You are on page 1of 9

Hasil Penelitian

STRATEGI POLITIK; PREFERENSI PARTAI POLITIK MENGHADAPI

PEMILU DI ARAS LOKAL

Abstract

This paper aims to outline the political situation and the political strategy of political parties in
the face of political contestation in the realm of local politics. This article objectively the
underlying thoughts on some of the problems faced by political parties, namely; First, that the
majority of political parties have not been able to build a party structure to the deepest levels
lower in real terms, and the Second, political parties tend to show the face of the management
of the party that the conventional / traditional, less utilize information technology systems and
the lack of measuring instruments used by political parties in facing political contest, especially
in the realm of local politics. Moreover, political parties also have not been able to demonstrate
clearly the number of cadres, Party members and sympathizers at various levels of the party
structure. This paper on the theory of thought underlying political strategy Peter Schroder. In
the data-collection efforts, this paper emphasizes the qualitative data acquisition with a literature
study. The study concludes that the political strategy that can be done by political parties in the
face of political contest local include strategic political mapping, preparation of planning,
building resources, analysis of internal and external environment, strategize major influence
voting behavior, mobilization, imaging and coordination.

Keywords: Political Strategy, Political Parties, Election

* MY. Tiyas Tinov, Tito Handoko


*
Adalah Dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Riau

LATAR BELAKANG MASALAH politik dan kandidat (baik pada level caleg maupun
Kompetisi politik di Indonesia semakin kepala daerah) juga beraneka ragam dan tidak
‘panas’ terlebih sejak reformasi politik bergulir dapat dilepaskan dari kultur masyarakat yang ada
pada tahun 1998. Agenda politik besar yang siap di daerah itu.
dihadapi pun datang silih berganti tidak terkecuali Berbagai rupa dinamika dan intrik politik
agenda politik di tingkat lokal. Kontestasi politik pada kontestasi politik di aras lokal menandakan
yang berkembang saat ini memang menarik bahwa iklim politik yang tumbuh dan berkembang
perhatian banyak orang karena menyangkut sangat mewarnai kehidupan sosial dan politik di
kepentingan yang luas, bukan saja antara para daerah, mulai dari yang halus sampai yang kasar;
partai politik dan kandidat yang bersaing, namun mulai dari yang tersirat sampai yang tersurat;
juga para penikmat dan pemerhati politik dari bahkan mulai dari yang elegan sampai yang tidak
berbagai kalangan. Kontestasi politik di aras lokal bermartabat. Politik memang memberikan giuran
juga tidak kalah menarik karena menyajikan yang menjanjikan untuk merebut kekuasaan atau
berbagai dinamika dan intrik sesuai dengan tekstur berkuasa dan semua aktor politik merasa memiliki
lokalitas masing-masing daerah. Demikian juga kemampuan untuk memenangkan kontestasi politik
dengan strategi politik yang ditampilkan oleh partai khususnya pada aras lokal dan pada level ini para

