You are on page 1of 6

Berita Kedokteran Masyarakat 

Volume​ 34 ​Nomor ​4 


(BKM Journal of Community Medicine and Public Health)  Halaman​ 179-184 

Karakter enumerator yang diinginkan responden


untuk penelitian longitudinal: kasus ​health
demographic surveillance system​ Sleman
Respondent preferred enumerator characteristics for longitudinal
study: the case of Sleman Health Demographic Surveillance
System
1
Wahyuni Harahap & Fatwa Sari Tetra Dewi​1

Abstract
Dikirim: ​26 Oktober 2017 
Diterbitkan: ​20 April 2018  Purpose: The purpose of this study was to explore the enumerator
characteristics preferred by respondent for longitudinal study in the case of
Sleman Health Demographic Surveillance System (HDSS Sleman). ​Method: A
case study was conducted using primary and secondary data. Secondary data
was in the form of transcript of research interview "Design of Reward System
for HDSS Sleman Research Respondent", from respondents attrition sample
category on the data collection cycle II. Equipped with primary data in the
​ esults:
form of observation when taking HDSS data Sleman cycle III. R
Research respondents preferred an enumerator who conveyed the research
identity, including explanation of research objectives, research procedures
and benefits, and agency of the enumerator. The clarity of research
objectives is the main respondents reason to stay motivated to participate in
research Sleman HDSS. ​Conclusion: S​ leman ​HDSS respondents preferred
enumerators who communicate the research identity in the form of research
objectives, research procedures and benefits, as well as agencies, and
enumerators.

Keywords:​ Enumerator; character; case of Sleman HDSS; identity research

1
  ​Departemen  Perilaku  Kesehatan,  Lingkungan  dan  Kesehatan  Populasi,  Fakultas  Kedokteran,  Kesehatan  Masyarakat  dan 
Keperawatan, Universitas Gadjah Mada (Email: wahyuni.harahap@mail.ugm.ac.id) 

