You are on page 1of 7

KESKOM.

2020;6(1) : 56 - 62

JURNAL KESEHATAN KOMUNITAS


J ( J O U R N A L O F C O M M U N I T Y H E A LT H )
http://jurnal.htp.ac.id

Anemia Occurrence in Student of SMAN 1 Teluk


Belengkong Indragiri Hilir Regency In 2019
Determinan Kejadian Anemia pada Siswi SMAN 1
Teluk Belengkong Kabupaten Indragiri Hilir Tahun
2019
Ikhtiyaruddin1, Agus Alamsyah2, Mitra3, Ary Setyaningsih4
1,2,3
STIKes Hang Tuah Pekanbaru
4
Puskesmas Teluk Belengkong Kabupaten Indragiri Hilir

ABSTRACT ABSTRAK
Anemia is a medical condi on which is the number of red blood Anemia adalah suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah
cells or hemoglobin is less than normal <12 gram/100ml. m e ra h a t a u h e m o g l o b i n ku ra n g d a r i n o r m a l ya i t u
Province of Riau is a region with high rates of anemia in Indonesia <12gram/100ml. Provinsi Riau merupakan wilayah dengan angka
with prevalence exceed the threshold (36%). Based on the results kejadian anemia nggi di Indonesia dengan prevalensi mendeka
of a survey conducted at SMAN 1 of Teluk Belengkong Indragiri ambang gawat (36%). Berdasarkan hasil survey yang telah
Hilir Regency was obtained from 10 female students and 7 people dilakukan di SMAN 1 Teluk Belengkong Kabupaten Indragiri Hilir
who were anemia. The purpose of this research was to find out didapatkan bahwa dari 10 siswi terdapat 7 orang (70%)
the rela onship between menstrua on, physical ac vity, mengalami anemia. Tujuan dari peneli an ini yaitu diketahuinya
consump on zinc tablet, breakfast, vegetable consump on, tea hubungan antara mensturasi, ak vitas fisik, konsumsi tablet Fe,
consump on with anemia in female students in the SMAN 1 of kebiasaan sarapan pagi, kebiasaan mengkonsumsi sayur,
Teluk Belengkong Indragiri Hilir Regency year 2019. This research kebiasaan konsumsi teh dengan kejadian anemia pada siswi
was a quan ta ve analy c with a research design a cross- SMAN 1 Teluk Belengkong Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2019.
sec onal. The study popula on amounted to 90 people with 90 Jenis peneli an bersifat kuan ta f anali k dengan desain cross
samples which taken by using total sampling. The data analyzed sec onal. Populasi peneli an berjumlah 90 orang dan semuanya
used chi-square test. The result 60 % of students were have dijadikan subjek peneli an dengan uji chi-square. Hasil
anemia, P-value < 0,05 showed that there were rela onship peneli an 60 % mengalami anemia dengan P value < 0,05
between menstrua on P-value = 0,003 (POR = 4,2), physical menunjukan ada hubungan yang signifikan antara menstruasi P
ac vity P-value = 0,001 (POR = 4,8), breakfast P-value = 0,001 value = 0,003 (POR = 4,2), ak vitas fisik P value = 0,001 (POR =
(POR = 6,8) and tea consump on P-value = 0,014 (POR = 3,2) with
4,8), sarapan pagiP value = 0,001 (POR = 6,8)dan konsumsi teh P
anemia in female students in the SMAN 1 of Teluk Belengkong.
There was no rela onship between consump on zinc tablet P- value = 0,014 (POR = 3,2) dengan kejadian anemia. Tidak ada
value = 0,355 (POR = 1,7) and vegetable consump on P-value = hubungan antara konsumsi tablet Fe P value = 0,355 (POR = 1,7)
0,093 (OR = 0,4) with anemia in female students in SMAN 1 of dan konsumsi sayur P value = 0,093 (OR = 0,4) dengan kejadian
Teluk Belengkong. It concludes that there is a significant anemia. Disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna
rela onship between menstrua on, physical ac vity, breakfast, antara menstruasi, ak fitas fisik, sarapan pagi, dan konsumsi teh
and tea consump on among female students to the incidence of pada siswi terhadap kejadian anemia di SMAN 1 Teluk
anemia at SMAN 1 Teluk Belengkong. It is recommended that the Belengkong. Disarankan pihak sekolah melakukan kerjasama
school collaborate with the public health center in periodic dengan puskesmas dalam pemeriksaan anemia berkala dan
anemia examina ons and provide counseling about anemia and memberikan penyuluhan tentang upaya pencegahan anemia.
preven on efforts.

Keywords : Anemia, Breakfast, Menstrura on, Tea Consump on. Kata Kunci : Anemia, Konsumsi Teh, Menstruasi, Sarapan Pagi.

