You are on page 1of 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/325882041

ANALISIS MODAL KERJA DALAM PENGENDALIAN LIKUIDITAS DAN


PROFITABILITAS Studi kasus pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk

Article · April 2007

CITATIONS READS

19 208

3 authors, including:

Nusa Muktiadji Lukman Hidayat


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan, Indonesia, Bogor
57 PUBLICATIONS   186 CITATIONS    45 PUBLICATIONS   166 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Student's Intention To Invest in Capital Market View project

Finance Research View project

All content following this page was uploaded by Nusa Muktiadji on 20 June 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JURNAL ILMIAH RANGGAGADING
Volume 7 No. 1, April 2007 : 37 – 44

ANALISIS MODAL KERJA DALAM PENGENDALIAN


LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS
Studi kasus pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk

Oleh :
Nusa Muktiadji*, Lukman Hidayat* dan Melinda

*Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuann Bogor

ABSTRACT
Target of research is to know relation analysis and influence of working capital to likuiditas also company
profitability, analysis done to know do amount of working capital have relation which are positive and
influence which is signifikan to profitability and likuiditas. Result of research with method of SPSS
indicate that a] 5 period that is year 2000 up to 2004, PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk have
been able to manage working capital good enoughly. This matter is proved with working capital have
relation which are positive to profitability is 0.6644 for gross proit margin and 0.927 for operation profit
margin,and likuiditas is 0.9888 for current ratio and 0.9449 for quick ratio. Also working capital have
influence which is signifikan to profitability is 0.4414 for gross profit margin and 0.86 for operation profit
margin, and likuiditas is 0.9777 for current ratio and 0.8929 for quick ratio.
Relation and influence relative always signifikan in per annum this, indicating that to go down to go up
him mount company net working capital will influence indicator ratio of profitability and likuiditas. If
working capital go up hence indicator ratio of likuiditas profitability and will experience of improvement,
so also on the contrary. Therefore working capital better had by PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk
have to fixed in number matching with requirement many company, so that storey level of likuiditas
profitability storey level and can awake goodness.

Keywords : Working Capital, Likuiditas, and Profitability.

PENDAHULUAN modal kerja yang tepat dan sesuai dengan


kebutuhan perusahaan karena jika terjadi
Peranan manajemen perusahaan sangatlah kelebihan atau kekurangan dana hal ini akan
penting, karena dalam setiap perusahaan mempengaruhi tingkat profitabilitas
membutuhkan dana atau modal kerja yang perusahaan.
digunakan untuk membiayai kegiatan Selain itu juga perusahaan harus dapat
operasionalnya dan untuk mengadakan memilih sumber-sumber dana yang baik dan
pengembangan usahanya. dapat mengalokasikan dana tersebut seefisien
Dalam arti modal kerja sangat penting mungkin. Sumber-sumber dana dapat
bagi perusahaan sebagai motor penggerak diperoleh perusahaan melalui modal sendiri,
didalam sistem keuangan perusahaan. keuntungan (laba) yang diperoleh, hutang
Mengingat pentingnya modal kerja dalam jangka pendek dan hutang jangka panjang.
perusahaan, manajemen keuangan harus dapat Suatu perusahaan dapat dikatakan
merencanakan dengan baik besarnya jumlah seimbang keuangannya apabila perusahaan
MUKTIADJI, HIDAYAT dan MELINDA, Analisis Modal Kerja dalam Pengendalian