179
Berita Kedokteran Masyarakat, Volume 34 No. 4 Tahun 2018 

sehingga  mampu  menempatkan  diri  dalam  membina 


PENDAHULUAN
hubungan  baik  dengan  responden,  serta  menjaga 
Sistem  Surveilans  Demografi dan Kesehatan (​Health  konsistensi  terhadap  tujuan  penelitian  (7).  Penelitian 
Demography  and  Surveillance  System/HDSS​)  di  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  karakter  enumerator 
Kabupaten  Sleman,  merupakan  penelitian  dengan  yang  diinginkan  responden  penelitian  longitudinal 
pendekatan  longitudinal.  HDSS  Sleman  dibentuk  (HDSS Sleman). 
sebagai  upaya  memeroleh  data  representatif  dalam 
menggambarkan  kondisi  kesehatan  masyarakat 
METODE
Sleman  (1).  Penelitian  longitudinal  identik  dengan 
pengumpulan  dan  analisis  data  yang  kompleks  (2).  Penelitian  ini  merupakan  penelitian  studi  kasus. 
Salah  satu  masalah  yang  sering  muncul  dalam  kualitatif  dengan  menggunakan  pendekatan  studi 
pendekatan  ini  adalah  akses  data  yang  kerap  kasus  dilakukan.  Penelitian  diawali  dengan  membaca 
bersinggungan  dengan  privasi  dan  waktu  responden,  dan  menganalisis  data  sekunder  berupa  sebagian 
yang  tidak  jarang  menyebabkan  kehilangan  jejak  transkrip  wawancara  penelitian  “Desain  Sistem 
responden,  yang  disebut  sebagai  ​attrition sample​, yaitu  Reward  bagi  Responden  Penelitian  HDSS Sleman” yang 
individu  yang  berhasil  menyelesaikan  seluruh  proses  dilakukan  FK  UGM  Yogyakarta  pada  bulan  Maret  - 
pengumpulan  data,  namun  gagal  pada  proses  April  2016.  Data  sekunder  yang  dipilih  penulis  berupa 
pengumpulan data siklus berikutnya (3,4).   tiga  transkrip  wawancara  mendalam  responden 
Penelitian  terdahulu  menemukan  bahwa  penyebab  dengan  kriteria  inklusi  adalah  responden  yang 
attrition  sample  antara  lain  karakter  responden,  sifat  merupakan  ​sample  attrition  karena  tidak  bersedia 
organisasi  yang  mensponsori  survei,  situasi  kontak,  berpartisipasi  lagi  dalam  penelitian.  Data primer pada 
sifat  subjek  yang  sedang  diteliti,  keahlian  enumerator,  penelitian  ini  berupa  observasi  terhadap  proses 
serta  karakteristik  enumerator  (3-5).  Penelitian  pengambilan  data  HDSS  Sleman  siklus  III  yang 
tersebut  menunjukkan  bahwa  karakteristik  enu-  dilaksanakan  pada  bulan  Mei  2017  bersama tiga orang 
merator  berpengaruh  terhadap  tingkat  penolakan  enumerator HDSS di tiga klaster berbeda. 
responden,  aitem  nonresponse,  serta  kesalahan  Subjek  penelitian  adalah  responden  HDSS  Sleman 
pengukuran  yang  memengaruhi kualitas data. Temuan  siklus  III  dengan  kriteria  inklusi  bersedia 
terkait  pengaruh  karakteristik  enumerator  dalam  berpartisipasi  dalam  pengambilan  data  periode  ini 
menghasilkan  data  berkualitas,  menjadi  salah  satu  sebanyak  lima  (5)  orang.  Subjek  diperoleh  dengan 
alasan  penulis  untuk  mengeksplorasi  pelaksanaan  mengidentifikasi  gambaran  umum  karakter  dan 
peran tersebut.   kinerja  enumerator menurut supervisor HDSS siklus III 
Enumerator  memiliki  banyak  peran berbeda dalam  tersebut.  Tiga  enumerator  yang  terpilih  didasarkan 
mengelola  survei.  Mulai  dari  menghubungi  dan  atas  variasi  jumlah  gagal  wawancara,  kecepatan 
membujuk  calon  responden  dan  untuk  berpartisipasi,  pengisian  data,  serta  jumlah  responden  yang  belum 
menerangkan  tujuan  survei,  menjelaskan  kepada  dikunjungi.  Selain  tiga  orang  enumerator  dan  lima 
responden  apa  yang  diharapkan,  menanyakan  aitem  responden  yang  diobservasi,  tiga  orang  responden 
pertanyaan  penelitian,  serta  merekam  dan  mencatat  penelitian  “Desain  Sistem  ​Reward  bagi  Responden 
jawaban  (5).  Khusus  untuk  penelitian  longitudinal  Penelitian  HDSS  Sleman”  yang  dikategorikan  data 
seperti  HDSS  Sleman,  tugas  utama  enumerator  ialah  sekunder, juga merupakan responden dalam penelitian 
membuat  responden  tetap  tertarik  dan  termotivasi  ini. 
dalam  menjawab  pertanyaan  penelitian  serta  mampu  Variabel  dalam  penelitian  ini  adalah  variabel 
membuat  responden  tetap  bersedia,  bahkan  mengha-  tunggal,  yakni  karakter  enumerator  yang  diinginkan 
rapkan  diwawancarai  kembali  pada  periode  pengam-  responden  HDSS  di  Kabupaten  Sleman.  Karakter 
bilan data berikutnya (3).  enumerator  adalah  sikap  dan  perilaku  enumerator 
Dinamika  hubungan  enumerator-responden  tidak  dalam  merespon  responden  penelitian  HDSS  Sleman 
lepas  dari  konteks  budaya  masyarakat  Sleman  yang  siklus  III  saat  pengambilan  data  melalui  wawancara, 
didominasi  oleh  etnik  Jawa.  Pemahaman  enumerator  menurut  perspektif responden yang dapat diamati oleh 
terhadap  konteks  responden  sebagai  bagian  dari  peneliti.  Instrumen  utama  pada  penelitian  adalah 
masyarakat  yang  menerapkan  nilai  tertentu  dalam  peneliti  yang  merupakan pendatang dan berdomisili di 
kehidupan,  akan  membantu  enumerator  membangun  Sleman  dalam  menjalankan  tugas  belajar  sebagai 
komunikasi  yang  baik  dengan  responden  (6).  mahasiswa  minat  Perilaku  dan  Promosi  Kesehatan 
Enumerator  sebaiknya  peka  dan  memahami  hal  ini,  (PPK),  Ilmu  Kesehatan  Masyarakat  UGM.  Penulis 

