You are on page 1of 6

145

PEMERINTAH DAERAH DAN KAWASAN INDUSTRI:


STUDI KAWASAN INDUSTRI DUMAI (KID)

Rannuh Wijaya Putra


FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293

Abstract: This study aims to explore the contribution of the Kawasan Industri Dumai (KID) to
the Dumai’s City Government and analyze the duties and functions of the Dumai City
Government in a series of activities between the Central Government and Dumai City
Government in Kawasan Industri Dumai (KID) activities.This study used a qualitative method
and was conducted in the city of Dumai. This study uses informants as information objects that
aim to achieve completeness in getting information. The type of data used in this study are
primary data and secondary data obtained through observation and direct interviews with
informants. Data analysis in the study was carried out descriptively by explaining the data
systematically and objectively so that it can produce factual, actual, and accurate
information.Based on the results of this study, things have been found as follows: First, the
overall impact of the Kawasan Industri Dumai (KID) activity does not have a progressive
contribution to the Dumai City Government, precisely with the Kawasan Industri Dumai (KID)
being a detrimental feedback for the Government of Dumai City. The two In the management of
industrial development, the Dumai City government does not have the authority to empower its
potential efficiently to support the production process for industries in the Kawasan Industri
Dumai (KID). Third inability of the Dumai City Government in building good consolidation
with the Central Government was utilized by the Central Government to monopolize activities
in the Kawasan Industri Dumai (KID).

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri konstribusi Kawasan Industri Dumai (KID)
terhadap Pemerintah Kota Dumaiserta menganalisis tugas dan fungsi Pemerintah Kota Dumai
dalam rangkaian kegiatan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kota Dumai pada kegiatan
Kawasan Industri Dumai (KID). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dilakukan di
Kota Dumai.Penelitian ini menggunakan narasumber informan sebagai objek informasi yang
bertujuan untuk mencapai ketuntasan dalam mendapatkan informasi.Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui observasi dan
wawancara langsung dengan informan.Analisa data dalam penelitian dilakukan secara deskriptif
dengan menjelaskan data secara sistematis dan objektif sehingga dapat menghasilkan informasi
yang faktual,aktual, dan akurat.Berdasarkan hasil penelitian ini telah ditemukan hal-hal sebagai
berikut: Pertama, Secara keseluruhan dampak dari kegiatan Kawasan Industri Dumai (KID)
tidak memiliki konstribusi yang progresif terhadap Pemerintah Kota Dumai, justru dengan adanya
Kawasan Industri Dumai (KID) menjadi umpan balik yang merugikan bagi Pemerintah Kota
Dumai. Kedua Dalam pengurusan pembangunan kawasan idustri pemerintah Kota Dumai tidak
memiliki wewenang dalam memberdayakan potensinya secara efesien untuk mendukung proses
kegiatan produksi bagi industri yang ada di Kawasan Industri Dumai (KID). Ketiga
ketidakmampuan Pemerintah Kota Dumai dalam membangun konsolidasi yang baik dengan
Pemerintah Pusat dimamfaatkan oleh Pemerintah Pusat untuk memonopoli kegiatan pada
Kawasan Industri Dumai (KID).
Kata Kunci: Pemerinta Daerah, Kota Dumai, Kawasan Industri, KID

PENDAHULUAN majukan Dumai secara tidak langsung yaitu:


Potensi Kawasan Industri Dumai (KID). PT. CPI (dahulu Caltex Pacific Indonesia se-
Kawasan Industri Dumai (KID) ini memiliki karang Chevron Pacific Indonesia) yang ber-
potensi besar, jika pemerintah daerah mampu gerak mayoritas dalam bidang pertambangan
melihat peluang kemudian mengupayakan dan dan ekspor minyak dan gas bumi, kemudian
mengoptimalkannya dengan strategi-strategi PT. Pertamina yang bergerak dalam bidang
dan perhitungan yang sistematis maka akan pengolahan dan pendistribusian minyak dan
menimbulkan titik pendapatan baru bagi daerah. gas bumi dalam negeri serta disusul oleh in-
Kota Dumai, dikenal sebagai kota minyak maka dustri pengolahan minyak sawit Coconut Palm
terdapat tiga industri yang turut serta me- Oil (CPO) PT. BKR (Bukit Kapur Reksa).

