You are on page 1of 14

Accelerat ing t he world's research.

PENGARUH PARTISIPASI DALAM


PENYUSUNAN ANGGARAN
TERHADAP KINERJA MANAJERIAL
PERUSAHAAN MELALUI
KECUKUPAN ANGGARAN...
Sarman D Grezko

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

JURNAL AKUNTANSI, MANAJEMEN BISNIS DAN


eko purbiyant o

UP OZIE
Herna Ferari

ART IKEL ANGGARAN


Sandi Djasman
SERI KAJIAN ILMIAH, Volume 14, Nomor 1, Januari 2011
__________________________________________________________________________________

PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP


KINERJA MANAJERIAL PERUSAHAAN MELALUI KECUKUPAN ANGGARAN,
KOMITMEN ORGANISASI, KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN, DAN JOB
RELEVANT INFORMATION (JRI)

Stefani Lily Indarto, Stephana Dyah Ayu


Fakultas Ekonomi, Unika Soegijapranata Semarang

ABSTRACT
The relation between budgetary participation and managerial performance has been examined in
several accounting studies with conflicting result. The conflicting evidence may reflect the
influence of a contingency variable. This study investigated the effect of budgetary adequation,
organizational commitment, budgetary goals commitment, and job relevant information on the
relationship between budget participation and managerial performance. The responses of 152
middle manager, drawn from a cross-department in Central of Java, to a questionnaire survey,
were analyzed by examining the regression model. The result indicated that the high degree of
budget participation was associated with higher managerial performance under conditions of high
budgetary adequation, organizational commitment, budgetary goals commitment, and job relevant
information. Under conditions of high budgetary adequation, organizational commitment,
budgetary goals commitment, and job relevant information, high degree of budget participation
was associated with higher managerial performance. This study also found that there were a
positive relationship between budget participation and managerial performance, and a positive
relationship between budgetary adequation, organizational commitment, budgetary goals
commitment, job relevant information, and managerial performance.

Keywords: budget participation, budgetary adequation, organizational commitment, budgetary


goals commitment, job relevant information, managerial performance

PENDAHULUAN (1989) menyatakan bahwa anggaran


Anggaran secara khusus digambarkan mempunyai dampak langsung terhadap
sebagai data kuantitatif atau ungkapan manusia terutama bagi yang terlibat
keuangan dari rencana strategis jangka langsung dalam penyusunan anggaran.
pendek dan jangka panjang perusahaan, Adanya partisipasi dalam penyusunan
yang memuat tujuan dan tindakan dalam anggaran menyebabkan sikap respek
mencapai tujuan tersebut (Hansen dan bawahan terhadap pekerjan dan perusahaan
Mowen, 2000). Karena itu, bagi (Milani, 1975). Dengan demikian, akan
perusahaan proses penyusunan anggaran mendorong bawahan yang berpartisipasi
menjadi hal penting yang harus untuk membantu atasan dengan
diperhatikan agar dapat mencapai tujuan memberikan informasi yang dimilikinya
perusahaan. Anggaran yang terlalu sehingga anggaran yang disusun lebih
menekan, cenderung menimbulkan sikap akurat (Baiman, 1982). Keakuratan
agresif manajer tingkat bawah terhadap anggaran diharapkan akan mampu
manajer tingkat atas yang kemudian dapat meningkatkan kinerja manajerial. Karena
mengakibatkan inefisiensi dan penurunan itu, perlu adanya pemberian kesempatan
kinerja (Yusfaningrum, 2005). Siegel kepada bawahan dalam proses penyusunan

1
SERI KAJIAN ILMIAH, Volume 14, Nomor 1, Januari 2011
__________________________________________________________________________________

