Professional Documents
Culture Documents
JAN ’08
Brougth 2 you by
PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK CLASS
:Residen Anak’ Jan ‘08
DIARE
JAN ’08
Brougth 2 you by
PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK CLASS
:Residen Anak’ Jan ‘08
NATRIUM KALIUM
Nilai normal Na 135 – 145 mEq/L Nilai normal K 3.5 - 5.0 mEq/L
HIPERKALEMIA (>5 mmol/L)
HIPERNATREMIA ( > 150 mmol/L) Etiologi : acidemia, tumor lysis syndrom, hemolisis, obat [ diuretik
Water loss water intake sodium intake hemat K, ACE inhibitor, succinyl choline, AINS]
Diare, vomitus, Altered thirst, imp. Salt tablet, bicnat renal disfunction, hypoaldosteronemia
diuresis, DI Acces hypertonic saline Gejala :
Altered mentation, letargi, koma, kejang, muscle weakness reflek , paresthesia,
flaccid paralisis,weakness
Koreksi
Aritmia, bradikardia, peak
- Koreksi underlying cause
- free water repletion T, R , QRS melebar, PR
BWD ( body water deficit) memanjang, P rendah atau
4 ml/kg u/ tiap kenaikan 1 mmol/L Na > 145 mmol datar (hilang)
BWD = Na
1 0.6 BB
145 Koreksi cepat : EKG (+), K>8 mmol/L,aritmia
1
Replacement Volume = BWD
Nacairan / L
reverse membrane effect
1 Ca Gluconas 10% 0.5-0.1cc/kgBB bolus 2-3 menit, diencerkan
145
Perubahan Na serum = Na infus – Na serum dengan aquadest 1:1, hentikan bila nadi < 100x/menit
Atau bila menggunakan Ca glukonas 5 % 2 cc/kgBB/x
TBW +1 (TBW = 0.6 x BB)
Contoh : anak BB 20; K 6,3 mmol/L ; EKG tall T
Contoh : Na 146 ; BB 6,9 kg Ca glukonas 10% = 10 cc/x diencerkan bolus pelan
Dengan infus D5¼S, penurunan Na dalam 24 jam = Memasukkan K ke intrasel
[38,5 – 146] : [(6,9x0,6)+1] = -20,9 Salbutamol 4mg/kg atau 10-20 mg beta agonis lain, dalam
10cc aquadest nebu/ 6jam
Penurunan tidak lebih dari 0.5mEq/L/jam (max 10mEq/L/hari) Inuslin 0,1 unit/kg iv atau sc
Bila hiper Na terjadi dalam 24 jam koreksi dalam 24 jam Bicnat 8,4% 1-2 mmol/kg no longer recomended
Bila > 24 jam koreksi selama minimal 48 jam (3 hari) Meningkatkan ekskresi K
Kayexalat 1 g/kgBB/x dilarutkan dalam 50cc D10% p.o/rectal
10 – 20 ml/kg 0,9% NaCl dalam 45-60 menit
Ca = 1mEq/kgBB/hari = 12 mEq/hari
Menghitung kebutuhan tiap nutrient makro 1 ml Ca Glukonas 10% ~ 1 mEq
Contoh: Anak tersebut di atas membutuhkan nutrien makro Volume Ca Glukonas 10% yang diperlukan = 12 ml/hari
sebagai berikut:
Karbohidrat 55% = 0,55 x 2250 kcal/hari = 1240 kcal/hari Kebutuhan cairan dari dextrose = 1100 – {50+80+240+45+24+12}
Protein 20% = 0,2 x 2250 kcal/hari = 450 kcal/hari = 650 ml/hari
Lemak 25% = 0,25% x 2250 kcal/hari = 560 kcal/hari Kebutuhan KH = 480 x 50% = 240 kcal/hari
KH dari pengencer dopamin = 5% x 50ml = 2,5 g ~ 2,5 x 3,4 kcal
Menentukan kebutuhan nutrient dalam gram = 8,5 kcal
Dextrose = 1240 : 3,4 = 365 g Kekurangan kalori dari KH = 240 – 8,5 = 231,5 kcal/hari
Asam amino = 450 : 4 = 112,5 g ~ 231,5 : 3,4 = 68 g dextrose
Lemak 20% = 560 : 2 = 280 ml Dengan volume 650 ml, konsentrasi dextros yang diperlukan =
[68 / 650] x 100% = 10,47 %
Menentukan volume nutrien makro
Dextrose 70% = 365 : 0,7 = 520 ml RACIKAN CAIRAN IV / IVFD RACIKAN