145
146 Jurnal Demokrasi & Otonomi Daerah, Volume 17, Nomor 2, Mei 2019, hlm. 85-166

Salah satu kawasan industri ini telah menjadi Total investasi Kawasan Industri Dumai
kawasan industri yang paling pesat kemajuan- (KID) ini mencapai Rp 7 triliun, dana ini
nya di Provinsi Riau yakni Kawasan Industri digunakan mulai dari pembebasan lahan sampai
Pelintung, di kawasan industri ini telah di- pembangunan fasilitas pendukung, besarnya
bangun fasilitas seperti: satu dermaga ekspor dana yang dikucurkan tidak terlepas dari ke-
dengan kapasitas tiga kapal tanker sekali inginan perusahaan untuk menjadikan kawasan
sandar, telah dibangun juga pabrik pupuk NPK industri yang berstandar internasional, dengan
dan telah berproduksi, yang diyakini menjadi fasilitas jetty yang mempunyai panjang 600
pabrik pupuk NPK terbesar di Asia Tenggara. meter dan bersertifikat International Ship and
Kawasan Industri Dumai (KID) memiliki Port Facility Security (ISPS) maka pelabuhan
potensi geografis pada sisi maritim yang bisa Kawasan Industri Dumai (KID)dapat di-
dimamfaatkan oleh pemerintah pusat maupun singgahi kapal internasional dan bersandar
pemerintah Kota Dumai, yaitu: Pelabuhan didermaganya.
Dumai yang memiliki akses jalur perdangan Melihat prospek potensi lahan dan kon-
berdekatan dengan Selat Malaka, selat ini me- disi geografis kemaritiman Pelabuhan Kota
rupakan selat tersibuk nomor dua didunia, Dumai sebagai kawasan industri maka untuk
dengan melihat potensi dan peluang ini, pela- merealisasikan potensi dan mengurangi ham-
buhan Dumai dapat menjadi poros maritim, batan dalam membangun Kawasan Industri
dan jika Pelabuhan Dumai dapat melaksanakan Dumai (KID), salah satu inisiatif yang digagas
peran dalam memamfaat posisinya sebagai oleh pemerintah pusat melalui Kementerian
jalur tol laut (high way) di Asia Tenggara yang Industri adalah skema integrasi industri hulu-
berhadapan dengan tiga negara seperti, Ma- hilir, skema ini bertujuan untuk menumbuhkan
laysia, Singapura, dan Thailand, maka harga industri di Indonesia yang implikasinya sam-
barang akan stabil dan dapat menyeimbangkan pai pada titik pertumbuhan ekonomi, skema
serta meningkatkan perekonomian di Kota integrasi ini dimulai dari bahan baku, proses
Dumai. produksi,jasa terkait hingga menjadi produk
Kota Dumai juga memiliki keunggulan akhir, bahkan sampai pada daur ulang produk
yang komprehensif dan daya tarik sendiri, dengan industri tersebut, skema ini dirancang untuk
garis pantai yang panjang dan dalam serta di- meningkatkaan daya saing Kawasan Industri
lindungi oleh Pulau Rupat sebagai break water Dumai (KID), oleh sebab itu untuk mendukung
alami, hal ini sangat menguntungkan bagi
skema integrasi ini maka pemerintah pusat
Pelabuhan Dumai, kedalaman lautnya selalu
mendesain konsep Kawasan Ekonomi Hijau
terjaga sehingga dapat disinggahi oleh kapal-
(Green Economic Zone).
kapal tanker bertonase tinggi. Keseluruhan
Dari poin utama yang melatar belakangi
pelabuhan Dumai memiliki kedalaman laut
penelitian ini terkait dengan prospek potensi
pelayaran rata-rata 10 sampai dengan 15 meter
Kawasan Industri Dumai (KID) yang diprio-
disaat surut terendah dengan alur pelayaran
ritaskan oleh pemerintah pusat melalui kebijakan
yang dapat dilintasi oleh kapal-kapal besar
dan skema pembangunan Kawasan Industri
dan dapat disandari kapal tanker dengan bobot
Dumai (KID), maka penulis menilai bahwa
20.000 hingga 50.000 DWT. Dalam Kawasan
dari potensi yang di dukung dengan kebijakan
Industri Dumai (KID) yang seluas 1.000 hektare,
pemerintah pusat ini diharapkan mampu mem-
telah dilengkapi dengan jetty dermaga, pem-
berikan konstribusi bagi pendapatan daerah
bangkit listrik, terminal bulking palm oil,
tanki, pengolahan air bersih, dan pengolahan Kota Dumai, yang mana pada tahun 2015
limbah, dengan berdirinya infrastruktur dan kondisi keuangan Kota Dumai mengalami
sarana pendukung ini akan memudahkan ka- kelesuan atau krisis disemua struktur yang
langan investor untuk membangun pabriknya mempengaruhi Anggaran Pendapatan Belanja
di Kawsan Industri Dumai (KID). Daerah (APBD).
Pemerintah Daerah dan Kawasan Industri: Studi Kawasan Industri Dumai (KID) (Putra) 147