180
Berita Kedokteran Masyarakat, Volume 34 No. 4 Tahun 2018 

memiliki  latar  belakang  pendidikan  Ners  (Program 


HASIL
Profesi  Keperawatan)  dan  Magister  Sains  Psikologi. 
Berasal  dari  suku  Batak  dan  tidak  menguasai  Bahasa  Informan  berjumlah  empat  belas  (14)  orang, 
Jawa  sebagai  bahasa  yang  banyak  digunakan  oleh  dimana  data  sekunder  diperoleh  melalui  transkrip 
warga  Sleman.  Hasil  ​talent  mapping  assessment  ​(TMA)  wawancara  tiga  (3)  orang  responden.  Sedangkan  data 
menunjukkan  bahwa  potensi  kekuatan  penulis  yang  primer  berupa  observasi  proses  wawancara  yang 
mungkin  berhubungan  dengan  tulisan  ini  antara  lain:  dilakukan  oleh  tiga  (3)  orang  enumerator  terhadap 
communication,  motivating,  teaching,  transcribing,  lima  (5)  orang  responden  secara  terpisah,  ketika 
learner, dan positivity.  pengambilan  data  HDSS  Sleman  siklus  III.  Penulis 
Keabsahan  data  penelitian  diperoleh  dengan  mendapatkan  informasi  dari  tiga  (3)  ​supervisor 
melakukan  triangulasi  sumber  data,  yakni  memban-  masing-masing  enumerator  tersebut.  Adapun  karakte- 
dingkan  data  hasil  observasi  dengan  dokumen  ristik informan dapat dilihat pada tabel 1 dan 2. 
transkrip  penelitian  sebelumnya yang merupakan data   
sekunder menggunakan metode wawancara.    
Tabel 1. Karakter Enumerator 
Inisial  Inisial  Karakter Enumerator 
Enumerator  Responden 
V  M  1. Mengerjakan dengan cepat 
W  2. Dilakukan sesuai prosedur wawancara 
3. Kurang teliti saat pengisian 
4. Banyak  responden  yang  sulit  untuk  ditemui,  sehingga  gagal
wawancara. 
5. Santun  dalam  meminta  izin  waktu  dan  memberikan  pilihan
pada responden. 
6. Lebih  banyak  memandang  tablet  saat  pengisian  data
dibandingkan memandang responden. 
7. Seperti merangkum, sehingga pertanyaan yang  
R  YZ  1. Sudah lama ikut survei, sehingga sudah terbiasa. 
S  2. Mengerjakan  dengan  cepatdisampaikan mencakup banyak hal,
namun tetap sesuai materi dan prosedur 
3. Teliti dalam pengisian. 
4. Terkesan terburu-buru 
5. Beberapa kali tidak menjawab pertanyaan responden 
U  DSW  1. Kinerja bagus 
2. Cukup kooperatif 
3. Paling  taat  prosedur  dibanding  empat  enumerator  lainnya
dalam  satu  supervisi.  Misal:  gigih  berupaya  mengejar 
responden modul B* atau tidak langsung diganti. 
4. Menggunakan ​ID Card ​saat menemui responden. 
5. Melakukan  rekaman  audio  rutin  dengan  perangkat  yang
berbeda dengan pengisian kuesioner HDSS. 
6. Banyak  melakukan  gerakan  yang  berupaya  membantu  agar
pertanyaan dipahami responden. 
7. Memberi  waktu  responden  untuk  berdiskusi  dengan
pasangannya atau mengingat informasi yang dibutuhkan. 
8. Bersedia  mengikuti  alur  percakapan  responden,  lalu
dilanjutkan dengan pertanyaan berikutnya. 
9. Relatif  banyak  tertawa  kecil  dalam  menanggapi  candaan 
responden 
*  Modul  B  merupakan  daftar  pertanyaan  yang  terkait  dengan  penyakit  tidak  menular  (PTM)  yakni:  stroke,  ​angina  pectoris 
(penyakit  jantung),  diabetes  melitus  (kencing  manis),  penyakit  paru-paru  kronis,  penggunaan tembakau, hipertensi, serta kualitas 
hidup.  Modul  ini  baru  diberikan  pada pengambilan data HDSS Sleman periode ke-3 kepada salah satu anggota keluarga yang telah 
ditentukan sebelumnyadengan menggunakan metode KISH ​sampling. 
Metode KISH sampling memilih responden yang eligible (memenuhi syarat) untuk diberikan pertanyaan dari modul B berdasarkan 
pertimbangan  usia  dan  jenis  kelamin.  Pada  awal  pengumpulan  data,  cukup  banyak  responden  modul  B  ini  yang  tidak  dapat 
ditemui, sehingga diputuskan untuk boleh diganti dengan anggota keluarga lainnya (HDSS Sleman, 2017). 
 
Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  alasan  pertanyaan  enumerator  dengan  mengirimkan  bahasa 
responden  menolak  diwawancarai  kembali  di  periode  non-verbal  yang  menunjukkan  bahwa  masih  menutup 
berikutnya  adalah  tidak  mengetahui  tujuan  penelitian  diri  atau  menjaga  jarak  dengan  enumerator  yang 
atau  wawancara  yang  dilakukan  enumerator.  Melalui  mungkin  terkait  dengan  ketidakjelasan  identitas  ini. 
observasi,  penulis  juga  menemukan  responden  yang  Namun,  enumerator  tidak  mampu  memahami  isyarat 
tidak  puas  dengan  penjelasan  enumerator  bahwa  non-verbal  tersebut  yang  salah  satunya  kemungkinan 
tujuan  kedatangannya  untuk  wawancara  kesehatan.  karena  sibuk  dengan  tablet  yang  digunakan 
Responden  memilih  untuk  tetap  menjawab  semua  enumerator  sebagai  alat  bantu.  Bahkan  ketika 

181
Berita Kedokteran Masyarakat, Volume 34 No. 4 Tahun 2018 

responden  menanyakan  kejelasan  identitas  tersebut  di  Tabel 2. Ciri Responden 


akhir  wawancara,  enumerator  tidak  berusaha  untuk  Jenis Data  Inisial  Pendidikan  Jenis 
Responden  Kelamin 
memberikan  penjelasan  yang  tepat.  Selain  tujuan 
  
penelitian,  responden  menyampaikan  bahwa  mereka  Data Sekunder  GD  SLTP  L 
juga  membutuhkan  informasi  tentang  manfaat  SD  SLTA  L 
AW  Diploma  L 
penelitian serta identitas penulis dan enumerator.   Data Primer  M  Diploma  P 
W  SD  P 
“Banyak,  banyak  yang  seperti  itu,  kalau  hanya  YZ  SMP  L 
S  SD  P 
diwawancarai  banyak  yang  tidak  mau.  Apa  gunanya?  DSW  SMA  L 
Begitu “​. (Responden GD)   

