You are on page 1of 7

Jurnal Keperawatan Priority, Vol 2, No.

1, Januari 2019
ISSN 2614-4719

PENGARUH PEMBERIAN KONSELING DENGAN TINGKAT


KECEMASAN PADA PASIEN PEMASANGAN CHEMOPORT
YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUMAH SAKIT
KOTA MEDAN

Harsudianto Silaen
Dosen STIKes Murni Teguh
Email: silaenanto@gmail.com

ABSTRACT

One of the side effects of chemotherapy using a needle that cancer patients
undergo is inflammation of blood vessels. To reduce this effect you can use
chemoport. For treatment, patients must control within the first week after
chemoport installation until the wound is dry. Furthermore, you need to clean the
device about 1.5 - 2 months. "Treatment is by inserting needles and special
substances for about 15 minutes in the hospital and carried out by experts such as
nurses and doctors. It is necessary to provide education and counseling for the
installation of invasive equipment to patients undergoing chemotherapy so that
patients do not experience anxiety This study aims to determine the relationship
between the duration of new chemotherapy and the anxiety level of new
chemotherapy patients in Medan City Hospital. The type of this study is
quantitative with a quasi-experimental design. The sample used in this study
amounted to 42 people and the sampling technique was purposive sampling that
is, the sample taking by the researcher comes to do the research and part of the
sample is taken from the population. The data collection uses questionnaires and
data analysis using the T-Test test. From the results of the study found the
influence of giving counseling with anxiety levels in chemoport patients who
undergo chemotherapy, obtained that the value of p value 0.00. It is expected that
nurses will provide education and counseling to chemoport patients who undergo
new chemotherapy so that patients feel comfortable and not anxious.

Keywords: Counseling, Anxiety, Chemoport Installation

PENDAHULUAN setelah penyakit jantung di


Kasus baru kanker di Amerika Indonesia. Angka tersebut hampir
Serikat diperkirakan sekitar 12.400 sama dengan beberapa Negara
kasus setiap tahun, dengan perkiraan berkembang lainnya (Shinta R.,
2.300 kematian setiap tahun.1 &Surarso, 2016).
Sekitar enam persen atau 13.2 juta Kanker adalah suatu penyakit
jiwa penduduk Indonesia menderita yang disebabkan oleh pertumbuhan
penyakit kanker dan memerlukan sel-sel jaringan tubuh yang tidak
penanganan. Kanker merupakan normal. Sel-sel kanker akan
penyebab mortalitas terbesar ketiga berkembang dengan cepat, tidak

86
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 2, No. 1, Januari 2019
ISSN 2614-4719

terkendali, dan akan terus membelah kemoterapi (Yudissanta & Ratna,


diri, selanjutnya menyusup ke 2012).
jaringan sekitarnya (invasive) dan Salah satu efek samping
terus menyebar melalui jaringan ikat, kemoterapi menggunakan jarum
darah, dan menyerang organ-organ yang dijalani pasien kanker adalah
penting serta syaraf tulang belakang. peradangan pembuluh darah.Untuk
Pengobatan kanker sangat tergantung mengurangi efek ini bisa
pada jenis, lokasi dan tingkat menggunakan chemoport.
penyebarannya.Kesehatan umum dan Chemoport adalah alat yang
preferensi pasien juga menjadi bahan benar-benarakan ditanamkan,
pertimbangan.Ada beberapa jenis ditempatkan di sistem vena sentral
pengobatan pada pasien kanker terutama untuk infus obat kemoterapi
payudara salah satunya yaitu dalam penyakit onkologis. Pasien
kemoterapi.Kemoterapi adalah dengan keganasan berada pada
penggunaan obat-obatan khusus peningkatan risiko tromboflebitis
untuk mematikan sel-sel superfisial karena sering disuntikkan
kanker.Obat-obatan tersebut dapat kursus kemoterapi agresif.Pada
diberikan melalui injeksi, pil atau pasien seperti itu, penempatan
sirup yang diminum, dan krim yang kemoport telah dianjurkan dan
dioleskan pada kulit. Adapun jenis- dilaporkan aman.Vena subklavia,
jenis kemoterapi yang biasanya vena jugularis, atau vena kava
digunakan pada kanker payudara superior adalah vena sentral yang
yaitu Kemoterapi Neoajuvant, dapat diakses untuk pemasangan
Kemoterapi Ajuvant, dan kemoterapi kateter kemoport.Beberapa
Paliatif. Untuk menentukan seberapa komplikasi yang terkait dengan
besar peluang seorang pasien implantasi kemoport termasuk
menggunakan kemoterapi untuk trombosis vena, infeksi, ekstravasasi
mencegah maupun membunuh sel kateter, dan dislodgement. Insiden
kanker maka perlu suatu model yang dislodgement port kateter dengan
merupakan hubungan dari variabel migrasi ke jantung berikutnya rendah
kemoterapi dengan beberapa faktor dengan tingkat perkiraan hingga
4,1%. Chemoport, mediport, cancer