METODE HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian ini menggunakan jenis pene- Lahan Kawasan Industri
litian kualitatif. Data kualitatif lebih condong Salah satu langkah yang mendukung pem-
dapat membimbing penulis untuk memperoleh bangunan adalah Identifikasi sektor andalan
penemuan-penemuan yang tidak terduga se- yang merupakan tahap awal bagi pemerintah
belumnya dan untuk membentuk kerangka daerah untuk memahami sektor-sektor mana
teoritis baru, data tersebut membantu penulis yang memiliki potensi untuk dikembangkan,
untuk melangkah lebih jauh dari praduga dan dengan memperhatikan kekuatan dan kele-
kerangka kerja awal. Pengumpulan data dapat mahan masing-masing sektor. Dengan melaku-
didefenisikan sebagai satu proses mendapat- kan inventarisasi asset daerah, maka peme-
kan data empiris melalui responden dengan rintah daerah dapat mengkalkulasikan pola
mengunakan metode tertentu. Istilah data me- atau metode arah pembangunan di daerah.
nunjuk pada ukuran atau observasi aktual ten-
tang hasil dari suatu investigasi survei, atau
hasil observasi yang dicatat dan dikumpulkan,
baik dalam bentuk angka ataupun jumlah dan
bentuk kata-kata atau pun gambar, disebut
data.
Analisis data kualitatif dilakukan apabila
data empiris yang diperoleh adalah data kua-
litatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan
bukan rangkaian angka serta tidak dapat di-
susun dalam kategori-kategori/struktur kla- Pada gambar diatas dapat diinden-
sifikasi. Data (dalam wujud kata-kata) mung- tifikasi tentang tiga bagian lahan yang berada
kin telah dikumpulkan dalam aneka macam dalam Kawasan Industri Dumai (KID), in-
cara (observasi, wawancara, intisari dokumen, detifikasi lahan ini berdasarkan draft Rencan
pita rekaman) dan biasanya diproses sebelum Tata Ruang Wilayah (RTRW) tahun 2011-
siap digunakan (melalui pencatatan, penge- 2032, bahwa luas lahan secara keseluruhan
tikan, penyuntingan, atau alih-tulis), tetapi mencapai 3.829,19 Ha, dari total keseluruhan
analisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata ini 1.860 Ha dikuasai oleh perusahaan, 1.969
Ha lahan yang tersedia, dan 179,2 Ha merupa-
yang biasanya disusun kedalam teks yang
kan lahan milik Pemerintah Kota Dumai yang
diperluas, dan tidak menggunakan perhitungan
dibagi menjadi 5 kapling tanah dengan luas
matematis atau statistika sebagai alat bantu
masing-masing (77.941m2, 90.000m2, 674.
analisis.
873m2, 311.009m2, dan 413.500m2), Kawasan
Ketika kegiatan pengumpulan data data
Industri Dumai (KID) memiliki kawasan ca-
dilakukan, penulis mulai mencari arti benda-
dangan industri sebesar 1.288,88.
benda, mencatat keteraturan, pola-pola,
Dengan masih banyaknya lahan yang
penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang
masih tersedia maka Kawasan Industri Dumai
mungkin, alur sebab-akibat, dan proposisi.
(KID) masih mampu menampung unit usaha
Mula-mula kesimpulan belum jelas, tetapi
industri untuk setiap investor yang ingin ter-
kemudian kian meningkat menjadi lebih
libat pada iklim investasi di Kawasan Industri
terperinci. Kesimpulan-kesimpulan “final”
Dumai (KID). Kemudian untuk mendukung
mungkin tidak muncul sampai pengumpulan distribusi hasil produksinya Kawasan Industri
data berakhir, bergantung pada besarnya Dumai (KID) memiliki fasilitas dermaga yang
kumpulan-kumpulan catatan lapangan, peng- sangat potensial terhadap posisi geografis
kodeanya, penyimpananya, dan metode pen- Kota Dumai yang berhadapan lansung dengan
carian ulang yang digunakan. Selat Malaka.
148 Jurnal Demokrasi & Otonomi Daerah, Volume 17, Nomor 2, Mei 2019, hlm. 85-166

