Professional Documents
Culture Documents
38 33 1 SM
38 33 1 SM
Abstract: Information is everyone’s basic needs, recognizing this Government launched the
Law of Public Information Openness (KIP). This is to create a transparent, clean and
authoritative government. The responsibility for public information services is submitted to
information and documentation management officials (PPID) in each public body. In 2016 PPID
of Public Health Service achieved an award as the most open PPID among regional working units
of Special region of Yogyakarta. PPID managed to utilize the website as a medium to convey
information also has an information desk to serve the application of information society and
innovate to present information in the form of audio visual. This can not be separated from the
role of GCIO who has responsibility for information technology and computer systems in
supporting the business objectives of the organization / company. This research was conducted
using qualitative descriptive research method with data retrieval through interview,
observation, and documentation. This research was conducted using qualitative descriptive
research method with data retrieval through interview, observation, and documentation. This
study aims to determine the extent to which the role of GCIO in realizing public information
services quickly, precisely and simply on the PPID of Public Health Services of Yogyakarta. GCIO
has a very important role in the efforts to utilize information and communication technology to
provide better public information services. The result of this study shows that the role of GCIO
has not been implemented maximally because they have lack of capability as well as the
amount of human resources in total.
Keywords: GCIO, PPID, E-Government, information
Abstrak: Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang, menyadari hal tersebut maka
pemerintah mengeluarkan UU keterbukaan informasi publik (KIP). Hal tersebut untuk
mewujudkan pemerintahan yang transparan, bersih dan berwibawa. Tanggung jawab
pelayanan informasi publik diserahkan kepada pejabat pengelola informasi dan dokumentasi
(PPID) di setiap badan publik. Pada tahun 2016, PPID Dinas Kesehatan telah meraih
penghargaan sebagai PPID paling terbuka dari seluruh SKPD pemerintah daerah Daerah
Istimewa Yogyakarta, dengan memanfaatkan media website, meja informasi dan audio visual.
Hal tersebut tidak lepas dari peran GCIO yang memiliki tanggung jawab pada teknologi
30 Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi | Volume 2 Nomor 1 Maret 2018
Peran Government Chief Information Officer (GCIO) dalam Pelayanan Informasi Publik
(Studi Deskriptif di Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pembantu Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta)
Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi | Volume 2 Nomor 1 Maret 2018 31
Peran Government Chief Information Officer (GCIO) dalam Pelayanan Informasi Publik
(Studi Deskriptif di Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pembantu Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta)
32 Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi | Volume 2 Nomor 1 Maret 2018
Peran Government Chief Information Officer (GCIO) dalam Pelayanan Informasi Publik
(Studi Deskriptif di Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pembantu Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta)
Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi | Volume 2 Nomor 1 Maret 2018 33
Peran Government Chief Information Officer (GCIO) dalam Pelayanan Informasi Publik
(Studi Deskriptif di Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pembantu Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta)
34 Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi | Volume 2 Nomor 1 Maret 2018
Peran Government Chief Information Officer (GCIO) dalam Pelayanan Informasi Publik
(Studi Deskriptif di Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pembantu Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta)
audio visual. Untuk menjaga validitas data, setiap orang atas informasi public, dan i)
maka digunakan teknik triangulasi. Menyusun laporan layanan informasi publik
Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan untuk disampaikan ke PPID. Adapun stuktur
keabsahan data melalui pemanfaatan sesuatu organisasi PPID Dinas Kesehatan dipimpin
yang lain di luar data untuk pengecekan atau oleh Kepala Dinas Kesehatan DIY sebagai
membandingkan data tersebut. Di samping Penanggungjawab pelaksanaan tugas, diban-
itu juga dapat memberikan kedalaman hasil tu seorang sekretaris dan 5 anggota ang terdi-
sebagai pelengkap apabila data yang dipero- ri dari seorang Kabag TU dan 4 (empat) Kaur
leh dari sumber pertama masih kurang. Agar serta 4 (empat) anggota dari jajaran staf
data yang diperoleh semakin terpercaya, ma- (Sumber: www.dinkes.jogjaprov.go.id).