Correspondence : Agus Alamsyah, Jl. Tengku Bey


Email : Agusa41@gmail.com , 085211284826

• Received 10 Maret 2020 • Accepted 03 Mei 2020 • p - ISSN : 2088-7612 • e - ISSN : 2548-8538 •
DOI: h ps://doi.org/10.25311/keskom.Vol6.Iss1.527
Copyright @2017. This is an open-access ar cle distributed under the terms of the Crea ve
Commons A ribu on-NonCommercial-ShareAlike 4.0 Interna onal License (h p://crea vecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/)
which permits unrestricted non-commercial used, distribu on and reproduc on in any medium
Keskom, Vol. 6, No. 1
57 April 2020

PENDAHULUAN Populasi dalam peneli an ini adalah seluruh siswi kelas X, XI, XII
SMAN 1 Teluk Belengkong Kabupaten Indragiri Hilir. Variabel
Anemia adalah suatu kondisi medis di mana jumlah sel darah
bebas peneli an melipu status menstruasi, ak fitas fisik,
merah atau hemoglobin kurang dari normal. Kadar hemoglobin
kosumsi tablet Fe, serapan pagi, konsumsi sayur dan variabel
normal umumnya berbeda pada laki-laki dan perempuan. Untuk
terikat yakni anemia. Pengumpulan data variabel terikat yakni
pria anemia biasanya didefinisikan sebagai kadar hemoglobin
anemia dengan mengukur kadar Hemoglobin menggunakan alat
kurang dari 13,5 gram/100 ml dan pada wanita sebagai
hemoglobin manometer digital dan untuk variabel bebas dengan
hemoglobin kurang dari 12 gram/100 ml (Proverawa , 2011).
wawancara menggunakan kuesioner. Analisa data peneli an ini
Prevalensi anemia yang cukup nggi pada remaja putri
dengan analisis bivariat dengan uji chi- square.
karena pada masa remaja telah terjadi pertumbuhan cepat
memasuki usia pubertas termasuk sel-sel darah merah akan HASIL
meningkat. Selain itu pada remaja putri d mulai terjadi Hubungan Menstruasi terhadap Kejadian Anemia pada Siswi
keteraturan siklus mentruasi yang akan mengeluarkan darah dari SMAN 1 Teluk Belengkong
tubuh dengan jumlah yang cukup banyak. Anemia merupakan Dari tabel 1 diketahui bahwa dari 51 siswi yang memiliki
masalah kesehatan yang utama untuk ditangani sebab apabila menstruasi abnormal mengalami anemia sebanyak 38 orang
anemia banyak terjadi khususnya pada kalangan remaja putri (74,5%). Hasil analisis diperoleh pada nilai POR = 4,202 dengan CI
akan membawa dampak yang komplek. Dampak anemia remaja 95% = 1,714-10,299. Menstruasi yang dak normal merupakan
putri antara lain lelah, konsentrasi belajar menurun sehingga faktor resiko kejadian anemia. Siswi yang mengalami menstruasi
prestasi belajar rendah dan dapat menurunkan produk vitas dak normal beresiko mengalami kejadian amenia 4,202 lebih
remaja. Disamping itu juga menurunkan daya tahan tubuh besar dari pada siswi dengan menstruasi normal. Berdasarkan uji
sehingga mudah terkena infeksi (Robertus, 2014). Chi-square di peroleh nilai p=0,003 (p<0,05) hal ini menunjukan
Selain itu remaja putri merupakan sosok calon ibu jika sejak terdapat hubungan yang signifikan antara menstruasi dengan
remaja telah menderita anemia, maka apabila hamil akan kejadian anemia.
semakin berat. Kehamilan membutuhkan jumlah zat besi yang Hubungan Ak fitas fisik dengan Kejadian Anemia pada siswi
banyak untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. SMAN 1 Teluk Belengkong
Kehamilan dengan anemia akan meningkatkan resiko keguguran, Dari tabel 1 diketahui terdapat siswi dengan ak fitas fisik
kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, dak ru n sebanyak 59 orang dan mengalami anemia sebanyak
kema an perinatal dan kema an ibu (Rajaretnam & Hallad, 43 orang (72,9%). Hasil analisis diperoleh pada nilai POR = 4,889
2012). dengan CI 95% = 1,922-12,423. Ak fitas fisik yang dak ru n
Dari fenomena di atas dan mengacu pada yang tercantum merupakan faktor resiko terjadinya anemia, Hal ini berar siswi
dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015- yang memiliki ak fitas fisik dak ru n beresiko mengalami
2019, dengan target Persentase remaja puteri yang mendapat kejadian anemia 4 kali lebih besar dari pada siswi dengan Ak fitas
Tablet Tambah Darah (TTD) sebesar 30% maka peneli tertarik fisik yang ru n.
meneli lebih lanjut tentang “Faktor Faktor yang berhubungan Berdasarkan uji Chi-square diperoleh p=0,001 (p<0,05). Hal
dengan kejadian Anemia padasiswi SMAN 1 Teluk Belengkong ini menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antara
Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2019. Adapun tujuan peneli an kejadian anemia pada siswi yang Ak fitas fisik dak ru n dengan
ini yaitu diketahuinya hubungan antara mensturasi, ak vitas fisik, siswi yang Ak fitas fisik ru n. Dengan kata lain terdapat
konsumsi tablet fe, kebiasaan sarapan pagi, kebiasaan hubungan yang signifikan antara ak fitas fisik dengan kejadian
mengkonsumsi sayur, kebiasaan konsumsi teh dengan kejadian anemia pada siswi SMAN 1 Teluk Belengkong.
anemia pada siswi SMAN 1 Teluk Belengkong Kabupaten Indragiri Hubungan Sarapan Pagi terhadap Kejadian Anemia pada siswi
Hilir Tahun 2019. SMAN 1 Teluk Belengkong
METODE Dari tabel 1 diketahui terdapat siswi dengan Sarapan Pagi
yang dak dak teratur sebanyak 29 orang, dan mengalami
Peneli an menggunakan rancangan anali k kuan ta f
anemia sebanyak 25 orang (86,2%). Hasil analisis diperoleh pada
anali k dengan pendekatan cross sec onal yang bertujuan untuk
nilai POR = 6,897. Sarapan pagi yang dak ru n merupakan faktor
mengetahui Determinan Kejadian Anemia pada siswi SMAN 1
resiko terjadinya anemia. Hal ini berar siswi yang mengalami
Teluk Belengkong Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2018. Populasi
sarapan pagi dak normal beresiko 6 kali lebih besar dibanding
peneli an berjumlah 90 orang dan semuanya dijadikan subjek
siswi yang sarapan pagi normal. Berdasarkan uji Chi-square
peneli an dengan uji chi square. Waktu peneli an dilaksanakan
diperoleh p =0,001 (p <0,05). Hal ini menunjukan terdapat
pada tanggal 2 Agustus 2019 sampai dengan 2 Oktober 2019.
perbedaan yang bermakna antara kejadian anemia pada siswi