53
Hasil Penelitian

aktor seringkali melupakan kalkulasi-kalkulasi (Firmansyah, 2007; 65). Partai politik merupakan
politik. Oleh sebab itu, strategi politik menjadi kunci
sekumpulan individu yang secara terstruktur
penting dalam kontestasi politik, bagaimanapun membentuk sebuah lembaga yang bertujuan
kegagalan merencanakan kemenangan berarti merebut kekuasaan politik secara sah
sedang merencanakan kegagalan dalam kontestasi (institusionalisasi penggunaan hak suara yang
politik. Strategi politik memegang peran yang berjalan secara teratur). Melalui kekuasaan yang
sangat penting untuk dicermati. Karena itu, tulisan
diraihnya, orang-orang yang berada dalam partai
sederhana ini berupaya untuk memberikan politik tersebut, akhirnya bisa menjalankan
gambaran situasi politik dan strategi politik program-program partai politik. Sama halnya
berdasarkan pendekatan struktural fungsional, sebuah organisasi pada umumnya, partai politik
pendekatan elite-massa dan pendekatan aktor juga mempunyai asas, tujuan, ideologi, dan misi
khususnya partai politik dalam menghadapi tertentu yang diterjemahkan ke dalam program
kontestasi politik pada ranah politik lokal. program partai politik (Sugiono, 2005; 33).
Secara obyektif tulisan ini mendasari Adapun fungsi partai politik adalah sebagai berikut
pemikiran pada beberapa persoalan yang dihadapi (Miriam Budiardjo, 2008; 405-409):
oleh partai politik, yaitu; a. Partai politik sebagai sarana komunikasi politik
Pertama, bahwa mayoritas partai politik Dalam melaksanakan fungsinya sebagai
belum mampu membangun struktur partai sampai sarana komunikasi politik, partai politik bertindak
tingkatan yang paling bawah secara ril, dan sebagai penghubung antara dua pihak guna
Kedua, partai politik cenderung menyalurkan informasi dari pihak yang satu kepada
menampilkan wajah pengelolaan partai yang pihak yang lainnya secara timbal balik. Partai politik
konvensional/ tradisional, kurang memanfaatkan juga berfungsi menggabungkan kepentingkan
sistem informasi teknologi dan tidak jelasnya alat (interest aggregation) lalu diolah dan dirumuskan
ukur yang digunakan oleh partai politik dalam dalam bentuk yang lebih teratur, proses ini
menghadapi kontestasi politik khususnya pada dinamakan perumusan kepentingan (interest
ranah politik lokal. Selain itu, partai politik juga articulation). Dengan demikian dapatlah
belum mampu menunjukkan secara jelas jumlah dinyatakan bahwa partai politik dapat bertindak
kader, anggota dan simpatisannya pada berbagai sebagai penghubung yang menampung arus
tingkatan struktur partai. informasi, baik yang berasal dari memerintah/
penguasa untuk disalurkan kepada pihak yang
diperintah/masyarakat maupun sebaliknya.
PERUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam tulisan ini adalah
apa saja strategi yang dapat dilakukan oleh partai b. Partai politik sebagai sarana sosialisasi politik
politik menghadapi pemilihan umum di tingkat lokal?
Sosialisasi menjadi penghubung yang
mensosialisasikan nilai-nilai politik dari generasi
KERANGKA TEORITIS yang satu kegenerasi berikutnya. Disinilah letaknya
Partai Politik partai dalam memainkan peran sebagai sarana
sosialisasi politik. Pelaksanaan fungsi sosialisasinya
Seiler (1993) mendefinisikan partai politik
dilakukan melalui berbagai cara seperti melalui
sebagai organisasi yang bertujuan untuk
media massa, ceramah, penerangan, kursus kader,
memobilisasi individu-individu dalam suatu aksi
penataran dan sebagainya.
kolektif untuk melawan kelompok lain, atau
melakukan koalisi dengan pihak yang tengah duduk
dalam pemerintahan. Aksi kolektif ini perlu
mendapat justifikasi dari kepentingan bersama

54
Hasil Penelitian

disamping para pemilih yang telah ada. Oleh karena Sebuah kampanye untuk memperluas
itu harus ada penawaran baru atau penawaran yang pasar juga selalu memberikan peluang untuk
lebih baik bagi para pemilih yang selama ini memilih menarik anggota baru. Oleh karena itu organisasi
partai pesaing. Jadi yang dibahas disini adalah harus dipersiapkan untuk menghadapi kelompok
strategi persaingan yang faktual, dimana berbagai target baru ini. Harus dipastikan bahwa anggota-
partai bertarung untuk kelompok pemilih dalam anggota baru ini dirawat dan dijaga dan mampu
sebuah kompetensi. Strategi semacam ini perlu berpartisipasi. Untuk itu dilakukan investasi dalam
dipersiapkan melalui sebuah kampanye pengantar, bidang pengembangan (program), bidang
untuk menjelaskan kepada publik tentang pengembangan pribadi (pelatihan dan pembinaan)
penawaran mana saja yang lebih baik, dan dalam bidang humas.
dibandingkan dengan partai-partai lainya. Untuk
merumuskan penawaran baru ini, adalah bijak
apabila memanfaatkan perubahan nilai atau Strategi Menembus Pasar
perubahan struktur yang terjadi dalam masyarakat. Menurut Peter Schroder, strategi
Perluasan pasar tidak mungkin dicapai dengan menembus pasar bukan menyangkut ditariknya
tema yang tidak laku dijual. Bagi partai sendiri, pemilih lawan atau warga yang selama ini tidak
persyaratan-persyaratan berikut harus dipenuhi dan aktif dengan memberikan penawaran yang lebih
konsekuensinya harus dipertimbangkan, yaitu: baik atau baru, melainkan penggalian potensi yang
· Harus ada pernyataan bahwa partai sudah ada secara lebih optimal, atau penggalian
berorientasikan program yang baru yang bagian yang dimiliki dalam kelompok target
bersifat melengkapi. dimana keberhasilan telah diraih sebelumnya. Hal
ini menyangkut pemasaran program yang dimiliki
· Bersamaan dengan ditampilkannya program secara lebih baik dan peningkatan intensitas
baru, profil partai juga ikut berubah. Bersaman keselarasan antara program dan individu, seperti
dengan itu harus pula diperhatikan apakah profil halnya memperbesar tekanan terhadap kelompok-
yang baru masih dapat diterima oleh kalangan kelompok target. Bagi organisasi ini berarti:
pemilih lama sehingga bertambahnya jumlah
pemilih tidak diiringi oleh hilangnya pemilih ƒ Peningkatan motivasi multiplikator dan
lama, atau jumlah pemilih seluruhnya makin pemegang jabatan, melalui iklan keuntungan
berkurang antara program dan individu. yang ditawarkan secara lebih baik.