tersebut selama menjalankan fungsi menguji hipotesis dan menjawab pertanyaan-


operasionalnya tidak menghadapi gangguan- pertanyaan yang menyangkut kejadian-kejadian
gangguan keuangan, karena adanya pada masa sekarang. Jenis dan sumber data
keseimbangan jumlah antara jumlah modal yang akan digunakan dalam penelitian ini
kerja yang tersedia dengan jumlah modal kerja adalah data Sekunder, yaitu merupakan data
yang dibutuhkan. yang diperoleh secara tidak langsung,
Oleh karena itu manajemen perusahaan bersumber dari dokumen atau laporan yang
haruslah perlu untuk mengusahakan dan berasal dari luar perusahaan serta literature-
menjaga keseimbangan dalam mengatur siklus literatur yang berkaitan dengan materi yang
perputaran modal kerja, karena didalam diteliti.
pengelolaan modal kerja itu sendiri ada Metode analisis data yang akan digunakan
beberapa kontradiksi yang dialami perusahaan dalam memperoleh jawaban terhadap rumusan
yaitu antara modal kerja yang menitikberatkan masalah yang telah dibuat analisis kuantitatif.
pada usaha untuk menjaga likuiditas dan modal Analisis ini berupa pengujian hipotesis dengan
kerja yang menitikberatkan pada usaha untuk menggunakan uji statistic yaitu regresi linier.
mendapatkan keuntungan (profitabilitas).
HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN
A. Hasil Penelitian dengan mengguna
Dalam penelitian ini, metodologi yang kan Analisis Regresi
digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Analisi Regresi Modal Kerja (X) Terhadap
Metode deskriptif kuantitatif adalah metode Rasio Lancar (Y11)
pengumpulan data dengan maksud untuk

SUMMARY OUTPUT

Regression Statistics
Multiple R 0.988800481
R Square 0.977726391
Adjusted R Square 0.970301855
Standard Error 13.7560565
Observations 5

ANOVA
Df SS MS F Significance F
Regression 1 24919.3040 24919.3040 131.6885 0.0014
Residual 3 567.6873 189.2291
Total 4 25486.9913

Standard Lower
Coefficients Error t Stat P-value 95% Upper 95%
Intercept 60.79 16.23 3.74 0.03 9.13 112.46
X Variable 1 7.38 0.64 11.48 0.00 5.33 9.42

Berdasarkan data diatas nilai F sebesar variabel bebas (Independent Variable) memiliki
131,6885, memiliki tingkat signifikan sebesar pengaruih yang signifikan terhadap variabel
0,0014 atau nilai P-Value lebih rendah dari terikatnya (dependent Variable).
0,05. hal ini menunjukkan bahwa model Pengolahan data diatas menunjukkan
persamaan yang disusun adalah baik, dimana bahwa modal kerja memiliki hubungan yang

38
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 7 No. 1, April 2007

positif sebesar 0.989. Dan nilai R Square dilihat dari nilai p-value sebesar 0,00 atau lebih
sebesar 0,9777 ini memiliki pengertian bahwa kecil dari 0.05.
variabel Rasio Lancar dipengaruhi sebesar Secara grafis, pengaruh variabel Modal
97,77% oleh variabel modal kerja, sedangkan Kerja (X) terhadap tingkat Rasio Lancar (Y11)
2,23% dipengaruhi oleh variabel lain. dinyatakan sebagai berikut :
Sedangkan berdasarkan nilai koefisien
regresi, maka pengaruh modal kerja terhadap 7.38 U1
Rasio Lancar dapat dituliskan sebagai berikut :
Rasio Lancar = 60,79 + 7,38 MK
Persamaan diatas menunjukkan bahwa X Y1
Modal Kerja memiliki pengaruh yang positif 1
terhadap Rasio Lancar perusahaan. Hal ini Gambar 1. Pengaruh variabel X terhadap Y11
berarti jika modal kerja naik satu persen maka
Rasio Lancar akan naik sebesar 7,38%. Dari hasil pengolahan diatas, dijelaskan t
Untuk mengetahui apakah modal kerja = 11.48 sedangkan nilai t tabel pada alpha
hitung
memiliki pengaruh yang tidak signifikan 5% adalah 2.353. Karena t hitung > t tabel maka
terhadap Rasio lancar, maka dilaksanakan 11.48 > 2.353, maka hasil pengujian
pengujian statistik t. Nilai t hitung untuk menunjukkan pengaruh Modal Kerja terhadap
koefisien adalah 3.74, sedangkan nilai t tabel Rasio Lancar adalah signifikan.
pada alpha 0.05 dan derajat bebas 3 adalah Analisis Regresi Modal Kerja (X) Terhadap
2.353. disamping itu, ketidak-signifikansi Quick Ratio (Y12)
koefisien parameter regresi diatas juga dapat

