Professional Documents
Culture Documents
T1 Diananggraeni 042078496
T1 Diananggraeni 042078496
NIM : 042078496
Tugas.1
1. Dengan berlakunya Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 salah satunya adalah adanya
perubahan penanganan urusan pendidikan dari Sentralisasi menjadi Desentralisasi. Bila
Saudara diposisikan sebagai Kepala Sekolah, coba Saudara inventarisasi perbedaan yang
Saudara rasakan dalam pelaksanaan tugas-tugas Saudara sebagai Kepala Sekolah! Jelaskan
pendapat Saudara secara sistimatis dan jelas. dengan uraian kalimat sekitar 1500-2000 kata.
Guru dan kepala sekolah merupakan dua profesi penting di dalam bidang pendidikan. Mulai dari
Sekolah Dasar (SD) sampai pada Sekolah Menengah Atas (SMA). Dengan adanya guru dan kepala
sekolah diharapkan dapat membimbing dan membina anak didiknya menjadi individu yang
berkualitas, untuk lebih lanjut mengetahui tentang peran, tugas dan tanggung jawab guru dan kepala
sekolah di bidang pendidikan. Berikut adalah beberapa perbedaan pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab antara guru dan Kepala sekolah.
A. Tugas Guru
Guru adalah figur seorang pemimpin. Guru adalah sosok suri tauladan yang dapat membentuk
jiwa dan watak anak didik. Guru mempunyai kekuasaan untuk membentuk dan membangun
kepribadian anak didik menjadi seorang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Guru bertugas
mempersiapkan manusai susila yang dapat diharapkan membanguun dirinya dan membangun bangsa
dan Negara.
Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen disebutkan bahwa guru adalah pendidik professional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevalusi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar
dan menengah.
Tugas guru secara umum adalah mendidik. Dalam oprasionalisasinya, mendidik adalah rangkaian
proses mengajar, memberikan dorongan, memuji, menghukum, membentuk contoh dan membisakan.
Tugas khusus seorang guru antara lain sebagai berikut:
1. Sebagai pengajar (Intruksional)
Sebagai pengajar (intruksional), guru bertugas merencanakan progam pengajaran,
melaksanakan progam yang telah disusun dan melaksanakan penilaian setelah progam itu
dilaksanakan.
2. Sebagai pendidik (Edukator)
Sebagai pendidik (edukator) guru bertugas mengarahkan peserta didik pada tingkat
kedewasaan yang berkepribadian sempurna.
3. Sebagai pemimpin (Managerial)
Sebagai pemimpin, guru bertugas memimpin dan mengendalikan diri sendiri, peserta didik
dan masyarakat yang terkait, menyangkut upaya pengarahan, pengawasan,
pengorganisasian, pengontrolan, partisipasi atas progam yang dilakukan.
B. Peran Guru
Tanggung jawab para guru dan unsur pendidikan lainnya bukan hanya sekedar dalam hal
mengajar atau memajukan dunia pendidikan di sekolah di tempatnya bertugas, tetapi juga
bertangggung jawab untuk mengajak masyarakat di sekitarnya masing-masing untuk ikut
berpartisipasi dalam memajukan pendidikan di wilayahnya. Maju mundurnya pendidikan di daerah
tergantung kinerja para dewan guru, pengawas ekolah dan komite sekolah, karenanya diharapkan
semuanya biasa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya yang disertai keikhlasan hati dalam
mengemban amanah yang diberikan.
Guru yang profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandai
dengan keahlian baik dalam materi maupun metode. Selain itu juga ditunjukkan melalui tanggung
jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya. Guru yang professional hendaknya mampu
memikul dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai guru kepada peserta didik, orang tua,
masyarakat, bangsa, negara dan agamanya, dan berikut adalah tanggung jawab seorang guru :
1. Tanggungjawab Intelektual
Tanggung jawab intelektual guru diwujudkan melalui penguasaan materi pembelajaran secara
luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah
dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap stuktur dan
metodologi keilmuannya.
2. Tanggungjawab Profesi/Pendidikan
Tanggungjawab profesi/pendidikan diwujudkan melalui pemahaman guru terhadap peserta
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
3. Tanggungjawab Sosial
Tanggungjawab sosial guru diwujudkan melalui kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang
tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
4. Tanggungjawab Moral dan Spiritual
Tanggung jawab spiritual dan moral diwujudkan melalui penampilan guru sebagai makhluk
beragama yang perilakunya senantiasa tidak menyimpang dari norma agama dan moral.
5. Tanggungjawab Pribadi
Tanggung jawab pribadi diwujudkan melalui kemampuan untuk memahami dirinya,
mengelola dirinya, mengendalikan dirinya dan menghargai serta mengembangkan dirinya.
