Professional Documents
Culture Documents
ID Hubungan Antara Implementasi Keterbukaan
ID Hubungan Antara Implementasi Keterbukaan
Abstract
The aim of the research is to determine if there is a relationship and an influence the implementation of public
information transparency on the improvement of licensing issue at Integrated Licensing Service Board and Capital
Investment of Pinrang regency. The research was conducted in Integrated Licensing Service Board and Capital
Investment of Pinrang regency and the population are license applicants in 2014. Sampling was conducted using a
stratified random sampling with a sample of 97 respondents. The method used in the research is quantitative with
explanative survey study type associative. Data analysis techniques used in this research is the technique of analysis
of the correlation to determine the degree of relationship between the variables with two variables, i.e, independent
variables consisting of implementation of public information transparency and the dependent variable is the the
improvement of licensing issue. The results of the research indicate that there is a relationship between the
implementation of public information transparency and the improvement of licensing issue by the correlation
coefficient is low but definite, and there is also insignificantninfluence implementation of public information
transparency on the improvement of licensing issue with contribution of the implementation of public information
transparency by 13.7%, while the remaining 86.3% is influenced by other factors.
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan dan pengaruh dari implementasi keterbukaan
informasi publik dengan peningkatan penerbitan perizinan pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan
Penanaman Modal Kabupaten Pinrang . Lokasi penelitian di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman
Modal Kabupaten Pinrang dengan populasi masyarakat pemohon izin pada tahun 2014. Pengambilan sampel
dilakukan menggunakan teknik stratified random sampling dengan jumlah sampel sebesar 97 responden. Penelitian
ini menggunakan metodologi atau pendekatan kuantitatif dengan metode survei jenis penelitian eksplanatif asosiatif.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis hubungan untuk mengetahui derajat
hubungan antar variabel penelitian dengan dua variable yaitu variabel bebas adalah implementasi keterbukaan
informasi publik dan variabel terikat yaitu peningkatan penerbitan perizinan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat hubungan antara implementasi keterbukaan informasi publik dengan peningkatan penerbitan
perizinan dengan keeratan hubungan yang rendah tetapi pasti, dan juga terdapat pengaruh yang signifikan
implementasi keterbukaan informasi publik dengan peningkatan penerbitan perizinan dengan besar kontribusi
implementasi keterbukaan informasi publik sebesar 13.7%, sedangkan sisanya sebesar 86,3% dipengaruhi oleh
faktor lain.
315
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.3 Juli – September 2015
316
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.3 Juli – September 2015
317
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.3 Juli – September 2015
318
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.3 Juli – September 2015
319
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.3 Juli – September 2015
320
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.3 Juli – September 2015
menunjukkan bahwa mayoritas responden 0,358 atau hubungan rendah tetapi pasti
yang melakukan pengurusan izin adalah seperti pada uji Kendall’s Tau.
pelaku usaha itu sendiri.
Dari hasil analisis korelasi Kendall’s Tau,
Hasil Pengujian Hipotesis r(97) nilai signifikansi p-value sebesar 0,000
< 0,1, H0 ditolak dan Ha diterima, yang
Sebelum dilakukan analisis regresi, terlebih berarti terdapat hubungan antara Keterbukaan
dahulu dilakukan uji korelasi antara kedua Informasi Publik dan Peningkatan Penerbitan
variabel, oleh karena kedua variabel tidak Perizinan, dengan koefisien korelasi atau
terdistribusi secara normal maka digunakan keeratan hubungan sebesar 0,282 yang
uji non-parametrik yaitu uji korelasi diartikan oleh Guilford sebagai hubungan
Spearman’s Rho dan Kendall’s Tau dengan rendah tetapi pasti (Rakhmat, 2009:29) lalu
uji hipotesis sebagai berikut : dengan menggunakan korelasi Spearman’s
H0= Tidak ada hubungan antara implementasi Rho juga terdapat hubungan dengan nilai
keterbukaan informasi publik dengan signifikansi (p) = sebesar 0,000 < 0,1, H0
peningkatan penerbitan perizinan pada Badan ditolak dan Ha diterima yang juga artinya
Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman terdapat hubungan dengan kekuatan koefisien
Modal Kabupaten Pinrang. korelasi sebesar 0,358 atau hubungan rendah
Ha= Terdapat hubungan antara implementasi tetapi pasti seperti pada uji Kendall’s Tau.
