Professional Documents
Culture Documents
UP OZIE
Herna Ferari
ABSTRACT
The relation between budgetary participation and managerial performance has been examined in
several accounting studies with conflicting result. The conflicting evidence may reflect the
influence of a contingency variable. This study investigated the effect of budgetary adequation,
organizational commitment, budgetary goals commitment, and job relevant information on the
relationship between budget participation and managerial performance. The responses of 152
middle manager, drawn from a cross-department in Central of Java, to a questionnaire survey,
were analyzed by examining the regression model. The result indicated that the high degree of
budget participation was associated with higher managerial performance under conditions of high
budgetary adequation, organizational commitment, budgetary goals commitment, and job relevant
information. Under conditions of high budgetary adequation, organizational commitment,
budgetary goals commitment, and job relevant information, high degree of budget participation
was associated with higher managerial performance. This study also found that there were a
positive relationship between budget participation and managerial performance, and a positive
relationship between budgetary adequation, organizational commitment, budgetary goals
commitment, job relevant information, and managerial performance.
1
SERI KAJIAN ILMIAH, Volume 14, Nomor 1, Januari 2011
__________________________________________________________________________________
33
SERI KAJIAN ILMIAH, Volume 14, Nomor 1, Januari 2011
__________________________________________________________________________________
varaibel - variabel yang diharapkan dapat membuat keputusan (Becker et.al., 1978
mengefektifkan anggaran. Salah satu cara dalam Jacomina, 2001). Dawis dan
yang kemudian disarankan dilakukan Newstorm (1985) dalam Novana (2002)
untuk mengurangi kelemahan dari sifat mendefiniskan partisipasi sebagai
anggarn tersebut adalah dengan keterlibatan individu yang bersifat mental
menggunakan model anggaran partisipatif, dan emosional dalam situasi kelompok
karena partisipasi dalam penyusunan bagi pencapaian tujuan bersama dan
anggaran akan menybabkan sifat respek membagi tanggung jawab bersama. Lebih
bawahan terhadap pekerjaan dan lanjut Baiman (1982) menyatakan bahwa
perusahaan (Milani, 1975). bawahan yang berpartisipasi akan
terdorong membantu atasannya dengan
memberikan informasi yang dimilikinya
Partisipasi anggaran sehingga anggaran yang disusun lebih
Salah satu cara yang efektif untuk akurat.Berbagai penelitian empiris
menyelaraskan tujuan pusat membuktikan bahwa partisipasi anggaran
pertanggungjawaban dengan tujuan berperan penting dalam proses pencapaian
perusahaan secara menyeluruh adalah tujuan yang telah ditetapkan oleh
melalui partisipasi (Siegel dan Marconi, perusahaan. Anthony dkk ( 1992)
1989). Hal ini senada dengan Likert (1961) menemukan bahwa partisipasi dalam
yang menyarankan bahwa salah satu cara proses penyusunan anggaran merupakan
untuk menyelaraskan tujuan adalah dengan pendekatan yang efektif untuk
meningkatkan keterlibatan manajer dalam meningkatkan motivasi manajerial.
