You are on page 1of 18

MAKALAH

KEPERAWATAN KELUARGA
“PEMILIHAN PENGOBATAN ALTERNATIF SPIRITUAL DAN
KOMPLEMENTER”

DosenPengampu : Ns., Indri Erwani, M.Pd., M.Kep

DisusunOleh :Kelompok 7
EemFitriani (SR19213087)
FebbyOktaviani (SR19213085)
Fuad (SR19213090)
Khotifah (SR19213091)
Panji (SR19213088)

Program Studi Ners S1 Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan

Muhammadiyah Pontianak

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
dengan rahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan karya makalah yang
berjudul “PemilihanPengobatanAlternatif Spiritual” ini dengan baik tepat pada
waktunya.

Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing
yang telah memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam
proses penyusunan makalah ini sehingga makalah ini bisa selesai pada waktu yang
telah ditentukan.

Meskipun kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang


penyusunan makalah ini, namun kami menyadari bahwa di dalam makalah yang telah
kami susun ini masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga kami
mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca demi tersusunnya makalah lain
yang lebih lagi. Akhir kata, kami berharap agar makalah ini bisa memberikan banyak
manfaat demi tercapainya proses belajar yang baik.

Pontianak, 01 Juni 2022


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG..................................................................................................................

RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................

TUJUAN......................................................................................................................................

BAB 2 TINJAUAN TEORI........................................................................................................