· Program-program yang ada harus dipasangkan ƒ Pemanfaatan jalur komunikasi yang baru
dengan individu-individu yang menunjukan ƒ Perbaikan argumentasi melalui pembinaan.
keselarasan antara program dan individu.
Program atau tema baru tidak dapat muncul ƒ Penggerakan emosi kelompok target dengan
secara tiba-tiba. Sebelumnya, pemegang memanfaatkan iklim/keadaan tertentu dengan
jabatan atau pemegang mandat harus sudah menciptakan gambaran musuh bersama.
dipersiapkan melalui program pengembangan Investasi haruslah dilakukan dalam bidang
pribadi. kehumasan dan bagi pembinaan.

58
Hasil Penelitian

Adapun tinjauan tentang pendekatan-pendekatan strategi dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 2. Tinjauan Tentang Pendekatan-Pendekatan Strategi


Fa k t o r F a kt o r Y a n g S t ra teg i O fen sif S tra t eg i O fen si f
M em p en g a ru h i (P erlu a sa n Pa s a r) (M en em b u s P a sa r)
Perila k u
Pem ilih M en arik k elo m p o k p em ilih M em an faatk an p o ten si
b aru y an g ad a ag ar leb ih efek tif
Pa rt a i p esa in g M em b eri taw aran yan g leb ih M er an g k u l p em ilih p artai
b aik ( b aru ) b a gi p ara p esain g
p em ilih k elo m p o k p esain g

M ultip lik a to r, M elak u k an k am p a n ye T arg et -tar g et u n tu k


per ekr ut , p en a seh a t p en g an tar . p em b a gian su a ra, in sen tif
u n tu k b er p restasi
Lin g ku n g a n M em an faatk an p eru b a h an M em an faatk an tek n o lo g i
eks tern a l n il ai, p eru b ah an s tru k t u ral , k o m u n ik asi b aru ,
tek n o lo g i k o m u n ik asi b aru m e m an faatk an ik lim y an g
ad a.
Pro d u k , Pers o n il, P ro g ram b aru y an g P em as aran p ro g r am y an g
Pro f il m elen g k ap i, p eru b a h an su d ah ad a,
d alam p ro fil, m ew u ju d k an m e ng in ten sifk an
k eselarasan k eselarasa n
p ro g ram /p er so n al p ro g r am /p er so n al
A n g g o ta , P em eg a ng P erek ru tan an g g o ta/ M em b eri p elatih an ,
ja b a ta n p en g em b an g an S D M m e nin g k atk an m o ti v asi

K eu a n g a n In v est asi d al am b id an g In v es tasi d alam b id an g


p en g em b an g an d an h u m as h u m as

O rg a n is a si M em p ersiap k an o rg an isasi M en g o p tim alk an p ro s es


u n tu k k elo m p o k targ et b ar u, o p eras io n al, m em p erl u as
m em fasi litasi p artisi p asi ap l ik asi tek n o lo g i
k elo m p o k tar g et b ar u, in f o rm as i
m em elih ara an g g o ta b aru
 

