You are on page 1of 4

LAPORAN PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN SOSIALISASI

IMPLEMENTASI BLUD SESUAI PERMENDAGRI NO 79 TAHUN 2018


TENTANG BLUD

I. PENDAHULUAN

Latar belakang dibentuknya BLUD adalah kondisi pelayanan publik yang


belum memuaskan harapan masyarakat, antara lain prosedur yang berbelit-belit,
biaya tidak transparan, SDM yang kurang (baik dalam hal jumlah maupun
kompetensi), praktek pungutan liar, dan waktu penyelesaian pemberian layanan
yang tidak jelas. Kondisi tersebut berdampak pada penilaian masyarakat yang
negatif dan pertumbuhan investasi yang rendah
Berdasarkan Pasal 1 angka 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri
(Permendagri) Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah
adalah sistem yang diterapkan oleh unit pelaksana teknis dinas/badan daerah
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai fleksibilitas
dalam pola pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan
pengelolaan daerah pada umumnya.
Dalam Pasal 30 Permendagri Nomor 79 Tahun 2018 ditegaskan bahwa
BLUD dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas/Badan Daerah yang
bersifat operasional dalam menyelenggarakan layanan umum yang menghasilkan
semi barang/jasa publik, yaitu layanan umum yang berhubungan dengan:
penyediaan barang dan/atau jasa layanan umum, pengelolaan dana khusus untuk
meningkatkan ekonomi dan/atau layanan kepada masyarakat, dan/atau
pengelolaan wilayah/kawasan tertentu untuk tujuan meningkatkan perekonomian
masyarakat atau layanan umum. Lebih lanjut, Pasal 31 ayat (1) dan (2)
Permendagri Nomor 79 Tahun 2018 menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan
penyediaan barang dan/atau jasa layanan umum di atas, diutamakan untuk
pelayanan kesehatan dan tidak termasuk penyediaan jasa layanan umum yang
berkaitan dengan pajak daerah, retribusi perizinan tertentu dan perizinan.
Bentuk pelayanan yang diberikan pemerintah daerah kepada masyarakat,
yaitu:

a. public goods, adalah pelayanan yang diberikan oleh Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) yang operasionalnya seluruhnya dengan APBD dan sifatnya tidak
mencari keuntungan (non profit);

b. quasi public goods, adalah perangkat daerah yang dalam operasionalnya


sebagian berasal dari APBD dan sebagian lagi dari hasil jasa layanan yang
diberikan, serta sifatnya tidak semata-mata mencari keuntungan (not for profit);
private goods, adalah lembaga milik pemerintah daerah yang biaya operasionalnya
seluruhnya berasal dari hasil jasa layanan (seperti BUMD, perusahaan daerah)
dan sifatnya mencari keuntungan (profit oriented).
BLUD merupakan bagian dari pengelolaan keuangan daerah, yakni
kekayaan daerah yang tidak dipisahkan, yang dikelola untuk menyelenggarakan
kegiatan BLUD yang bersangkutan. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 207 ayat (1)
dan (2) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah dan Pasal 2 ayat (4) dan (5) Permendagri Nomor 79 Tahun
2018. Untuk dapat menerapkan BLUD, unit pelaksana teknis dinas/badan daerah
wajib memenuhi persyaratan yang meliputi persyaratan substantif, teknis, dan
administrasif

2. DASAR

1. UU Nomor 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan keuangan negara

2. UU No. 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah


Pusat dan Pemerintah Daerah

3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2012 tentang Perubahan Atas


Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum

4. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan


Keuangan Daerah

5. Permendagri Nomor 79 Tahun 2018 Tentang BLUD

3. TUJUAN

Adapun tujuan dari pembelajaran ini adalah meningkatkan pengetahuan dan


pemahaman RSUD dan pihak pihak yang terkait dalam sumber pembiayaan Rumah
Sakit sehingga dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat umum secara
lebih efektif,  efisien, ekonomis, transparan dan bertanggungjawab dengan
memperhatikan asas keadilan,  kepatutan dan manfaat. Sejalan dengan praktek
bisnis yang sehat untuk membantu percapaian tujjuan pemerintah daerah yang
dalam pengelolaannya dilakukan berdasarkan kewenangan yang di delegasikan oleh
kepala daerah.

4. SASARAN PESERTA

a. Sekretaris Daerah yang di wakili oleh Assisten Kesejahteraan

b. Bagian Hulum Pemerintah Kabupaten Berau

c. Inspektorat Wilayah Kabupaten Berau

d. BPKAD Kabupaten Berau

e. BAPELITBANG Kabupaten Berau


f. Dinas Kesehatan Kabupaten Berau

g.Dewas BLUD rsud dr. Abdul Rivai

h. Seluruh Pejabat Struktural RSUD dr. Abdul rivai

i. seluruh Komite I RSUD dr. Abdul Rivai

j. Seluruh Kepala Instalasi RSUD dr. Abdul Rivai

5, PELAKSANAAN

Pembelajaran ini di laksanakan secara daring melalui zoom /webinar pada


tanggal 21 Februari 2022 pada pukul 10 wita sampai dengan 13.30 Wita dengan
jadwal terlampir

JADWAL IMPLEMENTASI BLUD SESUAI PERMENDAGRI NOMOR 79 TAHUN 2018


Waktu Topik Narasumber Yang Diharapkan Hadir
10.00-10.15 Pembukaan Sekda/ Assisten 1. Assisten Pemerintahan
Pemerintahan dan dan Kesejahteraan
Kesejahteraan Rakyat Rakyat
2. Inspektorat Wilayah
Berau
10.15-13.15 Implementasi Pemateri 3. Bagian Hukum
BLUD sesuai R. Wisnu Saputro 4. BPKAD
5. Kepala Dinas
Permendagri
Kesehatan
Nomor 79 Tahun 6. BAPELITBANG
2018 7. Seluruh Pejabat
Structural RSUD dr.
13.15-13.30 Penutup Sekda /Assisten
Abdul Rivai
Pemerintahan dan
Kesejahteraan Rakyat 8. Satuan Pengawas
Internal RSUD dr. Abdul
Rivai
9. Semua Kepala Instalasi
RSUD dr. Abdul Rivai
10. Sumua Komite RSUD
dr Abdul Rivai
11. RS Talisayan
12. Puskesmas

6. NARASUMBER

Bapak R. Wisnu Saputro, Kasubdit Badan Layanan Umum Daerah, Direktorat


BUMD, BLUD dan BMD, Ditjen Bina Keuangan Daerah, Kemdagri

7. SUMBER ANGGARAN

Pelaksanaan Bimbingan dan sosialisasi ini bersumber dari anggaran BLUD RSUD
dr. Abdul Rivai tahun Anggaran 2022

Tanjung Redeb, 23 Februari 2022

Ketua Panitia,

Agus Sumaryono, SKM, M.Kes

You might also like