1. PENGOBATAN ALTERNATIF.....................................................................................
a) PENGERTIAN PENGOBATAN ALTERNATIF...............................................
b) MACAM-MACAM PENGOBATAN ALTERNATIF........................................
c) MEDIA PENGOBATAN ALTERNATIF...........................................................
d) TATA CARA PENGOBATAN ALTERNATIF.................................................
e) FAKTOR-FAKTOR PENDORONG MASYARAKAT MEMILIH
PENGOBATAN ALTERNATIF........................................................................
2. TERAPI KOMPLEMENTER..........................................................................................
a) PENGERTIAN TERAPI KOMPLEMENTER...................................................
b) JENIS-JENIS TERAPI KOMPLEMENTER......................................................
c) PERAN PERAWAT............................................................................................
BAB 3 PENUTUP.......................................................................................................................
1. KESIMPULAN...............................................................................................................
2. SARAN............................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan adalah kondisi yang
lengkap baik fisik, mental, sosial yang bebas dari penyakit atau kelemahan.
Pengertian kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 36 Pasal 1 Tahun 2019 Adalah
keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Kesehatan merupakan
suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia sehingga ketika kondisi tubuh
tidak baik atau kurang sehat maka pasien akanberkunjung ke dokter untuk
memperoleh pengobatan medis. Pengobatan medis dipilih karena dianggap sebagai
pengobatan rasional dan ilmiah yang dipercaya dapat memberikan kesembuhan
kepada pasien. Tentunya dengan harapan pengobatan medis akan menjadikan diri
pasien dapat sehat seperti sedia kala atau sembuh dari penyakitnya. Kenyataan yang
terjadi pada pasien yaitu pasien menjadi tidak percaya oleh pengobatan medis
dikarenakan pasien tidak merasakan adanya kesembuhan yang signifikan (Fanani &
Dewi, 2014). Rayner, McLachlan, Foster & Cramer (2009) menjelaskan bahwa
adanya ketidakpuasan dan hasil yang tidak baik terhadap pengobatan medis. Hal
tersebut menyebabkan pasien beralih tidak lagi menggunakan pengobatan medis dan
akhirnya memilih dan menggunakan pengobatan alternatif.
Pengobatan alternatif adalah pengobatan non medis dimana peralatan dan
bahan yang digunakan tidak termasuk dalam standart pengobatan medis. Pengobatan
alternatif tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional seperti Dokter (Savitri,
2017). National Institute of Health, 2005 (disitat dalam Kamaluddin 2010)
menyebutkan bahwa terapi alternatif adalah sekumpulan sistem pengobatan dan
perawatan kesehatan, praktek dan produk yang secara umum tidak menjadi bagian
dari pengobatan konvensional. Savitri (2017) Menjelaskan terdapat macam-macam
pengobatan alternatif antara lain akupunktur,Bekam, pengobatan aura, obat-obatan
herbal dan jamu, reiki, ceragem (pijat batuGiok), pijat refleksi, hipnosis, gurah. Selain
macam-macam pengobatan alternatif tersebut, pengobatan air juga merupakan bagian
dari macam-macam pengobatan alternatif. Wardiani & Gunawan (2017)
menyebutkkan bahwa pengobatan air juga menjadi salah satu pengobatan alternatif
yang prakteknya masih banyak dilakukan oleh masyarakat. Praktek pengobatan air
dilakukan dengan dibacakan doa oleh seorang mursyid sehingga air tersebut dipercaya
dapat menyembuhkan penyakit pasien. Ardani (2013) memaparkan dalam
penelitiannya bahwa pengobatan alternatif melalui dukun juga masih dipilih banyak
pasien. Pasien percaya kepada dukun karena dukun dianggap bisa menyembuhkan
penyakit yang dideritanya. Pengobatan alternatif pada dukun bersifat universal
sehingga dukun dapat mengobati berbagai jenis penyakit pasien.
Di era kekinian, dinamika peradaban ummat manusia terus berputar dan
mengalami perubahan dalam khasanah kehidupan bio-psiko-sosial- dan spiritualnya.
Perubahanperubahan itu terjadi sebagai konsekuensi modernisasi, industrialisasi,
kemajuan sains dan teknologi, serta gerakan globalisasi. Pola kehidupan manusia
cenderung ke arah polaHedonisme, individualisme, dan permissivisme yang sarat
dengan kompetisi, rasionalitas, efektivitas dan efisiensi dalam berbagai sektor
kehidupan yang mengarah kepada kepentinganmaterial.Memang perubahan-
perubahan ini memberikan dampak positif seperti kemudahan fasilitas transfortasi,
komunikasi, dan informasi tetapi juga menimbulkan ekses negatif yang berdampak
deskruktif terhadap keseimbangan bio-psiko-sosial dan spiritual manusia.
Terapi spiritual Islami adalah suatu pengobatan atau penyembuhan gangguan
psikologisyang dilakuan secara sistematis dengan berdasarkan kepada konsep al-
qur’an dan assunnah.Terapi spiritual Islami memandang bahwa keimanan dan
kedekatan kepada Allah adalah merupakan kekuatan yang sangat berarti bagi upaya
perbaikan pemulihan diri dari gangguan depresi ataupun problem-problem kejiwaan
lainnya, dan menyempurnakan kualitas hidup manusia.Pada dasarnya terapi spiritual
islami tidak hanya sekedar menyembuhkan gangguangangguan psikologis tetapi yang
lebih substansial adalah bagaimana membangun sebuah kesadaran diri (self
awareness) agar manusia bisa memahami hakikat dirinya.Karena pada dasarnya
mereka yang terlibat dalam psikoterapi tidak hanya sekedar menginginkan
mesembuhan tetapi mereka juga bertujuan untuk mencari makna hidupnya, dan
mengaktualisasi diri. Dua sasaran yang dianggap penting pada terapi spiritual islami,
yaitu kalbu (qalbiyah) dan akal (aqliyah) manusia.Kedua hal tersebut merupakan hal
yang sangat urgen dan menentukan kondisi kejiwaan manusia. Bahkan cara kerja
dalam diri manusia baik secara psikologis maupun fisiologis saling terkait erat satu
sama lain. Imam Al-Ghazali menyebutkan bahwa dalam diri manusia qalbu bertindak
sebagai raja dan akal sebagai perdana menteri yang akan menginterpretasi dan
melaksanakan apa yang menjadi keinginan sang raja. Munculnya konflik, stres,
depresi dan ketidak bahagiaan adalah karena adanya keresahan, kegelisahan dan
ketidak tenangan dalam hati. Bila hati sedang sakit maka tindakan dan perilaku
manusia akan menyimpang (abnormal) atau mental menjadi tidak sehat karena hati
merupakan pangkal dari segala perbuatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Pengobatan Alternatif ?
2. Apa Media Pengobatan Alternatif
3. Bagaimanakah Tata Cara Pengobatan Alternatif ?
4. Apa yang dimaksud terapi komplementer?

