You are on page 1of 5

“MANAJEMEN KUALITAS”

Cecep oon supriyadi-20.012.103 , Susilawati-20.012.006, Bernadus sulistyo-20.012.005, Dendy ibrahim d-


20.012.068
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Bandung
Kota Bandung, 40125, Indonesia
Email: Cecepoons@gmail.com

Sekola Tinggi Ilmu Administrasi Bandung


Bandung Barat,40551, Indonesia
Email: Susilawatiin696@gmail.com

Sekola Tinggi Ilmu Administrasi Bandung


Kota Bandung, , Indonesia
Email: bernadussulistyo77@gmail.com@gmail.com

Sekola Tinggi Ilmu Administrasi Bandung


Kota Bandung, , Indonesia
Email: Dendiibrahim01@gmail.com
ABSTRAK

Quality management is about planning, assurance, and quality control and quality improvement itself. Quality that is supervised is not only
limited to product quality but also company quality, quality is not talking about the results of products and services but concerning the quality
of its human resources itself. Then questions will arise which are the causes and obstacles in achieving this quality

By using a quality management approach, these two problems become complex issues to discuss. With different meanings of the reality of
quality between qualities as a standard of necessity or as something that needs to be set aside. Through descriptive analytical research methods
by collecting primary and secondary data, including books related to the themes that the authors study using five approaches, namely
transcendental, approach, product based approach, user based approach, manufacturing based approach, value based approach

From here it is then analyzed through eight stages, namely: first with the principle of customer focus, leadership principle, principle of
involving people, principle of process approach, principle of systems approach to management, principle of continuous improvement, principle
of fact approach to decision making, principle of mutually beneficial relationship with suppliers, after conducting research the authors
conclude that quality can be valuable or not valuable to all consumers who use it if it is not managed properly.

