You are on page 1of 7

1

Khutbah Jum’at
“Bencana Melupakan Allah”
Dr. Derysmono, Lc, M.A.
CEO adaustadzh.com, Direktur Ma’had Aly Raudhotul Qur’an Azzam dan Sekum
PP HDMI

Khutbah ke-I

‫ش ُر ْو ِر أَ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن‬ ُ ‫لِل نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغ ِف ُرهُ َونَ ُع ْو ُذ ِباهللِ ِم ْن‬ ِ ِ ‫ِإ َّن ْال َح ْم َد‬
‫ِي لَهُ َوأَ ْش َه ُد أَ ْن ََل‬ َ ‫ض ِل ْل فَ ََلهَاد‬ ْ ُ‫ض َّل لَهُ َو َم ْن ي‬ ِ ‫ت أَ ْع َما ِلنَا َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَ ََل ُم‬ ِ ‫سيِئَا‬َ
‫علَى‬ َ ‫ص ِل‬ َ ‫ الل ُه َّم‬،ُ‫س ْولُه‬ ُ ‫ع ْب ُدهُ َو َر‬ َ ‫هللا َوحْ َدهُ ََل ش َِري َْك لَهُ َوأَ ْش َه ُد أَ َّن ُم َح َّمدًا‬ ُ ‫ِإلَهَ ِإ ََّل‬
َ‫ اِتَّقُ ْوهللا‬، َ‫ فَ َيااَيُّ َها ْال ُم ْس ِل ُم ْون‬،ُ‫صحْ ِب ِه أَجْ َم ِعيْنَ اَ َّما َب ْعد‬ َ ‫علَى آ ِل ِه َو‬ َ ‫س ِي ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو‬ َ
‫ َو َما‬:‫الى فِي ِكتَابِ ِه ْال َك ِري ِْم‬ َ ‫َح َّق تُقَاتِه َوَلَتَ ُم ْوت ُ َّن اَِلَّ َوأَنـْت ُ ْم ُم ْس ِل ُم ْونَ فَقَ ْد قَا َل هللاُ تَ َع‬
‫ُون‬
ِ ‫س ِإَل ِليَ ْعبُد‬ َ ‫َخلَ ْقتُ ْال ِج َّن َواإل ْن‬
Kaum muslimin Rahimakumullah
Alhamdulillah Segala puji bagi Allah yang telah menghadirkan kita ke masjid ini,
adalah kenikmatan sendiri, karena Allah sayang kepada kita. Sayangnya Allah tidak
diukur dari kenikmatan dunia, tapi kedekatan hati kepada Allah. Semoga semakin
kita bersykur hati semakin khusuk dan tunduk kepada Allah.
Shalawat dan salam kepada Rasulullah saw, teladan sepanjang masa, cinta kita
kepada beliau hendaklan sepanjang hayat, sepanjang umur, semoga cinta itu
membawa kepada perjumpaan dengan Rasulullah saw.
Khatib berwasiat kepada para hadirin dan kepada diri khatib sendiri untuk senantiasa
meningkatkan ketaqwaan dan kehati-hatian dalam beramal, memahami ayat-ayat
Allah dan tanda-tanda kekuasaan dan peringatan-Nya.
Kaum muslimin Rahimakumullah
Izinkan khatib membahas tema pada kesempatan ini yaitu “Bencana Melupakan
Allah”.
Kaum muslimin Rahimakumullah
Allah berfirman dalam Al-Quran
َٰٓ
١٩ َ‫س ُه ۡۚۡم أ ُ ْو ٰلَ ِئ َك هُ ُم ۡٱل ٰفَ ِسقُون‬
َ ُ‫س ٰى ُه ۡم أَنف‬
َ ‫ٱَّلل فَأَن‬ ُ َ‫َو ََل ت َ ُكونُواْ َكٱلَّذِينَ ن‬
َ َّ ْ‫سوا‬
2
Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah
menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang
fasik. QS. Al-Hasyr : 19
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan janganlah kamu lupa dari mengingat Allah,
yang akhirnya kamu akan lupa kepada amal saleh yang bermanfaat bagi diri kalian
di hari kemudian, karena sesungguhnya pembalasan itu disesuaikan dengan jenis
perbuatannya. Maka disebutkanlah dalam firman berikutnya:

َ‫أُولَئِ َك هُ ُم ْالفَا ِسقُون‬


Mereka itulah orang-orang yang fasik. (Al-Hasyr: 19)
Yakni orang-orang yang keluar dari jalan ketaatan kepada Allah, yang akan binasa
di hari kiamat lagi merugi di hari mereka dikembalikan.
Pada ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa ketika kita melupakan Allah, tidak
memperhatikan arahan dan petunjuk dari Allah, maka akibatnya kita lupa dengan
diri kita sendiri, dengan Bahasa lainnya “lupa diri”, syaikh as-sa’di dalam tafsirnya
mengatakan: orang yang melupakan Allah, maka Allah akan membuat orang tersebut
lupa akan kemaslahan dirinya, lupa hakikat dirinya yang justru akan membuat dia
rugi dunia dan rugi akhirat.
Hadirin yang dirahmati Allah swt
Salah satu bahaya lainnya bahwa ketika lupa kepada Allah, maka Allah tidak akan
mengabulkan doa-doa kita,
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

‫َل ٍه‬ ٍ ‫عا ًء ِم ْن قَ ْل‬


َ ‫ب غَافِ ٍل‬ َ َّ ‫اإل َجابَ ِة َوا ْعلَ ُموا أَ َّن‬
ُ ‫َّللا َلَ يَ ْست َِج‬
َ ُ‫يب د‬ ِ ‫َّللا َوأَ ْنت ُ ْم ُموقِنُونَ ِب‬
َ َّ ‫عوا‬
ُ ْ‫اد‬
“Berdo’alah pada Allah sedangkan kalian dalam keadaan yakin terkabul.
Ketahuilah bahwasanya Allah tidaklah mengabulkan do’a dari hati yang lalai dan
bersenda gurau.” (HR. Tirmidzi no. 3479. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa
hadits ini hasan).
Apa saja yang membuat kita dapat melupakan Allah?
Pertama : Terlalu sibuk dengan urusan dunia
Allah swt berfirman,

3
‫َّللا َو َم ْن يَ ْف َع ْل ذَ ِل َك‬ َ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ََل ت ُ ْل ِه ُك ْم أ َ ْم َوالُ ُك ْم َوَل أ َ ْوَلدُ ُك ْم‬
ِ َّ ‫ع ْن ِذ ْك ِر‬
َ‫فَأُولَئِ َك هُ ُم ْالخَا ِس ُرون‬
Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu
melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian,
maka mereka itulah orang-orang yang rugi. (Al-Munafiqun: 9)
Pada ayat ini peringatan bagi kita wahai para ayah, para suami agar jangan sampai
karena alasan mencari uang dan harta, karena untuk nafkah anak dan istri kita
menjadi lupa kepada Allah, kita melupakan hak Allah, terlalu sibuk dengan dunia,
membuat kita mudah terlena, Allah berfirman,

‫فَ ََل تَغُ َّرنَّ ُك ُم ْال َح َياة ُ الدُّ ْن َيا‬


“Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdaya kamu.” (QS. Luqman
[31]: 33) bahkan dalam ayat lain juga disebutkan,

َ ‫َّللاُ ِع ْندَهُ أَجْر‬


‫ع ِظيم‬ َّ ‫ِإنَّ َما أ َ ْم َوالُ ُك ْم َوأ َ ْو ََلدُ ُك ْم فِتْنَة ۚۡۚ َو‬
Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu); di sisi Allâh
pahala yang besar. [At-Taghâbun/64:15]
Hadirin justru kitalah yang seharusnya menjadikan harta, anak, dan istri maupun
kerluarga, agar bersama-sama dapat mengingat Allah, melaksanakan perintah Allah,
suami berkewajiban mengingatkan istrinya jika istrinya melakukan kesalahan,
seorang bapak/ayah berkewajiban mengingatkan anak saat lupa akan ibadah kepada
Allah.
Hadirin yang dirahmati Allah
Kedua : Kemunafikan
Allah swt berfirman,