C. Tujuan
1. Mahasiswa Mampu Memahami Pengobatan Alternatif Spiritual dan
Komplementer
BAB 2

TINJAUAN TEORI

1. Pengobatan Alternatif

A. Pengertian Pengobatan Alternatif

Satria dalam Muhammad, menyatakan pengobatan alternatif merupakanpengobatan non


konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
meliputi berbagai upaya seperti promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Upaya
tersebut diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan dan
efektivitas yang tinggi berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik tapi belum diterima
dalam kedokteran secara umum.Pengobatan alternatif merupakan suatu bentuk pengobatan
kesehatan yang menggunakan cara, alat, atau bahan yang tidak termasuk dalam standard
pengobatan medis. Pengobatan ini dalam dunia medis dikenal dengan sebutan
complementary andalternative medicines (CAMs) atau pengobatan pelengkap dan
alternatif. Maksudnya, pengobatan alternatif dalam dunia medis dapat digunakan sebagai
pelengkap atau pendamping dari pengobatan medis, dan dengan pertimbangan tertentu.
Senada dengan pendapat di atas, Direktorat Kesehatan Tradisional Indonesia menyatakan,
pengobatan alternatif adalah bentuk pelayanan pengobatan yang menggunakan cara, alat,
bahan, dan pendekatan yang tidak termasuk ke dalam pengobatan modern yang
menggunakan peralatan canggih, baik di dalam tubuh maupun di luar tubuh.
Pengobatan alternatif sudah dipercayai turun temurun dalam jangka waktu yang lama di
masyarakat. Kekuatan-kekuatan spiritual, kekuatan jiwa, energi positif, pengobatan
dengan doa, dan pengobatan menggunakan ramuan tanaman herbal telah berkembang dan
dipercayai dapat mengobati berbagai penyakit dan dirasakan sesuai pengalaman
masyarakat secara langsung. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas maka yang
dimaksud dengan pengobatan alternatif adalah pengobatan yang dilakukan melalui
pendekatan non medis, selain rumah sakit baik caranya, bahan, maupun alat- alat yang
digunakan. Pengobatan dalam Islam merupakan sebuah usaha yang dilakukan untuk
mengobatan suatu penyakit menurut cara-cara yang sesuai dengan ajaran Islam yang
terdapat dalam Al-Quran.
B. Macam-macam Pengobatan Alternatif
Meningkatnya kepercayaan dan tingkat kebutuhan masyarakat terhadapkesembuhan
dirinya, keluarga, dan kerabatnya dari suatu penyakit melalui pengobatan alternatif
semakin berkembang pula popularitas pengobatan alternatif, sehinggamuncul berbagai
macam bentuk pengobatan yang dapat dipilih oleh masyarakat. Pengobatan alternatif dapat
ditemukan bermacam-macam jenisnya. Menurut Hopkins dalam Fajrina, pengobatan
alternatif dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut:
1. Pengobatan alternatif tradisional, yaitu bentuk terapi yang telah dipraktikkan selama
berabad-abad di seluruh dunia misalnya akupuntur, ayurveda, homoeopati, naturopati, dan
pengobatan Cina.
2. Terapi yang melibatkan sentuhan, yaitu terapi gabungan teknik yang melibatkan
pikiran, misalnya pengobatan kiropraktik dan asteopati, pijat, terapi gerakan tubuh, tai chi
dan yoga.
3. Diet dan herbal, yaitu pengobatan dengan menyeimbangkan kebutuhan nutrisi untuk
tubuh dari asupan makanan sehari-hari, misalnya suplemen diet, pengobatan herbal, dan
pengaturan pola makan.
4. Energi eksternal, yaitu pengobatan dengan menggunakan kekuatan energi pada benda-
benda atau sumber lain yang dipercayai dapat mempengaruhi kesehatan, misalnya terapi
elektromagnetik, reiki, dan qigong
5. Terapi yang melibatkan pikiran, yaitu pengobatan alternatif dengan menggunakan
kekuatan hubungan di balik pikiran dan tubuh manusia karena kesehatan mental dan
emosionalnya yang sehat, misalnya meditasi, biofeedback, dan hypnosis.
6. Pengobatan yang melibatkan indera yaitu pengobatan alternatif dengan menggunakan
pancaindara, baik itu sentuhan, penglihatan, pendengaran, penciuman, maupun perasa
yang dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan, misalnya melalui
gabungan seni, menari, dan musik. Atau visualisasi dan citra terpadu.
Dillihat dari unsur-unsur dalam prosesnya, pengobatan alternatif dapat
dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
1. Herbal agency, pengobatan alternatif menggunakan tanaman, baik asli maupun olahan
telah menjadi ramuan
2. Animal agency, pengobatan alternatif menggunakan hewan, asli maupun perantara
3. Material agency, pengobatan alternatif menggunakan bahan material bumi, seperti
tusuk jarum dan air
4. Mind agency, pengobatan alternatif menggunakan kekuatan jiwa
5. Event agency, pengobatan alternatif menggunakan sifat, gejala, fenomena, dan
peristiwa
6. Manajemen life agency, pengobatan alternatif menggunakan hukum alam hidup.
Pendapat lain mengelompokkan pengobatan alternatif yang cukup dikenal dalam dunia
medis dan non medis ke dalam 16 macam pengobatan. Bahkan rumah sakit ada yang
menggabungkan pengobatan ini dalam menyembuhkan pasien. Pengobatan tersebut
adalah: akupuntur, alexander technique, aromaterapi, pelatihan autogenic, kelasi,
chiropractic, terapi enzim, pengobatan dengan bunga, herbalisme, homeopati, pijatan,
refleksiologi, penyembuhan spiritual, tai chi, dan yoga.
Selain pengobatan yang disebut di atas, terdapat pengobatan alternatif dalam Islam yang
dikenal dengan istilah Thibbun Nabawi. Pengobatan ini meliputi empat macam
pengobatan, yaitu:
1. Pengobatan herbal, yaitu pengobatan menggunakan ramuan herbal dalam
mendapatkan kesembuhan.
2. Pengobatan bekam, yaitu pengobatan dengan membuang darah kotor menggunakan
alat jarum dan listrik untuk mendapatkan kesembuhan
3. Pengobatan gurah, yaitu pengobatan dengan mengeluarkan sejumlah dahak dari dalam
hidung dan tenggorokan untuk memperoleh kesembuhan
