You are on page 1of 11

PERAN GOVERNMENT CHIEF INFORMATION OFFICER (GCIO) DALAM

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK


(Studi Deskriptif di Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi
(PPID) Pembantu Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta)

THE ROLE OF GOVERNMENT CHIEF INFORMATION OFFICER (GCIO) IN


PUBLIC INFORMATION SERVICES
(Descriptive Study in Documentation and Information Management Officers (PPID) of Public
Health Service Sub-Center of Special Region of Yogyakarta)

Eliyana Pertiwi, Sigit Purnomo


eliyana.pertiwi2@gmail.com, sipur1960@gmail.com
Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta

Abstract: Information is everyone’s basic needs, recognizing this Government launched the
Law of Public Information Openness (KIP). This is to create a transparent, clean and
authoritative government. The responsibility for public information services is submitted to
information and documentation management officials (PPID) in each public body. In 2016 PPID
of Public Health Service achieved an award as the most open PPID among regional working units
of Special region of Yogyakarta. PPID managed to utilize the website as a medium to convey
information also has an information desk to serve the application of information society and
innovate to present information in the form of audio visual. This can not be separated from the
role of GCIO who has responsibility for information technology and computer systems in
supporting the business objectives of the organization / company. This research was conducted
using qualitative descriptive research method with data retrieval through interview,
observation, and documentation. This research was conducted using qualitative descriptive
research method with data retrieval through interview, observation, and documentation. This
study aims to determine the extent to which the role of GCIO in realizing public information
services quickly, precisely and simply on the PPID of Public Health Services of Yogyakarta. GCIO
has a very important role in the efforts to utilize information and communication technology to
provide better public information services. The result of this study shows that the role of GCIO
has not been implemented maximally because they have lack of capability as well as the
amount of human resources in total.
Keywords: GCIO, PPID, E-Government, information

Abstrak: Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang, menyadari hal tersebut maka
pemerintah mengeluarkan UU keterbukaan informasi publik (KIP). Hal tersebut untuk
mewujudkan pemerintahan yang transparan, bersih dan berwibawa. Tanggung jawab
pelayanan informasi publik diserahkan kepada pejabat pengelola informasi dan dokumentasi
(PPID) di setiap badan publik. Pada tahun 2016, PPID Dinas Kesehatan telah meraih
penghargaan sebagai PPID paling terbuka dari seluruh SKPD pemerintah daerah Daerah
Istimewa Yogyakarta, dengan memanfaatkan media website, meja informasi dan audio visual.
Hal tersebut tidak lepas dari peran GCIO yang memiliki tanggung jawab pada teknologi

30 Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi | Volume 2 Nomor 1 Maret 2018
Peran Government Chief Information Officer (GCIO) dalam Pelayanan Informasi Publik
(Studi Deskriptif di Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pembantu Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta)

informasi dan sistem komputer dalam mendukung tujuan bisnis organisasi/perusahaan.


Penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan
pengambilan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana peran Government Chief Information Officer (GCIO) Dinas
Kesehatan DIY dalam upaya mewujudkan pelayanan informasi publik yang cepat, tepat dan
sederhana pada masyarakat. GCIO memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan pelayanan informasi
publik yang lebih baik. Hasil dari penelitian ini dapat diketahui bahwa peran GCIO belum
dilaksanakan secara maksimal karena tenaga kerja yang dimiliki belum mempunyai
kemampuan yang memadai dan juga jumlah kurang memenuhi.
Kata kunci: GCIO, PPID, E-Government, informasi