anggaran agar kinerja nanajerial dapat A. Supriyono (2004) menggunakan


meningkat (Argyris ,1952). variabel intervening kecukupan anggaran
Saat ini beberapa hasil penelitian dan komitmen organisasi untuk menguji
menunjukan hasil yang tidak konsisten. pengaruh partisipasi anggaran terhadap
Penelitian yang dilakukan oleh Bass dan kinerja manajerial (Supriyono, 2004).
Levitt (1963), Schuler dan Kim(1979), Sedangkan Variabel Komitmen
Brownwll(1982), Brownell dan Mc Ines Tujuan anggaran dan Job Relevant
(1986),Chenhall dan brownell (1988), Information digunakan sebagai intervening
Frucot Shearon (1991), Erly (1985), Steers dalam mengukur pengaruh partisipasi
(1975), Indiantoro (1993) menunjukan anggaran terhadap kinerja manajer sesuai
hasil positif dan signifikan antara dengan penelitian yang telah dilakukan
partisipasi anggaran terhadap kinerja oleh Vincent K. Chong dan Kar Ming
manajerial (Cahyaning, 2000; Supriyono, Chong (2002), dan Yusfaningrum (2005).
2004). Penelitian yang dilakukan Latham Permasalahan pokok dalam penelitian
dan Marshall (1982), Latham dan Yuki ini adalah (1) apakah partisipasi dalam
(1976) menunjukan hubungan positif yang penyusunan anggaran berpengaruh
tidak signifikan (Supriyono, 2004 ). langsung terhadap kinerja manajerial ?, (2)
Namun disisi lain, penelitian yang Apakah partisipasi dalam penyusunan
dilakukan oleh Milani (1975), Kenis anggaran berpengaruh pada kinerja
(1979), Brownell dan Hirst (1986), Riyanto manajerial melalui kecukupan anggaran,
(1996) justru menunjukan hubungan yang komitmen organisasi, komitment tujuan
tidak signifikan. Bahkan beberapa anggaran, Job Relevant Information
penelitian justru menunjukan pengaruh sebagai variabel intervening?
negatif baik yang secara signifikan maupun
tidak. Penelitian Cambell dan Gingrich
(1986), Ivancevich(1977) menunjukan LANDASAN TEORI
pengaruh negatif signifikan. Penelitian
Tujuan pokok penyusunan anggaran
yang dilakukan Dosett, Latam dan Mitchell
menurut Anthony dkk (1992), adalah untuk
(1979), Mia (1988) mendukung hasil
memperbaiki rencana strategis organisasi,
tersebut meskipun tidak signifikan.
mengkoordinasi aktivitas berbagai bagian
Penelitian yang dilakukan disini berusaha
organisasi, menyerahkan tanggungjawab
menguji pengaruh partisipasi
pada manajer, memberikan otorisasi
penganggaran terhadap kinerja manajer
besarnya biaya yang boleh dikeluarkan,
melalui lima variabel intervening yaitu
memberikan umpan balik kepada manajer
variabel Kecukupan Anggaran, Komitmen
atas kinerja mereka, serta sebagai
Organisasi, Komitmen Tujuan Anggaran,
perjanjian atau komitmen yang merupakan
Job Relevant – Information.
dasar untuk mengevaluasi kinerja manajer
Model ini merupakan penggabungan sesungguhnya. Meskipun secara umum
dari beberapa model penelitian mengenai tujuan perusahaan adalah baik namun
pengaruh partisipasi anggaran terhadap sebenarnya ada beberapa kelemahan dari
kinerja manajerial yang dikembangkan anggaran yaitu, dapat menimbulkan
oleh peneliti - peneliti sebelumnya. perasaan tertekan bagi karyawan. Hal ini
Penelitian Nouri dan Parker (1998) dan R. mendorong para peneliti untuk mencari

33
SERI KAJIAN ILMIAH, Volume 14, Nomor 1, Januari 2011
__________________________________________________________________________________

varaibel - variabel yang diharapkan dapat membuat keputusan (Becker et.al., 1978
mengefektifkan anggaran. Salah satu cara dalam Jacomina, 2001). Dawis dan
yang kemudian disarankan dilakukan Newstorm (1985) dalam Novana (2002)
untuk mengurangi kelemahan dari sifat mendefiniskan partisipasi sebagai
anggarn tersebut adalah dengan keterlibatan individu yang bersifat mental
menggunakan model anggaran partisipatif, dan emosional dalam situasi kelompok
karena partisipasi dalam penyusunan bagi pencapaian tujuan bersama dan
anggaran akan menybabkan sifat respek membagi tanggung jawab bersama. Lebih
bawahan terhadap pekerjaan dan lanjut Baiman (1982) menyatakan bahwa
perusahaan (Milani, 1975). bawahan yang berpartisipasi akan
terdorong membantu atasannya dengan
memberikan informasi yang dimilikinya
Partisipasi anggaran sehingga anggaran yang disusun lebih
Salah satu cara yang efektif untuk akurat.Berbagai penelitian empiris
menyelaraskan tujuan pusat membuktikan bahwa partisipasi anggaran
pertanggungjawaban dengan tujuan berperan penting dalam proses pencapaian
perusahaan secara menyeluruh adalah tujuan yang telah ditetapkan oleh
melalui partisipasi (Siegel dan Marconi, perusahaan. Anthony dkk ( 1992)
1989). Hal ini senada dengan Likert (1961) menemukan bahwa partisipasi dalam
yang menyarankan bahwa salah satu cara proses penyusunan anggaran merupakan
untuk menyelaraskan tujuan adalah dengan pendekatan yang efektif untuk
meningkatkan keterlibatan manajer dalam meningkatkan motivasi manajerial.
organisasi. Partisipasi merupakan salah Tingkat partisipasi yang tinggi cenderung
satu aspek yang sering digunakan dalam mendorong manajer untuk laih aktif dalam
penelitian yang berkaitan dengan memahami anggaran sehingga manajer
penganggaran. Milani (1975) menyatakan memiliki pemahaman yang lebih baik
bahwa partisipasi anggaran merupakan dalam menghadapi kesulitan pada saat
tingkat pengaruh dan keterlibatan yang pelasanaan anggaran (Anthony dan
dirasakan individu dalam proses Govindarajan, 1995). Siegel dan Marconi
perancangan anggaran, serta pengaruh (1989) menyatakan bahwa dengan
bawahan terhadap pembuatan keputusan partisipasi, karyawan akan dilibatkan
dalam proses penyusunan anggaran keberadaannya dan tidak sekedar terlibat
merupakan faktor utama yang dalam tugas yang mereka kerjakan. Hal ini
membedakan antara anggaran partisipatif tentunya akan meningkatkan moral dan
dengan anggaran non partisipatif, dengan menimbulkan inisiatif yang besar di
adanya anggaran partisipatif menyebabkan seluruh level manajer. Dengan ikut serta
sikap respektif bawahan terhadap berpartisipasi dalam penyusunan anggaran,
pekerjaan dan perusahaan, serta terhadap para manajer juga akan lebih memahami
sistem anggaran yang diberlakukan oleh masalah yang mungkin timbul pada saat
perusahaan (Collins, 1978). pelaksanaan anggaran. Dengan partisipasi
akan terjadi mekanisme pertukaran
Partisipasi merupakan suatu proses
informasi. Informasi ini akan
pengambilan keputusan bersama oleh dua
memungkinkan pemahaman yang lebih
pihak atau lebih yang membawa efek di
baik tentang tugas yang akan mereka
masa mendatang bagi mereka yan

