Professional Documents
Culture Documents
Makalah Kep. Kel
Makalah Kep. Kel
KEPERAWATAN KELUARGA
“PEMILIHAN PENGOBATAN ALTERNATIF SPIRITUAL DAN
KOMPLEMENTER”
DisusunOleh :Kelompok 7
EemFitriani (SR19213087)
FebbyOktaviani (SR19213085)
Fuad (SR19213090)
Khotifah (SR19213091)
Panji (SR19213088)
Muhammadiyah Pontianak
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
dengan rahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan karya makalah yang
berjudul “PemilihanPengobatanAlternatif Spiritual” ini dengan baik tepat pada
waktunya.
Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing
yang telah memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam
proses penyusunan makalah ini sehingga makalah ini bisa selesai pada waktu yang
telah ditentukan.
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG..................................................................................................................
TUJUAN......................................................................................................................................
1. PENGOBATAN ALTERNATIF.....................................................................................
a) PENGERTIAN PENGOBATAN ALTERNATIF...............................................
b) MACAM-MACAM PENGOBATAN ALTERNATIF........................................
c) MEDIA PENGOBATAN ALTERNATIF...........................................................
d) TATA CARA PENGOBATAN ALTERNATIF.................................................
e) FAKTOR-FAKTOR PENDORONG MASYARAKAT MEMILIH
PENGOBATAN ALTERNATIF........................................................................
2. TERAPI KOMPLEMENTER..........................................................................................
a) PENGERTIAN TERAPI KOMPLEMENTER...................................................
b) JENIS-JENIS TERAPI KOMPLEMENTER......................................................
c) PERAN PERAWAT............................................................................................
BAB 3 PENUTUP.......................................................................................................................
1. KESIMPULAN...............................................................................................................
2. SARAN............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan adalah kondisi yang
lengkap baik fisik, mental, sosial yang bebas dari penyakit atau kelemahan.
Pengertian kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 36 Pasal 1 Tahun 2019 Adalah
keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Kesehatan merupakan
suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia sehingga ketika kondisi tubuh
tidak baik atau kurang sehat maka pasien akanberkunjung ke dokter untuk
memperoleh pengobatan medis. Pengobatan medis dipilih karena dianggap sebagai
pengobatan rasional dan ilmiah yang dipercaya dapat memberikan kesembuhan
kepada pasien. Tentunya dengan harapan pengobatan medis akan menjadikan diri
pasien dapat sehat seperti sedia kala atau sembuh dari penyakitnya. Kenyataan yang
terjadi pada pasien yaitu pasien menjadi tidak percaya oleh pengobatan medis
dikarenakan pasien tidak merasakan adanya kesembuhan yang signifikan (Fanani &
Dewi, 2014). Rayner, McLachlan, Foster & Cramer (2009) menjelaskan bahwa
adanya ketidakpuasan dan hasil yang tidak baik terhadap pengobatan medis. Hal
tersebut menyebabkan pasien beralih tidak lagi menggunakan pengobatan medis dan
akhirnya memilih dan menggunakan pengobatan alternatif.
Pengobatan alternatif adalah pengobatan non medis dimana peralatan dan
bahan yang digunakan tidak termasuk dalam standart pengobatan medis. Pengobatan
alternatif tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional seperti Dokter (Savitri,
2017). National Institute of Health, 2005 (disitat dalam Kamaluddin 2010)
menyebutkan bahwa terapi alternatif adalah sekumpulan sistem pengobatan dan
perawatan kesehatan, praktek dan produk yang secara umum tidak menjadi bagian
dari pengobatan konvensional. Savitri (2017) Menjelaskan terdapat macam-macam
pengobatan alternatif antara lain akupunktur,Bekam, pengobatan aura, obat-obatan
herbal dan jamu, reiki, ceragem (pijat batuGiok), pijat refleksi, hipnosis, gurah. Selain
macam-macam pengobatan alternatif tersebut, pengobatan air juga merupakan bagian
dari macam-macam pengobatan alternatif. Wardiani & Gunawan (2017)
menyebutkkan bahwa pengobatan air juga menjadi salah satu pengobatan alternatif
yang prakteknya masih banyak dilakukan oleh masyarakat. Praktek pengobatan air
dilakukan dengan dibacakan doa oleh seorang mursyid sehingga air tersebut dipercaya
dapat menyembuhkan penyakit pasien. Ardani (2013) memaparkan dalam
penelitiannya bahwa pengobatan alternatif melalui dukun juga masih dipilih banyak
pasien. Pasien percaya kepada dukun karena dukun dianggap bisa menyembuhkan
penyakit yang dideritanya. Pengobatan alternatif pada dukun bersifat universal
sehingga dukun dapat mengobati berbagai jenis penyakit pasien.