SUMMARY OUTPUT

Regression Statistics
Multiple R 0.944917716
R Square 0.892869489
Adjusted R Square 0.857159319
Standard Error 17.79575987
Observations 5

ANOVA
df SS MS F Significance F
Regression 1 7918.2487 7918.2487 25.0032 0.0154
Residual 3 950.0672 316.6891
Total 4 8868.3159

Coefficients Standard Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%


Intercept 25.05 21.00 1.19 0.32 -41.79 91.89
X Variable 1 4.16 0.83 5.00 0.02 1.51 6.81

Berdasarkan data diatas nilai F sebesar pengaruih yang signifikan terhadap variabel
25.0032, memiliki tingkat signifikan sebesar terikatnya (dependent Variable).
0,0154 atau nilai P-Value lebih rendah dari Pengolahan data diatas menunjukkan
0,05. hal ini menunjukkan bahwa model bahwa modal kerja memiliki hubungan yang
persamaan yang disusun adalah baik, dimana positif sebesar 0.9449 terhadap Rasio Cepat,
variabel bebas (Independent Variable) memiliki sedangkan nilai R Square sebesar 0,8929, ini
memiliki pengertian bahwa variabel Rasio

39
MUKTIADJI, HIDAYAT dan MELINDA, Analisis Modal Kerja dalam Pengendalian

Cepat dipengaruhi sebesar 89.29% oleh nilai p-value sebesar 0,02 atau lebih kecil dari
variabel modal kerja, sedangkan 11.71% 0.05.
dipengaruhi oleh variabel lain. Secara grafis, pengaruh variabel Modal
Sedangkan berdasarkan nilai koefisien Kerja (X) terhadap tingkat Rasio Cepat (Y12)
regresi, maka pengaruh modal kerja terhadap dinyatakan sebagai berikut :
Rasio Cepat dapat dituliskan sebagai berikut :
Rasio Cepat = 25.05 + 4.16 MK U1
Persamaan diatas menunjukkan bahwa
Modal Kerja memiliki pengaruh yang positif
terhadap Rasio cepat perusahaan. Hal ini 4,16
berarti jika modal kerja naik satu satuan maka X Y12
Rasio cepat akan naik sebesar 4.16 satuan.
Untuk mengetahui apakah modal kerja Gambar 2. Pengaruh variabel X terhadap Y 12
memiliki pengaruh yang tidak signifikan
terhadap Rasio cepat, maka dilakukan Dari hasil pengolahan diatas, dijelaskan t
pengujian statistik t. nilai t hitung untuk koefisien = 5.00 sedangkan nilai t tabel pada alpha
hitung
adalah 1.19. sedangkan nilai t tabel pada alpha 5% adalah 2.353. Karena t hitung > t tabel maka
0.05 dan derajat bebas 3 adalah 2.353. 5.00 > 2.353, maka hasil pengujian
disamping itu, ketidak-signifikansi koefisien menunjukkan pengaruh Modal Kerja terhadap
parameter regresi diatas juga dapat dilihat dari Rasio Cepat adalah signifikan.