Asam amino 15% = 112,5 : 0,15 = 750 ml RLG : RL 100cc + D40% 12.5cc
Lemak 20% = 280 ml D 12½ : D 10% 458cc + D 40% 42cc
KAEN 3A 38cc + D40% 132cc
Membandingkan volume nutrisi dengan kebutuhan cairan D7½ : D5% 450cc + D40% 35cc
Total cairan sehari = (520 + 750 + 280) ml = 1550 ml D15 : D10% 500cc + D40% 67.5cc
Untuk mencapai kebutuhan sehari 1875 ml/hari, ditambahkan air D5½ : KAEN 3A 500cc + D40% 5cc
steril sebanyak (1875 – 1550) ml = 325 ml. D5¼S 500cc + NaCl 3% 38cc
( ) ( )
Karbohidrat:
JAN ’08
Brougth 2 you by
PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK CLASS
:Residen Anak’ Jan ‘08
Glukosa
Mulai infus glukosa dengan kecepatan 4-6 mg/kg/min
GIZI BURUK
Pertahankan glukosa plasma 50 - 120 mg/dl. Anamnesis :
Pantau kadar glukosa darah tiap jam hingga stabil Awal :
GIR = kecepatan cairan (cc/jam) x konsentrasi dextrose (%) - Mata cekung kapan muncul
6 x BB (kg) - Frekuensi dan durasi muntah/diare, bentuk muntahan/ feces
Asam amino - BAK terakhir
Dimulai sesegera mungkin 0,5 – 1 g/kg/hari, tingkatkan tiap hari - Kapan tangan dan kaki teraba dingin
hingga mencapai 3g/kg/hari Lanjutan :
- Kebiasaan makan sebelum sakit
Lipid - Makan/ minum saat sakit
Gunakan emulsi 20%, sesegera mungkin agar tidak terjadi - Jumlah intake dalam beberapa hari terakhir
defisiensi asam lemak esensial gunakan dosis 0,5-1 g/kg/hari, - Kontak dengan penderita campak/ TB
sampai 3,5 g/kg/hari untuk kalori, mulai dengan 0,5g/kg/hari - Riwayat campak dalam 3 bulan terakhir
selama 20-24 jam dengan syring pump dengan jalur terpisah - Penyebab kematian saudara kandung
- Berat badan lahir
Pemberian asupan enteral segera setelah tanda vital mulai stabil, - Tumbuh kembang
biasanya mulai hari kedua kehidupan - Riwayat imunisasi
- Penimbangan di Posyandu
Contoh : Tanda bahaya :
Bayi 5 hari, 1,5kg, dengan RDS - Takikardi : peningkatan denyut nadi ≥ 25x/menit
Kebutuhan cairan ( < 1 tahun : ≥ 160 ; > 1 tahun : ≥ 140) disertai peningkatan
= 1,5 x 160cc = 240cc/hari pernapasan ≥ 5x/menit
(naikkan 20-40% bila menggunakan radiant warmer atau photoTx) - Takipnea :
Asam amino o < 2 bulan : ≥ 60 x /menit
dengan aminosteril 6% (6g/100cc) maka kebutuhan aminosteril o 2 bulan – 1 tahun : ≥ 50 x /menit
per hari = (½ : 6) x 100 = 8,3 cc/kg/hari 1,5 x 8,3 = 12,5 cc/hari o 1 – 5 tahun : ≥ 40 x /menit
Lipid - Suhu :
intralipid 20%, 1 g/kg/hari, kebutuhan intralipid per hari = o setiap peningkatan atau penurunan suhu yang mendadak
(1 : 20) x 100 = 5 cc/kg/hari 1,5 x 5 = 7,5 cc/hari infeksi
o T< 36,5 pada aksila/ teraba dingin hipotermia
- bila diare/muntah berkurang dan anak dapat menghabiskan sebgian besar F75,
berikan F75 tiap 3 jam, sisanya diberikan per NGT
- Bila masih menyusui beri ASI setelah pemberian F-75
- bila diare/muntah berhenti dan anak dapat menghabiskan sebgian besar F75,
berikan F75 tiap 4 jam
- Bila masih menyusui beri ASI setelah pemberian F-75
JAN ’08
Brougth 2 you by
PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK CLASS
:Residen Anak’ Jan ‘08
JADWAL PENGOBATAN DAN PERAWATAN ANAK GIZI BURUK RENCANA II Letargis Diare/ Muntah/ Dehidrasi