Di era kekinian, dinamika peradaban ummat manusia terus berputar dan
mengalami perubahan dalam khasanah kehidupan bio-psiko-sosial- dan spiritualnya.
Perubahanperubahan itu terjadi sebagai konsekuensi modernisasi, industrialisasi,
kemajuan sains dan teknologi, serta gerakan globalisasi. Pola kehidupan manusia
cenderung ke arah polaHedonisme, individualisme, dan permissivisme yang sarat
dengan kompetisi, rasionalitas, efektivitas dan efisiensi dalam berbagai sektor
kehidupan yang mengarah kepada kepentinganmaterial.Memang perubahan-
perubahan ini memberikan dampak positif seperti kemudahan fasilitas transfortasi,
komunikasi, dan informasi tetapi juga menimbulkan ekses negatif yang berdampak
deskruktif terhadap keseimbangan bio-psiko-sosial dan spiritual manusia.
Terapi spiritual Islami adalah suatu pengobatan atau penyembuhan gangguan
psikologisyang dilakuan secara sistematis dengan berdasarkan kepada konsep al-
qur’an dan assunnah.Terapi spiritual Islami memandang bahwa keimanan dan
kedekatan kepada Allah adalah merupakan kekuatan yang sangat berarti bagi upaya
perbaikan pemulihan diri dari gangguan depresi ataupun problem-problem kejiwaan
lainnya, dan menyempurnakan kualitas hidup manusia.Pada dasarnya terapi spiritual
islami tidak hanya sekedar menyembuhkan gangguangangguan psikologis tetapi yang
lebih substansial adalah bagaimana membangun sebuah kesadaran diri (self
awareness) agar manusia bisa memahami hakikat dirinya.Karena pada dasarnya
mereka yang terlibat dalam psikoterapi tidak hanya sekedar menginginkan
mesembuhan tetapi mereka juga bertujuan untuk mencari makna hidupnya, dan
mengaktualisasi diri. Dua sasaran yang dianggap penting pada terapi spiritual islami,
yaitu kalbu (qalbiyah) dan akal (aqliyah) manusia.Kedua hal tersebut merupakan hal
yang sangat urgen dan menentukan kondisi kejiwaan manusia. Bahkan cara kerja
dalam diri manusia baik secara psikologis maupun fisiologis saling terkait erat satu
sama lain. Imam Al-Ghazali menyebutkan bahwa dalam diri manusia qalbu bertindak
sebagai raja dan akal sebagai perdana menteri yang akan menginterpretasi dan
melaksanakan apa yang menjadi keinginan sang raja. Munculnya konflik, stres,
depresi dan ketidak bahagiaan adalah karena adanya keresahan, kegelisahan dan
ketidak tenangan dalam hati. Bila hati sedang sakit maka tindakan dan perilaku
manusia akan menyimpang (abnormal) atau mental menjadi tidak sehat karena hati
merupakan pangkal dari segala perbuatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Pengobatan Alternatif ?
2. Apa Media Pengobatan Alternatif
3. Bagaimanakah Tata Cara Pengobatan Alternatif ?
4. Apa yang dimaksud terapi komplementer?
C. Tujuan
1. Mahasiswa Mampu Memahami Pengobatan Alternatif Spiritual dan
Komplementer
BAB 2
TINJAUAN TEORI
1. Pengobatan Alternatif
Berdasarkan uraian tersebut di atas, diketahui bahwa media pengobatan adalah suatu
bahan, alat, atau perantara yang digunakan dalam proses untuk mengobatai suatu penyakit
yang diderita oleh pasien. Media dalam pengobatan alternatif bermacam-macam bentuk
tergantung pada jenis pengobatan yang digunakan. Misalnya air, tanah, garam, tanaman
obat, herbal, bunga-bungahan, hewan, energi positif, kekuatan jiwa, dan lain-lain.