h p://jurnal.htp.ac.id
Ikh yaruddin, et al
Determinants of Anemia in High School Girls
Determinan Kejadian Anemia Pada Siswi SMA
58

yang sarapan pagi yang dak teratur dengan siswi yang sarapan
paginya teratur. Dengan kata lain terdapat hubungan yang yang
signifikan antara Serapan Pagi dengan kejadian anemia pada
siswi di SMAN 1 Teluk Belengkong.
Hubungan Konsumsi Tablet Fe terhadap Kejadian Anemia
pada siswi SMAN 1 Teluk Belengkong
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa dari siswi yang
dengan Konsumsi Tablet Fe dak tertelan sebanyak 66 orang, dan
mengalami anemia sebanyak 42 orang (63,6%). Berdasarkan
hasil uji Chi-square diperoleh hasil p = 0,355 (p>0,05). Hal ini
menunjukkan bahwa dak ada hubungan yang signifikan antara
kejadian anemia pada siswi dengan kebiasaan konsumsi tablet
Fe.
Hubungan Konsumsi Sayur terhadap Kejadian Anemia pada
siswi SMAN 1 Teluk Belengkong
Dari tabel 1 diketahui terdapat siswi dengan dak Konsumsi
sayur 25 orang dan mengalami anemia sebanyak 11 orang
(43,8%), sedangkan siswi dengan dak konsumsi sayur
mengalami anemia sebanyak 43 orang (66,7%). Berdasarkan uji
Chi-square diperoleh p = 0,093 yang ar nya (p > 0,05). Hal ini
menunjukan dak terdapat perbedaan yang bermakna antara
kejadian anemia pada siswi yang Konsumsi sayur dengan siswi
yang dak konsumsi sayur. Dengan kata lain dak terdapat
hubungan yang signifikan antara Konsumsi sayur dengan
kejadian anemia pada siswi di SMAN 1 Teluk Belengkong.
Hubungan Konsumsi Teh Terhadap Kejadian Anemia pada siswi
SMAN 1 Teluk Belengkong
Berdasarkan data dari tabel 7 diketahui terdapat siswi dengan
Konsumsi Teh dan mengalami anemia sebanyak 35 orang (70,0%)
sedangkan siswi dengan dak konsumsi teh yang nggi dan
mengalami anemia sebanyak 19 orang (47,5%). Hasil analisis
diperoleh pada nilai POR = 3,259 dengan CI 95% 1,352-7,858.
Konsumsi teh merupakan faktor resiko terjadinya anemia. Hal ini PEMBAHASAN
berar siswi yang konsumsi teh beresiko mengalami anemia Hubungan Menstruasi terhadap Kejadian Anemia pada Siswi
3,259 kali lebih besar dibanding siswi dengan dak konsumsi teh. SMAN 1 Teluk Belengkong
Berdasarkan uji Chi-square diperoleh p = 0,014 (p< 0,05). Hal Adanya hubungan menstruasi dengan kejadian Anemia di
ini menunjukan terdapat perbedaan yang bermakna antara SMAN 1 Teluk Belengkong, dimana menstruasi yang dak normal
kejadian anemia pada siswi yang konsumsi teh dengan siswi yang merupakan faktor resiko terjadinya anemia. Berdasarkan hasil
dak konsumsi teh. Dengan kata lain terdapat hubungan yang peneli an didapatkan bahwa dari 51 siswi yang mengalami
signifikan antara Konsumsi Teh dengan kejadian anemia pada menstruasi yang dak teratur 38 diantaranya mengalami anemia.
siswi SMAN 1 Teluk Belengkong. Dimana pada saat dilakukan wawancara siswi baru selesai
mengiku ujian tengah semester dan dilanjutkan dengan
Tabel. 1 kegiatan ekstrakurikuler. Ujian Tengah Semester (UTS) dapat
Hubungan Menstruasi, Ak fitas fisik, Konsumsi Fe, Kebiasaan mengakibatkan pola menstruasi yang dak teratur karena
sarapan, Kebiasaan makan sayur dan Konsumsi The Terhadap
menguras daya pikir siswi, ditambah dengan kegiatan
Kejadian Anemia pada siswi SMAN 1 Teluk Belengkong
ekstrakurikuler yang lebih kepada kegiatan olahraga yang juga
menguras tenaga. Adanya siswi yang sedang menstruasi dan
mengiku kegiatan ekstrakurikuler khususnya dibidang olahraga
juga merupakan salah satu penyebab terjadinya anemia.