َ َ‫ض َي ۡأ ُم ُرونَ بِ ۡٱل ُمن َك ِر َويَ ۡن َه ۡون‬


ِ ‫ع ِن ۡٱل َمعۡ ُر‬
‫وف‬ ۡۚ ۡ‫ض ُهم ِم ۢن بَع‬ ُ ۡ‫ۡٱل ُم ٰنَ ِفقُونَ َو ۡٱل ُم ٰنَ ِف ٰقَتُ بَع‬
٦٧ َ‫ٱَّلل فَنَ ِسيَ ُه ۡۚۡم ِإ َّن ۡٱل ُم ٰنَ ِف ِقينَ هُ ُم ۡٱل ٰفَ ِسقُون‬
َ َّ ْ‫سوا‬ُ َ‫َويَ ۡق ِبضُونَ أَ ۡي ِديَ ُه ۡۚۡم ن‬
Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain
adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang
ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah,
maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah
orang-orang yang fasik. QS. At-Taubah : 67.

4
Sifat sifat kemunafikan sangat berbahaya dalam kehidupan kita, dan sifat tersebut
bukan muncul begitu saja, namun disebabkan ada benihnya, yaitu riya’, takabbur
atau sombong, dengki dan khianat.
Hadirin yang dirahmati Allah
Ketiga : Terpedaya oleh Syaitan dan jarang shalat berjama’ah

َ ٰ ‫ش ۡي‬ َٰٓ ۡۚ َّ َ ٰ ‫ش ۡي‬


َ ‫ط ۚۡ ِن أ َ ََلَٰٓ إِ َّن ِح ۡز‬
‫ب‬ ُ ‫ٱَّلل أ ُ ْو ٰلَئِ َك ِح ۡز‬
َّ ‫ب ٱل‬ ِ ‫س ٰى ُه ۡم ذ ِۡك َر‬
َ ‫ط ُن فَأَن‬ َّ ‫علَ ۡي ِه ُم ٱل‬
َ َ‫ٱست َۡح َوذ‬ ۡ
١٩ َ‫ط ِن هُ ُم ۡٱل ٰ َخس ُِرون‬ َ ٰ ‫ش ۡي‬
َّ ‫ٱل‬
Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah;
mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan
itulah golongan yang merugi. QS. Al-Mujadilah : 19.
Yakni hati mereka telah dikuasai oleh setan hingga setan membuat mereka lupa
daratan dari mengingat Allah Swt., dan memang demikianlah yang dilakukan oleh
setan terhadap orang yang telah dikuasainya. Karena itulah Imam Abu Daud
mengatakan:

‫ع ْن َم ْعدان‬ َ ،‫ب ب ُْن ُحبَيش‬ َّ ‫ َحدَّثَنَا ال‬،ُ‫ َحدَّثَنَا زَ ائِدَة‬،‫س‬