4. Pengobatan ruqyah, yaitu pengobatan dengan menggunakan bacaan ayat-ayat Al-
Quran untuk memperoleh kesembuhan.
Berdasarkan uraian tersebut diketahui, pengobatan alternatif meliputi segala bentuk
pengobatan di luar medis sebagai langkah alternatif untuk menyembuhkan pasien dari
penyakit. Jenis-jenis pengobatan ini adalah pengobatan herbal, pengobatan dengan media
hewan, pengobatan dengan media material bumi, pengobatan dengan kekuatan jiwa,
pengobatan dengan berbagai peristiwa, dan pengobatan dengan hukum alam. Selain itu,
dalam Islam dikenal ada empat macam pengobatan alternatif yaitu pengobatan herbal,
gurah, bekam,dan rugyah.
C. Media Pengobatan Alternatif
Media artinya alat atau sarana untuk menyampaikan sesuatu, atau alat sebagaiperantara.
Pengobatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya sebuah proses mengobati
penyakit. Obat itu sendiri artinya bahan untuk mengurangi, menghilangkan,
atau menyembuhkan penyakit. Dari pengertian ini, diketahui bahwa media pengobatan
adalah suatu bahan, alat, atau perantara yang digunakan untuk proses mengobati penyakit
pasien. Media pengobatan merupakan alat berupa benda atau non benda yang digunakan
dalam proses mengobati penyakit yang diderita oleh pasien. Melalui mediatertentu, suatu
proses pengobatan dapat berjalan dengan lancar. Media yang digunakan dalam pengobatan
alternatif tergantung pada jenis pengobatan itu sendiri. Secara umum, media pengobatan
alternatif dapat dibedakan menjadi dua, yaitu media makhluk hidup dan media makhluk
tidak hidup. Media hidup contohnya hewan, tumbuh-tumbuhan, dan bunga. Media
makhluk tidak hidup misalnya air, tanah, batu, energi dan lain-lain yang dapat digunakan
untuk kelancaran pengobatan. Media yang dapat digunakan untuk pengobatan alternatif
bermacam-macam, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Media hewan, yaitu penggunaan jenis hewan tertentu sebagai alat atau bahan atau
sebagai perantara untuk memindahkan penyakit pasien. Misalnya memindahkan
penyakit pasien pada ayam, kambing, dan lain-lain.
2. Media tumbuhan, yaitu penggunaan jenis tumbuh-tumbuhan tertentu yang dianggap
berkhasiat tinggi untuk menyembuhkan suatu penyakit yang diderita pasien. Tumbuh-
tumbuhan digunakan sebagai obat yang dikenal dengan pengobatan herbal,
tradisional. Misalnya penggunaan tanaman kunyit, serei, dan sambiloto untuk
mengobati demam, flu, dan typus.
3. Media kekuatan jiwa, yaitu penggunaan kekuatan-kekuatan yang dimilliki oleh
seorang pasien untuk distimulasi, dibangkitkan agar muncul kekebalan dalam
tubuhnya untuk menghilangkan penyakitnya. Misalnya dengan menstimulus kekuatan
energi positif dalam melawan penyakit.
4. Media material bumi, yaitu penggunaan material bumi sebagai media dalam
pengobatan suatu penyakit. Misalnya menggunakan air untuk mengobati penyakit.
5. Media terapi, yaitu pengobatan dengan menggunakan terapi dalam menyembuhkan
pasien. Misalnya terapi air putih dan doa.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, diketahui bahwa media pengobatan adalah suatu
bahan, alat, atau perantara yang digunakan dalam proses untuk mengobatai suatu penyakit
yang diderita oleh pasien. Media dalam pengobatan alternatif bermacam-macam bentuk
tergantung pada jenis pengobatan yang digunakan. Misalnya air, tanah, garam, tanaman
obat, herbal, bunga-bungahan, hewan, energi positif, kekuatan jiwa, dan lain-lain.
Pengobatan alternatif dalam Islam dilakukan dengan menggunakan media doa-doa sesuai
dengan ajaran Allah swt.
D. Tata Cara Pengobatan Alternatif
Cara pengobatan alternatif yang digunakan sering dianggap tidak sesuaidengan akal sehat,
misalnya menggunakan media hewan untuk transfer penyakit,penggunaan kekuatan
supranatural, air doa dan lain-lain. Umumnya cara yang digunakan dalam pengobatan
alternatif tidak sejalan dengan pengobatan medis. Dari 16 jenis pengobatan alternatif yang
dikemukakan pada sub bab terdahulu, diketahui tata cara pengobatan alternatif sebagai
berikut:
1. Akupuntur, dilakukan dengan cara menstimulasi pasien dari titik akupuntur dengan
menusukkan jarum, arus listrik, panas, laseratau tekanan sehingga aliran darah pasien
lancar
2. Alexander, dilakukan dengan psikofisikal reduksi untuk memperbaiki posisi dan
koordinasi
3. Aromaterapi, dilakukan dengan cara memberikan pijatan dengan minyak esensial dari
tanaman
4. Pelatihan autogenetik, dilakukan dengan memberikan hypnosis pada pasien agar
mandiri untuk relaksasi
5. Kelasi, dilakukan memberikan infus intravena EDTA untuk mengobati penyakit
arterioskleratik
6. Chiropractic, dilakukan dengan menanamkan kepercayaan pentingnya peran sistem
syaraf untuk kesehatan dan pengobatan penyakit dengan manipulasi spinal
7. Terapi enzim, dilakukan dengan pemberian enzim proteolitik peroral dengan tujuan
untuk kesehatan
8. Pengobatan dengan bunga, dilakukan dengan memberikan ekstrak tanaman bunga
untuk keseimbangan fisik dan emosional
9. Herbalisme, dilakukan dengan cara memberi pasien ramuan dari tanaman obat
10. Homeopati, dilakukan menggunakan efek pantulan substansi yang menghasilkan
gejala sakit pada orang sehat
11. Pijatan, dilakukan dengan pijatan pada lokasi-lokasi tertentu
12. Osteopati, dilakukan dengan melakukan pijatan, mobilisasi, dan manipulasi
13. Refleksiologi, dilakukan menggunakan tekanan manual ke area spesifik pada telapak
kaki untuk mengobati organ bagian dalam
14. Penyembuhan spiritual, dilakukan dengan cara menyalurkan energy penyembuhan
dari seorang terapis ke pada tubuh pasien
15. Tai Chi, dilakukan dengan cara menggerakkan dan posisi tubuh untuk meningkatkan
kesehatan fisik dan mental
16. Yoga, dilakukan dengan cara olahraga dengan gerakan tertentu untuk kontrol
pernafasan dan meditasi.