PENDAHULUAN disadari setiap hari manusia haus akan


Pada umumnya manusia memiliki naluri informasi hingga bila informasi yang diingin-
selalu ingin tahu berbagai hal yang baru, oleh kan tidak dipenuhi manusia itu akan melaku-
karena itulah informasi menjadi salah satu kan segala cara untuk mendapatkannya.
kebutuhan dasar setiap orang. Hal tersebut Untuk memenuhi tuntutan rasa keingintahu-
sebagaimana diungkapkan Notoatmodjo an warganya tersebut, pemerintah telah
(2008) bahwa semakin banyak memiliki infor- menerbitkan Undang-Undang No. 14 Tahun
masi dapat mempengaruhi atau menambah 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
pengetahuan terhadap seseorang dan dengan (KIP).
pengetahuan tersebut bisa menimbulkan UU Keterbukaan Informasi Publik merupa-
kesadaran yang akhirnya seseorang itu akan kan payung hukum bagi hak publik dalam
berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang memperoleh informasi. Informasi publik
dimilikinya. Pendapat di atas memberikan dalam UU-KIP diartikan sebagai:
pemahaman bahwa seseorang yang banyak “Informasi yang dihasilkan, disimpan,
memiliki infomasi, akan lebih banyak memiliki dikelola, dikirim, dan/ atau diterima
alternatif pilihan yang lebih baik atau tindakan oleh suatu Badan Publik yang berkaitan
yang lebih tepat. Oleh karena itulah hak dengan penyelenggara dan penyeleng-
memperoleh informasi merupakan Hak Asasi garaan negara dan/ atau penyelenggara
Manusia (HAM) yang dijamin dalam Undang- dan penyelenggaraan Badan Publik
undang Dasar Tahun 1945 pasal 28 F yang lainnya yang sesuai dengan Undang-
menyebutkan bahwa setiap orang berhak Undang ini serta informasi lain yang
untuk berkomunikasi dan memperoleh berkaitan dengan kepentingan publik”.
informasi untuk mengembangkan pribadi dan Dengan Undang-Undang tersebut akan
lingkungan sosialnya, serta berhak untuk dapat diwujudkan pelayanan yang efisiensi,
mencari, memperoleh, memiliki, dan nyaman, dan pelayanan publik yang lebih
menyimpan informasi dengan menggunakan baik. Layanan publik tersebut meliputi la-
segala jenis saluran yang tersedia. Tanpa yanan Goverment to Citizen (G2C), layanan

Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi | Volume 2 Nomor 1 Maret 2018 31
Peran Government Chief Information Officer (GCIO) dalam Pelayanan Informasi Publik
(Studi Deskriptif di Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pembantu Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta)

kepada masyarakat bisnis (Government to ransi, dan akuntabilitas penyelenggaraan


Business), l aya n a n ke p a d a p e ke r j a pemerintahan. Ternyata upaya pemerintah
(Government to Employee) maupun sesama tersebut telah dilaksanakan dengan baik oleh
instansi pemerintah yang lain (Government to GCIO Dinas Kesehatan pemerintah daerah
Government). UU KIP memberikan legitimasi DIY. Pada tahun 2016 telah meraih peng-
bagi badan publik untuk melakukan transpa- hargaan sebagai PPID paling terbuka dari
ransi dan akuntabilitas yang mencangkup seluruh SKPD pemerintah daerah Daerah
hak-hak masyarakat untuk mengontrol dan Istimewa Yogyakarta. Salah satu faktor
mengakses informasi tentang kinerja badan keberhasilan tersebut adalah memanfaatkan
publik serta pejabat-pejabat publik. Secara media website, meja infomasi dan media
khusus pemberian layanan publik oleh audiovisual. Oleh karena itu, peran
lembaga-lembaga pemerintah kepada pihak- Government Chief Information Officer (GCIO)
pihak yang membutuhkan informasi, telah di sebuah pemerintahan semakin penting
diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 dalam upaya memanfaatkan teknologi infor-
Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Saat ini masi dan komunikasi untuk memberikan
pemerintah sedang membukakan jalan untuk pelayanan informasi publik yang lebih baik.
menjamin hak masyakarat untuk mengetahui Keberhasilan PPID dinkes pemda DIY tersebut
penyelenggaraan negara dan badan publik telah mendorong penulis untuk mengetahui
lainnya. Untuk melaksanakan ketentuan pada peranan GCIO di instansi tersebut.
Undang-undang KIP diberikan kepada Pejabat
Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). KAJIAN PUSTAKA
Hal ini telah dilaksanakan PPID adalah pejabat Konsep Informasi
yang bertanggung jawab di bidang penyim- Menurut Undang-undang Nomor 14 tahun
panan, pendokumentasian, penyediaan, 2008 tentang Keterbukaan Indormasi Publik,
dan/atau pelayanan informasi di badan pu- informasi adalah keterangan, pernyataan,
blik. Upaya memberikan pelayanan informasi gagasan, dan tanda-tanda yang mengandung
publik yang akurat secara cepat, tepat, dan nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta
sederhana tidak dapat dilakukan dengan maupun penjelasan yang dapat dilihat,
metode manual, sehingga peran teknologi didengar dan dibaca yang disajikan dalam
disini sangat penting. Teknologi dapat memu- berbagai kemasan dan format sesuai dengan
dahkan dalam pengelolaan dan penyebaran perkembangan teknologi dan komunikasi
hingga penyimpanan informasi tersebut. secara elektronik ataupun non-elektronik.
Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 3 Informasi (information) adalah data yang
Tahun 2003 tentang Kebijakan Dan Strategi diolah menjadi bentuk yang berguna bagi
Nasional Pengembangan E-government para pemakainya (Jogiyanto, 2008:36).
mengintruksikan bahwa memanfaatkan Untuk dapat berguna, maka informasi harus
teknologi komunikasi dan informasi dalam didukung oleh tiga pilar sebagai berikut: tepat
proses pemerintahan (e-government) dapat kepada orangnya atau relevan (relevance),
meningkatkan efisiensi, efektifitas, transpa- tepat waktu (timeless) dan tepat nilainya atau
akurat (accurate).