Soewadji Lazaruth menjelaskan 3 tugas kepala sekolah, yaitu sebagai administrator pendidikan,
supervisor pendidikan, dan pemimpin pendidikan. Kepala sekolah bertugas sebagai administrator
pendidikan berarti untuk meningkatkan mutu sekolahnya, seorang kepala sekolah dapat memperbaiki
dan mengembangkan fasilitas sekolahnya misalnya gedung, perlengkapan atau peralatan dan lain-lain
yang tercakup dalam bidang administrasi pendidikan. Lalu jika kepala sekolah bertugas sebagai
supervisor pendidikan berarti usaha peningkatan mutu dapat pula dilakukan dengan cara peningkatan
mutu guru-guru dan seluruh staf sekolah, misalnya melalui rapat-rapat, observasi kelas, perpustakaan
dan lain sebagainya. Dan kepala sekolah bertugas sebagai pemimpin pendidikan berarti peningkatan
mutu akan berjalan dengan baik apabila guru bersifat terbuka, kreatif dan memiliki semangat kerja
yang tinggi. Suasana yang demikian ditentukan oleh bentuk dan sifat kepemimpinan yang dilakukan
kepala sekolah. Itulah pendapat Soewadji Lazaruth dalam bukunya Kepala Sekolah dan Tanggung
Jawabnya, yang kurang lebih sama dengan pendapat E. Mulyasa dalam bukunya Menjadi Kepala
Sekolah Profesional, seperti di bawah ini.
Menurut E. Mulyasa, kepala sekolah mempunyai 7 tugas utama, yaitu:
Penelitian tentang harapan peranan kepala sekolah sangat penting bagi guru-guru dan murid-
murid. Pada umumnya kepala sekolah memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin di bidang
pengajaran, pengembangan kurikulum, administrasi kesiswaan, administrasi personalia staf, hubungan
masyarakat, administrasi school plant, dan perlengkapan serta organisasi sekolah. Dalam
memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar, kepala sekolah merupakan kunci keberhasilan
yang harus menaruh perhatian tentang apa yang terjadi pada peserta didik di sekolah dan apa yang
dipikirkan orang tua dan masyarakat tentang sekolah. Cara kerja kepala sekolah dan cara ia
memandang peranannya dipengaruhi oleh kepribadiannya, persiapan dan pengalaman profesionalnya,
serta ketetapan yang dibuat oleh sekolah mengenai peranan kepala sekolah di bidang pengajaran.
Pelayanan pendidikan dalam dinas bagi administrator sekolah dapat memperjelas harapan-
harapan atas peranan kepala sekolah. Menurut Purwanto, bahwa seorang kepala sekolah mempunyai
sepuluh macam peranan, yaitu : “Sebagai pelaksana, perencana, seorang ahli, mengawasi hubungan
antara anggota-anggota, menwakili kelompok, bertindak sebagai pemberi ganjaran, bertindak
sebagai wasit, pemegang tanggung jawab, sebagai seorang pencipta, dan sebagai seorang ayah.”
Penjabarannya adalah sebagai berikut:
Apabila kita meneliti lebih lanjut, maka dapat disimpulkan 10 peran di atas sama seperti apa
yang dikemukakan oleh Bapak Pendidikan kita “Ki Hadjar Dewantara”, mengatakan bahwa
pemimpin yang baik haruslah menjalankan peranan seperti : Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo
Mangun Karso, dan Ing Tut Wuri Handayani.
Kepala sekolah bertanggung jawab atas manajemen pendidikan secara mikro, yang secara
langsung berkaitan dengan proses pembelajaran disekolah. Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 12
ayat 1 PP 28 Th. 1990 bahwa kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan
pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunan serta
pemeliharaaan sarana dan prasarana. Menurut Dirawat, tugas dan tanggungjawab kepala sekolah dapat
digolongkan kepada dua bidang, yaitu:
1. Tugas kepala sekolah dalam bidang administrasi
Dapat digolongkan menjadi enam bidang yaitu:
a) Pengelolaan pengajaran
Pengelolaan pengajaran ini merupakan dasar kegiatan dalam melaksanakan tugas pokok.
Kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan ini antara lain:
b) Pengelolaan kepegawaian
Termasuk dalam bidang ini yaitu menyelenggarakan urusan-urusan yang berhubungan dengan
penyeleksian, pengangkatan kenaikan pangkat, cuti, perpindahan dan pemberhentian anggota
staf sekolah, pembagian tugas-tugas di kalangan anggota staf sekolah, masalah jaminan
kesehatan dan ekonomi, penciptaan hubungan kerja yang tepat dan menyenangkan, masalah
penerapan kode etik jabatan.
c) Pengelolaan kemuridan
Dalam bidang ini kegiatan yang nampak adalah perencanaan dan penyelenggaran murid baru,
pembagian murid atas tingkat-tingkat, kelas-kelas atau kelompok-kelompok (grouping),
perpindahan dan keluar masuknya murid-murid (mutasi), penyelenggaraan pelayanan khusus
(special services) bagi murid, mengatur penyelenggaraan dan aktivitas pengajaran,
penyelenggaran testing dan kegiatan evaluasi, mempersiapkan laporan tentang kemajuan
masalah disiplin murid, pengaturan organisasi siswa, masalah absensi, dan sebagainya.