fase stabilisasi transisi Rehab- tindak
- Bolus dextrose 10% 5ml/kgBB
ilitasi lanjut
- Lanjutkan dengan 50 ml larutan glukosa 10% per NGT
tindakan H 1-2 H 3-7 H 8-14 Mg 3-6 Mg 7-26 - 2 jam pertama
1. Mencegah & mengatasi o Beri resomal per oral/ NGT tiap 30 menit 5 ml/kg/x
hipoglikemia o Monitor nadi dan pernapasan tiap 30 menit
2. Mencegah dan membaik memburuk
mengatasi hiponatremia RENCANA I
3. Mencegah dan 10 jam berikutnya
mengatasi dehidrasi - Resomal dan F-75 diberikan berselang-seling tiap jam
4. Memeprbaiki gangguan - Monitor nadi dan pernapasan tiap jam
keseimbangan elektrolit Setelah rehidrasi
5. Mengobati infeksi - Diare (-) : hentikan resomal, teruskan F75/ 2 jam
- Diare (+) : beri resomal tiap kali diare, < 2 th : 50-100 ml/x ; ≥ 2 th : 100 – 200 ml/x
6. Memperbaiki kekurang- Tanpa Fe Dengan Fe - Bila menyusui beri ASI setelah F-75
an nutrient mikro - bila diare/muntah berkurang dan anak dapat menghabiskan sebgian besar F75,
7. Memberikan makanan berikan F75 tiap 3 jam, sisanya diberikan per NGT
u/ stabilisasi & transisi - Bila masih menyusui beri ASI setelah pemberian F-75
8. Memberikan makanan - bila diare/muntah berhenti dan anak dapat menghabiskan sebgian besar F75,
untuk tumbuh kejar berikan F75 tiap 4 jam
9. Memberikan stimulasi - Bila masih menyusui beri ASI setelah pemberian F-75
untuk tumbuh kembang
10. Mempersiapkan untuk
RENCANA III Diare/ Muntah/ Dehidrasi
tindak lanjut di rumah
- beri 50 ml larutan glukosa 10% per oral/ NGT
- 2 jam pertama
- BB/U > 60% (-3SD s/d -2SD) anak BB kurang (namun bila o Beri resomal per oral/ NGT tiap 30 menit 5 ml/kg/x
o Monitor nadi dan pernapasan tiap 30 menit
ada edema = gizi buruk) membaik memburuk
- BB/U < 60% (< -3SD) tentukan BB/TB RENCANA I
BB/TB ≥ 70% median NCHS / ≥ -3SD kurus / gizi Langkah selanjutnya = RENCANA II
kurang Bila didapatkan tanda gagal jantung, henitkan pemberian
cairan per ora/ NGT
BB/TB < 70% median NCHS / < -3SD sangat kurus /
Larutan glukosa 10% peroral dibuat dengan melarutkan
gizi buruk 5gram gula pasir (1 sendok teh penuh) dalam 50 ml air
ANTIBIOTIK
TROMBOSIT
kondisi 1 2 3 4 5 6 7
Trombocyte Concentrate
Tanpa Kotrimoxazole (5mgTMP + 25mgSMX
Tujuan tranfusi mencegah supaya perdarahan tidak berlanjut, jadi
komplikasi /kg) / 12 jam oral tidak perlu cek AT setelah tranfusi
ada komplikasi Gentamisin 7,5 mg/kgBB/hari iv/im Keganasan or kelainan sumsum tulang lebih mudah perdarahan
(shock, infeksi, Ampicillin iv/im Amoxicillin 15 mg/kg/ 8 jam daripada kasus lain, jika ada petechia pertimbangkan transfusi. ITP
hipoglikemi, dll) 50 mg/kg/6jam oral atau Ampi 50 mg/kg/6jam kadang tidak ditransfusi beda dengan anemia aplastik atau
48 jam tidak Kloramfenikol 25 mg/kg/8jam leukemia. Kemoterapi, demam memudahkan perdarahan
membaik, Atau /6jam bila diperkirakan TC = 50cc/kolf
ditambah meningitis, iv/im Σ trombosit = BB x 75 = …. kantong
Gentamisin dosis ke 2 tidak diberikan kalau anak tidak BAK 350
- Metronidazole : 7,5 mg/kg/8jam selama 7 hari, oral Instruksi ;