j u r n a l
J KESEHATAN
KOMUNITAS
Keskom, Vol. 6, No. 1
59 April 2020

terdapat 19 siswi yang lama haidnya melebihi normal yang dalam darah, sehingga jika pada saat menstruasi melakukan
mengalami anemia, dimana semakin lama menstruasi maka ak fitas yang nggi maka akan mengalami kekurangan oksigen
semakin banyak mengeluarkan darah yang mempunyai resiko yang menyebabkan mudah mengalami kelelahan. Sehingga
terjadinya anemia. Maka dari itu dianjurkan kepada siswi untuk disarankan bagi siswi untuk melaporkan kepada guru jika sedang
mengkonsumsi tablet Fe selama masa menstruasi, dan perlu haid pada saat melakukan ak fitas fisik yang nggi dan
pengawasan orang tua terutama ibu dalam mengkonsumsi tablet diharapkan kepad guru memberikan dispensasi kepada siswi
Fe tersebut. Lama dan panjang siklus menstruasi yang dak yang sedang haid untuk dak mengiku kegiatan.
normal merupakan salah satu jenis gangguan menstruasi, Ak fitas yang kurang pada remaja menyebabkan
dimana gangguan menstruasi ini dapat dipengaruhi oleh banyak metabolisme sel tubuh menurun sehingga menyebabkan
hal, seper makanan yang dikonsumsi dan ak fitas fisik, hormon metabolisme dalam tubuh menurun pula. Besi adalah komponen
dan enzim dalam tubuh. pembentukan hemoglobin, apabila produksi besi menurun maka
Kekurangan zat besi dalam tubuh dapat menyebabkan mempengaruhi pembentukan Hb yang akan berdampak pada
rendahnya kadar Hemoglobin yang akhirnya menimbulkan menurunnya transport oksigen keseluruh tubuh (Wardlan &
banyak komplikasi pada wanita. Sebaliknya, kekurangan zat besi Anne, 2009).
atau anemia juga dapat mempengaruhi siklus menstruasi pada Peneli an ini sejalan dengan peneli an yang dilakukan , pada
seorang perempuan. Remaja putri yang menderita anemia remaja putri dengan hasil uji sta s c diperoleh nilai p-value
menyebabkan suplai oksigen keseluruh tubuh berkurang (Dian 0,001 dan disimpulkan secara sta s c ada hubungan yang
2011). signifikan antara Ak fitas fisik dengan kejadian anemia. Dan
Peneli an ini sejalan dengan peneli an , bahwa terdapat didukung oleh peneli an yang dilakukan , bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara menstruasi remaja putri dengan hubungan antara Ak fitas fisik dengan kejadian anemia zat besi
kejadian anemia. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai POR = dan berdampak kepada kesehatan reproduksi remaja nan nya.
2,298, ar nya remaja putri yang menstruasi abnormal Berdasarkan hasil peneli an, peneli berasumsi Ak fitas fisik
mempunai peluang 2,298 kali untuk terkena anemia pen ng untuk mengetahui apakah ak fitas fisik tersebut dapat
dibandingkan dengan remaja putri yang menstruasinya normal. mengubah status zat besi. Ak fitas fisik sangat mempengaruhi
Peneli an ini sejalan dengan peneli an , sebagian responden kadar hemoglobin dalam darah. Individu yang secara ru n
di wilayah kerja di Puskesmas Ngemplak simogan memiliki berolah raga kadar hemoglobinnya akan naik. Hal ini disebabkan
menstruasi yang dak normal terkait anemia sebanyak 31 orang karena jaringan atau sel akan banyak membutuhkan O2 ke ka
(59,6%), dimana hasil uji sta s k dengan chi-square diperoleh melakukan ak fitas fisik.
nilai p value sebesar 0,016 yang berar ada hubungan yang Hubungan Sarapan Pagi terhadap Kejadian Anemia pada siswi
bermakna antara menstruasi dengan kejadian anemia pada SMAN 1 Teluk Belengkong
remaja putri. Berdasarkan hasil peneli an, peneli berasumsi Sarapan pagi merupakan faktor resiko terjadinya anemia,
bahwa siklus haid yang lama dan panjang akan mempengaruhi dimana sarapan pagi merupakan sumber energi untuk kegiatan
kejadian anemia pada remaja putri. dan ak fitas serta belajar disekolah. Sehubungan dengan
Hubungan Ak fitas fisik dengan Kejadian Anemia pada siswi pen ngnya sarapan pagi bagi kesehatan maka dianjurkan kepada
SMAN 1 Teluk Belengkong siswi untuk selalu melakukan sarapan pagi sebelum berangkat
Ak fitas fisik yang dak normal merupakan faktor resiko sekolah. Terdapat 25 siswi yang dak melakukan sarapan secara
terjadinya anemia. Ak fitas fisik dapat meningkatkan kesegaran teratur yang mengalami anemia. Berdasarkan hasil wawancara
jasmani. Pada saat dilakukan wawancara terdapat 59 siswi yang dak teraturnya sarapan pagi dikarenakan mereka sangat
melakukan ak fitas fisik yang dak ru n dan 43 diantaranya memperha kan bentuk tubuh, mereka beranggapan bahwa
mengalami anemia. Siswi yang dak ru n melakukan ak fitas sarapan pagi akan membuat badan menjadi gemuk. Mereka
fisik menyatakan bahwa mereka malas karena sudah lelah belajar lebih suka mengkonsumsi makanan yang kurang sehat seper
disekolah. Mereka hanya melakukan ak fitas ringan yaitu gorengan, cilok dan mie instan di sekolah. Jajanan ini mempunyai
membantu pekerjaan dirumah seper mencuci piring dan kalori dan zat gizi yang rendah, makanan ini lebih banyak
menyapu. dan dijumpai ada beberapa siswi yang mengiku mengandung karbohidrat dibandingkan protein dan zat besi.
kegiatan ekstrakurikuler dibidang olah raga yang sedang Penyebab rendahnya kadar haemoglobin dalam darah salah
mengalami menstruasi. Ak fitas yang nggi sebaiknya dilakukan satunya adalah asupan yang dak mencukupi kebutuhan gizi
pada waktu diluar masa haid, dimana jika pada masa haid remaja. Remaja memiliki banyak kegiatan seper sekolah dari
melakukan ak fitas nggi yang berlebih akan berpengaruh pagi hingga siang diteruskan dengan kegiatan ekstrakurikuler
terhadap kebugaran. Pada waktu haid akan mengeluarkan darah hingga sore, belum lagi kalau ada les atau kegiatan tambahan,
yang mengandung Hb yang berfungsi untuk mengikat oksigen semua kegiatan membuat mereka dak sempat makan, apalagi