Sumber : Adman Nursal, Political Marketing, 2004

Menurut Newman dan Shet (dalam Nursal, Tabel 3. Strategi Positioning


2004; 159) Pilihan strategi positioning untuk Kinerja (kecocokan dengan citra)
merebut dan mempertahankan pasar juga dapat Citra kontestan (kecocokan
dilakukan dengan memperhatikan citra kinerja dengan aspirasi pemilih Cocok Tidak Cocok
tertentu)
sebuah kontestan (kandidat atau partai politik). Cocok Reinforment Retionalization strategy
Pilihan strategi dapat dibuat dengan strategy
Tidak Cocok Inducement Confrontation strategy
mengembangkan matriks yang menghubungkan strategy
citra sebuah kontestan dengan kinerja politiknya Sumber : Adman Nursal, Political Marketing, 2004

setelah terpilih seperti terlihat pada tabel berikut,


dapat dipilih lebih dari satu strategi dengan tingkat
resiko yang berbeda

59
Hasil Penelitian

Berdasarkan tabel di atas, partai politik METODE PENELITIAN


dapat memilih lebih dari satu strategi dengan tingkat Dalam penulisan ini, penulis menggunakan
resiko yang berbeda, 4 (empat) pilihan strategi itu metode kualitatif yang bermaksud mencari fakta
dijabarkan sebagai berikut: sebanyak-banyaknya untuk kemudian diambil suatu
1. Reinforcement strategy (strategi penguatan) kesimpulan (Winarno Surakhmad, 1989: 143).
Penulisan ini dengan cara deskriptif yang dapat
Strategi ini dapat digunakan oleh sebuah
diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah
kontestan yang telah dipilih karena mempunyai citra
yang dikelilingi dengan menggambarkan atau
tertentu dan citra tersebut dibuktikan oleh kinerja
melukiskan keadaan atau subjek atau objek
politik selama mengemban jabatan publik tertentu.
penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan
Komunikasi difokuskan kepada orang-orang yang
lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-
dulu memilih kontestan ini dengan pesan bahwa
fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.
“pilihan anda dulu itu sudah tepat dan tetaplah
Selain itu, tulisan ini juga menggunakan metode studi
membuat pilihan yang sama untuk pemilihan saat
kepustakaan (library research) karena teknik ini
ini”
mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis,
terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga
2. Rationalization strategy (strategi buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau
rasionalisasi) hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan
dengan masalah penelitian. Oleh karena itu tulisan
Strategi ini dilakukan kepada kelompok ini selalu berpijak pada literatur-literatur ilmiah yang
pemilih yang sebelumnya telah memilih kontestan berkaitan dengan masalah dalam tulisan ini.
tertentu karena kontestan tersebut berhasil
mengembangkan citra tertentu yang disukai pemilih
akan tetapi kinerjanya kemudian tidak sesuai PEMBAHASAN
dengan citra tersebut. Pemilihan umum merupakan wujud sistem
politik yang demokratis serta ajang bagi
masyarakat untuk menentukan wakil-wakil di
3. Inducement srategy (strategi bujukan)
pemerintahan yang sesuai dengan keinginan dan
Strategi ini dapat diterapkan oleh kandidat bisa diharapkan membawa kemajuan dan
yang dipersepsikan memiliki citra tertentu tapi juga kesejahteraan bagi mereka. Pemilihan umum
memiliki kinerja atau atribut-atribut yang cocok tentunya juga bukan hanya ajang demokrasi
dengan citra lainnya. terhadap pemilihan pemimpin baru akan tetapi juga
menjadi wadah bagi partai politik selaku pemain
utama dalam proses pemilihan tersebut untuk
4. Confrontation strategy (strategi konfrontasi) menyusun kekuatan agar bisa mendudukkan
Strategi ini diterapkan kepada para pemilih kadernya sebagai pemimpin pada semua tingkatan
yang telah memilih kontestan dengan citra tertentu pemerintahan. Terlepas dari hal itu, pemilihan umum
yang dianggap tidak cocok oleh pemilih dan yang berlangsung di Indonesia sudah semakin
kemudian kontestan tersebut tidak menghasilkan mengarah pada perbaikan sistem mulai dari sistem
kinerja yang memuaskan pemilih. Bias saja pada pemilihan, penghitungan, pencalonan dan lain
suatu pemilu, sebagian pemilih menjatuhkan sebagainya. Namun demikian tidak jarang yang
pilihannya kepada kandidat yang jelek, tetapi diakhiri dengan konflik dan ketegangan.
ternyata kandidat tersebut tidak menghasilkan Dalam kontestasi politik baik pada aras
kinerja yang diharapkan. lokal maupun nasional peran kandidat dalam
memasarkan partai menjadi sangat penting
mengingat perubahan perilaku politik masyarakat