I. PENDAHULUAN III. METODE PENELITIAN


Kualitas atau mutu dipandang sebagai
suatu derajat atau taraf pengukuran yang IV. HASIL PEMBAHASAN
biasanya digunakan untuk menyatakan Manajemen kualitas memiliki arti sebagai
baik atau buruknya suatu produk atau tindakan mengawasai semua kegiatan dan tugas-tugas
jasa. Istilah ini sering digunakan dalam yang diperlukan untuk mempertahankan tingkat
dunia sehari-hari, contohnya dalam keunggulan yang diinginkan. Ini termasuk penentuan
bisnis, keuangan, dan banyak hal kebijakan mutu, menciptakan dan menerapkan
lainnya. Kualitas ini sendiri tidak dapat perencanaan mutu dan jaminan dan kontrol kualitas dan
dipisahkan dari produk-produk yang peningkatan kualitas.
dihasilkan oleh manusia. Kualitas yang
baik adalah batasan yang diinginkan Kualitas yang diawasi tidak hanya terbatas pada kualitas
oleh banyak orang. Dalam dunia bisnis, produk tetapi juga kualitas perusahaan secara
suatu produk yang memiliki kualitas keseluruhan. Mulai dari kualitas karyawan yang
baik akan memiliki nilai jual yang baik dipekerjakan, bahkan hingga kualitas perusahaan dimata
juga. Oleh karena itu, proses produksi para konsumen.
biasanya dilengkapi dengan suatu system Pendekatan Manajemen Kualitas
yang disebut dengan system manajemen
kualitas atau Quality Management Terdapat beberapa pendekatan yang dapat dilakukan
System.Sistem ini merupakan salah satu sebelum melakukan manajemen kualitas ini. Davis
sistem yang paling banyak dianut oleh menegaskan bahwa kualitas bukan hanya menekankan
perusahaan-perusahaan besar, khususnya pada aspek akhir yaitu produk dan jasa tetapi juga
produsen, agar produk yang menyangkut kualitas manusia, kualitas proses dan
dihasilkannya dapat memiliki nilai jual kualitas lingkungan.
yang baik. Sistem manajemen kualitas
Sangatlah mustahil menghasilkan produk dan jasa yang
ini memiliki standar yang berbeda-beda
berkualitas tanpa melalui manusia dan produk yang
di setiap perusahaan. Sistem ini memiliki
berkualitas. Davis mengidentifikasikan lima pendekatan
banyak kendala dalam pelaksanaannya,
perspektif kualitas yang dapat digunakan oleh para
seperti kurangnya tenaga kerja,
praktisi bisnis yaitu:
hilangnya data saat pengecekan kualitas,
atau bahkan bahan baku yang Transcendental Approach
kualitasnya kurang baik.
Kualitas dalam pendekatan ini ialah sesuatu yang dapat
II. KAJIAN LITERATUR dirasakan, tetapi sulit didefinisikan dan dioperasionalkan
PENGEMBANGAN HIPOTESIS maupun diukur.
Product-based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini ialah suatu karakteristik Conformance “kesesuaian” yaitu sejauh mana
atau atribut yang dapat diukur. Perbedaan kualitas karakteristika desain dan operasi produk memenuhi
mencerminkan adanya perbedaan atribut yang dimiliki standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
produk secara objektif, tetapi pendekataan ini tidak dapat
Durabilty “daya tahan” yaitu mengukur berapa lama
menjelaskan perbedaan dalam selera dan preferensi
suatu umur teknis maupun umur ekonomis suatu produk.
individual.
Serviceability “pelayanan” yaitu mudah untuk
User-based Approach
diperbaiki, yang meliputi kecepatan, kompetensi,
Kualitas dalam pendekatan ini didasarkan pada kenyaman, fasilitas, dalam pemeliharaan dan
pemikiran bahwa kualitas tergantung pada orang yang penanganan keluahan yang memuaskan.
memandangnya dan produk yang paling memuaskan
Aesthetics “estetika” yaitu menyangkut pola, rasa dan
preferensi seseorang atau cocok dengan selera “fitnes
daya tarik produk.
foe used” merupakan produk yang berkualitas paling
tinggi. Percived Quality yaitu menyangkut Citra atau reputasi
produk serta tanggung jawab perusahaan terhadap
Manufacturing-based Approach
produk.
Kualitas dalam pendekatan ini adalah bersifat supply-
Prinsip Manajemen Kualitas
based atau dari sudut pandang produsen yang
mendefinisikan kualitas sebagai sesuatu yang sesuai Berikut ini terdapat beberapa prinsip manajemen
dengan pesyaratan “conformance quality” dan prosedur. kualitas, terdiri at
Pendekatan ini berfokus pada kesesuaian spesifikasi Prinsip 1: Fokus Pada Pelanggan
yang ditetapkan perusahaan secara internal. Oleh karena
itu, yang menentukan kualitas ialah standar-standar yang Organisasi tergantung pada pelanggan mereka. Karena
ditetapkan perusahaan, dan bukan konsumen yang itu, manajemen organisasi harus memahami kebutuhan
menggunakannya. pelanggan sekarang dan akan datang, harus memenuhi
kebutuhan pelanggan dan giat berusaha melebihi
Value-based Approach harapan pelanggan.
Kualitas dalam pendekatan ini ialah memandang kualitas Prinsip 2: Kepemimpinan
dari segi nilai dan harga, kualitas didefinisikan sebagai
“affordable ascellence”. Oleh karena itu kualitas dalam Pimpinan puncak organisasi menetapkan kesatuan tujuan
pandangan ini bersifat relatif, sehingga produk yang dan arah dari organisasi. Mereka harus menciptakan dan
memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang memelihara lingkungan internal agar orang-orang dapat
paling bernilai. Produk yang paling bernilai ialah produk menjadi terlibat secara penuh dalam mencapai tujuan-
yang paling tepat beli. tujuan organisasi.

Kriteria Manajemen Kualitas Prinsip 3: Pelibatan Orang

Manajemen kualitas dikatakan berhasil jika aa yang Orang pada semua tingkat merupakan faktor yang sangat
dikelolanya telah memenuhi beberapa kriteria. Pendapat penting dari suatu organisasi dan keterlibatan mereka
ini dikemukakan oleh Garvin. Menurutnya kriteria secara penuh akan memungkinkan kemampuan mereka
tersebut ialah: digunakan untuk manfaat organisasi.