“​Sekarang  begini,  kalau  mas  ditanyai  tidak  ada 


BAHASAN
tujuannya,  mau  tidak?  Tidak  mau  kan?”​.  (Responden  Urgensi  tujuan  penelitian  bagi  responden 
GD)  tergambar  dalam  alasan  menolak  diwawancarai 
kembali  pada  pengambilan data siklus II HDSS Sleman. 
“Mungkin  kalau  ditinggali  penjelasan  bisa  seandainya 
Ketiga  responden  data  sekunder  tersebut  mengemu- 
sekarang  tidak  ada  waktunya.  Jadi  mengerti  tujuannya 
kakan  dengan  tegas  bahwa  mereka  membutuhkan 
seperti  ini,  seperti  itu.  Tapi  kalau  diberi  penjelasan 
kejelasan  tujuan  penelitian.  Pertanyaan  lain  seperti 
sekarang ya lebih bagus”.​ (Responden SD) 
karakter  enumerator,  ​reward  yang  diterima,  bahkan 
Responden  manyatakan,  selain  tujuan  penelitian,  identitas peneliti, dijawab responden dengan ragu-ragu 
responden  juga  membutuhkan  informasi  terkait  dan  tidak  spontan,  bahkan  menyatakan  lupa. 
manfaat  penelitian  serta  identitas  penulis  dan  Krusialnya  peran  enumerator  siklus  pertama  ini 
enumerator.   sejalan  dengan  temuan  yang  menyimpulkan  bahwa 
enumerator  siklus  pertama  berperan  penting  dalam 
“Kami  juga  perlu  tahu  siapa  dan  untuk  apa.  Jadi  tidak  menentukan partisipasi responden dalam pengambilan 
serta  merta  datang  dan langsung bertanya” (Responden  data siklus berikutnya (8).  
AW)  Penelitian  lain  menunjukkan  peran  penting 
enumerator  sebagai  perwakilan  utama  peneliti  yang 
“Karena  sebenarnya  permintaan seperti ini dari institusi 
bertugas  menyampaikan  tujuan  penelitian  kepada 
resmi,  seharusnya  pakai  kop  surat  resmi”.  ​(Responden 
responden,  memberikan  alasan  utama  agar  mereka 
AW) 
berpartisipasi  dalam  penelitian,  menangani  berbagai 
Pada  prinsipnya,  responden  tidak  mengharapkan  kendala  yang  dihadapi,  serta  menemukan  waktu  yang 
imbalan  atas  partisipasi  dalam  penelitian  HDSS,  tepat  bagi  responden  untuk  diwawancarai  (9).  Pada 
namun  akan  lebih  baik  jika  terdapat  kompensasi  yang  penelitian  ini,  kekhilafan  enumerator  dalam 
diberik  dalam  bentuk  pengobatan,  penjelasan  tentang  menjelaskan  tujuan  penelitian  merupakan  alasan 
penyakit  yang  dialami  atau  kenang-kenangan  berupa  utama  responden  menolak  wawancara  siklus  II 
benda.   pengambilan data HDSS Sleman. 
Meskipun  ketidakjelasan  identitas  juga  ditemukan 
“​Saya  tidak  minta  penghargaan,  kalau  fasilitas  dari  pada  aspek  identitas  peneliti  (instansi)  serta  prosedur 
pemerintah sudah cukup saya kira”. ​(Responden GD)  dan manfaat penelitian tersebut, namun ketidakjelasan 
tujuan  merupakan hal yang pertama kali dikemukakan 
“Seperti  penjelasan  terkait  penyakit,  sepertimisalnya, 
responden.  Hasil  riset  yang  mendukung  kesimpulan 
yang  diderita  istri  bapak  seperti  ini,  pengobatannya 
tersebut  menyebutkan bahwa determinan utama suatu 
seperti ini, begitu yang saya harapkan mas.” ​(Responden 
perilaku  adalah  keinginan  dan  tujuan  (10).  Individu 
GD) 
tidak  akan  termotivasi jika mereka tidak tahu apa yang 
“Kalau  menurut  saya  seandainya  berupa  jam  dinding  perlu  mereka  capai  (11).  Ketika  suatu  tujuan  dapat 
misalnya,  kan  bisa  jadi  kenang-kenangan,  bisa  diingat  diterima  oleh  individu,  maka  individu  akan 
sampai  beberapa  bulan  atau  tahun  begitu  mas.  Tapi  berpartisipasi  aktif  dan  menunjukkan  kinerja  yang 
kalau tidak ada ya tidak apa-apa”. ​(Responden SD)  lebih  baik  hingga  tujuan  tersebut  tercapai.  Tahapan 
awal  untuk  mengupayakan  agar  tujuan  penelitian 
 
 