60
Hasil Penelitian

sebagai pemilih mengalami perubahan yang menyesatkan. Kontestan tetap bisa fokus dengan
signifikan. Perubahan orientasi memilih dari memilih target dan sasaran yang harus ditempuh dan
partai menjadi memilih kandidat memang tidak bisa mengabaikan hal-hal yang tidak terlalu penting.
dilepaskan dari benturan sejarah dan kondusifitas Sun Tzu mengatakan, “Kenali diri sendiri,
partai politik dalam satu dasawarsa terakhir. Oleh kenali lawan; maka kemenangan sudah pasti
karena itu tulisan ini memberikan ulasan tentang ada di tangan. Kenali medan pertempuran,
strategi politik; preferensi partai politik menghadapi kenali iklim; maka kemenangan akan
Pemilu di aras lokal yang setidaknya dapat sempurna”. Dengan kata lain, Sun Tzu
dijadikan sedikit pertimbangan oleh partai politik mengatakan bahwa sebelum berangkat ke medan
dalam menghadapi Pemilu di ranah politik lokal. perang, langkah awal yang sangat penting yang
harus dilakukan adalah melakukan pemetaan.
Pemetaan yang menyangkut data-data tentang
Pemetaan Politik
kekuatan dan kelemahan diri sendiri, lawan, medan
Pemetaan politik bukanlah penggalian pertempuran dan iklim yang bisa mempengaruhi
informasi atau isu-isu secara serampangan. jalannya pertempuran. Bila sudah mengenali
Pemetaan politik juga bukan pengumpulan kekuatan diri sendiri dan lawan, maka sudah
informasi yang dilakukan oleh tim sukses atau separuh jalan memenangkan peperangan, dan
pendukung. Banyak partai politik menentukan apabila ditambah mengetahui medan pertempuran
strategi dan program berdasarkan informasi yang dan iklimnya, tentu akan memenangkan
tidak jelas asal usulnya dan metode penggaliannya. pertempuran dengan sempurna. Berdasarkan
Misalnya, isu tentang kelompok masyarkat tertentu filosofi Sun Tzu tersebut, dapat dibuat empat
mendukung atau tidak mendukung, masyarakat tipologi pemetaan politik, yaitu;
membutuhkan program atau barang A dan lain
1) Pemetaan diri sendiri : kekuatan dan kelemahan
sebagainya. Syukur bila informasi itu benar adanya,
diri sendiri
tetapi bila informasi itu salah, partai politik dan
kandidat bisa masuk “jurang”. Selain akan terkuras 2) Pemetaan lawan: kekuatan dan kelemahan
energinya, partai politik bisa melakukan berbagai lawan
hal yang tidak produktif. 3) Pemetaan medan pertempuran: seluk beluk
Peta politik adalah seperangkat informasi masyarakat (pemilih)
yang valid yang menggambarkan secara jelas
4) Pemetaan iklim: isu-isu yang sedang
menyangkut partai politik, kandidat, pesaing,
berkembang
masyarakat (pemilih), media komunikasi, dan
berbagai isu strategis. Peta politik ini sangat penting
dimiliki oleh setiap kontestan. Peta politik ini akan Penyusunan Perencanaan (Grand Design
menuntun kontestan politik untuk menentukan jalan Planning)
yang paling efektif dan efsien untuk mencapai tujuan
politik. Ibarat seseorang yang akan menuju suatu Penyusunan Perencanaan dilakukan untuk
tempat, bila ia membawa peta maka tidak akan mendapatkan hasil perencanaan yang utuh
tersesat dan bahkan bisa menentukan jalan mana terhadap sumberdaya organisasi atau Partai,
dan kendaraan apa yang akan digunakan untuk mensinergikan semua rangkaian program yang
mencapai tujuan secara cepat dan efisien. Dengan telah, sedang, dan yang akan dilakukan. Mengukur
peta politik ini kontestan juga akan mengetahui target pencapaian strategi, mengarahkan
berbagai kelemahan dan kekuatan diri sendiri dan sumberdaya, dan pencapaian hasil yang rasional
pesaingnya. Dengan memiliki peta politik ini dan terarah, Outputnya adalah Blue Print
kontestan tidak akan terkecoh atau terpancing Pemenangan.
dengan berbagai informasi atau isu yang