Peformance “kinerja” yaitu karakteristik pokok dari Prinsip 4: Pendekatan Proses


produk inti. Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih
Features yaitu karakteristik pelengkap atau tambahan. efisien, apabila aktivitas dan sumber-sumber daya yang
berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Suatu proses
Reliability “kehandalan” yaitu kemungkinan tingkat mengubah masukan (input) terukur kedalam keluaran
kegagalan pemakian.
(output) terukur melalui sejumlah langkah berurutan Inspeksi merupakan alat untuk mengukur kegiatan
yang terorganisasi. proses konstruksi untuk memeriksa apakah standard
spesifikasi udah di capai.
Prinsip 5: Pendekatan Sistem Pada Manajemen
Quality control
Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan dari
proses-proses yang saling berkaitan sebagai suatu sistem Pengendalian Mutu (Quality Control) adalah teknik dan
akan memberikan kontribusi pada efektivitas dan aktivitas operasi yang digunakan agar mutu tertentu
efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya. yang dikehendaki dapat dicapai. Aktivitasnya mencakup
monitoring, mengeliminir problem yang diketahui,
Prinsip 6: Perbaikan Berkesinambung
mengurangi penyimpangan/perubahan yang tidak perlu
Perbaikan berkesinambung dari kinerja organisasi secara serta usaha-usaha untuk mencapai efektivitas ekonomi.
keseluruhan harus menjadi tujuan tetap dari organisasi.
Mutu (kualitas) dalam kerangka ISO-9000 didefinisikan
Perbaikan berkesinambung didefinisikan sebagai suatu
sebagai “ciri dan karakter menyeluruh dari suatu produk
proses yang berfokus pada upaya terus-menerus
atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk
meningkatkan efektivitas dan/atau efisiensi organisasi
tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu”. Hal ini
untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi
berarti bahwa kita harus dapat mengidentifikasikan ciri
itu. Perbaikan berkesinambung membutuhkan langkah-
dan karakter produk yang berhubungan dengan mutu dan
langkah konsolidasi yang progresif, merespon
kemudian membuat suatu dasar tolok ukur dan cara
perkembangan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan
pengendaliannya.
sehingga akan menjamin suatu evolusi dinamis dari
sistem manajemen mutu. Tahapan Manajemen Kualitas
Prinsip 7: Pendekatan Fakta Pada Pengambilan Berikut ini terdapat beberapa tahapan manajemen
Keputusan kualitas, terdiri atas:
Keputusan yang efektif adalah yang berdasarkan pada Perencanaan Kualitas
analisis data dan informasi untuk menghilangkan akar
Proses mengidentifikasi standar kualitas yang relevan
penyebab masalah, sehingga masalah-masalah mutu
dengan proyek yang sedang dikerjakan, dan menentukan
dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. Keputusan
bagaimana agar dapat memenuhi standar kualitas tsb.
manajemen organisasi sebaiknya ditujukan untuk
meningkatkan kinerja organisasi dan efektivitas Penjaminan Kualitas
implementasi sistem manajemen mutu.
Menjalankan apa yang sudah direncanakan untuk
Prinsip 8: Hubungan Yang Saling Menguntungkan menjamin bahwa tim proyek sudah menjalankan semua
Dengan Pemasok proses yang dibutuhkan untuk memenuhi standar
kualitas yang relevan.
Suatu organisasi dan pemasoknya adalah saling
tergantung, dan suatu hubungan yang saling Mengendalikan Kualitas
menguntungkan akan meningkatkan kemampuan
bersama dalam menciptakan nilai tambah.ISO Memonitor hasil-hasil proyek yang spesifik untuk
memperbaharui standarnya pada tahun 2000 menjadi memeriksa apakah sudah memenuhi kualifikasi standar
lebih seperti sistem manajemen kualitas yang lebih relevan yang sudah disepakati dan mengidentifikasi cara
terperinci dan disebut ISO 9001:2000. untuk meningkatkan kualitas secara menyeluruh.

Syarat Penggunaan dalam Quality Management


Ada beberapa bagian yang mana digunakan dalam V. KESIMPULAN DAN SARAN
management kualitas. Dalam konteks konstruksi
beberapa akan di jelaskan. DAFTAR PUSAKA

You might also like