Analisis Regresi Modal Kerja (X) Terhadap Gross Profit Margin (Y21)
SUMMARY OUTPUT

Regression Statistics
Multiple R 0.66440707
R Square 0.441436754
Adjusted R Square 0.255249006
Standard Error 3.352952702
Observations 5

ANOVA
Df SS MS F Significance F
Regression 1 26.6546 26.6546 2.3709 0.2212
Residual 3 33.7269 11.2423
Total 4 60.3815

Coefficients Standard Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%


Intercept 28.77 3.96 7.27 0.01 16.18 41.36
X Variable 1 0.24 0.16 1.54 0.22 -0.26 0.74

Berdasarkan data diatas nilai F sebesar Pengolahan data diatas menunjukkan


2.3709, memiliki tingkat signifikan sebesar bahwa modal kerja memiliki hubungan positif
0,2212 atau nilai P-Value lebih tinggi dari 0,05. sebesar 0.6644, sedangkan nilai R Square
hal ini menunjukkan bahwa model persamaan sebesar 0.4414, ini memiliki pengertian bahwa
yang disusun adalah kurang baik, dimana variabel Marjin Laba Kotor dipengaruhi
variabel bebas (Independent Variable) memiliki sebesar 44.14% oleh variabel modal kerja,
pengaruih yang tidak signifikan terhadap sedangkan 56.86% dipengaruhi oleh variabel
variabel terikatnya (dependent Variable). lain.

40
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 7 No. 1, April 2007

Sedangkan berdasarkan nilai koefisien dilihat dari nilai p-value sebesar 0,22 atau lebih
regresi, maka pengaruh modal kerja terhadap besarl dari 0.05.
Marjin Laba Kotor dapat dituliskan sebagai Secara grafis, pengaruh variabel
berikut : Modal Kerja (X) terhadap tingkat Marjin Laba
Marjin Laba Kotor = 28.77 + 0.24 MK Kotor (Y21) dinyatakan sebagai berikut :
Persamaan diatas menunjukkan bahwa
Modal Kerja memiliki pengaruh yang positif U1
terhadap Marjin Laba Kotor perusahaan. Hal
ini berarti jika modal kerja naik satu satuan
maka Marjin Laba Kotor akan naik sebesar 0,24
0.24 satuan. X Y21
Untuk mengetahui apakah modal kerja
memiliki pengaruh yang tidak signifikan Gambar 3. Pengaruh Variabel X terhadap Y21
terhadap Marjin Laba Kotor, maka dilakukan
pengujian statistik t. nilai t hitung untuk Dari hasil pengolahan diatas, dijelaskan t
koefisien adalah 7.27. Sedangkan nilai t tabel = 1.54 sedangkan nilai t tabel pada alpha
hitung
pada alpha 0.05 dan derajat bebas 3 adalah 5% adalah 2.353. Karena t hitung > t tabel maka
2.353. disamping itu, ketidak-signifikansi 1.54 < 2.353, maka hasil pengujian
koefisien parameter regresi diatas juga dapat menunjukkan pengaruh Modal Kerja terhadap
Marjin Laba Kotor adalah tidak signifikan.

Analisis Regresi Modal Kerja (X) Terhadap Operating Profit Margin (Y22)
SUMMARY OUTPUT

Regression Statistics
Multiple R 0.927
R Square 0.860
Adjusted R Square 0.813
Standard Error 1.885
Observations 5

ANOVA
df SS MS F Significance F
Regression 1 65.5218 65.5218 18.4311 0.0232
Residual 3 10.6649 3.5550
Total 4 76.1867

Coefficients Standard Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%


Intercept 13.07 2.23 5.87 0.01 5.99 20.15
X Variable 1 0.38 0.09 4.29 0.02 0.10 0.66

Berdasarkan data diatas nilai F sebesar Pengolahan data diatas menunjukkan


18.4311, memiliki tingkat signifikan sebesar bahwa modal kerja mamiliki hubungna yang
0,0232 atau nilai P-Value lebih rendah dari positif sebesar 0.927 terhadap Marjin Laba
0,05. hal ini menunjukkan bahwa model Operasi, sedangkan nilai R Square sebesar
persamaan yang disusun adalah baik, dimana 0.860, ini memiliki pengertian bahwa variabel
variabel bebas (Independent Variable) memiliki Marjin Laba Operasi dipengaruhi sebesar 86%
pengaruih yang signifikan terhadap variabel oleh variabel modal kerja, sedangkan 14%
terikatnya (dependent Variable). dipengaruhi oleh variabel lain.

