You are on page 1of 25

LAPORAN KASUS PRAKTIK PROFESI NERS

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA AN. M


DENGAN EPILEPSI
DI RUANG DAHLIA ATAS RSUD KABUPATEN TANGERANG
TAHUN 2022

Oleh :
Mirnawati Marbun
180210129

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN
2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA AN. M
DENGAN EPILEPSI DI RUANG DAHLIA ATAS RSUD KABUPATEN
TANGERANG
TANGERANG TAHUN 2022

Laporan ini telah disetujui untuk dipertanggungjawabkan dihadapan


penguji/CI lapangan dan penguji akademik
Program Studi Ners (Profesi) Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Tangerang, Agustus 2022

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan/CI

(Feny Kusumadewi, S.Kp.,M.Kep) (Ns. Neneng Gantini, S.Kep )


ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

Nama : Mirnawati Marbun


NIM : 220510037
Tanggal Pengkajian : 08 Agustus 2022
Ruangan : Dahlia Atas

A. Identitas Data
Nama : An. M
Tanggal Lahir : 21 Juli 2016
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 6 tahun 18 hari
Nama Ayah/Ibu : Mujahit
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Kp. Gondrong Rt.002 Rw 002 Kec. Gondrong
Suku Bangsa : Betawi

Dx. Medis :
Epilepsy dan obs febris
B. Keluhan Utama
Ibu An. M mengatakan An. M demam, kejang, demam dan muntah
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu An. M mengatakan An. M awalnya pasien demam 4 hari yang lalu yaitu
sabtu 06 Agustus, dirumah ibu An. M memberikan obat kalep untuk
meredakan demam, setelah itu tidur kemudian selang 5 menit An. M kejang,
sadar dan muntah. Nafsu makan berkurang, terdapat bintik-bintik merah dia
area perut.
D. Riwayat Masa Lampau
Penyakit yang pernah diderita : Tidak ada
Alergi : Tidak ada
Penggunaan Obat : Tidak ada
Dirawat di RS : Ada
Kecelakaan : Tidak ada
Tindakan Operasi : Tidak ada
Imunisasi :

E. Riwayat Sosial (sesuai usia)


Ibu an. M mengatakan anaknya akan marah jika ada keinginannya yang tidak
disetujui oleh orangtuanya atau ada teman yang mengejeknya. Berani
berkumpul dan bermain bersama dengan teman- temannya disekolah.
F. Riwayat Psikologis (sesuai usia)
Ibu an. M mengatakan anaknya berani bermain sendiri diluar rumah bersama
dengan teman- temannya, berani menentukan pilihan, misalnya menentukan
tas dan baju yang akan dipakai dan berani bertanya kepada orang lain.
G. Kebutuhan Dasar
1. Oksigenasi
DS : ibu An. M mengatakan An. M tidak sesak
DO : 32x/ menit, pengembangan dada simetris, pola napas
regular, tidak ada nyeri saat palpasi
2. Cairan
 Riwayat Minum : Ibu An. M mengatakan An. M
minum air mineral 600ml
 Tanda Dehidrasi :

Tanda dehidrasi pada anak An. M


Keadaan umum : Composmentis (baik dan sadar)
Mata : Normal
Keinginnan untuk minum : Minum biasa, tidak haus
Turgor kulit : Kembali cepat
 Kebutuhan cairan pada anak
Keterangan :
BB An. M = 22 kg
TB An. M = 130 cm
= 10 x 100 = 1.000
= 10 x 50 = 500
= 2 x 20 = 40
1.540
Kebutuhan cairan An. M adalah 1.540 cc/hari
 Tetesan Infus per menit

1.500 x 20 = 20,8 tts/mnt

24 x 60

Jadi dapat disimpulkan bahwa tetesan infus yang diperlukan An.


M adalah 20,8 tts/ menit

 Intake
Minum (air mineral)  600
Infus (KA-EN-IB)  1500/ 24 jam
Total intake  2.100 cc

 Output
IWL = (30- usia anak dalam tahun) x cc/kgBB/hari
Urine = 600 cc/ 24 jam
IWL = (30-6) x 22
Total output = 528 cc
Balance cairan = intake cairan – output cairan
2.100 – 528 = 1.572 cc