ka data tersebut harus dibandingkan dengan Adapun tugas pokok dan fungsinya adalah :
data dari sumber-sumber lain yang terkait 1). Kepala Dinas Kesehatan, mempunyai
dengan subjek penelitian. Artinya data hasil tugas sebagai penanggungjawab pelaksana-
wawancara dibandigkan dengan data hasil an tugas di PPID Pembantu Dinas Kesehatan,
pengamatan maupun dokumentasi. 2). PPID Pembantu mempunyai tugas
membantu PPID Utama melaksanakan tugas,
HASIL PENELITIAN tanggungjawab dan wewenangnya, 3).
Sejak diturunkan Surat Kuputusan (SK) mengelolan infromasi yang akan digunakan
PPID Dinas Kesehatan pada tahun 2011, PPID sebagai bahan perancangan program, 4).
masi publik. Sejak surat keputusan kepala melakukan dokumentasi dan pengarsipan
Dinas Kesehatan DIY tahun 2012 tentang setiap informasi yang dimiliki Dinas
PPID maka cara terinci tugasnya sebagai Kesehatan, 5). Urusan Pelayanan Informasi
si, b) Memberikan pelayanan informasi publik dengan SOP, 6). Urusan Sengketa Informasi
sesuai dengan aturan yang berlaku, c) mempunyai tugas menerima pengaduan dan
cepat, tepat dan sederhana, d) Menyusun amanat Undang-Undang No. 14 Tahun 2008
masi public, e) Menyusun daftar informasi Anggota terdiri dari setiap kepala bidang yang
informasi yang dikecualikan yang telah habis bidangnya melalui website resmi Dinas
informasi publik yang dapat diakses, h) Dilihat dari struktur organisasi Dinas
Membuat pertimbangan tertulis atas setiap Kesehatan seseorang yang memiliki tanggung
kebijakan yang diambil untuk memenuhi hak jawab serupa dengan GCIO adalah Kepala
Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi | Volume 2 Nomor 1 Maret 2018 35
Peran Government Chief Information Officer (GCIO) dalam Pelayanan Informasi Publik
(Studi Deskriptif di Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pembantu Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta)
Kepala Seksi
Pelayanan Informasi Kesehatan
36 Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi | Volume 2 Nomor 1 Maret 2018
Peran Government Chief Information Officer (GCIO) dalam Pelayanan Informasi Publik
(Studi Deskriptif di Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pembantu Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta)
Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi | Volume 2 Nomor 1 Maret 2018 37
Peran Government Chief Information Officer (GCIO) dalam Pelayanan Informasi Publik
(Studi Deskriptif di Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pembantu Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta)
kepada masyarakat PPID memanfaatkan maka tata kelola TIK akan berjalan dengan
website Dinas Kesehatan sebagai media lebih baik dan lebih cepat.
penyampai informasi publik. Selain itu Untuk masalah pengorganisasian, GCIO
GCIO juga memanfaatkan petugas setiap sudah menentukan dan menjamin tata
bidang yang ada di Dinas Kesehatan untuk kelola informasi TIK yang benar dan baik.
ditunjuk sebagai admin bidang masing- GCIO membuat beberapa keputusan TI dan
masing. Admin tersebut memiliki tugas menentukan pelaksana keputusan terse-
mengupload informasi yang terkait dengan but. Pelaksananya tidak bervariatif
bidangnya pada menu PPID sesuai klasi- mengingat bahwa sumber daya manusia
fikasinya. Memberikan fasilitas desk yang memiliki kemampuan di bidang
informasi atau meja informasi untuk teknologi dan informasi sangatlah sedikit.
masyarakat. Meja informasi ini adalah e. Penyediaan layanan
tempat pelayanan informasi publik serta Seorang GCIO harus dapat menjamin
berbagai sarana atau fasilitas penyeleng- ketersediaan layanan TIK bagi organisasi
garaan pelayanan informasi lainnya yang untuk dapat mencapai tujuan bisnisnya.