41
MUKTIADJI, HIDAYAT dan MELINDA, Analisis Modal Kerja dalam Pengendalian

Sedangkan berdasarkan nilai koefisien memiliki keeratan hubungan sebesar


regresi, maka pengaruh modal kerja terhadap 97.77%. Sedangkan dilihat dari analisis
Marjin Laba Operasi dapat dituliskan sebagai common size selalu terjadi penurunan
berikut : persentase pertumbuhan pada elemen
Marjin Laba Operasi = 13.07 + 0.38 MK hutung lancar dari tahun 2000 hingga
Persamaan diatas menunjukkan bahwa tahun 2004. Rasio Lancar pada tahun
Modal Kerja memiliki pengaruh yang positif 2000 adalah sebesar 343.13% dan
terhadap Marjin Laba Operasi perusahaan. Hal mengalami penurunan menjadi 212.12%
ini berarti jika modal kerja naik satu persen pada tahun 2001, lalu mengalami
maka Marjin Laba Operasi akan naik sebesar peningkatan pada tahun 2002 memjadi
0.38 satuan. 282.32%. Rasio Lancar PT Indocement
Untuk mengetahui apakah modal kerja Tunggal Prakarsa mengalami penurunan
memiliki pengaruh yang tidak signifikan yang cukup signifikan sehingga Rasio
terhadap Marjin Laba Operasi, maka penulis Lancar 2003 menjadi sebesar 186.90%,
melaksanakan pengujian statistik t. nilai thitung dan pada tahun 2004 menjadi 141.54%.
untuk koefisien adalah 5.87. Sedangkan nilai t Namun penurunan Rasio Lancar ini
tabel pada alpha 0.05 dan derajat bebas 3 diikuti oleh penurunan kebutuhan
adalah 2.353. disamping itu, ketidak- terhadap modal kerja perusahaan. Hal ini
signifikansi koefisien parameter regresi diatas menunjukkan bahwa Rasio Lancar
juga dapat dilihat dari nilai p-value sebesar 0,02 Perusahaan adalah dinamis, dalam arti
atau lebih besarl dari 0.05. mengikuti jumlah modal kerja yang
Secara grafis, pengaruh variabel Modal dibutuhkan.
Kerja (X) terhadap tingkat Marjin Laba b. Modal kerja dengan ratio cepat
Operasi (Y22) dinyatakan sebagai berikut : Menurut hasil penelitian dengan
menggunakan SPSS terlihat bahwa modal
U1 kerja PT. Indocement Tunggal Prakarsa,
0,38 Tbk memiliki hubungan yang positif
X Y22 terhadap rasio cepat sebesar 0,9449 dan
memiliki keeratan hubungan sebesar
Gambar 4. Pengaruh variabel X terhadap Y22 89.29%. Sedangkan dari hasil analisis
Common Size menunjukkan elemen
Dari hasil pengolahan diatas, dijelaskan t persediaan relatif selalui mengalami
= 4.29 sedangkan nilai t tabel pada alpha
hitung peningkatan walaupun hanya sedit tingkat
5% adalah 2.353. Karena t hitung > t tabel maka peningkatannya. Tapi jika diliihat dari
4.29 < 2.353, maka hasil pengujian rumus ratio cepat pada PT. Indocment
menunjukkan pengaruh Modal Kerja terhadap Tunggal Prakarsa, Tbk, Rasio Cepat
Margin Laba Operasi adalah signifikan. mengalami penurunan yang cukup
signifikan dari 2000 ke tahun 2005, Rasio
KESIMPULAN Cepat pada tahun 2000 adalah sebesar
193.81% dan mengalami penurunan pada
Setelah melakukan penelitian dan tahun 2001 sehingga menjadi sebesar
pengamaatan berdasarkan data-data yang 97.16%. Peningkatan yang cukup
diperoleh dari PT Indocement Tunggal signifikan terjadi pada tahun 2002, Rasio
Prakarsa, maka penulis mengambil beberapa Cepat pada tahun 2002 adalah sebesar
simpulan sebagai berikut : 145.3% dan menurun menjadi sebesar
1. Hubungan modal kerja dengan likuiditas 96.57% pada tahun 2003. Rasio Cepat
a. Modal kerja dengan rasio lancar pada tahun 2004 mengalami penurunan
Berdasarkan hasil penelitian dengan menjadi sebesar 78.35% hal ini disebabkan
menggunakan analisis SPSS, maka modal oleh peningkatan yang cukup tinggi pada
kerja PT. Indocement Tunggal Prakarsa, hutang lancar tahun 2004.
Tbk memiliki hubungan yang positif 2. Hubungan modal kerja dengan
sebesar 0,9888 terhadap rasio lancar, dan profitabilitas