Posisi Geografis Pelabuhan industri dan pemerintah Kota Dumai.


Selain potensi lahan yang luas Kawasan
Industri Dumai (KID) juga memiliki potensi
geografis pada sisi maritim yang bisa diman-
fatkan oleh pemerintah pusat maupun Peme-
rintah Kota Dumai, yaitu Pelabuhan Dumai.

Grafik ini memberikan informasi terkait


dengan pertumbuhan jumlah Penanaman Mo-
dal Asing (PMA)/investasi dalam juta dollar.
Dapat dilihat dari grafik ini bahwa pada tahun
Pada gambar portmap pelabuhan Dumai 2004 mulai tumbuhnya investasi asing dan
dibagi dalam empat kawasan pelabuhan, yaitu: meningkat pesat hingga tahun 2009 dan ke-
Pelabuhan Lubuk Gaung, Pelabuhan Dock mudian melemah pada tahun 2010 dan turun
Area, Pelabuhan Kota, dan Pelabuhan Pe- drastis ditahun 2011, kemudian kembali naik
lintung. Pada setiap pelabuhan ini terdapat pada tahun 2012 dan melemah lagi pada tahun
beberapa perusahan yang memiliki falitas 2013. Di tahun 2014 investasi asing kembali
dermaga sebagai saran pendukung untuk men- naik sampai tahun 2015 dan di tahun 2016
distribukikan hasil produksi dan Pemerintah kembali menurun. Sampai pada tahun 2017
Kota Dumai, TNI-AL serta Pelindo sebagai naik kembali secara progresif, walaupun ter-
instansi negara juga terlibat dalam kegiatan jadi fluktuasi pada grafik Penanaman Modal
Pelabuhan Dumai. Asing (PMA)/investasi namun secara prog-
Posisi geografis pelabuhan Kota Dumai resif hal ini dipersentasekan dalam fluktuasi
memiliki jarak yang berdekatan antara Thai- yang tumbuh dan berkembang.
land, Malaysia dan Singapura sehingga dari
posisi geografis ini Kota Dumai memiliki nilai Tenaga Kerja Sektor Industri
jual tingggi dalam kegiatan ekspor bagi setiap Dari pembahasan pada indikator human
hasil produksi yang didistribusikan ketiga resource empowerment tidak terjadi pembi-
negara segitiga ekonomi tersebut. naan sumber daya oleh pemerintah Kota Du-
mai secara khusus pembinaan terjadi secara
Pertumbuhan Investasi nomatif melalui pendidikan formal yang ada
Dampak dari inventarisasi aset daerah di Kota Dumai, hal ini dikarenakan wewenang
dan kebijakan pemerintah pusat pada pen- terkait pembinaan berada di wilayah provinsi
dirian Kawasan Industri Dumai adalah Rea- dan Pemerintah Kota Dumai hanya sebagai
lisasi Penamaman Modal dan Investasi, hal pengawasan dan pusat pengaduan masalah
ini timbul akibat adanya pontensi wilayah ya- ketenagakerjaan. Kemudian masalah berikut-
ng memiliki nilai strategis untuk melakukan nya banyaknya penduduk Kota Dumai yang
kegiatan produksi terhadap industri yang mem- menyelesaikan pendidikan formal pada batas
punyai kepentingan berdasarkan bentuk pro- jalur Sekolah Menengah Atas (SMA) maka
duksinya, maka diperlukan nilai modal se- 30% dari 34% jumlah buruh merupakan lapa-
bagai langkah awal melakukan pembangunan, ngan pekerjaan yang tersedia bagi para lulusan
sehingga dari dampak nilai modal dan inves- SMA ini. Hal ini menimbulkan kecemasan bagi
tasi ini akan menghasilkan pendapatan bagi pemerintah Kota Dumai karena tenaga pro-
Pemerintah Daerah dan Kawasan Industri: Studi Kawasan Industri Dumai (KID) (Putra) 149