- Asam nalidixat : 15 mg/kg/6jam selama 5 hari, oral 1. Cocokkan golongan/label donor dgn penderita
- Bensilpenisilin : 50.000 unit/kg/6jam iv/im 2. Spoel NaCl sblm dan sesudah transfuse
3. Beri avil sebelum transfusi … tab
KRITERIA PEMULANGAN 4. Masukkan trombosit secara cepat
Anak : 5. Awasi overload dan reaksi transfusi
1) Selera makan baik, makanan dihabiskan 6. Beri lasix
2) Perbaikan kondisi mental 7. Cek AT
3) Dapat tersenyum, duduk, merangkak, berdiri sesuai umur
4) Suhu 36,5 – 37,5 C FFP
5) Tidak ada muntah atau diare Fresh Frozen Plasma
6) Tidak ada edema
Σ FFP = 10cc/kgBB/x
7) Kenaikan BB ≥ 5g/kg/hari selama 3 hari berturut-turut atau ≥
50g/kg/ minggu selama 2 minggu berturut-turut
8) Sudah berada dalam kondisi gizi kurang (BB/TB > -3SD), Na K Ca Cl Osm
tidak ada gejala klinis gizi buruk RL 147 4 4,5 155,5 309
Anak harus mendapat PMT-P sampai mencapai >-2SD Plasma 142 4 5 103 288
Pengasuh :
Mampu merawat, membuat dan memberikan makan untuk tumbuh RL menyebabkan asidosis hipercloremic
kejar dengan benar
Streptococcal pharyngitis
3. Kontrol harian / 24 jam sampai demam turun
Akut, mual muntah Tonsil bengkak dengan eksudat
AT, LBP, USG hati dan empedu
Faring hiperemis Kelenjar di leher bengkak & nyeri
Demam Ekskoriasi hidung disertai impetigo
DSS
Nyeri tenggorok Ptechiae palatum mole
Syok dapat terjadi dalam kurun waktu selama 42 jam , yang berat
Uvula bengkak merah Ruam skarlatina
sampai 72 jam
Hal yang harus dmonitor :
SKORING PASIEN DENGAN NYERI TELAN (Mc Isaac et al., 1998)
1. GA Langkah 1. Tentukan skor total
2. tanda syok Kriteria Skor
3. plasma leakage Suhu > 38°C 1
4. GIT bleding Tidak ada batuk 1
5. spontaneous bleeding adenopathy cervical ant. yang nyeri 1
6. perdarahan – otak, jantung, hati, renal, DIC, sepsis Eksudat atau pembengkakan tonsil 1
7. Kadar fibrinogen dapat dipakai untuk indikator perdarahan Usia 3 – 14 tahun 1
DIC Usia 15 – 44 tahun 0
Jumlah =
Tanda perbaikan pada DHF :
Langkah 2. Tentukan rencana penatalaksanaan
Suhu ↓, heamtokrit mendatar, nadi < 100 (>100 = mau shock), RR < Skor total Kemungkinan infeksi
30 (> 30 efusi/edema pulmo), diuresis membaik, rash of GABHS Tatalaksana
convalescence (%)
0 2–3 Tidak perlu antibiotik
Pengecatan MDT untuk hitung trombosit 1 4–6 maupun kultur
Genangi dengan giemsa 2 menit 2 10 – 12 Lakukan kultur, antibiotik
Genangi buffer 5 - 7 menit dengan jumlah yang sama 3 27 – 28 diberikan bila kultur positif
Guyur air – keringkan 4 38 – 63 Beri penicillin*, lakukan
Cari lapangan ekor dngan pembesaran 40 kultur
Tetesi minyak imersi hitung dalam 40 lapangan pandang * bila alergi berikan erithromicin
Jumlah trombosit x 1000 ~ 20 x 2000 ~ 10 x 4000
Pharingitis viral harus ada batuk pilek, pharyngitis bakterial
mungkin tdk ada batuk pilek sehingga dapat di DD dengan DHF
BRONKHIOLITIS
Patofisiologi : Infeksi virus edema mukosa tidak dapat
dihilangkan dengan pemberian salbutamol
Fremitus ↑ pada pemadatan karena ada infiltrat (Pneumonia
Lobaris) atau tumor.
Egofoni : Penghantaran suara dari plica vokalis lebih
meningkat dari yang normal pada bayi dan anak-anak.