Pengobatan alternatif dalam Islam dilakukan dengan menggunakan media doa-doa sesuai
dengan ajaran Allah swt.
D. Tata Cara Pengobatan Alternatif
Cara pengobatan alternatif yang digunakan sering dianggap tidak sesuaidengan akal sehat,
misalnya menggunakan media hewan untuk transfer penyakit,penggunaan kekuatan
supranatural, air doa dan lain-lain. Umumnya cara yang digunakan dalam pengobatan
alternatif tidak sejalan dengan pengobatan medis. Dari 16 jenis pengobatan alternatif yang
dikemukakan pada sub bab terdahulu, diketahui tata cara pengobatan alternatif sebagai
berikut:
1. Akupuntur, dilakukan dengan cara menstimulasi pasien dari titik akupuntur dengan
menusukkan jarum, arus listrik, panas, laseratau tekanan sehingga aliran darah pasien
lancar
2. Alexander, dilakukan dengan psikofisikal reduksi untuk memperbaiki posisi dan
koordinasi
3. Aromaterapi, dilakukan dengan cara memberikan pijatan dengan minyak esensial dari
tanaman
4. Pelatihan autogenetik, dilakukan dengan memberikan hypnosis pada pasien agar
mandiri untuk relaksasi
5. Kelasi, dilakukan memberikan infus intravena EDTA untuk mengobati penyakit
arterioskleratik
6. Chiropractic, dilakukan dengan menanamkan kepercayaan pentingnya peran sistem
syaraf untuk kesehatan dan pengobatan penyakit dengan manipulasi spinal
7. Terapi enzim, dilakukan dengan pemberian enzim proteolitik peroral dengan tujuan
untuk kesehatan
8. Pengobatan dengan bunga, dilakukan dengan memberikan ekstrak tanaman bunga
untuk keseimbangan fisik dan emosional
9. Herbalisme, dilakukan dengan cara memberi pasien ramuan dari tanaman obat
10. Homeopati, dilakukan menggunakan efek pantulan substansi yang menghasilkan
gejala sakit pada orang sehat
11. Pijatan, dilakukan dengan pijatan pada lokasi-lokasi tertentu
12. Osteopati, dilakukan dengan melakukan pijatan, mobilisasi, dan manipulasi
13. Refleksiologi, dilakukan menggunakan tekanan manual ke area spesifik pada telapak
kaki untuk mengobati organ bagian dalam
14. Penyembuhan spiritual, dilakukan dengan cara menyalurkan energy penyembuhan
dari seorang terapis ke pada tubuh pasien
15. Tai Chi, dilakukan dengan cara menggerakkan dan posisi tubuh untuk meningkatkan
kesehatan fisik dan mental
16. Yoga, dilakukan dengan cara olahraga dengan gerakan tertentu untuk kontrol
pernafasan dan meditasi.
Berdasarkan uraian tersebut di atas diketahui bahwa tata cara pengobatan alternatif
tergantung pada bentuk pengobatannya. Di antara cara dalam pengobatan alternatif adalah
mentransferkan penyakit pada tubuh hewan, melakukan pijatan pada kaki atau bagian
tubuh tertentu yang sakit, membaca doa dan minum air putih atau ramuan herbal tertentu,
meditasi dan terapi, menyalurkan energi tertentu pada pasien, dan lain-lain yang sifatnya
untuk menyembuhkan penyakit dalam waktu yang relatif singkat, tergantung pada jenis
penyakitnya.