fesional atau lulusan sarjana diambil dari luar melalui Sistem Informasi Industri Nasional
Kota Dumai, sehingga dapat diterjemahkan (SIINAS). Bentuk pengawasan yang jauh
tingakat kesejahteraan masyarakat di Kota menjengkal Pemerintah Daerah Kota Dumai
Dumai mengenai perolehan lapangan peker- yang bertumpu pada Provinsi dan Pemerintah
jaan belum sampai pada titik menengah ke Pusat ini tidak sesuai dengan amanah UU No.
atas. 3 Tahun 2014. Hal ini bisa berdampak ter-
hadap interaksi moral antara Kawasan In-
Posisi Pemerintah pada Kawasan Industri dustri terhadap Pemerintah Kota Dumai, ka-
Dumai rena tidak ada wewenang dalam mengawasi
Dalam kegiatan industri yang direncana- kegiatan industrinya maka perusahaan akan
kan dalam RIPIN Pemerintah Kota Dumai sewenang-wenang terhadap Pemerintah Kota
hanya mendapatkan posisi pada Pembangunan Dumai.
Kawasan Peruntukan Industri (KPI), Pengem-
bangan Kawasan Peruntukan Industri (KPI) SIMPULAN
dan Pengembangan Sentra Industri Kecil dan Secara keseluruhan dampak dari kegiatan
Menengah (IKM). Dalam pembagian pengu- Kawasan Industri Dumai (KID) tidak memiliki
rusan pembangunan kawasan idustri peme- konstribusi yang progresif terhadap Peme-
rintah Kota Dumai tidak memiliki peran dan rintah Kota Dumai. Adanya Kawasan Industri
kehususan dalam memberdayakan potensinya Dumai (KID) justru menjadi umpan balik yang
secara efesien untuk mendukung proses ke- merugikan bagi Kota Dumai mulai dari tidak
giatan produksi bagi industri yang ada di Kota adanya nilai intensifikasi terhadap sektor-
Dumai. sektor baru bagi pendapatan daerah, sampai
kepada keinginan PT. Wilmar untuk menjadi
Restrukturisasi Fungsi Pemerintah penguasa atas tanah di Kawasan Industri Dumai
Restrukturisasi merupakan dampak in- (KID). Berbagai macam cara untuk menguasai
vokasi atau cara alternatif pemerintah Kota lahan Kawasan Industri Dumai (KID) mulai
Dumai dalam menjalankan fungsi mereka sertifikasi lahan oleh karyawan PT. Wilmar
sebagai pengawas pada kegiatan industri. sampai kepada monopoli akses dermaga yang
Tugas dan fungsi Pemerintah Daerah Kota merugikan perusahaan industri lain. Untuk
Dumai sebagai pengawas kegiatan kawasan menghadapi agresivitas PT. Wilmar me-
industri tidak terintegrasi dengan baik dalam kanisme invokasi menjadi strategi bagi Peme-
bentuk pedoman yang diterjemahkan kedalam rintah Kota Dumai untuk memberikan pressure
petunjuk pelaksana (juklak) dan petunjuk kepada PT. Wilmar agar tidak memonopoli
teknis (juknis), sehingga berdampak pada Kawasan Industri Dumai (KID). Namun stra-
pengecilan peran pemerintah daerah Kota tegi ini tidak berhasil dengan baik bagi per-
Dumai dalam mengembangkan nilai kearifan tumbuhan pendapatan Kota Dumai.
lokalnya dan secara tidak lansung dampak Kemudian dapat disimpulkan dari rang-
keterbatasan regulasi dalam merealisasikan kaian kegiatan antara Pemerintah Kota Dumai
dan mengimplementasikan fungsi pengawasan dan Pemerintah Pusat adalah ketidak mampuan
ini tidak menghasilkan dampak yang kon- Pemerintah Dumai membangun konsolidasi
struktif bagi Pemerintah Kota Dumai karena yang baik dengan Pemerintah Pusat untuk
fungsi pengawasan tidak menyentuh konsep mengelola Kawasan Industri yang sebenarnya
Pemerintah Kota Dumai sebagai wilayah merupakan wewenang Pemerintah Kota Dumai.
otonom yang berhak atas kewenanganya ter- Potensi Kota Dumai yang sangat strategis ini
hadap segala aktifitas yang berada didaerah dimamfaatkan oleh Pemerintah Pusat untuk
untuk mengelola potensi daerah. Hal ini di- memonopoli kegiatan Kawasan Industri, sehingga
karenakan perusahaan harus memberikan la- Kota Dumai tidak dapat berperan dalam proses
poran lansung kepada Pemerintah Pusat intensifikasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
150 Jurnal Demokrasi & Otonomi Daerah, Volume 17, Nomor 2, Mei 2019, hlm. 85-166