Bronkofoni : Penghantaran suara lebih menurun dari normal
pada dewasa
Anak < 3 tahun dengan wheezing jangan terburu-buru
mendiagnosa sebagai asma, pikirkan dulu bronkiolitis.
Terapi
Non severe pneumonia : Amoxicillin + cotrimoxazole
Severe pneumonia : Chloramphenicol
Sinusitis akut : Amox/Amox-Clavulanat.
Croup : Steroid
Bronkhioloitis : Bronchodilator (efek mucous clearance)
Croup : sel goblet, silia, lamina propria, otot polis, kartilago
JAN ’08
Brougth 2 you by
PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK CLASS
:Residen Anak’ Jan ‘08
Batuk Kronis Berulang :
JAN ’08
Brougth 2 you by
PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK CLASS
:Residen Anak’ Jan ‘08
JAN ’08
Brougth 2 you by
PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK CLASS
:Residen Anak’ Jan ‘08
TRANSUDAT EKSUDAT
Makroskopis Jernih jernih, keruh,
kemerahan
Protein < 3 g/dl > 3 g/dl
Ratio protein pleural : serum < 0,6 > 0,6
LDH < 200 IU/L > 200 IU/L,
bervariasi
Glukosa > 60 mg/ dl = darah
Leukosit < 1000/ ml > 1000/ml
PMN < 50 % > 50 %
eritrosit < 5000/ ml bervariasi
JAN ’08
Brougth 2 you by
PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK CLASS
:Residen Anak’ Jan ‘08
JAN ’08
Brougth 2 you by
PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK CLASS
:Residen Anak’ Jan ‘08
JAN ’08
Brougth 2 you by
PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK CLASS
:Residen Anak’ Jan ‘08
e) Enzim
L-asparaginase mencegah sintesis protein dengan
memecah asparagin menjadi asam aspartat & amonia.
Osm serum :
2 x Na (mmol/L) + [glu / 18] (mg/dl) + [BUN /2.8] (mg)
2 x Na (mmol/L) + glu (mmol/L) + urea (mmol/L)
Na sebenarnya : Na terukur + 1.6 (glukosa – 100)
100
JAN ’08
Brougth 2 you by
PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK CLASS
:Residen Anak’ Jan ‘08
REHIDRASI
Derajat dehidrasi & estimasi defisit volume DEFISIENSI BESI
Gejala klinik :
Derajat dehidrasi
pucat, blue sclera (dapat dijumpai pada bayi normal), irritable,
Ringan Sedang Berat
pagophagia, anorexia, takikardia, dilatasi jantung, murmur sistolik
Defisit volume (ml/kgBB)*
- 2 thn 30 60 90
Laboratorium :
- 2 thn 50 100 150
Cadangan besi (hemosideria di SST) negatif
Klinis : Level feritin serum ↓ → level besi serum ↓
Perfusi perifer TIBC ↑, % saturasi ↓
- Tekanan nadi N N/ / (-) Fe < → eritrosit kecil, hipokrom → Fe↓→ poikilositosis & RDW ↑
- Capillary refill (dtk) <2 2-3 3 Faktor resiko anemia : anak yang mendapat ASI saja 2 – 3 tahun
- Suhu kulit (raba) N N / dingin Dingin Penghambat absorbsi Fe : Tanin , Susu ( mengandung Ca ),
HR N/ Kuning telur, pH lambung realtif basa (absorbsi baik kalau asam)
TD N N/ /
Biokimia serum Keberhasilan terapi ADB :
Urea nitrogen N/ ( 20 – 25) Cek retikulosit 10 hari I & cek Hb dalam 1 bulan
Na** N N N /
Glukosa ± 400 ± 600 ± 800 Anemia dimorfik : defisiensi Fe dan asam Folat
* : Bila obese memakai BB ideal, bila N pakai BB sesungguhnya Bentuk feri sulit diserap, bentuk heme dapat diserap sampai 25 %
** : Setelah koreksi dengan derajat hiperglikemia
Hemolytic : tandanya polikromasi menandakan peningaktan
eritropoesis, warna keabuabuan
1. Beri NaCl 0.9% atau 0.45%
1,5xkebutuhan normal dalam 24 jam ( 5 ml/kgBB/jam) G6PD defisiensi
atau Heinz body : sisa-sisa Hb yang denaturasi, dapat terlihat pada