61
Hasil Penelitian

Membangun Human Resource, Support menyusun formulasi strategi yang akan mewarnai
System, Penyiapan Sarana Prasarana dan seluruh rangkaian kegiatan atau pencapaian tujuan
Infrastruktur Penunjang yang telah ditetapkan sebelumnya. Upaya partai
Persiapan ini merupakan awal yang untuk melakukan strategi positioning melalui
menghimpun semua kekuatan sumber daya political marketing yang mereferensi pada pasar
manusia potensial dan kompeten, bisa dalam (electoral), tentunya diharapkan mampu
bentuk tim sukses, tim inti, tim pendukung, tim memberikan pengaruh dan hasil yang signifikan dan
penunjang, tim bayangan, atau tim pemelihara. keteraturan dalam pelaksanaan atau
Terkait dengan support system dapat berupa implementasinya di lapangan. Apapun strategi
sistem yang berbasiskan teknologi informasi, sistem implementasinya harus tetap mengacu pada filosofi
manajemen pemenangan, manajemen think tank, dasar Partai dan Visi Misi Partai yang sudah
manajemen kampanye dan manajemen koordinasi dibangun, sehingga terjadi sinergitas dengan
jaringan. Serta dilanjutkan dengan penyiapan program-program yang telah dilakukan yang pada
seluruh potensi dalam bentuk sarana prasarana akhirnya bermuara pada keberhasilan dan
serta infrastruktur lainnya dalam bentuk pengadaan keunggulan secara jangka panjang (Sustainable
kesekretariatan (Base Camp), mobilisasi dan alat- Competitive Advantage/SCA). Penanggung
alat penunjang lainnya. jawab langsung adalah DPP melalui Bappilu yang
secara nyata harus diimplentasikan di semua tingkat
daerah pemilihan dan terintegrasi langsung dengan
Melakukan analisis lingkungan eksternal dan Program Bappilu.
internal (Environmental Scanning) Pendekatan yang dilakukan adalah
Mengukur semua potensi atau kekuatan mengurangi jurang pemisah (gap) antara tujuan
dan kelemahan yang dimiliki Partai, agar dapat partai dengan keinginan rakyat kepada partai politik
menghasilkan sebuah keputusan-keputusan sebagai wadah menampung aspirasi. Identifikasi
strategis yang baik dan terarah. Berbagai keputusan terhadap konstituen di daerah melalui pendekatan
strategis, kebijakan, program, sasaran, target, dan kearifan lokal dan identifikasi kebutuhan
pelaksanaan di lapangan berdasarkan hasil analisis masyarakat yang up to date, dirasakan sangat perlu
lingkungan yang telah terlebih dahulu dilakukan. untuk memastikan semua program dan tujuan partai
Outputnya adalah Analisis SWOT Pemenangan. dapat terarah dan diterima masyarakat. Apabila
Kemudian dilanjutkan dengan melakukan kebutuhan dan keinginan masyarakat sudah
pemetaan politik guna menunjang pencapaian teridentifikasi, maka akan dengan mempermudah
tujuan dalam pemenangan pemilu, yaitu dengan penentuan program atau kegiatan partai
melakukan survei pemetaan perilaku pemilih, antara diimplementasikan di lapangan, sehingga tingkat
lain berupa: memetakan pemilih berdasarkan partisipasi dan apresiasi masyarakat akan sangat
demografi dan preferensi politik; memetakan isu- tinggi terhadap Parpol. Batasan dan pertimbangan
isu strategis lokal; memetakan nama-nama yang implementasi strategi, tentunya mengacu pada
berpotensi menjadi kawan dan lawan; serta pencapaian Manifesto Partai, Visi dan Misi Partai
memetakan media komunikasi yang efektif serta Program Jangka Pendek yang telah
digunakan oleh pemilih. ditetapkan.
Strategi Pemenangan Pemilu itu tidak akan
terlepas pada, kondisi strategis internal partai dan
Menyusun dan Menetapkan Formulasi
kemampuan serta kekuatan yang dimiliki partai saat
Strategi Berbentuk Grand Strategy
ini, antara lain: sumberdaya manusia (pengurus dan
Formulasi Strategi sangat penting, setelah semua potensi anggota partai), sumber dan
penyusunan rencana dan menganalisis semua kemampuan pembiayaan (budgeting) yang diatur
variable lingkungan, maka akhirnya perlu oleh AD/ART dan Undang-Undang, Sarana