3. Nutrisi
 Riwayat Makan
DS : Ibu An. M mengatakan An. M tidak nafsu makan selama sakit,
makan hanya 1-2 sendok dan dibantu oleh ibunya, An. M lebih suka
nyemil seperti wafer 1 kotak 163gr. Makan sesuai dengan jadwal
yang diberikan oleh rumah sakit yaitu 3x sehari.
DO : makanan masih tersisa di piring lebih dari 1/2
 Keterangan
An. M, perempuan, usia 6 tahun 25 hari
BB = 22 kg
TB = 130 cm
 Indeks Massa Tubuh (IMT)
Nilai normal IMT : 18,5 - 25
BB : 22 kg
PB : 130 cm
IMT : 22 = 13.0
1,3 x 1,3
Jadi dapat disimpulkan bahwa indeks massa tubuh An. M adalah
13,0
 Kebutuhan Kalori

Berat badan I = 10 x 100 = 1000


Berat badan II = 10 x 50 = 500
Berat badan III = 2 x 20 = 40
22 kg 1540 kkal/hari

Jadi kebutuhan kalori An. M dengan berat badan 22 kg berdasarkan


rumus holliday segar adalah 1540 kkal/hari
- Kebutuhan karbohidrat
50% x 1540 kkal = 770 kkal
770 kkal : 4 = 192.5 gram/hari
Contoh : kentang, beras, oat meal, ubi jalar, manga, pisang, apel,
anggur, buah bit, jagung, dan kacang merah.
- Kebutuhan protein
15% x 1540 kkal = 231 kkal
231 kkal : 4 = 57,75gram/ hari
Contoh : ikan, daging ayam, daging sapi, alpukat, kacang
almond, telur, kurma, nangka, jambu, bayam, selada air, brokoli,
asparagus
- Kebutuhan lemak
35% x 1540 kkal = 539 kkal
539 kkal : 9 = 59,8 gram/ hari
Contoh : kacang tanah, kacang almond, chia seed, susu, kubis,
roti, alpukat
 Status Gizi NHCS menurut WHO

Keterangan : berdasarkan perhitungan IMT an. M dengan


jumlah 13,0 maka status gizi an. M berada pada rentang -2
SD sampai dengan 1 SD artinya status gizi an. M berada
pada rentang normal
4. Eliminasi
a. BAK
Warna : Ibu An. M mengatakan air kencing An. M
berwarna kuning
Frekuensi : Ibu An. M mengatakan BAK 3x sehari
Kekeruhan : Ibu An. M mengatakan tidak keruh
b. BAB = Ibu An. M mengatakan sejak datang dan
dirawat di rumah sakit belum pernah BAB

5. Aktivitas dan Istirahat


a. Istirahat/Tidur
Pola Tidur perhari : Ibu An. M mengatakan tidur siang
±2 jam dan tidur malam ±6jam
Kebiasaan tidur sehari : ibu An. M mengatakan An. M tidur
siang biasanya ±2 jam sehari
Kesulitan tidur : Ibu An. M mengatakan tidak ada
keluhan/ kesulitan tidur
b. Aktivitas
Makan : Ibu An. M mengatakan An. M makan
dibantu oleh ibunya NGT (-)
Minum : Ibu An. M mengatakan An. M minum bisa
sendiri tanpa bantuan
BAK : ibu An. M mengatakan An. M BAK
menggunakan pampers
BAB : Ibu An. M mengatakan anaknya belum
pernah BAB sejak dating ke rumah sakit
Berpindah : An. M bisa berpindah sendiri
Mandi : Ibu An. M mengatakan An. M dibantu oleh
ibunya dan hanya di lap-lap sehari 2x
Kekuatan Otot : 4 4
4 4
6. Rasa Aman dan Nyaman
 Rasa Aman
 Infeksi : dolor (-), kalor (-), rubor (-), tumor (-),fungsiolesa ()
 Keterangan : saat ini An. G demam, muncul bintik-bintik
merah di bagian perut
 Pengkajian Resiko Jatuh:

Skor assessment resiko jatuh (skor minimum 7. Skor maksimum 23)