34
SERI KAJIAN ILMIAH, Volume 14, Nomor 1, Januari 2011
__________________________________________________________________________________

lakukan, dengan demikian diharapkan meningkatkan kinerja manajerialnya.


kinerja akan meningkat. Partisipasi manajer bawah dalam
pembuatan keputusan kebijakan,
memperkuat tendensi bawahan untuk
Kecukupan Anggaran mengenal organisasi, dengan demikian
Kecukupan anggaran adalah dalam komitmen organisasi akan meningkat
penelitian ini didefinisikan sebagai tingkat (March dan Simon, 1958). Beberapa
persepsi individual bahwa sumber - sumber penelitian mendukung pernyataan bahwa
yang dianggarkan mencukupi untuk partisipasi manajer bawah akan
melaksanakan aktivitas-aktivitas yang meningkatkan komitmen organisasi.
diperlukan (Supriyono, 2004). Beberapa Penelitian yang dilakukan oleh Patchen
penelitian di bidang akuntansi (1965); Morris dan Steers (1980); Rhodes
mengemukakan bahwa manajer bawah dan Steers (1981); Boshof dan Mels (1995)
mempunyai informasi yang lebih akurat (dalam Supriyono, 2004) membuktikan
daripada atasan mengenai kondisi - kondisi adanya pengaruh yang positif dan
lokal pusat pertanggungjawaban yang signifikan antara partisipasi anggaran
imilikinya (Merchant, 1981; Chirtensen, terhadap komitmen organisasi. Hasil riset
1982 , Chow et al, 1988, Walter, 1998). Mayer.et.al (1989) juga mendukung
Melalui partisipasi anggaran maka pernyataan tersebut. Semakin tinggi
informasi yang dimiliki oleh bawahan akan komitmen terhadap organisasi maka
dapat dipergunakan dalam penyusuanan semakin tinggi kinerja manajer.
anggaran tersebut. Dengan demikian
adanya partisipasi anggaran akan
memberikan informasi yang lebih banyak Komitmen Tujuan Anggaran
sehingga dapat tingkat kecukupan Komitmen tujuan anggaran disini
anggaran dapat tercapai. didefinisikan sebagai keinginan yang kuat
Penelitian yang dilakukan Paters untuk berusaha mencapai tujuan anggaran
(1980) menemukan kecukupan anggaran dan ketekunan dalam melakukan
sebagai salah satu faktor situasional yang pencapaian tujuan anggaran tersebut
akan mempengaruhi kinerja manajerial. (Locke dkk, 1981). Komitmen menunjukan
Para manajer dan karyawan dengan keyakinan dan dukungan yang kuat
dukungan anggaran yang mencukupi akan terhadap nilai dan tujuan yang ingin
dapat mencapai kinerja yang lebih tinggi dicapai (Mowdey dkk, 1979). Komitmen
dari pada manajer dan karyawan tanda untuk mencapai tujuan anggaran terjadi
dukungan anggaran yang mencukupi ketika bawahan telah menerima tujuan
(Supriyono, 2004). anggaran yang telah ditetapkan.
Penerimaan terhadap tujuan tersebut dapat
disebabkan oleh adanya partisipasi
Komitmen Organisasi anggaran. Penelitian yang dilakukan oleh
Shields dan Shiels (1998) menemukan
Komitmen organisasi adalah ikatan
bukti bahwa tindakan partisipasi menaikan
keterkaitan individu dengan organisasi
kepercayaan bawahan, pengendalian dan
(Mathiew dan Zajac, 1990) sehingga
keterlibatan diri dengan organisasi,
individu tersebut merasa memiliki
sehingga bawahan dapat menerima dan
organisasinya dengan demikian dapat

35
SERI KAJIAN ILMIAH, Volume 14, Nomor 1, Januari 2011
__________________________________________________________________________________