Berdasarkan uraian tersebut di atas diketahui bahwa tata cara pengobatan alternatif
tergantung pada bentuk pengobatannya. Di antara cara dalam pengobatan alternatif adalah
mentransferkan penyakit pada tubuh hewan, melakukan pijatan pada kaki atau bagian
tubuh tertentu yang sakit, membaca doa dan minum air putih atau ramuan herbal tertentu,
meditasi dan terapi, menyalurkan energi tertentu pada pasien, dan lain-lain yang sifatnya
untuk menyembuhkan penyakit dalam waktu yang relatif singkat, tergantung pada jenis
penyakitnya.
E. Faktor-Faktor Pendorong Masyarakat Memilih Pengobatan Alternatif
Pengobatan alternatif berhubungan erat dengan budaya dan kebudayaanmasyarakat di
suatu daerah yang mendorong untuk melakukan pemeliharaan dan pengobatan terhadap
diri sendiri dan juga oranglain. Akan tetapi terdapat penyimpangan dalam pengobatan
alterntif yang ditemukan misalnya pengobatan dengan bantuan kekuatan dukun atau orang
pintar. Kepercayaan dan bukti bahwa banyak orang yang sembuh melalui pengobatan pada
dukun atau orang pintar menjadi faktor penting bagi masyarakat memilih pengobatan
alternatif sebagai solusi dari penyakitnya. Terdapat beberapa alasan seseorang memilih
jalur pengobatan alternatif pada dukun atau orang pintar, yaitu :
(1) keluarga;
(2) pengalaman pribadi;
(3) biaya pengobatan;
(4) metode penyembuhan yang sederhana; dan
(5) kesembuhan yang cepat.Lima faktor tersebut menjadi alasan seseorang memilih untuk
berobat pada pengobatan alternatif daripada berobat ke dokter. Dari uraian di atas
diketahui faktor pendukung orang berobat ke dukun atau orang pintar adalah keluarga,
pengalaman pribadi, biaya pengobatan, metodepenyembuhan yang sederhana, dan
kesembuhan yang cepat sesuai dengan bentuk penyakit yang dideritanya. Pendapat lain
menyatakan faktor-faktor yang menjadi alasan masyarakat memilih pengobatan alternatif
adalah sebagai berikut:
(1) Ekonomi;
(2) budaya;
(3) psikologis;
(4) pribadi masyarakat;
(5) sosial; dan
(6) pengetahuan.