32 Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi | Volume 2 Nomor 1 Maret 2018
Peran Government Chief Information Officer (GCIO) dalam Pelayanan Informasi Publik
(Studi Deskriptif di Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pembantu Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta)

Konsep GCIO menjamin adanya kesesuaian antara


Menurut Suhono Harso Supangkat strategi bisnis dan strategi TIK.
(2008:9) Chief Infromation Officer (CIO) d. Mengorganisasi
merupakan suatu jabatan yang diberikan Menentukan dan menjamin Tata Kelola TIK
kepada seseorang dalam suatu organisasi yang benar dan baik dalam organisasi
yang memiliki tanggung jawab pada teknologi sehingga dinamika organisasi selalu menu-
informasi dan sistem komputer dalam mendu- ju pada tujuannya.
kung tujuan bisnis organisasi/perusahaan. e. Penyediaan
Dengan peran sistem informasi dan teknologi Menjamin ketersediaan layanan TIK bagi
informasi yang menjadi semakin penting, CIO organisasi untuk dapat mencapai tujuan
adalah sebagai salah satu pemberi kontribusi bisnisnya.
utama dalam memformulasikan strategi f. Pengukuran dan Pengembangan
untuk pencapaian tujuan dari organisasi/
Mendemonstrasikan dan melakukan
perusahaan. Bila di instansi swasta peran
pengukuran nilai dari TIK. Secara proaktif
tersebut disebut dengan Chief Information
mengatur performansi berdasarkan hasil
Officer (CIO), dan di lingkungan pemerin-
yang didapatkan serta mendistribusikan
tahan disebut dengan Government Chief
teknik baru hasil pengembangan, alat, dan
Information Officer (GCIO).
pendekatan yang dilakukan.
Dengan dasar tersebut peran seorang CIO
dalam implementasi pelayanan informasi
Konsep Pelayanan Informasi Publik
publik, dapat dikelompokan secara garis
Pelayanan publik dapat diartikan sebagai
besar ke dalam 6 peran dan tugas penting
pemberian layanan (melayani) keperluan
sebagai berikut (Suhono Harso Supangkat,
orang atau masyarakat yang mempunyai
2008):
kepentingan pada organisasi itu sesuai
a. Memimpin
dengan aturan pokok dan tata cara yang telah
Merumuskan visi dan misi, menerjemah-
ditetapkan. Sementara itu, kondisi masyara-
kannnya menjadi tujuan organisasi,
kat saat ini telah terjadi suatu perkembangan
kemudian menjalankan dan memimpim
yang sangat dinamis, tingkat kehidupan
organisasi TIK untuk mencapai hasil-hasil
masyarakat yang semakin baik, merupakan
sesuai visi, misi dan tujuan organisasi.
indikasi dari empowering yang dialami oleh
b. Antisipasi masyarakat (Thoha, 2014).
Kemampuan mengenali perkembangan, Dalam Peraturan Pemerintah Republik
potensi teknologi dan bisnis TIK dalam Indonesia Nomor 61 Tahun 2010 Pasal 14 ayat
konteks pemanfaatan peluang bagi 1c tentang pelaksanaan UU Nomors 14 Tahun
organisasi dan transformasi organisasi. 2008 bahwa PPID harus membeirkan
c. Strategi pelayanan informasi meliputi 3 asas yaitu
Mengenali pengaruh TIK terhadap organi- cepat tepat dan sederhana.
sasi, menentukan arah/strategi TIK yang a. Cepat

Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi | Volume 2 Nomor 1 Maret 2018 33
Peran Government Chief Information Officer (GCIO) dalam Pelayanan Informasi Publik
(Studi Deskriptif di Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pembantu Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta)

