Professional Documents
Culture Documents
*1 3
Bagas Rahmandita Subchan , Gati Annisa Hayu 2 dan Entin Hidayah
ABSTRAK
This study presents a simulation analysis of the non-linear behavior of retrofit concrete material due to
uniaxial loads modeled in the form of cylinders measuring 150 mm in diameter and 200 mm in depth using
the ABAQUS. Analysis of this auxiliary program includes cases of normal concrete retrofit, concrete with
retrofit concrete with a composition of 1% steel fiber, and concrete with retrofit concrete composed of 2%
steel fiber. From the results of the study conducted, it was shown that in modeling the properties of concrete
damaged plasticity in ABAQUS, the use of accurate compressive behavior equations for concrete cases with
normal concrete retrofit was core concrete and retrofit concrete using the Alfarah, et al equation. For the
case of concrete with steel fiber composition retrofit, core concrete uses the Alfarah equation, and retrofit
concrete uses Zhou Jiajia, et al. Whereas to model the tensile behavior accurately in the case of concrete
with normal concrete retrofit using the Alfarah, et al equation. And the case of concrete with retrofit steel
fiber compositions using the CEB-FIB equation and the Ali & Nehdi equation. The results of ABAQUS
analysis of force vs. displacement show a graphical pattern close to the similarity of retrofit concrete column
experimental results ECC1 error force ratio and displacement 14.86% and -10.60%, and ECC2 14.82% and
8.01). Based on the stress analysis shows that there is a gradual increase in core concrete where the peak of
stress is found in the core area of the concrete core and in the retrofit area is divided into two regions,
namely stressing on the center and pulling on a small part of upper and lower column retrofit.
𝐸𝜀 (0 < 𝜀 < 𝜀 , )
𝜎=
𝐸 𝜀 . (1 − 𝛼) (𝜀 , < 𝜀 < 𝜀 )
(15)
𝑑 =1− (16)
Dimana :
ε0,4 = regangan saat 40% kuat tekan ultimit
Gambar 2.3. Perilaku tarik beton merujuk 𝐸 𝜀
𝛼= 𝑎. −𝑏
pada persamaan modifikasi Wahalathantri 𝑓𝑐𝑟
Sedangkan, persamaan model perilaku a = 0,308
tarik beton merujuk pada Alfarah, dkk. sebagai b = 0,124
berikut.
( ) 2.4. Perilaku Tarik Beton Berkomposisi Steel
= 1+ 𝑐 𝑒 − (1 +
Fiber (Tensile Behavior)
𝑐 )𝑒 (12) Beton berkomposisi low steel fiber
Dimana : memiliki nilai kuat tarik yang berbeda dengan
ftm = kuat tarik maksimum = 0.3016 fck2/3 beton biasa. Untuk nilai kuat tarik maksimum
wc = critical crack opening/retak puncak digunakan persamaan CEB-FIB, sedangkan
= 5.14 Gf/ftm untuk grafik didapatkan melalui persamaan
c1 = 3 yang diusulkan oleh Ali & Nehdi.
c2 = 6.93 𝑓 = 1.4( ) /
(17)
Perhitungan perilaku tarik merujuk pada
persamaan Alfarah, dkk. perlu dicatat bahwa
nilai σt(0) = ftm dan σt(wc) = 0, sehingga 𝑑 =1− (18)
didapat kurva perilaku tarik pada beton secara ( )
berurutan. Untuk perhitungan parameter = 1+ 𝑐 𝑒 − (1 +
kerusakan atau damage parameter 𝑐 )𝑒 (19)
ECC1 ECC2
(a) Force vs displacement beton ECC1
σ 60.7781 63.8497
S33 38.8905 39.5346
rasio 0.64 0.62
Validasi
56.28 61.5032
(%)
ABAQUS force vs displacement dengan hasil Core : Carreira & Chu Core : Carreira & Chu
Retrofit : Zhou Jiajia, dkk. Retrofit : Zhou Jiajia, dkk.
eksperimental
force d force d
Sehingga, hasil analisa ABAQUS force vs
Exp 516867 0.798 501220 0.647
displacement yang menjadi pembanding
ABAQUS 352903.4688 0.4783 363241.6563 0.497641
dengan eksperimental adalah ECC1 dengan
rasio 0.68 0.60 0.72 0.77
beton inti menggunakan persamaan Alfarah,
Validasi (%) -46.5 -66.9 -37.99 -29.92
dkk. dan beton retrofitnya menggunakan
persamaan Zhou Jiajia, dkk., dan ECC2
dengan beton inti menggunakan persamaan ECC1 ECC2
Core : Alfarah, dkk Core : Alfarah, dkk
Alfarah, dkk. dan beton retrofitnya
Retrofit : Zhou Jiajia, dkk. Retrofit : Zhou Jiajia, dkk.