d) Pengelolaan gedung dan halaman
Pengelolaan ini menyangkut usaha-usaha perencanaan dan pengadaan, inventarisasi,
pengaturan pemakaian, pemeliharaan, rehabilitasi perlengkapan dan alat-alat material sekolah,
keindahan serta kebersihan umum, usaha melengkapi yang berupa antara lain gedung
(ruangan sekolah), lapangan tempat bermain, kebun dan halaman sekolah, meubel sekolah,
alat-alat pelajaran klasikal dan alat peraga, perpustakaan sekolah, alat-alat permainan dan
rekreasi, fasilitas pemeliharaan sekolah, perlengkapan bagi penyelenggaraan khusus,
transportasi sekolah, dan alat-alat komunikasi,
e) Pengelolaan keuangan
Dalam bidang ini menyangkut masalah-masalah urusa gaji guru-guru dan staf sekolah, urusan
penyelenggaraan otorisasi sekolah, urusan uang sekolah dan uang alat-alat murid-murid,
usaha-usaha penyediaan biaya bagi penyelenggaraan pertemuan dan perayaan serta
keramaian.
f) Pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat
Untuk memperoleh simpati dan bantuan dari masyarakat termasuk orang tua murid-murid, dan
untuk dapat menciptakan kerjasama antara sekolah-rumah- dan lembaga-lembaga sosial.
Supervisi pada dasarnya pelayanan yang disediakan oleh kepala sekolah untuk membantu para
guru dan karyawan agar menjadi semakin cakap/terampil dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tuntutan perkembangan jaman. Supervisi adalah usaha yang dilakukan oleh kepala
sekolah dalam membantu guru-guru agar semakin mampu mewujudkan proses belajar
mengajar. Di mana Kepala Sekolah bertugas memberikan bimbingan, bantuan, pengawasan dan
penilaian pada masalah-masalah yang berhubungan dengan teknis penyelenggaraan dan
pengembangan pendidikan pengajaran yang berupa perbaikan program dan kegiatan pendidikan
pengajaran untuk dapat menciptakan situasi belajar mengajar. Tugas ini antara lain:
a) Membimbing guru-guru agar mereka dapat memahami secara jelas tujuan-tujuan
pendidikan pengajaran yang hendak dicapai dan hubungan antara aktivitas pengajaran
dengan tujuan-tujuan.
b) Membimbing guru-guru agar mereka dapat memahami lebih jelas tentang persoalan-
persoalan dan kebutuhan murid.
c) Menyeleksi dan memberikan tugas-tugas yang paling cocok bagi setiap guru sesuai
dengan minat, kemampuan bakat masing-masing dan selanjutnya mendorong mereka
untuk terus mengembangkan minat, bakat dan kemampuannya.
d) Memberikan penilaian terhadap prestasi kerja sekolah berdasarkan standar-standar
sejauh mana tujuan sekolah itu telah dicapai.
G. KESIMPULAN
Dari uraian diatas mengenai Tugas, Peran dan Tanggung jawab seorang guru dan kepala sekolah,
dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua profesi tersebut walaupun berada dalam satu bidang yang
sama yakni pendidikan akan tetapi memiliki tugas, peran dan tanggung jawab yang berbeda.
Guru lebih berperan dalam proses belajar – mengajar di dalam kelas, sedangkan kepala sekolah
berperan sebagai perencana, dan juga mengawasi guru dan peserta didik. Akan tetapi meskipun
tugas, peranan dan tanggung jawab kedua profesi ini berbeda, tujuannya tetaplah sama yakni
menciptakan atau melahirkan generasi penerus bangsa yang cerdas, bermanfaat bagi orang di
sekitarnya dan dapat mengharumkan nama bangsa. Jadi sangat terlihat jelas perbedaan tugas yang
nantinya akan diemban saat menjadi guru dan kepala sekolah,secara lebih spesifik kepala sekolah
lebih bertanggung jawab kepada semua aspek dibandingkan guru. Demikian uraian yang dapat
saya jelaskan mengenai perbedaan tugas yang nantinya akan dilakukan saat menjadi kepala
sekolah.
2. Identifikasi manfaat yang Anda rasakan dengan diterapkannya desentralisasi pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan.
Sekolah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan
diajarkan
Sekolah dapat mengembangkan potensi wilayahnya sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah
setempat.
Membuat kurikulum sekolah yang berbasis keunggulan lokal dan global.
Adanya efisiensi manajemen pendidikan, karena sebagian besar wewenang pengelolaan
pendidikan, baik perencanaan, pelaksanaan, pembiayaan dan pengendalian penyelenggaraan
pendidikan diserahkan kepada pemerintah daerah, yang disesuaikan dengan keadaan,
kebutuhan, keinginan, dan kemampuan masing-masing daerah.
Partisipasi masyarakat menjadi lebih besar
Masyarakat ikut berperan serta dalam pengambilan keputusan di tingkat satuan pendidikan
Kegitan sekolah dapat dilaksanakan secara efisien, transparan, dan akuntabel, serta tanggap
terhadap kebutuhan, dan keinginan masyarakat
Mutu pendidikan semakin meningkat
Kemampuan manejerial kepala sekolah semakin meningkat
Kualitas para pendidik/ guru juga semakin meningkat karena dilakukan pemilihan guru secara
lebih selektif