Penyampaian informasi publik dilakukan penelitian berjalan dan menyuguhkan apa


secepat mungkin tanpa penundaan. adanya.
b. Tepat
Penyampaian informasi publik tidak
Peran Pelayanan
melebihi jangka waktu yang telah di GCIO Informasi Publik
tetapkan oleh UU KIP
1.Antisipasi 1. Cepat
c. Sederhana 2.Memimpin 2. Tepat
3.Stategi 3. Sederhana
Prosedur untuk mendapatkan informasi 4.Mengorganisasi
harus mudah, tidak menyulitkan, ada keje- 5.Penyediaan
6.Pengukuran dan
lasan yang bertanggungjawab terhadap Pengembangan
pelayanan permohonan informasi publik,
tempat pelayanan mudah diakses, infor-
masi publik yang diberikan dalam Bahasa
Gambar 1. Kerangka Pikir
yang mudah dipahami, dan memberikan
Teknik pengambilan informan yang digu-
kemudahan kepada setiap pemohon infor-
nakan dalam menentukan subjek penelitian
masi termasuk mereka yang memiliki
ini menggunakan teknik purposive, yaitu tek-
kemampuan berbeda.
nik pengambilan informan dengan berbagai
pertimbangan tertentu. Terutama pertim-
Kerangka Pikir
bangan kapabilitas informaan yang dianggap
Kerangka pikir penelitian ini ditunjukkan representatif sebagai sumber data. Hal ini
pada Gambar 1. sebagaimana dikemukakan Patton dalam
Sutopo (2002 : 55), bahwa purposive
METODE PENELITIAN sampling adalah kecenderungan peneliti
Fokus penelitian atau obyek penelitian ada- untuk memilih informan yang dianggap
lah PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan mengetahui informasi dan masalahnya secara
Dokumentasi) merupakan pejabat yang mendalam dan dapat dipercaya untuk
bertanggung jawab di bidang penyimpanan, menjadi sumber data yang mantap. Bahkan di
pendokumentasian, penyediaan, dan/atau dalam pelaksanaan pengumpulan data pilihan
pelayanan informasi di badan publik. informan dapat berkembang sesuai dengan
Penelitian ini menganalisis peran GCIO kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam
(Government Chief Information Officer) memperoleh data. Informan dalam penelitian
dalam mewujudkan pelayanan informasi ini sebanyak 3 (tiga) orang, yaitu Kasie
publik yang cepat, tepat dan sederhana. pelayanan informasi kesehatan yang bertang-
Metode yang digunakan dalam penelitian ini gung jawab mengelola teknologi infomasi dan
adalah pendekatan penelitian deskriptif 2 (dua) staf seksi pelayanan informasi
kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk kesehatan.
mengungkap fakta, keadaan, fenomena, Instrumen penelitian meliputi pedoman
kejadian dan keadaan yang terjadi saat wawancara, checklist, alat perekam audio dan

34 Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi | Volume 2 Nomor 1 Maret 2018
Peran Government Chief Information Officer (GCIO) dalam Pelayanan Informasi Publik
(Studi Deskriptif di Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pembantu Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta)

audio visual. Untuk menjaga validitas data, setiap orang atas informasi public, dan i)
maka digunakan teknik triangulasi. Menyusun laporan layanan informasi publik
Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan untuk disampaikan ke PPID. Adapun stuktur
keabsahan data melalui pemanfaatan sesuatu organisasi PPID Dinas Kesehatan dipimpin
yang lain di luar data untuk pengecekan atau oleh Kepala Dinas Kesehatan DIY sebagai
membandingkan data tersebut. Di samping Penanggungjawab pelaksanaan tugas, diban-
itu juga dapat memberikan kedalaman hasil tu seorang sekretaris dan 5 anggota ang terdi-
sebagai pelengkap apabila data yang dipero- ri dari seorang Kabag TU dan 4 (empat) Kaur
leh dari sumber pertama masih kurang. Agar serta 4 (empat) anggota dari jajaran staf
data yang diperoleh semakin terpercaya, ma- (Sumber: www.dinkes.jogjaprov.go.id).
ka data tersebut harus dibandingkan dengan Adapun tugas pokok dan fungsinya adalah :
data dari sumber-sumber lain yang terkait 1). Kepala Dinas Kesehatan, mempunyai
dengan subjek penelitian. Artinya data hasil tugas sebagai penanggungjawab pelaksana-
wawancara dibandigkan dengan data hasil an tugas di PPID Pembantu Dinas Kesehatan,
pengamatan maupun dokumentasi. 2). PPID Pembantu mempunyai tugas
membantu PPID Utama melaksanakan tugas,
HASIL PENELITIAN tanggungjawab dan wewenangnya, 3).

