuan DIPA Poltekkes Denpasar tahun 2020.
yang baik tentang anemia dan tentang
program pemberian TTD merupakan
prediktor yang signifikan dari kepatuhan DAFTAR RUJUKAN
minum TTD. Mendidik remaja putri tentang 1. World Health Organization. WHO
anemia dan manfaat pemberian TTD dan Global Nutrition Targets 2025:
melibatkan orang tua remaja putrid akan Anaemia Policy Brief. Switzerland:
membantu meningkatkan tingkat kepatuhan World Health Organization; 2014.
remaja putrid dalam program pemberian 2. WHO. Role of Weekly Iron and Folic
TTD(17). Acid Supplementation. Prev Iron
Deficneincy Anaemia Adolesc
SIMPULAN [Internet]. 2011;7–8. Available from:
Hasil penelitian menunjukan bahwa http://apps.searo.who.int/PDS_DOCS
tingkat pengetahuan responden paling /B4770.pdf?ua=1
banyak berada pada katagori cukup baik 3. WHO. Global Nutrition Targets 2025
sebanyak 44.3%. ditemukan masih ada Anaemia policy brief [Internet].
sebanyak 21.5% responden dengan Switzerland: Department of Nutrition
pengetahuan kurang baik. for Health and Development WHO;
Tingkat kepatuhan responden 2012. Available from:
minum TTD sebanyak 87 orang (58.4%) http://apps.who.int/iris/bitstream/han
dengan kepatuhan rendah. Hasil analisis dle/10665/148556/WHO_NMH_NH
dengan Kendall Tau ditemukan p value 0.03 D_14.4_eng.pdf?ua=1
artinya ada hubungan antara pengetahuan 4. Kemenkes. Riset Kesehatan Dasar
dengan kepatuhan meminum tablet tambah 2013 [Internet]. Jakarta: Badan
darah. Penelitian dan Pengembangan
Jurnal Gema Keperawatan |Volume 13|Nomor 2| 108
Nengah Runiari dan Nyoman Hartati. Desember 2020. 13 (2). 103-110

Kesehatan Departemen Kesehatan Knowledge , Attitude and Practice


Republik Indonesia. Jakarta; 2013. Regarding Anaemia among High
Available from: School Girls in Rural Bangalore : An
http://www.depkes.go.id/resources/do Health Educational Interventional
wnload/general/Hasil Riskesdas 2013 Study. Natl J Community Med.
5. Kementerian Kesehatan Republik 2018;9(5):358–62.
Indonesia. Potret Sehat Indonesia dari 11. Kemenkes. Pedoman pencegahan dan
Riskesdas 2018. Kemenkes RI penanggulanngan anemia pada
[Internet]. 2018;(Riskesdas remaja putri dan wanita usia subur
2013):2018–20. Available from: (WUS). 2016;14.
http://www.depkes.go.id/pdf.php?id= 12. Kementerian Kesehatan republik
18110200003 Indonesia. Rencana strategis
6. WHO. The Global Prevalence of kementerian kesehatan tahun 2015-
Anaemia in 2011 [Internet]. 2019. Jakarta: Kementerian
Switzerland: WHO; 2015. Available Kesehatan Republik Indonesi.; 2015.
from: 13. Kementerian Kesehatan Republik
http://apps.who.int/iris/bitstream/han Indonesia. Hasil Utama Riskesdas
dle/10665/177094/9789241564960_e 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan
ng.pdf;jsessionid=676740C5B7DE04 Pengembangan Kesehatan Kemenkes
04BAB9AC900EE89B9E?sequence= RI; 2018.
1 14. Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Profil
7. Upadhye J V, Upadhye JJ. Kesehatan Bali 2017. Denpasar:
Assessment of anaemia in adolescent Dinas Kesehatan Provinsi Bali; 2018.
girls. Int J Reprod Contracept Obs 15. Agung G, Sriningrat PA, Yukiyatni
Gynecol [Internet]. 2017;6(7):3113– CD, Ani LS. Prevalensi anemia pada
7. Available from: remaja putri di kota Denpasar. E-
www.ijcrog.org/index.php/ijcrog Jurnal Med. 2019;8(2):1–6.
8. Akib A, Sumarmi S. Kebiasaan 16. Hamranani SST, Permatasari D,
Makan Remaja Putri yang Subiakni B. Hubungan Pengetahuan
Berhubungan dengan Anemia : dan Sikap dengan Kepatuhan Minum
Kajian Positive Deviance Food Tablet FE Pada Remaja Putri Kelas X
Consumption Habits of Female di SMK N 1 Klaten. Triage J Ilmu
Adolescents Related to Anemia: A Keperawatan. 2018;8(1):1–10.
Positive Deviance Approach. Amerta 17. Dubik SD, Amegah KE, Alhassan A,
Nutr. 2017;1(2):105–16. Mornah LN, Fiagbe L. Compliance
9. Tambunan LN, Araya W, Neneng with Weekly Iron and Folic Acid
Safitri. Hubungan Tingkat Supplementation and Its Associated
Pengetahuan dengan Sikap Tentang Factors among Adolescent Girls in
Anemia Defisiensi Besi Dan Tamale Metropolis of Ghana. J Nutr
Dampaknya Terhadap Kesehatan Metab. 2019;2019.
Reproduksi Pada Remaja Putri. J Din 18. Hasyim AN, Mutalazimah M,
Kesehat [Internet]. Muwakhidah M. Pengetahuan Risiko,
2017;7(Desember):22–4. Available Perilaku Pencegahan Anemia Dan
from: Kadar Hemoglobin Pada Remaja
http://download.portalgaruda.org/arti Putri. Profesi (Profesional Islam
cle.php?article=507521&val=10381 Media Publ Penelit. 2018;15(2):33.
&title 19. Widiastuti A, Rusmini. Kepatuhan
10. Shesha T, Chaluvaraj I, Konsumsi Tablet Tambah Darah
Satyanarayana PT. Change in Pada Remaja Putri. J Sains
Jurnal Gema Keperawatan |Volume 13|Nomor 2| 109
Nengah Runiari dan Nyoman Hartati. Desember 2020. 13 (2). 103-110

Kebidanan. 2019;1(1).
20. Nuradhiani A, Briawan D, Dwiriani
CM. Dukungan guru meningkatkan
kepatuhan konsumsi tablet tambah
darah pada remaja putri di Kota
Bogor. J Gizi dan Pangan.
2017;12(3):153–60.
21. P. Stevani Basuki EU. Factors
Affecting Iron And Folicacid
Consumption Among Adolescents: A
Literature Review. Proc Int Conf
Appl Sci Heal. 2019;(4):609–12.
22. Noverina D, Dewanti LP, Sitoayu L.
Pengaruh explanation video terhadap
pengetahuan dan kepatuhan konsumsi
tablet tambah darah di SMPN 65
Jakarta Utara. Vol. 4, Darussalam
Nutrition Journal. 2020. p. 35.
23. Putri RD, Simanjuntak BY,
Kusdalinah K. Pengetahuan Gizi,
Pola Makan, dan Kepatuhan
Konsumsi Tablet Tambah Darah
dengan Kejadian Anemia Remaja
Putri. J Kesehat. 2017;8(3):404.

Jurnal Gema Keperawatan |Volume 13|Nomor 2| 110

You might also like