ُ ِ‫سائ‬ َ ُ‫حدثنا أحمد ابن يُون‬
‫علَ ْي ِه‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ ِ َّ ‫سو َل‬
َ ‫َّللا‬ ُ ‫س ِم ْعتُ َر‬ َ :‫اء‬ ِ َ‫ع ْن أ َ ِبي الد َّْرد‬ َ ،‫ط ْل َحةَ ال َي ْع ُمري‬ َ ‫ب ِْن أ َ ِبي‬
‫ص ََلة ُ ِإ ََّل قَ ِد‬َّ ‫ ََل تُقَا ُم فِي ِه ُم ال‬،‫ " َما ِم ْن ث َ ََلث َ ٍة فِي قَ ْريَ ٍة َو ََل بَدْو‬:ُ‫سلَّ َم يَقُول‬ َ ‫َو‬
".َ‫اصيَة‬ ِ َ‫ب ْالق‬ ِ ‫ فَإِنَّ َما يَأ ْ ُك ُل‬،‫ع ِة‬
ُ ْ‫الذئ‬ َ ‫ فَ َعلَي َْك بِ ْال َج َما‬،‫ان‬
ُ ‫ط‬َ ‫ش ْي‬
َّ ‫علَ ْي ِه ُم ال‬
َ َ‫ا ْستَحْ َوذ‬
telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Yunus, telah menceritakan kepada
kami Zaidah, telah menceritakan kepada kami As-Sa-ib ibnu Hubaisy, dari Ma'dan
ibnu AbuTalhah Al-Ya'muri, dari Abu Darda yang mengatakan bahwa ia pernah
mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Tidak ada tiga orang dalam suatu kampung
dan tidak pula dalam suatu daerah pedalaman bila tidak ditegakkan salat di kalangan
mereka, melainkan setan telah menguasai diri mereka. Maka berpegang teguhlah
kepada jamaah, karena sesungguhnya serigala iiu hanya memangsa kambing yang
jauh (menyendiri).
Zaidah mengatakan bahwa As-Sa-ib menafsirkan kata jamaah di sini dengan
pengertian salat berjamaah.
Lalu apa saja tipsnya agar kita sering mengingat Allah?!
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada Mu’adz,

5
َ َ‫يك يَا ُم َعاذُ َلَ تَد‬
‫ع َّن‬ َ ‫وص‬ِ ُ ‫ فَقَا َل « أ‬.» ‫َّللا إِنِى أل ُ ِحب َُّك‬
ِ َّ ‫َّللا إِنِى أل ُ ِحب َُّك َو‬
ِ َّ ‫«يَا ُم َعاذُ َو‬
‫ش ْك ِر َك َو ُحس ِْن ِعبَادَتِ َك‬ َ ‫صَلَةٍ تَقُو ُل اللَّ ُه َّم أَ ِعنِى‬
ُ ‫علَى ِذ ْك ِر َك َو‬ َ ‫فِى دُب ُِر ُك ِل‬
“Wahai Mu’adz, demi Allah, sungguh aku mencintaimu. Demi Allah, aku
mencintaimu.” Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku
menasehatkan kepadamu –wahai Mu’adz-, janganlah engkau tinggalkan di setiap
akhir shalat bacaan ‘Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni
‘ibadatik’ (Ya Allah tolonglah aku untuk berdzikir dan bersyukur serta beribadah
yang baik pada-Mu).”

ْ ‫ض أ ُ ِعد‬
‫َّت‬ ُ ‫األر‬ ْ ‫س َم َاواتُ َو‬ َّ ‫ض َها ال‬ُ ‫ع ْر‬ َ ‫عوا ِإ َلى َم ْغ ِف َرةٍ ِم ْن َر ِب ُك ْم َو َج َّن ٍة‬ ُ ‫سا ِر‬ َ ‫َو‬
َ‫ َونَفَ َعنِ ْي َوإِيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمن‬،‫آن ْال َع ِظي ِْم‬
ِ ‫ار َك هللاُ ِل ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُ ْر‬ َ َ‫) ب‬١٣٣( َ‫ِل ْل ُمت َّ ِقين‬
َ‫ أَقُ ْو ُل قَ ْو ِل ْي َهذَا َوأَ ْستَ ْغ ِف ُر هللاَ ِل ْي َولَ ُك ْم َو ِل ْل ُم ْس ِل ِميْن‬.‫الذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬ ِ ‫ت َو‬ ِ ‫اْآليَا‬
َّ ‫فَا ْستَ ْغ ِف ُر ْوهُ ِإنَّهُ هُ َو ْال َغفُ ْو ُر‬
‫الر ِح ْي ُم‬