Deskripsi Dinkes DIY Urusan pengelolaan informasi bertugas

Sejak diturunkan Surat Kuputusan (SK) mengelolan infromasi yang akan digunakan

PPID Dinas Kesehatan pada tahun 2011, PPID sebagai bahan perancangan program, 4).

memiliki tugas untuk menyampaikan infor- Urusan Dokumentasi mempunyai tugas

masi publik. Sejak surat keputusan kepala melakukan dokumentasi dan pengarsipan

Dinas Kesehatan DIY tahun 2012 tentang setiap informasi yang dimiliki Dinas

PPID maka cara terinci tugasnya sebagai Kesehatan, 5). Urusan Pelayanan Informasi

berikut: a) Menyediakan, menyimpan, men- mempunyai tugas menyediakan, menyajikan

dokumentasikan dan mengamankan informa- dan melakukan pelayanan informasi sesuai

si, b) Memberikan pelayanan informasi publik dengan SOP, 6). Urusan Sengketa Informasi

sesuai dengan aturan yang berlaku, c) mempunyai tugas menerima pengaduan dan

Memberikan pelayanan informasi publik yang penyelesaian sengketa informasi sesuai

cepat, tepat dan sederhana, d) Menyusun amanat Undang-Undang No. 14 Tahun 2008

prosedur operasional penyebarluasan infor- tentang Keterbukaan Informasi Publik, 7).

masi public, e) Menyusun daftar informasi Anggota terdiri dari setiap kepala bidang yang

public, f) Mengklasifikasikan informasi ada di Dinas Kesehatan yang mempunyai

dan/atau pengeubahannya, g) Membuat tugas menyajikan informasi yang ada di

informasi yang dikecualikan yang telah habis bidangnya melalui website resmi Dinas

jangka waktu pengecualiannya sebagai Kesehatan.

informasi publik yang dapat diakses, h) Dilihat dari struktur organisasi Dinas

Membuat pertimbangan tertulis atas setiap Kesehatan seseorang yang memiliki tanggung

kebijakan yang diambil untuk memenuhi hak jawab serupa dengan GCIO adalah Kepala

Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi | Volume 2 Nomor 1 Maret 2018 35
Peran Government Chief Information Officer (GCIO) dalam Pelayanan Informasi Publik
(Studi Deskriptif di Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pembantu Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta)

Seksi Pelayanan Informasi Kesehatan dimana Analisis


didalamnya mempunyai tugas menyusun a. Antisipasi
perumusan pedoman pelaksanaan, koordina- Sebagai langkah antisipasi, maka GCIO
si, bimbingan, pengendalian, serta penga- selalu berusaha untuk menyelaraskan dii
wasan dalam pelayanan data dan teknologi dengan pekembangan ilmu pengetahuan
informasi, penelitian, dan pengembangan dan teknologi di bidang komunikasi dan
bidang kesehatan. Kepala seksi pelayanan infomasi. GCIO selalu berusaha memberi-
informasi tersebut adalah Sugiharto, SKM., kan layanan informasi dengan memanfaat-
MPH. Di dalam seksi pelayanan informasi kan meja informasi, media audio visual dan
kesehatan beliau memimpin empat anggota- terutama adalah website.
nya dengan job description masing-masing Untuk peran antisipasi, seorang GCIO
sebagai programmer dan Pengembangan TI, Dinas Kesehatan sudah mampu mengenali
maintenance dan jaringan TI, administrasi perkembangan dan potensi teknologi.
kegiatan dan support data lintas sektor Dengan melihat potensi teknologi GCIO
(digambarkan pada Gambar 2). memanfaatkan media website dan video
Dengan menambahkan menu khusus PPID interaktif sebagai media penyampaian
pada website Dinas Kesehatan seorang GCIO informasi namun penyampaian informasi
menyajikan semua informasi yang wajib belum berjalan dengan baik dimana
disediakan sesuai klasifikasi informasi yakni masyarakat masih merasa kesulitan
informasi berkala, informasi setiap saat dan mencari informasi melalui website. Penga-
informasi serta merta seperti dimuat dalam turan tata letak pada tampilan website
undang-undang KIP pada menu PPID perlu diperbaiki supaya masyarakat mudah
tersebut. Harapannya masyarakat mudah dalam mencari informasi. Selain itu GCIO
dalam mengakses informasi publik terkait menyadari perkembangan virus Ransom-
Dinas Kesehatan DIY. ware Wanna Cry sebagai langkah
antisipasinya GCIO menambahkan anti
virus smart security.