h p://jurnal.htp.ac.id
Ikh yaruddin, et al
Determinants of Anemia in High School Girls
Determinan Kejadian Anemia Pada Siswi SMA
60

memikirkan asupan makanan yang masuk ke tubuh. Akibatnya Berdasarkan hasil peneli an diatas, peneli berasumsi bahwa
remaja sering kele han, lemas dan dak bertenaga. Namun kabiasaan makan yang lengkap dapat meningkatkan kadar
kondisi ini juga bisa disebabkan oleh anemia. hemoglobin dalam darah tanpa harus mengkonsumsi tablet Fe.
Beberapa peneli an bahkan menyatakan bahwa meleatkan Makanan seimbang juga banyak mengandung zat besi yang dapat
sarapan pagi maka menyebabkan buruknya pola makan yang meningkatkan kadar hemoglobin.
buruk seper mengkonsumsi cemilan nggi lemak dan nggi Hubungan Konsumsi Sayur terhadap Kejadian Anemia pada
gula yang dapat memicu konsumsi energi yang berlebih dan pada siswi SMAN 1 Teluk Belengkong
akhirnya menjadi overweight (In fulli & Lartey,2014). Sarapan Konsumsi sayur bukan merupakan faktor resiko terjadinya
pagi dapat menunjang pemenuhan kebutuhan gizi dalam sehari anemia. Pada hakekatnya Konsumsi sayur merupakan salah satu
serta dalam jangka panjang mempengaruhi status gizi remaja. faktor penentu kuliatas sumber daya manusia. Berdasarkan hasil
Pola makan yang dak teratur seper sarapan pagijuga dapat wawancara pada siswi SMAN 1 Teluk Belengkong didapatkan 25
berdampak buruk pada kondisi tubuh remaja (Gunawan,2008). siswi yang dak suka mengkonsumsi sayur, mereka lebih suka
Peneli an terkait yang dilakukan , chi-square antara variabel pada makanan cepat saji dan 65 siswi lainnya sudah ru n
sarapan pagi dengan kejadian anemia diperoleh p = 0,015 (p < mengkonsumsi sayur se ap hari. Ada siswi yang dak suka
0,05) yang ar nya ada hubungan secara signifikan antara sarapan mengkonsumsi sayur tetapi dak mengalami anemia
pagi dengan kejadian anemia. Dan sejalan dengan hasil dikarenakan siswi tersebut ru n mengkonsumsi tablet Fe dan
peneli an lain yakni , di simpulkan bahwa terdapat hubungan ada juga yang rajin melakukan ak fitas fisik.
yang signifikan antara sarapan pagi dengan kejadian anemia pada Kecukupan zat gizi sangat diperlukan oleh se ap individu
remaja pur . Berdasarkan hasil peneli an, peneli berasumsi sejak dalam kandungan, bayi, anak-anak, masa remaja, hingga
bahwa siswi yang mengalami sarapan pagi mendapat sumber usia lanjuta. Dan kecukupan gizi dapat di pengaruhi oleh umur,
energi dan zat gizi untuk kegiatan ak fitas dan belajar disekolah. ak vitas, berat badan dan nggi badan. Keadaan gizi seseorang
Jadi sarapan pagi akan mempercepat metabolisme dan cukup merupakan gambaran dari apa yang di konsumsi dalam
mempersiapkan siswi menjalani ak fitas sehari hari dengan baik. jangka waktu yang cukup lama dan tercermin dalam ststus
Hubungan Konsumsi Tablet Fe terhadap Kejadian Anemia gizinya
pada siswi SMAN 1 Teluk Belengkong Sejalan dengan peneli an yang di lakukan oleh , hasil analisis