bertujuan memudahkan masyarakat dalam Dalam upaya mencapai tujuan PPID yakni
memperoleh infomasi publik. memberikan pelayanan informasi publik
Untuk perencanaan strategis, GCIO yang cepat, tepat dan sederhana salah satu
mempunyai beberapa strategi antara lain layanan TIK yang digunakan GCIO adalah
memanfaatkan website sebagai media website dinkes.jogjaprov.go.id. Selain
penyampaian informasi, memanfaatkan website sebagai layanan informasi publik,
SDM yang ada dengan memberikan tugas layanan lain yang digunakan adalah
sebagai admin dan memberikan fasilitas melalui email, apabila informasi yang
meja informasi yang digunakan sebagai dibutuhkan tidak tersedia diantara 3
tempat pelayanan informasi publik. klasifikasi informasi tersebut, masyarakat/
d. Mengorganisasikan pemohon dapat memohon infromasi
Peran mengorganisasikan memiliki melalui email. PPID juga menyediakan
pengertian menentukan dan menjamin layanan yang lebih praktis yakni melalui
Tata Kelola TIK yang benar dan baik dalam pesan singkat atau Short massage
organisasi sehingga dinamika organisasi servise/SMS. Pelayanan ini sudah ada
selalu menuju pada tujuannya. Keputusan sejak pelayanan UPKK (Unit Pertangguh-
yang tepat serta orang yang tepat akan gugatan Pelayanan dan Kebijakan
memudahkan dalam melakukan koordi- Kesehatan) jauh sebelum PPID terbentuk,
nasi. Untuk menjamin tata kelola TIK yang dan masih diperdayagunakan hingga
baik yang benar seorang GCIO perlu sekarang. Inovasi layanan yang berikan
merencakan keputusan-keputusan dan PPID yakni dalam bentuk video interaktif.
siapa yang terlibat dalam keputusan Layanan ini disajikan menggunakan media
tersebut serta siapa yang berhak memberi Television (TV) yang di letakkan di lobby
keputusan. Bila ketiganya sudah tepat Dinas Kesehatan. Konten yang disajikan
38 Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi | Volume 2 Nomor 1 Maret 2018
Peran Government Chief Information Officer (GCIO) dalam Pelayanan Informasi Publik
(Studi Deskriptif di Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pembantu Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta)
berupa informasi, berita maupun himbau- membutuhkan informasi tidak perlu lagi
an tentang kesehatan. menghubungi secara personal bidang
Untuk ketersediaan layanan, GCIO terkait, pimpinan langsung bisa mengak-
sudah menyediakan layanan TIK agar ses informasi sendiri melalui aplikasi data
masyarakat mudah mengakses informasi. satu pintu. Harapan seorang GCIO Dinkes
Media yang diberikan dalam melayani mengoptimalkan internal PPID agar lebih
informasi publik adalah website, email, solid dan memanfaatkan fasilitas yang
sms dan video interaktif. Website dan video sudah ada. Memberdayakan SDM untuk
interaktif belum bisa memenuhi pelayanan stand by di meja informasi, menambahkan
informasi publik yang cepat, tepat dan petugas untuk sebagai admin PPID, agar
sederhana. Namun email dan sms sudah PPID lebih aktif, interaksi dengan masyara-
dapat memenuhi pelayanan informasi yang kat lebih aktif. Pemberdayaan SDM ini
cepat, tepat dan sederhana namun sa- memiliki tujuan agar PPID lebih optimal
yangnya kedua tidak begitu dimanfaatkan dan memiliki power yang kuat.