E. Faktor-Faktor Pendorong Masyarakat Memilih Pengobatan Alternatif
Pengobatan alternatif berhubungan erat dengan budaya dan kebudayaanmasyarakat di
suatu daerah yang mendorong untuk melakukan pemeliharaan dan pengobatan terhadap
diri sendiri dan juga oranglain. Akan tetapi terdapat penyimpangan dalam pengobatan
alterntif yang ditemukan misalnya pengobatan dengan bantuan kekuatan dukun atau orang
pintar. Kepercayaan dan bukti bahwa banyak orang yang sembuh melalui pengobatan pada
dukun atau orang pintar menjadi faktor penting bagi masyarakat memilih pengobatan
alternatif sebagai solusi dari penyakitnya. Terdapat beberapa alasan seseorang memilih
jalur pengobatan alternatif pada dukun atau orang pintar, yaitu :
(1) keluarga;
(2) pengalaman pribadi;
(3) biaya pengobatan;
(4) metode penyembuhan yang sederhana; dan
(5) kesembuhan yang cepat.Lima faktor tersebut menjadi alasan seseorang memilih untuk
berobat pada pengobatan alternatif daripada berobat ke dokter. Dari uraian di atas
diketahui faktor pendukung orang berobat ke dukun atau orang pintar adalah keluarga,
pengalaman pribadi, biaya pengobatan, metodepenyembuhan yang sederhana, dan
kesembuhan yang cepat sesuai dengan bentuk penyakit yang dideritanya. Pendapat lain
menyatakan faktor-faktor yang menjadi alasan masyarakat memilih pengobatan alternatif
adalah sebagai berikut:
(1) Ekonomi;
(2) budaya;
(3) psikologis;
(4) pribadi masyarakat;
(5) sosial; dan
(6) pengetahuan.
Dari uraian tersebut diketahui bahwa faktor yang menjadi alasan pemilihan pengobatan
alternatif adalah faktor ekonomi, budaya, psikologis, pribadi masyarakat, sosial, dan
pengetahuan. Alasan-alasan ini pada hakikatnya tergantung pada perilakunya dalam
memutuskan memilih pengobatan alternatif tertentu. Perilaku kesehatan itu sendiri
merupakan bagian dari stimulus yang terdiri dari sakit dan penyakit, sistem pelayanan
kesehatan dan lingkungan sehingga seseorang memutuskan untuk berobat.Pengobatan
alternatif memiliki manfaat yaitu mengurangi stres dan kecemasan karena tidak kepastian
penyakit, biaya rendah, menyenangkan dan penguatan serta keterlibatan pasien dalam
penanganan penyakitnya. Manfaat ini juga menjadi alasan orang memilih pengobatan
alternatif. Stres akan dialami oleh orang yang menderita penyakit yang tidak kunjung
sembuh, sehingga mencoba untuk mencari jalan lain selain medis. Biaya yang digunakan
dalam pengobatan medis relatif lebih besar daripada pengobatan alterntif, sehingga
menjadi pilihan bagi masyarakat. Begitu pula dengan situasi dalam pengobatan alternatif
tidak sesumpek di rumah sakit, sehingga dianggap lebih menyenangkan untuk dipilih.
Berdasarkan uraian tersebut di atas diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
masyarakat memilih pengobatan alternatif adalah faktor ekonomi, budaya, psikologis,
pribadi masyarakat, sosial dan pengetahuan. Selain itu, terdapat pula faktor-faktor
keluarga, pengalaman pribadi, biaya pengobatan, metode penyembuhan yang sederhana,
dan kesembuhan yang cepat sesuai dengan bentuk penyakit yang dideritanya. Secara
umum, faktor tersebut dikelompokkan kepada faktor internal dan eksternal. Kedua faktor
tersebut menjadi alasan individu dalam masyarakat memilih jalan alternatif dalam memilih
tempat dan cara pengobatan penyakit yang dideritanya.
2. Terapi Komplementer
Di Indonesia ada 3 jenis teknik pengobatan komplementer yang telah ditetapkan oleh
Departemen Kesehatan untuk dapat diintegrasikan ke dalam pelayanan konvensional,
yaitu sebagai berikut :
1. Akupunktur medic yaitu metode yang berasal dari Cina ini diperkirakan sangat
bermanfaat dalam mengatasi berbagai kondisi kesehatan tertentu dan juga sebagai
analgesi (pereda nyeri). Cara kerjanya adalah dengan mengaktivasi berbagai molekul
signal yang berperan sebagai komunikasi antar sel. Salah satu pelepasan molekul
tersebut adalah pelepasan endorphin yang banyak berperan pada sistem tubuh.