untuk menggali sektor-sektor baru yang me- Komunitas Lokal: Menjunu Kemandirian
ningkatkan pendapatan Kota Dumai. Pertum- Daerah, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu
buhan industri yang terus meningkat setiap Politik, Volume 5, Nomor 2
tahunya, justru menjadi beban bagi Pemerintah Leo Agustino, 2016. Dasar-dasar Kebijakan
Kota Dumai. Publik, Bandung, Alfabeta
Kuncoro Mudrajad, 2000. Ekonomi Pembangunan,
DAFTAR RUJUKAN Teori, Masalah, dan Kebijakan, Yogyakarta,
A.H. Rahadian, 2016. Strategi Pembangunan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN
Berkelanjutan, Prosiding Seminar Riady Ibnu Kaldun, 2017. Strategi Kebijakan
Institut Ilmu Sosial STIAMI, ISSN Peningkatan Daya Saing Rumput Laut
2355-2883, Volume III, No. 01 Indonesia di Pasar Global, Jurnal Sospol,
Caporaso, James A. Lenvine. David P., Teori- Vol. 3 No. 1
teori Ekonomi Politik, Yogyakarta, Syahruddin , 2010, Evaluasi Implementasi
Pustaka Pelajar Kebijakan Pengembangan Kawasan
Damanhuri S. Didin, 2010. Ekonomi Politik Industri. Jurnal Ilmu Administrasi dan
dan Pembangunan: Teori, Kritik, dan Organisasi, Januari 2010
Solusi Bagi Indonesia dan Negara Siti Aminah, 2011. NEGARA, PASAR, DAN
Sedang Berkembang, Bogor, IPB Press MASYARAKAT, Sebuah studi sosio-
Fhino Andrea Christy, 2009. Hubungan ekonomi dan budaya pengembangan
Antara Dana Alokasi Umum, Belanja BRT-Transjaharta. Disertasi. Fakultas
Modal dan Kualitas Pembangunan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen
Manusia, The 3rd National Conference Sosiologi. Depok. Januari 2011
UKWMS, Surabaya, 10 Oktober 2009 Suparmoko, 2002. Ekonomi Publik: untuk
Hanly Fendy Djohar Siwu, 2017. Strategi Keuangan dan Pembangunan Daerah,
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Yogyakarta, Andi Offset
Daerah, Jurnal Pembangunan Ekonomi Silalahi Ulber, 2009. Metode Penelitian
dan Keuangan Daerah, Volume 19, No. 3 Sosial, Bandung, Refika Aditama
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Tjutju Yuniarsih dan Suwatno, 2009.
2011., Metodologi Penelitian Sosial, Manajemen Sumberdaya Manusia,
Jakarta, PT. Bumi Aksara Bandung, Alfabeta
Ismi Andari, Lina Sudarwati, 2015. Dampak Yani Ahmad, 2013. Hubungan Keuangan
Pembangunan Industri Terhadap antara Pemerintah Pusat dan Daerah
Diversifikasi Mata Pecaharian, Interaksi di Indonesia, Jakarta, Rajawali Pers
Sosial dan Nilai Pendidikan Pada Whisnu Adhi Saputra, Analisis Pengaruh Jumlah
Masyarakat Perdesaan, Jurnal Persepektif Penduduk, PDRB, IPM, Pengangguran
Sosiologi, Vol. 3, No. 1 Terhadap Tingkat Kemiskinan di
Jhingan. M.L, 2013. Ekonomi Pembangunan Kabupaten/Kota Jawa Tengah, Skripsi,
dan Perencanaan, Jakarta, Raja Grafindo Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Persada Semarang.
Lambang Trijono, 2001. Strategi Pemberdayaan

You might also like