62
Hasil Penelitian

Prasana Pendukung lainnya yang sah dimiliki partai, hiburan, komunikasi tradisional, komunikasi
dan Kapasitas Organisasi. Subjek dari multimedia dan alternatif).
implementasi strategi ini adalah semua kapasitas d. Pemenuhan persyaratan pencalonan
organisasi, pengurus, anggota, kader dan (Dukungan partai politik, persyaratan
partisipan, tim sukses, potensi dan kekuatan administrasi KPU).
organisasi sayap, serta potensi dan kekuatan ormas e. Pembentukan tim kampanye.
demokrat. Sedangkan objek dari strategi ini adalah f. Pembentukan tim saksi.
seluruh masyarakat yang telah memiliki hak pilih g. Pembentukan tim mobilisator.
pada Pemilu di aras lokal.
Strategi Pencitraan.
Strategi Mempengaruhi Perilaku Pemilih. Tujuan dari strategi ini adalah membentuk
Tujuan dari strategi ini mendapatkan citra diri Calon Legislatif sesuai dengan visi, misi
sejumlah informasi awal untuk melakukan kegiatan dan target pemilih, menentukan media komunikasi
kemenangan pemilu dengan terlebih dahulu politik yang efektif, mendesign isi komunikasi
memetakan kondisi dan situasi daerah yang pada politik, serta upaya mempengaruhi isi liputan media
akhirnya memberikan kemudahan untuk massa. Implementasinya meliputi:
pelaksanaan aksi. Hingga kemudian tim sukses a. Pembentukan media center (Mengorganisasi
dapat menentukan area atau daerah potensi yang program, target dan evaluasi program
dapat dipengaruhi secara akurat sebagai daerah pencitraan kandidat).
kemenangan pemilu. Strategi ini akan sangat b. Taktik komunikasi media cetak, radio, dan TV
menentukan dalam melakukan kegiatan atau (Design, contain, timing, volume dan
program kemenangan berikutnya serta jumlah budgeting).
keperluan atau mobilisasi sarana, prasarana, dan c. Taktik komunikasi media out door (Design, isi,
akomodasi yang harus dipersiapkan tim sukses. timing, volume, budgeting).
d. Taktik komunikasi sosial (Design, isi, timing,
volume, budgeting).
Strategi Mobilisasi e. Taktik komunikasi tatap muka dan Taktik
Tujuan dari strategi ini adalah membangun komunikasi alternatif.
organisasi pemenangan pemilu yang efektif dan Selain strategi di atas, ada juga strategi yang
efisien, mendesign kerangka kerja organisasi yang dapat dilakukan pada tahan pra-pemilu dan
jelas dan terukur, dan menentukan target-target pelaksanaan pemilu, yaitu:
pemenangan dan schedulenya. Implementasi dari ƒ Pemasaran produk politik secara langsung
strategi ini meliputi: kepada calon pemilih (push political
marketing), strategi ini dapat membangun
a. Pembangunan jaringan dan organ politik
mesin politik partai dan implementasinya
(Design Struktur tim sukses, Pembentukan tim
meliputi: Pelatihan manajemen tim sukses, Set
sukses tingkat provinsi, kabupaten, kota
up jaringan parpol dan birokrasi, Set up
kecamatan dan desa), serta perluasan jaringan
jaringan keluarga, Set up jaringan tingkat
sosial.
kabupaten, kecamatan dan desa, dan jaringan-
b. Pelatihan manajemen tim sukses (Pemahaman
jaringan lainnya sebagai mesin politik partai.
perilaku pemilih, organisasi tim sukses, media
Parpol telah melakukan strategi ini melalui
kampanye, targeting, penyusunan dan evaluasi
pembentukan organisasi atau struktur sayap,
program).
merampungkan kepengurusan dari pusat
c. Penyusunan program kemenangan (Design
sampai kecamatan, dan strategi ini dipertajam
program kunjungan, ceramah, aksi sosial,
melalui Pelatihan untuk menciptakan kader
peresmian, kontrak politik, turnamen, pawai,
yang militan sampai tingkat terbawah.
63
Hasil Penelitian