Konsumsi fe bukan faktor penentu terjadinya anemia, konsumsi sayur dengan kejadian anemia pada remaja putri SMA
berdasarkan hasil wawancara didapatkan bahwa masih banyak N 8 Pekanbaru munjukkan hasil bahwa dari 86 responden, dak
siswi yang malas untuk mengkonsumsi tablet Fe, dimana dari 90 terdapat hubungan konsumsi sayur terhadap kejadian anemia
siswi ada 66 yang dak tertelan meminum Fe. Selain itu juga pada remaja putri SMA Negeri 8 Pekanbaru, diperoleh data
didapatkan bahwa ada sebagian siswi yang sudah mengkonsumsi bahwa remaja putri konsumsi sayur normal sebanyak 49 (49.8%)
mul vitamin lain sehingga dak mempengaruhi kejadian anemia maka dak mengalami anemia dan 35 dari responden yang
walaupun dak tertelan mengkonsumsi tablet Fe, dan dalam mengalami anemia (1,2%). Berdasarkan hasil uji sta s k yang
memenuhi kebutuhan zat besi bisa juga didapatkan dari menu dilakukan dengan menggunakan uji fisher di dapatkan p value =
yang dimakan sehari hari, yaitu dengan mengkonsumsi berbagai 0.512>α (0.05), hal ini dapat disimpulkan bahwa dak ada
sumber zat gizi yang mengandung zat besi dan bisa juga hubungan antara Konsumsi sayur dengan kejadian anemia pada
didapatkan dari konsumsi mul vitamin yang lain. Selain itu remaja putri yang signifikan terhadap kejadian anemia.
ak fitas fisik yang ru n juga dapat meningkatkan kadar Pada peneli an ini, peneli berasumsi bahwa konsumsi sayur
hemoglobin dalam tubuh. bukan faktor yang beresiko menyebabkan terjadinya kejadian
Bagi sebagian orang yang memiliki Konsumsi Tablet Fe normal anemia, karena apabila anak yang kansumsi zat gizi nya kurang
tetapi masih bisa mengalami anemia dikarenakan seseorang tetapi dapat memenuhi angka kescukupan gizi nya sesuai dengan
tersebut menderita penyakit kronis seper kanker dan penyakit yang dianjurkan, dan se ap siswi dapat meningkatkan konsumsi
ginjal dimana tubuh dak mampu memproduksi sel darah merah makanan yang lebih beragam dan mengkonsumsi tablet Fe.
yang cukup (Proverawa , 2011). Hal ini sesuai dengan peneli an Hubungan Konsumsi Teh dengan Kejadian Anemia
, bahwa keajdian anemia dak berhubungan dengan Konsumsi Konsumsi teh merupakan faktor resiko terjadinya anemia,
Tablet Fe pada remaja putri, dimana nilai p –value 0,275 ar nya dimana 50 siswi meminum teh bersamaan dengan makan dan 35
dak ada hubungan antara Konsumsi Tablet Fe dengan status siswi mengalami anemia. Siswi tersebut lebih sering minum teh
anemia. Sejalan dengan teori , Konsumsi Tablet Fe adalah bersamaan dengan makan yaitu dalam bentuk teh es yang
ngkah laku manusia atau kelompok dalam memenuhi biasanya mereka minum dikan n sekolah. Pola hidup remaja
kebutuhan melalui Ak fitas fisik, dan kepercayaan dalam sekarang lebih suka mengkonsumsi teh yang dicampur dengan es
pemilihan makanan. daripada minum air pu h, penyerapan zat besi sangat