 Skor 7-11 : resiko rendah
 Skor 12 : resiko tinggi
Keterangan : An. M memiliki resiko jatuh rendah
7. Personal Hygiene
 Rambut : An. M belum keramas sejak hari pertama datang
ke rumah sakit, rambut terlihat berminyak dan ada kotoran,
toileting mandiri dan kadang dibantu oleh orangtua.
 Telinga : Telinga bersih dan tidak ada cairan yang keluar
dari telinga
 Kuku : Kuku terlihat pendek dan bersih.
 Gigi : An. M belum sikat gigi sejak hari pertama datang
ke rumah sakit
 Mandi : Ibu An. M mengatakan An. M tidak mandi namun
hanya di lap-lap 2 x sehari, badan tidak lengket.
8. Perkembangan
KPSP PADA ANAK USIA 72 BULAN
 Alat dan bahan :
- Kertas gambar
- Kertas warna- warni (merah. Kuning, hijau dan biru)
- Pensil
- Bola sebesar tenis atau bola kasti
 Keterangan hasil
- jawaban “ya” 9 atau 10 disebut sesuai umur
- jawaban “ya” 7 atau 8 disebut meragukan
- jawaban “ya” 6 atau kurang disebut penyimpangan
9. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)
 Keadaan umum
Infus (+)= composmentis
 Tanda-tanda vital

Tgl/ jam TD Nadi Pernapasan Suhu Ket


(mmHg) (x/mnt ) (x/mnt) (º)
08.08.2022 90/55 110 24 39,6

 Antropometri
BB : 22 kg
TB : 120 cm
 Keadaan umum klien : composmentis
 Sistem pernapasan : bentuk dada simetris, tidaka da retraksi
otot bantu nafas, tidak ada batuk, tidak ada alat bantu
pernapasan, irama nafas teratur, suara nafas vesikuler.
 Sistem kardiovaskuler : tidak ada sianosis, CRT >2 detik
 Sistem persyarafan : kesadaran compos mentis, tidak ada nyeri
kepala, Ibu an. M mengatakan anaknya biasa tidur siang
sekitar 2 jam, tidur malam sekitar 6 jam.
 Sistem genitourinaria : bentuk alat kelamin normal, alat
kelamin bersih, warna kuning, bau khas urin, dan frekuensi
berkemih 3 kali sehari.
 Sistem pencernaan : mukosa bibir lembab, lidah bersih, rongga
mulut bersih, keadaan gigi bersih, bentuk abdomen simetris
dan normal. Palpasi pada abdomen tidak terdapat nyeri tekan.
Keluarga pasien mengatakan selama klien an. M dirumah sakit
belum pernah BAB.
 Sistem musculoskeletal dan integument : kemampuan
pergerakan sendi dan tungkai bebas (pasien aktif dalam
bergerak). Tidaka da dislokasi, tidak ada fraktur, kulit bersih,
turgor elastis, tidak ada edema.
 Sistem penginderaan :
1. Mata : pupil isokor kiri/ kanan, reflek cahaya normal,
konjungtiva normal, sklera putih, tidak menggunakan
alat bantu penglihatan
2. Hidung : mukosa lembab dan tidak ada secret
3. Telinga : bentuk simetris, ketajaman pendengaran baik
4. Perasa : bisa merasakan rasa manis, asam, pahit, dan
asin
5. Peraba : normal dengan cara mengetesnya
menggunakan kari-jari tangan
 Sistem endokrin : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
H. Terapi atau Penatalaksanaan Medis
1. Farmakoterapi
Obat suntik wajib dimasukan pada intervensi

Nama obat Dosis Kegunaan


ondansentron 2 mg ondansentron digunakan untuk mengobati
dan mencegah mual dan muntah yang bisa
disebabkan oleh efek samping kemoterapi,
radioterapi, atau operasi. Obat ini hanya
boleh dikonsumsi dengan resep doker.
paracetamol 220 mg paracetamol adalah obat penurun demam
dan Pereda nyeri. Cara kerja : mengurangi
produksi zat penyebab peradangan, yaitu
prostaglandin. Dengan penurunan kadar
prostaglandin didalam tubuh, tanda
peradangan seperti demam dan nyeri akan
berkurang.
ceftriaxone 2 x 750 mg ceftriaxone adalah obat yang digunakan
untuk mengatasi penyakit akibat infeksi
bakteri, seperti gonore, meningitis, otitis
media, sifilis, dan penyakit lyme. Ceftriaxone
merupakan obat antibiotic golongan
sefalosporin.
omeprazole 1 x 25 mg omeprazole digunakan untuk mengurangi
kadar asam lambung. Obat ini bisa digunakan
dalam pengobatan tukak lambung, infeksi
helicobacter pylori, GERD, atau sindrom
zollinger-ellison. Cara kerja : mengurangi
produksi asam lambung.
ikalep 2 x 3,5 cc ikalep merupakan obat yang mengandung zat
aktif valproic acid. Obat ini digunakan untuk
menangani kejang, umumnya akibat penyakit
epilepsy. Ikalep bekerja dengan
mengembalikan keseimbangan sinyal dalam
otak, sehingga menghentikan kejang.