(defisit cairan+cairan maintenance dalam 48 jam) diberikan pewarnaan GCB
dalam 48 jam (bila hipernatremia resusitasi selam 72 jam) Flouresence test untuk mengetahui NADPH
2. Bila dehidrasi berat / syok, beri NaCl 0,9% 10-20 ml/kgBB/jam Pemeriksaan enzim secara kuantitatif
bila tidak teratasi diulang, max 50 ml/kgBB/4 jam bila Sferositosis di Indonesia jarang sekali → yang ada ovalositosis
tetap tidak membaik beri inotropik - dapat diperiksa dengan OFT (osmotic fragility test)
JAN ’08
Brougth 2 you by
PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK CLASS
:Residen Anak’ Jan ‘08
HIPERLEUKOSITOSIS
TERAPI
1. Dexamethason : Pada ALL leukosit yang tinggi merupakan kondisi emergensi,
diberikan bersama makanan namun tidak demikian pada AML, karena lymphoblsat memiliki
hari 1 dosis tinggi b’gt 2 lekosist kandungna K dan Ca yang lebih tinggi dibanding myeloblast,
setelah 5 minggu diturunkan ½ dosis tiap 3 hari, stop sehingga bila terjadi lisis lymphoblast akan menyebabkan
setelah hari ke 42 hiperkalemia dan hiperkalsemia
2. Vincristin leukostasis → sel tumor lisis → isi sel pecah → K↑, xantin
diberikan iv lambat (5 menit) → proxantin → asam urat (hiperuricemia)
hindari tranfusi PRC karena akan menambah kepadatan sel
3. Dounorubicine (untuk High Risk) Resiko hiperlekositosis : lekositosis, tumor lisis, perdarahan
diberikan IV dalam i jam Terapi
diberikan fulldose tanapa melihat parameter darah - Hiperhidrasi : > 3L/m2/hari
4. L- Aspar - Alkalinisasi urin : hingga pH urin ≥ 6.5 dan < 8
bila alergi dari produk E Coli ganti dengan produk dari Bila pH urin < 6,5 beri bic-nat 4g/m2/hari dalam 4 dosis
Erwina Corotova atau diberi antihistamin pH urin asam menandakan terjadinya presipitasi di ginjal
Stop, bila terdapat gangguan berat LFT (SGPT >200), yang meningkatkan risiko gagal ginjal
pankreatitis, hiperglikemia. Bila hasil normal lagi dimulai - leukosit > 100.000, organomegali dan atau hiperuricemia
lagi dgn ½ dosis beri allupurinol 200mg/m2/hari oral/ iv dalam 2 dosis ,
Bila terjadi hipofibrinogenimia berikan FFP 3 – 7 hari
5. Methotrexat
buat dalam 3 ml, diencerkan dengan Nacl.
Nephrotoksis : BUN > 40, Kretinin > 1,5
tunda hingga BUN < 20 , Kreatinin normal
Hepatotoksik : SGOT/SGPT 2,6xN, bilirubin total > 1,5 x N
tunda sampai berkurang
Stomatitis tunda sampai dapat makan per oral
Note : Leukopenia dan atau trombositopenia bukan indikasi
menurunkan dosis VCR, Dexa dan L- Aspar
Perifer
Sentral
Neurotoksisitas
(lokasi spesifik)
Infeksi
AP
SGOT/SGPT
Bilirubin
Kelainan hati :
Perdarahan
Derajat
- PAS : reaksi oksidasi karbohidrat oleh PAS menjadi aldehid
- Mieloid matur : reaksi (+)
- Mioloid imatur : reaksi (-)
- Limpoblast : pengecatan blocklike yang kuat
- Alkali fosfatase leukosit :
untuk DD CML dan terapi leukemoid
Imunotyping + sitogenik : untuk diagnosis dan prognosis
(-)
(-)
Sadar
hipotensi
(-)
< 1,25xN
< 1,25xN
< 1,25xN
(-)
0
-
Reflek tendo ↓
Parestesia
transien
Letargi
ringan
1,26 – 2,5xN
1,26 – 2,5xN
1,26 – 2,5xN
ptechiae
1
Awal granulastik
Frixmielositik M3 sifat promielositik jelas 10
Mielomonositik M4 campuran sifat 25
granulosit & monosit
Monositik M5 sifat monositik jelas 10
Eritroleukemik M6 Blast dgn sifat eritroid 4
berat
ringan
Kelemahan
Parestesia,
sedang
2,6-5xN
2,6-5xN
2,6-5xN
ringan
2
Megakariositik M7 sifat megakarisitik 1
anitibiotik iv.