negara. Kehadiran partai politik hendaknya jangan


ƒ Pemasaran produk politik melalui media massa hanya menjadi pelengkap dari sistem politik
(pull political marketing), strategi ini demokrasi yang dianut oleh suatu negara, oleh
merupakan upaya peningkatan popularitas sebab itu partai politik harus berjuang keras melalui
partai, implementasinya meliputi: Internet, kader-kadernya untuk memperoleh simpati
Produksi souvenir, Produksi media komunikasi masyarakat hingga akhirnya mampu mewakili
massa cetak, Produksi media komunikasi masyarakat baik di lembaga legislatif maupun
massa out door, Produksi iklan media TV, eksekutif. Banyak langkah yang dapat diambil oleh
Radio, dan Cetak, serta Kampanye Door to partai politik sebagaimana gambaran pada
Door. pembahasan di atas.
ƒ Pemasaran melalui kelompok, tokoh atau
organisasi yang berpengaruh (pass political Daftar Pustaka
marketing), strategi ini dilakukan untuk
Andrianus, Toni. 2006. Mengenal Teori-teori
mengenalkan pesan-pesan politiknya, hal
Politik. Bandung; Penerbit Nuansa.
tersebut dapat dikatakan upaya peningkatan
elektabilitas partai, implementasinya meliputi: Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu
Kunjungan langsung terprogram, Kunjungan Politik. Jakarta; PT Gramedia Pustaka
langsung insindental, Ceramah, Aksi sosial Utama.
terprogram, Aksi sosial insindental, Peresmian, Firmanzah. 2007. Marketing Politik. Jakarta;
Kontrak politik, Turnamen, Pawai, Hiburan Yayasan Obor Indonesia.2007. Mengelola
dan Kesenian, Media komunikasi tradisional, Partai Politik-Komunikasi dan Positioning
Media komunikasi alternatif, Pencetakan Ideologi Politik di Era Demokrasi. Jakarta;
Mesium Rekor Indonesia, dan program Yayasan Obor Indonesia.
kunjungan lainnya. Gaffar, Afan. 1999. Politik Indonesia: Transisi
Menuju Demokrasi. Yogyakarta: Pustaka
Koordinasi, Supervisi, Kepemimpinan Serta Pelajar
Evaluasi dan Kontrol. Lijphart, Arend. 1995. Sistem Pemerintahan
Parlementer dan Presidensial. Jakarta:
Hal ini merupakan bentuk manajerial dan
Raja Grafindo
kepemimpinan dalam mengkoordinasikan,
memsupervisi dan mengarahkan seluruh sumber Nursal, Adman. 2004. Political Marketing:
daya yang dimiliki kedalam implementasi strategi Strategi Memenangkan Pemilu. Jakarta;
agar terjadi sinergi antara strategi utama dengan Gramedia Pustaka Utama
strategi lainnya. Hal tersebut dapat dilakukan pada Schroder, Peter. 2010. Strategi Politik.
saat pra-pemilu, pelaksanaan pemilu, dan pasca- Indonesia; Friedrich-Naumann-Stiftung fur
pemilu. Strategi ini dikoordinasikan langsung die freihelt; Indonesia.
struktur partai mulai dari tingkatan paling atas (DPP) Suharizal. 2012. Pemilukada: Regulasi,
sampai tingkatan paling bawah (ranting). Dinamika, dan Konsep Mendatang.
PENUTUP Jakarta; Rajawali Pers.
Partai politik hadir sebagai perwakilan Surbakti, Ramlan. 2012. Memahami Ilmu Politik.
kepentingan masyarakat dalam organisasi negara. Jakarta; PT Grasindo.
Kehadiran partai politik menjadi keharusan dalam Sugiono, Arif. 2013. Strategic Polical Marketing.
sistem politik demokrasi yang dianut oleh suatu Yogyakarta; Penerbit Ombak.
negara (tidak terkecuali Indonesia), dengan Yuda, Hanta AR. 2010. Presidensialisme
demikian partai politik memainkan peranan yang Setengah Hati. Jakarta: Gramedia Pustaka
sangat strategis dalam pembuatan kebijakan Utama.
64

You might also like