2. Terapi Cairan

Nama cairan Dosis kegunaan


Infus KA-EN-1B KA-EN-1B KA-EN-1B
Natrium, Klorida, 1500cc/24 jam membantu menyalurkan
Glukosida atau mengganti cairan dan
elektrolit pada kondisi
seperti : dehidrasi pada
pasien yang kekurangan
karbohidrat, penyakit yang
belum diketahui
penyebabnya, sebelum dan
sesudah operasi.
I. Pemeriksaan Penunjang
 Temuan hasil labolatorium
Confirm Date : 07.08.2022 00:52:05
Result Date : 07.08.2022 01:31:48

TEST RESULT REFERENCE UNITS


HEMATOLOGI
Hemoglobin 11.4 11.7 - 15.5 g/dl
Leukosit 14.60 3.60 - 11.00 x10^3/ul
Hematokrit 33 35 - 47 %
Trombosit 359 140 - 440 x10^3/ul
HITUNG JENIS
Basofil 0 0–1 %
Eosinophil 0 2–4 %
Batang 0 3–5 %
Segmen 74 50 – 70 %
Limfosit 15 25 – 40 %
Monosit 11 2–8 %
KIMIA
KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Sewaktu 111 <180 Mg/dl
ELEKTROLIT
Natrium (Na) 140 132 - 145 mEq/L
Kalium (K)
4.4 3.1 - 5.1 mEq/L
Chloride (CI) 96 96 - 111 mEq/L
IMUNO-SEROLOGI
REMATOLOGI
4.27 0.00 - 6.00 mg/L
CRP Kuantitatif
SWAB ANTIGEN
Antigen SARS-CoV-2 (RDT-Ag)
Negatif Negatif
DATA FOKUS

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


 Ibu an. M mengatakan an. M kejang  Suhu 38.0ºc
 Ibu An. M mengatakan An. M  Tubuh teraba hangat
demam  Terlihat sisa makanan dalam piring
 Nafsu makan kurang  Adanya patekie di area perut
 Ibu An. M mengatakan An. M  Berat badan 20kg
makan hanya 1-2 sendok  IMT : 13.0 (normal)
 Ibu An. M mengatakan An. M
kadang muntah setelah selesai
4 4
makan  kekuatan otot
4 4
 Terdapat bintik merah diarea perut  Skala resiko jatuh
humpty dumpty “11” yang artinya
An. M memiliki resiko jatuh
rendah
 Nilai KPSP dengan jawaban “ya”
9 disebut sesuai umur
ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1 ds : proses penyakit hipertermia
ibu An. M mengatakan an. M demam
do :
 Suhu tubuh diatas normal: 38.0
 Tubuh teraba hangat
2. ds : factor psikologis deficit nutrisi
 ibu an. M mengatakan an. M nafsu (kengganan untuk
makan menurun selama sakit makan)
 ibu an. M mengatakan an. M hanya
makan 1-2 sendok
do :
 makanan tidak habis atau masih tersisa
½ di piring

3 ds : hipoksia jaringan ketidakefektifan


 An. M mengatakan pusing cerebral perfusi jaringan
do : serebral
 N : 90x/mnt
 RR : 24x/mnt
 S : 38,0ºc

Diagnosa Keperawatan Prioritas

1. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit


2. Deficit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis keengganan untuk
makan
3. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan hipoksia
jaringan cerebral
INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan dan Rencana Tindakan Rasional


Keperawatan Kriteria Hasil
Hipertermi Setelah dilakukan Manajemen Rasional hipertermi
berhubungan dengan tindakan asuhan Hipertermia 1. Mengetahui
proses infeksi penyakit keperawatan Observasi : adanya
penurunan suhu
ds : selama2 x 24 jam 1. Monitor suhu tubuh
tubuh
ibu An. M mengatakan diharapkan Terapeutik : 2. Membantu dan
an. M demam termoregulasi 2. Longgarkan atau mempertahanka
do : membaik dengan lepaskan pakaian n suhu pasien
• Suhu tubuh diatas kriteria hasil : 3. Berikan cairan oral 3. Hipertermi harus
normal: 38.0 a. An.m tidak dikendalikan
4. Lakukan kompres air
hangat dan diobati
• Tubuh teraba hangat demam
Edukasi : dengan tepat
b. Suhu tubuh untuk
6. Anjurkan tirah
normal menghindari
baring
komplikasi yang
serius
Kolaborasi :
http://repository.
Kolaborasi cairan
unimus.ac.id
dan elektrolit
intravena (KA-EN-
1B)