j u r n a l
J KESEHATAN
KOMUNITAS
Keskom, Vol. 6, No. 1
61 April 2020

dipengaruhi oleh kombinasi makanan yang diserap pada waktu Ucapan Terima Kasih
makan makanan tertentu, terutama teh yang akan menimbulkan puji syukur peneli ucapkan ke hadirat Allah SWT atas
pengaruh penghambatan yang nyata pada penyerapan besi berkat rahmat dan karunianya sehingga penulis bisa
(Soehardi, 2004). menyelesaikan tepat waktu. Pada kesempatan ini penulis
Mengkonsumsi minum teh dapat menurunkan kemampuan juga ingin mengucapkan terimakasih kepada Ketua Yayasan
pencernaan dalam menyerap mineral besi (Fe), keadaan ini bila Hang Tuah Pekanbaru yang telah Mendanai peneli an ini,
terus menerus akan mengakibatkan penyakit anemia defisiensi Ketua STIKes Hang Tuah Pekanbaru dan Kepala P3M STIKes
besi. Oleh karena itu dak dianjurkan minum teh yang banyak Hang Tuah Pekanbaru, Akhir kata penulis berharap hasil
bagi wanita selama menstruasi, hal ini disebabkan karena ia akan peneli an ini memberikan manfaat bagi pengembangan
mengeluarkan zat besi bersama darah, karena kondisi yang ilmu pengetahuan.
demikian wanita membutuhkan asupan zat besi dari makanan
secara maksimal. DAFTAR PUSTAKA
Minum teh sejam sebelum atau bersamaan saat makan daya Almatsier. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. (P. G. P. Utama,
menurunkan absorbsi besi sampai 85%. Tanin memiliki Ed.). Jakarta.
campuran polifenol yang sulit dipisahkan, senyawa tanin dapat Arisman. (2014). Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC
mengendapkan protein dari larutan sehingga konsumsi tanin Astu ., S., D., & Trisna., E. (2016). Faktor-Faktor Yang
yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan penyerapan Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Remaja
protein yang mana kebanyakan sumber besi juga berasal dari Putri Wilayah Lampung Timur. Jurnal Keperawatan,
protein (Farida,2007) Volume XII.
Sejalan dengan hasil peneli an yang dilakukan oleh , Baseral.(2007).PengaruhMinum Teh TerhadapKejadian
diketahui bahwa konsumsi teh responden kurang mengalami Anemia Pada Usila di Kota Bandung. Makara
anemia berjumlah 28 responden (100%) Hasil uji Chi Square di Kesehatan, Volume 11, Nomor 01
peroleh nilai p value 0,000 ar nya terdapat hubungan yang (h ps://www.google.co.iddiakses 13 Agustus 2018)
bernakna antara pendapat orang tua dengan kejadian anemia
Chibriyah., R(2015).Hubungan Pola Makan dan Ak fitas
Fisik Terhadap Kadar Hemoglobin Santriwa Pondok
pada remaja putri. Sejalan juga dengan hasil peneli an , hasil uji
Pe s a n t r e n A l - M u n a w w i r Kra p ya k B a n t u l .
sta s k didapatkan nilai p = 0,014 maka dapat di simpulkan ada
(h ps://www.google.co.iddiakses 13 Agustus 2018)
hubungan antara konsumsi teh dengan kejadian anemia, di
Depkes RI.(2013). Profil Kesehatan Indonesia 2013.
peroleh nilai OR = 8,357 ar nya remaja dengan konsumsi teh
Kamenkes RI: Jakarta.
lebih beresiko 8,367 kali mengalami anemia. Berdasarkan hasil Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir.(2016). Data
peneli an, bahwa konsumsi teh yang berhubungan dengan Anemia pada Ibu Hamil.
kejadian anemia, karena teh mengandung tannin sehingga jika Ei ah., H. F. (2014). Effect of Breakfast Skipping on Young
berbarengan dengan makan maka akan dapat menghambat Females Menstrua on. Health science Journal
penyerapan zat besi ke dalam tubuh. Volume 8 issue 4 e.ISSN : 1791-809X.
Febriani., E.&marudut.(2011). Konsumsi Sayuran, Buah
KESIMPULAN
dan kadar hemoglobin remaja puteri di pesantren
Berdasarkan dari hasil peneli an determinan anemia pada ibadurrahman, tangerang. Nutrire Diaita, , Vol. 13 No
remaja putri di SMAN 1 Teluk Belengkong yang termasuk ke 1 maret 2011 (h ps://www.google.co.iddiakses 13
dalam wilayah kerja Puskesmas Teluk Belengkong dapat Agustus 2018).
kesimpulan ada hubungan yang bermakna antara menstruasi, Gibney., M.,J.,&Marge s.(2009).
ak fitas fisik, sarapan pagi, dan konsumsi teh pada siswi GiziKesehatanMasyarakat. Jakarta: EGC.
terhadap kejadian anemia di SMAN 1 Teluk Belengkong. Tidak Gin ng., A., K., Pras wi., I., & Haniurrahman, A. (2016).
ada hubungan yang bermakna antara Konsumsi Tablet Fe dan Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian
konsumsi sayur pada siswi terhadap kejadian anemia di SMAN 1 Anemia Pada Remaja Putri di Pesantren Daru akwin
Teluk Belengkong. Disarankan pihak sekolah melakukan Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi Tahun 2016.
kerjasama dengan puskesmas dalam pemeriksaan anemia Darut Takwien: Jurnal Kesehatan Bhak Husada.
berkala dan memberikan penyuluhan tentang upaya pencegahan Handayani. W. P., Novayelinda., R., & Jumaini. (2014).
anemia. Hubungan Konsumsi Sayur dan Kejadian Anemia
Pada Remaja Putri. Pekanbaru
Konflik Kepen ngan H a s m i . , d k k . 2 0 0 5 . Re m a j a M e n ge n a l D i r i nya .
Tidak Ada konflik kepen ngan dalam peneli an ini. UNFPA;Jakarta.

h p://jurnal.htp.ac.id
Ikh yaruddin, et al
Determinants of Anemia in High School Girls
Determinan Kejadian Anemia Pada Siswi SMA
62