keterbukaan informasi publik dengan Dengan demikian uji hipotesis yang dilakukan
peningkatan penerbitan perizinan pada Badan menolak H0 dan menerima Ha yang berarti
Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman terdapat hubungan antara Keterbukaan
Modal Kabupaten Pinrang. Informasi Publik dengan Peningkatan
dDengan kriteria pengujian antara lain : Penerbitan Perizinan dengan keeratan
Jika Sig penelitian < 0,1, maka H0 ditolak dan hubungan rendah tetapi pasti. Sedangkan arah
Ha diterima hubungannya adalah positif karena nilai r
Jika . positif, berarti semakin tinggi Keterbukaan
Sig penelitian > 0,1, maka H0 diterima dan Ha Informasi Publik maka semakin tinggi
ditolak Peningkatan Penerbitan Perizinan dan
sebaliknya semakin rendah Keterbukaan
Dari output SPSS seperti tabel 4 dibawah, Informasi Publik semakin rendah Peningkatan
hasil analisis korelasi Kendall’s Tau, r(97) Penerbitan Perizinan.
nilai signifikansi p-value sebesar 0,000 < 0,1, Dari hasil uji korelasi diatas membuktikan
H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa terdapat hubungan antara variabel
terdapat hubungan antara Keterbukaan keterbukaan informasi publik dengan
Informasi Publik dan Peningkatan Penerbitan peningkatan penerbitan perizinan, maka
Perizinan, dengan koefisien korelasi atau syarat untuk melakukan uji regresi telah
keeratan hubungan sebesar 0,282 yang dipenuhi. Penggunaan Analisis regresi
diartikan oleh Guilford sebagaiberarti bahwa dilakukan jika korelasi antara dua variabel
terdapat hubungan yang rendah tetapi pasti mempunyai hubungan kausal. Menurut
(Rakhmat, 2009) lalu dengan menggunakan Mustikoweni (Kriyantono, 2012) regresi
korelasi Spearman’s Rho juga terdapat ditujukan untuk mencari bentuk hubungan
hubungan dengan nilai signifikansi (p) = dua variabel atau lebih dalam bentuk fungsi
sebesar 0,000 < 0,1, H0 ditolak dan Ha atau persamaan sedangkan analisis korelasi
diterima yang juga artinya terdapat hubungan bertujuan untuk mencari derajat keeratan
dengan kekuatan koefisien korelasi sebesar hubungan dua variabel atau lebih.
321
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.3 Juli – September 2015
Analisis Regresi regresi Linier linier Dari hasil analisis regresi diperoleh
Sederhana sederhana dalam penelitian ini persamaan model regresi linier sederhana
adalah alat analisis yang digunakan untuk seperti berikut : Y = 42,931 + 1,844 X,
mengetahui seberapa besar pengaruh dimana Y = Peningkatan Penerbitan Perizinan
hubungan antara variabel bebas (X) dan X = Keterbukaan Informasi Publik.
Keterbukaan Informasi Publik dengan Artinya adalah bahwa apabila Keterbukaan
variabel terikat (Y) Peningkatan Penerbitan Informasi Publik sama dengan nol atau tidak
Perizinan. ada perubahan maka Peningkatan Penerbitan
Analisis regresi dilakukan jika korelasi antara Perizinan sebesar 42,931, kemudian nilai
dua variabel mempunyai hubungan kausal. koefisien keterbukaan informasi publik (b) =
Menurut Mustikoweni (Kriyantono, +1,844 yang berarti jika Keterbukaan
2006:181) regresi ditujukan untuk mencari Informasi Publik (X) meningkat sebesar 1
bentuk hubungan dua variabel atau lebih satuan maka Peningkatan Penerbitan
dalam bentuk fungsi atau persamaan Perizinan (Y) akan meningkat sebesar 1,844.
sedangkan analisis korelasi bertujuan untuk
mencari derajat keeratan hubungan dua PEMBAHASAN
variabel atau lebih.