pemberian
paracetamol
Resiko deficit nutrisi Setelah dilakukan Manajemen Rasional
berhubungan dengan tindakan asuhan Nutrisi manajemen nutrisi
1. Membantu
faktor psikologis keperawatan selama Observasi mengetahui
(keengganan untuk 2 x 24 jam 1. Identifikasi alergi tanda dan
makan) diharapkan status dan intoleransi gejala nutrisi
kurang dan
ds : nutrisi membaik makanan
kebutuhan
• ibu an. M dengan kriteria 2. Identifikasi status tubuh
mengatakan an. M hasil : nutrisi 2. Membantu
nafsu makan menurun a. Nafsu makan 3. Identifikasi menambah
nafsu makan
selama sakit membaik makanan yang pasien
• ibu an. M mengatakan b. Porsi makan yang disukai https://
an. M hanya makan 1-2 dihabiskan 4. Monitor asupan repositori.stikes-
makanan ppni.ac.id
sendok meningkat
5. Monitor berat badan
do : c. IMT normal
• makanan tidak habis Terapeutik
5. Lakukan oral
atau masih tersisa ½ di hygiene sebelum
piring makan, jika perlu
6. Berikan suplemen
• IMT : 13 (normal) makan jika perlu
• BB : 22 kg
Edukasi
7. Anjurkan posisi
duduk,
jika perlu
Ketidakefektifan setelah dilakukan Observasi Rasional
perfusi jaringan tindakan asuhan 1. kaji adanya ketidakefektifan
perfusi jaringan
serebral berhubungan keperawatan 1 x 24 keluhan pusing 1. Untuk mengetahui
dengan hipoksia jam diharapkan : 2. ubah posisi keadaan umum
jaringan  Jaringan klien minimal pasien sebagai
standar dalam
cerebral 2 jam sekali
menentukan
kembali 3. monitor TD, intervensi yang
normal nadi, RR tepat

 Nadi
kembali
normal (60-
100)
 RR normal
(16-24)
 TD
(100/120,
60/80)
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Tanggal/ Implementasi Evaluasi Paraf


Jam
1 08.08.2022 1. monitor suhu tubuh S: Mirnawati
10.30 EF :  Ibu An. M
 Suhu tubuh : 39,6ºc mengatakan anaknya
masih demam
O:
 S :39,6ºcc
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
2 08.08.2022 1. Mengidentifikasi alergi dan S : Mirnawati
11.00 intoleransi makanan  Ibu An. M
EF : mengatakan An. M
an. N tidak memiliki alergi tidak nafsu makan
makanan dan sering mual
2. Mengidentifikasi makanan O :
yang disukai  Terlihat sisa
EF : makanan yang
An. M menyukai bubur tersisa dalam piring
3. Monitor berat badan  BB : 22kg
EF : A:
22 kg  Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
3 08.08.2022 1. mengkaji adanya keluhan S : Keluarga an. M Mirnawati
mengatakan selalu
13.00 pusing mengubah posisi klien 2 jam
2. Mengubah posisi klien sekali
minimal setiap 2 jam sekali O:
3. monitor tekanan darah, Td : 90/60 mmHg
nadi Nadi : 100%
RR : 20x/ menit
klien tampak nyaman
A:
masalah teratasi sebagian
P:
lanjutkan intervensi

CATATAN PERKEMBANGAN

No Tanggal/ Catatan Perkembangan Paraf


Jam
1 10.08.2022 S:
Ibu an. M mengatakan anaknya sudah tidak demam lagi
O:
S : 36,7ºc
A:
Masalah teratasi
P:
13.00
Hentikan intervensi
I :-
E :-
R :-
2 10.08.2022 S:
Ibu an. M mengatakan anaknya sudah nafsu makan dan tidak
muntah
O:
13.15 tidak terdapat sisa makanan di piring
A:
Masalah teratasi
P:

I :-
E :-
R:-
3 10.08.2022 S:
An. M mengatakan tidak pusing lagi
O:
13.00 td : 90/60 mmHg
N : 1000x/menit
A:
masalah teratasi
P:
Hentikan intervensi
I :-
E :-
R :-

You might also like