oleh masyarakat. Untuk pengukuran dan pengembangan,
f. Melakukan Pengukuran dan GCIO sudah pernah melakukan pengukur-
Pengembangan, an TIK menggunakan COBIT atas perintah
Peran pengukuran dan pengembangan dari Kementrian Kesehatan RI, namun
memiliki pengertian mendemonstrasikan pengukuran ini urang tepat dilakukan di
dan melakukan pengukuran nilai dari TIK. Dinas Kesehatan mengingat penggunaan
Secara proaktif mengatur performansi teknologi tidak begitu mendalam. Kemu-
berdasarkan hasil yang didapatkan serta dian pengembangan yang dilakukan ini
mendistribusikan teknik baru hasil pe- diharapkan dapat menutup sebagian
ngembangan, alat, dan pendekatan yang kekurangan Dinas Kesehatan, dimana
dilakukan. Pada tahun 2016 dinkes pernah tujuan GCIO diatas adalah menginginkan
melakukan pengukuran tata kelola TIK atas kemudahan dalam sharing data dan
perintah dari Kementrian Kesehatan aplikasi data satu pintu ini akan
menggunakan COBIT, namun hasilnya dikembangkan untuk menginterasi semua
tidak diberikan kembali kepada dinkes sistem yang ada di Dinas Kesehatan agar
sehingga tidak dapat mengetahui hasilnya. nanti memudahkan internalnya dalam
Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi | Volume 2 Nomor 1 Maret 2018 39
Peran Government Chief Information Officer (GCIO) dalam Pelayanan Informasi Publik
(Studi Deskriptif di Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pembantu Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta)
dapat memberikan pelayanan informasi yang Instruksi Presiden no. 3 tahun 2003 tentang
cepat, tepat dan sederhana, hingga saat ini Kebijakan dan Strategi Nasional
hasilnya belum maksimal. Hal ini dikarenakan Pengembangan E-Gov.
faktor sumber daya manusia (SDM) yang Jogianto, H.M., 2008. Metode Penelitian
memiliki kemampuan di bidang teknologi Sistem Informasi : Pedoman dan Contoh
informasi dan komunikasi sangat sedikit Melakukan Penelitian di Bidang Sisstem
sehingga dalam segi kualitas dan kuantitas Teknologi Informasi, Yogyakarta : Andi.
belum memenuhi. Notoadmojo, S. (2007). Promosi Kesehatan
Implikasi Dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Peran GCIO sudah dilaksanakan namun Cipta.
belum maksimal hingga hasilnya pun juga Supangkat, S. (2008). CIO: Peran
belum maksimal. GCIO belum dapat menja- Kepemimpinan Pengelola Informasi
lankan tugas PPID dalam memberikan Untuk Pertumbuhan Organisasi.
pelayanan informasi publik yang cepat, tepat Bandung: ICT Institute.
dan sederhana. Untuk dapat memaksimalkan Sutopo,H,B. 2002. Metodologi Penelitian
peran GCIO dalam memberikan pelayanan Kualitatif. Surakarta : Sebelas Maret
informasi yang cepat, tepat dan sederhana University Press.
diperlukan sumber daya manusia yang mam- Thoha, M. 2014. Birokrasi dan Dinamika
pu mengelola layanan teknologi informasi. Kekuasaan, Jakarta : Kencana.
Undang-Undang Dasar tahun 1945.
DAFTAR PUSTAKA Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang
Depkominfo. (2013). Peraturan Pemerintah Keterbukaan Informasi Publik.
Republik Indonesia Nnomor 82 Tahun Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang
2002 Tentang Penyelenggaraan Sistem Pelayanan Publik.
Dan Transaksi Elektronik. Jakarta: Yin, Roert K., 2014., Studi Kasus : Desain
Dirjen Aplikasi Informatika. dan Metode. Jakarta : Raja Grafindo
Depkominfo. (2015). Undang-Undang Nomor Persada.
14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan
Informasi Publik. Jakarta: Direktur
Bahan Terbitan.
Jenderal Informasi Dan Komuniksi
Dishubkominfo DIY , 2014. Booklet Informasi
Publik.
Publik. Yogyakarta.
Indonesia, R. (2003). Instruksi Presiden
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2003 Tentang Kebijakan Dan Strategi
Nasional Pengembangan E-
Government. Jakarta: Re p u b l i k
Indonesia.
40 Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi | Volume 2 Nomor 1 Maret 2018