Kepala Seksi
Pelayanan Informasi Kesehatan

Programmer Administrasi Maintainnace


Support Data Lintas Sektor
dan Pengembangan TI Kegiatan dan Jaringan TI

Gambar 2. Struktur organisasi dari Tim Seksi Pelayanan Informasi


Kesehatan Dinas Kesehatan DIY
Sumber : Dinkes DIY, 2009

36 Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi | Volume 2 Nomor 1 Maret 2018
Peran Government Chief Information Officer (GCIO) dalam Pelayanan Informasi Publik
(Studi Deskriptif di Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pembantu Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta)

Gambar 3. Tampilan Menu PPID pada Website Dinas Kesehatan


Sumber: Data hasil observasi

b. Memimpin sebut dituntut untuk dapat mengopera-


Peran memimpin seorang GCIO sikan teknologi dengan diberi pelatihan dan
memiliki pengertian merumuskan visi dan diberi motivasi untuk terus belajar.
misi, menerjemahkan menjadi tujuan Untuk peran memimpin, GCIO memiliki
organisasi, kemudian menjalankan dan tujuan dalam pemanfaatan TIK dapat
memimpin organisasi TIK untuk mencapai memudahkan sharing data, tujuan itu
hasil sesuai visi, misi dan tujuan organisasi. sesuai dengan tujuan PPID dalam membe-
GCIO Dinas Kesehatan tidak memiliki visi rikan pelayanan informasi yang cepat,
misi khusus namun beliau memiliki tujuan tepat dan sederhana. Bila pertukaran data
dalam pemanfaatan teknologi yakni agar dapat berjalan dengan mudah makan
dapat memudahkan sharing data. Tujuan pelayanan informasi otomatis juga menjadi
ini tentunya selaras dengan tujuan PPID lebih mudah, dengan ini GCIO memberi
yakni dalam memberikan pelayanan pelatihan dan motivasi kepada anggota tim
informasi yang cepat, tepat dan sederhana. dibawahnya agar terus belajar mengope-
Tujuan itupun juga disampaikan kepada rasikan teknologi informasi.
anggota timnya agar anggota timnya c. Merencanakan Strategi
menjalankan tugas sesuai tujuannya. Staf- Strategi yang dilakukan GCIO dalam
staf dibawahnya tidak semua memiliki memeberikan pelayanan informasi publik
background pendidikan bidang teknik yang cepat, tepat dan sederhana adalah
komputer sehingga kemampuan dalam yang pertama memanfaatkan media yang
mengoperasikan teknologi bisa dikatakan ada seperti yang sudah diuraikan diatas
minim. Meskipun demikian staf-staf ter- dalam upaya menyampaikan informasi

Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi | Volume 2 Nomor 1 Maret 2018 37
Peran Government Chief Information Officer (GCIO) dalam Pelayanan Informasi Publik
(Studi Deskriptif di Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pembantu Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta)