Dari uraian tersebut diketahui bahwa faktor yang menjadi alasan pemilihan pengobatan
alternatif adalah faktor ekonomi, budaya, psikologis, pribadi masyarakat, sosial, dan
pengetahuan. Alasan-alasan ini pada hakikatnya tergantung pada perilakunya dalam
memutuskan memilih pengobatan alternatif tertentu. Perilaku kesehatan itu sendiri
merupakan bagian dari stimulus yang terdiri dari sakit dan penyakit, sistem pelayanan
kesehatan dan lingkungan sehingga seseorang memutuskan untuk berobat.Pengobatan
alternatif memiliki manfaat yaitu mengurangi stres dan kecemasan karena tidak kepastian
penyakit, biaya rendah, menyenangkan dan penguatan serta keterlibatan pasien dalam
penanganan penyakitnya. Manfaat ini juga menjadi alasan orang memilih pengobatan
alternatif. Stres akan dialami oleh orang yang menderita penyakit yang tidak kunjung
sembuh, sehingga mencoba untuk mencari jalan lain selain medis. Biaya yang digunakan
dalam pengobatan medis relatif lebih besar daripada pengobatan alterntif, sehingga
menjadi pilihan bagi masyarakat. Begitu pula dengan situasi dalam pengobatan alternatif
tidak sesumpek di rumah sakit, sehingga dianggap lebih menyenangkan untuk dipilih.
Berdasarkan uraian tersebut di atas diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
masyarakat memilih pengobatan alternatif adalah faktor ekonomi, budaya, psikologis,
pribadi masyarakat, sosial dan pengetahuan. Selain itu, terdapat pula faktor-faktor
keluarga, pengalaman pribadi, biaya pengobatan, metode penyembuhan yang sederhana,
dan kesembuhan yang cepat sesuai dengan bentuk penyakit yang dideritanya. Secara
umum, faktor tersebut dikelompokkan kepada faktor internal dan eksternal. Kedua faktor
tersebut menjadi alasan individu dalam masyarakat memilih jalan alternatif dalam memilih
tempat dan cara pengobatan penyakit yang dideritanya.
2. Terapi Komplementer

a. Pengertian Terapi Komplementer

Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam


pengobatan modern. Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke dalam
pengobatan modern (Andrews et al., 1999). Terminologi ini dikenal sebagai terapi modalitas
atau aktivitas yang menambahkan pendekatan ortodoks dalam pelayanan kesehatan (Crips &
Taylor, 2001). Terapi komplementer juga ada yang menyebutnya dengan pengobatan holistik.
Pendapat ini didasari oleh bentuk terapi yang mempengaruhi individu secara menyeluruh
yaitu sebuah keharmonisan individu untuk mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa dalam
kesatuan fungsi (Smith et al., 2004).