organisasi. Partisipasi merupakan salah Tingkat partisipasi yang tinggi cenderung
satu aspek yang sering digunakan dalam mendorong manajer untuk laih aktif dalam
penelitian yang berkaitan dengan memahami anggaran sehingga manajer
penganggaran. Milani (1975) menyatakan memiliki pemahaman yang lebih baik
bahwa partisipasi anggaran merupakan dalam menghadapi kesulitan pada saat
tingkat pengaruh dan keterlibatan yang pelasanaan anggaran (Anthony dan
dirasakan individu dalam proses Govindarajan, 1995). Siegel dan Marconi
perancangan anggaran, serta pengaruh (1989) menyatakan bahwa dengan
bawahan terhadap pembuatan keputusan partisipasi, karyawan akan dilibatkan
dalam proses penyusunan anggaran keberadaannya dan tidak sekedar terlibat
merupakan faktor utama yang dalam tugas yang mereka kerjakan. Hal ini
membedakan antara anggaran partisipatif tentunya akan meningkatkan moral dan
dengan anggaran non partisipatif, dengan menimbulkan inisiatif yang besar di
adanya anggaran partisipatif menyebabkan seluruh level manajer. Dengan ikut serta
sikap respektif bawahan terhadap berpartisipasi dalam penyusunan anggaran,
pekerjaan dan perusahaan, serta terhadap para manajer juga akan lebih memahami
sistem anggaran yang diberlakukan oleh masalah yang mungkin timbul pada saat
perusahaan (Collins, 1978). pelaksanaan anggaran. Dengan partisipasi
akan terjadi mekanisme pertukaran
Partisipasi merupakan suatu proses
informasi. Informasi ini akan
pengambilan keputusan bersama oleh dua
memungkinkan pemahaman yang lebih
pihak atau lebih yang membawa efek di
baik tentang tugas yang akan mereka
masa mendatang bagi mereka yan
34
SERI KAJIAN ILMIAH, Volume 14, Nomor 1, Januari 2011
__________________________________________________________________________________
35
SERI KAJIAN ILMIAH, Volume 14, Nomor 1, Januari 2011
__________________________________________________________________________________
36
SERI KAJIAN ILMIAH, Volume 14, Nomor 1, Januari 2011
__________________________________________________________________________________
37
SERI KAJIAN ILMIAH, Volume 14, Nomor 1, Januari 2011
__________________________________________________________________________________
untuk mencapai tujuan anggwaran serta (3) sebagai salah satu faktor situasional yang
melalui keuntungan kognitif yang berasal akan mempengaruhi kinerja manajerial.
dari pembagian informasi selama Para manajer dan karyawan dengan
partisipasi. Pengumpulan informasi pribadi dukungan anggaran yang mencukupi akan
dalam proses penyusunan anggaran dari dapat mencapai kinerja yang lebih tinggi
manajer tingkat bawah dapat membuat dari pada manajer dan karyawan tandap
anggaran lebih akurat dan pencapaian dukungan anggaran yang mencukupi
tujuan anggaran tersebut kemungkinan (Supriyono, 2004). Oleh karena itu
menghasilkan kinerja yang lebih tinggi dari hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan
sudut pandang perusahaan (Walter, 1988). sebagai berikut:
Sehingga hipotesis yang dapat diajukan H2 : Partisipasi dalam penyusunan
untuk pengaruh partisipasi anggaran anggaran berpengaruh terhadap kinerja
terhadap kinerja manajerial dalam manajerial dengan kecukupan anggaran
penelitian ini adalah sebagai berikut : sebagai variabel intervening.
H1 : Partisipasi dalam penyusunan Komitmen organisasi adalah ikatan
anggaran berpengaruh langsung terhadap keterkaitan individu dengan organisasi
kinerja manajerial. (Mathiew dan Zajac, 1990) sehingga
Penelitian Merchant (1981), Chirtensen individu tersebut merasa memiliki
(1982), Chow et al (1988), Walter (1998) organisasinya dengan demikian dapat
mengungkapkan bahwa manajer bawah meningkatkan kinerja manajerialnya.
mempunyai informasi yang lebih akurat Partisipasi manajer bawah dalam
daripada atasannya mengenai kondisi- pembuatan keputusan kebijakan,
kondisi lokal pusat memperkuat tendensi bawahan untuk
pertanggungjawabaannya (dalam mengenal organisasi, dengan demikian
Supriyono, 2004).Karena itu, dengan komitmen organisasi akan meningkat
melibatkan manajer bawah dalam (March dan Simon, 1958). Beberapa
penyusunan anggaran maka dapat dicapai penelitian mendukung pernyataan bahwa
rencana yang lebih realistis dan anggaran partisipasi manajer bawah akan
lebih akurat. Penelitian ini berusaha meningkatkan komitmen organisasi.
menghubungkan partisipasi anggaran Penelitian yang dilakukan oleh Patchen
dengan kecukupan anggaran. Kecukupan (1965); Morris dan Steers (1980); Rhodes
anggaran adalah dalam penelitian ini dan Steers (1981); Boshof dan Mels (1995)
didefinisikan sebagai tingkat persepsi (dalam Supriyono, 2004) membuktikan
individual bahwa sumber - sumber yang adanya pengaruh yang positif dan
dianggarkan mencukupi untuk signifikan antara partisipasi anggaran
melaksanakan aktivitas - aktivitas yang terhadap komitmen organisasi.