182
Berita Kedokteran Masyarakat, Volume 34 No. 4 Tahun 2018 

dapat  diterima  oleh  responden  penelitian  adalah 


enumerator.  Kejelasan  tujuan penelitian merupakan 
dengan mengkomunikasikan hal tersebut (12,13). 
alasan  utama  responden  untuk  tetap  termotivasi 
berpartisipasi  dalam  penelitian  HDSS  Sleman. 
SIMPULAN Simpulan:  Responden  penelitian  HDSS  Sleman 
Karakter  enumerator  yang  diinginkan  responden  menginginkan  enumerator  yang mengomunikasikan 
penelitian  longitudinal  HDSS  Sleman  adalah  mampu  identitas  penelitian  berupa  tujuan  penelitian, 
menyampaikan  identitas  penelitian  yang  mencakup  prosedur  dan  manfaat  penelitian,  serta instansi, dan 
tujuan  penelitian,  prosedur  dan  manfaat  penelitian,  enumerator.   
serta  instansi  dari  enumerator.  Selain itu, enumarator 
yang  mampu  menerapkan  etika  ketika  berkomunikasi  Kata  Kunci:  Enumerator;  karakter;  kasus  HDSS 
juga menjadi perhatian responden.  Sleman; identitas penelitian. 
Bagi  instansi  yang  akan  melakukan  riset-riset 
longitudinal,  disarankan  untuk  memberikan  pelatihan 
kepada  enumerator  sebelum  pengambilan  data  untuk 
PUSTAKA 
menyamakan  persepsi  serta  kebutuhan  pengambilan  1. FK,  I.,  Fakultas  Kedokteran  Universitas  Gadjah
data  di lapangan. Bagi HDDS Sleman, disarankan untuk  Mada. 2015.  [Online]  Available  at: 
http://fk.ugm.ac.id [Accessed 3 Januari 2017].
membagi  wilayah  kerja  enumerator  sesuai  dengan 
2. Rajulton  F.  The  fundamentals  of  longitudinal
lokasi  tempat  tinggal  enumerator,  sehingga  responden  research:  an  overview.  Canadian  Studies  in
dan  enumerator  minimal  memliki  kesaamaan  tempat  Population. 2001 Dec 31;28(2):169-85.
3. Churchill  &  Gilbert,  A.,  Basic  marketing  research,
tinggal,  sehingga  lebih  mudah  untuk  berkomunikasi. 
fourth edition. s.l.:Harcourt, Inc. 2005.
Bagi  enumerator  penelitian  yang  akan  datang,  4. Witoelar  F.  Tracking  in  Longitudinal  Household
sebaiknya  enumerator  lebih  mempelajari  dan  Surveys.  LSMS-ISA  Sourcebook. http://go. 
worldbank. org/FMRLJXDEA0. 2011 Jul 6.
mendalami  konteks  budaya  lingkungan  sekitar  lokasi  5. Blom  AG,  Korbmacher  JM.  Measuring  interviewer
penelitian,  terutama  terkait  etika  dan  interaksi  sosial,  characteristics  pertinent  to  social  surveys:  A
hal  ini dapat memudahkan enumerator untuk diterima  conceptual  framework.  Survey  Methods:  Insights
from the Field (SMIF). 2013 Jan 23.
di  lingkungan  responden,  sehingga  proses  6. Durrant  GB,  D'Arrigo  J,  Steele  F.  Analysing
pengambilan data dapat berjalan lancar.  interviewer  call  record  data  by  using  a  multilevel
discrete  time  event  history  modelling  approach.
Journal  of  the  Royal  Statistical  Society:  Series  A
(Statistics in Society). 2013 Jan 1;176(1):251-69.
7. Widyarini,  N.,  n.d.  Membangun  Hubungan  Antar
Abstrak  Manusia. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Tujuan:  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  8. Saldaña  J.  Longitudinal  qualitative  research:
Analyzing  change  through  time.  Rowman
karakter  enumerator  yang  diinginkan  responden 
Altamira; 2003 May 16.
penelitian  longitudinal  (HDSS  Sleman).  ​Metode:  9. Pickery  J,  Loosveldt  G,  Carton  A.  The  effects  of
Penelitian  ini  menggunakan  pendekatan  case  study  interviewer  and  respondent  characteristics  on
response  behavior  in  panel  surveys:  A  multilevel
dengan  menggunakan  data  primer  dan  sekunder. 
approach.  Sociological  Methods  &  Research.  2001
Data  sekunder  berupa  transkrip  wawancara  May;29(4):509-23.
penelitian  “Desain  Sistem  ​Reward  bagi  Responden  10. Durrant  GB,  Groves  RM,  Staetsky  L,  Steele  F.
Effects  of  interviewer  attitudes  and  behaviors  on
Penelitian  HDSS  Sleman”  dari  kategori  responden  refusal  in  household  surveys.  Public  Opinion
attrition  sample  pada  pengambilan  data  siklus  II.  Quarterly. 2010 Jan 1;74(1):1-36.
Dilengkapi  dengan  data  primer  berupa  hasil  11. Locke  EA,  Latham  GP.  A  theory  of  goal  setting  &
task performance. Prentice-Hall, Inc; 1990.
observasi saat pengambilan data HDSS Sleman siklus  12. Embi  MA.  Sistem  saraan  di  Malaysia:  sistem
III. ​Hasil:  Responden  penelitian  menginginkan saraan  berasaskan  merit.  Utusan  Publications;
enumerator  yang  menyampaikan  identitas  peneli-  2005. 
13. Ivancevich  John  M,  Konopaske  R,  Matteson  MT.
tian,  mencakup  penjelasan  tujuan  penelitian,  Perilaku  dan  Manajemen  Organisasi,  jilid  1  edisi 
prosedur  dan  manfaat  penelitian,  serta  instansi dari  ke 7. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2007. 

183
184

You might also like