Pendapat lain menyebutkan terapi komplementer dan alternatif sebagai sebuah


domain luas dalam sumber daya pengobatan yang meliputi sistem kesehatan, modalitas,
praktik dan ditandai dengan teori dan keyakinan, dengan cara berbeda dari sistem pelayanan
kesehatan yang umum di masyarakat atau budaya yang ada (Complementary and alternative
medicine/CAM Research Methodology Conference, 1997 dalam Snyder & Lindquis, 2002).
Terapi komplementer dan alternatif termasuk didalamnya seluruh praktik dan ide yang
didefinisikan oleh pengguna sebagai pencegahan atau pengobatan penyakit atau promosi
kesehatan dan kesejahteraan. Definisi tersebut menunjukkan terapi komplemeter sebagai
pengembangan terapi tradisional dan ada yang diintegrasikan dengan terapi modern yang
mempengaruhi keharmonisan individu dari aspek biologis, psikologis, dan spiritual. Hasil
terapi yang telah terintegrasi tersebut ada yang telah lulus uji klinis sehingga sudah
disamakan dengan obat modern. Kondisi ini sesuai dengan prinsip keperawatan yang
memandang manusia sebagai makhluk yang holistik (bio, psiko, sosial, dan spiritual). Prinsip
holistik pada keperawatan ini perlu didukung kemampuan perawat dalam menguasai berbagai
bentuk terapi keperawatan termasuk terapi komplementer. Penerapan terapi komplementer
pada keperawatan perlu mengacu kembali pada teori-teori yang mendasari praktik
keperawatan. Misalnya teori Rogers yang memandang manusia sebagai sistem terbuka,
kompleks, mempunyai berbagai dimensi dan energi. Teori ini dapat mengembangkan
pengobatan tradisional yang menggunakan energi misalnya tai chi, chikung, dan reiki.
b. Jenis-JenisTerapiKomplementer
Terapi komplementer yang direkomendasikan untuk perawat adalah : masase, terapi
musik, diet, teknik relaksasi, vitamin dan produk herbal. Di Amerika terapi
komplementer kedokteran dibagi empat jenis terapi : Chiropractic, Teknik Relaksasi
(termasuk bagian dari Hypnomedis), Terapi Masase dan Akupunktur. Menurut
National Institute of Health (NIH), terapi komplementer dikategorikan menjadi 5,
yaitu :
-Biological Based Practice : herbal, vitamin, dan suplemen lain
-Mind-body techniques : meditasi, hypnomedis
-Manipulative and body-based practice : pijat, refleksi
-Energy therapies : terapi medan magnet
-Ancient medical systems : obat tradisional chinese, aryuvedic, akupuntur.

Di Indonesia ada 3 jenis teknik pengobatan komplementer yang telah ditetapkan oleh
Departemen Kesehatan untuk dapat diintegrasikan ke dalam pelayanan konvensional,
yaitu sebagai berikut :
1. Akupunktur medic yaitu metode yang berasal dari Cina ini diperkirakan sangat
bermanfaat dalam mengatasi berbagai kondisi kesehatan tertentu dan juga sebagai
analgesi (pereda nyeri). Cara kerjanya adalah dengan mengaktivasi berbagai molekul
signal yang berperan sebagai komunikasi antar sel. Salah satu pelepasan molekul
tersebut adalah pelepasan endorphin yang banyak berperan pada sistem tubuh.

2. Terapi hiperbarik, yaitu suatu metode terapi dimana pasien dimasukkan ke dalam
sebuah ruangan yang memiliki tekanan udara 2 – 3 kali lebih besar daripada tekanan
udara atmosfer normal (1 atmosfer), lalu diberi pernapasan oksigen murni (100%).
Selama
terapi, pasien boleh membaca, minum, atau makan untuk menghindari trauma pada
telinga akibat tingginya tekanan udara.
3. Terapi herbal medik, yaitu terapi dengan menggunakan obat bahan alam, baik berupa
herbal terstandar dalam kegiatan pelayanan penelitian maupun berupa fitofarmaka.
Herbal terstandar yaitu herbal yang telah melalui uji preklinik pada cell line atau
hewan coba, baik terhadap keamanan maupun efektifitasnya.
Berdasarkan Permenkes RI Nomor : 1109/Menkes/Per/2007 adalah :
1. Intervensi tubuh dan pikiran (mind and body interventions) : Hipnoterapi, mediasi,
penyembuhan spiritual,doa dan yoga
2. Sistem pelayanan pengobatan alternatif : akupuntur, akupresur, naturopati,
homeopati, aromaterapi, ayurveda
3. Cara penyembuhan manual : chiropractice, healing touch, tuina, shiatsu, osteopati,
pijat urut
4. Pengobatan farmakologi dan biologi : jamu, herbal, gurah
5. Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan pengobatan : diet makro nutrient, mikro
nutrient
6. Cara lain dalam diagnosa dan pengobatan : terapi ozon, hiperbarik