mempunyai komitmen terhadap tujuan usaha manajer untuk memprediksi


anggaran yang telah disusun. Hasil ini lingkungan dan mengarahkan perhatian
konsisten dengan penelitian sebelumnya manajer pada keputusan dan perilaku yang
yang dilakukan oleh Argyris (1952), diperlukan di masa yang akan datang.
Becker dan Green (1962) yang menyatakan Dengan demikian partisipasi dalam
hasil yang senada yaitu partisipasi penyusunan anggaran dapat menciptakan
anggaran memotivasi karyawan untuk lingkungan yang mendukung bagi
menerima dan memiliki komitmen penggunaan job relevent information
terhadap tujuan anggaran yang telah (Kren, 1992).
disusun secara bersama antara karyawan Lawer (1973) menemukan bukti bahwa
dan bawahan. pengetahuan yang berhubungan dengan
tugas tersebut dapat meningkatkan kinerja.
Job Relevant Information (JRI) Bahkan Murray (1990) menyatakan bahwa
terdapat dua keuntungan yang diperoleh
Proses partisipasi memberikan dengan adanya transfer informasi dari
kesempatan bagi bawahan untuk bawahan terhadap atasan (1) atasan dapat
mengajukan pertanyaan kepada atasan. mengemabangkan strategi yang lebih baik,
Penerimaan pengetahuan yang yang dapat disampaikan kepada bawahan
berhubungan dengan tugas (task relevant sehingga kinerja meningkat, (2) dari
knowledge) dapat meningkatkan kinerja informasi yang diberikan bawahan akan
(Lawler, 1973). Early (1985) menemukan didapat tingkat anggaran yang lebih baik
bahwa perencanaan dipengaruhi oleh atau lebih sesuibagi perusahaan. Dengan
informasi yang tersedia untuk individu. demikian adanya job relevant information
Tersedianya informasi yang berhubungan akan meningkatkan kinerja.
dengan tugas akan meningkatkan
perencanaan untuk mencapai tujuan yang Camphell dan Gingrich tahun 1986
ditetapkan, yang pada akhirnya akan (dalam Kren, 1992) memberikan bukti
meningkatkan kinerja manajer. Secara bahwa informasi yang berhubungan
definitif Job Relevant Information dengan tugas memilki pengaruh positif
diartikan sebagai informasi yang terhadap kinerja. Krens (1992)
memfasilitasi pembuatan keputusan yang menggunakn variabel informasi yang
relevan dengan tugas. Job Relevant berhubungan dengan tugas (Job Relevant
Information memberikan pengetahuan Information) sebagai variabel perantara
yang lebih baik bagi manajer mengenai partisipasi penganggaran dengan kinerja
alternatif - alternatif keputusan dan manajerial. Krens mendefinisikan JRI (Job
tindakan - tindakan yang dibutuhkan untuk Relevant Information) sebagai informasi
mencapai tujuan (Locke dkk, 1967). Job yang tersedia bagi mnajer untuk
relevant information sangat dibutuhkan meningkatkan efektivitas keputusan yang
untuk mengambil langkah strategis dalam berkaitan dengan tugas.
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Partisipasi dapat memudahkan perolehan Kinerja Manajerial
dan penggunaan Job Relevan Information
(Kern, 1992). Partisipasi manajer dalam Penelitian ini mendefinisikan kinerja
penyusunan anggaran akan meningkatkan manajerial sebagai kinerja indiidu anggota

36
SERI KAJIAN ILMIAH, Volume 14, Nomor 1, Januari 2011
__________________________________________________________________________________

organisasi dalam kegiatan-kegiatan lebih baik dikarenakan faktor


manajerial antara perncanaan, Investigasi, keberuntungan akan merasa lebih puas jika
koordinasi, supervisi, pengaturan staff, partisipasi rendah. Dengan kata lain
negosiasi dan representasi (Mahoney dkk, partisipasi tinggi dalam penyusunan
1963). Beberapa penelitian telah anggaran meningkatkan kinerja manajerial.
menunjukan bukti bahwa partisipasi Beberapa penelitian untuk menguji
anggaran berhubungan secara positif hubungan antara partisipasi pengangaran
berhubungan dengan prestasi dan kinerja dengan kinerja manajerial dilakukan
karyawan (Argyris, 1952; Becker dan dengan menggunakan variabel intervening.
Green, 1962). Kinerja manajerial yang Brownell dan Mc. Innes (1989)
dipergunakan dalam penelitian ini sesuai menggunakan variabel intervening
dengan definisi Mahoney et.al (1965) yang motivasi untuk menguji hubungan antara
mendefinisikan kinerja manajerial partisipasi dengan kinerja. Hasil penelitian
didasarkan atas fungsi-fungsi manajemen menunjukkan bahwa motivasi dan
klasik, yaitu seberapa jauh manajer mampu partisipasi memiliki hubungan dengan
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen kinerja secara langsung. Hasil penelitian
yang meliputi perencanaan, investigasi, tersebut berbeda dengan penelitian
koordinasi, evaluasi, supervisi, pemilihan sebelumnya yang dilakukan oleh Merchant
staf, negosiasi, dan perwakilan. Kinerja (1981) yang menemukan hubungan positif
manajemen merupakan salah satu faktor antara motivasi dengan partisipasi.
yang dapat meningkatkan keefektifan Berdasarkan hasil peneltian ini, Brownell
operasi suatu organisasi. dan Mc Innes (1986) berpendapat bahwa
Penelitian tentang pengaruh partisipasi penelitian di masa mendatang sebaiknya
terhadap kinerja manajerial ditunjukkan menguji kinerja atas partisipasi dengan
oleh Kren dan Liao (1988) dengan tidak melalui motivasi.
menyatakan bahwa partisipasi akan
mempengaruhi kinerja melaluui tiga cara
yaitu: (1) melalui perancangan tujuan PENGEMBANGAN HIPOTESIS
anggaran yang lebih tinggi, (2) dengan Penelitian mengenai partisipasi
meningkatkan komitmen untuk mencapai anggaran dan pengaruhnya terhadap
tujuan anggaran, dan (3) melakukan kinerja manajerial merupakan suatu bidang
keuntungan kognitif yang berasal dari penelitian yang banyak mengalami
pembagian infromasi selama partisipasi. perdebatan dalam literatur akuntansi
Partisipasi dapat digunakan untuk perilaku selama empat dasawarsa terakhir
menjelaskan tujuan dan merupkaan alat (Slamet Riyadi, 1998), sehingga banyak
yang dapat digunakan untuk mencapai menarik mina peneliti untuk melakukan
tujuan tersebut (Locke & Scweiger, 1979). penelitian lebih lanjut terhadap hubungan
Dengan menggunakan instrumen Milani tersebut ( Nur Indrianto, 1993; bambang
(1975) Brownell menemukan bahwa Supomo, 1998). Kern dan Liao (1998)
individu yang merasa bahwa hasil tindakan menyatakan bahwa partisipasi anggaran
mereka disebabkan karena usahanya akan akan mempengaruhi kinerja manajerial
merasa lebih puas pada kondisi partisipasi dengan tiga cara yaitu : (1) melalui
yang tingi, sebaliknya individu yang perancangan tujuan anggaran yang lebih
merasa bahwa hasil yang mereka peroleh tinggi, (2) melalui peningkatan komitmen