87
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 2, No. 1, Januari 2019
ISSN 2614-4719

port atau portacath. Dapat minggu pertama setelah pemasangan


mengurangi peradangan pembuluh chemoport hingga luka kering.
darah saat kemoterapi karena Selanjutnya perlu pembersihan
perangkat ini ditanam di bawah kulit, perangkat tersebut sekitar 1,5 - 2
sehingga pemberian obat dengan IV bulan sekali.
(intravenous) lebih mudah dan Perawatannya itu dengan
mengurangi rasa sakit. Perangkat ini memasukkan jarum dan zat khusus
memudahkan tenaga kesehatan kira-kira 15 menit saja di rumah sakit
mencari pembuluh darah pasien. dan dilakukan oleh tenaga ahli
Secara konvensional, kita harus seperti perawat dan dokter. Hal ini
mencari terlebih dahulu posisi perlu adanya pemberian edukasi dan
pembuluh darah pasien.Sedangkan, konseling terhadap pemasangan alat
bila pasien menggunakan ini hanya invasive kepada pasien yang
tinggal menusuk ke alat.Tidak hanya menjalani kemoterapi agar pasien
itu, chemoport juga dapat melindungi tidak mengalami kecemasan.
pembuluh darah pasien. Hal tersebut Konseling merupakan proses yang
karena terdapat selang khusus yang membantu klien melalui pihak ketiga
mengalirkan cairan ke dalam tubuh atau membantu system memperbaiki
pasien. layanan terhadap klien (Mithcell dan
Dengan adanya selang tersebut, Gibson, 2011). Hubungan ini
tidak ada kontak langsung ke mengacu kepada tindakan sukarela
pembuluh darah sehingga pembuluh antara seorang penolong yang
darah tersebut tidak menjadi iritasi professional dengan individu,
atau menimbulkan efek lainnya oleh dimana konselor menyediakan
obat yang diberikan Dampaknya bantuan bagi klien untuk
bukan ke pembuluh darah tetapi pada mendefenisikan dan menjawab
bahan yang digunakan tersebut masalah-masalah terkait pekerjaan
sehingga membuat pasien alergi. maupun kesehatan.
Selain itu, perlu perawatan yang Perawat memiliki keahlian dalam
rutin karena ada masa pemakaian. hal teori, ilmiah dan keterampilan
Untuk perawatan, pasien harus klinis yang dapat mempengaruhi dan
melakukan kontrol dalam satu memfasilitasi kesehatan masyarakat

88
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 2, No. 1, Januari 2019
ISSN 2614-4719

melalui pendidikan pada pasien pemasangan chemoport, belum


untuk merubah perilaku (Carison, pernah dikonseling oleh tenaga
2010). Perawat juga harus dapat kesehatan dan mengalami
membantu pasien memodifikasi diri kecemasan. Analisa data
pasien agar pasien tetap tenang dan menggunakan uji T Test dengan
bersemangat dalam menjalani melihat nilai p value< 0,05. Peneliti
pengobatan dan perawatan. mengukur kecemasan setelah
Berdasarkan latar belakang diatas konseling dan membandingkan hasil
bahwa pasien yang menjalani antara sebelum dan sesudah
kemoterapi agar dapat menimbulkan dilakukan konseling dengan
keamanan dan meminimalisir rasa menganalisis data univariat dan
nyeri ketika kemoterapi sehingga bivariat dengan menghubungkan
pasien kemoterapi perlu dipasang antara variabel independent dan
chemoport dan perawatan chemoport variabel dependen dengan memakai
serta pasien diberikan layanan distribusi frekuensi pada sistem
konseling dan edukasi agar tidak komputerisasi.
menimbulkan kecemasan terhadap
pemasangan alat di tubuh pasien. HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
METODE PENELITIAN Berdasarkan hasil penelitian yang
Jenis penelitian ini adalah diperoleh, umur pasien kemoterapi
kuantitatif dengan design quasi yang baru, 35-45 tahun yaitu
eksperiment. Teknik pengambilan sebanyak 12 orang (28,5%), umur
sampel menggunakan purposive 46-55 tahun yaitu sebanyak 22 orang
sampling. Penelitian ini telah (52,3%) dan umur >55 tahun yaitu
dilakukan di Rumah Sakit Kota sebanyak 11 orang (26,1%).
Medan pada bulan September- Pekerjaan pasien kemoterapi yang
November 2018. Sampel yang baru, PNS yaitu sebanyak 10orang
dipakai dalam penelitian ini (23,8%), pekerjaan wirausaha yaitu
berjumlah 42 orang. Kriteria inklusi sebanyak 19 orang (45,2%) dan
dikatakan sampel adalah yang pekerjaan IRT yaitu sebanyak 6
menjalani kemoterapi yang baru orang (14,2%) dan pekerjaan lain-