6
‫‪Khutbah II‬‬

‫لى ت َْوفِ ْي ِق ِه َوا ِْمتِنَانِ ِه‪َ .‬وأ َ ْش َهدُ أ َ ْن َلَ اِلَهَ‬ ‫ع َ‬ ‫ش ْك ُر لَهُ َ‬ ‫سانِ ِه َوال ُّ‬ ‫لى إِحْ َ‬ ‫ع َ‬ ‫ا َ ْل َح ْمدُ هللِ َ‬
‫س ْولُهُ الدَّا ِعى‬ ‫ع ْبدُهُ َو َر ُ‬ ‫س ِيدَنَا ُم َح َّمدًا َ‬ ‫أن َ‬ ‫ِإَلَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ دَهُ َلَ ش َِري َْك لَهُ َوأ َ ْش َهدُ َّ‬
‫س ِل ْم ت َ ْس ِل ْي ًما‬ ‫ص َحا ِب ِه َو َ‬ ‫علَى ا َ ِل ِه َوا َ ْ‬ ‫س ِي ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِو َ‬ ‫علَى َ‬ ‫ص ِل َ‬ ‫إلى ِرض َْوانِ ِه‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫َ‬
‫ع َّما نَ َهى َوا ْعلَ ُم ْوا أ َ َّن‬ ‫اس اِتَّقُوهللاَ ِف ْي َما أ َ َم َر َوا ْنت َ ُه ْوا َ‬ ‫ِكثي ًْرا أ َ َّما َب ْعدُ فَيا َ اَيُّ َها النَّ ُ‬
‫هللا أ َ َم َر ُك ْم ِبأ َ ْم ٍر بَدَأ َ فِ ْي ِه ِبنَ ْف ِس ِه َوثَـنَى ِب َمآلئِ َكتِ ِه ِبقُدْ ِس ِه َوقَا َل ت َعاَلَى ِإ َّن َ‬
‫هللا‬ ‫َ‬
‫س ِل ُم ْوا ت َ ْس ِل ْي ًما‬ ‫صلُّ ْوا َ‬
‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫لى النَّبِى يآ اَيُّ َها الَّ ِذيْنَ آ َمنُ ْوا َ‬ ‫ع َ‬ ‫صلُّ ْونَ َ‬ ‫َو َمآلئِ َكتَهُ يُ َ‬
‫س ِيدِنا َ ُم َح َّم ٍد‬ ‫علَى آ ِل َ‬ ‫س ِل ْم َو َ‬ ‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫صلَّى هللاُ َ‬ ‫س ِي ِدنَا ُم َح َّم ٍد َ‬ ‫علَى َ‬ ‫ص ِل َ‬ ‫الل ُه َّم َ‬
‫الرا ِش ِديْنَ‬ ‫اء َّ‬ ‫ع ِن اْل ُخلَفَ ِ‬‫ض الل ُه َّم َ‬ ‫ار َ‬ ‫س ِل َك َو َمآلئِ َك ِة اْل ُمقَ َّربِيْنَ َو ْ‬ ‫علَى ا َ ْنبِيآئِ َك َو ُر ُ‬ ‫َو َ‬
‫ص َحا َب ِة َوالتَّا ِب ِعيْنَ َوت َا ِب ِعي‬ ‫ع ْن َب ِقيَّ ِة ال َّ‬ ‫ع ِلى َو َ‬ ‫عثْ َمان َو َ‬ ‫ع َمر َو ُ‬ ‫أ َ ِبى َب ْك ٍر َو ُ‬
‫عنَّا َم َع ُه ْم ِب َر ْح َمتِ َك يَا ا َ ْر َح َم‬ ‫ض َ‬ ‫ار َ‬ ‫الدي ِْن َو ْ‬ ‫ان اِلَىيَ ْو ِم ِ‬ ‫س ٍ‬ ‫التَّا ِب ِعيْنَ لَ ُه ْم ِباِحْ َ‬