Tabel 5 menampilkan besarnya nilai R Pada uji korelasi yang dilakukan pada kedua
(koefisien korelasi), R Square (koefisien variabel, mengindikasikan bahwa terdapat
determinasi), R Square biasa disebut juga R2 hubungan yang signifikan dengan keeratan
memiliki pengertian bahwa kontribusi / hubungan yang rendah tapi pasti, hal ini
sumbangan pengaruh Keterbukaan Informasi menunjukkan bahwa keterbukaan informasi
Publik terhadap Peningkatan Penerbitan publik berkorelasi positif dengan peningkatan
Perizinan sebesar 13,7%, sedangkan sisanya penerbitan perizinan yang bisa diartikan
sebesar 86,3% dipengaruhi oleh variabel lain. semakin tinggi keterbukaan informasi publik
maka akan semakin tinggi peningkatan
Tabel 5 menampilkan besarnya nilai R penerbitan perizinan. Hal ini sesuai dengan
(koefisien korelasi), R Square (koefisien konsep keterbukaan yang menyatakan bahwa
determinasi), R Square biasa disebut juga R2 pemerintahan yang terbuka akan
memiliki pengertian bahwa kontribusi / meningkatkan partisipasi masyarakat.
sumbangan pengaruh Keterbukaan Informasi Adanya hubungan antara Keterbukaan
Publik terhadap Peningkatan Penerbitan Informasi Publik dengan Peningkatan
Perizinan sebesar 13,7%, sedangkan sisanya Penerbitan Perizinan tidak terlepas dari
sebesar 86,3% dipengaruhi oleh variabel lain. efektivitas Media yang dimiliki yaitu
Berdasarkan tabel diatas terbukti bahwa ada Website, Papan Informasi dan Sosialisasi
pengaruh variabel bebas terhadap variabel yang digunakan sebagai media diseminasi
terikat yang signifikan karena sig.. lebih kecil informasi publik oleh Badan Pelayanan
dari nilai probabilitas 0,1 (0,000 < 0,1) dan t Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal
hitung sebesar 3.879 lebih besar dari t tabel Kabupaten Pinrang yang bertujuan untuk
sebesar 1.66071 (3.879 > 1.66071). Jadi bisa memberikan informasi layanan perizinan
disimpulkan bahwa Implementasi kepada masyarakat. Jika informasi yang
Keterbukaan Informasi Publik berpengaruh tersedia itu bisa dimengerti artinya bahwa
signifikan terhadap Peningkatan Penerbitan komunikator dan komunikan sama-sama
Perizinan pada Badan Pelayanan Perizinan memiliki pengertian yang sama tentang suatu
Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten pesan maka terjadi komunikasi yang efektif.
Pinrang. Seperti pernyataan Ruslan (2004:64), yang
322
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.3 Juli – September 2015
323
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.3 Juli – September 2015
berurusan dengan bank dan biaya yang Rakhmat, Jalaluddin. (2009). Metode
murah serta sistem layanan satu pintu. Penelitian Komunikasi. Remaja
Rosdakarya : Bandung.
DAFTAR RUJUKAN Republik Indonesia, (2008). Undang-undang
Nomor 14 Tahun 2008, tentang
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Keterbukaan Informasi Publik, Sekretariat
Negara dan Reformasi Birokrasi, 2014. Negara, Jakarta
Peraturan Menteri Pendayagunaan Santosa, Mas Achmad. (2001). Good
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Governance dan Hukum Lingkungan.
Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman ICEL : Jakarta.
Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Singarimbun, Masri. (1995). Metode
Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Penelitian Survei. LP3S : Jakarta.
Kementerian PANRB : Jakarta Subagyo dkk. (2009). Anotasi Undang-
Koalisi untuk Kebebasan Informasi, 2003. undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Kebebasan Informasi di Berbagai Negara. Keterbukaan Informasi Publik. Edisi
Koalisi untuk Kebebasan Informasi : Pertama. Komisi Informasi Pusat Republik
Jakarta. Indonesia : Jakarta.
Kriyantono, Rachmat. (2012). Teknik Praktik Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Riset Komunikasi. Kencana Prenada Media Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta :
Group : Jakarta. Bandung
Mendel, Toby. (2004). Kebebasan Tjiptono, Fandy. 2007. Manajemen Jasa.
Memperoleh Informasi. Sebuah Survei Andi Publisher : Yogyakarta
Perbandingan Hukum. Judul Asli: Yasa I Gede A. (2006). Pengaruh
Freedom of Information: A Comparative Karakteristik Manajemen Karier Terhadap
Legal Survey, Penerjemah: Tim Komitmen Karyawan dan Dampaknya
Kawantama, UNESCO : Jakarta. pada Prestasi Kerja Karyawan PT. Adi
Nazir, Moh. (2014). Metode Penelitian Bharata Asty Denpasar. Tesis. Universitas
Cetakan 9. Ghalia Indonesia : Bogor. 17 Agustus : Surabaya.
324
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.3 Juli – September 2015
325
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.3 Juli – September 2015
326
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.3 Juli – September 2015
327