diperlukan (Supriyono, 2004). Dengan Lebih lanjut, Rendall (1990)
demikian adanya partisipasi anggaran akan menemukan bahwa komitmen organisasi
memberikan informasi yang lebih banyak mempunyai hubungan yang positif dengan
sehingga dapat meningkatkan pencapaian kinerja manajer. Hasil riset Mayer.et.al
kecukupan anggaran. (1989) juga mendukung pernyataan
Penelitian yang dilakukan Paters tersebut. Semakin tinggi komitmen
(1980) menemukan kecukupan anggaran terhadap organisasi maka semakin tinggi
38
SERI KAJIAN ILMIAH, Volume 14, Nomor 1, Januari 2011
__________________________________________________________________________________
kinerja manajer Oleh karena itu hipotesis 1990; Wofford dkk, 1992). Oleh karena
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : itu, hipotesis dalam penelitian ini
H3 : Partisipasi dalam penyusunan digambarkan sebagai berikut:
anggaran berpengaruh terhadap kinerja H4 : Partisipasi dalam penyusunan
manajerial dengan komitmen organisasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja
sebagai variabel intervening. manajerial dengan komitmen tujuan
Sields dan Sields (1998) menemukan anggaran sebagai variabel intervening.
bukti bahwa tindakan partissipasi Job Relevent Information (JRI)
menaikan kepercayaan bawahan, merupakan informasi yang dapat
pengendalian dan keterlibatan diri dengan membantu manajer dalam memilih
organisasi, sehingga bawahan dapat tindakan yang terbaik melalui informed
menerima dan mempunyai komitmen effort yang lebih baik (Krens, 1992).
terhadap anggaran yang disusun. Penelitian Penelitian ini mengacu pada model yang
yang dilakukan oleh Vincent K. Chong dan dikembangkan Krens (1992) yang
Kar Ming Chong (2002) menemukan menggunakan variabel JRI ini sebagai
bahwa terdapat hubungan positif dan variabel intervening antara partisipasi
signifikan antara partisipasi anggaran dan anggaran dan kinerja manajerial.
komitmen tujuan anggaran atau dapat Partisipasi anggaran memungkinkan
dikatakan bahwa peningkatan partisipasi adanya transfer informasi yang memadai
dalam penyususnan anggaran akan antara atasan dan bawahan sehingga akan
mempertinggi komitmen tujuan anggaran. diperoleh tingkat pemahaman yang lebih
Penelitian yang dilakukan oleh Argyris baik tentang pengetahuan yang relevant
(1952), Becker dan Green (1962), dengan tugas.
Hofstade(1968) juga mengemukakan hal Lawer (1973) menemukan bukti bahwa
yang senada yaitu bahwa partisipasi pengetahuan yang berhubungan dengan
anggaran memotivasi karyawan untuk tugas tersebut dapat meningkatkan kinerja.
menerima dan mempunyai komitmen Bahkan Murray (1990) menyatakan bahwa
terhadap tujuan anggaran yang telah terdapat dua keuntungan yang diperoleh
disusun secara bersama antara karyawan dengan adanya transfer informasi dari
dan atasan. bawahan terhadap atasan (1) atasan dapat
Tingkat kinerja individu berkaitan mengemabangkan strategi yang lebih baik,
dengan tingkat pencapaian tujuan anggaran yang dapat disampaikan kepada bawahan
(Murray, 1990). Tingginya komitmen sehingga kinerja meningkat, (2) dari
terhadap tujuan anggaran akan informasi yang diberikan bawahan akan
mempermudah penerimaan anggaran didapat tingkat anggaran yang lebih baik
tersebut meskipun sulit untuk dicapai, atau lebih sesuai bagi perusahaan.