42
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 7 No. 1, April 2007

a. Hubungan modal kerja dengan marjin Indocement Tunggal Prakarsa mengalami


laba kotor peningkatan menjadi sebesar 23.55% dan
Hasil pengujian SPSS terhadap modal pada tahun 2003 sebesar 19.59%i.
kerja dengan marjin laba kotor Penurunan ini juga terjadi pada tahun
menunjukkan bahwa Modal Kerja 2004 menjadi sebesar 18.12%, sehingga
memiliki hubungan yang positif sebesar menunjukan penggunaan aktiva
0,6644 dan memiliki keeratan hubungan perusahaan kurang efektif dan efisien.
sebesar 44.14% terhadap Marjin Laba 3. Pengaruh modal kerja terhadap likuiditas
Kotor PT. Indocement Tunggal Prakarsa, a. Pengaruh modal kerja terhadap rasio
Tbk. Common Size total pada laba kotor lancar
relatif selalu mengalami peningkatan Rasio lancar pada PT. Indocement
dengan persentase pertumbuhan yang Tunggal Prakarsa, Tbk dipengaruhi
kecil. Jika dihitung secara ratio, Marjin sebesar 97,77% oleh variabel modal kerja,
Laba Kotor perusahaan secara sedangkan 2,23% modal kerja dipengaruhi
keseluruhan mengalami penurunan yang oleh variabel lain, yaitu aktiva tetap,
cukup signifikan, marjin laba kotor pada persediaan, dll. Dengan demikian hal
tahun 2000 adalah sebesar 41.2% dan penelitian menunjukkan bahwa modal
mengalami penurunan menjadi sebesar kerja memiliki pengaruh yang signifikan
31.35% di tahun 2001 penurunan ini terhadap ratio lancar, yang berarti jika
masih terjadi sampai pada tahun 2002 modal kerja naik satu satuan maka rasio
sehingga marjin laba kotor PT lancar akan naik sebesar 7,38 satuan.
Indocement Tunggal Prakarsa menjadi b. Pengaruh modal kerja terhadap rasio
sebesar 32.90%. Adanya pembiayaan cepat
modal kerja mengakibatkan peningakatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
yang signifikan marjin laba kotor modal kerja memiliki pengaruh yang
perusahaan meningkat mejadi sebesar signifikan terhadap rasio cepat yaitu
33.57% di tahun 2003.. Penjualan yang dengan rasio cepat dipengaruhi sebesar
selalu meningkat dari tahun ke tahun,dan 89,29% oleh modal kerja. Hal ini
harga pokok penjualan mempengaruhi ditunjukkan dengan, jika modal kerja naik
marjin laba kotor pada tahun 2005 yang satu-satuan maka rasio cepat akan naik
maengalami penurunan menjadi sebesar sebesar 4,16 satuan.
33%.hal ini menunjukan kurangnya 4. Pengaruh modal kerja terhadap
efisiensi pengelolaan keuangan, sehingga profitabilitas
mengkibatkan laba kotor perusahaan a. Pengaruh modal kerja terhadap
mengalami penurunan. marjin laba kotor
b. Hubungan modal kerja dengan marjin Modal kerja PT. Indocement Tunggal
laba operasi Prakarsa, Tbk memiliki pengaruh tidak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa signifikan dengan marjin laba kotor, hal
modal kerja memiliki hubungan yang ini ditunjukkan dengan tingkat signifikan
positif terhadap marjin laba operasi PT. sebesar 0,2212 lebih tinggi dari 0,05.
Indocement Tunggal Prakarsa,Tbk b. Pengaruh modal kerja terhadap
sebesar 0,927 dan memiliki keeratan marjin laba operasi
hubungan sebesar 86%. Sedangkan Modal kerja PT. Indocement Tunggal
Common Size total untuk laba operasi Prakarsa, Tbk memiliki pengaruh yang
relatif mengalami penurunan dalam signifikan terhadap marjin laba operasi,
persentase pertumbuhannya. Jika dihitung hal ini ditunjukkan dengan hasil penelitian
secara ratio, Marjin Laba Operasi secara dengan menggunakan SPSS yaitu marjin
keseluruhan mengalami penurunan, marjin laba operasi memiliki tingkat signifikan
laba bersih pada tahun 2000 adalah sebesar 0,0232 atau lebih rendah dari 0,05.
sebesar 28.82% dan menurun menjadi
sebesar 19.46% pada tahun 2001.Namun
pada tahun 2002 marjin laba bersih PT DAFTAR PUSTAKA