2. Terapi hiperbarik, yaitu suatu metode terapi dimana pasien dimasukkan ke dalam
sebuah ruangan yang memiliki tekanan udara 2 – 3 kali lebih besar daripada tekanan
udara atmosfer normal (1 atmosfer), lalu diberi pernapasan oksigen murni (100%).
Selama
terapi, pasien boleh membaca, minum, atau makan untuk menghindari trauma pada
telinga akibat tingginya tekanan udara.
3. Terapi herbal medik, yaitu terapi dengan menggunakan obat bahan alam, baik berupa
herbal terstandar dalam kegiatan pelayanan penelitian maupun berupa fitofarmaka.
Herbal terstandar yaitu herbal yang telah melalui uji preklinik pada cell line atau
hewan coba, baik terhadap keamanan maupun efektifitasnya.
Berdasarkan Permenkes RI Nomor : 1109/Menkes/Per/2007 adalah :
1. Intervensi tubuh dan pikiran (mind and body interventions) : Hipnoterapi, mediasi,
penyembuhan spiritual,doa dan yoga
2. Sistem pelayanan pengobatan alternatif : akupuntur, akupresur, naturopati,
homeopati, aromaterapi, ayurveda
3. Cara penyembuhan manual : chiropractice, healing touch, tuina, shiatsu, osteopati,
pijat urut
4. Pengobatan farmakologi dan biologi : jamu, herbal, gurah
5. Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan pengobatan : diet makro nutrient, mikro
nutrient
6. Cara lain dalam diagnosa dan pengobatan : terapi ozon, hiperbarik
C.PERANPERAWAT
Peran perawat yang dapat dilakukan dari pengetahuan tentang terapi komplementer
diantaranya sebagai konselor, pendidik kesehatan, peneliti, pemberi pelayanan langsung,
koordinator dan sebagai advokat. Sebagai konselor perawat dapat menjadi tempat bertanya,
konsultasi, dan diskusi apabila klien membutuhkan informasi ataupun sebelum mengambil
keputusan. Sebagai pendidik kesehatan, perawat dapat menjadi pendidik bagi perawat di
sekolah tinggi keperawatan seperti yang berkembang di Australia dengan lebih dahulu
mengembangkan kurikulum pendidikan (Crips& Taylor, 2001). Peran perawat sebagai
peneliti di antaranya dengan melakukan berbagai penelitian yang dikembangkan dari
hasilhasil evidence-based practice. Pengembangan kebijakan, praktik keperawatan,
pendidikan, dan riset. Apabila isu ini berkembang dan terlaksana terutama oleh perawat yang
mempunyai pengetahuan dan kemampuan tentang terapi komplementer, diharapkan akan
dapat meningkatkan pelayanan kesehatan sehingga kepuasan klien dan perawat secara
bersama-sama dapat meningkat (HH, TH).
Perawat secara holistik harus bisa mengintegrasikan prinsip mind-body-spirit dan modalitas
(cara menyatakan sikap terhadap suatu situasi) dalam dalam kehidupan sehari-hari dan
praktek keperawatannya. Terapi komplementer menjadi salah satu cara bagi perawat untuk
menciptakan lingkungan yang terapeutik dengan menggunakan diri sendiri sebagai alat atau
media penyembuh dalam rangka menolong orang lain dari masalah kesehatan. Terapi
komplementer digunakan bersama-sama dengan terapi medis conventional.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Hasil makalah yang penulis dapatkan dalam makalah ini dapat memberikan informasi
lebih lanjut, sehingga dapat memperluas pengetahuan tentang perawatan keluarga.
Bagi penulis selanjutnya diharapkan dapat memperluas dan memperdalam lagi
pembahasan yang belum sempat tercantum dalam makalah ini dan menggunakan
sumber terbaru sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Razak Ahmad dkk. (2013). Terapi Spiritual Islami Suatu Model Penanggulangan Gangguan
Depresi. Jurnal Dakwah tabligh vol. 14, No. 1, 2013: 141-51
Andira Dwi Ayu. (2020). Pengobatan Alternatif Sebagai Upaya Penyembuhan Penyakit.
Jurnal Insight Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember Vol. 16, No. 2
jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/download/…
news.unpad.ac.id/?p=28917
ersamienptb.blogspot.com/…/terapi-komplementer-c
rumahkomplementer.blogspot.com/…/perawat-indone