89
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 2, No. 1, Januari 2019
ISSN 2614-4719

lainnya sebanyak 7 orang (16,6%). Tabel 2.


Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Pendidikan pasien kemoterapi yang
Tingkat Kecemasan pada
baru, SD yaitu sebanyak 1 orang Pemasangan Chemoport yang
menjalani Kemoterapi yang
(2,4%), pendidikan SMP yaitu
barusebelum konseling di Rumah
sebanyak 13 orang (30,9%) dan Sakit Kota Medan (n=42)
Tingkat Jumlah Persentas
pendidikan SMA yaitu sebanyak 23 No
Kecemasan (n) e (%)
1 Tidak 28 66,7
orang (54,8%) dan pendidikan cemas
Perguruan Tinggi sebanyak 5 orang 2 Cemas 7 16,7
ringan
(11,9%). 3 Cemas 6 14,3
sedang
4 Cemas 1 2,3
Tabel 1. berat
Distribusi Frekuensi Berdasarkan 5 Cemas 0 0
Tingkat Kecemasan pada berat sekali
Total 42 100
Pemasangan Chemoport yang
menjalani Kemoterapi yang
barusebelum konseling di Rumah Berdasarkan tabel di atas dapat
Sakit Kota Medan (n=42) dilihat bahwasetelah dilakukan

Tingkat Jumlah Persentas konseling, tingkat tidak cemas


No
Kecemasan (n) e (%)
sebanyak 28 orang (66,7%),
1 Tidak 0 0
cemas kecemasan ringan sebanyak 7 orang
2 Cemas 10 23,9
ringan (16,7%), tingkat kecemasan sedang
3 Cemas 22 52,4
sedang sebanyak 6 orang (14,3%), tingkat
4 Cemas 7 16,6
berat
kecemasan berat sebanyak 1 orang
5 Cemas 3 7,1 (2,3%) dan tingkat kecemasan berat
berat sekali
Total 42 100 sekali tidak ada.

Berdasarkan tabel di atas dapat


Tabel 3.
dilihat bahwa sebelum dilakukan
Analisa Bivariat
konseling, tingkat kecemasan ringan Pengaruh pemberian konseling
dengan Tingkat Kecemasan pada
sebanyak 10 orang (23,9%), tingkat
pasien pemasangan Chemoport
kecemasan sedang sebanyak 22 yang menjalani Kemoterapi di
Rumah Sakit Kota Medan (n=42)
orang (52,4%), tingkat kecemasan
Pengaruh pemberian konseling p
berat sebanyak 7 orang (16,6%) dan dengan tingkat kecemasan value
pada pasien chemoport yang
tingkat kecemasan berat sekali menjalani kemoterapi
sebanyak 3 orang (7,1%). Setelah dilakukan konseling 0,00

90
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 2, No. 1, Januari 2019
ISSN 2614-4719