C.PERANPERAWAT
Peran perawat yang dapat dilakukan dari pengetahuan tentang terapi komplementer
diantaranya sebagai konselor, pendidik kesehatan, peneliti, pemberi pelayanan langsung,
koordinator dan sebagai advokat. Sebagai konselor perawat dapat menjadi tempat bertanya,
konsultasi, dan diskusi apabila klien membutuhkan informasi ataupun sebelum mengambil
keputusan. Sebagai pendidik kesehatan, perawat dapat menjadi pendidik bagi perawat di
sekolah tinggi keperawatan seperti yang berkembang di Australia dengan lebih dahulu
mengembangkan kurikulum pendidikan (Crips& Taylor, 2001). Peran perawat sebagai
peneliti di antaranya dengan melakukan berbagai penelitian yang dikembangkan dari
hasilhasil evidence-based practice. Pengembangan kebijakan, praktik keperawatan,
pendidikan, dan riset. Apabila isu ini berkembang dan terlaksana terutama oleh perawat yang
mempunyai pengetahuan dan kemampuan tentang terapi komplementer, diharapkan akan
dapat meningkatkan pelayanan kesehatan sehingga kepuasan klien dan perawat secara
bersama-sama dapat meningkat (HH, TH).
Perawat secara holistik harus bisa mengintegrasikan prinsip mind-body-spirit dan modalitas
(cara menyatakan sikap terhadap suatu situasi) dalam dalam kehidupan sehari-hari dan
praktek keperawatannya. Terapi komplementer menjadi salah satu cara bagi perawat untuk
menciptakan lingkungan yang terapeutik dengan menggunakan diri sendiri sebagai alat atau
media penyembuh dalam rangka menolong orang lain dari masalah kesehatan. Terapi
komplementer digunakan bersama-sama dengan terapi medis conventional.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengobatan alternatif merupakan pengobatan yang dapat dilakukan untuk


menyembuhkan penyakit. Pengobatan alternatif dipiliih pasien untuk menyembuhkan
penyakitnya karena harganya yang ekonomis, minim efek samping dan mudah
ditemukan. Penerimaan diri yang baik dari pasien akan menjadikan pasien berusaha
untuk mencari pengobatan yang baik untuk kesembuhannya. Pasien memilih dan
menggunakan pengobatan alternatif dikarenakan pasien percaya bahwa pengobatan
tersebut dapat menyembuhkan penyakitnya. Selanjutnya, saran untuk pasien yang
menggunakan pengobatan alternatif, agar tetap memeriksakan kesehatan kepada
tenaga medis atau tenaga kesehatan yang profesional, supaya kesehatan tubuh dapat
terpantau dengan baik.

B. Saran
Hasil makalah yang penulis dapatkan dalam makalah ini dapat memberikan informasi
lebih lanjut, sehingga dapat memperluas pengetahuan tentang perawatan keluarga.
Bagi penulis selanjutnya diharapkan dapat memperluas dan memperdalam lagi
pembahasan yang belum sempat tercantum dalam makalah ini dan menggunakan
sumber terbaru sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Razak Ahmad dkk. (2013). Terapi Spiritual Islami Suatu Model Penanggulangan Gangguan
Depresi. Jurnal Dakwah tabligh vol. 14, No. 1, 2013: 141-51

Andira Dwi Ayu. (2020). Pengobatan Alternatif Sebagai Upaya Penyembuhan Penyakit.
Jurnal Insight Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember Vol. 16, No. 2

jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/download/…
news.unpad.ac.id/?p=28917
ersamienptb.blogspot.com/…/terapi-komplementer-c
rumahkomplementer.blogspot.com/…/perawat-indone

You might also like