37
SERI KAJIAN ILMIAH, Volume 14, Nomor 1, Januari 2011
__________________________________________________________________________________

untuk mencapai tujuan anggwaran serta (3) sebagai salah satu faktor situasional yang
melalui keuntungan kognitif yang berasal akan mempengaruhi kinerja manajerial.
dari pembagian informasi selama Para manajer dan karyawan dengan
partisipasi. Pengumpulan informasi pribadi dukungan anggaran yang mencukupi akan
dalam proses penyusunan anggaran dari dapat mencapai kinerja yang lebih tinggi
manajer tingkat bawah dapat membuat dari pada manajer dan karyawan tandap
anggaran lebih akurat dan pencapaian dukungan anggaran yang mencukupi
tujuan anggaran tersebut kemungkinan (Supriyono, 2004). Oleh karena itu
menghasilkan kinerja yang lebih tinggi dari hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan
sudut pandang perusahaan (Walter, 1988). sebagai berikut:
Sehingga hipotesis yang dapat diajukan H2 : Partisipasi dalam penyusunan
untuk pengaruh partisipasi anggaran anggaran berpengaruh terhadap kinerja
terhadap kinerja manajerial dalam manajerial dengan kecukupan anggaran
penelitian ini adalah sebagai berikut : sebagai variabel intervening.
H1 : Partisipasi dalam penyusunan Komitmen organisasi adalah ikatan
anggaran berpengaruh langsung terhadap keterkaitan individu dengan organisasi
kinerja manajerial. (Mathiew dan Zajac, 1990) sehingga
Penelitian Merchant (1981), Chirtensen individu tersebut merasa memiliki
(1982), Chow et al (1988), Walter (1998) organisasinya dengan demikian dapat
mengungkapkan bahwa manajer bawah meningkatkan kinerja manajerialnya.
mempunyai informasi yang lebih akurat Partisipasi manajer bawah dalam
daripada atasannya mengenai kondisi- pembuatan keputusan kebijakan,
kondisi lokal pusat memperkuat tendensi bawahan untuk
pertanggungjawabaannya (dalam mengenal organisasi, dengan demikian
Supriyono, 2004).Karena itu, dengan komitmen organisasi akan meningkat
melibatkan manajer bawah dalam (March dan Simon, 1958). Beberapa
penyusunan anggaran maka dapat dicapai penelitian mendukung pernyataan bahwa
rencana yang lebih realistis dan anggaran partisipasi manajer bawah akan
lebih akurat. Penelitian ini berusaha meningkatkan komitmen organisasi.
menghubungkan partisipasi anggaran Penelitian yang dilakukan oleh Patchen
dengan kecukupan anggaran. Kecukupan (1965); Morris dan Steers (1980); Rhodes
anggaran adalah dalam penelitian ini dan Steers (1981); Boshof dan Mels (1995)
didefinisikan sebagai tingkat persepsi (dalam Supriyono, 2004) membuktikan
individual bahwa sumber - sumber yang adanya pengaruh yang positif dan
dianggarkan mencukupi untuk signifikan antara partisipasi anggaran
melaksanakan aktivitas - aktivitas yang terhadap komitmen organisasi.
diperlukan (Supriyono, 2004). Dengan Lebih lanjut, Rendall (1990)
demikian adanya partisipasi anggaran akan menemukan bahwa komitmen organisasi
memberikan informasi yang lebih banyak mempunyai hubungan yang positif dengan
sehingga dapat meningkatkan pencapaian kinerja manajer. Hasil riset Mayer.et.al
kecukupan anggaran. (1989) juga mendukung pernyataan
Penelitian yang dilakukan Paters tersebut. Semakin tinggi komitmen
(1980) menemukan kecukupan anggaran terhadap organisasi maka semakin tinggi

38
SERI KAJIAN ILMIAH, Volume 14, Nomor 1, Januari 2011
__________________________________________________________________________________