Berdasarkan tabel diatas diperoleh chemoport memiliki tehnik tersendiri


bahwa nilai p value 0,00. Nilai α < agar dapat berhasil dipasang dan
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak berulang kali.
terdapat pengaruh yang signifikan Hasil penelitian Rahayuwati, et
antara pemberian konseling pada al., (2017) bahwa pemilihan metode
pasienpada pasien pemasangan menjalani kemoterapi sangat penting
chemoport yang menjalani dan dibutuhkan konseling oleh ahli
kemoterapi. termasuk tenaga kesehatan seperti
Pembahasan perawat dan dokter sehingga tidak
Dari hasil penelitian yang menimbulkan ketakutan dan
dilakukan peneliti dinyatakan bahwa kecemasan kepada pasien menjalani
didapatkan pengaruh yang signifikan kemoterapi.
antara pemberian konseling dengan Hasil penelitian Shinta dan
tingkat kecemasan pada pasien Surarso., (2016) bahwa pemilihan
pemasangan chemoport yang jenis pengobatan dalam menjalani
menjalani kemoterapi yang baru. kemoterapi dapat mempengaruhi
Proses konseling diharapkan dapat persepsi pasien baik keluhan yang
memberikan manfaat bagi pasien muncul setelah kemoterapi sehingga
antara lain membantu pasien untuk perlu dilakukan edukasi dan
mengenali permasalahan kesehatan konseling sebelum menentukan jenis
yang dihadapi dan membatu pengobatan kanker.
mengatasi masalah kesehatan pasien
serta mendorong pasien untuk KESIMPULAN DAN SARAN
mencari dan memilih cara Kesimpulan
pemecahan masalah yang paling a. Mayoritas umur pasien
sesuai (Cornelia, et al., 2013). kemoterapi yang baru, umur 46-55
Hasil penelitian Ruhela, et al., tahun yaitu sebanyak 22 orang
(2014) bahwa dalam tingkat (52,3%), mayoritas pekerjaan
keberhasilan pemasangan chemoport pasien kemoterapi yang baru
adalah kondisi pasien harus stabil pekerjaan wirausaha yaitu
termasuk tingkat kecemasan sebanyak 19 orang (45,2%),
pasien.Dalam pemasangan mayoritas pendidikan pasien

91
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 2, No. 1, Januari 2019
ISSN 2614-4719

kemoterapi yang baru pendidikan yang terkait terhadap timbulnya


SMA yaitu sebanyak 23 orang kecemasan dan solusi untuk
(54,8%). menangani kecemasan.
b. Terdapat pengaruh pengaruh yang
DAFTAR PUSTAKA
signifikan antara pemberian
Carison, E, 2010. Impacting Health
konseling dengan tingkat Through on the Joba Counseling :
Role for Profesional Nurses.
kecemasan pada pasien
MEDSURG Nursing.
pemasangan chemoport yang Cornelia., Sumedi, E., Anwar, I.,
Ramayulis, R., Iwaningsih, S.,
menjalani kemoterapi.
Kresnawan, T., et al. (2013).
Saran Konseling gizi. Jakarta: Penebar
Rahayuwati, et al., (2017). Pilihan
a. Rumah Sakit
Pengobatan Pasien Kanker
Diharapkan kepada perawat untuk Payudara Masa Kemoterapi: Studi
Kasus. Jurnal Keperawatan
memberikan edukasi dan
Indonesia, Volume 20 No.2, Juli
konseling kepada pasien 2017, hal 118-127 pISSN 1410-
4490, eISSN 2354-9203 DOI:
kemoterapi yang baru yang
10.7454/jki.v20i2.478
sedang menjalani kemoterapi yang Shinta R, Nindya dan Surarso,
Bakti., (2016). Terapi mual
baru kurang dari 5 kali agar pasien
muntah pasca kemoterapi. Jurnal
merasa nyaman dan tidak cemas THT - KL Vol.9, No.2, Mei -
Agustus 2016, hlm. 74 - 83
ketika pemasangan chemoport.
Ruhela, et al., 2014.Successful
b. Bagi Pendidikan keperawatan Percutaneous Retrieval of a
Hasil penelitian ini diharapkan Dislodged Chemo-port Catheter
Using Snare Technique in a Three
dapat menjadi informasi tambahan
Year Old Child: A Case Report.
dan masukan dalam American Journal of Medical
pengembangan pendidikan Case Reports, 2014, Vol. 2, No.
10, 218-221
keperawatan terhadap mengatasi
Yudissanta, Arief dan Ratna, Madu.,
kecemasan pada pasien 2012). Analisis Pemakaian
pemasangan chemoport dengan Kemoterapi pada Kasus Kanker
Payudara dengan Menggunakan
intervensi keperawatan. Metode Regresi Logistik
c. Bagi Peneliti Selanjutnya Multinomial (Studi Kasus Pasien
di Rumah Sakit “X” Surabaya)
Diharapkan bagi peneliti Mitchell, M. H., dan Gibson, R. L.
selanjutnya untuk menambah (2011). Introduction to
Counseling and Guidance.
variabel lain untuk melihat faktor
Yogyakarta: Pustaka.

92

You might also like