Berat, perlu
5,1-10xN
5,1-10xN
5,1-10xN
jelas
3
PROGNOSIS
- remisi total 1 – 1,5 th
- survival 2 – 3 th 40 %
kejang
Koma,
Berat,
>10xN
>10xN
>10xN
Berat
4
ML HALASSEMIA
ACUTE MYELOBLASTIC LEUKEMIA Pemantauan
bulanan : darah rutin
GEJALA KLINIK tiap tiga bulan :
- seperti ALL - feritin, serum iron, TIBC
- AL > 100.000 → timbul leukositosis → iskemia organ multipel, - kimia darah : glukosa, asam urat, ureum,kratinin, , ALP,
disfungsi paru dan SSP SGOT, SGPT, LDH
- AML – M3 resiko DIC tinggi tiap 6 bulan :
- Hepato-splenomegali < 20 % evaluasi jantung EKG, Echo, dimensi ventrikel, fungsi
- Massa mediastinum jarang sistolik dan diastolik, pemendekan fraksional.
- Pansitopenia tahunan :
- Anemia normositik normokromik - Virologi : panel hepatitis B &C
- Gold Standar : BMP dilihat : o Anti HIV 1 & 2
o Morfologi (FAB) o Fe hati
o Pewarnaan PAS, peroksidase, esterase - Endokrin :
- Dapat berupa proses primer (sebelumnya sehat) atau o T4 dan TSH, paratiroid, FSH, LH, Testeteon,
sekunder misalnya post terapi Hodgkin (3-10 %), Estradiol,DHE-5, kortisol puasa, TTGO, umur dan
mieloproliferatif disorder (polisitemia rubra vera, mielofibrosis, kepadatan tulang
anemia aplastik) o Zn,CU,Se,VitC, Vit E, pemeriksaan optalmologi dan
radiologi.
LABORATORIS Bila perlu : monitor Holter 24 jam, uji jantung, anti HBC, Ig M
Darah tepi : Anti Hbsag, HbeAg, Anti HCV, RNA HCV
- Pansitopenia, retikulositopenia, blast limfosit dapat normal.
BMP Tranfusi dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas angkut O2,
- Peroksidase : menunjukan mieloperoksidase yang ada dalam mempertahankan kompensasi jantung, mencegah eritropoisis extra
granula granulosit matang atau imatur. Monosit ada sedikit. medular.
- Esterase kombinasi : Nophtyl asetat + naphtol chloroacetat
Granulosit : chloroasetat (+) kuat, nophtyl asetat (+) lemah.
Monosit : chloroasetat (+)lemah, nophtyl asetat (+)kuat
JAN ’08
Brougth 2 you by
PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK CLASS
:Residen Anak’ Jan ‘08
EMOFILIA F
X linked resesif
Gen BT PTT PT Tissue factor terlepas karena respon inflamasi koagulasi
konsumtif fibrinogen ↓ fibrinolisis sekunder PT akan
Deff FC VIII
memanjang
Hemofilia A XLR N P N
DD : von willebrand
Pencetus DIC :
- Tipe I dan II AD P NP N
- Pembentukan trombin
- Tipe III AR P p N
- Gg pada antikoagulan, ct AT III, protein C, protein G
Deff FC IX
- Inflamasi keluar sitokin
Hemofilia B XLR N P N
Diagnosis DIC :
Tipe % FC Tipe perdarahan - Penyakit dasar (+)
VIII/IX - Ada AT III atau protein C + S ↓
Berat <1 Spontan : hemartrosis - Skrining perdarahan mendukung
dan perdarahan jar . dlm
Sedang 1-5 Stlh trauma ringan – DIC SCORE
moderate hemartrosis >100.000 0
Ringan 5 - 25 Stlh trauma sedang – Trombosit 50 – 100.000 1
berat / bedah < 50.000 2
HR 30 – 50 Perdarahan obsgin
< 500 0
carier/female
D-Dimer 500 – 1000 1
> 1000 2
Lokasi perdarahan:
< 3” 0
- Hemartrosis
PT 4” – 6” 1
- Muscle hematoma
> 6” 2
- Hematuria
Fibrinogen > 100 mg/dL 1
- Perdarahan membran mukosa ( mulut, gigi, epistasis, GIT )
< 100 mg/dL 0