kinerja manajer Oleh karena itu hipotesis 1990; Wofford dkk, 1992). Oleh karena
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : itu, hipotesis dalam penelitian ini
H3 : Partisipasi dalam penyusunan digambarkan sebagai berikut:
anggaran berpengaruh terhadap kinerja H4 : Partisipasi dalam penyusunan
manajerial dengan komitmen organisasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja
sebagai variabel intervening. manajerial dengan komitmen tujuan
Sields dan Sields (1998) menemukan anggaran sebagai variabel intervening.
bukti bahwa tindakan partissipasi Job Relevent Information (JRI)
menaikan kepercayaan bawahan, merupakan informasi yang dapat
pengendalian dan keterlibatan diri dengan membantu manajer dalam memilih
organisasi, sehingga bawahan dapat tindakan yang terbaik melalui informed
menerima dan mempunyai komitmen effort yang lebih baik (Krens, 1992).
terhadap anggaran yang disusun. Penelitian Penelitian ini mengacu pada model yang
yang dilakukan oleh Vincent K. Chong dan dikembangkan Krens (1992) yang
Kar Ming Chong (2002) menemukan menggunakan variabel JRI ini sebagai
bahwa terdapat hubungan positif dan variabel intervening antara partisipasi
signifikan antara partisipasi anggaran dan anggaran dan kinerja manajerial.
komitmen tujuan anggaran atau dapat Partisipasi anggaran memungkinkan
dikatakan bahwa peningkatan partisipasi adanya transfer informasi yang memadai
dalam penyususnan anggaran akan antara atasan dan bawahan sehingga akan
mempertinggi komitmen tujuan anggaran. diperoleh tingkat pemahaman yang lebih
Penelitian yang dilakukan oleh Argyris baik tentang pengetahuan yang relevant
(1952), Becker dan Green (1962), dengan tugas.
Hofstade(1968) juga mengemukakan hal Lawer (1973) menemukan bukti bahwa
yang senada yaitu bahwa partisipasi pengetahuan yang berhubungan dengan
anggaran memotivasi karyawan untuk tugas tersebut dapat meningkatkan kinerja.
menerima dan mempunyai komitmen Bahkan Murray (1990) menyatakan bahwa
terhadap tujuan anggaran yang telah terdapat dua keuntungan yang diperoleh
disusun secara bersama antara karyawan dengan adanya transfer informasi dari
dan atasan. bawahan terhadap atasan (1) atasan dapat
Tingkat kinerja individu berkaitan mengemabangkan strategi yang lebih baik,
dengan tingkat pencapaian tujuan anggaran yang dapat disampaikan kepada bawahan
(Murray, 1990). Tingginya komitmen sehingga kinerja meningkat, (2) dari
terhadap tujuan anggaran akan informasi yang diberikan bawahan akan
mempermudah penerimaan anggaran didapat tingkat anggaran yang lebih baik
tersebut meskipun sulit untuk dicapai, atau lebih sesuai bagi perusahaan.
dengan demikian tingkat kinerja akan Penelitian yang dilakukan oleh Erly (1985)
meningkat. Dengan demikian dapat juga menemukan bukti yang menyatakan
disimpulakan bahwa kinerja adalah dungsi bahwa JRI berpengaruh secara positif
utama dari pencapaian tujuan dan terhadap kinerjanya. Oleh krens itu msks
komitmen tujuan anggaran merupakan alat hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan
untuk memprediksinya (Locke, 1968; sebagai berikut :
Locke dkk, 1981; Locke dan Latham,

39
SERI KAJIAN ILMIAH, Volume 14, Nomor 1, Januari 2011
__________________________________________________________________________________

H5 : Partisipasi dalam penyusunan


anggaran berpengaruh terhadap Dari pengukuran minimum dan
kinerja manajerial dengan Job maksimum tersebut, maka dapat dipecah
Relevant Information sebagai kedalam 3 kategori yaitu rendah, sedang
variabel intervening. dan tinggi dengan range nilai masing-
masing variabel sebagai berikut:

METODOLOGI PENELITIAN Tabel 2. Range Nilai


Obyek Penelitian ini adalah para Variabel Mean Kategori
manajer tingkat menengah atau manajer PA 29.2000 Sedang
fungsional yang bekerja di perusahaan KA 16.0133 Tinggi
manufaktur berskala besar di Jawa Tengah. KO 48.0333 Sedang
Populasi yang dipilih dalam penelitian ini KTA 48.4533 Sedang
adalah manajer tingkat menengah atau JRI 28.1000 Tinggi
kepala bagian dalam perusahaan KM 45.9667 Sedang
manufaktur berskala besar yang berlokasi
di Jawa Tengah. Dari 215 kuesioner yang PENGUJIAN HIPOTESIS
disebar, ternyata kuesioner yang kembali Pengujian hipotesis dilakukan dengan
ternyata hanya sebanyak 163 kuesioner, menggunakan analisis jalur (path analysis)
hal ini menunjukan respon rate yang cukup dengan menggunakan tiga model regresi,
tinggi yaitu sebesar 76% dari total dimana ketiga model regresi tersebut akan
kuuesioner yang disebar. Setelah diproses menjelaskan bentuk pengaruh dari variabel
lebih lanjut dengan melihat partisipasi anggaran terhadap kinerja
ketidaklengkapan jawaban responden, manajerial baik secara langsung atau tidak
hanya 152 kuesioner (respon rate 71 %) langsung dengan terlebih dahulu melalui
yang lengkap pengisian datanya sehingga kecukupan anggaran, komitmen organisasi,
dapat digunakan dalam analisa data lebih komitmen tujuan anggaran, job relevant
lanjut. information sebagai variabel intervening.

Tabel 3. Uji Pengaruh Partisipasi


HASIL ANALISIS DATA Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Coefficientsa
Tabel 1. Statistik Deskriptif Variabel
Unstandardized Standardized
Descriptive Statistics Coefficients Coefficients
N Minimum Maxim um Mean Std. Dev iation Model B Std. Error Beta t Sig.
PA 150 6.00 42.00 29.2000 7.00527 1 (Constant) 30.612 2.425 12.623 .000
KA 150 3.00 21.00 16.0133 3.35182 PA .526 .081 .472 6.510 .000
KO 150 21.00 63.00 48.0333 8.43086 a. Dependent Variable: KM
KTA 150 29.00 63.00 48.4533 7.61365
JRI 150 10.00 35.00 28.1000 4.73705
KM 150 27.00 63.00 45.9667 7.80760
Valid N (listwise) 150