43
MUKTIADJI, HIDAYAT dan MELINDA, Analisis Modal Kerja dalam Pengendalian

Budi Raharjo, 2002. laporan Keuangan Keown, J Arthur, Davis Scott, Jhon D Martin,
Perusahaan, Gajah Mada Universitas, J William Petty, 2003. Foundation Of
Yogyakarta Finance, 4th edition. Pearson Education,
Inc., New Jersey.
Brealey A. Richard, Stewart C. Myers, Alan J.
Marcus, 1999. Fundamentals Of Corporate M. Manulang Drs, 2001. Dasar-dasar
Finance, 2th edition, The McGraw Hill Manajemen, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Companies, Inc.
Ridwan S. Sundjaja, 2003. Manajemen
Brigham F. Eugene dan Phillip R. Daves, Keuangan Satu. PT. Prenhallindo,
2001. Intermediate Financial Management 8th Jakarta.
edition.
Sofyan Syafri Harahap, 1996. Teori Akuntansi
Dewi Astuti, 2002. Manajemen Keuangan Laporan Keuangan. PT. Bumi Aksara,
Perusahaan. Ghalia Indonesia, Jakarta. Jakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 1996. Standar Suad Husnan, 1996. Manajemen Keuangan
Akuntansi Keuangan, PT. Salemba Teori dan Penerapan, Edisi 4. BPFE
Emban Patria. Yogyakarta.

James a.F Stoner, R. Edward Freeman, Daniel Sugiyono, Drs. 1999. Metode Penelitian Bisnis.
Gilbert, JR., 1995. Management, New Penerbit Alfabeta, Bandung.
Jersey, Prentice – Hall International.
Weston, J Fred dan Thomas E. Copeland,
James C. Van Horne, 1999. Financial 1997. Manajemen Keuangan jilid 2, alih
Management & Policy 8th edition, Prentice bahasa oleh Jaka Wasana Kirbrandoko,
Hall, Inc. U.S.A. Binarupa Aksara, Jakarta.

44

View publication stats

You might also like