kepada masyarakat PPID memanfaatkan maka tata kelola TIK akan berjalan dengan
website Dinas Kesehatan sebagai media lebih baik dan lebih cepat.
penyampai informasi publik. Selain itu Untuk masalah pengorganisasian, GCIO
GCIO juga memanfaatkan petugas setiap sudah menentukan dan menjamin tata
bidang yang ada di Dinas Kesehatan untuk kelola informasi TIK yang benar dan baik.
ditunjuk sebagai admin bidang masing- GCIO membuat beberapa keputusan TI dan
masing. Admin tersebut memiliki tugas menentukan pelaksana keputusan terse-
mengupload informasi yang terkait dengan but. Pelaksananya tidak bervariatif
bidangnya pada menu PPID sesuai klasi- mengingat bahwa sumber daya manusia
fikasinya. Memberikan fasilitas desk yang memiliki kemampuan di bidang
informasi atau meja informasi untuk teknologi dan informasi sangatlah sedikit.
masyarakat. Meja informasi ini adalah e. Penyediaan layanan
tempat pelayanan informasi publik serta Seorang GCIO harus dapat menjamin
berbagai sarana atau fasilitas penyeleng- ketersediaan layanan TIK bagi organisasi
garaan pelayanan informasi lainnya yang untuk dapat mencapai tujuan bisnisnya.
bertujuan memudahkan masyarakat dalam Dalam upaya mencapai tujuan PPID yakni
memperoleh infomasi publik. memberikan pelayanan informasi publik
Untuk perencanaan strategis, GCIO yang cepat, tepat dan sederhana salah satu
mempunyai beberapa strategi antara lain layanan TIK yang digunakan GCIO adalah
memanfaatkan website sebagai media website dinkes.jogjaprov.go.id. Selain
penyampaian informasi, memanfaatkan website sebagai layanan informasi publik,
SDM yang ada dengan memberikan tugas layanan lain yang digunakan adalah
sebagai admin dan memberikan fasilitas melalui email, apabila informasi yang
meja informasi yang digunakan sebagai dibutuhkan tidak tersedia diantara 3
tempat pelayanan informasi publik. klasifikasi informasi tersebut, masyarakat/
d. Mengorganisasikan pemohon dapat memohon infromasi
Peran mengorganisasikan memiliki melalui email. PPID juga menyediakan
pengertian menentukan dan menjamin layanan yang lebih praktis yakni melalui
Tata Kelola TIK yang benar dan baik dalam pesan singkat atau Short massage
organisasi sehingga dinamika organisasi servise/SMS. Pelayanan ini sudah ada
selalu menuju pada tujuannya. Keputusan sejak pelayanan UPKK (Unit Pertangguh-
yang tepat serta orang yang tepat akan gugatan Pelayanan dan Kebijakan
memudahkan dalam melakukan koordi- Kesehatan) jauh sebelum PPID terbentuk,
nasi. Untuk menjamin tata kelola TIK yang dan masih diperdayagunakan hingga
baik yang benar seorang GCIO perlu sekarang. Inovasi layanan yang berikan
merencakan keputusan-keputusan dan PPID yakni dalam bentuk video interaktif.
siapa yang terlibat dalam keputusan Layanan ini disajikan menggunakan media
tersebut serta siapa yang berhak memberi Television (TV) yang di letakkan di lobby
keputusan. Bila ketiganya sudah tepat Dinas Kesehatan. Konten yang disajikan

38 Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi | Volume 2 Nomor 1 Maret 2018
Peran Government Chief Information Officer (GCIO) dalam Pelayanan Informasi Publik
(Studi Deskriptif di Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pembantu Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta)

berupa informasi, berita maupun himbau- membutuhkan informasi tidak perlu lagi
an tentang kesehatan. menghubungi secara personal bidang
Untuk ketersediaan layanan, GCIO terkait, pimpinan langsung bisa mengak-
sudah menyediakan layanan TIK agar ses informasi sendiri melalui aplikasi data
masyarakat mudah mengakses informasi. satu pintu. Harapan seorang GCIO Dinkes
Media yang diberikan dalam melayani mengoptimalkan internal PPID agar lebih
informasi publik adalah website, email, solid dan memanfaatkan fasilitas yang
sms dan video interaktif. Website dan video sudah ada. Memberdayakan SDM untuk
interaktif belum bisa memenuhi pelayanan stand by di meja informasi, menambahkan
informasi publik yang cepat, tepat dan petugas untuk sebagai admin PPID, agar
sederhana. Namun email dan sms sudah PPID lebih aktif, interaksi dengan masyara-
dapat memenuhi pelayanan informasi yang kat lebih aktif. Pemberdayaan SDM ini
cepat, tepat dan sederhana namun sa- memiliki tujuan agar PPID lebih optimal
yangnya kedua tidak begitu dimanfaatkan dan memiliki power yang kuat.
oleh masyarakat. Untuk pengukuran dan pengembangan,
f. Melakukan Pengukuran dan GCIO sudah pernah melakukan pengukur-
Pengembangan, an TIK menggunakan COBIT atas perintah
Peran pengukuran dan pengembangan dari Kementrian Kesehatan RI, namun
memiliki pengertian mendemonstrasikan pengukuran ini urang tepat dilakukan di
dan melakukan pengukuran nilai dari TIK. Dinas Kesehatan mengingat penggunaan
Secara proaktif mengatur performansi teknologi tidak begitu mendalam. Kemu-
berdasarkan hasil yang didapatkan serta dian pengembangan yang dilakukan ini
mendistribusikan teknik baru hasil pe- diharapkan dapat menutup sebagian
ngembangan, alat, dan pendekatan yang kekurangan Dinas Kesehatan, dimana
dilakukan. Pada tahun 2016 dinkes pernah tujuan GCIO diatas adalah menginginkan
melakukan pengukuran tata kelola TIK atas kemudahan dalam sharing data dan
perintah dari Kementrian Kesehatan aplikasi data satu pintu ini akan
menggunakan COBIT, namun hasilnya dikembangkan untuk menginterasi semua
tidak diberikan kembali kepada dinkes sistem yang ada di Dinas Kesehatan agar
sehingga tidak dapat mengetahui hasilnya. nanti memudahkan internalnya dalam