Sumber: data primer yang diolah, 2007

40
SERI KAJIAN ILMIAH, Volume 14, Nomor 1, Januari 2011
__________________________________________________________________________________

Tabel 4. Uji Pengaruh Partisipasi Tabel 8. Uji Pengaruh Partisipasi


Anggaran Terhadap Kecukupan Anggaran Anggaran Terhadap Komitmen Tujuan
Anggaran
Coefficientsa
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Unstandardized Standardized
Model B Std. Error Beta t Sig. Coefficients Coefficients
1 (Constant) 11.235 1.110 10.125 .000 Model B Std. Error Beta t Sig.
PA .164 .037 .342 4.428 .000 1 (Constant) 34.039 2.390 14.245 .000
a. Dependent Variable: KA PA .494 .080 .454 6.202 .000
a. Dependent Variable: KTA
Tabel 5. Uji Pengaruh Partisipasi
Anggaran dan Kecukupan Anggaran Tabel 9. Uji Pengaruh Partisipasi
Terhadap Kinerja Manajerial Anggaran dan Komitmen Tujuan
Coefficientsa
Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics Unstandardized Standardized
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
1 (Constant) 21.447 2.937 7.302 .000 Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 17.453 3.464 5.038 .000
PA .392 .080 .352 4.903 .000 .883 1.132
PA .335 .084 .301 3.983 .000 .794 1.260
KA .816 .167 .350 4.878 .000 .883 1.132
KTA .387 .077 .377 4.995 .000 .794 1.260
a. Dependent Variable: KM
a. Dependent Variable: KM

Tabel 6. Uji Pengaruh Partisipasi Tabel 10. Uji Pengaruh Partisipasi


Anggaran Terhadap Komitmen Organisasi Anggaran Terhadap Job Relevant
Coefficientsa Information
Unstandardized Standardized Coefficientsa
Coefficients Coefficients
Unstandardized Standardized
Model B Std. Error Beta t Sig.
Coefficients Coefficients
1 (Constant) 30.662 2.582 11.876 .000
Model B Std. Error Beta t Sig.
PA .595 .086 .494 6.918 .000
1 (Constant) 19.382 1.497 12.944 .000
a. Dependent Variable: KO PA .299 .050 .442 5.986 .000
a. Dependent Variable: JRI
Tabel 7. Uji Pengaruh Partisipasi
Anggaran dan Komitmen Organisasi
Terhadap Kinerja Manajerial
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 15.905 2.924 5.440 .000
PA .240 .080 .216 3.000 .003 .756 1.323
KO .480 .067 .518 7.201 .000 .756 1.323
a. Dependent Variable: KM

41
SERI KAJIAN ILMIAH, Volume 14, Nomor 1, Januari 2011
__________________________________________________________________________________

Tabel 11. Uji Pengaruh Partisipasi Berdasarkan hasil pengujian


Anggaran dan Job Relevant Information menunjukkan bahwa hubungan antara
Terhadap Kinerja Manajerial variabel independen dengan variabel
Coefficientsa
dependen diketahui sebesar 0,472.
Hubungan antara variabel independen dan
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics dependen setelah dikontrol variabel
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF mediasi sebesar 0,472 dari hasil
1 (Constant) 23.162 3.452 6.710 .000
perhitungan masing-masing variabel.
PA .411 .088 .369 4.685 .000 .805 1.242
JRI .384 .130 .233 2.962 .004 .805 1.242
Dengan demikian dapat diketahui bahwa
a. Dependent Variable: KM partisipasi anggaran (variabel independen)
secara signifikan berhubungan dengan
kecukupan anggaran, komitmen organisasi,
Tabel 12. Uji Pengaruh Partisipasi komitmen tujuan anggaran, job relevant
Anggaran, Kecukupan Anggaran, information (variabel mediasi) dan
Komitmen Organisasi, Komitmen Tujuan kecukupan anggaran, komitmen organisasi,
Anggaran dan Job Relevant Information komitmen tujuan anggaran, job relevant
Terhadap Kinerja Manajerial information (variabel mediasi) secara
Coefficientsa signifikan berhubungan dengan kinerja
manajerial (variabel dependen) serta
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
hubungan variabel independen dan
Model B Std. Error Beta t Sig.
variabel dependen menurun setelah
1 (Constant) 9.324 3.514 2.653 .009 dikontrol variabel mediasi, sehingga dapat
PA .158 .083 .142 1.906 .059 disimpulkan bahwa hipotesis alternatif
KA .323 .190 .139 1.704 .090 (Ha) diterima. Hal ini sesuai dengan
KO .387 .070 .418 5.544 .000 keadaan yang terjadi pada perusahaan
KTA .139 .095 .136 1.459 .147 besar di Jawa Tengah yang menerapkan
JRI .054 .140 .033 .389 .697 manajer tingkat menengah ataupun
a. Dependent Variable: KM manajer fungsionalnya dalam
berpartisipasi aktif dalam penyusunan
anggaran untuk meningkatkan kinerja
Hasil pengujian menunjukkan bahwa manajerialnya dengan memberikan

manajerial mempunyai nilai P  < 5 %


partisipasi anggaran terhadap kinerja kecukupan anggaran, komitmen organisasi,
komitmen tujuan anggaran, job relevant
yaitu signifikan pada 0 %. Hubungan information bagi para manajernya.
antara partisipasi anggaran terhadap Pencapaian kinerja manajerial dengan
kinerja manajerial melalui kecukupan partisipasi dalam penyusunan anggaran
anggaran, komitmen organisasi, komitmen yang lebih baik bagi setiap perusahaan

mempunyai nilai P  < 5 % yaitu


tujuan anggaran, job relevant information besar dengan memberikan kecukupan
anggaran, komitmen organisasi, komitmen
signifikan pada 0.000. Hubungan antara tujuan anggaran, job relevant information
kecukupan anggaran, komitmen organisasi, merupakan suatu alat untuk memotivasi
komitmen tujuan anggaran, job relevant pada manajer guna menghadapi
information terhadap kinerja manajerial ketidakpastian lingkungan yang tinggi dan
signifikan pada 0,009. manajer dapat memberi keputusan yang