menggunakan persamaan Zhou Jiajia, dkk.
force d force d
Hasil analisa tersebut diambil dikarenakan sifat
Exp 516867 0.798 501220 0.647
yang lebih mendekati dan menggambarkan
ABAQUS 607063.69 0.72 588422.5625 0.703
kedekatan perilaku yang dihasilkan. Hasil
rasio 1.27 1.17 1.17 1.087
menunjukkan bahwa validasi saat
Validasi (%) 14.86 -10.60 14.82 8.01
menggunakan persamaan Alfarah, dkk. pada
beton core concete yaitu ECC1 17.53% dan
4.2.2. Damage Parameter
ECC2 14.82% (untuk gaya maksimumnya),
Kerusakan pada beton hasil analisa pada
ECC1 3.19% dan ECC2 8.01% (untuk
ABAQUS dapat dikomparasikan dengan
perpindahannya). Sedangkan, apabila benda uji
kerusakan beton hasil eksperimental.
menggunakan persamaan Carreira & Chu pada
Perbandingan kerusakan menggunakan
beton core concete menunjukkan hasil validasi
perbandingan antara hasil eksperimental
yang sangat jauh nilainya yaitu ECC1 35.2%
dengan hasil hasil analisa ABAQUS yang
dan ECC2 37.99% (untuk gaya maksimumnya),
mendekati yaitu dengan menggunakan
ECC1 29.21% dan ECC2 29.92% (untuk
persamaan Alfarah, dkk untuk beton biasa dan
perpindahannya). Maka dapat disimpulkan
Zhou Jiajia, dkk untuk beton berkomposisi steel
bahwa perhitungan kolom retrofit beton
fiber. Gambar 4.24 menunjukkan perbandingan
bertulang yang mendekati adalah dengan
kerusakan hasil analisa program ABAQUS
menggunakan persamaan Alfarah, dkk. untuk
dengan hasil eksperimen. Dari perbandingan
beton normal dan persamaan Zhou Jiajia, dkk
antara hasil simulasi dan eksperimen dapat
untuk beton berkomposisi steel fiber. Grafik
disetujui bahwa hasil analisa pada ABAQUS
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara
mendekati keakuratan dalam memprediksi
ABAQUS dengan eksperimental dikarenakan
kerusakan saat beton mengalami pembebanan
terdapat galad pada analisa ABAQUS sendiri
kuat tekan.
dan juga input pada ABAQUS merupakan hasil
rata rata dari berbagai eksperimental sehingga
dicapai persamaan tersebut. Di sisi lain, ada
Tekan
-111.7
Tekan
-24.16
0.1886
Tarik
+1.992
0
(a) ECC1
(a) ECC1
Tekan
-55.6194
0 0.1223
Tarik
+1.405
Tekan Tekan
-106.31 -24.6943
00818
(b) ECC2
Gambar 4.2 Spesimen benda uji beton (b) ECC2
setelah pengujian Gambar 4.3 Kontur tegangan benda uji
Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa beton Pada gambar 4.3 dapat dilihat bahwa
mengalami kerusakan pada daerah antara core kontur pada beton ECC1, dan ECC2 tidak jauh
concrete dengan beton retrofit dan pada daerah berbeda. Pada bagian core concrete terjadi
luar beton retrofit. Gradasi warna pada gambar penambahan gradasi gaya tekan dari tengah
menunjukkan bahwa apabila terdapat biru hingga pinggir bagian core concrete.
muda sampai dengan merah maka pada daerah Penambahan gradasi nilai tersebut dapat dilihat
itulah beton mengalami kerusakan. Kerusakan bahwa pada ECC1 terjadi kenaikan dari -56.7
tersebut terjadi saat beton telah mencapai masa MPa hingga -111.784 MPa, dan ECC2 terjadi
ultimitnya. kenaikan dari -55.6194 MPa hingga -106.316
MPa. Sedangkan pada bagian luar retrofit
4.2.3. Kontur Tegangan terjadi sebagian luasan pada atas dan bawah
Analisa kontur tegangan setiap spesimen mengalami gaya tarik dan pada bagian tengah
pada hasil ABAQUS dapat dijelaskan secara mengalami gaya tekan. Pada bagian retrofit
rinci sebagai berikut. ECC1 sebesar +1.992 MPa, ECC2 sebesar
+1.405 MPa dan gaya tekan ECC1 -24.1672
sebesar MPa, ECC2 sebesar -24.6943 MPa.