Professional Documents
Culture Documents
Lo.5 Gejala Klinis Polip Nasal Dan Rinosinusitis
Lo.5 Gejala Klinis Polip Nasal Dan Rinosinusitis
POLIP NASI :
Keluhan utama penderita polip nasi ialah hidung rasa tersumbat dari yang ringan sampai
berat, rinore mulai yang jernih sampai purulen, hiposmia atau anosmia. Mungkin disertai
bersin bersin, rasa nyeri pada hidung disertai sakit kepala di daerah frontal. Bila disertai
infeksi sekunder mungkin didapati post nasal drip dan rinore purulen. Gejala sekunder yang
dapat timbul ialah bemafas melalui mulut, suara sengau, halitosis, gangguan tidur dan
penurunan kualitas hidup. Dapat menyebabkan gejala pada saluran napas bawah, berupa
batuk kronik dan mengi, terutama pada penderita polip nasi dengan asma.
REF : Soepardi, Efiati Arsyad, dkk. 2020. Buku Ajar Ilmu Kesehatan: Telinga, Hidung,
Tenggorok, Kepala & Leher Edisi ke-7 Cetakan ke-8. Jakarta: FK UI.
Gejala Klinis :
- Mungkin disertai bersin-bersin, nyeri hidung, disertai sakit kepala daerah frontal
- Gejala sekunder : bernapas melalui mulut, suara sengau, halitosis, gangguan tidur,
penurunan kualitas hidup
Ref : Dhingra, PL, dkk. 2014. DISEASES OF EAR, NOSE AND THROAT & HEAD
AND NECK SURGERY. Elsevier : India
RINOSINUSITIS
Rhinosinusitis akut apabila inflamasi kurang dari 4 minggu.
Keluhan utama rinosinusitis akut ialah hidung tersumbat disertai nyeri/rasa tekanan pada
muka dan ingus purulen, yang seringkali turun ke tenggorok (post nasal drip). Dapat disertai
gejala sistemik seperti demam dan lesu. Keluhan nyeri atau rasa tekanan di daerah sinus yang
terkena merupakan ciri khas sinusitis akut, serta kadang-kadang nyeri juga terasa di tempat
lain (referred pain). Gejala lain adalah sakit kepala, hiposmia/ anosmia, halitosis, post-nasal
drip yang menye babkan batuk dan sesak pada anak. Keluhan sinusitis kronik tidak khas
sehingga sulit didiagnosis. Kadang-kadang hanya 1 atau 2 dari gejala-gejala dibawah ini yaitu
sakit kepala kronik, post nasal drip, batuk kronik, gangguan tenggorok, gangguan telinga
akibat sumbatan kronik muara tuba Eustachius, gang guan ke paru seperti bronkitis (sino-
bronkitis), bronkiektasis dan yang penting adalah serangan asma yang meningkat dan sulit
diobati
Klasifikasi berdasarkan Durasi Gejala
Dari berbagai subklasifikasi RS(rhinosinusitis), diferensiasi paling sederhana didasarkan pada
durasi gejala. RS akut durasi gejala 4 minggu atau kurang. Pedoman EP3OS4 dan BSACI8
memenuhi syarat ARS sebagai berlangsung kurang dari 12 minggu, dengan resolusi lengkap
gejala . CPG:AS termasuk kategori RS subakut, yang didefinisikan sebagai durasi gejala
antara 4 dan 12 minggu, sedangkan definisi JTFPP6 menetapkan 4 hingga 8 minggu. ARS
rekuren diklasifikasikan oleh pedoman CPG:AS sebagai 4 atau lebih episode ARS dalam 1
tahun, tanpa gejala persisten di antara episode.7 JTFPP mendefinisikan RS rekuren sebagai 3
atau lebih episode per tahun.
Termasuk dalam gejala mayor adalah :
Sakit pada daerah muka (pipi,dahi ,hidung)
Buntu hidung
Ingus purulens/pos-nasal/berwarna
Gangguan penciuman
Sekret purulen di rongga hidung
Demam (untuk RS akut saja)
Sedangkan gejala minor :
Batuk
Demam (untuk RS non akut)
Tenggorok berlendir
Nyeri kepala
Nyeri geraham
Halitosis
Persangkaan adanya RS didasarkan atas adanya 2 gejala mayor atau lebih atau 1 gejala mayor
disertai 2 gejala minor. Berdasarkan kualitas gejalanya RSA dapat dikelompokkan dalam
kategori ringan (non severe) dan berat (severe) :
RSA ringan (non-severe acute sinusitis):
Rinore
Buntu hidung
Batuk
Sakit kepala/wajah ringan
Demam tidak ada/ringan RSA berat (severe acute sinusitis):
Rinore purulen (kental,berwarna)
Buntu hidung
Sakit kepala/wajah berat
Udem periorbital
Demam tinggi
- Hidung tersumbat
- Sekret kental yang berbau dan dirasakan mengalir ke daerah nasofaring (post nasal drips)
- Soepardi, Efiati Arsyad, dkk. 2020. Buku Ajar Ilmu Kesehatan: Telinga, Hidung,
Tenggorok, Kepala & Leher Edisi ke-7 Cetakan ke-8. Jakarta: FK UI.
- Soepardi, Efiati Arsyad, dkk. 2007. BUKU AJAR ILMU KESEHATAN TELINGA,
HIDUNG, TENGGOROK, KEPALA & LEHER ED-6. FKUI : Jakarta.
- Meltzer, Eli O., Hamilos, Daniel L. 2011. Rhinosinusitis Diagnosis and Management
for the Clinician: A Synopsis of Recent Consensus Guidelines. National Library of
Medicine (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3084646/)
- Osguthorpe JD, Hadley JA. Rhinosinusitis: Current concepts inevaluation and
management. 2006.
- KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
HK.01.07/MENKES/1257/2022 TENTANG PEDOMAN NASIONAL
PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA RINOSINUSITIS KRONIK
- Dhingra, PL, dkk. 2014. DISEASES OF EAR, NOSE AND THROAT & HEAD
AND NECK SURGERY. Elsevier : India