You are on page 1of 4

PEMERINTAH KABUPATEN BERAU

RSUD dr. ABDUL RIVAI


Jalan Pulau Panjang No. 276 Kode Pos. 77311 Telp. (0554) 21098 Fax. 21098
E-Mail : rsuberau@gmail.com / Kemitraan : rsudabdulrivai2@gmail.com
TANJUNG REDEB

NOTULEN RAPAT

Kegiatan : In House Training


Hari/Tangal : Kamis, 28 Juli 2022
Jam : 10.00 - WITA
Tempat : Ruang Rapat II
Peserta : Tim Akreditasi Pokja MFK
Materi : Standar MFK
Pimpinan Rapat : Dr. dr. Purwadi, S.Si,Mk., MS., MARS
Notulen : dr. Erva Anggriana

Pembahasan/Hasil Rapat :

MFK 1

1.1. Regulasi
1.2. D---Perijinan yang masih berlaku

MFK 2

2.1. Regulasi tentang penetapan penanggungjawab MFK yang memiliki sertifikat K3RS yang
dilengkapi dengan ruang lingkup tugas dan tanggung jawab meliputi a-j.

2.2. R---tentang penetapan program MFK

Penanggung jawab MFK tidak harus kepala instalasi

 Penyewa di RS harus dilatih jalur evakuasi, dll

MFK 3

3.1. Bukti pelaksanaan pengelolaan keselamatan RS meliputi : 1…,2….,3……

3.2. R—Program Kesehatan dan keselamatan kerja integrasi dengan program manajemen
fasilitas dan keselamatan (KPS 9)

3.3. D—Bukti dokumen daftar risiko/risk report terkait keselamatan di RS

3.4. D—Bukti hasil pemantauan risiko keselamatan di bukti laporan setiap 6 (enam) bulan
kepada pimpinan RS

Keamanan
- Perlindungan terhadap property RS, pasien, staf, keluarga dan pengunjung, dari
bahaya kehilangan, kerusakan/pengrusakan oleh orang yang tidak berwenang
Ex: kekerasan di tempat kerja, penculikan bayi, pencurian, dan area tidak
terkunci/tidak aman ke arean terlarang RS
- Area beresiko: ex.: IGD, Apotek, Ruang Bayi, Ruang IT dll

4.1. D—Bukti proses pelaksanaan pengelolaan keamanan lingkungan RS

a. Pemberian identitas ( Bedge nama sementara/tetap)


- Pasien rawat jalan harus ada identitas
- Semua pengunjung harus teridentifikasi ex: name tag—jika teridentifikasi maka
tenggung jawab pengunjung ada di RS dan harus mengisi buku tamu
b. Px dan pemantauan keamanan fasilitas dan lingkungan secara berkala
c. Pemantauan dilakukan petugas keamanan (security)

4.2. D—Bukti dokumen daftar resiko/risk register terkait keamanan di RS


Ex: IGD : kekerasan, keributan, kehilangan

4.3. D—Bukti daftar resiko terkait keselamatan di RS ( lihat juga MFK 3 Epc)

4.2. & 4.3. boleh dalam 1 dokumen, boleh terpisah

- Semua bangunan yang akan direnovasi harus dilakukan assessment risiko prs
kontruksi (Pra Construktion risk assessment –PCRA)
PPI---ICRA (barengan MFK dan PPI melakukan assessment)
- Shower di kamar mandi tidak boleh menggunakan selang supaya tidak dililitkan
untuk percobaan bunuh diri

MFK 5
5.2. D—Bukti daftar resiko terkait pengelolaan B3

5.1.2. D—1. Bukti pengelolaan limbah B3 padat


2. Bukti ijin pengelolaan B3 atau kerja sama dengan pihak ketiga yang berizin

5.1.3. Buki Ijin IPAL dan IPLC masih berlaku

Permenkes PPI

Dinginnya harus memenuhi syarat limbah B3: Frizer minimal di taruh AC yang dingin untuk
membekukan limbah B3

- MSDS : setiap bagan harus ada MSDS (maksimal safety data sheet)
Minta di suplyer waktu belanja atau download
Ex: cairan pencuci lantai, solar, betadin

.e. Proteksi kebakaran

Gas medis : Belanja : Apotik (farmasi) Pendistribusian


Penyimpanan : Farmasi
Penyaluran : apotik (farmasi)
O2 Central : Belanja: Farmasi ; Pemeliharaan : IPSRS

Salah 1 tim farmasi dan terapi harus ada IPSRS

- Jika tempat-tempat tertentu listriknya harus 24 jam---di zona


- Pencegahan kebakaran, berupa alat pendeteksian dan pencegah kebakaran)
Peringatan dini secara pasif :
 Detektor asap
 Detector panas
 Alarm kebakaran
 Hydrant
Sistem peanganan : Sprinkle; APAR

- Jarak apar (paling jauh 20meter), tinggi ujung ats 80cm

6.1. Bukti daftar resiko—kebakaran

6.3. Regulasi : tentang larangan merokok di sekitar area RS dan pemantauannya


Perbub—surat edaran—pasang spanduk/peringatan larangan

6.4. Bukti pengkajian risiko proteksi kebakaran FSRA

6.5. Bukti pelatihan dan simulasi semua staf tentang proteksi kebakaran penggunaan APAR
dan hydrant
Dokumen : TOR, undangan, daftar hadir, materi, laporan evaluasi, sertifikat

6.6. Bukti peralatan pemadaman kebakaran aktif dan system peringatan dini serta proteksi
kebakaran secara pasif telah dilakukan : inventarisasi, pemeriksaan berkala, uji coba,
pemeliharaan berkala.

Assessment risiko kebakaran:


1. Tekanan dan risiko lainnya di kamar operasi
2. System pemisahan (pengisolasian) dan kompartemenisasi pengendalian api dan asap
3. Daerah berbahaya (&ruang diatas langit-langit di seluruh area) seperti kamar linen
kotor, tempat pengumpulan sampah, ruang penyimpanan o2.
4. Semua evaluasi
5. Dapur yang berproduksi dan peralatan masak
6. Loundrydan linen
7. System tenaga listrik darurat dan peralatan
8. .

f. Peralatan medis

MFK 7

7.1. D—Bukti penerapan proses pengelolaan peralatan medik meliputi:

a. Identifikasi dan penilaian kebutuhan alat medik dan uji fungsi


b. Bukti inventarisasi
c. Bukti pemeriksaan
d. Bukti pengkajian
e. Bukti pemeliharaan preventif dan kalibrasi

7.2. R—Regulasi tentang penetapan penanggung jawab pengelolaan dan pengawasan


peralatan medik.

You might also like