- HR hemorrhage ( SSP : intrakranial, intraspinal, tetraparese,
>5 : DIC Follow up tiap hari
retroperitoneal )
5 : Susp DIC Follow up 2-3 hari
- ( femoral, skiatic, tibial, perineal )
Prognosis : Diazepam drip mulai dengan 0,01 mg/kg/mnt → naikan tiap 5 mnt
Hanya 1 x kejang dengan rate 0,01mg/kg/mnt sampai kejang teratasi atau mencapai
KD berulang dosis maximal 0,1mg/kg/mnt
Menjadi kejang tanpa demam/epilepsi
JAN ’08
Brougth 2 you by
PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK CLASS
:Residen Anak’ Jan ‘08
Fenitoin 15mg/kg/iv atau Midazolam 0,15mg/kg/iv hidrasi G+NS hidrasi G+NS hidrasi
Dilanjutkan infus 1mg/kg
→diteruskan sampai 7x mendapat ganciclovir diakhiri hidrasi 4 jam
Cairan untuk hidrasi :
Note : - < 6 bulan : D5 ¼
Lyctic cocktail - > 6 bulan : D5 ½ atau KAEN 3A
- Largactil : 0,5 mg/kg/kali Periksa ureum creatinin setiap 2 kali dapat ganciclovir
- Luminal : 1,5 mg/kg/kali 3 bulan post ganciclovir, 2 jam sebelum terapi → cek serologi
- Phenergan : 0,5 mg/kg/kali CMV dan antigenemia ulang.
Brougth 2 you by
JAN ’08
PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK CLASS
:Residen Anak’ Jan ‘08
OLESTASIS
TRANSFUSI TUKAR
Estimasi total Blood Count
DEFINISI :
WB : 80 x BB x 2
- Fisiologis : hambatan aliran pigmen empedu ke
duodenum
Pada neonatus kejang o/k sepsis prognosisnya lebih baik
- Klinis : penimbunan pigmen empedu
dibandingkan karena kernikterus
- Histopatologis : terdapatnya pigmen empedu di saluran
empedu dan hepatosit NEONATUS
Evaluasi :
TRIAS : Reflek : sucking, rooting
- Ikterik KU secara umum
- BAB dempul VS
- Urin sepereti teh Diuresis, BAB, feeding
Letargis : menangis lemah, gerakan tidak aktif
USG untuk menyingkirkan kista duktus koledokus Early onset meconeum passes < 18 jam
Tata laksana kolestasis umum : Bedakan
- Vit ADEK larut dalam air Breast milk jaundice : ASI mengandung enzim B
- Susu : MCT, ASI glukoronidase yang menghambat degradasi bilirubin menjadi
- TPN : ↓ , multifaktor urobilinogen sehingga siklus enterohepatik bilirubin meningkat
Breast feed jaundice : intake kurang menyebabkan banyak
Hepatitis neonatal : bilirubin terserap kembali peningkatan siklus enterohepatik
Semua kolestasis yang menyangkut parenkim hepar
Yang bukan dari hepar : Enterocolitis
1. Kelainan duktus biliaris ( kel. Anatomis ) Klinis:
2. Dari lumen : atresia, sumbatan parsial abdomen distension Letargi
3. Ekstra lumen : Ca
Eksplosive diare Hematemesis
Fever Syok
DOSIS OBAT
Nipe drop : PCT (120 mg) ; Efedrin (5 mg) ; Iso (2 mg)
Trifed syrup :
- Tripolidine 1,25 mg 2,5
- Pseudoefedrin 30 mg 60
Tremenza syr : pseudoefedrin 30 mg, tripolidine 1,25
Tremenza tab : pseudoefedrin 60 mg, tripolidine 2,5
Pseudo efedrin 1 mg/kg/ kali
Rhinofed 1 cth ~ 15 mg pseudoefedrin
Omeprazole 0,5 mg/kg/hr
Adrenalin 0,01 mg/kg/kali
Cetirizin 0,25 mg/kg/x , 1 kali sehari
Kloralhidrat 2,5 cc/kg/kali
Adrenalin nebulization 0,05 – 0,1 ml/kg/kali
JAN ’08
Brougth 2 you by
PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK PEDIATRICS TRAINEE HANDBOOK CLASS
:Residen Anak’ Jan ‘08
Designed by
Kryzt production ‘08
Printed by