42
SERI KAJIAN ILMIAH, Volume 14, Nomor 1, Januari 2011
__________________________________________________________________________________

tepat bagi perkembangan dan kemajuan penelitian ini dapat didukung. Artinya
perusahaannya ditengah persaingan yang bahwa dalam sebuah perusahaan,
tinggi. Oleh karena itu maka partisipasi partisipasi aktif dalam penyusunan
dari setiap manajer tingkat menengah anggaran yang didukung oleh kecukupan
dalam penyusunan anggaran bagi setiap anggaran, komitmen organisasi, komitmen
perusahaan akan memberikan dampak tujuan anggaran, job relevant information
yang positif bagi kecukupan anggaran, yang diterima sesuai dengan harapan
komitmen organisasi, komitmen tujuan seorang manajer akan membuat seorang
anggaran, job relevant information di manajer menciptakan performa yang
setiap manajernya yang akan memotivasi maksimal sehingga akan memotivasi kerja
kerjanya guna mencapai tujuan perusahaan dari manajer tersebut untuk meningkatkan
yang dicita-citakan. kinerja manajerialnya.

SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN Keterbatasan


IMPLIKASI PENELITIAN 1. Jumlah populasi penelitian yang
terbatas.
Simpulan 2. Data penelitian hanya dilakukan
Berdasarkan hasil analisis jalur atau pada pertanyaan yang sifatnya
pengaruh partisipasi anggaran terhadap tertutup, sehingga peneliti tidak
kinerja manajerial melalui kecukupan mendapat argumen secara langusng
anggaran, komitmen organisasi, komitmen dan detail dari responden secara
tujuan anggaran, job relevant information keseluruhan.
dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien
beta dan signifikansi variabel independen Implikasi Penelitian
terhadap variabel mediasi serta signifikansi Berkaitan dengan proses pengambilan
variabel mediasi terhadap variabel keputusan bagi manajemen, penelitian ini
dependen yang menunjukkan adanya memberikan suatu pandangan bagi
pengaruh yang signifikan dan positif.. Hal manajemen untuk penentuan dan
ini menunjukkan bahwa kecukupan pencapaian partisipasi penyusunan
anggaran, komitmen organisasi, komitmen anggaran guna memotivasi kerja para
tujuan anggaran, job relevant information manajernya dengan melalui kecukupan
dapat berfungsi sebagai mediator dalam anggaran, komitmen organisasi, komitmen
hubungan antara partisipasi anggaran tujuan anggaran, job relevant information
dengan kinerja manajerial. Dengan sehingga perusahaan dapat meningkatkan
demikian hipotesis alternatif dalam kinerja manajerialnya.

REFERENSI
Anthony, R.N. dan Govinndarajan, V. 2001. Management Control System (International
Edition). Boston: McGraw-Hill.
Frucot, Veronique dan W.T. Shearon. 1991. Budgetary Paticipation, Locus of Control,
Mexican Managerial Performance and Job Satisfaction. The Accounting Review, January:
80-99.

43
SERI KAJIAN ILMIAH, Volume 14, Nomor 1, Januari 2011
__________________________________________________________________________________

Indriani, M. 1993. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Prestasi Kerja dan
Kepuasan Kerja pada Aparat Pemerintah Daerah Tingkat II Propinsi Daerah Istimewa Aceh.
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Akuntansi UGM (tidak dipublikasikan).
Indriantoro, Nur. 2000. An Empirical Study of Locus of Control and Cultural Dimensions as
Moderating Variable of The Effect of Participative Budgeting on Job Performance and Job
Satisfaction. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 15 (1), Januari: 97-114.
Kenis, Izzetin. 1979. Effects of Budgetary Goal Characteristic on Managerial Attitudes and
Performance. The Accounting Review, Oktober: 707-721.
Krens, Leslie. 1992. Budgetary Participation and Managerial Performance: The Impact of
Information and Environmental Volatility. The Accounting Review, July: 511-526.
Marsudi , A.S. dan Imam Ghozali. 2001. Pengaruh Patisipasi Penganggaran, Job relevant
Information (JRI), dan Volatilitas Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan
Manufaktur di Indonesia. JAAI, Desember : 101-129.
Merchant, Kenneth A. 1981. The Design of Corporate Budgeting System: Influences on
Managerial Behavior and Performance. The Accounting Review, October: 813-829.
Rosidi. 2000. Partisipasi dalam Penganggaran dan Prestasi Manajer: Pengaruh Komitmen
Organisasi dan Informasi Job-Relevant. Jurnal Ekonomi dan Manajemen, Juni: 1-15.
Sayekti, F., L.E. Wijayanti, dan P. Iriana. 2002. Pengaruh Informasi Job Relevan dan
Desentralisasi terhadap Hubungan antara Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran dan
Kinerja Manajerial. Kompak, Januari : 71-88.

44

You might also like