‫ت اََلَ ْحيآ ُء‬ ‫ت َواْل ُم ْس ِل ِميْنَ َواْل ُم ْس ِل َما ِ‬ ‫اح ِميْنَ اَلل ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُمؤْ ِمنِيْنَ َواْل ُمؤْ ِمنَا ِ‬ ‫الر ِ‬ ‫َّ‬
‫ت الل ُه َّم أ َ ِع َّز اْ ِإل ْسَلَ َم َواْل ُم ْس ِل ِميْنَ َوأ َ ِذ َّل الش ِْر َك َواْل ُم ْش ِر ِكيْنَ‬ ‫ِم ْن ُه ْم َواَْلَ ْم َوا ِ‬
‫الديْنَ َوا ْخذُ ْل َم ْن َخذَ َل اْل ُم ْس ِل ِميْنَ‬ ‫ص َر ِ‬ ‫ص ْر َم ْن نَ َ‬ ‫ص ْر ِعبَادَ َك اْل ُم َو ِح ِديَّةَ َوا ْن ُ‬ ‫َوا ْن ُ‬
‫عنَّا اْل َبَلَ َء‬ ‫الدي ِْن‪ .‬الل ُه َّم ادْفَ ْع َ‬ ‫الدي ِْن َوا ْع ِل َك ِل َماتِ َك ِإلَى َي ْو َم ِ‬ ‫َو دَ ِم ْر أ َ ْعدَا َء ِ‬
‫ع ْن‬ ‫طنَ َ‬ ‫ظ َه َر ِم ْن َها َو َما بَ َ‬ ‫س ْو َء اْل ِفتْنَ ِة َواْ ِلم َحنَ َما َ‬ ‫الزَلَ ِز َل َواْ ِلم َحنَ َو ُ‬ ‫َواْ َلوبَا َء َو َّ‬
‫ان اْل ُم ْس ِل ِميْنَ عآ َّمةً َيا َربَّ اْل َعالَ ِميْنَ ‪َ .‬ربَّنَا‬ ‫سا ِئ ِر اْلب ُْلدَ ِ‬‫صةً َو َ‬ ‫َبلَ ِدنَا اِ ْندُو ِن ْي ِسيَّا خآ َّ‬
‫َاوا ِْن لَ ْم ت َ ْغ ِف ْر لَنَا َوت َْر َح ْمنَا لَنَ ُك ْون ََّن ِمنَ اْلخَا ِس ِريْنَ ‪َ .‬ربَّنَا آتِنا َ فِى‬ ‫سن َ‬ ‫ظلَ ْمنَا ا َ ْنفُ َ‬ ‫َ‬
‫ار‪ِ .‬عبَادَ هللاِ ! إِ َّن هللاَ يَأ ْ ُم ُر‬ ‫اب النَّ ِ‬ ‫عذَ َ‬ ‫سنَةً َوقِنَا َ‬ ‫آلخ َرةِ َح َ‬ ‫سنَةً َوفِى اْ ِ‬ ‫الدُّ ْنيَا َح َ‬
‫شآء َواْل ُم ْن َك ِر َواْل َب ْغي‬ ‫ع ِن اْلفَ ْح ِ‬ ‫بى َو َي ْن َهى َ‬ ‫ْتآء ذِي اْلقُ ْر َ‬ ‫سا ِن َو ِإي ِ‬ ‫ِباْل َعدْ ِل َواْ ِإلحْ َ‬
‫لى نِ َع ِم ِه‬ ‫ع َ‬ ‫ظ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَذَ َّك ُر ْونَ َواذْ ُك ُروا هللاَ ْال َع ِظي َْم يَ ْذ ُك ْر ُك ْم َوا ْش ُك ُر ْوهُ َ‬ ‫يَ ِع ُ‬
‫هللا أ َ ْك َب ْر‬
‫َي ِزدْ ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر ِ‬

‫‪7‬‬

You might also like