dengan demikian tingkat kinerja akan Penelitian yang dilakukan oleh Erly (1985)
meningkat. Dengan demikian dapat juga menemukan bukti yang menyatakan
disimpulakan bahwa kinerja adalah dungsi bahwa JRI berpengaruh secara positif
utama dari pencapaian tujuan dan terhadap kinerjanya. Oleh krens itu msks
komitmen tujuan anggaran merupakan alat hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan
untuk memprediksinya (Locke, 1968; sebagai berikut :
Locke dkk, 1981; Locke dan Latham,
39
SERI KAJIAN ILMIAH, Volume 14, Nomor 1, Januari 2011
__________________________________________________________________________________
40
SERI KAJIAN ILMIAH, Volume 14, Nomor 1, Januari 2011
__________________________________________________________________________________
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 15.905 2.924 5.440 .000
PA .240 .080 .216 3.000 .003 .756 1.323
KO .480 .067 .518 7.201 .000 .756 1.323
a. Dependent Variable: KM
41
SERI KAJIAN ILMIAH, Volume 14, Nomor 1, Januari 2011
__________________________________________________________________________________
42
SERI KAJIAN ILMIAH, Volume 14, Nomor 1, Januari 2011
__________________________________________________________________________________
tepat bagi perkembangan dan kemajuan penelitian ini dapat didukung. Artinya
perusahaannya ditengah persaingan yang bahwa dalam sebuah perusahaan,
tinggi. Oleh karena itu maka partisipasi partisipasi aktif dalam penyusunan
dari setiap manajer tingkat menengah anggaran yang didukung oleh kecukupan
dalam penyusunan anggaran bagi setiap anggaran, komitmen organisasi, komitmen
perusahaan akan memberikan dampak tujuan anggaran, job relevant information
yang positif bagi kecukupan anggaran, yang diterima sesuai dengan harapan
komitmen organisasi, komitmen tujuan seorang manajer akan membuat seorang
anggaran, job relevant information di manajer menciptakan performa yang
setiap manajernya yang akan memotivasi maksimal sehingga akan memotivasi kerja
kerjanya guna mencapai tujuan perusahaan dari manajer tersebut untuk meningkatkan
yang dicita-citakan. kinerja manajerialnya.
REFERENSI
Anthony, R.N. dan Govinndarajan, V. 2001. Management Control System (International
Edition). Boston: McGraw-Hill.
Frucot, Veronique dan W.T. Shearon. 1991. Budgetary Paticipation, Locus of Control,
Mexican Managerial Performance and Job Satisfaction. The Accounting Review, January:
80-99.
43
SERI KAJIAN ILMIAH, Volume 14, Nomor 1, Januari 2011
__________________________________________________________________________________
Indriani, M. 1993. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Prestasi Kerja dan
Kepuasan Kerja pada Aparat Pemerintah Daerah Tingkat II Propinsi Daerah Istimewa Aceh.
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Akuntansi UGM (tidak dipublikasikan).
Indriantoro, Nur. 2000. An Empirical Study of Locus of Control and Cultural Dimensions as
Moderating Variable of The Effect of Participative Budgeting on Job Performance and Job
Satisfaction. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 15 (1), Januari: 97-114.
Kenis, Izzetin. 1979. Effects of Budgetary Goal Characteristic on Managerial Attitudes and
Performance. The Accounting Review, Oktober: 707-721.
Krens, Leslie. 1992. Budgetary Participation and Managerial Performance: The Impact of
Information and Environmental Volatility. The Accounting Review, July: 511-526.
Marsudi , A.S. dan Imam Ghozali. 2001. Pengaruh Patisipasi Penganggaran, Job relevant
Information (JRI), dan Volatilitas Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan
Manufaktur di Indonesia. JAAI, Desember : 101-129.
Merchant, Kenneth A. 1981. The Design of Corporate Budgeting System: Influences on
Managerial Behavior and Performance. The Accounting Review, October: 813-829.
Rosidi. 2000. Partisipasi dalam Penganggaran dan Prestasi Manajer: Pengaruh Komitmen
Organisasi dan Informasi Job-Relevant. Jurnal Ekonomi dan Manajemen, Juni: 1-15.
Sayekti, F., L.E. Wijayanti, dan P. Iriana. 2002. Pengaruh Informasi Job Relevan dan
Desentralisasi terhadap Hubungan antara Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran dan
Kinerja Manajerial. Kompak, Januari : 71-88.
44