In fulli.,FD , Lartey.,A.2014. Breakfast habits among school Styowa ., N. D., Rian , E., & Indraswari, R. (2017). Faktor-
children in selected communi es in the Eastern Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Makan
Regional of Ghana. Ghana Medical Journal. 48(2) : Remaja Putri dalam Pencegahan Anemia di Wilayah
71-77 Kerja Puskesmas Ngemplak Simongan. Diponegoro:
Kalsum., U.(2016). Kebiasaan Serapan Pagi Berhubungan Jurnal Kesehatan Masyarakat. Retrieved from
Anemia Pada Remaja Di SMA Negeri 8 MuaroJambi. h p://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
Jurnal Peneli an Universitas Jambi Seri Sains Volume Sukarni., I &Margareth., ZH.(2013).Kehamilan, Persalinan,
18 No. 1 hal. 09-19 Januari-Juni 2016 danNifas. Yogyakarta: Nuha Medika.ulistyoningsih,
(h ps://www.google.co.iddiakses 16 Agustus 2018. H. (2012). Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak.
Kirana., D.,P.(2011).Hubungan Asupan Zat Gizi dan Pola Yogyakarta: Graha Ilmu.
Menstruasi dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Sulistyoningsih., H. (2013). Faktor-Faktor yang
P u t r i D i S M A N 2 S e m a ra n g . Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Remaja
(h ps://www.Undip.co.iddiakses 16 Agustus 2018). Putri di MAN Ciawi Kabupaten Tasikmalaya Tahun
Lis ana., A. (2016). Analisis Faktor-Faktor Yang 2012. Tasikmalaya: Jurnal Budikesmas.
Berhubungan dengan Kejadian Anemia Gizi Besi Supariasa., I. D. N., Bakri, B., & Fajar, I. (2013). Penilaian
pada Remaja Putri di SMKN I Terbanggi Besar Status Gizi. (M. Ester, Ed.). Jakarta: EGC.
Lampung Tengah. Lampung Tengah: Jurnal Shariff., S.A., & Akbar,N. (2018). Hubungan Antara
K e s e h a t a n . R e t r i e v e d f r o m Konsumsi Sayur dan Pola Sarapan pagi dengan
akmalis ana@gmail.com Kejadian Anemia pada Mahasiswi Prodi DIII
Manuaba., I.B.G.(2007). Konsep Obstetri dan ginekologi Kebidanan Universitas Muslim Indonesia. Jakarta:
sosial Indonesia. Jakarta: EGC. Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas
Mar ni. (2011).FaktorFaktor yang berhubungan dengan Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim
kejadian anemia pada di MAN 1 Metro.Jurnal I n d o n e s i a . R e t r i e v e d f r o m
kesehatan Metro Sai Waiwai Volume VIII No. 1 Juni h p//jurnal. mumi.ac.id/index.php/woh/ar cle/vi
2015 (h ps://www.google.co.iddiakses 16 Agustus ew/woh 1 107
2018. Se aningsih., W (2013). Berbagai faktor Risiko Kejadian
Proverawa ,,A .(2011). Anemia dan Anemia Kehamilan. Anemia PadaRemajaPutri (Studi di Kabupaten
Yogyakarta: NuhaMedika. Rembang). Jurnal(h ps://www.undip.ac.iddiakses
Proverawa ., A danWa , EK.(2011). Ilmu Gizi untuk 16 Agustus 2018.
Keparawatan dan Gizi Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Soehardi.,S. 2004. Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui
Medika. Makanan, Bandung : ITB
Rajaretnam., T &Hallad., J.S. (2012) Nutri onal status of Styowa ., N. D., Rian , E., & Indraswari, R. (2017). Faktor-
adolescent in northern Karnataka.India : Program Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Makan
Management Specialist, Tata Ins tute of Social Remaja Putri dalam Pencegahan Anemia di Wilayah
Sciences. The journal of Family Welfare Vol. 58, No. 1 Kerja Puskesmas Ngemplak Simongan. Diponegoro:
,june – 2012 Jurnal Kesehatan Masyarakat. Retrieved from
Shariff., S.A., & Akbar,N. (2018). Hubungan Antara h p://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
Konsumsi Sayur dan Pola Sarapan pagi dengan Sukarni., I &Margareth., ZH.(2013).Kehamilan, Persalinan,
Kejadian Anemia pada Mahasiswi Prodi DIII danNifas. Yogyakarta: Nuha Medika.ulistyoningsih,
Kebidanan Universitas Muslim Indonesia. Jakarta: H. (2012). Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak.
Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Sulistyoningsih., H. (2013). Faktor-Faktor yang
I n d o n e s i a . R e t r i e v e d f r o m Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Remaja
h p//jurnal. mumi.ac.id/index.php/woh/ar cle/vi Putri di MAN Ciawi Kabupaten Tasikmalaya Tahun
ew/woh 1 107 2012. Tasikmalaya: Jurnal Budikesmas.
Se aningsih., W (2013). Berbagai faktor Risiko Kejadian Supariasa., I. D. N., Bakri, B., & Fajar, I. (2013). Penilaian
Anemia PadaRemajaPutri (Studi di Kabupaten Status Gizi. (M. Ester, Ed.). Jakarta: EGC.note
Rembang). Jurnal(h ps://www.undip.ac.iddiakses
16 Agustus 2018.
Soehardi.,S. 2004. Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui
Makanan, Bandung : ITB

j u r n a l
J KESEHATAN
KOMUNITAS

You might also like