GCIO berencana melakukan pengem- mengakses informasi.

bangan agar proses sharing data dapat


dilakukan dengan mudah, cepat dan SIMPULAN DAN IMPLIKASI
efisien. Pengembangan yang akan dilaku- Simpulan
kan adalah pembuatan aplikasi data satu Hasil penelitian disimpulkan bahwa hampir
pintu. Aplikasi data satu pintu ini bertujuan semua peran GCIO dilakukan dalam upaya
untuk memudahkan stakeholder, internal memberikan pelayanan informasi publik yang
Dinas Kesehatan dalam mengakses in- cepat, tepat, dan sederhana. Namun masih
formasi, sehingga apabila pimpinan perlu perbaikan supaya peran yang dilakukan

Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi | Volume 2 Nomor 1 Maret 2018 39
Peran Government Chief Information Officer (GCIO) dalam Pelayanan Informasi Publik
(Studi Deskriptif di Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pembantu Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta)

dapat memberikan pelayanan informasi yang Instruksi Presiden no. 3 tahun 2003 tentang
cepat, tepat dan sederhana, hingga saat ini Kebijakan dan Strategi Nasional
hasilnya belum maksimal. Hal ini dikarenakan Pengembangan E-Gov.
faktor sumber daya manusia (SDM) yang Jogianto, H.M., 2008. Metode Penelitian
memiliki kemampuan di bidang teknologi Sistem Informasi : Pedoman dan Contoh
informasi dan komunikasi sangat sedikit Melakukan Penelitian di Bidang Sisstem
sehingga dalam segi kualitas dan kuantitas Teknologi Informasi, Yogyakarta : Andi.
belum memenuhi. Notoadmojo, S. (2007). Promosi Kesehatan
Implikasi Dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Peran GCIO sudah dilaksanakan namun Cipta.
belum maksimal hingga hasilnya pun juga Supangkat, S. (2008). CIO: Peran
belum maksimal. GCIO belum dapat menja- Kepemimpinan Pengelola Informasi
lankan tugas PPID dalam memberikan Untuk Pertumbuhan Organisasi.
pelayanan informasi publik yang cepat, tepat Bandung: ICT Institute.
dan sederhana. Untuk dapat memaksimalkan Sutopo,H,B. 2002. Metodologi Penelitian
peran GCIO dalam memberikan pelayanan Kualitatif. Surakarta : Sebelas Maret
informasi yang cepat, tepat dan sederhana University Press.
diperlukan sumber daya manusia yang mam- Thoha, M. 2014. Birokrasi dan Dinamika
pu mengelola layanan teknologi informasi. Kekuasaan, Jakarta : Kencana.
Undang-Undang Dasar tahun 1945.
DAFTAR PUSTAKA Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang
Depkominfo. (2013). Peraturan Pemerintah Keterbukaan Informasi Publik.
Republik Indonesia Nnomor 82 Tahun Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang
2002 Tentang Penyelenggaraan Sistem Pelayanan Publik.
Dan Transaksi Elektronik. Jakarta: Yin, Roert K., 2014., Studi Kasus : Desain
Dirjen Aplikasi Informatika. dan Metode. Jakarta : Raja Grafindo
Depkominfo. (2015). Undang-Undang Nomor Persada.
14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan
Informasi Publik. Jakarta: Direktur
Bahan Terbitan.
Jenderal Informasi Dan Komuniksi
Dishubkominfo DIY , 2014. Booklet Informasi
Publik.
Publik. Yogyakarta.
Indonesia, R. (2003). Instruksi Presiden
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2003 Tentang Kebijakan Dan Strategi
Nasional Pengembangan E-
Government. Jakarta: Re p u b l i k
Indonesia.

40 Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi | Volume 2 Nomor 1 Maret 2018

You might also like